You are on page 1of 5

Nama : Ninuk Sri Winarni Nim : 011452 PRINSIP-PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS A.

Ada 4 Prinsip etika dalam bisnis, yaitu 1. Utilitarianisme (consequentialist); Jeremy Bentham ( 1748 1832 ) Prinsip utilitarian menyatakan bahwa : Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total utilitas yang dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total yang dihasilkan oleh tindakan lain yang dapat dilakukan. Beberapa kesalahan yang timbul dalam penerapan prinsip tersebut : 1. Utilitas hanya diukur bagi orang yang melakukan tindakan yang bersangkutan 2. Tindakan yang diambil hanya berdasarkan pada keuntungan yang lebih besar dari biayanya atas tindakan yang bersangkutan. 3. Hanya memperhatikan konsuensi langsung dari tindakan-tindakan yang diambil. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil tindakan adalah : 1. Menentukan tindakan-tindakan atau kebijakan alternative apa saja yang dapat dilakukan dalam situasi tertentu 2. Menentukan keuntungan dan biaya langsung maupun tidak langsung yang akan diperoleh bagi semua orang yang dipengaruhi oleh tindakan tertentu di masa yang akan datang pada tiap alternatif 3. Alternatif yang memberikan jumlah utilitas paling besar wajib dipilih sebagai tindakan yang secara etis tepat. Hambatan hambatan yang ada dalam penerapan prinsip utilitarianisme : a) Masalah penilaian atau pengukuran utilitas, seperti mengukur utilitas dari berbagai tindakan yang berbeda pada orng-orang yang berbeda, sulitnya memberikan nilai kuantitatif terhadap hal-hal tertentu yang bersifat kualitatif, misalnya kebahagiaan, ketentraman, dll. Untuk menghitung keuntungan/kerugiannya. b) Masalah hak dan keadilan, bahwa ada tindakan tertentu yang secara moral dibenarkan meskipun pada kenyataannya tidak adil dan melanggar hak-hak orang lain. 2. Hak dan Kewajiban Hak adalah kepemilikan seseorang terhadap sesuatu. Ada 2 jenis hak, yaitu : 1. Hak secara hukum; hak yang berasal dari sebuah sistem hukum yang memungkinkan atau mengizinkan seseorang untuk bertindak dalam suatu cara tertentu atau yang mewajibkan orang lain bertindak dalam suatu cara tertentu terhadapnya. 2. Hak moral/human right/hak asasi manusia;didasarkan pada aturan dan prinsip-prinsip moral yang menegaskan bahwa semua manusia diizinkan untuk melakukan sesuatu atau berhak memiliki sesuatu.

Hak moral memiliki 3 karakteristik, yaitu : 1.Sangat erat kaitannya dengan kewajiban 2. Memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam mencari kepentingankepentingan mereka. 3.Memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan seseorang dan untuk melindungi atau membantu orang lain. - Hak negative adalah hak yang pelaksanaannya menimbulkan kewajiban bagi orang lain untuk tidak mengintervensi. - Hak positif yaitu hak yang pelaksanaannya selain menimbulkan kewajiban negatif juga menimbukan kewajiban pihak ketiga untuk menyediakannya sarana sehingga hak tersebut dapat diperoleh. - Hak dan kewajiban kontraktual adalah hak terbatas dan kewajiban korelatif yang muncul saat seseorang membuat perjanjian dengan orang lain, dengan memenuhi persyaratan etika sebagai berikut : 1) Kedua pihak memahami sepenuhnya tentang apa yang diperjanjikan dalam kontrak 2) Tidak ada yang menyembunyikan fakta 3) Tidak ada paksaan 4) Tidak ada ikatan untuk melakukan hal yang amoral Moral right/Hak Asasi Menurut konsep immanuel Kant : Hubungan antar manusia adalah bebas dan sejajar, tidak terikat utilitarian/kemanfaatan. Prinsip yang dianut: 1) Universalizability; dalam kondisi sama, setiap orang bisa melakukan hal yang sama dengan alasan yang sama 2) Reversibility; setiap orang akan bertindak sebagaimana mereka akan memperlakukan orang lain 3) Tidak memperlakukan orang sebagai alat (sarana) , tetapi juga harus memperlakukan mereka sebagai makhluk yang eksistensinya sebagai individu yang rasional, harus dihormati. Kritik: Sulit mendefinisikan alasan mana yang universal Sulit menentukan batas-batas hak dan bagaimana masing-masing hak dapat diseimbangkan dengan hak-hak yang saling berkonflik lainnya Moral rule (golden rule): Perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan orang lain. 3. Keadilan dan Fairness Terdapat 3 jenis keadilan: 1) Keadilan distributif: distribusi keuntungan dan kewajiban secara wajar sesuai pengorbanan masing-masing. Dua individu dengan keadaan yang serupa, berhak mendapat imbalan serupa pula. a) Egalitarian: setiap orang mestinya mendapat bagian yang persis sama dari keuntungan/kekurangan dalam satu kelompok terhadap kebutuhan secara umum. Dalam hal ekonomi, ada tambahan prinsip: sampai tingkat standar minimum. Permasalahan: sampai batas mana standar minimum?

