You are on page 1of 768

Pra perancangan pabrik MBK (metal Isobutil Keton) dari bahan aseton dengan proses

hidrogenasi kapasitas 24.000/ton/tahun




Dedik irawan (0205010002)
Syaiful anwar (0205010013


Dosen pembimbing Ir. Bambang Ismuyanto, MS
Susy Yuniningsih, ST.MT

Teknik kimia
2008
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1. PERKEMBANGAN INDUSTRI
Metil Isobutil Keton (MIBK) mulai ditemukan proses pembuatannya pada
awal perang dunia II oleh Hibernia-Scholven. Walaupun telah ditemukan proses
pembuatannya, namun belun diproduksi secara massal karena kurangnya
permintaan atau konsumsi MIBK oleh pabrik industri lainnya. Pada awal tahun
1965 industri cat dan thiner di Eropa mulai banyak didirikan sehingga permintaan
MIBK sebagai salah satu pelarut atau Solven dalam industri cukup meningkat
tajam.(wikipedia .com)
Pada tahun 1975, perusahaan di Amerika mengembangkan proses
pembuatan MIBK melalui hidrogenasi dalam sebuah kolom, sehingga kualitas
MIBK yang didapatkan mempunyai kemurnian yang lebih baik dari pada proses
produksi sebelumnya. Berawal dari proses yang dikembangkan oleh Amerika,
permintaan MIBK semakin bertambah besar didalam negeri ataupun didalam
negeri diantaranya adalah negara jepang, Korea, Belanda, Australia, Brazil.
Jepang adalah salah satu negara pengimport MIBK paling besar sehingga pada
tahun 1986 jepang mulai memproduksi MIBK dan mengeksportnya ke kawasan
Asia. (wikipedia .com)
Indonesia mulai menggunakan MIBK pada awal tahun 1991 dengan
mengimportnya dari jepang, terutama setelah dikeluarkannya Undang-undang
PMA pada tahun 1967 yang kemudian diikuti dengan adanya Undang-undang
PMDA pada tahun 1968, industri cat dan thiner di dalam negeri mengalami
I-2
perkembangan yang cukup pesat. Semenjak pendirian pabrik cat baru maupun
perluasan pabrik semakin gencar sehingga kapasitas produksi semakin meningkat.
Hal inilah yang menyebabkan adanya peningkatan konsumsi MIBK sebagai salah
satu bahan pelarut untuk industri cat, thiner dan tinta cetak sampai saat ini, dan
juga permintaan dari industri lain ataupun untuk laboratorium.
1.2 PEMBUATAN
Metil Isobutil Keton (C6H12O) dapat diproduksi dengan cara
menghidrogenasi mesytil Oxide yang diperoleh dari aseton melalui serangkaian
reaksi seperti yang diuraikan sebagai berikut : dua molekul aseton direaksikan
dengan NaOH dengan temperatur reaksi 30 C (M.B Smith & J.March 2001).
Kemudian diaseton alkohol (CH
3
C(O)CH
2
C(OH)(CH
3
)
2
) yang terbentuk
didehidrasi dengan menggunakan asam fosfat dengan temperatur 110C - 130C
(Conant, J. B.; Tuttle, N ,1941).
Untuk menghasilkan mesytil oxide. Selanjutnya mesityl oxide
dihidrogenasi dengan bantuan katalis logam sehingga dihasilkan Metil Isobutil
Keton (MIBK) (Uhde,2005)
1.3 PENGGUNAAN
Penggunaan MIBK atau metil isobutil keton dalam industri sangat
bervariasi diantaranya adalah sebagai pelarut dalam industri cat dan thiner, dan
I-3
bahan pembuat tinta cetak, rubber antiozonants, sintetik organik, bahan pembuat
atil amil keton, metil amil keton peroksida, poliester, fiberglass, pelarut dalam
ekstraksi metal, bahan pembuat pestisida, minyak sayur, bahan larutan pembersih
pengeras, parfum, antioksidan, bahan campuran penyimpanan zat kimia, pelarut
untuk vernis( Smith, M. B.; March, J, 2001)
1.4 SIFAT-SIFAT BAHAN DAN PRODUK
1.4.1 Bahan Baku
A. Aseton (96%)
Sifat-sifat fisika :
1. Berwujud cairan bening tidak berwarna
2. Mudah menguap atau folatil
3. Mudah terbakar
4. Baunya harum
5. Spesifik grafity pada 2 C = 0,79
6. Melting point = -94 C
7. Boiling Point = 87 C
Sifat-sifat kimia :
1. Massa molekul relatif = 58
2. Dapat larut dalam air, alkohol dan eter pada suhu kamar
3. Sedikit larut dalam kloroform
1.4.2 Bahan Pembantu
A. Natrium Hidroksida (NaOH 5%)
I-4
Sifat-sifat fisika :
1. Berbentuk liquid tak berwarna
2. Melting Point = 318,4C
3. Boiling point = 1390C
Sifat-sifat kimia :
1. Massa Molekul relatif = 40
2. Dapat larut dalam air
3. dapat larut dalam alkohol, eter dan gliserin
B. Asam Fosfat (H3PO4 98%)
Sifat-sifat fisika :
1. Berbentuk liquid tak berwarna
2. Spesifik grafity pada 18,2C = 0,79
3. Melting point = 42,35 C
4. Boiling Point = 213C
Sifat-sifat kimia :
1. Massa molekul relatif = 58
2. Dapat larut dalam air,
3. Larut dalam alkohol
C. Nikel (Ni)
Sifat-sifat fisika :
1. Berbentuk padatan
I-5
2. Spesifik grafity pada = 8,90
3. Melting point = 1452C
4. Boiling Point = 2900C
Sifat-sifat kimia :
1. Massa molekul relatif = 56,69
2. Tidak dapat larut dalam air dan NH3
3. Sedikit larut dalam HCL dan H2SO4
D. Hidrogen (H2)
Sifat-sifat fisika :
1. Berwujud gas dan tidak berwarna
2. Spesifik grafity pada - 252,7 C = 0,0709
3. Boiling Point = - 25,27C
Sifat-sifat kimia :
1. Massa molekul relatif = 1
2. Kelarutan = 2,1 cc pada 0C dan 0,8 pada 80 C
1.4.3 Produk
A. Metil Isobutil Keton (MIBK)
Sifat-sifat fisika :
1. Berwujud cairan tidak berwarna
2. Baunya harum
3. Spesifik grafity pada 20C = 0,8042
4. Melting point = -84 C
5. Boiling Point = 114 C
I-6
Sifat-sifat kimia :
1. Rumus molekul C6H12O
2. Massa molekul relatif = 100
3. Kelarutan dalam air 29 gr per 100gr pada 20 C
1.5 Penentuan Kapasitas
Berdasarkan nilai import dan konsumsi MIBK di Indonesia maka kapasitas
produksi dengan perhitungan ditentukan sebagai berikut :
Import + kapasitas lama + kapasitas baru = (0.5 x Kapasitas Baru) + konsumsi
Tabel 1.1 Import MIBK di Indonesia
Tahun Volume (ton) Kenaikan (%)
2001 7.398,974 -
2002 7894,4504 6,6965
2003 8.550,7818 8,1720
2004 9.251,0710 8,1898
2005 10256,0649 10,8635
Tabel 1.2 produksi MIBK di Indonesia
Tahun Volume (ton) Kenaikan (%)
2001 16.773,4500 -
2002 17.499,0034 4,325
2003 18.095,4471 3,4084
2004 19.450,2266 7,48869
2005 20.812,62075 6,5461
I-7
Tabel 1.3 Konsumsi MIBK di Indonesia
Tahun Volume (ton) Kenaikan (%)
2001
24.172,42
-
2002
25.393,45 4,808443
2003
26.646,23 4,70151
2004
28.701,30 7,160194
2005
30.979,52 7,353977
Sumber : data statistik surabaya
Dari tabel 1.1 : kenaikan rata-rata import per tahun = 8,4805 %
Dari tabel 1.2 : kenaikan rata rata Produksi per tahun = 5,442048%
Dari tabel 1.2 : kenaikan rata rata konsumsi per tahun = 6,006031 %
RUMUS : M
1
+ M
2
+ M
3
= M
4
+ M
5
Dimana : Input = Output
Input terdiri dari:
jumlah impor ( M
1
)
jumlah produksi (M
2
)
Kapasitas produksi ( M
3
)
Output terdiri dari:
Jumlah ekspor ( M
4
)
Perkiraan jumlah konsumsi ( M
5
)
Dengan memakai rumus : P = Po ( 1 + i )
n
Dimana : P = Jumlah kapasitas yang diperkirakan
Po = Data impor tahun terakhir
I-8
i = % kenaikan rata-rata
n = Rencana pendirian pabrik (dihitung dari data terakhir)
Dari rumusan tersebut dapat kita hitung perkiraan jumlah konsumsi,
jumlah produksi dan jumlah impor MIBK tahun 2012, yaitu :
a. Perkiraan jumlah impor MIBK pada tahun 2007 ( M
1
)
P = 10.256,0649 ( 1 + 0,081805)
5
= 15.407,39237 ton
Penurunan impor karena adanya pendirian pabrik baru diasumsikan sebesar
3,5 %. Jadi jumlah impor MIBK tahun 2012 (M
1
) diperkirakan sebesar
14.868,13364 ton
b. Perkiraan jumlah produksi MIBK pada tahun 2007 (M
2
)
P = 20.812,62075 ( 1 + 0,05442048)
5
= 27.124,00128 ton
c. Perkiraan jumlah konsumsi MIBK pada tahun 2007 ( M
5
)
P = 30.979,52 ( 1 + 0,06006031 )
5
= 43.959,967 ton
d. Jumlah ekspor MIBK yang diperkirakan tahun 2007 ( M
4
)
M
4
= 30 % dari kapasitas Produksi (M
3
)
e. Kapasitas produksi MIBK yang diperkirakan tahun 2007 ( M
3
)
M
3
+ M
2
+ M
4
= M
1
+ M
5
(Jumlah Ekspor +Jumlah Produksi + Kapasitas Produksi = Jumlah Impor +
Perkiraan Jumlah Konsumsi)
I-9
Dari persamaan di atas dapat dihitung kapasitas produksi MIBK tahun
2007, yaitu :
M
3
= ( M
1
+ M
5
) ( M
4
+ M
2
)
= (M
1
+ M
5
) (0,3 M
3
+ M
2
)
M
3
= (14.868,13364 + 43.959,967 ) (0,3 M
3
+ 27.124,00128 )
= 24.475,18203 ton
Kapasitas produksi MIBK tahun 2012 ditentukan sebesar 24.000 ton /th
karena pertimbangan bahan baku, dan pangsa pasar dan pemenuhan terhadap
import, export.
10
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
2.1 MACAM MACAM PROSES
Metil isobutil keton dapat di produksi dengan dua proses, yaitu :
a. Kondensasi pada temperatur tinggi
b. Kondensasi pada temperatur rendah
2.1.1 Kondensasi Aseton Pada Suhu Tinggi
Proses ini dimulai dengan kondensasi aseton pada temperatur tinggi pada
fase liquid dengan menggunakan katalis basa sehingga membentuk phoron dan
bereaksi samping membentuk diaseton alkohol. Karena diaseton alkohol hanya
sebagai produk samping, maka jika dilanjutkan dengan reaksi dehidrasi, mesityl
oxide yang terbentuk hanya dalam jumlah yang kecil, sehingga pada hidrogenasi
mesityl oxide hanya sedikit pula metil isobutil keton yang dihasilkan.
2.1.2 Kondensasi Aseton Pada Temperatur Rendah
Proses hidrogenasi dengan kondensasi aseton pada temperatur rendah
dikembangkan oleh Hibernia-Scholven yaitu dengan cara mengkondensasi aseton
dengan menggunakan katalis NaOH di dalam suatu reaktor dengan temperatur
reaksi 30
o
C, kemudian diaseton alkohol yang terbentuk didehidrasi dengan asam
fosfat pada temperatur 120
o
C, sehigga dihasilkan mesityl oxide yang selanjutnya
didehidrasi dengan katalis nikel pada temperatur 120
o
C dan tekanan 1 atm
sehingga terbentuk metil isobutil keton.
11
2.2 SELEKSI PEMILIHAN PROSES
Dari dua metode pembuatan metil isobutil keton diatas, maka dipilih
pembuatan metil isobutil keton dengan proses hidrogenasi dengan kondensasi
aseton pada temperatur rendah.
Pemilihan ini didasarkan pada hal sebagai berikut:
Tabel 2-2 . Seleksi pemilihan pproses
Parameter Kondensasi tinggi Kondensasi rendah
1.aspek operasi :
* Suhu
* Tekanan
50 100
o
C
4 atm
30
o
C
1 atm
2. aspek proses :
* Konversi
* Yield
* Kemurnian
10%
45%
80%
80%
72%
98%
3.aspek ekonomi :
* Investasi
* POT
* ROI
Besar
5 tahun
26%
Sedang
2 tahun
35,27%
Pemilihan proses dengan kondensasi rendah juga dapat mencegah
terjadinya proses hidrogenasi secara berlebihan oleh katalis logam sehingga
terbentuk produk kondensasi yang lebih tinggi (C6 atau C12 ) yang dapat
menyebabkan deaktivasi katalis itu sendiri. (Uhde,2005).
12
2.3 URAIAN PROSES
Proses pembuatan metil isobutil keton dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Kondensasi
3. Tahap Dehidrasi
4. Tahap Hidrogenasi
2.3.1 Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan persiapan bahan pembantu yang diangkut dari
storage (F-151) dibawa ke Mixer (M-150) yang dilengkapi dengan pengaduk yang
kemudian dialirkan ke reaktor (R-110)
2.3.2 Tahap Kondensasi
Pada tahap ini aseton dari storage (F-112) diangkut dengan pompa (L-111)
menuju reaktor (R-110) yang dilengkapi dengan pengaduk dan jaket pendingin
untuk kondensasi dengan larutan NaOH 5% pada temperatur 30
o
C, tekanan 1 atm
dengan waktu tinggal satu jam; reaksi yang terjadi adalah eksoterm sehingga
digunakan jaket pendingin. Setelah reaksi selesai, diaseton alkohol (DAA) yang
terbentuk ditampung dalam tangki DAA (F-113) selama satu jam
Reaksi yang terjadi :
2C
3
H
6
O
NaOH
C
6
H
12
O
2
2.3.3 Tahap Dehidrasi
Diaseton alkohol dari tangki DAA (F-113) dialirkan oleh pompa (L-122)
menuju reaktor ( R-120) yang dilengkapi dengan pengaduk dan coil pemanas
untuk direksikan dengan asam fosfat yang dialirkan dari storage (F-123) dengan
13
teperatur reaksi 120
o
C dan tekanan 1 atm sehingga terbentuk mesityl oxide (MO).
Sisa aseton dan sebagian air yang menguap akibat suhu reaksi yang tinggi masuk
kedalam kondensor (E-121), lalu dipisahkan aseton dari air pada kolom destilasi
(D-130), aseton sebagai produk atas direcycle ke reaktor (R-110), sedangkan air
produk bawah dibuang. Reaksi berlangsung secara endotermis. Mesityl oxide
yang terbentuk ditampung dalam tangki MO (F113) selama satu jam.
Reaksi yang terjadi :
C
6
H
12
O
2
98%H3PO4
C
6
H
10
O + H
2
O
steam
+ P
2.3.4 Tahap Hidrogenasi
Mesityl Oxide dari tangki MO(F113) dialirkan oleh pompa (L-122) menuju
heater (E-143) untuk dipanaskan sampai suhu bahan mencapai 120
o
C kemudian
masuk ke kolom Hidrogenasi (D-140) untuk dihidrogenasi dengan mengggunakan
katalis nikel dengan temperatur reaksi sebesar 120
o
C dan tekanan sebesar 1 atm.
Hidrogen yang digunakan dialirkan oleh blower (G-146A) dari storage (F-148A)
menuju heater (E-144A) dan heater (E-144B) untuk dipanaskan sampai suhunya
mencapai 120
o
C, kemudian tekanannya diturunkan dari 3 atm menjadi 1,5 atm
dengan menggunakan Ekspander(G-149). Reaksi hidrogenasi diatas menghasilkan
metil isobutil keton (MIBK) dengan kemurnian sebesar 98%. Kelebihan gas
hidrogen dialirkan kembali kedalam kolom oleh blower (G-146B),sedangkan
MIBK yang telah terbentuk dialirkan oleh pompa (L-147) menuju tangki MIBK
(F-148C) untuk kemudian dikemas dan dipasarkan.
Reaksi yang terjadi :
C
6
H
10
O + H
2
C
6
H
12
O
14
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas Produksi = 24.000 ton/tahun = 3333,33333 kg/jam
Waktu operasi = 300 hari/tahun ; 24 jam/hari
Satuan = kg/jam
Kapasitas Bahan Baku = 5770,79338 kg aseton /jam
1.TANGKI PENGENCER (M-150)
Masuk Keluar
Dari F-151 : ke R-110
NaOH = 8,3333 NaOH = 8,3333
air = 12,5000 air = 158,3334
Air proses :
air = 145,8333
Total = 166,6667 Total = 166,6667
2. REAKTOR (R-110)
Masuk Keluar
Dari F-112 : Ke F-113 :
aseton = 4431,96908 DAA = 4431,96908
air = 184,66538 NaOH = 0,83333
Dari F-134 : aseton = 1107,99256
asetonR = 1107,99256 air = 386,165
Air = 46,16636
Dari M-150 :
air = 158,3334
NaOH = 8,3333
Total = 5937,96908 Total = 5937,96908
3. Reaktor (R-120)
Masuk Keluar
Dari F-113 : Ke F-124 :
DAA = 4431,96908 MO = 3369,82506
aseton = 1107,99256 DAA = 4431,19656
air = 389,165 air = 66,66633
Ke E-121 :
aseton = 1107,99256
Dari F-123 : air = 954,3498
H
3
PO
4
= 163,334 Hilang dalam proses :
H
3
PO
4
= 163,334
Total = 6092,46064 Total = 6092,46064
4. KOLOM DESTILASI (D-130)
Masuk Keluar
Dari E-121 : ke F-134 :
aseton = 1107,99256 Hasil Atas :
air = 954,3498 aseton = 1107,99256
air = 46,16636
Ke buangan :
Bottom :
Air = 907,88804
Total = 2062,34236 Total = 2062,34236
5. KOLOM HIDROGENASI (D-140)
Masuk Keluar
Dari F-124 : ke E-141 :
MO = 3369,82506 Hasil Atas :
DAA = 4431,19656 MIBK = 3266,66700
air = 66,66633 air = 66,66633
Dari 148A : H
2
= 6,533334
H
2
= 65,33334 Ke buangan :
Hasil bawah :
MO = 168,49140
DAA = 4431,19656
Total = 3951,55463 Total = 3951,55463
14
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas Produksi = 24.000 ton/tahun = 3333,33333 kg/jam
Waktu operasi = 300 hari/tahun ; 24 jam/hari
Satuan = kg/jam
Kapasitas Bahan Baku = 4431,96908 kg aseton /jam
1.TANGKI PENGENCER (M-150)
Masuk Keluar
Dari F-151 : ke R-110
NaOH = 0,83333 NaOH = 0,83333
air = 1,25000 air = 15,83334
Air proses :
air = 14,58333
Total = 16,66667 Total = 16,66667
2. REAKTOR (R-110)
Masuk Keluar
Dari F-112 : Ke F-113 :
aseton = 4431,96908 DAA = 4431,96908
air = 184,66538 NaOH = 0,83333
Dari F-134 : aseton = 1107,99256
asetonR = 1107,99256 air = 246,66508
Air = 46,16636
Dari M-150 :
air = 15,83334
NaOH = 0,83333
Total = 5787,46005 Total = 5787,46005
15
3. Reaktor (R-120)
Masuk Keluar
Dari F-113 : Ke F-124 :
DAA = 4431,96908 MO = 3369,82506
NaOH = 0,83333 DAA = 4431,19656
aseton = 1107,99256 air = 66,66633
air = 246,66508 Ke E-121 :
aseton = 1107,99256
Dari F-123 : air = 819,47962
H3PO4 = 1,63334 Hilang dalam proses :
air = 0,03333 H3PO4 = 1,63334
NaOH = 0,83333
Total = 5789,12683 Total = 5789,12683
4. KOLOM DESTILASI (D-130)
Masuk Keluar
Dari E-121 : ke F-134 :
aseton = 1107,99256 Hasil Atas :
air = 819,47962 aseton = 1107,99256
air = 46,16636
Ke buangan :
Bottom :
Air = 773,31326
Total = 1927,47218 Total = 1927,47218
16
5. KOLOM HIDROGENASI (D-140)
Masuk Keluar
Dari F-124 : ke E-141 :
MO = 3369,82506 Hasil Atas :
DAA = 4431,19656 MIBK = 3266,66700
air = 66,66633 air = 66,66633
Dari 148A : H2 = 6,533334
H2 = 65,33334 Ke buangan :
Hasil bawah :
MO = 168,49140
DAA = 4431,19656
Total = 3951,55463 Total = 3951,55463
17
BAB IV
NERACA PANAS
Satuan = kkal/jam
1.TANGKI PENGENCER (M-150)
Masuk Keluar
H1 = 50,00071112 H2 = 50,00071112
Total = 50,00071112 Total = 50,00071112
2. REAKTOR (R-110)
Masuk Keluar
H1 = 428,578570 H2 = 1242,04893
HR = 6440,504577
Q1 = 5283,58006
Qloss = 343,45416
Total = 6869,08315 Total = 6869,08315
3. REAKTOR (R-120)
Masuk Keluar
H1 = 1242,04893
H2 = 1242,04893
H3 = 211742,09180
HR = 309536,05840
Q1 = 59271,92778
Qloss = 30829,41796
Total = 310778,10730 Total = 310778,10730
18
4. KONDESOR (E-121)
Masuk Keluar
H1 = 211742,09180 H2 = 26463,68072
Q1 = 174691,30650
Qloss = 10587,10459
Total = 211742,09180 Total = 211742,09180
5. KOLOM DESTILASI (D-130)
Masuk Keluar
H1 = 50675,96672
H4 = 2289,45889
H7 = 58000,04113
Q2 = 662465,17690
Q1 = 617194,58640
Qloss = 35657,05718
Total = 713141,14362 Total = 713141,14362
6. KOLOM HIDROGENASI (D-140)
Masuk Keluar
H1 = 6488,57271
H4 = 2289,45889
H7 = 32,28843
Q2 = 1268191,04100
Q1 = 1141095,18900
Qloss = 127467,96130
Total = 1274679,61400 Total = 1274679,61400
19
19
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. Tangki Penampung NaOH (F-151)
Fungsi : Menyimpan bahan pembantu NaOH
Kapasitas : 114,87509 ft3
Bentuk : Silinder tegak, tutup atas datar dan tutup bawah conical
Diameter : 4,469 ft
Tinggi : 9,34 ft
Tebal : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M
Jumlah : 1 buah
2. Tangki Penampung Aseton (F-112)
Fungsi : Menyimpan bahan baku aseton
Kapasitas : 9636,19033 ft
3
Bentuk : Silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas conical
Diameter : 19,938 ft
Tinggi : 35,805 ft
Tebal : 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M
Jumlah : 8 buah
20
3. Tangki Penampung Asam Fosfat (F-123)
Fungsi : Menyimpan bahan pembantu asam fosfat
Kapasitas : 50,992 ft
3
Bentuk : Silinder tegak, tutup atas datar dan tutup bawah conical
Diameter : 3,469ft
Tinggi : 5,137 ft
Tebal :3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M
Jumlah : 1 buah
4. Tangki Penampung hydrogen (F-148)
Fungsi : Menyimpan bahan pembantu hydrogen
Kapasitas : 1502,0085 ft
3
Bentuk : Spherical
Diameter : 14,211 ft
Tebal : 1/16 in
Bahan konstruksi : High Alloy Steel SA-167 Grade 3
Jumlah : 4 buah
5. Tangki Penampung DAA (F-113)
Fungsi : Menyimpan sementara DAA
Kapasitas : 335,9175 ft
3
Bentuk : Silinder tegak, tutup atas datar dan tutup bawah conical
Diameter : 6,479 ft
Tinggi : 11,741 ft
21
Tebal : 2/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M
Jumlah : 1 buah
6. Akumulator (F-134)
Fungsi : menampung sementara aseton yang akan di-recycle
Kapasitas : 10,6231 ft
3
Bentuk : Silinder horizontal, tutup bawah-atas dished
Diameter : 1,6145 ft
Lebar : 4,8435 ft
Tebal : 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M
Jumlah : 1 buah
7. Akumulator (F-148B)
Fungsi : menampung produk (MIBK) sementara
Kapasitas : 35,687 ft
3
Bentuk : Silinder horizontal, tutup bawah-atas standar dished
Diameter : 14,.1368 ft
Lebar : 42,4104 ft
Tebal : 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M
Jumlah : 1 buah
22
8. Tangki Penampung MIBK (F-148C)
Fungsi : menyimpan produk sebelum dipasarkan
Kapasitas : 5901,7554 ft
3
Bentuk : Silinder tegak, tutup atas conical tutup bawah plat datar
Diameter : 17,9396 ft
Tinggi : 32,228 ft
Tebal : 5/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M
Jumlah : 2 buah
9. Tangki Pengencer (M-150)
Fungsi : mengencerkan NaOH 40% menjadi NaOH 5%
Kapasitas : 0,35899 ft
3
Bentuk : Silinder tegak, tutup atas dan bawah standar dished
Diameter : 0,64355 ft
Tinggi : 1,39253 ft
Tebal : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M
Pengaduk : impeller jenis aksial dengan 4 buah plat blade tanpa baffle
Daya Pengaduk : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
23
10. Pompa (L-111)
Fungsi : memompa aseton dari tangki penampung ke reaktor
Kapasitas : 180,72 ft
3
/j
Daya : 0,5 Hp
Jenis : centrifugal
Bahan : Cast iron
Jumlah : 1 buah
11. Pompa (L-122)
Fungsi : memompa DDA dari tangkivF-113 ke reactor R-120
Kapasitas : 255,96 ft
3
/j
Daya : 0,5 Hp
Jenis : centrifugal
Bahan : Cast iron
Jumlah : 1 buah
12. Pompa (L-145)
Fungsi : memompa bahan dari F-124 ke kolom Hidrogenasi D-140
Kapasitas : 191,16 ft
3
/j
Daya : 0,5 Hp
Jenis : centrifugal
Bahan : Cast iron
Jumlah : 1 buah
24
13. Pompa (L-147)
Fungsi : memompa produk dari F-148B ke tangki MIBK F-117
Kapasitas : 292,32 ft
3
/j
Daya : 0,5 Hp
Jenis : Centrifugal
Bahan : Cast iron
Jumlah : 1 buah
14. Pompa (L-133)
Fungsi : memompa aseton dari akumulator F-134 ke reactor R-110
Kapasitas : 47,16 ft
3
/j
Daya : 0,5 Hp
Jenis : Centrifugal
Bahan : Cast iron
Jumlah : 1 buah
15. Blower (G-146B)
Fungsi : Alat transportasi H2 dari kolom Hidrogenasi D-140 untuk
direcycle
Type : Blower sentrifugal
Kapasitas : 2,84458 ft
3
/j
Daya Motor : 4 Hp
Bahan : carbon steel
Jumlah : 1 buah
25
16. Blower (G-146B)
Fungsi : Alat transportasi H2 dari tangki H2 F-148A ke
Hidrogenator D-140
Type : Blower sentrifugal
Kapasitas : 2,84458 ft
3
/j
Daya Motor : 30 Hp
Bahan : carbon steel
Jumlah : 1 buah
17. Kondesor (E-121)
Fungsi : mengembunkan hasil atas dari reactor R-120
Type : Condesor horizontal dengan 1-2 sheel and tube
Beban panas : 840259,7335 BTU/j
Rate aliran : Uap = 4249,30517 lb/j
Air dingin = 27508,88958 lb/j
Ukuran :
Bagian sheel : Diameter dalam = 10 in
Baflle spacing = 10 in
Bagian Tube : 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch
Jumlah = 32 buah
Passes = 2
Panjang = 12 ft
Luas heat transfer : 96,52 ft
Bahan konstruksi : Carbon steel
26
Jumlah : 1 buah
18. Kondesor (E-131)
Fungsi : mengembunkan hasil atas dari kolom destilasi D-130
Type : Condesor horizontal dengan 1-2 sheel and tube
Beban panas : 2449223,743 BTU/j
Rate aliran : Uap = 8671,90601 lb/j
Air dingin = 97190,51323 lb/j
Ukuran :
Bagian sheel : Diameter dalam = 15,25 in
Baflle spacing = 15,25 in
Bagian Tube : 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch
Jumlah = 76 buah
Passes = 2
Panjang = 16 ft
Luas heat transfer : 296,201 ft
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
19. Kondesor (E-141)
Fungsi : mengembunkan hasil atas dari kolom hidrogenasi (D-140)
Type : Condesor horizontal dengan 1-2 sheel and tube
Beban panas : 4528227,389 BTU/j
Rate aliran : Uap = 13309,78934 lb/j
Air dingin = 104819,1022 lb/j
27
Ukuran :
Bagian sheel : Diameter dalam = 21.25 in
Baflle spacing = 21,25 in
Bagian Tube : 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch
Jumlah = 166 buah
Passes = 2
Panjang = 16 ft
Luas heat transfer : 687,03 ft
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
20. Reboiler (E-132)
Fungsi : menguapkan sebagian aseton yang keluar dari bawah D-130
Type : kettle Reboiler 1-2 sheel and tube
Beban panas : 538385,2652 BTU/j
Rate aliran : Uap air = 2881,30746 lb/j
Cairan = 4249,30517 lb/j
Ukuran :
Bagian sheel : Diameter dalam = 10 in
Bagian Tube : 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch
Jumlah = 32 buah
Passes = 2
Panjang = 12 ft
Luas heat transfer : 44,86544 ft
28
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
21. Reboiler (E-142)
Fungsi : menguapkan sebagian MIBK yang keluar dari D-140
Type : kettle Reboiler 1-2 sheel and tube
Beban panas : 1565446,164 BTU/j
Rate aliran : Uap air = 5585,08214 lb/j
Cairan = 8711,59734 lb/j
Ukuran :
Bagian sheel : Diameter dalam = 10 in
Bagian Tube : 1 in OD, 15 BWG, 1,25 in square pitch
Jumlah = 32 buah
Passes = 2
Panjang = 16 ft
Luas heat transfer : 130,45385 ft
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
22. Kolom Hidrogenasi (D-140)
Fungsi : Sebagai tempat reaksi hidrogenasi MO menjadi MIBK
Type : sieve tray
Kapasitas :123 ,311 ft
3
Bentuk : silinder tegak dengan tutup atas dan bawah standar dished
head
29
Diameter : 5 ft
Tinggi : 36 ft
Tebal : 3/16 in
Bahan konstruksi : high alloy steel SA-240 Grade type 316
Jumlah : 1 buah
23. Kolom Destilasi (D-130)
(lihat di perancangan alat utama)
24. Reactor (R-110)
(lihat diperancangan alat utama)
25. Reactor (D-120)
Fungsi : Mereaksikan DAA dengan bantuan katalis asam fosfat
Tipe : Mixed flow
Kapasitas : 378,014433 ft
3
Bentuk : Silinder tegak, tutup atas standar dan tutup bawah conical
Diameter : 6,94792 ft
Tinggi : 5,137 ft
Tebal :2/16 in
Bahan konstruksi : High alloy steel SA-240 Grade S type 316
Jumlah : 1 buah
Jenis pengaduk : axial
Bahan : High Alloy steel SA-140 Grade type 316
Jumlah : 1 buah
Daya : 23 Hp
30
26. Tangki Penampung MO (F-124)
Fungsi : menyimpan sementara MO
Kapasitas : 123,311 ft
3
Bentuk : Silinder tegak, tutup atas datar tutup bawah Conikal
Diameter : 6,479 ft
Tinggi : 8,994 ft
Tebal : 2/16 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M
Jumlah : 1 buah
27. Ekspander (G-149)
Fungsi : menurunkan tekanan dari 5 atm menjadi 1,5 atm
Kapasitas : 153,1157 m
3
Tipe : multistage Reciprocating
Daya : 1 Hp
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 buah
28. Heater (E-144A)
Fungsi : memanaskan gas hydrogen dari 30
o
C menjadi 75
o
C
Tipe : DPHE
Beban panas : 40237,43435 BTU/j
Rate aliran : Hydrogen = 144,03388 lb/j
Steam = 84,11002 lb/j
Ukuran : Anulus : aan = 1,19 in
2
31
de = 0,915 in
de = 0,40 in
Tube : ap = 1,5 in
2
di = 1,38 in
do = 1,66 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 buah
29. Heater (E-144A)
Fungsi : memanaskan gas hydrogen dari 75
o
C menjadi 120
o
C
Tipe : DPHE
Beban panas : 40237,43435 BTU/j
Rate aliran : Hydrogen = 144,03388 lb/j
Steam = 84,11002 lb/j
Ukuran : Anulus : aan = 1,19 in
2
de = 0,915 in
de = 0,40 in
Tube : ap = 1,5 in
2
di = 1,38 in
do = 1,66 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 buah
30. Heater (E-144A)
Fungsi : memanaskan bahan dari 100
o
C menjadi 120
o
C
32
Tipe : DPHE
Beban panas : 124682,054 BTU/j
Rate aliran : Liquid = 12762,70901lb/j
Steam = 3857,26043 lb/j
Ukuran : Anulus : aan = 1,19 in
2
de = 0,915 in
de = 0,40 in
Tube : ap = 1,5 in
2
di = 1,38 in
do = 1,66 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 1 buah
33
VI-1
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA
Nama alat : Kolom destilasi
Kode : D-130
Fungsi : memisahkan aseton sebagai produk atas dari air berdasarkan
perbedaan titik didih.
Tipe : Sieve Tray
Data perancangan :
1. Feed masuk pada suhu 86,81
o
C =359,95 K
Rate feed : 64,62997 kgmol/j
Xf : 0,29558
2. Destilat Produk masuk pada suhu 74,19
o
C = 347,34 K
Rate : 21,66812 kgmol/j
Xd : 0,886
3. Bottom produk pada suhu 100,002
o
C = 373,152 K
Rate : 42,96185 kgmol/j
Xb : 0
4. Tekanan operasi = 1 atm
5. Aseton keluar sebagai produk atas dengan kadar 96% (berat).
6. Feed dan refluks dalam keadaan satureted liquid.
7. dari Appendix B didapat data :
Enriching :
VI-2
V = 73,84842 kgmol/j
L = 52,18030 kgmol/j
Exchauching :
V = 73,84842 kgmol/ j
L = 116,81027 kg mol/j
Dari grafik kesetimbangan aseton dan air diperoleh :
R = 2,40816
Rm = 1,20408
Jumlah tray teoritis = 12 buah
Dimana : Xf = 0.29558 Yf = 0,57
Xd = 0,68 Yd = 0,8816
Xb = 0,03 Yb = 0,04
Perhitungan :
1. Menentukan BM campuran
Enriching
a. Bagian atas
BM liquid = Xd.BM
1
+ (1-Xd).BM
2
= (0,68 x 58) + (1-0,68) x 18
= 45,2
BM uap = Yd.BM
1
+ (1-Yd). BM
2
= (0,8816 x 58) + (1- 0,8816) x 18
= 53,264
VI-3
b. Bagian bawah
BM liquid = Xf.BM
1
+ (1-Xf).BM
2
= (0,29558 x 58) + (1- 0,29558) x 18
= 29,8232
BM uap = Yf.BM
1
+ (1-Yf). BM
2
= (0,57 x 58) + (1- 0,57) x 18
= 40,8
Exchausting
a. Bagian atas
BM liquid = 29,8232
BM uap = 40,8
b. Bagian bawah
BM liquid = Xb.BM
1
+ (1-Xb).BM
2
= (0,03 x 58) + (1-0,03) x 18
= 19,2
BM uap = Yb.BM
1
+ (1-Yb). BM
2
= (0,04 x 58) + (1-0,04) x 18
= 19,6
VI-4
2. Perhitungan beban Destilasi
Perhitungan beban destilasi dapat dilihat pada tabel 6-1 :
Tabel 6-1. Perhitungan rate uap dan rate liquid
Rate uap Rate liquid
Komponen lbmol/j BM lb/j lbmol/j BM lb/j
Enriching
B. Atas 162,80623 53,264 8671,710861 115,0366894 45,2 5199,65836
B.bawah 162,80623 40,8 6642,494051 115,0366894 29,8232 6642,49405
Exchausthing
B. Atas 162,80623 40,8 6642,494051 257,5199212 29,8232 6642,494005
B.bawah 162,80623 19,6 3191,002044 257,5199212 19,2 3191,002044
Beban terbesar :
V = 8671,710861 lb/j ; BM uap = 53,264
L = 6642,49405 lb/j ; BM liquid = 29,8232
3. Perhitungan densitas campuran
a. Densitas uap (v)
Persamaan yang digunakan :
v =
359,96x1 x 359
273,15x1 x 53,264
. 1 .
1 . .
=
Po T Vo
P To BMv
= 0,112586493 lb/cuft
b. Densitas liquid (l)
Persamaan yang digunakan :
VI-5
l = x
Po T Vo
ml
=
. 1 .
i
l = | | 375 , 49
47218 , 1927
99256 , 1107
x x | | 5 , 62
47218 , 1927
47962 , 819
x
= 54,95519468 lb/cuft
4. Menentukan diameter dan Tray spacing
Data perancangan :
V = 8671,7109 lb/j
L = 6642,4941 lb/j
v = 0,112586493 lb/cuft
l = 54,95519468 lb/cuft
o = 0,8 dyne/cm
harga : Shell = $ 2,8/ ft 2
Tray = $ 0,79/ft2
Down Comer = $ 0,5 /ft2
Persamaan yang digunakan :
G = C x ) ( v l
D =
G
Vm
13 , 1
Dimana :
Vm = 1,3 V = 1,3 x8671,7109 lb/j = 9799,033273
C = Konstanta ( Gb. 8-38, Ludwig Hal. 56)
Harga shell = (t.d.T/12)x harga Shell
VI-6
Harga tray = (t/4.d2 5%. t/4.d
2
)x harga tray
Harga down comer = ( 60%.d..T/12)x harga down comer
Dengan persamaan diatas dapat dihitung diameter dan tray spacing yang
kolom nominal perhitungan dapat dilihat pada tabel 6-2:
Tabel 6-2 perhitungan diameter dan Tray spacing kolom yang optimal
T d Harga ($)
in
C G
ft Shell Tray Down Comer Total
10 5 12,4243 31,7347 697,528 593,319 95,2040 1386,05103
12 30 74,5458 12,9556 341,7175 98,8865 46,6402 487,24429
15 100 248,4862 70.961 233,958 29,6660 31,9324 295,55635
18 135 335,4563 6,1073 241,.6308 21,9748 31,9796 296.58520
20 165 410,0022 55.243 242,8481 17,9794 33,1458 293.97322
24 230 571,5182 4,619 246,8277 12,8982 33,689 293.41494
30 320 795,1557 3,9668 261,573 9,2706 35,7015 306.54511
36 340 8844,853 3,8484 3045157 8,7253 41,5627 354.80363
Dari tabel 6-2 perhitungan diameter dan tray spacing kolom yang optimal
D = 5 ft = 60 in
T = 24 in
5. Menentukan tipe Tray
L = 6642,4941lb/j x 7,48 gal/cuft = 15,14581786 gal/menit
60 menit x 54,9952 lb/cu
Berdasarkan Gb.8.63 ludwig hal.96, maka tipe aliran adalah reverse flow.
VI-7
6. Pengecekan Terhadap Liquid Head
Persamaan yang digunakan :
Qmax = 1,3.L = 1,3 x 15,144581786 = 19,68956322 gpm
Qmin = 0,7.L = 0,7 x 15,144581786 = 10,60207250 gpm
Lw/d = % x d
how
max
= | |
3 / 2
. 98 , 2
max
x
Lw
Q
how
min
= | |
3 / 2
. 98 , 2
min
x
Lw
Q
hw = 1,5 in <hw<3,5 in
hl = how + hw
dari persamaan diatas dapat ditentukan optimasi Lw/d, perhitungannya
dapat dilihat pada tabel 6-3.optimasi nilai lw/d
Lw/d
0,55 0,60 0,65 0,70 0,75 0,80 0,85
Lw 19,8 21,6 23,4 25,2 27 28,8 30,6
how
max
0,4811018 0,453988 0,4303976 0,4096504 0,3912352 0,3747590 0,3599146
how
min
0,3184249 0,300479 0,2848655 0,2711336 0,2589452 0,2480402 0,2382152
Hl
max
3,7311018 3,703988 3,6803977 3,6596504 3,6412352 3,6247590 3,6099146
Hl
min
3,5684249 3,550479 3,5348655 3,5211336 3,5089452 3,4980402 3,4882152
hw 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25
Optimasi diameter kolom dstilasi dengan :
Lw/d = 55%
VI-8
Ad = 4% x At (Gb,Applied Process Design ludwig hal.56)
Perhitungan :
- Diambil : hw hc = in, sehingga hc =3,25 = 3 in
- Ac = Lw x hc = (19,8 x 3)/ 144 = 0,4125 ft
2
- Ad = 4% x At = )0,04 x (/4,5
2
) = 0,785 ft
2
- Ap = harga terkecil antara Ac dan Ad 0,4125 ft
2
- hd = 0,03 x
(

