You are on page 1of 6

ASPEK PERMODALAN DAN PEMBIAYAAN USAHA DALAM PENGELOLAAN USAHA

Tujuan Pembelajaran :
1. 2. 3. 4. 5. Menjelaskan tentang permodalan dan pembiayaan usaha Menjelaskan tentang rancangan anggaran biaya Memahami proyeksi arus kas Menghitung Break Event Point ( BEP ) Menghitung NPV ( Net Present Value ) dan IRR ( Internal Rate of Retun )

Pendahuluan
Seorang wirausaha harus mempunyai cukup pengetahuan tentang msnsjemen keuangan usaha. Banyak usaha yang gagal karena pengelolaan keuangannya juga kurang terencana dengan baik. Seorang wirausaha harus mengetahui hal hal yang berhubungan dengan ruang lingkup dari manajemen keuangan. Lingkup manajemen keuangan itu, antara lain : 1. Pentingnya system administrasi keuangan, pembukaan, dan pencatatan keuangan atau akuntansi termasuk ( akuntansi manajemen ) 2. Membuat laporan keuangan dan analisis laporan keuntungan tentang keadaan, posisi, dan kinerja, kinerja keuangan perusahaan ( posisi keuangan ) 3. Membuat perencanaan pengendalian dan pengawasan anggaran 4. Analisis investasi keuangan yang akan direncenakan dan dilakukan oleh perusahaan 5. Manajen arus kas ( cash flow management ) 6. Peubahan keuangan global, seperti perubahan kurs mata uang Manajemen usaha adalah suatu proses keputusan pengorganisasian atau pengendalian keuangan dengan menggunakan informasi akuntansi perusahaan untuk membantu perusahaan untuk mencapai tujuan di bidang keuangan

A. MEMAHAMI PERMODALAN DAN PEMBIAYAAN USAHA


1. Permodalan usaha Modal merupakan uang yang digunakan sebagai pokok ( induk ) untuk berdagang atau semacamnya, yang dapat menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaaan. Dalam arti luas , modal dapat berwujud alat alat dan barang. a. Macam macam modal Terbagi 2 yaitu : 1) Modal aktif, terdiri dari 4 jenis : a) Menurut lamanya modal itu aktif memberikan jasa dalam proses produksi : - Modal tetap, merupakan modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu lama, misalnya tanah, gedung, dan mesin. - Modal lancar, merupakan modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi, misalnya bahan baku dan bahan pembantu. b) Menurut wujud aktivanya : - Modal barang, merupakan modal aktiva yang berwujud kebendaan dan hak hak atas sejumlah barang, misalnya tanah, gedung, mesin, dan perkakas. - Modal uang, merupakan aktiva yang berupa alat alat pembayaran dan hak hak atas sejumlah tagihan uang, misalnya uang kas, simpanan bank, piutang, dan wesel tagihan. c) Berdasarkan tetap tertanamnya modal aktif itu dalam badan usaha, modal aktif terdiri atas : - Modal konstan, merupakan modal yang selalu tetap besarnya dalam badan usaha, misalnya tanah. - Modal variabel, merupakan modal yang tertanam dalam perusahaan dan bersifat tidak tetap/berubah jumlahnya. d) Berdasarkan rentabilitas badan usaha, modal aktif terdiri dari : - Modal yang dipakai dalam perusahaan. Misalnya dalam suatu usaha bengkel, modal yang dipergunakan langsung untuk proses pengerjaan perbaikan kendaraan. - Modal yang dipakai di luar perusahaan. Misalnya dalam saham saham di PT lain yang sekiranya bisa menguntungkan 2) Modal pasif, adalah hak hak para pemilik dan para pemberi utang yang dinyatakan dalam nilai uang. Model pasif terdiri dari : a) Modal sendiri, merupakan modal yang diberikan pihak lain kepada badan usaha sebagai pinjaman , dengan tidak mengingat bagaimana terjadinya pinjaman itu. b) Modal asing, meruapakan sejumlah modal yang diberikan tidak mengingat bagaimana terjadinya pinjaman itu. Pinjaman berjangka waktu maksimal 1 tahun disebut modal asing jangka pendek. Lebih dari 1 tahun disebut modal asing jangka panjang.