b) Kapitalis: keuntungan didistribusikan sesuai kontribusi individu dalam kelompok masyarakat. Permasalahan: bagaimana dengan individu yang secara nature tidak bisa produktif (sakit, tua, dll)? c) Socialism: beban dibagi menurut kemampuan, sedangkan keuntungan dibagi menurut kebutuhan. Seperti sebuah keluarga. Permasalahan: tidak ada keseimbangan antara usaha dan hasil, individu akan malas bergiat karena hasilnya akan sama dengan yang tidak giat. d) Liberalis: pendistribusian keuntungan adalah sesuai keinginan suka rela individu. e) Fairness;John Rawls Kebebasan distributive aka ada jika: i. prinsip equal liberty: kebebasan warga negara harus dilindungi dari rongrongan warga lainnya dan harus seimbang dengan warga negara lainnya. Misalnya tidak adanya pemaksaan dalam kontrak. ii. prinsip perbedaan: warga yang paling tidak beruntung harus diberikan keuntungan yang maksimal, hasil dari usaha pihak yang produktif. iii. prinsip fair equality of opportunity: bahwa setiap orang mesti diberi kesempatan yang seimbang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik dalam institusi 2) Keadilan Retributive: hanya menghukum yang bersalah 3) Keadilan compensatory: kompensasi terhadap kehilangan/kerugian akibat tindakan pihak lain aalah sesuai jumlah kerugiannya dan dibayar oleh pelaku. 4. Kepedulian Setiap individu harus peduli secara nyata terhadap pihak yang terkait dengan mereka. Ada kewajiban untuk mendahulukan mereka yang ada ikatan khusus dengan kita. Kritik: a) Muncul perilaku nepotisme. b) Akan merugikan diri kita jika terlalu care dengan semua orang lain yang kita kenal. B. Integrasi dari keempat prinsip di atas Keempat standar moral tersebut dapat diintegrasikan atau diterapkan masingmasing sesuai dengan keadaan tertentu. C. Alternatif prinsip moral: Karakter Moral Keempat prinsip sebelumnya (utilitarian, Hak dan Kewajiban, Keadilan, Kepedulian) adalah tinjauan etika berdasarkan TINDAKAN/PERBUATAN, sedangkan Karakter moral ini adalah tinjauan dari sisi karakter yang melatarbelakanginya. Jadi, suatu tindakan akan dinilai benar atau salah setelah dievaluasi moral/karakter yang melatarbelakanginya sekaligus pendidikan moral atau karakter apa yang akan dicapai dari tindakan tersebut. Moral karakter ini bukan satu prinsip tersendiri, melainkan terintegrasi dengan masing-masing keempat prinsip di atas.
D. Etika dalam Praktek Hubungan Internasional

Ketika suatu perusahaan berinvestasi di negara lain yang standar kemajuannya masih kurang, konsep etika dari negara yang relatif lebih maju, tidak bisa 100%
3

diterapkan di negara yang tersebut. Sebaliknya perusahaan tersebut juga tidak bisa 100% mengikuti standar etika negara tempat mereka berinvestasi.

You might also like