Ap
Q
. 100
max
2
= 0,03 x
(

4125 , 0 . 100
6896 , 19
2
x
= 0,00683511 in
ketentuan : hd < 1 in (memenuhi)
7. Pengecekan harga tray spacing (T = 24 in )
Data perncangan :
Lw/d = 55% how = 0,4811in
d = 5 ft = 60 in hd = 0,006835 in
T = 24 in hl = 3,3711018 in
Susunan segitiga
Ketentuan : hb
0,05
T + hw
Perhitungan :
Ao 0,9065
=
Aa n
2
Aa = 2{
(

+
(



r
x
x
r x r sin
1 2 2 2
. ) (
}
VI-9
Dimana :
Wd : 8% d = 0,08 x 60 = 4,8 in
Ww : 3 in
Ws : 3 in
Maka :
X = ft
Ws Wd d
85 , 1
12
3 8 , 4
2
5
12 2
=
+
+ =
+

r = ft
Ww d
25 , 2
12
3
2
5
12 2
= + =
Sehingga :
Aa =2 [ ( )
85 , 1
2
25 , 2
2
85 , 1
|
.
|

\
|
+
25 , 2
85 , 1
sin
1
25 , 2
2
]
ft
2
512 , 14 =
Ditrial : n = 3,5, maka : Ao = 1,073888 ft
2
Maka :
Uo : Vmax /Ao
Vmax = 1,3 V = dtk cuft
j dtk cuftx lb
j lb
x / 8104 , 27
/ 3600 / 1126 , 0
/ 7109 , 8671
3 , 1 =
Uo = (27,8104 cuft/dtk)/ 1,073888ft
2
= 25,8104 cuft/dtk
Ac = At Ad
= /4.d
2
4%( /4.d
2
)
= /4.5
2
4%( /4.5
2
)
= 18,84 ft
2
VI-10
(
(
(

+
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|

Ac
Ao
Uo
Ac
Ao
gc
v
hp
1
2
2
25 , 1 4 , 0
. 2
14 , 1 12

Maka :
(
(
(

+
|
|
.
|

\
|

|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
84 , 18
073888 , 1
1
2
84 , 18
073888 , 1
25 , 1 4 , 0
2 , 32 2
9 , 25
2
14 , 1
95519 , 54
11259 , 0
12
x
hp
= 0,39891 in VI-10
hr = 31,2/pl = 31,2/ 54,95519468 = 0,567735228 in
ht = hp + hr + hl
= 0,39891 + 0,567735228 + 3,3711018
= 4,697743959 in
hb = hl + ht + hd
= 3,3711018 + 4,697743959 + 0,006835
= 8,435680844 in
Cek ketentuan :
hb
0,05
T + hw
30956627 , 0
3,25 24
4 8,43568084
=
+
0,5 (memenuhi)
8. Stabilitas tray dan weeping
Ketentuan : hpm > hpw
Dengan :
(
(
(

+ |
.
|

\
|

|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
Ac
Ao
Ac
Ao
gc
Uo
v
hpm
1
2
25 , 1 4 , 0
. 2
2
14 , 1 12

VI-11
dimana :
V = 0,7 V = 0,7
j dt cuftx lb / 3600 / 1126 , 0
7109 , 8671
=14,97483
Uo = V
min
/ Ao = (14,97483 cuft/dtk) 1,073888 ft
2
= 13,9445
Maka :
(
(
(

+
|
|
.
|

\
|

|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
84 , 18
073888 , 1
1
2
84 , 18
073888 , 1
25 , 1 4 , 0
2 , 32 2
9445 , 13
2
14 , 1
95519 , 54
11259 , 0
12
x
hpm
= 0,398906955 in
Hpw = 0,05 hl + 0,2 =0,20049573 in
Kerena Hpm > hpw maka memenuhi syarat
9. Entraiment
syarat tidak terjadi Entraiment : ( Eo/E) 1
Dimana :
Eo = 0,1
E = 0,22 (73/) (Uc/Tc)
3,2
Uc = V
max
/ Ac = (27,8104 cuft/dt) 18,84 ft
2
= 1,47614 ft/dt
Tc = T 2,5 hl = 24 2,5(3,37311018) = 14,67224556 in
Sehingga :
E = 0,22 ( 73//0,8) ( 1,47614/14,67224556)
3,2
= 0,012919256
Maka :
Eo / E = 0,1 / 0,0112919256 = 7,7403835 1 (memenuhi )
10. Pelepasan uap dalam down comer
syarat pelepasan uap yang baik : WI/Wd 0,6
VI-12
Dimana :
WI = 0,8 (how x (T + hw hb))

= 0,8 (0,4811 x (24 + 3,25 8,43568))

= 2,40687 in
Wd = 4,8 in
Maka :
WI/Wd = 2,40687 / 4,8 = 0,501413 < 0,6 (memenuhi)
11. Efisiensi Tray
Dari pers. 11.5-1 Geankoplis hal. 654 didapatkan hubungan sebagai
berikut :
o = jumlah plate teoritis/ jumlah plate aktual
Sehingga :
jumlah plate aktual = jumlah plate teoritis / o
Dimana :
Jumlah plate teoritis = 12 buah
Efisiensi tray untuk hidrokarbon = 50 -85 %
Efisiensi tray overall = 85 %
Maka :
Jumlah palte aktual = 12/ 0,85 = 15 buah
VI-13
12. Penentuan lokasi Feed
Penentuan lokasi Feed untuk destilasi multikomponen dengan
menggunakan metode kirkbride ( pers. 11.7-21 Geankoplis hal 677) :
Log
(
(
(

|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
XHD
XLw
D
B
XLF
XHFf
Ns
Ne
2
log 206 , 0
Dimana :
X
HF
= 0,29558
X
LF
= 0,70442
B = 42,96185 kgmol/j
D = 21,66812 kgmol/j
X
Lw
= 1
X
HD
= 0,8816
Maka :
Log
(
(
(

|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
8816 , 0
1
2
66812 , 21
96185 , 42
70442 , 0
29558 , 0
log 206 , 0
Ns
Ne
Log 006089761 , 0 =
Ns
Ne
Ne = 1,006108341. Ns
Dimana :
N = Ne + Ns
12 = 1,006108341. Ns + Ns
Ns = 5,981730774
Jadi feed masuk pada tray ke-6 secara teoritis.
VI-14
13. Menghitung dimensi kolom destilasi
a. Menetukan tinggi kolom
Tinggi kolom = (n-1) Tray Spacing + tinggi puncak + tinggi ruang
bawah
Menghitung tinggi ruang bawah yang akan tempati liquida dalam
kolom destilasi
Rate liquid = 6642,494051 lb/j
Residence = 10 menit
Volume liquid = (m/) x resindence time
= (6642,494051 / 54,9552) x 1/6 jam
= 20,14518096 cuft
jika ditentukan tinggi ruang bawah 2 ft, maka :
volume ruang bawah = t/4. d
2
. L = t/4. 5
2
.2 = 39,25 cuft
karena volume ruang bawah > volume ruang liquid, maka tinggi
ruang bawah memenuhi syarat.
Menghitung tinggi ruang atas yang akan ditempati oleh uap dalam
kolom destilasi
Rate gas = 8671,710861 lb/j
Residance time = 10 menit
Volume uap = (m/) x resindence time
= (8671,710861 / 54,9552) x 1/6 jam
= 26,2993625 cuft
jika ditentukan tinggi ruang atas 2 ft, maka :
VI-15
volume ruang bawah = t/4. d
2
. L = t/4. 5
2
.2 = 39,25 cuft
karena volume ruang atas > volume uap, maka tinggi ruang atas
memenuhi syarat.
Sehingga :
Tinggi kolom destilasi = (15 -1)(24/12) + 2 + 2 = 32 ft = 9,7536 dm
b. Menetukan tebal menara
Dengan menggunakan persm. 3-6 B&Y hal. 4 didapat hubungan
sebagai berikut :
ts = C
pi fE
di pi
+
) . 6 , 0 ( 2
` .
direncanakan :
bahan konstruksi : SA-240 Grade M tipe 316
dari APP. D B&Y Hal. 342 didapatkan :
f = 18750 psi
C = 2/16 in
E = 0,85
Pi = 1 atm = 14,7 psia
Sehingga :
ts =
16
3
16
443 , 2
16
2
) 7 , 14 . 6 , 0 85 , 0 18750 ( 2
) 12 5 ( 7 , 14
= + +
x
x x
distandarisasi untuk diameter luar (OD) dari tabel 5-7 B&Y
didapat OD standart = 60 in, sehingga :
ID = OD- 2.ts = 60 2(3/16) = 59,625 in
VI-16
c. Menetukan tebal tutup menara
Direncanakan : tutup atas dan bawah berbentuk standart dished
head
Dari persamaan B& Y hal. 259 :
th = C
pi fE
Rc pi
+
) . 1 , 0 ( 2
` . . 885 , 0
Maka :
th = in
x
x x
16
3
16
7788 , 2
16
2
) 7 , 14 . 1 , 0 85 , 0 18750 ( 2
625 , 59 7 , 14 885 , 0
= = +

penentuan tekanan yang mampu diterima tutup menara :


pi =
) . 1 , 0 . 885 , 0 (
. .
t Ro
t E f
+
pi = psi psi
x
x x
7 , 14 6505527322 , 56
)
16
3
. 1 , 0 625 , 59 885 , 0 (
16
3
85 , 0 18750
> =

d. Penentuan tinggi tutup.