b. Petunjuk teknis memperoleh modal usaha Memperoleh modal bisa dilakukan dengan mengajukan kredit. Hal yang paling mendasar dalam kredit adalah memperoleh suatu kepercayaan, yaitu oenerima kredit dapat mengembalikan kredit sesuai dengan waktu dan persyaratannya. Pemerintah melalui bank, sebagai lembaga penyedia dana, telah mengeluarkan serangkaian perturan dalam rangka membantu modal usaha mengeluarkan serangkaian peraturan dalam rangkamembantu modal usaha perusahaan kecil pribumi yang dinamakan Kredit Investasi Kecil ( KIK ) dan Kredit Modal Kerja Permanen ( KMKP ). Berkaitan dengan ini, anda akan mempelajari kredit investasi dan kredit modal kerja. 1) Kredit investasi Adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi perluasan usaha serta untuk mendirikan suatu proyek baru. Kredit ini bersifat produktif karena perbaikan atau tambahan barang barang modal tersebut diadakan dalam rangka usaha untuk meningkatkan produktivitas. Pelaksanaan kredit investasi yang diberikan oleh bank mempunyai cirri cirri : - System kredit Pseudo R/R, artinya diambil sekaligus. - Bentuk kredit jangka panjang sampai 5 tahun. - Digunakan untuk penanaman modal. - Mempunyai perencanaan yang matang. Agar wirausaha berhasil dalam pengajuan kredit, maka syarat syarat yang harus dipenuhi adalah : a) Perusahaan telah memiliki izin resmi, contohnya untuk usaha di bidang industry harus memiliki SITU, SIUP, NPWP, TDP, KTP, KK dan pas poto ukuran 4 x 6. b) Usaha sudah berjalan minimal 2 tahun dan sudah member keuntungan. c) Bentuk hokum bisa PT, CV, Firma, Koperasi, dan perorangan atau individu. d) Mengajukan proposal. e) Harus memiliki agunan, misalnya untuk mesin dan perlatannya, agunannya berupa surat surat mesin tersebut, untuk kendaraan bermotor, agunannya berupa bukti kepemilikan kendaraan bermotor ( BPKP ) nya. Prosedur untuk mendapatkan kredit investasi dari bank, anatara lain sebagai berikut : a) Mengajukan surat permohonan ke kantor cabang yang memberikan kredit invsetasi. b) Mengisi formulir yang disediakan kantor cabang. c) Memberikan data keuangan perusahaan dan kegiatan usaha si pemohon kredit. d) Melampirkan dokumen dokumen permohonan kredit.

Adapun dokumen dokumen yang perlu dilampirkan dalam permohonan kredit adalah : - Kartu Tanda Penduduk - Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) - Fotokopo Surat Izin Tempat Usaha ( SITU ) - Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) - Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) - Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar - Fotokopi Sertifikat Hak Milik ( SHM ) - Neraca perusahaan dalam perincian laba/rugi 2) Kredit modal kerja Merupakan kredit jangka pendek ( max 1 tahun ) dan umumnya diberikan kepada perusahaan perusahaan industry. Kredit ini disebut juga dengan kredit produksi/eksploitasi karena bantuan dana tersebut digunakan untuk menatap biaya biaya eksploitasi perusahaan untuk produksi lainnya, seperti biaya untuk membayar upah/gaji pegawai, biaya periklanan dan promosi, biaya pengemasan, biaya distribusi, dan sebagainya. Kredit modal kerja dibutuhkan perusahaan untuk menigkatkan kualitas maupun kuantitas produksi agar sesuai dengan keinginan pasar. Dalam menentukan pemberian kredit, pihak bank biasanya melakukan beberapa analisis, antara lain: a) Aspek umum, meliputi perizinan/akta pendirian, pemilik modal, pengalaman usaha, dan informasi pihak ketiga. b) Aspek pemasaran, meliputi jenis barang yang akan dipasarkan, saluran distribusi, posisi permohonan terhadap perantara, cara pembayaran, rata rata per bulan penjualan produk selama 6 bulan terakhir, rencana penjualan produk yang akan dating, pembagian pembayaran permohonan rata rata, dan nilai kontrak 3 tahun terakhir. c) Aspek manajemen, meliputi pengurus, jumlah, pegawai, atau tidak mengajukan kredit, biaya penambahan peralatan/mesin mesin pabrik, rata rata produksi 6 tahun terakhir, perbandingan rata rata produksi dan rata rata penjualan, sumber bahan baku, jalur pembelian, cara pembayaran, peralatan yang tersedia, pengalaman atas jenis proyek yang akan dilaksanakan, dan jadwal termin tingkat penyelesaian proyek. Apabila suatu badan usaha baru berdiri, para pemilik sebaiknya memulainya dengan modal sendiri. Kemampuan badan usaha untuk mendapatkan pinjaman/kredit terkait dengan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan yang disebut kemampuan memeperoleh kredit. Kepercayaan masyarakat tergantung pada ketersediaan berbagai jaminan dalam bidan usaha tersebut yang mencakup : a) Likuiditas, yaitu kemampuan badan usaha untuk membayar hutang hutangnya yang telah jatuh tempo