a = ID / 2 = 625 , 59 / 2 = 29,8125 in
b = r -
AB
BC
2 2

dimana :
AB = ID/2 Icr
BC = r icr
VI-17
Dari tabel 5-6 B&Y, untuk OD = 60 in dengan tebal 3/16 in,
didapatkan icr = 9/16 in, dan dari tabel 5-6 B&Y didapat sf = 2 in,
maka :
AB = 29,8125 -9/16 = 29,25 in
BC = 59,625 9/16 = 59,0625 in
Sehingga :
b = 59,625 -
25 , 29
2
59,0625
2
= 7,9882353 in
OA = t + b + sf
= 3/16 + 7,9882353 + 2
= 10,1757353 in
= 0,847978 ft.
14. Menentukan Ukuran Nozzle
a. Noszzle feed masuk
Rate masuk = 1927,47218 kg/j
= 4249,30517 lb/j
= 1,18036 lb/dtk
Densitas liquid campuran (l) :
Tabel 6-4. perhitungan densitas liquid campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i (lb/cuft) Xi. i
Aseton 1107,99256 0,5748 49,375 28,38075
Air 819,47962 0,4252 62,5 26,575
Total 1927,47218 1 - 54,95575
VI-18
Didapat : l = 54,95575 lb/cuft
Viskositas liquid campuran (l) :
Tabel 6-5 perhitungan viskositas campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i (cps) Xi. i
Aseton 1107,99256 0,5748 0,19 0,10921
Air 819,47962 0,4252 0,33 0,14032
Total 1927,47218 1 - 0,24953
Didapat : l = 0,2495375 cps = 0,30364 lb/j.ft
Rate volumetrik (ql) = m/ l
= 1,18036 lb/dtk / 54,95575 lb/cuft
= 0,02148 cuft/dtk
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub :
Di opt = 3,9 x q
0,45
x l
0,13
= 3,9 x 0,02148
0,45
x 54,95575
0,13
= 1,16595 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart yaitu:
D nom = 1,5 in
OD = 1,9 in
Sch = 40 ST 405
ID = 1,610 in
Cheking asumsi :
VI-19
NRe =

. .v ID
Dimana :
V = laju aliran fluida
= q/A
= 0,02148/ (/4. (1,61/12)
2
)
= 1,52 ft/dtk
Maka :
NRe = 2100 3696 . 66838
60364 , 0
3600 95575 , 54 52 , 1 .
12
61 , 1
> =
x x x
I
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi.
b. Noszzle uap keluar top kolom
Rate keluar = 3933,55076 kg/j
= 8671,906 lb/j
= 2,40886 lb/dtk
Densitas liquid campuran (l) :
Tabel 6-6. perhitungan densitas liquid campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i (lb/cuft) Xi. i
Aseton 3776,20484 0,96 49,375 47,4
Air 157,34592 0,4 62,5 2,5
Total 3933,55076 1 - 49,9
Didapat : l = 49,9lb/cuft
VI-20
Viskositas liquid campuran (l) :
Tabel 6-5 perhitungan viskositas campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i (cps) Xi. i
Aseton 3776,20484 0,96 0,21 0,2016
Air 157,34592 0,4 0,40 0,0160
Total 3933,55076 1 - 0,2176
Didapat : l = 0,2176cps = 0,5264 lb/j.ft
Rate volumetrik (ql) = m/ l
= 2,40886 lb/dtk / 49,9 lb/cuft
= 0,04827 cuft/dtk
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub :
Di opt = 3,9 x q
0,45
x l
0,13
= 3,9 x 0,04827
0,45
x 49,9l
0,13
= 1,6576 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart yaitu:
D nom = 2 in
OD = 2,375 in
Sch = 40 ST 405
ID = 2,067 in
Cheking asumsi :
VI-21
NRe =

. .v ID
Dimana :
V = laju aliran fluida
= q/A
= 0,04937/ (/4. (2,067/12)
2
)
= 4,2838 ft/dtk
Maka :
NRe = 2100 5132 , 251811
5264 , 0
3600 9 , 49 2838 , 4 .
12
067 , 2
> =
x x x
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi
c. Noszzle uap keluar top kolom
Rate keluar = 2779,3942 kg/j
= 6127,45245 lb/j
= 1,702 lb/dtk
Densitas liquid campuran (l) :
Tabel 6-8. perhitungan densitas liquid campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i (lb/cuft) Xi. i
Aseton 2668,21576 0,96 49,375 47,4
Air 111,17844 0,4 62,5 2,5
Total 2779,39420 1 - 49,9
VI-22
Didapat : l = 49,9lb/cuft
Viskositas liquid campuran (l) :
Tabel 6-9 perhitungan viskositas campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i (cps) Xi. i
Aseton 2668,21576 0,96 0,21 0,2016
Air 111,17844 0,4 0,40 0,0160
Total 2779,39420 1 - 0,2176
Didapat : l = 0,2176cps = 0,5264 lb/j.ft
Rate volumetrik (ql) = m/ l
= 1,702 lb/dtk / 49,9 lb/cuft
= 0,0341 cuft/dtk
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub :
Di opt = 3,9 x q
0,45
x l
0,13
= 3,9 x 0,0341
0,45
x 49,9l
0,13
= 1,4176 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart yaitu:
D nom = 1,5 in
OD = 1,9 in
Sch = 40 ST 405
ID = 1,610 in
Cheking asumsi :
VI-23
NRe =

. .v ID
Dimana :
V = laju aliran fluida
= q/A
= 0,0341/ (/4. (1,61/12)
2
)
= 2,413 ft/dtk
Maka :
NRe = 2100 387 , 11048
5264 , 0
3600 9 , 49 413 ,. 2 .
12
61 , 1
> =
x x x
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi
d. Noszzle uap keluar bottom
Rate keluar = 2102,58486 kg/j
= 4635,35858 lb/j
= 1,2876 lb/dtk
Densitas liquid campuran (l) :
Tabel 6-10. perhitungan densitas liquid campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i
(lb/cuft)
Xi. i
Aseton 0 0 49,375 0
Air 2102,58486 1 62,5 62,5
Total 2102,58486 1 - 62,5
VI-24
Didapat : l = 62,5 lb/cuft
Viskositas liquid campuran (l) :
Tabel 6-11 perhitungan viskositas campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i (cps) Xi. i
Aseton 0 0 0,18 0
Air 2102,58486 1 0,26 0,26
Total 2102,58486 1 - 0,26
Didapat : l = 0,26 cps = 0,629 lb/j.ft
Rate volumetrik (ql) = m/ l
= 1,2876 lb/dtk / 62,5 lb/cuft
= 0,0206 cuft/dtk
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub :
Di opt = 3,9 x q
0,45
x l
0,13
= 3,9 x 0,0206
0,45
x 62,5
0,13
= 1,1635 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart yaitu:
D nom = 1,5 in
OD = 1,9 in
Sch = 40 ST 405
ID = 1,610 in
Cheking asumsi :
VI-25
NRe =

. .v ID
Dimana :
V = laju aliran fluida
= q/A
= 0,0206/ (/4. (1,61/12)
2
)
= 1,4758 ft/dtk
Maka :
NRe = 2100 97058 , 69963
629 , 0
3600 5 , 62 4578 , 1 .
12
61 , 1
> =
x x x
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi
e. Noszzle uap keluar reboiler
Rate keluar = 1329,27156 kg/j
= 2930,51208 lb/j
= 0,814 lb/dtk
Densitas liquid campuran (l) :
Tabel 6-12. perhitungan densitas liquid campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i lb/cuft) Xi. i
Aseton 0 0 49,375 0
Air 1329,27156 1 62,5 62,5
Total 1329,27156 1 - 62,5
VI-26
Didapat : l = 62,5 lb/cuft
Viskositas liquid campuran (l) :
Tabel 6-13 perhitungan viskositas campuran
Komponen Massa ( kg/j) Xi i (cps) Xi. i
Aseton 0 0 0,18 0
Air 1329,27156 1 0,26 0,26
Total 1329,27156 1 - 0,26
Didapat : l = 0,26 cps = 0,629 lb/j.ft
Rate volumetrik (ql) = m/ l
= 0,814 lb/dtk / 62,5 lb/cuft
= 0,013 cuft/dtk
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and Timmerhaus ed.4 Hal. 496 didapatkan hub :
Di opt = 3,9 x q
0,45
x l
0,13
= 3,9 x 0,013
0,45
x 62,5
0,13
= 10,9458 in
Jika digunakan standar (APP.K B & Y Hal. 387), dipilih pipa standart
yaitu:
D nom = 1in
OD = 1,315 in
Sch = 40 ST 405
ID = 1,049 in
VI-27
Cheking asumsi :
NRe =

. .v ID
Dimana :
V = laju aliran fluida
= q/A
= 0,013/ (/4. (1,049/12)
2
)
= 2,167 ft/dtk
Maka :
NRe = 2100 81438 , 67761
629 , 0
3600 5 , 62 167 , 2 .
12
049 , 1
> =
x x x
Sehingga asumsi aliran turbulen adalah memenuhi
15. Sambung tutup dengan shell dan antar shell
Untuk mempermudah pemeliharaan dan perbaikan kolom destilasi,
maka tutup menara dihubungkan dengan shell, dan hubungan shell adalah
dengan menggunakan sistem flange dan bolting.
Data-data :
1. flange
Bahan : HAS SA-240 grade S Type 304 ( App. D, B & Y hal. 324)
Tensile strength minimum : 75000 psia
Allowable Stress : 17.000 psi
Type Flange : Range Flange Root
2. Bolting
VI-28
Bahan : HAS SA -240 Grade B.6 Type 416 (App.D B & Y hal. 344)
Tensile Streght minimum : 75.000 psi
Allowable Stress : 19.300 psia
3. Gasket
Bahan : asbestos ( Gb. 12.11 hal. 228 B&Y)
Tebal :1/8 in
Gasket faktor (m) : 2
Minimum design seating Stress (Y) : 1.600 psia
Pi : 14,7 psia
Perhitungan
A. menentukan lebar gasket
Dengan menggunakan Pers. 12-2 B & Y yaitu :
(

+

=
) 1 (
5 , 0
m p Y
pm Y
DI
Do
(

=
) 1 2 ( 7 , 14 1600
) 2 7 , 14 ( 1600
5 , 0
x
DI
Do
DO = 1,0047 x DI
= 1,0047 x 59,625
59,905 in
lebar gasket minimum = (DO - DI) / 2
= (59,905 59,625) / 2
= 0,14 in
VI-29
Diambil lebar gasket (n) = 0,25 in
Diameter rata rata gasket = 60 in + 0,25 in = 60,25 in
B. Menentukan jumlah dan beban baut
a. Perhitungan beban uap
Beban supaya gasket tidak bocor (Hy), dengan pers. 12-88 B&Y
yaitu :
Wm2 = Hy = b x t x Gy
Dari Gb. 12 12 B&Y hal .299 :
Bo = n / 2 = 0,25 / 2 = 0,125 in
Untuk bo s 0,25, maka b = bo, sehingga :
Hy = 0,125 x t x 60,25 x 1600
= 37837 lb
beban tanpa tekanan (Hp) :
dari pers. 12-40 B&Y hal 240 yaitu :
Hp = 2.b.t.G.m.P
= 2x0,125xtx 60,25 x 2 x 14,7
= 1390,50975 lb
beban baut karena internal pressure (H) :
H = t.G
2
.P/4
= t x 60,252 x (14,7/4)
= 41889,10622 lb
total beban operasi (Wim
1
) :
VI-30
Wm
1
= Hp + H
= 1390,590975 + 41889,10622
= 43279,61597 lb
karena Wm
1
>Wm2, maka yang mengontrol adalah Wm1
b. perhitungan luas minimum Bolting Area
dari pers.12-92 B&Y hal.240 yaitu :
Am
1
= WM
1
/ fb
= 43279,61597 / 19300
= 2,2425 in2
c. perhitungan Bolt Optimum
dari tabel 10.4 B&Y hal.188 dicoba:
ukuran baut = in
root area = 0,302 in
2
maka jumlah botling minimum :
jumlah baut minimum = Am
1
/ root area
= (2,2425 in
2
) / (0,302 in
2
)
= 7,425
= 8 buah
dari tabel 10.4 B&Y didapat :
bolting spacing distance (Bs) = 3 in
minimal radial distance (R) = 1 1/8 in
edge distance (E) = 13/16 in
bolting circle dioameter (C) :
VI-31
C = ID shell + 2 (1,4159.go + R)
Dengan : go = tebal shell = 3/16 in
Maka :
C = 59,625 + 2((1,4159 x (3/16)) + 1 1/18
= 62,406 in
diameter luar flange :
OD = C + 2E
= 62,406 + 2(13/16)
= 64,031
checking lebar gasket :
Ab aktual = jumlah bolt x root area
= 8 x 0,302
= 2,416 in
2
lebar gtasket minimum = Ab aktual x
G y
f
. . . 2 t
= 2,416 x
25 , 60 1600 2
17000
x x xt
= 0,0678 in < 0,25 in (memenuhi)
d. perhitungan moment
untuk keadaan bolting up (tanpa tekanan dalam), maka :
dari pers. 12-94 B&Y hal.242 yaitu :
w=
2
/ ) ( fa Am Ab +
=
. 2
17000 ) 2425 , 2 416 , 2 ( + +
=39597,25 lb
dari pers. 12-98 B&Y hal. 242, yaitu :
VI-32
hg =
2
G C
=
2
25 , 60 406 , 62
=1,078 in
moment flange (Ma):
Ma = W x hg
= 39597,25 x 1,078
= 42685,8355 in-lb
beban dalam keadaan operasi :
W = Wm
1
= 43279,61597 lb
Hirostatic and force pada daerah dalam flange (HD) :
HD = 0,78 x B
2
x P
= 0,78 x 60
2
x 14,7
= 41542,2 lb
jika radial dari bolt circle pada aksi HD :
hg =
2
B C
=
2
60 406 , 62
=1,203 in
moment MD :
MD = hD x HD = 1,203 x 41542,2 = 49975,2666 in-lb
Hg = W-H = 43279,6159741889,10622 = 1390,50975 lb
Mg = Hgxhg = 1390,50975-1,078 = 1498,9695 in-lb
HT = H HD = 41889,10622 41542,2 = 346,90622 lb
hT =
2
hG hD+
=
2
078 , 1 203 , 1 +
=1,1405 in
MT = HT x hT = 346,90622 x 1,1405 = 395,6465 in-lb
Moment total pada keadaan operasi (Mo) :
VI-33
Mo = MD + Mg + MT
= 49975,2666 + 1498,9695 + 395,6465
= 51869,8826 in-lb
Jadi Mmax = Mo, karena Mo > Ma
e. perhitungan tebal flange.
Dari pers. 12-85 B&Y hal.239 yaitu :
5 , 0
max
(

+
=
fb
M Y
t
k = A/B = OD/B = 64,031/60 = 1,067
dari gb.12-22 B&Y hal.239, untuk k = 1,067 didapat :
y = 30
Maka :
5 , 0
60 17000
8826 , 51869 30
(

=
x
x
t = 1,2351 in
digunakan tebal flange = 1,5 in
16. Perhitungan diameter penyangga
Penyangga dirancang untuk menahan beban kolom destilasi dan
perlengkapannya.
Beban beban yang ditahan oleh penyangga terdiri dari :
a. berat bagian shell
1. berat shell
2. berat tutup
b. berat perlengkapan bagian dalam
VI-34
1. berat down comer
2. berat tray
c. berta perlewngkapan bagian luar
1. berat pipa
2. berat isolasi
3. berat tangga
4. berat kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol
direncanakan :
1. bahan konstruksi kolom secara keseluruhan adalah HAS SA-240 Grade
M Type 316.
2. sistem penyangga yang digunaka adalah leg.lug dan base plate
Dimensi menara :
A. Berat bagian shell
1. berat shell
keliling = t x do = t x 5 = 15,57 ft
tinggi = tinggi total tinggi tutup
= 32 (2x0,848)
= 30,304 ft
luas = keliling x tebal shell
= 15,57 x (1/64)
= 0,2453 ft
2
volume = luas x tinggi
= 0,2453 x 30,304
VI-35
= 7,4336 ft
3
berat = volume x
HAS
= 7,4336 ft
2
x 490 lb/ft
3
= 3642,464 lb
2. berat tutup
mencari DO blanko :
dari pers.5-12 B&Y hal.88 yaitu :
DO blanko = DO + (DO/42) + 2.sf + 2/3 icr
Dari tabel 5.6 B&Y, untuk tebal = 3/16 in, maka :
Sf = 2 in
Icr= 9/16 in
Maka :
DO blanko = 60 + (60/42)+(2x2)+(2/3x9/16)
= 65,8036 in
= 5,4836 ft
volume = t/4.Do blanko
2
x tebal tutup
= t/4 x 5,4836
2
x 1/16
= 0,4188 ft
2
berat tutup = 2 x (volume tutup x
HAS
)
= 2 x (0,4188 x 490)
= 410,424 lb
B. berat perlengkapan bagian dalam
1. berat Down comer
VI-36
dipakai dasar perhitungan dengan down comer tanpa lubang
aliran uap :
Luas = t/4.di
2
= t/4 x (59,625/12)
2
= 19,3805 ft
2
volume = luas x tebal down comer
= 19,3805 x 1/64
= 0,2982 ft
2
berat = volume x
HAS
= 0,2982 x 490
= 146,118 lb/plate
berat plate total = 15 plate x 146,118 lb/plate
= 2191,77 lb
berat liquida = 4249,305168 lb/j
maka:
berat total = 2191,77 + 4249,305168 = 6441,0752 lb
2. berat tray
ditetapkan berat tiap tray = 25 lb/ft
2
luas tray = Ac Ao = 18,84 1,0739 = 17,7661 ft
2
jumlah tray = 15 buah
maka :
berat tray = n x luas tray x berat tray/ft
2
= 15 x 17,7661 x 25
VI-37
= 6662,2875 lb
3. berat penyangga
ukuran : 2 x 2 x 3/8 (equal angles,item 5.a9,App.G B&Y
p.357)
berat : 5,9 lb/ft
berat penyangga = 5,9 lb/ft x 15 x 24/12 = 177 lb
C. berat perlengkapan bagian luar
1. berat puipa (feed, uap, refluks, kondensor,bottom,destilat)
ditetapkan : 4 x tinggi kolom destilasi
dari App. K B&Y hal. 387 diambil :
pipa = 3 in sch 40
berat = 7,58 lb/ft
maka :
berat pipa = 4 x 32 x 7,58 = 970,24 lb
2. berat isolasi
ditetapkan : bahan = 50 llb/ft
2
tebal isolasi = 3-6 in diambil 4 in
maka:
berat isolasi = t.d.t
isolasi
.L
shell
.
bahan
= t x 5 x (4/12) x 32 x 50
= 8373,333 lb
3. berat tangga
ditetapkan : berat tangga = 15 lb/ft tinggi kolom
VI-38
maka:
brerat tangga = 15 lb/ft x 32 ft = 480 lb
4. berat kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol
ditetapkan :
berat kelengkapan total = 1 ton = 2204,6 lb
jadi berat total yang harus ditopang kaki support adalah :
Wtotal = W
shell
+ W
kelengkapan bagian dalam
+ W
kelengkapan bagian luar
= (3642,464 + 410,424) + (2191,77 + 6662,2875 + 177) +
(970,24 + 8373,333 + 480 + 2204,6)
= 25112,1185 lb
untuk keamanan digunanan kelebihan 20%,maka :
W
aktual
= 1,2 x 25112,1185 = 30134,5422 lb
17. Penyangga (Lug) Bentuk I-Beam
sebagai penyanga digunkanan sistem lug, sehingga berlaku rumus :
n
W
Dbc n
H Pw
p
E
+

=
.
) 1 .( . 4
(pers.10-76 B&Y hal.197)
dimana :
Pw = total beban permukaan karena angin (lb)
H = tinggi vesel dari pondasi (ft)
L = jarak antara level denganm dasar pondasi (ft)
Dbc = diameter (ft)
n = jumlah support (4 buah)
W = berat total (lb)
VI-39
P = beban kompresi total maklsimum untuk tiap lug
Kolom dianggap terletak dalam ruangan, sehingga tekanan angin tidak
dikontrol, sehingga berlaku rumus :
P =
n
W E
=
4
5422 , 30134
= 7533,6356 lb
Menentukan kolom support :
Data :
Bahan tiap kolom 7533,6356 lb
Tinggi bejana total (H) : 30,304 ft
Tinggi kolom (l) :
;l = 0,5 H + 5 ft = (0,5 x 30,304) + 5 = 20,152 ft = 241,824 in
jadi tinggi leg = 20,152 ft = 241,824 in
Trial ukuran I beam :
Untuk pemilihan I-beam, dicoba 10 dengan :
Ukuran = 10 x 4 5/8
Berat = 35 lb
Pemasangan I-Beam dengan beban eksentrik (terhadap sumbu)
Dari App. G B&Y hal.355 didapat :
B = 4,944 in
H = 10 in
Ay = 10,22 in
2
r
1-1
= 3,78 in
Maka :
VI-40
9746 , 63
78 , 3
824 , 241
= =
r
l
untuk l/r < 120 maka :
fc
aman
= 17000 0,485 (l/k)
2
= 17000 0,485 (63,9746)
2
= 15015,01652 psi
luas (A) yang dibutuhkan :
A =
01652 , 15015
6356 , 7533
aman fc
=
p
= 0,5017 in
2
Karena A yang dibutuhkan < A yang tersedia, maka I-beam dengan ukuran
diatas telah memenuhi.
Kesimpulan pemakaian I-beam :
Ukuran = 10, 10 x 4 5/8 in
Berat = 35 lb
Peletakan beban dengan beban eksentrik.
18. perencanaan Base plate
Berdasarkan Hess hal. 163 :
Dibuat : base plate dengan toleransi panjang 5 % dan toleransi lebar 20%
Bahan : concrete ( beton)
Maka : f
bp
= 600lb/in
2
(tabel Hess hal 162)
Menentukan luas base plate
VI-41
Ab =
fbp
P
Dimana :
Abp = luas base plate (in
2
)
P = beban tiap kolom = 7533,6356 lb
f
bp
= 600 lb/in
2
Maka :
A base plate =
600
6356 , 7533
= 12,5561 in
2
Menentukan panjang dan lebar base plate :
Abp = l x p
Dimana :
l = lebar base plate = 2m + 0,8b
p = panjang base plate = 2n + 0,95d
Dengan I-beam 6x 3 3/8 in, diperoleh :
h = d = 10 in
b = 4,944 in
Dengan mengasumsikan m = n, maka :
Abp = ( 2n + 0,95d) x (2m + 0,8b)
12,561 = ( 2m + 0,95x 10 ) x (2m + 0,8x 4,944)
12,561 = ( 2m + 9,5 ) x (2m + 3,9552)
4m
2
+ 26,9104m + 25,0183 = 0
Dengan menggunakan rumus ABC :
VI-42
m1,2 =
4 , 2
2
9104 , 26
) 0183 , 25 4 . 4
9104 , 26
(
5 , 0
x

Didapat:
m1 = 1,114 in
m2 = -5,613 in
Diambil :
m = n = 1,114 in
Maka :
l = 2m + 0,8b = (2x 1,114) + ( 0,8 x 4,944) = 6,1832 in = 7 in
p = 2m + 0,95d = (2x 1,114) + ( 0,95 x 10) = 11,728 in = 12 in
Ditetapkan ukuran base plate : 7 + 12 dengan :
A = 7 x 12 = 84 in
2
Beban yang harus ditahan adalah :
f =
84
6356 , 7533
=
A
P
= 89,6861 Psia < 600 psia
karena f < fbp, maka dimensi base plate adalah memenuhi.
Cek harga m dan n :
Panjang base plate :
12 = 2n + ( 0,95 x 10 )
n = 1,25 in
lebar base plate :
7 = 2m + (0,8 x 4,944)
m = 3,0448 in
VI-43
karena m > n, maka m dijadikan sebagai acuan :
Menentukan tebal base plate :
dengan menggunakan Pers. 7-12 Hess Hal. 163 yaitu :
tbp = (1,5.10-4 x P x n
2
)
0,5
= (1,5.10-4 x 89,6861 x 3,0448
2
)
0,5
= 0,2024 in
= 4/16 in
= 0,25 in
Menghitung dimensi baut :
Data :
Beban baut 7533,6356 lb
Jumlah baut = 4 buah
Maka :
Beban untukl 1 baut = 7533, 6356 / 4 = 1883,4089 lb
Luas baut :
fs
Pb
Ab =
dimana :
Ab = luas baut
Pb = baban tiap baut
Fs = stress tiap baut maksimum = 12000 psi
Maka :
VI-44
157 , 0
12000
4089 , 1883
= = Ab in
2
dari tabel 10-4 B & Y hal. 188, didapatkan :
ukuran baut : 5/8 in
Dengan dimensi :
Ukuran baut = 5/8 in
Bolt cycle = 1 in
Jarak radial min = 15/16 in
Edge distance = in
Nut dimention = 1 1/6 in
Radius fillet max = 5/16 in
Menentukan dimensi lug dan gusset
Digunakan : 2 plate horizontal (lug) dan 2 plate Vertikal (gusset)
Dari Gb. 10.6 B& Y hal.192, didapatkan :
A = Lebar lug = ukuran baut + 9 in = 5/8 + 9 = 9,625 in
B = jarak antar gusset = ukuran baut + 8 in = 5/8 = 8 = 8,625 in
L = lebar Gusset
= 2 x ( lebar kolom 0,5 ukuran baut)
= 2 x ( 4,944 0,5 x 5/8 )
= 9,263 in
lebar lug atas (a) :
a = 0,5 x ( L + ukuran baut )
VI-45
= 0,5 x ( 9,263 + 5/8 )
= 4,944 in
Perbandingan tebal plate = B/L = 8,625 / 9,263 = 0,931
Dari tabel 10.6 B & Y hal.192 : untuk B/L = 0,931; maka T = 0,565
Sedangkan :
e = 0,5 x nut dimension
= 0,5 x 1 1/16
= 0,5313 in
Bending momen max sepanjang sumbu radial :
My =
(

+ + ) 1 (
.
. 2
ln ). 1 (
. 4

t

t e
l p
(pers. 10-40 B&Y Hal. 192)
Dimana :
P = beban tiap baut
= poison ratio ( 0,3 untuk steel )
L = Panjang horizontal plate bawah
E = nut dimension
T =0,565
Maka :
My =
(

+ + ) 3 , 0 1 (
3 , 0 .
263 , 9 2
ln ). 3 , 0 1 (
. 4
4089 , 1883
t t
x
= 687,7476
Tebal plate horizontal :
Thp =
12000
7476 , 687 6
.
. 6
5 , 0
5 , 0
x
allowed f
My
=
|
|
.
|

\
|
= 0,5864 in
VI-46
Maka digunakan plate dengan tebal 0,5864 in
Dari Gb. 10.6 B & Y hal. 191, didapat :
Tebal gusset min (tg) :
tg = 3/8 x thp = 3/8 x 0,5864 = 0,2199 in = 3,5184/16 in =4/16 in
Tinggi gusset (Hg) :
Hg = A + ukuran baut = 9,625 + 5/8 = 10,25 in
Tinggi lug = Hg + 2.thp = 10,25 + 2(0,5864) = 11,4228 in
Kesimpulan dimensi lug dan gusset
Lug : lebar = 9,625 in
Tebal = 0,5864 in
Tinggi = 11,4228 in
Gusset : lebar = 9,263 in
Tebal = 4/16 in
Tinggi = 10,25 in
19. Menentukan Dimensi pondasi
beban total yang harus ditahan oleh pondasi :
1. berat beban bejana total
2. berat kolom penyangga
3. berat base plate
ditentukan :
1. Masing-masing kolom penyangga diberi pondasi
2. spesifikasi pondasi didasarkan atas berat badan setiap kolom
penyangga pada sistem pondasi.
VI-47
3. spesifikasi smua penyangga sama.
Data :
1. beban yang ditanggung tiap penyangga = 7533,6356 lb
2. beban tiap penyangga = berat x tinggi
= 35 lb/in x 11,4228 in
= 399,798 lb
3. beban tiap base plate :
Wbp = p x l x t x
Dimana :
Wbp = beban base plate (lb)
P = panjang base plate = 12 in = 1 ft
l = lebar base plate = 7 in = 0,583 ft
t = tebal base plate = 0,25 in = 0,0208 ft
= densitas bahan konstruksi = 493,75 lb/cuft
maka :
Wbp = 1 x 0,583 x 0,0208 x 493,75 = 5,987 lb
Berat total :
W = 7533,6356 + 399,798 + 5,987 = 7939,4206 lb
Gaya yang bekerja pada pondasi dianggap sebagai gaya vertikal berat
total kolom, sedangkan bidang kerja dianggap bujursangkar dengan
perencanaan ukuran :
Luas tanah untuk atas pondasi = luas pondasi atas
= 15 x 15
VI-48
= 225 in
2
Luas tanah untuk dasar pondasi = luas pondasi bawah
= 40 x 40
= 1600 in
2
Tinggi pondasi = 16 in
Luas rata-rata permukaan (A) :
A = 0,5 x (15 + 40)
2
= 756,25 in
2
Volume pondasi (V) :
V = A x t = 756,25 in
2
x 16 in = 12100 in
3
Berat pondasi (W) :
W = V x
Dimana :
Densitas Wet Gravel = 126 lb/ cuft ( tabel 3-118 Perrys Ed 6)
Maka :
W = 12100 in
3
x 126 lb/ft
3
x ( 1 ft
3
/1728 in
3
) = 882,2917 lb
Asumsi :
Tanah atas pondasi berupa cement sand dan gravel dengan minimum
safe bearing power = 5 ton/ft
3
, dan maksimum safe bearing = 10 ton/ ft
3
(tabel 12-2 Hess Hal. 224)
berat total pondasi ( W
total
) :
W
total
: 7939,4206 + 882,2917 = 8821,7123 lb
Tekanan dari sistem pondasi terhadap luas tanah (P) :
VI-49
P = W
total
/ A = 8821,7123 lb/1600 in
2
= 5,5136 lb/in
3
Acuan harga safety didasarkan pada minimum bearing poer yaitu 6000
kg/ft
2
atau sebesar 91,8617 lb/in
2
, karena tekanan tanah = 5,5136 lb/ in
2
kurang dari 91,8617 lb/in
2
, berarti pondasi dapat digunakan.
Kesimpulan Pondasi
Luas atas = 15 x 15 = 225 in
2
= 0,145 m
2
Luas bawah = 40 X40 = 1600 in
2
= 1,0323 m
2
Tinggi = 16 in = 0,4064 m
Bahan Konstruksi cemen and Gravel.
1
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA
Nama Alat : Reaktor
Kode alat : R- 120
Fungsi : Sebagai tempat untuk mereaksikan diaseton alkohol menjadi mesityl
oxide dengan bantuan katalis asam fosfat.
Type : Silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah
konikal.
Perlengkapan : Pengaduk
Kondisi operasi :
- fase : Liqiud liquid
- tekanan : 1 atm = 14,7 psia
- waktu tinggal : 1 jam
Dasar perancangan :
1. massa masuk : 57789, 12683 kg/ j
2. bahan konstruksi : carbon Steel SA-240 grade m Type 316
f = 18750 psi
3. jenis pengelasan : Double Welded Butt joint, c = 0,85
4. faktor korosi : 1/16
5. densitas campuran : 54,02 lb/cuft
6.1. Rancangan Dimensi Tangki
A. Menentukan volume liquid
Rate volumetrik :
V = m /
campuran
=
ft 54,02lb/cu
lb/j 5789,12683
x 1 jam= 236,258969 cuft
2
Meghitung diameter tangki (di):
- Volume liquid : 236,258969 cuft/j
- Volume koil pemanas,pengaduk dan ruang kosong = 25 % Vtotal
- Asumsi volume larutan = 75% volume total tangki, maka :
Volume tangki =
% 75
tan volumelaru
=
0,75
cuft 236,258969
=78,75299 ft
3
V tangki = V1 + V2 + V3
Dimana :
V
1
= Volume tutup atas = 0,0847 di
3
V
2
= Volume silinder = . t.di
2
. Ls
V
3
= Volume tutup bawah =
o
t
2
1
tan 24
.
3
di
Asumsi : Ls = 1,5. di
Maka :
78,75299 = 0,0847 di
3
+ .t. di
2
.1,5di +
60 tan 24
.
3
di t
78,75299 = 1,33774.di
3
di = 3,890 ft
= 46,68 in
Menentukan tinggi liquid (Lls)
Volume liquid dalam shell :
V
1iquid
= V
1
+ V
2
236,258969 cuft = (0,0847 x 3,890
3
)+(t/4 x di
3
x Lls)
236,258969 cuft = 4.985769704 +46.20813717 Lls
46.20813717 Lls = 473.8666
Lls = 10.25505 ft = 123.06056 in
3

Menghitung Tekanan design :


P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik
P
hidrostatik
= . ( H-1)/ 144
= 54,02.(55,69674- 1) / 144
= 20,396179 psi
Sehingga :
P
design
= (14,7 + 20,396179)psi 14,7 psi = 20,396179 psi
Perencanaan tebal silinder (ts)
ts = C
Pi fE
di pi
+
) . 6 , 0 .( 2
.
dimana :
ts = tebal silinder (in)
Pi = tekanan design (psi)
di = diameter dalam (in)
maka :
ts = in
x
x
16
3
16
478 , 0
) 396179 , 20 6 , 0 18750 .( 2
68 , 46 396179 , 20
~ =

standarisasi do :
do = di + 2 ts = 46,68 + 2 (3/16) = 47,055 in
dari tabel 5-7 B& Y hal 89, diadapatkan :
Do = 47 in Ts = 3/16 in
Di = do 2ts = 47 2 (3/16) = 46.625 in
Icr = 6% x 46.625 = 2.79 in r = di = 46.625 in = 3,9 ft
ts = 5/16 in
Menentukan tinggi silinder (Ls)
Volume tangki = V1 + V2 + V3
4
78,75299 ft
3
= (0,0847 x 3,890
3
) + t/4(3,890
3
)Ls + 4,4486
78,75299 ft
3
= 58,86387 + 46.20814Ls + 4,4486
46.20814Ls = 762.0037645
Ls = 16.49068 ft = 197.8882 in
Cek hubungan Ls dengan di :
Ls/di = 16.49068 / 3.930488 = 4.195581 ft (memenuhi)
Perancangan tutup silinder
1. tutup atas (tha)
tha = C
Pi fE
rc pi
+
) . 1 , 0 (
. . 885 , 0
Dimana :
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan design (Psi)
rc = diamater dalam (in)
f = tekanan yang diperbolehkan (Psi)
c = faktor korosi = 1/16 in
Maka :
tha =
16
1
6179) (0,1x20,39 - 5) (18750x0,8
x46,625 20,396179 885 , 0
+
x
= 0,052 x =
2. tutup bawah (thb)
thb = C
Pi fE
di pi
+
o 2 / 1 cos ) . 6 , 0 ( 2
.
Dimana :
thb = tebal tutup bawah (in)
16
16
16
845 , 0
16
3
5
di = diameter dalam (in)
f = Tekanan yang diijinkan (psi)
= sudut konikal = 120
o
E = tipe pengelasan = 0,85
Pi = tekanan design (Psi)
Maka :
thb = in
x x 16
3
16
44 , 2
16
1
60 cos ) 396179 , 20 6 , 0 85 , 0 18750 ( 2
x46,625 20,396179
= = +

menentukan tinggi tutup


1. tinggi tutup atas (ha)
a = di / 2 = 46,625 / 2 = 23.3125 in
AB = a icr = 23,3125 2.79 = 20.515 in
BC = r Irc =46,625 2,79 = 43.8275 in
AC = = = = 38.72963 in
b = r AC = 46,625 38,72963 = 7.89537 in
maka ha = tha + b + Sr = 3/16 in + 7.89537 in + 1,5 in = 9.58287 in
2. tinggi tutup bawah (hb)
hb = ha = 9.58287 in
menentukan tinggi total tangki
H = ha + Ls + hb
= 9.58287 + 197.8882 + 9.58287 = 217.0539 in = 18.29765 ft
6.2 Perhitungan Dimensi Pengaduk
Perencanaan :
1. digunakan pengaduk jenis aksial .
2. bahan konstruksi impeller High alloy Steel SA-240 Grade M Type 316
Data :
( ) ( )
2 2
AB BC
( ) ( )
2 2
515 . 20 8275 . 43
6
1. Dt/Di = 3
2. Z1/Di = 0.4 - 3
3. Zi /Di = 0,4 0.25
4. W/Di = 0,25
Sehinga :
a. Menentukan diameter impeller :
Dt/Di = 3
Di = Dt/3 = 3,9 /3 = 1.3 ft = 15.6 in
b. Menentukan tinggi impeller dari dasar tangki :
Zi/Di = 0,4
Zi = 0,4 x Di = 0,4 x 1.3 = 0.524065 ft = 6.216667 in
c. Menentukan tinggi liquid dalam tangki :
ZL/Di = 2,4
ZL = Di/2,4 = 15.6/2,4 = 37.3 in = 3.14439 ft
d. Menentukan lebar impeller :
W/Di = 0,25
W = 0,25 x Di = 0,25 x 15,56 = 3.885417 in = 0.327540625 ft
e. Menentukan tebal Blades :
J/Dt = 1/12 ( Mc Cabe Hal 253)
J = Dt/12 = 3,9 / 12 = 0.325 ft = 3.9 in
f. menentukan panjang impeler
L/Di = x Di = x 1.3 = 0.325 ft = 3.9 in
g. Menentukan jumlah impeller :
n = buah
x di
Hliq
0.252836
15.6) ( 2
123.0606
. 2
2 2
= = = 1 buah
h.Daya pengaduk :
7
gc
P
Di n
5 3
. . . u
=
Dimana :
P = daya pengaduk (lb/ft.dt)
u = Po = Power number ( fig. 477 Brown hal. 507)
harga Po didapatkan berdasarkan harga Nre :
Nre =

Di
n
2
. .
Dimana :
n = putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps = 9000 rph
Di = diameter ipeller = 1.3 ft
= densitas larutan = 54,02 lb/cu ft
= Viskositas larutan = 1,20955 . 10
-4
lb/ft.dt = 0,43544 lb/ft j
Maka :
NRe =
10
1.3
4
2
. 20955 , 1
02 , 54 . 5 , 2

x x
=1902937,5
Untuk NRe turbulen dengan harga diatas , didapatkan : Po = 7, maka :
P = Hp dt ft lbf
x x x
2596 , 6 / . 98343 , 312
2 , 32
02 , 54 . 7
1.3
5 , 2
2
3
= = 6 HP
jika efisiensi motor 87% = P = = 7,1950 7 HP
Menghitung Poros Pengaduk
1. diameter poros pengaduk (Hesse,pers.16-2, hal;465)
T = = = = 7325,9167 lb in
87 , 0
2596 , 6
16
3
d s t
60
63025 P
60
7 63025
8
dari Hesse, tabel 16-1 hal.467,untuk bahan rolled stell SAE 1020,
mengandung bahan karbon 20% dengan elastisitas 36000 lb/m2
diketahui; S = 20% x 36000 = 7200 lb/m2
D = = = 1,7321 in = 0,1447 ft
Menentukan panjang poros
L = H + Z - Zi
H = Tinggi silinder ditambah tutup atas = 197.8882 + 9.58287 = 207.47107 in
Z = panjang poros diatas tangki = 0,4 m = 1.3123 ft = 15.748 in
Zi = jarak impeler dari dasar tangki = 6.216667 in
jadi panjang poros pengaduk :
L = (207,47107 + 15,748) 6.21667 = 217.002403 in = 18.29330257 ft
6.3 Perhitungan Koil Pemanas
Dasar Perencanaan :
Q = 128337,189 BTU/j
M = 1352,01899 lb/j
Bahan : Karbon Steel SA-240
T
1
=302
o
F
t
1
=68
o
F
t
2
=248
o
F
T
2
= 302
o
F
1. Menentukan AT
LMTD
t
1
= T
1
t2 = 302 248 = 54
o
C
t
2
= T
2
t
1
= 302 68 = 234
o
C
3
1
16
(

s
T
t
3
1
7200
9167 , 7352 16
(

t
9
At
LMTD
=
234
54
ln
234 54
= 122,75
o
F
2. Temperatur kalorik :
tc = (T1 + T2) = 302
o
F
tc = (t1 + t2) = 158
o
F
Dari Kern, tabel 11,hal. 844,untul IPS 1 Sch.40 in diperoleh :
do = 1,9 in a = 1,76 in
di = 1,5 in a = 0,498 ft
3. Luas Perpindahan Panas
Evaluasi Perindahan Panas
Shell Tube
1.a
S
= = 0.014167 ft
2
2.Gs = M/a
S
=
= 4079136.502 lb/j.ft
3
3.N
Res
=
42 . 2 19 . 0
) 7313 . 158003 )( 12 / 61 . 1 (
x
= 16862.49351 > 2100
4.JH = 1200 (kern fig 20.2 hal.718)
5.Ho = JH.
3 / 1
.
(

k
Cp
de
k
= 1200
= 12.89847 Btu/j.ft
2
.
o
F
Hio =
= 12.89847 x
= 10.92976 Btu/j.ft
2
.
o
F
144
04 . 2
2
in
0.014167
12683 57789,
3 / 1
385 . 0
0019 . 0 9363 . 0
12 / 61 . 1
385 . 0
(

x
do
di
hox
12 / 9 . 1
) 12 / 61 . 1 (
10
2.UC =
ho hio
hioxho
+
=
12.89847 10.92976
12.89847 10.92976
+
x
= 5.916393 Btu/j.ft
2
.
o
F
3.jika ditetapkan harga rd = 0,004 ft
2o
F/BTU
Rd =
UCxUD
UD UC
0,004 =
UD
UD
. 5.916393
5.916393
UD = 5.892727 Btu/j.Ft
2
.
O
F
Luas Perpindahan Panas
4. A =
LMTD
UDx
Q
0 A
=
75 , 122 5.892727
/ 189 , 1228337
x
j BTU
= 177.4249 ft
2
5. Panjang koil :
L =
" a
A
=
498 , 0
177.4249
= 356.275 ft
6. Jumlah Lilitan:
N =
dc
L
. t
=
5
356.275
x t
= 22.69267 23 buah
7. Tinggi Lilitan Koil :
jika antara 2 koil = 2 in maka :
Lc = (N-1)(jarak+do)+do= 87.7 in = 7.39311ft
6.4 Perhitungan Nozzle
A. Nozzle Pada Tutup Atas
1. Menentukan nozzle untuk memasukkan DAA :
Bahan rate bahan masuk : 4431.96908 Kg/j = 9770.719034 lb/j
Densitas campuran : 54,02 lb/cuft
Rate Volumetrik (Qf) : m/ = 9770.719034/54,02 = 180.8722516 ft
3
/j
Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat :
11
Di
opt
= 3.9 x (Qf)
0.45
x ()
0.13
= 3.9 x (180.8722516)
0.45
x (54,02)
0.13
= 67.93820649 in
Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 3 in sch 40 dengan
ukuran :
- ID = 3.068 in
- OD =3.500 in
- A = 0.05130 ft
2
Pengecekan asumsi :
V = Qf/A = 180.8722516/0.05130 = 3,52578 ft/j
N
Re
= D x V x / = 3.068x 3,52578 x 54,02 / 0,43544
= 1341.951511 > 2100 (tidak memenuhi )
2. Menentukan Nozzle Untuk pemasukan NaOH
Bahan rate bahan masuk : 8.3333 Kg/j = 18.37159318 lb/j
Densitas campuran : 54,02 lb/cuft
Rate Volumetrik (Qf) : m/ = 18.37159318/54,02 = 0.34008873 ft
3
/j
Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat :
Di
opt
= 3.9 x (Qf)
0.45
x ()
0.13
= 3.9 x (0.34008873)
0.45
x (54,02)
0.13
= 4.031932106 in
Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 2 in sch 40 dengan
ukuran :
- ID = 2.067 in
- OD =32.375 in
- A = 0.02330 ft
2
Pengecekan asumsi :
V = Qf/A = 0.34008873/0.02330 = 14.59608282 ft/j
12
N
Re
= D x V x / = 2.067x 14.59608282 x 54,02 / 0,43544
= 3742.855444 > 2100 (memenuhi)
3. Menentukan Nozzle Untuk pemasukan H
3
PO
4
Bahan rate bahan masuk : 163.334 Kg/j = 360.0861364 lb/j
Densitas campuran : 54,02 lb/cuft
Rate Volumetrik (Qf) : m/ = 360.0861364/54,02 = 6.665792973 ft
3
/j
Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat :
Di
opt
= 3.9 x (Qf)
0.45
x ()
0.13
= 3.9 x (6.665792973)
0.45
x (54,02)
0.13
= 15.38260974 in
Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 2 in sch 40 dengan
ukuran :
- ID = 2.067 in
- OD =32.375 in
- A = 0.02330 ft
2
Pengecekan asumsi :
V = Qf/A = 0.34008873/0.02330 = 14.59608282 ft/j
N
Re
= D x V x / = 2.067x 14.59608282 x 54,02 / 0,43544
= 3742.855444 > 2100 (memenuhi)
4. Menentukan Nozzle Untuk pemasukan aseton
Bahan rate bahan masuk : 1107.99256 Kg/j = 2442.680398 lb/j
Densitas campuran : 54,02 lb/cuft
Rate Volumetrik (Qf) : m/ = 2442.680398/54,02 = 45.21807475 ft
3
/j
Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat :
Di
opt
= 3.9 x (Qf)
0.45
x ()
0.13
= 3.9 x (45.21807475)
0.45
x (54,02)
0.13
13
= 36.40718769 in
Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 2 in sch 40 dengan
ukuran :
- ID = 2.067 in
- OD =32.375 in
- A = 0.02330 ft
2
Pengecekan asumsi :
V = Qf/A = 0.34008873/0.02330 = 14.59608282 ft/j
N
Re
= D x V x / = 2.067x 14.59608282 x 54,02 / 0,43544
= 3742.855444 > 2100 (memenuhi)
5. Menentukan Nozzle Untuk pemasukan koil pemanas
dari perhitungan koil diperoleh Diopt= 1.610 in
Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 2 in sch 40 dengan
ukuran :
- ID = 2.067 in
- OD =32.375 in
- A = 0.02330 ft
2
B. Nozzle pada tutup bawah
1. Menentukan Nozzle Pengeluaran produk
- rate bahan masuk = 57789, 12683 kg/ j = 127401.909 lb/j
V = m /
campuran
=
ft 54,02lb/cu
lb/j 5789,12683
x 1 jam= 236,258969 cuft
Dari peter & timmerhaus, persamaan 15, hal. 525 didapat :
Di
opt
= 3.9 x (Qf)
0.45
x ()
0.13
= 3.9 x (2.358421122)
0.45
x (54,02)
0.13
= 9.637764554 in
14
Standarisasi ID dari Geankoplis App. 5-1 hal. 892, dipilih pipa 3 in sch 40 dengan
ukuran :
- ID = 3.068 in
- OD =3.500 in
- A = 0.05130 ft
2
Pengecekan asumsi :
V = Qf/A = 2.358421122/0.05130 = 0.03831093 ft/j
N
Re
= D x V x / = 3.068x 0.03831093 x 54,02 / 0,43544
= 1341.951511
dari Brownell & Young table 12.2 hal 221 diperoleh dimensi flange untuk semua
nozzle , dipilh flange standart type welding neck dengan dimensi nozzle sebagai
berikut :
Nozzle NPS A T R E K L B
A
B
C
D
E
F
3
2

1
2
3
7 1/2
6
3
4 5/8
6
7
1 5/16

7/16
5/8

1 5/16
5
3 5/8
1 1/8
2
3 5/8
5/16
4
3 1/16
1 3/16
2 5/16
3 1/16
4
3.05
2.38
0.84
1.66
2.36
3.50
2
2
1 7/8
2
2
2
3.07
2.07
0.62
1.38
2.07
3.07
Keterangan :
- Nozzle A : Nozzle untuk pemasukan DAA
- Nozzle B : Nozzle untuk pemasukan H
2
SO
4
- Nozzle C : Nozzle untuk pemasukan H
3
PO
4
- Nozzle D : Nozzle untuk pemasukan aseton
- Nozzle E : Nozzle untuk pemasukan koil pemanas
15
- Nozzle F : Nozzle untuk Pengeluaran produk
6.5. Perhitungan Tutup Dengan Dinding Tangki Reaktor
A Gasket
bahan : asbestos
gasket faktor (m) = 2
minimum designt seating stress (y) = 1600 psi
perhitungan :
- tebal gasket
dari Brownell & young,pers. 12-2,hal 226
| | ) 1 ( +

m P y
Pxm y
di
do
dimana :
do = diameter luar gasket
di = diameter dalam gasket
P = internal pressure = 14.7 psia
Diketahui do = do Sheel = 47 in
Sehingga :
| | ) 1 2 ( 7 . 14 1600
2 7 . 14 1600 47
+
x
di
di = 47.26409312 in
jadi lebar gaket minimum
n =
2
47 26409312 , 47
2