b) Solvabilitas, merupakan kemampuan badan usaha untuk membayar semua utangnya. Solvabilitas adalah perbandingan antara nilai nilai penjualan semua aktiva dengan jumlah semua utang. c) Profitabilitas, adalah kemampuan badan usaha untuk memperoleh laba dengan modal yang tersedia selama periode tertentu. 2. Pembiayaan Usaha Seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha apapun tentu memerlukan biaya dan moal kerja. Siamak uraian berikut. a. Biaya Adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan dalam suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Baiaya usaha terbagi menjadi : 1) Biaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tidak terpengaruh oleh perubahan kegiatan perusahaan ( dalam batas tertentu ). Biaya tetap diperlukan untuk penggajian, penyusutan peralatan, pemeliharaan, dan asuransi. 2) Biaya variable, merupakan biaya yang besarannya berubah ubah sebanding dengan perubahan kegiatan perusahaan. Biaya ini diperlukan untuk bahan baku, bahan pembantu, dan upah langsung. 3) Biaya semivariable, biaya yang sebagian bersifat tetap, dan sebagian lagi bersifat variable. Perubahan besarnya tidak sebanding dengan perubahan besarnya kegiatan perusahaan. Biaya yang termasuk dalam biaya semi variable adalah penyedia, bagian gudang, bagian upah, dan bagian social. b. Modal kerja Merupakan jumlah dana yang tertanam pada aktiva lancer. Aktiva lancer sendiri adalah harta perusahaan dalam jangka palig lama setahun dan dapat dicairkan lagi menjadi uang kas. Hakikatnya modal kerja sama dengan aktiva lancar. Modal kerja dapat dibedakan menjadi 1) Gross working capital, yaitu jumlah keseluruhan aktiva lancar. 2) Net working capital, yaitu kelebihan jumlah aktiva lancer di atas jumlah seluruh aktiva lancar. Modal kerja digunakan untuk keperluan jangka panjang, dan juga menjadi ukuran likuiditas perusahaan dan alat untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Apabila wirausaha dapat mengatur unsur unsur modal kerja dalam menjalankan usaha adalah : 1) Uang kas 2) Piutang dagang 3) Surat berharga 4) Persedian barang dagang

B. MEMAHAMI RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )


Rencana anggaran biaya ( RAB ) adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan, baik upah maupun bahan dalam sebuah pekerjaan proyek konstruksi, seperti membangun gedung. RAB dibuat berdasarkan uraian pekerjaan yang disusun menurut jenis pekerjaan yang ada dalam pelaksanaan konstruksi dan disusun berdasarkan gambar dan RKS ( Rencana Kerja Syarat ) dengan memperhitungkan segala biaya pengaduan bahan maupun alat. RAB terdiri dari : a. Pemasukan ( income ) Hal ini penting untuk menunjukkan sumber daya lain yang tersedia untuk membiayai proyek usaha anda. Sebagai contoh, jika anda ingin membuat sebuah publikasi. Anda seharusnya juga menyatakan pemasukan yang diaharapkan dari penjualan. b. Pengeluaran ( expense ) Daftar pengeluaran dibuat dengan detail dan sebaik mungkin agar jelas, seperti ; gaji, biaya sewa, material, transportasi, peraltan, pelatihan, dan publikasi . Merencanakan sebuah RAB untuk jangka waktu pendek, menengah atau jangka panjang melibatkan perkiraan biaya usaha yang akan anda keluarkan selama periode tertentu. Pembiayaan yang layak untuk setiap pos pengeluaran kemudian ditentukan. Tidak hanya sumber keuangan yang harus diidentifikasi, tipe pembiayaan juga perlu disesuaikan dengan kegiatan dan situasi financial usaha. Biaya biaya harus nyata dan disusun sepraktis mungkin. Jika anda memasukkan sebuah computer dalam RAB anda. Misalnya, pertama periksa harganya untuk memasukkan biaya biaya yang kurang jelas jumlahnya, seperti biaya administrasi ( sewa, tenaga staff, dll ), asuransi, pengawasan RAB, pelaporan, dan evaluasi. Semua kegiatan itu membutuhkan waktu dan uang, naming jangan menyusun RAB terlalu pas. Proyek tidak pernah berjalan seperti yang direncanakan. Jadi, buat ruang biaya tertentu untk simpanan biaya tak terduga ( miscellaneous costs) yang biasanya berkisar 5 10 % dari total RAB.

You might also like