=
do di
= 0.132046562 in x 16/16 = 2.112744999/16
2/16 in
- diameter rata rata gasket (G)
16
G = do + n = 47 + 0.1= 47.1 in
- beban gasket suoaya tidak bocor (Hy)
Wm2 = Hy = .B.G.y
Dimana :
B = lebat efektif gasket
G = diameter rata rata gasket
Y = yield stress = 1600 psia
Lebar seating gasket bawah = bo =
2
n
=
2
1 . 0
= 0.05 in
Jika bo > 0.25, maka b = bo, sehingga didapatkan
Wm
2
= Hy= x0.25x47.1x1600 = 59157.6 lb
- beban baut supaya tidak bocor (Hp)
Hp = 2.c.B.G.m.P
= 2x x0.25x47.1x2x14.7= 1087.0209 lb
- Beban Karena Tekanan dalam (H)
H = /4.G
2
.P = /4.(47.1)
2
.14.7= 25599.3422 lb
- Total Beban baut pada kondisi Operasi
Wm1 = H + Hp
= 25599.3422 + 1087.0209 = 26686.3631 lb
jika Wm1 < Wm2,maka beban yang mengontrol dalam operasi adalah Wm1
B. Bolting
bahan : ASTM A-139 Grade B-7
Allowable Strees (f) = 20000 lb
- Luas Minimum Bolting area
Am1=Wm1/f = 26686.3631/ 20000 = 1.33431815 in
2
17
- Perhitungan Bolting Optimum
Ukuran baut = in
Root area = 0.302 in
2
Actual = 76
- Jumlah Bolting Optimum = Am1/root area = 1.33431815/ 0.302 = 4.418272036
= 4 buah
- Bolting Circle diameter (C)
C = di shell + 2 (1.4159 x g
O
x R)
Dimana :
Di shell = 46.625 in
Go = n = 0.1
R = 1 1/8
C = 46.625 + 2 (1.4159 x 0.1 x 1 1/8) = 46.9435775 in
- Diameter luar flange
OD = C + 2 E = 46.9435775 + (2 x ) = 48.4435775 in
2
- Cek lebar gasket
Ab actual = jumlah bolt x Root Area = 4 x 0.302 = 1.208 in
2
- Lebar gasket minimum (L) :
L = Ab actual x
G y
F
. . . 2t
= 1.208 x
1 . 47 1600 2
20000
x x xt
= 0.05 in < 0.5 (L<n,maka lebar gasket memadai)
- Perhitungan Momen
- Untuk keadaan bolting up (tanpa tekanan dalam )
18
W =
a
b m
xf
A A
2
) ( +
= 20000
2
) 208 . 1 1.33431815 (
x
+
= 25423.1815 lb
- Jarak Radial dari beban gasket yang beraksi terhadap Bolt Circle (h
G
)
hG = . (C - G) = . (48.9435775 -47.1 ) = 1.8435775 in
- Momen Flange (M
a
)
Ma = hG x W = 1.8435775 x 25423.1815 = 46869.6054 lb.in
- Dalam KOndisi operasi
W = Wm1 = 26686.3631 lb
- Gaya hidrostatik pada daerah flange (H
D
)
HD = 0.785 x b2 x P
Dimana :
B = do shell tangki reactor = 47 in
P = tekanan Operasi = 14.7 lb/in2
Maka : HD = 0.785 x (47
2
) x 14.7 = 25490.7555lb
- Jarak Radial bolt circle pada aksi (h
D
)
hD = x (C - G) = . (48.9435775 -47.1 ) = 1.8435775 in
- Momen Komponen (M
D
)
M
D
= H
D
x h
D
= 25599.3422 x 1.8435775 = 47194.37129 lb.in
- Perbedaan antara baut flang dan gaya hidrostatik total (H
G
)
HG = W H = Wm1 H = 26686.3631 - 25599.3422 = 1087.0209 lb
- Momen Flange (M
G
)
M
G
= H
G
h
G
= 1087.0209 - 1.8435775 = 1085.177323lb.in
- Perbedaan anatra gaya hidrostatik total dengan gaya hidrostatik dalam area
Flange (HT)
19
HT = H HD
= 25599.3422 - 25490.7555 = 108.5867 lb
hT = (h
D
x h
G
) = x (1.8435775 x 1.8435775) = 3.398777999 in
- Momen Komponen (M
T
)
M
T
= H
T
x h
T
= 108.5867 x 3.398777999 = 369.0620869 lb.in
- Momen total pada kondisi operasi (Mo)
Mo = MD + MG + MT = 47194.37 + 1085.17 + 369.1 = 48648.64 lb.in
Karena Ma < Mo, maka Mmaks = Mo = 48648.64 lb.in
C. Flange
Perhitungan :
- Tebal Flange
Dari Brownell & young,pers.12.85,hal. 239
F
T
=
xB t
YxMo
2
sehingga didapat
t =
fxB
YxM
maks
k =
B
A
dimana :
A = diameter luar Flange (48.44in
2
)
B = diameter dalam Flange (47 in)
F = strees yang dizinkan untuk flange = 18750 psi
Maka k = 48.44/47 = 1.030638 in
Dari Brownell&Young, pers. 12.22,hal 238, didapat :
Y = 9.75
Sehingga tebal flange :
t =
47 18750
64 . 48648 75 . 9
x
x
= 0.733648603 2 in
20
6.6 Perhitungan System Penyangga Reaktor
penyangga dirancang untuk mampu menyangga berat bejana total dengan
perlengkapannya.
Berta total terdiri dari :
- berat silinder
- berta tutup atas dan tutup bawah
- berat larutan dala reactor
- berat koil pemanas
- berat poros pengaduk dan poerlengakapannya
- berat attachment
- berat impeller
1. Perhitungan menentukan berat reactor
- Berat Silinder (Ws)
Ws =
t
xHx ID OD x ) (
4
2 2

Dimana :
Ws : berat bagian sinder
OD : Diameter luar = 47 in = 3.948 ft
ID : Diameter dalam : 46.625 in = 3.9165 ft
H = tinggi silinder = 217.0539 in = 18.29765 ft
= densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft
2
sehingga :
Ws = 489 29765 . 18 ) 9165 . 3 948 . 3 (
4
2 2
x x x
t
= 1731.772254 lb = 785.526741 kg
- Berat tutup atas dan tutup bawah
W da = A x tha x
21
A = 6.28 x Rc x tha
Dimana :
Wda : Berat tutup atas,lb
Tha : tebal tutup atas = 3/16 in
: densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft
2
A : luas tutup atas, in
2
Rc : Crown Radius = ID = 46.625 in = 3.9165 ft
Ha : tinggi tutup = 9.58287 in
Jadi A = 6.28 x 46.625 x (3/16) = 54.9009 in
2
Sehingga : Wda = A x tha x = 54.9009 x (3/16) x 0.2741 = 2.82157 lb
Untuk tutup atas dan bawah = 2 x Wda = 2 x 2.82157 = 5.64313 lb = 2.559707028 kg
- Berat larutan dalam reactor
Wl = m x T
Dimana : m = berat liquid = 57789, 12683 kg/ j
T = lama pengisian = 0.5 jam
W1 = 57789, 12683 kg/ j x 0.5 jam = 28894.56342 kg
- Berat Attacment
Merupakan berat seluruh perlengkapan berupa nozzle dan lain lain :
Wa = 18% x Ws
Dimana : Ws = berat silinder = 785.526741 kg
Wa = 18% x 785.526741 = 141.394813 kg
- Berat Koil Pemanas
Wc=
t
xHx ID OD x ) (
4
2 2

Dimana :
Ws : berat bagian sinder
OD : Diameter luar = 1,9 in = 0.0583 ft
22
ID : Diameter dalam : 1,5 in = 0.1342 ft
H = panjang koil = 4275.3 in = 356.275 ft
= densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft
2
sehingga Wc = 489 275 . 365 ) 1342 . 0 0583 . 0 (
4
2 2
x x x
t
= 8.58303 lb = 3.89323665 kg
- Berat poros pengaduk
Wp=
t
x xDpxLp
2
4
Dimana :
Wp = berat poros pengaduk.kg
Dp = diameter poros pengaduk = 1,7321 in = 0,1447 ft
Lp = panjang poros pengaduk = 18.29330257 ft
= densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft
2
sehingga :
Wp = 4889 29330257 . 18 1447 . 0
4
2
x x x
t
= 18587.9409 lb
= 8431.434668 kg
- Berat Impeler
W1 = V x
V = 4 x ( x l x t )
Dimana :
Wi = berat Impeler , Kg
V = Volume total blade
L = lebar Blade = 0.327540625 ft
T = tebal blade = 3.9 in
P = panjang 1 kepingan blade
23
P = Di/2 = 0,1447 ft/2 = 0.07235 ft
Di = diameter pengaduk = 0,1447 ft
= densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft
2
dari Pherry ,edisi 6,table 3-118,hak3-95
Volume impeller pengaduk
V = 4 x (0.07235 x 0.327540625 x 3.9 ) = 0.369682 ft
3
Sehingga
Wi = 0.369682 ft
3
x 489 lb/ft
3
= 180.7745 lb = 81.99877478 kg
Jadi berat reactor :
W
T
= W
S
+ W
d
+ W
l
+ W
a
+ W
C
+ W
P
+ W
i
= 785.526741 + 2.559707028 + 28894.56342 + 141.394813 +
3.89323665 + 8431.434668 + 81.99877478 = 38341.371 Kg
= 84527.3873 lb
untuk faktor keamanan diambil 10% berlebih berat reactor
W
T
= 10% x 84527.3873 lb = 8452.73873 lb
Sehingga W
T
actual = 84527.3873 + 8452.73873 = 92980.12603 lb
2.Penyangga (Lug) Bentuk I-Beam
sebagai penyanga digunkanan sistem lug, sehingga berlaku rumus :
n
W
Dbc n
H Pw
p
E
+

=
.
) 1 .( . 4
(pers.10-76 B&Y hal.197)
dimana :
Pw = total beban permukaan karena angin (lb)
H = tinggi vesel dari pondasi (ft)
L = jarak antara level denganm dasar pondasi (ft)
Dbc = diameter baut (ft)
24
n = jumlah support (4 buah)
W = berat total (lb)
P = beban kompresi total maklsimum untuk tiap lug
Vessel dianggap terletak dalam ruangan, sehingga tekanan angin tidak
dikontrol, sehingga berlaku rumus :
P =
n
W E
=
4
3 92980.1260
= 23245.03151 lb
- Menentukan jarak pondasi ke dasar kolom (L)
L = 5 ft = 60 in
- Menentukan tinggi vessel di atas dasar tangki (H)
H = Ls + ha + hb + L
= 197.8882 + 9.58287 + 9.58287 + 60 = 277.05394 = 23.35564714 ft
- Menentukan panjang penyangga (l)
I = H + L
= (1/2x23.35564714) + (1/2 x 5) = 14.17782357 ft
Jadi tinggi penyangga (leg) = 14.17782357 ft =
Trial ukuran I Beam
Untuk ukuran I Beam diambil ukuran (5x3) in dengan pemasangan tanpa
beban eksentrik.
Dari App. G B&Y hal.355 didapat :
Nominal Size : 5 in
Area of Section (A) : 2.87 in
2
Depth of Beam (h) : 5 in
Width of Flange (b) : 3.00 in
Axis I
1-1
: 12.1 in
Axis r
1-1
: 2.05 in
2
25
a : 1.5 in
Maka :
05 . 2
170.13388
=
r
l
= 82.99213798 in
karena l/r berada diantara 60 - 120 maka fc = 18000
fc =
18000
) / ( 1
18000
2
r l +
=
18000
) 99213798 . 82 ( 1
18000
2
+
= 15364.0428
luas (A) yang dibutuhkan :
A =
15364.0428
1 23245.0315
fc
=
p
= 1.512950192 in
2
Karena A yang dibutuhkan < A yang tersedia, maka I-beam dengan ukuran
diatas telah memenuhi.
Kesimpulan pemakaian I-beam :
Ukuran : 5 x 3 in
Area of Section (A) : 2.87 in
2
Depth of Beam (h) : 5 in
Width of Flange (b) : 3.00 in
Jumlah penyangga : 4 buah
Peletakan beban dengan beban eksentrik.
1. perencanaan Base plate
Berdasarkan Hess hal. 163 :
Dibuat : base plate dengan toleransi panjang 5 % dan toleransi lebar 20%
Bahan : concrete ( beton)
Maka : f
bp
= 600lb/in
2
(tabel Hess hal 162)
26
- Menentukan luas base plate
Ab =
fbp
P
Dimana :
Abp = luas base plate (in
2
)
P = beban kolom = 23245.03151 lb
f
bp
= 600 lb/in
2
Maka :
A base plate =
600
1 23245.0315
= 38.74171918 in
2
Menentukan panjang dan lebar base plate :
Abp = l x p
Dimana :
l = lebar base plate = 2m + 0,8b
p = panjang base plate = 2n + 0,95d
Dari B&Y, appendik G,hal. 355, diperoleh :
h = d = 5 in b = 3.00 in
Dengan mengasumsikan m = n, maka :
Abp = ( 2n + 0,95d) x (2m + 0,8b)
38.74171918 = ( 2m + 0,95x 5 ) x (2m + 0,8x 3.00)
38.74171918 = ( 2m + 4.75) x (2m + 2.4)
38.74171918 = 11.4 + 9.5m + 4.8m + 4m
2
27.34171918 = 14.3m + 4 m
2
4m
2
+ 14,3 m 27.34171918 = 0
Dengan menggunakan rumus ABC :
27
m1,2 =
4 2
2
3 . 14
)) 34171918 . 27 ( 4 4
3 . 14
(
5 , 0
x
x x

Didapat:
m1 = 1.379610046 in
m2 = - 4.954610046 in
Diambil :
m = n = 1.38 in
Maka :
l = 2m + 0,8b = (2x 1.38) + ( 0,8 x 3.00) = 5.16 in = 5 in
p = 2m + 0,95d = (2x1.38) + ( 0,95 x 10) = 12.26 in = 12 in
Ditetapkan ukuran base plate : 5 + 12 dengan :
A = 7 x 12 = 60 in
2
Beban yang harus ditahan adalah :
f =
60
1 23245.0315
=
A
P
= 387.4171918 lb/in
2
< 600 lb/in
2
karena f < fbp, maka dimensi base plate adalah memenuhi.
Menentukan tebal base plate :
dengan menggunakan Pers. 7-12 Hess Hal. 163 yaitu :
tbp = (1,5.10
-4
x P x m
2
)
0,5
= (1,5.10
-4
x 1 23245.0315 x 1.38
2
)
0,5
= 2.576853838 in
= 3/16 in
- Menghitung dimensi baut :
Jumlah baut = 4 buah
Maka :
Beban untukl 1 baut = 23245.03151 / 4 = 5811.257878 lb
28
Luas baut :
fs
Pb
Ab =
dimana :
Ab = luas baut
Pb = baban tiap baut
Fs = stress tiap baut maksimum = 12000 psi
Maka :
0.48427149
12000
8 5811.25787
= = Ab in
2
Dari tabel 10-4 B & Y hal. 188, didapatkan :
Ukuran baut : 5/8 in
Dengan dimensi :
Ukuran baut = 5/8 in
Bolt cycle = 1 in
Jarak radial min = 15/16 in
Edge distance = in
Nut dimention = 1 1/6 in
Radius fillet max = 5/16 in
- Menentukan dimensi lug dan gusset
Digunakan : 2 plate horizontal (lug) dan 2 plate Vertikal (gusset)
Perhitungan :
-
all
y
f
xM
thp
6
= (B&Y, hal.193)
- M
y
=
(

+ + ) 1 (
2
ln )) 1 (
4
1
y
ex
xl
x x
x
P
t

t
29
Dimana :
thp : tebal plate horizontal .in
My : Bending Moment pada baut
f
all
: Allowable working stress = 12000 lb/in
2
t : teabal shell : 3/16 in = 0.1875 ft
P : beban baut : 23245.03151 lb
: Poisson ration = 0.33 (untuk baja)
l : panjang horizontal plate bagian bawah = 0.5 + b = 0.5 + 3 = 3.5 in
e : nut dimention =
2
8
3
2
= 1.1875 in
jarak antara gusket (b):
b : ukuran baut + 8 = 1 + 8 = 9.5 in
jari jari luar bearing plate (l)
= 2 x (b x ukuran baut) = 2 x [3 (1/2 x 1 )] = 4.5 in
konstruksi dan perhitungan momen (y
1
) =
l
b
=
5 . 4
5 . 9
l
= 2.1 in
sehingga :
My =
(

+ + ) 565 . 0 1 (
1875 . 1
5 . 3 2
ln ). 3 . 0 1 (
. 4
03151 . 23245
x
x
t t
= 1462.997675 lb.in
Tebal plate horizontal :
12000
5 1462.99767 6x
thp = = 0.855277053 in
Dari Gb. 10.6 B & Y hal. 191, didapat :
L = lebar gusset = 2 x (lebar kolom 0.5 ukuran baut)
= 2 x (9.5 0.5x5/8) = 18.375 in
30
Tebal gusset min (tg) :
tg = 3/8 x thp = 3/8 x 0.855 = 0.3207in = 5.132/16 in =5/16 in
Tinggi gusset (Hg) :
A = ukuran baut + 9 in = 5/8 + 9 = 9.625 in
Hg = A + ukuran baut = 9,625 + 5/8 = 10,25 in
Tinggi lug = Hg + 2.thp = 10,25 + 2(0.855277053) = 11.96055411 in
Kesimpulan dimensi lug dan gusset
Lug : lebar = 9,625 in
Tebal = 0.855277053 in
Tinggi = 12 in
Gusset : lebar = 18 in
Tebal = 5/16 in
Tinggi = 10,25 in
- Menentukan Dimensi pondasi
beban total yang harus ditahan oleh pondasi :
1. berat beban bejana total
2. berat kolom penyangga
3. berat base plate
ditentukan :
1. Masing-masing kolom penyangga diberi pondasi
2. spesifikasi semua penyangga sama.
Perhitungan :
- beban yang ditanggung tiap kolom
W = 92980.12603 lb
31
W
bp
= px l x t x
Dimana :
Wbp = beban base plate (lb)
P = panjang base plate = 12 in = 1 ft
l = lebar base plate = 5 in = 0.4215ft
t = tebal base plate = 0.2 in = 0.016 ft
= densitas bahan konstruksi = 489 lb/cuft
maka :
Wbp = 1 x 0,4215 x 0,016 x 489 = 3.297816 lb
- beban tiap kolom
Wp = L x A x f x
Dimana :
L = tinggi kolom reactor = 14.17782357 ft
A = luas kolom I beam = 2.87 in
2
= 0.0119 ft
2
F = faktor koreksi = 3.4
= 489 lb/cuft
Wp = 14.17782357 x 0.0119 x 3.4 x 489 = 280.50739 lb
- Beban total
WT = W + Wbp + Wp = 92980.12603 + 3.297816 + 280.50739
= 93263.931 lb
Gaya yang bekerja pada pondasi dianggap sebagai gaya vertikal berat total
kolom, sedangkan bidang kerja dianggap bujursangkar dengan perencanaan
ukuran :
32
- Luas tanah untuk atas pondasi = luas pondasi atas
= 15 x 15 = 225 in
2
- Luas tanah untuk dasar pondasi = luas pondasi bawah
= 40 x 40 = 1600 in
2
- Tinggi pondasi = 16 in
- Luas rata-rata permukaan (A) :
A = 0,5 x (15 + 40)
2
= 756,25 in
2
- Volume pondasi (V) :
V = A x t = 756,25 in
2
x 16 in = 12100 in
3
- Berat pondasi (W) :
W = V x
Dimana :
Densitas Wet Gravel = 126 lb/ cuft ( tabel 3-118 Perrys Ed 6)
Maka :
- W = 12100 in
3
x 126 lb/ft
3
x ( 1 ft
3
/1728 in
3
) = 882,2917 lb
Asumsi :
Tanah atas pondasi berupa cement sand dan gravel dengan minimum safe
bearing power = 5 ton/ft
3
, dan maksimum safe bearing = 10 ton/ ft
3
(tabel 12-2 Hess Hal. 224)
berat total pondasi ( W
total
) :
- W
total
: 7939,4206 + 882,2917 = 8821,7123 lb
Tekanan dari sistem pondasi terhadap luas tanah (P) :
- P = W
total
/ A = 8821,7123 lb/1600 in
2
= 5,5136 lb/in
3
33
Acuan harga safety didasarkan pada minimum bearing poer yaitu 6000
kg/ft
2
atau sebesar 91,8617 lb/in
2
, karena tekanan tanah = 5,5136 lb/ in
2
kurang dari 91,8617 lb/in
2
, berarti pondasi dapat digunakan.
Kesimpulan Pondasi :
Luas atas = 15 x 15 = 225 in
2
= 0,145 m
2
Luas bawah = 40 X40 = 1600 in
2
= 1,0323 m
2
Tinggi = 16 in = 0,4064 m
Bahan Konstruksi cemen and Gravel.
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA
Nama alat : Reaktor
Fungsi : Sebagai tempat untuk mereaksikan diaseton alkohol menjadi
mesityl oxide dengan bantuan katalis asam fosfat.
Type : Silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup
bawah konikal.
Dasar perancangan :
1. massa masuk : 57789, 12683 kg/ j
2. suhu reaksi : 120
o
C
3. tekanan : 1 atm
Perhitungan Vessel
a. Menentukan diameter Campuran
Menghitung densitas campuran
campuran = E (mi / m Total )x i
Susunan bahan masuk :
DAA : 4431,96908 kg/j
Aseton : 1107,99256 kg/j
NaOH : 8,3333 kg/j
H3PO4 : 163,3334 kg/j
Total : 5789,12683 kg/j
Diket :
DAA : 0,938 g/mL = lb/cuft
Aseton : 789,900 lb/cuft
NaOH : 8,3333 lb/cuft
H3PO4 : 163,3334 lb/cuft
Maka dengan memasukkan data ke persamaan diatas didapat :
campuran = 54,02 lb/cuft
Menghitung volume tangki
Rate volumetrik :
V = m / = 12762,70901 / 54,02 = 236,258969 cuft/j
Direncanakan : - volume pengaduk dan coil = 20% volume total
- ruang kosong 5 %
Maka :
V = 0,25 x 236,258969 cuft/j = 59,064742 cuft
Bila tangki berisi 75% bahan, maka :
V tangki = 59,064742 / 0,75 = 78,75299 cuft
Meghitung diameter tangki :
V tangki = V1 + V2 + V3
Dimana :
V
1
= Volume tutup atas = 0,0847 di
3
V
2
= Volume silinder = .t.di
2
. Ls
V
3
= Volume tutup bawah =
o
t
2 / 1 tan . 24
.
3
di
Asumsi : Ls = 1,5. di
Maka :
78,75299 = 0,0847 di
3
+ .t. di
2
.1,5di +
60 tan . 24
.
3
d
t
78,75299 = 1,33774.di
3
di = 3,890 ft
= 46,68 in
Volume liquid dalam shell :
V1 = V
larutan
V
3
= 283,51075 -
60 tan . 24
.
562 , 6
3
t
= 262,16721 cuft
Tinggi liquid dalam tangki :
H = V1 / (1/4. t. di
2
)
H = 262,16721 / (1/4. t. 6,562
2
)
H = 7,75597 ft
Menghitung Tekanan design :
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik
Dimana :
P
hidrostatik
= . ( H-1)/ 144
= 54,02.(7,75597- 1) / 144
= 2,53443 psi
Sehingga :
P
design
= 14,7 + 2,53443 = 17,23443 psi
b. Perencanaan tebal silinder
Direncanakan :
1. bahan : hogh Alloy Stell SA-240 Grade M Type 316
2. f
allowable
: 18750 psi
3. faktor korosi : 1/6
4. Type pengelasan : Double Welded butt joint ( E =0,85)
Menghitung tebal shell
ts = C
Pi fE
di pi
+
) . 6 , 0 .( 2
.
dimana :
ts = tebal silinder (in)
Pi = tekanan design (psi)
di = diameter dalam (in)
maka :
ts = in
x x
x
16
2
16
68 , 1
16
1
) 23443 , 17 6 , 0 85 , 0 18750 .( 2
744 , 78 23443 , 17
= = +

dari tabel 5-7 B& Y hal 89, diadapatkan :


Do = 84 in
Icr = 5 1/8
r = 84 in
ts = 5/16 in
maka :
Di = Do- 2ts
= 84 2(5/16)
= 83,375 in
= 6,94792 ft
Cek hubungan Ls dengan Di :
378,01433 = 0,0847 6,94792
3
+ .t. 6,94792
3
. Ls +
60 tan . 24
.
94792 , 6
3
t
Ls = 8,55747 ft
Ls/Di = 8,55747 / 6,94792 = 1,2 <1,5 (memenuhi )
c. perancangan tutup silinder (th)
1. tutup atas (tha)
tha = C
Pi fE
rc pi
+
) . 1 , 0 (
. . 885 , 0
Dimana :
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan design (Psi)
rc = diamater dalam (in)
f = tekanan yang diperbolehkan (Psi)
c = faktor korosi = 1/16 in
Maka :
tha =
16
1
) 23443 , 17 1 , 0 85 , 0 18750 (
375 , 83 23443 , 17 . 885 , 0
+
x x
x
dari fig. 5-6 B &Y hal 87, didapatkan :
a = Di/2
AB = a icr
BC = r icr
AC =
AC BC
2 2

b = r-AC
OA = ts + b + sf
Dimana :
Di = diameter dalam = 83,375 in
ts = tebal silinder = 2/16 in
Icr = Knukle radius = 5 1/8 in
Sehingga :
a = 83,375 / 2 = 41,6875 in
AB = 41,6875 5 1/8 = 36,5625 in
BC = 84- 36,.5625 = 47,4375 in
AC =
5625 , 36 4375 , 47
2 2
= 30,224 in
b = 84 30,224 = 53,776 in
Dari tabel 5-6 B&Y hal. Untuk ts = 2/16 in didapat :
Sf = 1,5 -2 (diambil sf = 1,5 )
Maka :
OA = 3/16 + 53,776 + 1,5 = 55,4635 in = 4,62195 ft
2. tutup bawah (thb)
thb = C
Pi fE
di pi
+
o 2 / 1 cos ) . 6 , 0 ( 2
.
Dimana :
thb = tebal tutup bawah (in)
di = diameter dalam (in)
f = Tekanan yang diijinkan (psi)
= sudut konikal = 120
o
E = tipe pengelasan = 0,85
Pi = tekanan design (Psi)
Maka :
thb = in
x x
x
16
3
16
44 , 2
16
1
60 cos ) 23443 , 17 6 , 0 85 , 0 18750 ( 2
375 , 83 23443 , 17
= = +

Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, Untuk ts = 2/16 in didapatkan :


sf = 1,5 2 ( diambil sf = 1,5 )
b = in
di
06829 , 24
60 tan
375 , 83 . 2 / 1
2 / 1 tan
. 2 / 1
= =
o
OA= b + f = 24,06829 + 1,5 = 25,56829 in = 2,13069 ft
Jadi tinggi vessel = tutup atas + tinggi silinder + tinggi tutup bawah
= 4,62195 ft + 8,55747 ft + 2,13069 ft
= 15,31011 ft
perhutingan pengaduk
perencanaan :
1. digunakan pengaduk jenis aksial .
2. bahan konstruksi impeller High alloy Steel SA-240 Grade M Type 316
Data :
1. Dt/Di = 3
2. Z1/Di = 2,7 -3,9
3. Zi /Di = 0,75 1,3
4. W/Di = 0,17
Sehinga :
a. Menentukan diameter impeller :
Dt/Di = 3
Di = Dt/3 = 83,375/3 = 27,79167 in = 2,31597 ft
b. Menentukan tinggi impeller dari dasar tangki :
Zi/Di = 0,75 1,3 ( diambil Zi/Di = 0,9)
Zi = 0,9 x Di = 0,9 x 27,79167 = 25,0125 in = 2,08438 ft
c. Menentukan panjang impeller :
L/Di = 1/3
L = Di/3 = 27,79167/3 = 9,26389 in = 0,77199 ft
d. Menentukan lebar impeller :
W/Di = 0,17
W = 0,17 x Di = 0,17 x 27,79167 = 4,72458 in = 0,39372 ft
e. Menentukan jumlah impeller :
n = 09823 , 0
94792 , 6
88 , 0 75597 , 7
tan
.
= =
x
gki diameter
Sg Hliq
= 1buah
f. Menentukan tebal Blades :
J/Dt = 1/12 ( Mc Cabe Hal 253)
J = Dt/12 = 83,375 / 12 = 6,94792 ft
g. Menentukan jumlah impeller :
n = buah
x
H
Di
72 , 0
2
75597 , 7
. 2
31597 , 2
2 2
= = = 1buah
h. Daya pengaduk :
gc
P
Di n
5 3
. . . u
=
Dimana :
P = daya pengaduk (lb/ft.dt)
u = Po = Power number ( fig. 477 Brown hal. 507)
harga Po didapatkan berdasarkan harga Nre :
Nre =

Di
n
2
. .
Dimana :
n = putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps = 9000 rph
Di = diameter ipeller = 2,31597 ft
= densitas larutan = 54,02 lb/cu ft
= Viskositas larutan = 1,20955 . 10
-4
lb/ft.dt = 0,43544 lb/ft j
Maka :
NRe =
10
31597 , 2
4
2
. 20955 , 1
02 , 54 . 5 , 2

x x
Untuk NRe turbulen dengan harga diatas , didapatkan : Po = 7, maka :
P = Hp dt ft lbf
x x x
22893 , 22 / . 91639 , 12225
2 , 32
02 , 54 . 7
31597 , 2 5 , 2
2 3
= =
Diambil : daya pengaduk = 23 Hp
Perhitungan Koil Pemanas
a.Dari App. B diketahui :
Q = 128337,189 BTU/j
M = 1352,01899 lb/j
b. A
TLMTD
t
1
=68
o
F
T
1
=302
o
F
T
2
=302
o
F
T
2
= 248
o
F
At
LMTD
=
234
54
ln
234 54
= 122,75
o
F
c. tc = (T1 + T2) = 302
o
F
tc = (t1 + t2) = 158
o
F
d. ukuran pipa yang digunakan :
data data : do = 1,9 in
di = 1,5 in
a = 1,76 in
a = 0,498 ft
2
/ft
Shell Tube
1.N Re =

. .
2
N dp
Dp = (1/2 1/3 ) di( bejana )
Dp = 6.94792 x 1/3 = 2,31597 ft
NRe =
42 , 2 19 , 0
88 , 0 160 150 31597 , 2
2
x
x x x
= 92389,348 > 2100 (aliran
turbulen)
2.JH = 1200 (kern fig 20.2 hal.718)
3.Ho = JH.
14 , 0
3 / 1
.
(

w k
Cp
di
k


=
1200
3 / 1
085 , 0
. 19 , 0 61 , 0
31597 , 2
085 , 0
(

x
= 48,8377
Hio = 15000BTU/j.ft
2o
F
2.UC =
ho hio
hioxho
+
=
8377 , 48 1500
8377 , 48 1500
+
x
= 47,29776
3.jika ditetapkan harga rd = 0,004 ft
2o
F/BTU
Rd =
UCxUD
UD UC
0,004 =
UD
UD
. 29776 , 47
299776 , 47
UD = 39,77305
4. a =
LMTD
UDx
Q
0 A
=
75 , 122 77305 , 39
/ 189 , 1228337
x
j BTU
=251,59801 ft
2
L =
" a
A
=
i 498 , 0
59801 , 251
= 505,21689 ft
Hc =
dc
L
. t
=
5
21689 , 505
x t
= 32,179,42 32 buah
Jika hv = 2, Lc = (hc-1)(hc+do)+do=122,8 in = 10,23 ft
1. Perhitungan diameter penyangga
Penyangga dirancang untuk menahan beban kolom destilasi dan
perlengkapannya.
Beban beban yang ditahan oleh penyangga terdiri dari :
a. berat bagian shell
1. berat shell
2. berat tutup
b. berat perlengkapan bagian dalam
1. berat down comer
2. berat tray
c. berta perlewngkapan bagian luar
1. berat pipa
2. berat isolasi
3. berat tangga
4. berat kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol
direncanakan :
1. bahan konstruksi kolom secara keseluruhan adalah HAS SA-240 Grade
M Type 316.
2. sistem penyangga yang digunaka adalah leg.lug dan base plate
Dimensi menara :
A. Berat bagian shell
1. berat shell
keliling = t x do = t x 5 = 15,57 ft
tinggi = tinggi total tinggi tutup
= 32 (2x0,848)
= 30,304 ft
luas = keliling x tebal shell
= 15,57 x (1/64)
= 0,2453 ft
2
volume = luas x tinggi
= 0,2453 x 30,304
= 7,4336 ft
3
berat = volume x
HAS
= 7,4336 ft
2
x 490 lb/ft
3
= 3642,464 lb
2. berat tutup
mencari DO blanko :
dari pers.5-12 B&Y hal.88 yaitu :
DO blanko = DO + (DO/42) + 2.sf + 2/3 icr
Dari tabel 5.6 B&Y, untuk tebal = 3/16 in, maka :
Sf = 2 in
Icr= 9/16 in
Maka :
DO blanko = 60 + (60/42)+(2x2)+(2/3x9/16)
= 65,8036 in
= 5,4836 ft
volume = t/4.Do blanko
2
x tebal tutup
= t/4 x 5,4836
2
x 1/16
= 0,4188 ft
2
berat tutup = 2 x (volume tutup x
HAS
)
= 2 x (0,4188 x 490)
= 410,424 lb
B. berat perlengkapan bagian dalam
1. berat Down comer
dipakai dasar perhitungan dengan down comer tanpa lubang
aliran uap :
Luas = t/4.di
2
= t/4 x (59,625/12)
2
= 19,3805 ft
2
volume = luas x tebal down comer
= 19,3805 x 1/64
= 0,2982 ft
2
berat = volume x
HAS
= 0,2982 x 490
= 146,118 lb/plate
berat plate total = 15 plate x 146,118 lb/plate
= 2191,77 lb
berat liquida = 4249,305168 lb/j
maka:
berat total = 2191,77 + 4249,305168 = 6441,0752 lb
2. berat tray
ditetapkan berat tiap tray = 25 lb/ft
2
luas tray = Ac Ao = 18,84 1,0739 = 17,7661 ft
2
jumlah tray = 15 buah
maka :
berat tray = n x luas tray x berat tray/ft
2
= 15 x 17,7661 x 25
= 6662,2875 lb
3. berat penyangga
ukuran : 2 x 2 x 3/8 (equal angles,item 5.a9,App.G B&Y
p.357)
berat : 5,9 lb/ft
berat penyangga = 5,9 lb/ft x 15 x 24/12 = 177 lb
C. berat perlengkapan bagian luar
1. berat puipa (feed, uap, refluks, kondensor,bottom,destilat)
ditetapkan : 4 x tinggi kolom destilasi
dari App. K B&Y hal. 387 diambil :
pipa = 3 in sch 40
berat = 7,58 lb/ft
maka :
berat pipa = 4 x 32 x 7,58 = 970,24 lb
2. berat isolasi
ditetapkan : bahan = 50 llb/ft
2
tebal isolasi = 3-6 in diambil 4 in
maka:
berat isolasi = t.d.t
isolasi
.L
shell
.
bahan
= t x 5 x (4/12) x 32 x 50
= 8373,333 lb
3. berat tangga
ditetapkan : berat tangga = 15 lb/ft tinggi kolom
maka:
brerat tangga = 15 lb/ft x 32 ft = 480 lb
4. berat kelengkapan nozzle, valve dan alat kontrol
ditetapkan :
berat kelengkapan total = 1 ton = 2204,6 lb
jadi berat total yang harus ditopang kaki support adalah :
Wtotal = W
shell
+ W
kelengkapan bagian dalam
+ W
kelengkapan bagian luar
= (3642,464 + 410,424) + (2191,77 + 6662,2875 + 177) +
(970,24 + 8373,333 + 480 + 2204,6)
= 25112,1185 lb
untuk keamanan digunanan kelebihan 20%,maka :
W
aktual
= 1,2 x 25112,1185 = 30134,5422 lb
2. Penyangga (Lug) Bentuk I-Beam
sebagai penyanga digunkanan sistem lug, sehingga berlaku rumus :
n
W
Dbc n
H Pw
p
E
+

=
.
) 1 .( . 4
(pers.10-76 B&Y hal.197)
dimana :
Pw = total beban permukaan karena angin (lb)
H = tinggi vesel dari pondasi (ft)
L = jarak antara level denganm dasar pondasi (ft)
Dbc = diameter (ft)
n = jumlah support (4 buah)
W = berat total (lb)
P = beban kompresi total maklsimum untuk tiap lug
Kolom dianggap terletak dalam ruangan, sehingga tekanan angin tidak
dikontrol, sehingga berlaku rumus :
P =
n
W E
=
4
5422 , 30134
= 7533,6356 lb
Menentukan kolom support :
Data :
Bahan tiap kolom 7533,6356 lb
Tinggi bejana total (H) : 30,304 ft
Tinggi kolom (l) :
;l = 0,5 H + 5 ft = (0,5 x 30,304) + 5 = 20,152 ft = 241,824 in
jadi tinggi leg = 20,152 ft = 241,824 in
Trial ukuran I beam :
Untuk pemilihan I-beam, dicoba 10 dengan :
Ukuran = 10 x 4 5/8
Berat = 35 lb
Pemasangan I-Beam dengan beban eksentrik (terhadap sumbu)
Dari App. G B&Y hal.355 didapat :
B = 4,944 in
H = 10 in
Ay = 10,22 in
2
r
1-1
= 3,78 in
Maka :
9746 , 63
78 , 3
824 , 241
= =
r
l
untuk l/r < 120 maka :
fc
aman
= 17000 0,485 (l/k)
2
= 17000 0,485 (63,9746)
2
= 15015,01652 psi
luas (A) yang dibutuhkan :
A =
01652 , 15015
6356 , 7533
aman fc
=
p
= 0,5017 in
2
Karena A yang dibutuhkan < A yang tersedia, maka I-beam dengan ukuran
diatas telah memenuhi.
Kesimpulan pemakaian I-beam :
Ukuran = 10, 10 x 4 5/8 in
Berat = 35 lb
Peletakan beban dengan beban eksentrik.
3. perencanaan Base plate
Berdasarkan Hess hal. 163 :
Dibuat : base plate dengan toleransi panjang 5 % dan toleransi lebar 20%
Bahan : concrete ( beton)
Maka : f
bp
= 600lb/in
2
(tabel Hess hal 162)
Menentukan luas base plate
Ab =
fbp
P
Dimana :
Abp = luas base plate (in
2
)
P = beban tiap kolom = 7533,6356 lb
f
bp
= 600 lb/in
2
Maka :
A base plate =
600
6356 , 7533
= 12,5561 in
2
Menentukan panjang dan lebar base plate :
Abp = l x p
Dimana :
l = lebar base plate = 2m + 0,8b
p = panjang base plate = 2n + 0,95d
Dengan I-beam 6x 3 3/8 in, diperoleh :
h = d = 10 in
b = 4,944 in
Dengan mengasumsikan m = n, maka :
Abp = ( 2n + 0,95d) x (2m + 0,8b)
12,561 = ( 2m + 0,95x 10 ) x (2m + 0,8x 4,944)
12,561 = ( 2m + 9,5 ) x (2m + 3,9552)
4m
2
+ 26,9104m + 25,0183 = 0
Dengan menggunakan rumus ABC :
m1,2 =
4 , 2
2
9104 , 26
) 0183 , 25 4 . 4
9104 , 26
(
5 , 0
x

Didapat:
m1 = 1,114 in
m2 = -5,613 in
Diambil :
m = n = 1,114 in
Maka :
l = 2m + 0,8b = (2x 1,114) + ( 0,8 x 4,944) = 6,1832 in = 7 in
p = 2m + 0,95d = (2x 1,114) + ( 0,95 x 10) = 11,728 in = 12 in
Ditetapkan ukuran base plate : 7 + 12 dengan :
A = 7 x 12 = 84 in
2
Beban yang harus ditahan adalah :
f =
84
6356 , 7533
=
A
P
= 89,6861 Psia < 600 psia
karena f < fbp, maka dimensi base plate adalah memenuhi.
Cek harga m dan n :
Panjang base plate :
12 = 2n + ( 0,95 x 10 )
n = 1,25 in
lebar base plate :
7 = 2m + (0,8 x 4,944)
m = 3,0448 in
karena m > n, maka m dijadikan sebagai acuan :
Menentukan tebal base plate :
dengan menggunakan Pers. 7-12 Hess Hal. 163 yaitu :
tbp = (1,5.10-4 x P x n
2
)
0,5
= (1,5.10-4 x 89,6861 x 3,0448
2
)
0,5
= 0,2024 in
= 4/16 in
= 0,25 in
Menghitung dimensi baut :
Data :
Beban baut 7533,6356 lb
Jumlah baut = 4 buah
Maka :
Beban untukl 1 baut = 7533, 6356 / 4 = 1883,4089 lb
Luas baut :
fs
Pb
Ab =
dimana :
Ab = luas baut
Pb = baban tiap baut
Fs = stress tiap baut maksimum = 12000 psi
Maka :
157 , 0
12000
4089 , 1883
= = Ab in
2
dari tabel 10-4 B & Y hal. 188, didapatkan :
ukuran baut : 5/8 in
Dengan dimensi :
Ukuran baut = 5/8 in
Bolt cycle = 1 in
Jarak radial min = 15/16 in
Edge distance = in
Nut dimention = 1 1/6 in
Radius fillet max = 5/16 in
Menentukan dimensi lug dan gusset
Digunakan : 2 plate horizontal (lug) dan 2 plate Vertikal (gusset)
Dari Gb. 10.6 B& Y hal.192, didapatkan :
A = Lebar lug = ukuran baut + 9 in = 5/8 + 9 = 9,625 in
B = jarak antar gusset = ukuran baut + 8 in = 5/8 = 8 = 8,625 in
L = lebar Gusset
= 2 x ( lebar kolom 0,5 ukuran baut)
= 2 x ( 4,944 0,5 x 5/8 )
= 9,263 in
lebar lug atas (a) :
a = 0,5 x ( L + ukuran baut )
= 0,5 x ( 9,263 + 5/8 )
= 4,944 in
Perbandingan tebal plate = B/L = 8,625 / 9,263 = 0,931
Dari tabel 10.6 B & Y hal.192 : untuk B/L = 0,931; maka T = 0,565
Sedangkan :
e = 0,5 x nut dimension
= 0,5 x 1 1/16
= 0,5313 in
Bending momen max sepanjang sumbu radial :
My =
(

+ + ) 1 (
.
. 2
ln ). 1 (
. 4

t

t e
l p
(pers. 10-40 B&Y Hal. 192)
Dimana :
P = beban tiap baut
= poison ratio ( 0,3 untuk steel )
L = Panjang horizontal plate bawah
E = nut dimension
T =0,565
Maka :
My =
(

+ + ) 3 , 0 1 (
3 , 0 .
263 , 9 2
ln ). 3 , 0 1 (
. 4
4089 , 1883
t t
x
= 687,7476
Tebal plate horizontal :
Thp =
12000
7476 , 687 6
.
. 6
5 , 0
5 , 0
x
allowed f
My
=
|
|
.
|

\
|
= 0,5864 in
Maka digunakan plate dengan tebal 0,5864 in
Dari Gb. 10.6 B & Y hal. 191, didapat :
Tebal gusset min (tg) :
tg = 3/8 x thp = 3/8 x 0,5864 = 0,2199 in = 3,5184/16 in =4/16 in
Tinggi gusset (Hg) :
Hg = A + ukuran baut = 9,625 + 5/8 = 10,25 in
Tinggi lug = Hg + 2.thp = 10,25 + 2(0,5864) = 11,4228 in
Kesimpulan dimensi lug dan gusset
Lug : lebar = 9,625 in
Tebal = 0,5864 in
Tinggi = 11,4228 in
Gusset : lebar = 9,263 in
Tebal = 4/16 in
Tinggi = 10,25 in
19. Menentukan Dimensi pondasi
beban total yang harus ditahan oleh pondasi :
1. berat beban bejana total
2. berat kolom penyangga
3. berat base plate
ditentukan :
1. Masing-masing kolom penyangga diberi pondasi
2. spesifikasi pondasi didasarkan atas berat badan setiap kolom
penyangga pada sistem pondasi.
3. spesifikasi smua penyangga sama.
Data :
1. beban yang ditanggung tiap penyangga = 7533,6356 lb
2. beban tiap penyangga = berat x tinggi
= 35 lb/in x 11,4228 in
= 399,798 lb
3. beban tiap base plate :
Wbp = p x l x t x
Dimana :
Wbp = beban base plate (lb)
P = panjang base plate = 12 in = 1 ft
l = lebar base plate = 7 in = 0,583 ft
t = tebal base plate = 0,25 in = 0,0208 ft
= densitas bahan konstruksi = 493,75 lb/cuft
maka :
Wbp = 1 x 0,583 x 0,0208 x 493,75 = 5,987 lb
Berat total :
W = 7533,6356 + 399,798 + 5,987 = 7939,4206 lb
Gaya yang bekerja pada pondasi dianggap sebagai gaya vertikal berat
total kolom, sedangkan bidang kerja dianggap bujursangkar dengan
perencanaan ukuran :
Luas tanah untuk atas pondasi = luas pondasi atas
= 15 x 15
= 225 in
2
Luas tanah untuk dasar pondasi = luas pondasi bawah
= 40 x 40
= 1600 in
2
Tinggi pondasi = 16 in
Luas rata-rata permukaan (A) :
A = 0,5 x (15 + 40)
2
= 756,25 in
2
Volume pondasi (V) :
V = A x t = 756,25 in
2
x 16 in = 12100 in
3
Berat pondasi (W) :
W = V x
Dimana :
Densitas Wet Gravel = 126 lb/ cuft ( tabel 3-118 Perrys Ed 6)
Maka :
W = 12100 in
3
x 126 lb/ft
3
x ( 1 ft
3
/1728 in
3
) = 882,2917 lb
Asumsi :
Tanah atas pondasi berupa cement sand dan gravel dengan minimum
safe bearing power = 5 ton/ft
3
, dan maksimum safe bearing = 10 ton/ ft
3
(tabel 12-2 Hess Hal. 224)
berat total pondasi ( W
total
) :
W
total
: 7939,4206 + 882,2917 = 8821,7123 lb
Tekanan dari sistem pondasi terhadap luas tanah (P) :
P = W
total
/ A = 8821,7123 lb/1600 in
2
= 5,5136 lb/in
3
Acuan harga safety didasarkan pada minimum bearing poer yaitu 6000
kg/ft
2
atau sebesar 91,8617 lb/in
2
, karena tekanan tanah = 5,5136 lb/ in
2
kurang dari 91,8617 lb/in
2
, berarti pondasi dapat digunakan.
Kesimpulan Pondasi
Luas atas = 15 x 15 = 225 in
2
= 0,145 m
2
Luas bawah = 40 X40 = 1600 in
2
= 1,0323 m
2
Tinggi = 16 in = 0,4064 m
Bahan Konstruksi cemen and Gravel.
DAFTAR PUSTAKA
Brownel, l.E and Young, E.M, 1959, Process Equipment design , Willey
Estern Limited, New York.
Coulson, J.M and Richardson, J.F, 1985, An Introduction to Chemical
Engineering Design, Chemical Engineering Vol. 6, Pergarnon Press Oxford.
Foust, A.S, Principle Unit operation 2
nd
Edition, D. van Nostrand Company
Inc., Tokyo.
Genakoplis, C.J, 1983, Transport Process and Unit Operation , 2
nd
Edition,
Allya and Bacon., New York.
Hesse, H.C and Rushton, J.H 1959, Process Equipment design ,2
nd
Edition,
D. van Nostrand Company Inc., New York
Hougen, O.A, Watson, K.M and Ragazt, R.A 1976, Chemical process
Principles, 2
nd
Edition,A. Wileyinternational Edition, john Willey and Sons Inc.,
New York.
Kern, D.Q, Proccess Heat Transfer , Iternational student edition. Mc Graw
Hill Itnternational Book company,Tokyo.
Kir And Othmer, D.F, Encyclopedia of Chemical Technology 3
rd
Edition,
john Willey And Sons, New York 1969.
Ludwig, E.E 1964, Applied Process Design for Chemical and Petro Chemical
Plant, Vol. 2, Gult Publising Co., Houtson, Texas.
Mc. Cabe, W.L, Smith, J.T and Harriot, P, 1985, Unit Operation of Chemical
Engineering. , 4
th
Edition, Mc. Graw Hill Book Co.,Singapore .
Perry, R.H, 1950, Chemical Engineering Hand Book , 3
rd
Edition, Mc Graw
Hill, Koggakusha Company, Ltd, Tokyo.
Petter, M.S and Thimmerhause, K.D 1981, Plant design and Economics for
Chemical Engineering , 3
rd
Edition Mc Graw Hill Book Co, Singapore.
Smith, J.M and Van Ness, H.C, 1984, Introdution to Chemical Engineering
Thermodynamics , 3
rd
Edition, Mc Graw Hill Co., Singapore.
Ulrich, G.D, 1984, A guide to Chemical Engineering process design
Economic, John Willey and Sons Inc., New York.
Van Winkle, M,V, 1967, Destilation, Mc Graw Hill Book Co., New York.
VII-1
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
7.1 Instrumentasi
Alat control (instrumentasi ) sangat penting dalam operasi suatu pabrik,
terutama dalam industri kimia. Adapun tujuan utama dari penggunaan alat control
dari penggunaan alat control adalah untuk mengukur dan mencatat segala
perubahan yang terjadi selama berlangsungnya proses operasi. Bila diinginkan
suatu hasil dengan kondisi tertentu pula, maka hal ini akan data tercapai dengan
bantuan instrument. Instrument disini berfungsi sebagai alat ukur yang terdiri dari
indicator (petunjuk), pencatat dan alat kontrol (pengendali). Adapun yang
dikendalikan meliputi :
Suhu, tekanan, rate aliran, tinggi bahan dalam suatu tangki dan sebagainya.
Pengendalian proses bisa dilakukan secara otomatis atau manual.
Pengendalian secara manual diguankan apabila pengendali sepenuhnya ditangani
oleh mausia pengendalian secara otomatis, bila pengendalian proses dilakukan
oleh alat control yang bisa bekerja sendiri. Dengan adanya alat control ini
diharapkan jalanya proses dapat dijaga pada kondisi yang diinginkan.
Tujuan utama pemasangan alat instrumentasi secara spesifik adalah :
a. menjaga keamanan operasi suatu proses dengan jalan :
menjaga variable-variabel proses agar berada dalam batas operasi
yang aman.
Mendeteksi situasi bahaya dengan membuat tanda-tanda bahaya
dan memutuskan hubungan secara proses otomatis.
VII-2
b. Mendapatkan rate produksi yang diinginkan.
c. Menjaga kualitas produk.
d. Meningkatkan efisiensi kerja
e. Menjamin keselamatan kerja karyawan.
Pengendalian proses dilakukan secara otomatis apabila tidak
memungkinkan dilakukan secara manual atau biaya operasi alat control otomatis
lebih murah dibandingkan jika dengan menggunakan tenaga manusia. Disamping
itu pengendalian proses secara otomatis mempunyai keuntungan yaitu :
Keselamatan kerja lebih terjamin
jumlah pegawai lebih sedikit
ketelitian yang cukup tinggi (akurat)
ketelitian dapat dipertanggung jawabkan
oleh karena itu perencanaan pendirian pabrik ini cenderung pada pemakaian alat
secara otomatis. Namun tenaga manusia juga masih dibutuhkan dalam
pengoperasian dan dan pengawasan proses
7.1.1 pemilihan instrumentasi
untuk menentukan alat instrumentasi apa saja yang digunakan maka perlu
ditinjau kondisi input dan kondisi operasi yang menjadi persyaratan. Jadi harus
diketahui parameter apa yang tidak dapat dikontrol (disturbance) dan yang dapat
dikontrol (manipulative parameter) serta outputnya. Disamping itu harus
dipertimbangkan pula segi keuntungan ekonomisnya maupun keuntungan
prosesnya. Kriteria alat pengendali tersebut adalah :
mudah dalam pengopersiaanya.
VII-3
Mudah mendapatkan suku cadangnya
Mudah dalam perawatannya
Terjamin kualitasnya dan harganya murah
7.1.2 Macam-macam instrumentasi
1. pengatur suhu
a. Temperature indicator (TI)
Fungsi : mengetahui secara langsung suhu fluida pada aliran tertentu.
b. Temperature Controller (TC)
Fungsi : mengendalikan suhu fluida dalam aliran proses agar sesuai
dengan harga yang ditentukan.
c. Temperatur Recorder (TR)
Fungsinya : mencatat suhu dari suatu aliran kontinyu.
d. Temperatur Recorder Controller (TRC)
Fungsi : mencatat secara kontinyu da mengendalikan suhu pada harga
yang ditetapkan.
2. Pengatur |Tekanan
a. Temperature indicator (TI)
Fungsi : mengetahui tekanan pada peralatan setiap saat
b. Pressure recorder (PR)
Fungsi : untuk mencatat dalam peralatan secara kontinyu.
c. Pressure recorder Controller (PRC)
Fungsi : mengendalikan dan mencatat tekanan dalam peralatan secara
kontinyu.
VII-4
d. Pressure Controller
Fungsi : mengatur tekanan dalam alat proses secara kontinyu agar sesuai
dengan harga yang dikehendaki.
3. pengatur aliran
a. flow recorder (FR)
Fungsi : mencatat laju alir fluida secara kontinyu..
b. Flow Cotroller (FC)
Fungsi : mengendalikan laju fluida melalui perpipaan.
c. FloW Recorder Controller (FRC)
Fungsi : mencatat dan mengukur laju alir fluida melalui perpipaan.
4. Pengatur Tinggi cairan
a. Level Indicator (LI)
Fungsi : mengetahui secara langsung tinggi fluida.
b. Level Controller (LC)
Fungsi : mengatur tinggi fluida dalam tangki agar tidak melebihi dari batas
tertinggi dasn terendah yang ditentukan.
Pemasangan instrumentasi pada pra rencana pabrik MIBK ditabelkan sebagi
berikut
Alat-alat kontrol yang digunakan :
Temperature Controller (TC)
Pressure Controller (PC)
Ratio Controller (RC)
Level Controller (LC)
VII-5
Flow Controller (FC)
Level Indicator (LI)
Pressure Indicator (PI)
Temperature Indicator (TI)
Tabel 7.1. Alat-alat control pabrik MIBK
No Nama alat Parameter instrmn
1
2
3
4
5
6
Mixer (M-151)
Reactor (R-110)
Storage NaOH (F-151)
Reactor (R-120)
Destilator (D-130)
Reboiler (E-132)
- Laju alir NaOH sebagai input
- Ketinggian NaOH dalam tangki
- Tekanan reaksi dalam tangki
- Laju alir bahan dalam tangki
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Temperature bahan keluar
- Keluaran bahan dari tangki
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Tekanan udara dalam tangki
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Temperature bahan dalam tangki
- Laju alir bahan masuk
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Tekanan udara dalam tangki
- Laju alir bahan masuk
- Temperature bahan dalam tangki
- Temperature steam
VII-6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Kondesor (E131))
Akumulator (F-134)
Hidrogenator (134)
Reboiler (E-142)
Kondesor (E-141)
Akumlulator (F-148)
Storage (148B)
Gas Holder (F-149A)
Tangki DAA (F-113)
Tangki MO (F-124)
Tangki MIBK (F-148C)
Heater (E-144A)
Heater (E-144B)
- Temperatur Pendingin
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Temperatur bahan dalam tangki
- Tekanan udara dalam tangki
- Laju alir bahan masuk
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Temperature steam
- Temperature pendingin
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Ketinggian tangki
- Tekanan gas dlam tnagki
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Ketinggian bahan dalam tangki
- Temperatur steam
- Temperatur steam
7.2. Keselamatan Kerja
7.2.1 Usaha Keselamatan Kerja
kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang mnimpa seseorang dalam
hubungannya dengan pekerjaannya. Kecelakaan kerja ini jelas menimbulkan
kerugian bagi karyawan, perusahaan, maupun masyarakat. Kerananya
penanggulangannya sangat perlu diwujudkan dalam rumus nyata yang kosisten.
VII-7
Keselamatan kerja merupakan factor yang harus diperhatikan dalam suatu
pabrik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga para pekerja
dapat menjalankan tugasnya dengan aman. Di dalam pembuatan MIBK ada
kemungkinan terjadi kebakaran dan kecelakaan lain yang memerlukan perhatian,
ketelitian dan penanganan khusus dalam proses operasinya.
Usaha untk mencegah terjadinya kecelakaan dilakukan dengan tindakan
usaha keselamatan kerja. Pelaksanaan usaha keselamatan kerja bertujuan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kebakaran, maupun penyakit akibat
kerja dalam lingkungan kerja. Disamping itu juga untuk meningkatkan
produktifitas serta profit keuntungan perusahaan.
Usaha-usaha ini difokuskan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya
kecelakaan kerja, sehingga dapat diambil langkah-langkah preventif untuk
menghindarinya.
7.2.2 sebasb-sebab terjadinya kecelakaan kerja
a. Bahan-bahan kimia pembantu berbahaya
Dalam memproduksi MIBK diperlukan bahan-bahan kimia yang sebagian
dapat menimbulkan dampak keracunan maupun kerusakan lainnya, antara
lain : NaOH dan H2PO4 yang dapat menyebabkan sesak nafas, iritasi ringan
pada kulit dan mata.
b. Lingkungan Fisik
Meliputi mesin-mesin, peralatan lingkungan kerja (suhu,penerangan dan
bangunan itu sendiri). Kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan
perencanaan, kerusakan alat karena kesalahan waktu pembelian, peletakan/
VII-8
penyusunan peralatan yang tidak tepat, serta lingkungan kerja yang tidak
memenuhi syarat (panas, bising, penerangan yang kurang dan lain lain)
c. Manusia
Sebab-sebab kecelakaan kerja karena faktor manusia adalah :
Ketidak mampuan fisik, mental, serta factor bakat lainnya.
Ketidak cocokan terhadap lingkungan kerja.
Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan kerja
Kurang adanya motivasi dan kesadaran akan keselamatan kerja.
d. system manajemen
kesalahan system manajemen yang dapat mengakibatkan kecelakaan
adalah:
manajemen yang tidak memperhatikan keselamatan kerja
tidak diterapkannya prosedur kerja dengan baik.
Kurangnya pengawasan terhadap kegiatan pemeliharan dan
modifikasi pabrik.
Tidak jalannya inspeksi peralatan.
Tidak adanya system penanggulangan bahaya atau isyarat dini
akan adanya bahaya.
7.3. Peningkatan Usaha Keselamatan Kerja
7.3.1 Bahan bahan kimia pembantu yang berbahaya
Penempatan pada tempatr khusus dan harus diberi tanda peringatan
akan bahaya yang ditimbulkan ataupun usaha penanggulangan pertama
jika terjadi kecelakaan.
VII-9
7.3.2 lingkungan fisik
Penanganan lingkungan fisik dapat meliputi:
Perencanaan dan penempatan mesin mesin serta dengan
memperhatikan segi keselamatan kerja.
Bangunan tiap unit harus terpisah (diberi sarana jalan antar bangunan ),
sehingga dapat menghambat apabila ada suatu unit yang terbakar.
Menciptakan suasana kerja yang nyaman.
7.3.3 Manusia
Pemilihan, penempatan dan pembinaan (training) karyawan agar
terwujud the right man on the right job dengan kesdaran tinggi terhadap
keselamatan kerja karyawan perusahaan tersebut.
7.3.4 Sistem Manajemen
System manajemen yang baik dan benar meliputi :
Pokok pokok kebijaksanaan direksi dalam bidang keselamatan kerja
dan kesehatan kerja dengan disertai pelaksanaan dan pengawasan.
Melaksanaan prosedur kerja dengan berpedoman pada buku pedoman
keselamatan kerja yang telah ada.
Membuat usaha usaha untuk mengatasi bahaya yang mungkin timbul
di tempat kerja karena ketidak siplinannya karyawan.
7.4 Alat Perlindungan Diri
Berdasarkan Undang Undang Keselamatan kerja No.1 tahun 1970, untuk
mengurangi tejadinya kecelakaan kerja maka setiap perusahaan diwajibkan untuk
VII-10
menyediakan alat pelindung diri bagi setiap karyawan sesuai dengan
pekerjaannya.
Macam macam alat perlindungan diantaranya:
Masker (alat pelindung pernafasan)
Alat pelindung mata
Topi atau helm pengaman
Alat pelindung muka
Sepatu pengaman
Baju pelindung
Sarung tangan
7.5 Keselamatan Kerja
Kesehatan kerja juga merupakan hal yang sangat penting, meliputi:
a. Industrial hygiene/kesehatan perusahaan
Menyangkut bidang teknis da dititik beratkan pada persoalan kebersihan
dan lain lain yang berhubunngan dengan kesehatan bagi tenaga kerja.
b. Hyperkas/kesehatan perusahaan dan keselamatan kerja
Menyangkut bidang teknis dan bidang medis, dimana seluruh karyawan
dituntut untuk ikut terjun secara aktif dalam persoalan persoalan
hyperkas atau keselamatan kerja.
c. toksilogi
yaitu ilmu yang mempelajari masalah masalah racun daalm industri dan
penyakit akibat terjadinya keracunan.
d. gizi kerja
VII-11
yaitu memenuhi gizi yang dibutuhkan tenaga kerja di perusahaan yang
bertujuan untuk meningkatkan produktifitas.
e. sanitasi industri
menangani masalah masalah hubungan pabrik yang dikaitkan dengan
rantai lingkungan kerja serta penyakit yang ditimbulkan.
f. ventilasi industri
pemasangan kipas yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi udara
di lingkungan pabrik sehingga memberi rasa nyaman bagi pekerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja yang terpacu pada proses industri
merupakan syarat yang harus dipenuhi demi kelancaran kegiatan
produksi.
Syarat syarat tersebut diatas apabila dapat diterapkan secara
harmonis antara perusahaan dan karyawan akan dapat memberi rasa aman
bagi semua pihak yang terkait dan akhirnya akan meningkatkan motivasi
dan produktivitas kerja para karyawan untuk meningkatkan kualitas
produksi.
7.6. Pengaman Alat
Untuk menghindari kerusakan alat seperti peledakan, kebakaran, dan lain
lainnya, maka pada alat alat tertentu pula dipasang suatu alat pengaman seperti
safety valve, isolasi dan alat pemadam kebakaran.
7.7. keselamatan kerja karyawan
Para karyawan terutama operator perlu diberikan bimbingan atau
pengarahan agar karyawan dapat melaksanakan tuugasnya dengan baik dan tidak
VII-12
membahayakan keselamatan jiwa orang lain. Alat alat pelindung yang
diperlukan pada pra rencana pabrik MIBK ini dapat dilihat pada table 7.2.
Table 7.2. alat alat keselamatan kerja pada pabrik MIBK
No Alat Pelindung Unit
1
2
3
4
5
Masker
Topi
Sarung Tangan
Sepatu Karet
PMK
Unit bahan baku, unit proses
Semua Unit Proses
Semua Unit Proses
Semua Unit Proses
Semua Unit Proses
Disamping itu, perusahaan juga melakukan upaya untuk menunjang dan
menjamin keselamatan kerja para karyawan dengan tindakan:
Memasang penerangan dan ventilasi yang baik, system pemipaan yang
teratur dan menutup motor motor yang bergerak.
Memasang tanda tanda bahaya dan instruksi keselamatan kerja ditempat
yang rawan .
Menyediakan sarana pemadam kebakaran yang mudah dijangkau.
Pengaturan peralatan yang baik sehingga para pekerja dapat
mengoperasikan peralatan dengan baik.
VII-13
VIII-1
BAB VIII
UTILITAS PABRIK
Utilitas adalah salah satu bagian yang sangat penting dan diperlukan untuk
menunjang jalannya proses dalam suatu industri kimia. Pada pra rencana pabrik
MIBK ini terdapat empat unit utilitas yaitu :
Unit penyediaan air
Unit penyediaan steam
Unit penyediaan listrik
Unit penyediaan bahan bakar
8.1 unit penyediaan air
a. Air pendingin
Berfungsi sebagai pendingin pada alat reactor dan kondesor. Untuk
penghematan, air yang telah didinginkan pada cooling water dapat
digunakan lagi. Kebutuhan air pendigin pada pabrik MIBK dapat dilihat
pada apenddik D sebesar 104761,4545 kg/jam
Air digunaka untuk media pendingin dengan alasan :
Air merupakan materi yang banyak didapat
Mudah menyerap panas
Tidak mudah menyusut karena pendinginan
Tidak mudah terkondensasi
Syarat-syarat air yang bisa digunakan untuk pendingin, air harus
memenuhi persyaratan tertentu yaitu tidak mengandung :
Besi sebagai penyebab korosi
VIII-2
Silica yang dapat menyebab kan karat
Kesadahan air harus rendah (hardness) karena kesadahan tinggi berarti
mengandung Mg dan Caq yang banyak sehingga berefek pada
pembentukan kerak
b. Air umpan
Iar umpan boiler merupakan bahan baku pembuatan steam yang berfungsi
sebagai media pemanas. Steam yang digunakan mempunyai tekanan 6 atm
(88,2 Psia).
Untuk keperluan ini, perlu dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air
untuk memenuhi persyaratan sebagai berikut : (Perrys. ed.hal 9-76)
Total padatan (total Disolved solid) = 3.500 ppm
Alkalinitas = 700 ppm
Padatan terlarut = 300 ppm
Silica = 60- 10 ppm
Besi = 0,1 mg/L
Tembaga = 0,5 mg/L
Oksigen = 0,007 mg/L
Kesadahan (hardness) = 0
Kekeruhan (turbinity) = 175 ppm
Minyak = 7 ppm
Residual fosfat = 140 ppm
VIII-3
Selain harus memenuhi persyaratan diatas, air umpan boiler juga harus bebas
dari :
Zat-zat yang menyebabkan korosi, seperti gas-gas terlarut O2,CO2, H2S
dan NH3 dengan jumlah besar
Zat-zat yang menyebabkan busa, yaitu zat organic, anorganik, dan zat
yang tak terlarut dengan jumlah besar
Zat-zat yang dapat menimbulkan kerak seperti garam Ca, Mg sulfat dan
garam garam karbonat (CaCO3, MgCo3). Untuk ion Ca dan Mg dapat
dihilangkan dengan cara menurunkan kesadahannya. Pengurangan
kesadahan ini dengan cara pertkaran ion dalam on exchanger.
c. Air sanitasi
Air sanitasi adalah air yang disanitasi untuk pabrik MIBK dapat dilihat
pada appendik D sebesar 1386 kg/jam
Standar air sanitasi yang harus dipenuhi :
Syarat fisika :
Tidak berwarna
Tidak berbau
Tidak berasa
Mempunyai suhu dibawah suhu udara
Kekeruhan kurang dari 1 ppm SiO2
pH netral
syarat kimia :
Tidak beracun
VIII-4
Tidak mengandung bakteri non pathogen yang dapat merubah sifat
fisik air.
d. Air Proses
Pada Pra rencana pabrik MIBK, air proses digunakan pada mixer (M-150)
yaitu sebesar 14,58333 kg/jam. Air proses harus memenuhi standar
kualitas sebagai berikut :
Syarat Fisik :
Tidak berwarna
Tidak berbau
Tidak berasa
Mempunyai suhu dibawah suhu udara
Kekeruhan kurang dari 1 ppm SiO2
pH netral
Syarat kimia :
Tidak beracun
Tidak mengandung zat terlarut baik organic maupun anorganik
dalam jumlah melewati yang ditantukan
Syarat biologi :
Tidak mengandung bakteri pathogen
Tidak mengandung bakteri pathogen yang dapat mengubah sifat
fisik air
8.2 Unit Penyediaan Steam
VIII-5
Bahan baku pembuatan steam adalah air umpan boiler. Steam yang
dihasilkan dalam utilitas ini mempunyai kondisi :
Tekanan : 6 atm = 88,2 Psia
Temperature : 170 C = 339,8 F
Zat yang terkandung dalam umpan boiler yang dapat menyebabkan
kerusakan pada boiler :
Kadar zat terlarut yang cukup tinggi
Zat padat terlarut (suspensed solid )
Garam-garam kalsium dan magnesium
Zat organic
Silica, sulfat, asam bebas dan oksida
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh umpan boiler untuk steam :
1. Tidak boleh membuih
Busa disebabkan oleh adanya solid matter, suspended solid matter dan
suspended matte. Dengan adanya busa dapat menyebabkan :
Kesulitan pembacaantinggi permukaan dalam reboiler
Buih dapat menyebabkan percikan yang kuat sehingga dapat
menyebabkan adanya solid yang menempeldan mengakibatkan
terjadinya korosi.
Untuk mengatasi hal ini perl adanya pengontrolan yang baik terhadap
kandungan Lumpur, kerak dan alkalinitas air umpan boiler.
2. Tidak boleh membentuk kerak dalam boiler
Kerak dalam boiler dapat menyebabkan :
VIII-6
Perpindahan panas terhambat
Menimbulkan kebocoran karena tekanan yang kuat dalam boiler
yang disebabkan pecahnya kerak sewaktu-waktu.
3. Tidak menyebabkan korosi pada pipa
Korosi pada pipa disebabkan oleh keasaman (pH rendah), minyak dan
lemak, bikarbonat, bahan organic dan gas-gas seperti H2S, SO2, CO2 dan
O2 yang terlarut dalam air. Reaksi elektro kimia antara besi dan air akan
membentuk lapisan pelindung anti korosi pada permukaan baja, yaitu :
Fe 2+ + H2O Fe(OH)2 + 2H+
Tetapi jika terdapat oksigen dalam air, maka lapisan hydrogen yang
terbentuk akan bereaksi dengan oksigen membentuk air. Akibat hilangnya
lapisan pelindung tersebut terjadilah korosi menurut reaksi sebagai berikut
: 4H + + O2 2H2O
4Fe(OH) + H2O 4Fe (OH)2
adanya bikarbonat dalam air akan menyebabkan terbentuknya CO2 karena
adanya pemanasan dan tekanan. CO2 yang terjadi bereaksi dengan air
menjadi asam bikarbonat. Dengan adanya pemanasan, garam bikarbonat
ini membentuk CO2 lagi
reaksi yang terjadi :
Fe + 2H2CO3 4Fe(HCO3)2 + H2O
4Fe(HCO3)2 + H2O + panas FeO2 + 2H2O + 2CO2
Dalam pra rencana pabrik MIBK perincian kebutuhan steam dapat dilihat
pada Appendix D sebesar 4497,39952 kg/ j.
VIII-7
Proses Pengolahan Air pada Unit Pengolahan Air
Secara garis besar proses pengolahan air untuk mendpatkan air bersih
dibagi menjadi beberapa tahapan :
1. Pre-Treatment
setelah dilakukan penyaringn awal untuk menghilangkan kotoran-kotoran
ukuran besar, kemudian air ditampung dalam bak Pre sedimentasi untuk
mengendapkan partikel-partikel padat dengan gaya gravitasi. Pada proses ini
tidak ada penambahan bahan kimia dan aliran air harus laminaragar proses
pengendapan dapat berlangsung dengan baik, sehingga kotoran-kotoran dan
Lumpur yang telah mngendap tidak tercampur lagi.
2. Koagulan dan flokulasi
langkah berikutnya dalam proses penjernihan air, bahan-bahan ringan yang
tercampur terlepas dari semua kotoran dan mengendap bersama-sama. Bahan
kimia yang menjadi flok disebut koagulan (bahan penggumpal) dan yang
paling sering diguanakan adalah aluminiumsulfat. Koagulan ini banyak
digunakan karena sangat baik dalam membentuk flok-flok, ekonomis, stabil
dan mudah dalam pengerjaannya. Karena koagulan ini bersifat asam, maka
dalam limbah ditambahkan Ca(OH)2, dimana pembentukan flok yang
optimum pada pH = 7.
3. Sedimentasi
Setelah proses koagulasi dan flokulasi, air dialirkan menuju bak sedimentasi.
Tujuan dari pengendapan adalah memisahkan padatan yang tidak larut dalam
VIII-8
air. Gumpalan-gumpalan flok mengendap berdasarkan berat jenisnya (gaya
gravitasi).
4. Filtrasi
Tujuan dari filtrasi adalah untuk memisahkan padatan-padatan tersuspensi
yang masih terikat dalam air yang tidak terendapkan, dengan cara mengalirkan
ke medium porous padatan-=padatan yang halus akan membentuk lapisan
seperti gelatin disekitar media filter. Bahan filter yang dipakai adalah pasir
kuarsa, yang perlu dijaga dalam saringan pasir agar lapisan terbentuk tidak
retak dan air tidak mengalir begitu saja sehingga fungsi penyaringan tidak ada.
5. Klorinasi dan demineralisasi
Setelah melewati proses filtrasi, untuk kebutuhan air sanitasi perlu
ditambahkan klorin (Cl2) yang bertujuan untuk :
Membunuh bakteri yang berbahaya (sebagai desinfektan)
Menghancurkan materi organic yang tidak dikehendaki
Untuk kebutuhan air boiler, air jernih perlu dilunakkan untuk menurunkan
kesadahannya dengan jalan demineralisasi dengan tujuan mencegah timbulnya
kerak dalam boiler
Proses pelunakan air
Untuk pelunakan air (water softening) dilakukan dengan proses pertukaran
ion dalam suatu tangki pelunakan (ion Exchanger) dengan menggunakan resin
H2Z ( zeolit ). Air yang dialirkan kedalam tangki pelunakan ini akan melewati
resin-resin H2Z.
VIII-9
Setelah keluar dari tangki pelunakan ini diharapkan air sudah tidak
mengandung ion Ca2+ dan Mg2+, segingga air siap digunakan sebagai air pengisi
boiler. Untuk menghilangkan kandungan oksigen dalam air umpan boiler
ditambahkan hidrazin, N2H4 yang bereaksi dengan oksigen membentuk gas
nitrogen.
N2H4 + O2 2H2O + N2
Gas nitrogen yang dihasilkan ini tidak berbahaya lagi bagi steam dan tidak
menyebabkan bertambahnya total solid. Efisiensi dan kemurnian hidrazin dapat
mencapai 100% yaitu 1 ppm hidrazin akan menghilangkan 1 ppm oksigen dengan
bertambahnya temperature. Selain itu hidrazin juga melindungi permukaan besi
sehingga dapat terhindar dari korosi.
Pemakaian resin yang terus menerus menyebabkan resin tidak aktif lagi
dan ini dapat diketahui dari pemerikasaan kesadahan air yang terus menerus
dilakukan regenerasi terhadap resin dilakukan dengan mengganti ion-ion Ca dan
Mg dengan ion Na untuk digunakan NaOH sebagai reagen.
Resin ziolit tidak dapat diregenerasi 100% karena ion Ca dan Mg akan
tetap dikombinasi dengan butir-butir ziolit. Yang terpenting dalam proses
regenerasi ini adalah jumlah minimum NaOH yang digunakan untuk
menghasilkan air yang mempunyai derajat kesadahan maksimum yang
diperbolehkan.
8.3 Unit Penyediaan Listrik
Tenaga listrik yang dibutuhkan peabrik, direncanakan didapat dengan
berlangganan dari PLN dan dengan pengadaan sendiri, agar lebih efisien.
VIII-10
Kebutuhan listrik untuk penerangan pabrik dihitung berdasarkan kuat penerangan
untuk masing-masing ruangan dan daerah sekitar pabrik.
Adapun jumlah listrik untuk penerangan pabrik maupun untuk keperluan
utilitas dan proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Perincian kebutuhan listrik untuk peralatan proses dapat dilihat pada appendik
D sebesar 70,5 Hp
2. perincian kebutuhan listrik utilitas dilihat di appendix D sebesar 173 Hp.
3. Sehingga total kebutuhan listrik = 181,58 Hp
Kebutuhan listrik untuk penerangan
Untuk keperluan penerangan dapat diperoleh dengan mengetahui luas
bangunann dan areal tanah kemudian dihitung dengan rumus :
= (a x F) / (UxD)
dimana :
= lumen per outlet
a = luas daerah (ft2)
f = food candle
U = Koefisien utilitas (0,8)
D = Efisiensi rata-rata perorangan (0,75)
Kebutuhan listrik untuk penerangan lokasi dapat dilihat pada appendix. D
dengan luas total area = 85032,44 ft2 dan lumen sebesar 856607,01 ft3
Untuk jalan, taman ruang proses produksi, utilitas dan gudang produk akan
digunakan lampu merkuri 250 watt dengan outlet lumen 10.000.dari appendix D
didapatkan jumlah lampu mercusuar yang diperlukan = 86 buah
VIII-11
Untuk penerangan daerahlainnya digunakan lampu TL 40 watt dimana lampu Tl
40 watt output lumen yang dihasilkan = 1960, sehingga jumlah lampu yang
dibutuhkan 428 buah.
Maka : kebutuhan listrik untuk penerangan = 38,62 kwatt
Kebutuhan listrik seluruhnya = 220,2 kwatt
Kebutuhan listrik didapat dengan menggunakan 1 buah generator 1 buah
generator dengan kapasitas sebesar 300 kwatt atau 300 kVA.
8.4 Unit Penyediaan Bahan Bakar
bahan baker yang dibutuhkan oleh pabrik adalah berasal dari 2 sumber,
yaitu boiler dan generator. Pemilihan jenis bahan baker yang digunakan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
Harganya relative lebih murah
Mudah didapat
Viscositasnya relative rendah sehingga mudah mengalami pengabutan
Heating valuenya relative lebih tinggi
Tidak menyebabkan kerusakan pada alat
1. Boiler
Kebutuhan bahan baker : 730L/ hari
2. Generator
Kebutuhan bahan baker : 5173,716 l/hari
Maka :
Kebutuhan bahan bakar total : 5903,716 L/ hari
VIII-12
VIII-13
IX-1
BAB IX
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Pemilihan lokasi pabrik merupakan faktor yang sangat berkaitan erat
dengan efisiensi perusahaan dan harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari
segi teknis maupun ekonomis sedangkan tata letaknya merupakan faktor
dipertimbangkan agar kelancaran operasional pabrik menjadi sangat efektif. Oleh
karena itu lokasi dan tata letak pabrik merupakan dua faktor yang tidak
terpisahkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien. Tapi hal
yang paling mendasar adalah tersedianya infrastruktur yang harus diciptakan oleh
pemerintah setempat agar investor menjadi tertarik untuk mendirikan pabrik di
daerahnya sehingga tercipta kawasan industri yang dapat meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai kompensasi dari daerah yang kini
memiliki otonomi yang luas untuk merealisasikan kebijakan arah pembangunan.
Rencana pendirian pabrik Metal Isobutil Keton ini di desa loh bener,
kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
9.1. Penentuan Lokasi Pabrik
Dalam pendirian suatu pabrik, pemilihan lokasi menjadi faktor yang
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup pabrik baik sekarang maupun
masa mendatang. Oleh karena itu perencanaannya harus mempertimbangkan
beberapa faktor yaitu :
IX-2
1. Faktor utama
a. Bahan baku
b. Marketing
c. Utiltas (bahan bakar, sumber air, dan listrik)
d. Keadaan geografis dan masyarakat
2. Faktor Khusus
a. Tenaga Kerja
b. Transportasi
c. Karakteristik lingkungan lokasi.
d. Perluasan pabrik
9.1.1. Faktor Utama
A. Bahan baku.
Lokasi pabrik jika ditinjau dari keberadaan bahan baku maka pabrik
hendaknya didirikan dekat dengan sumber bahan baku agar sistem transport
bahan baku menjadi efisien yang akhirnya dapat mengurangi biaya produksi.
Bahan baku dari pabrik Metil Isobutyl Keton dasar ini adalah aseton
dan hidrogen. Gas hidrogen akan diperoleh dari PT. Pupuk Kujang di kawasan
industri Cikampek. Karena sumber bahan baku ini diproduksi oleh salah satu
pabrik petrokimia milik pemerintah yang terbesar di Indonesia, maka
kapasitas dan keberadaannya dapat diandalkan untuk pengadaan bahan baku
pabrik ini untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan aseton diperoleh dari
Selain itu Indramayu merupakan kota sentral dari pertemuan beberapa
jalur ekonomi dan bisnis di Pulau Jawa. Pemilihan lokasi ini juga ditunjang
IX-3
dengan jaraknya yang strategis dari beberapa kota-kota besar seperti Bandung
(130 Km ke arah selatan), Jakarta (205 Km ke arah barat), Semarang (210 Km
ke arah timur jalur utara), dan Jokjakarta (340 Km ke arah timur jalur selatan).
Kota-kota besar ini sangat strategis dan prospektif sebagai sumber bahan baku
MIBK (metal isobutyl keton).
B. Marketing.
Marketing merupakan salah satu faktor yang penting didalam industri
kimia karena strategi marketing sangat menentukan keuntungan perusahaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Daerah marketing.
2. Proyeksi kebutuhan produk masa sekarang dan akan datang.
3. Pengaruh persaingan dagang.
4. Jarak dan sarana pengangkutan untuk lokasi pemasaran.
Indramayu merupakan jalur utama distribusi bisnis dan ekonomi yang
strategis di Pulau Jawa sebagai pulau terpadat di Indonesia. Sebagai jalur
pertemuan dari beberapa kota besar diharapkan perusahaan akan memperoleh
keuntungan bisnis yang besar.
C. Utiltas (bahan bakar, sumber air, dan listrik).
Faktor utilitas menjadi sangat penting karena menyangkut kelancaran
proses produksi. Utilitas meliputi kebutuhan bahan bakar, air, dan listrik.
Bahan bakar digunakan untuk menggerakkan generator atau alat yang
menghasilkan panas seperti boiler.
IX-4
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari diambil dua sumber : air
sungai dan air PDAM. Air sungai diolah terlebih dahulu pada unit utilitas
untuk menghasilkan air yang berkualitas sesuai dengan ketentuan. Apabila
dalam masa kemarau air sungai surut maka digunakan air PDAM untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi air PDAM hanya bersifat cadangan. Air
digunakan untuk sanitasi dan untuk kebutuhan proses (air pendingin).
Sumber listrik diperoleh dari PLN, walaupun demikian tenaga
generator sangat diperlukan sebagai cadangan yang harus siap bila setiap saat
diperlukan karena listrik PLN tidak akan selamanya berfungsi dengan baik
yang disebabkan pemeliharaan atau perbaikan jaringan listrik.
D. Keadaan geografis dan masyarakat.
Keadaan geografis dan masyarakat harus mendukung iklim industri untuk
menciptakan kenyamanan dan ketentraman dalam bekerja. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Kesiapan masyarakat setempat untuk berubah menjadi masyarakat
industri.
2. Keadaan alam seperti gempa bumi, banjir, angin topan, dll.
3. Kondisi tanah tempat pabrik berdiri yang dapat menyulitkan pemasangan
konstruksi bangunan atau peralatan proses.
9.1.2. Faktor Khusus
A. Tenaga Kerja.
Kebutuhan tenaga kerja baik tenaga kasar atau tenaga ahli sangat mudah
didapat karena letaknya yang tidak jauh dari kota-kota besar. Tingkat
IX-5
pendidikan masyarakat dan tenaga kerja juga menjadi pendukung pendirian
pabrik ini.
B. Transportasi.
Transportasi di daerah Indramayu dapat dilakukan dari darat dan laut.
Distribusi bahan baku dan pemasaran produk dapat terjangkau dengan waktu
yang tidak terlalu lama karena letaknya yang strategis.
C. Perluasan pabrik.
Karena kawasan industri di daerah Indramayu tidak terlalu banyak, maka
harga tanah industri tidak terlalu tinggi sehingga perluasan pabrik perlu
direncanakan untuk meningkatan kapasitas produksi sebagai konsekuensi dari
meningkatnya permintaan produk.
Berdasarkan beberapa pertimbangan faktor-faktor diatas, maka dipilih
lokasi pabrik di daerah Lohbener Balongan Indramayu, Jawa Barat
(gambar 9.1.1).
IX-6
IX-7
IX-8
Gambar 9.1.1. Lokasi Pabrik
Losarang
Karangampel
Gegesik
Balongan
Arjawinangun
Jatibarang
Lohbener
Kandanghaur
Lokasi Pabrik
INDRAMAYU
Skala 1:1.750.000
IX-9
Tata Letak Pabrik (Plant Lay out)
Plant Lay Out Pra Rencana Pabrik MIBK metal Isobutil keton perlu
disusun sebelum pembangunan infrastruktur pabrik seperti perpipaan, listrik dan
peralatan proses untuk menciptakan kegiatan operasional yang baik, konstruksi
yang ekonomis, distribusi dan transportasi (bahan baku, proses, dan produk) yang
efektif, ruang gerak karyawan yang memadai sehingga kenyamanan dan
keselamatan kerja alat maupun seluruh karyawan terpenuhi.
Lay out pabrik ini dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu :
1. Tata ruang pabrik (plant layout).
2. Tata ruang peralatan proses (process layout).
9.1.3. Tata Ruang Pabrik
Pengaturan posisi bangunan diatur sedemikian rupa agar transportasi
proses dan lalu lintas manusia menjadi efektif dan efisien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata ruang pabrik adalah :
1. Letak bangunan hendaknya memperlancar keperluan administrasi.
2. Bahan baku dan produk dapat didistribusikan dengan mudah ke dalam
maupun keluar pabrik.
3. Letak bangunan proses berpisah dari perkantoran.
4. Menempatkan bahan-bahan yang berbahaya di daerah terisolasi.
5. Menyediakan lahan kosong untuk perluasan pabrik.
IX-10
Tata letak Pabrik MIBK (metal isobutyl keton) dapat dilihat pada gambar
9.2.1.
2 1 2 1 2
4
3
5 5
12
3
10
1
15
10
5 5
16
5
17
14
11
2 2
28
Jalan Raya
20
8
18
19
13
14
7
9
8
6
6
22
5
21
23
24
25
26
27
30
29
U
S
T B
Gambar 9.2.1. Tata Letak Pabrik Metil Isobutil Keton
IX-11
Keterangan gambar :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Pos Keamanan
Taman
Tempat Parkir Tamu
Front Office
Toilet
Ruang Dapur
Ruang Serbaguna (Aula)
Ruang Rapat
Penelitian & Pengembangan (R & D)
Tempat Parkir Kendaraan Operasional dan Karyawan
Gudang Distribusi Produk
Timbangan Truk Operasional
Gudang Distribusi Bahan Baku
Gudang Produk
Area Proses
Factory Manager
Dept. Produksi
Laboratorium Pengendalian Mutu (Quality Control)
Dept. Teknik
Musollah
ATM Bank
Ruang Makan Karyawan (Kantin)
Koperasi Karyawan
Poliklinik
Ruang Kontrol
Ruang Generator
Boiler/
Utilitas (Unit Pengolahan Air)
Bengkel (Workshop)
Area Perluasan Pabrik
9.1.4. Tata Ruang Peralatan Proses
Dalam perencanaan process layout ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Aliran bahan baku dan produk.
Pengaturan aliran bahan baku dan produk yang tepat dapat menunjang
kelancaran dan keamanan produksi. Pemasangan elevasi perlu
IX-12
memperhatikan ketinggian. Biasanya pipa atau elevator dipasang pada
ketinggian minimal 3 meter agar tidak mengganggu lalu lintas
karyawan.
2. Aliran udara.
Aliran udara di sekitar area proses harus lancar agar tidak terjadi
stagnasi udara pada tempat yang dapat menyebabkan akumulasi bahan
kimia berbahaya sehingga mengancam keselamatan pekerja.
3. Pencahayaan.
Penerangan seluruh area pabrik terutama daerah proses harus memadai
apalagi pada tempat-tempat yang prosesnya berbahaya sangat
membutuhkan penerangan khusus.
4. Lalu lintas manusia.
Dalam perencanaan process layout perlu memperhatikan ruang gerak
pekerja agar dapat mencapai seluruh alat proses dengan mudah dan
cepat sehingga penanganan khusus seperti kerusakan alat (trouble
shooting) dapat segera teratasi.
5. Efektif dan efisien.
Penempatan alat-alat proses diusahakan agar dapat menekan biaya
operasi tapi sekaligus menjamin kelancaran dan keamanan produksi
pabrik sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomis.
IX-13
6. jarak antar alat proses.
Untuk alat proses bertekanan tinggi atau bersuhu tinggi sebaiknya
berjauhan dari alat lainnya agar bila terjadi ledakan atau kebakaran
tidak cepat merambat ke alat proses lainnya.
Tata letak peralatan proses ini secara garis besar berorientasi pada
keselamatan dan kenyamanan pekerja sehingga dapat meningkatkan
produktifitas kerja. Tata letak peralatan proses dapat dilihat pada gambar
9.2.2.
Gambar 9.2.2. Tata Letak Peralatan Pabrik Metil Isobutil Keton
1
2
5
3
4
6
7
8
9
10
11
12
IX-14
Keterangan Gambar 9.3
1. Tangki NaOH
2. Tangki Aseton
3. Tangki H
3
PO
4
4. Tangki H
2
5. Mixer
6. Reaktor
7. Tangki Diaseton Alkohol (DAA)
8. Rekator
9. Tangki Mesityl Oxide
10. Kolom Destilasi
11. Kolom Hidrogenasi
12. Tangki Metil Isobutil Keton (MIBK)
IX-15
X-1
BAB X
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Suatu perusahaan biasanya memiliki bentuk organisasi yang berfungsi
sebagai penghubung yang sifatnya dinamis, dalam arti dapat menyesuaikan diri
terhadap segala perubahan, dan pada hakekatnya struktur organisasi merupakan
suatu ebntuk yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan
tertentu.
Pada umumnya organisasi dibuat dalam suatu struktur yang merupakan
gambaran skematis tentang hubungan atau kerjasama antar departemen yang
terdapt dalam kerangka usaha untuk mencapai suatu tujuan tersebut.
10.1. Dasar Perusahaan
Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)
Lokasi pabrik : Lohbener,Balongan, Indramayu, Jawa Barat
Kapasitas produksi : 24.000 ton/thn
Status investasi : Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
10.2. Bentuk Perusahaan
Pabrik MIBK dasar direncanakan berstatus perusahaan swasta nasional
yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), bentuk ini digunakan dengan alasan :
1. Terbatasnya tanggung jawab para pemegang saham karena segala sesuatu
yang menyangkut kelancaran perusahaan dipegang oleh pimpinan perusahaan
dan setiap pemegang saham hanya mungkin menderita kerugian sebesar
jumlah yang ditanamkan pada PT yang bersangkutan.
X-2
2. Kedudukan atau wewenang antara pimpinan perusahaan dan para pemegang
saham (pemilik) terpisah satu sama lain.
3. Kemungkinan terhimpunnya modal yang besar dan mudah, yaitu dengan
membagi modal atas sejumlah saham-sahamnya. PT dapat menarik modal
dari banyak orang.
4. Kehidupan PT lebih terjamin karena tidak berpengaruh oleh berhentinya salah
seorang pemegang saham, direktur atau karyawan. Ini berarti suatu PT
mempunyai potensi hidup lebih permanen dari bentuk perusahaan lainnya.
5. Adanya efisiensi dalam perusahaan. Tiap bagian dalam PT dipegang oleh
orang yang ahli dalam bidangnya. Tiap orang atau tiap bagian mempunyai
bagian dengan tugas yang jelas, sehingga ada dorongan untuk mengerjakan
sebaik-baiknya.
10.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan adalah sistem garis dan staff. Alasan
pemilihan sistem garis dan staff adalah :
1. Terdapat kesatuan pimpinan dan perintah, sehingga disiplin kerja lebih baik.
2. Biasa digunakan untuk organisasi yang cukup besar dengan produksi kontinu.
3. Sering digunakan dalam perusahaan yang berproduksi secara massal.
4. Masing-masing kepala bagian/manager secara langsung bertanggung jawab
atas aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
5. Pimpinan tertinggi pabrik dipegang oleh seorang direktur yang bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris merupakan
X-3
wakil-wakil dari pemegang saham dan dilengkapi dengan staff ahli yang
bertugas memberikan saran kepada direktur.
Di samping alasan tersebut ada beberapa kebaikan yang dapat mendukung
pemakaian sistem organisasi staf dan garis yaitu :
1. dapat digunakan oleh setiap organisasi besar, apapun tujuannya, betapapun
luas tugasnya dan betapapun kompleks susunan organisasinya.
2. pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dapat diambil, karena adanya
staf ahli.
3. perwujudan the right man in the right place lebih mudah dilaksanakan.
Dari kelebihan-kelebihan sistem organisasi garis dan staf di atas maka
dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan sistem organisasi
perusahaan pada MIBK (metal Isobutil keton) yaitu menggunakan sistem
organisasi garis dan staf. Pembagian tanggung jawab dan wewenang berdasarkan
departementasi. Pada setiap departemen dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil lagi yaitu divisi. Selanjutnya tiap divisi dibagi lagi menjadi unit-unit.
Setiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh
asisten manajer, sedangkan untuk divisi dikepalai oleh seorang divisi manajer
yang dibantu oleh asisten divisi manajer.
X-4
10.4. Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi
1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah sekelompok orang yang ikut dalam pengumppulan
modal untuk mendirikan pabrik dengan cara membeli saham perusahaan.
Pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang besarnya tergantung dari
prosentase kepemilikan saham. Kekayaan pribadi pemegang saham tidak
dipertanggungjawabkan sebagai jaminan atas hutang-hutang perusahaan.
Penanam saham wajib menanamkan modalnya paling sedikit 1 tahun. Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah rapat dari pemegang saham yang
memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
perusahaan. RUPS biasanya dilakukan paling sedikit sekali dalam setahun,
atau selambat-lambatnya enam bulan sejak tahun buku yang bersangkutan
berjalan (neraca telah aktif).
2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris terdiri dari para pemegang saham perusahaan. Pemegang
saham adalah pihakpihak yang menanamkan modalnya untuk perusahaan
dengan cara membeli saham perusahaan. Besarnya kepemilikan pemegang
saham terhadap perusahaan tergantung/sesuai dengan besarnya modal yang
ditanamkan, sedangkan kekayaan pribadi dari pemegang saham tidak
dipertanggungjawabkan sebagai jaminan atas hutang-hutang perusahaan.
Pemegang saham harus menanamkan saham paling sedikit 1 (satu) tahun.
Tugas dan wewenang dewan komisaris adalah :
X-5
a. Bertanggung jawab terhadap pabrik secara umum dan memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada para pemegang saham dalam RUPS.
b. Menerima pertanggungjawaban dari para manager pabrik.
3. Direktur Utama
Posisi direktur utama merupakan pemimpin tertinggi perusahaan secara
langsung dan penanggung jawab utama dalam perusahaan scara keseluruhan
selama perusahaan berdiri. Tugas dan wewenang direktur utama adalah :
a. menetapkan strategi perusahaan, membuat perencanaan kerja dan
menginstruksikan cara-cara pelaksanaannya kepada manager.
b. Mengurus harta kekayaan perusahaan.
c. Menetapkan sistem organisasi yang dianut dan menetapkan pembagian
ekrja, tugas, dan tanggung jawab dalam eprusahaan untuk mencapai
tujuan atau target perusahaan yang telah direncanakan.
d. Mengadakan koordinasi yang tepat pada seluruh bagian organisasi.
e. Memberikan instruksi resmi kepada bawahannya untuk melaksanakan
tugas masin-masing.
f. Mempertanggungjawabkan kepada dewan komisaris semua anggaran
pembelanjaan dan pendapatan perusahaan.
g. Selain tugas diatas, direktur utama berhak mewakili perseroan secara sah
dan langsung dalam segala hal dan kejadian yang berhubungan dengan
keperntingan perusahaan. Dan harus berkonsultasi kepada dewan
komisaris setiap akan melakukan tindakan perusahaan yang krusial seperti
X-6
peminjaman uang ke Bank, memindahtangankan perseroan untuk
menanggung hutang perusahaan, dll).
4. Penelitian dan Pengembangan (R&D).
Divisi LITBANG bersifat independent. Divisi ini bertanggung jawab langsung
kepada direktur utama. Divisi LITBANG bertugas mengembangkan secara
kreatif dan inovatif segala aspek perusahaan terutama yang berkaitan dalam
peningkatan kualitas produksi sehingga mempu bersaing dengan produk
kompetitor.
5. Manajer Pabrik
Manager pabrik diangkat dan diberhentikan oleh direktur utama. Manager
pabrik bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran produksi, dimulai dari
perencanaan produksi, perencanaan bahan baku, perangkat produksi. Tugas
utamanya adalah merencanakan, mengontrol, dan mengontrol semua kegiatan
yang berkaitan dari mulai bahan baku sampai menghasilkan produk.
6. Manager Admnistrasi
Manager administrasi memiliki ruang lingkup kerja yang lebih luas dari
amnager produksi. Manager administrasi bertanggung jawab atas segala
kegiatan kerja diluar produksi. Semua manajemen perusahaan diatur dan
dijalankan oleh bagian administrasi, termasuk strategi pemasaran, pengaturan
keuangan perusahaan, hubungan masyarakat, dan mengatur masalah
ketenagakerjaan.
X-7
7. Departemen Quality Control (Pengendalian Mutu)
Departemen QC bertugas mengawasi mutu bahan baku yang diterima dan
produk yang dihasilkan. Selama mengawasi mutu produk, tidak hanya produk
jadi saja yang di analisis tapi juga pada setiap tahapan proses. Misalnya pada
tahap dewatering dan defueling, departemen QC harus mengontrol apakah
base oil yang keluar dari alat flash drum II sudah memenuhi ketentuan yang
ditetapkan untuk dialirkan ke proses selanjutnya.
8. Departemen Produksi
Kepala Dept. Produksi bertanggung jawab atas jalannya proses produksi
sesuai yang direncanakan, termasuk merencanakan kebutuhan bahan baku
agar target produksi terpenuhi.
a. Divisi Produksi
Divisi produksi bertanggung jawab kepada kepala Dept. Produksi atas
kelancaran proses. Divisi ini juga mengatur pembagian shift dan kelompok
kerja sesuai spesialisasinya pada masing-masing tahapan proses dan
mengendalikan kondisi operasi sesuai prosedurnya.
b. Divisi Gudang
Bertanggung jawab kepada kepala Dept. Produksi atas ketersedian bahan
baku yang dibutuhkan sesuai banyaknya produksi yang diinginkan
sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan, mengatur aliran
distribusi bahan baku dari tangki supply ke dalam gudang dan selain itu
juga mengatur aliran distribusi produk untuk dialirkan ke tangki suply.
X-8
9. Departemen Teknik
Kepala Dept. Teknik bertanggung jawab atas kelancaran alat-alat proses
selama produksi berlangsung, termasuk pemeliharaan alat proses dan
instrumentasinya. Apabila ada keluhan pada alat penunjang produksi maka
dept. teknik langsung mengatasi masalahnya.
a. Divisi Utilitas
Bertanggung jawab kepada kepala Dept. Teknik mengenai kelancaran alat-
alat utilitas.
b. Divisi Bengkel & Perawatan
Bertugas memperbaiki alat-alat atau instrumen yang rusak
c. Divisi lingkungan
Bertugas untuk penanganan pengolahan limbah dan pemanfaatannya
Departemen Pemasaran
Kepal Dept. Pemasaran bertanggung jawab dalam mengatur masalah
pemasaran produk, termasuk juga melakukan research marketing agar
penentuan harga dapat bersaing di pasaran, menganalisis strategi pemasaran
perusahaan maupun kompetitor, mengatur masalah dsitribusi penjualan
produk ke daerah-daerah, melakukan promosi pada berbagai media massa baik
cetak maupun elektronik agar produk dapat terserap konsumen.
a. Divisi Penjualan
Bertanggung jawab kepada kepala Dept. Pemasaran mengenai penjualan
produk pada berbagai daerah distribusi sekaligus mensurvei kebutuhannya
agar dapat dipasok setiap saat.
X-9
b. Divisi promosi
Melakukan promosi ke berbagai sumber tentang kelebihan produk
perusahaan minimal masyarakat konsumen mengetahui produk yang
diproduksi perusahaan.
c. Divisi Research Marketing
Melakukan analisis pasar untuk memenangkan persaingan dengan
kompetitor dan selalu membuat strategi pemasaran setiap saat sesuai
perkembangan di lapangan.
d. Divisi Transportasi
Mengatur distribusi produk agar tepat sasaran dan tepat waktu.
10. Departemen Keuangan
Kepala Dept. Keuangan bertanggung jawab mengatur neraca perusahaan
dengan melakukan pembukuan sebaik-baiknya baik pemasukan ataupun
pembelanjaan untuk kebutuhan perusahaan, selain itu juga membayarkan gaji
ke rekening bank tiap karyawan pada setiap akhir bulan. Dan juga
membayarkan jaminan sosial atas pemutusan hak kerja (PHK) karyawan.
Dept. Keuangan membawahi 2 divisi yaitu :
a. Divisi Pembukuan Keuangan
b. Divisi Penyediaan & Pembelanjaan
11. Departemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Kepala Dept. SDM bertugas merencanakan, mengelola, dan mendayagunakan
SDM, baik yang telah bekerja ataupun yang akan dipekerjakan. Selain itu
Dept. SDM mengatur masalah jenjang karier dan masalah penempatan
X-10
karyawan, atau pemindahan karyawan antar departermen atau antar divisi
sesuai dengan tingkat prestasinya.
a. Divisi Kesehatan
Bertugas memperhatikan kesehatan karyawan. Apabila poliklinik yang
tersedia tidak dapat mengatasi masalah kesehatan karyawan maka dapat
diintensifkan di rumah sakit langganan perusahaan sesuai kebutuhan
pengobatan.
b. Divisi Ketenagakerjaan
Mengatur kesejahteraan karyawan seperti pemberian fasilitas atau bonus
perusahaan untuk karyawan yang berprestasi. Selain itu merekrut tenaga
kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
12. Departemen Hubungan Masyarakat (HUMAS)
Kepala Dept. Humas bertugas menjalin hubungan kemasyarakatan baik di
dalam perusahaan, antar instansi ataupun dengan masyarakat setempat. Selain
itu menjaga kenyamanan, keindahan, dan keamanan perusahaan dari mulai
keindahan taman, toilet sampai kebersihan gudang dan produksi. Keamanan
perusahaan meliputi pengontrolan setiap kendaraan yang masuk perusahaan
baik kendaraan bahan baku, produk, sampai kendaraan tamu. Dan juga
menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja di seluruh area pabrik.
Dept. Humas membawahi 2 divisi yaitu :
a. Divisi Keamanan
b. Divisi Kebersihan
X-11
10.5. Jaminan Sosial
Jaminan sosial adalah jaminan yang diterima oleh pihak karyawan jika
terjadi sesuatu hal yang bukan karena kesalahannya menyebabkan dia tidak dapat
melakukan pekerjaan.
Jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan adalah :
a. Tunjangan
Tunjangan di luar gaji pokok, diberikan kepada tenaga kerja tetap
berdasarkan prestasi yang telah dilakukannya dan lama pengabdiannya
kepada perusahaan tersebut.
Tunjangan lembur yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja di luar
jam kerja yang telah ditetapkan (khusus untuk tenaga kerja shift)
b. Fasilitas
Fasilitas yang diberikan berupa seragam kerja untuk karyawan, perlengkapan
keselamatan kerja (misal helm, sarung tangan, sepatu boot, kacamata
pelindung dan lain-lain), antar jemput bagi karyawan, kendaraan dinas, tempat
tinggal dan lain-lain.
c. Pengobatan
Untuk pengobatan dan perawatan pertama dapat dilakukan di poliklinik
perusahaan dan diberikan secara cuma-cuma kepada karyawan yang
membutuhkan dengan ketentuan sebagai berikut :
Untuk pengobatan dan perawatan yang dilakukan pada rumah sakit yang
telah ditunjuk akan diberikan secara cumacuma
Karyawan yang mengalami kecelakaan atau terganggu kesehatannya
X-12
dalam menjalankan tugas perusahaan, akan mendapat penggantian ongkos
pengobatan penuh.
d. Insentive atau bonus
Insentive diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan
merangsang gairah kerja karyawan. Besarnya insentive ini dibagi menurut
golongan dan jabatan. Pemberian insentive untuk golongan operatif (golongan
kepala seksi ke bawah) diberikan setiap bulan sedangkan untuk golongan di
atasnya diberikan pada akhir tahun produksi dengan melihat besarnya
keuntungan dan target yang dicapai.
e. Cuti
Cuti tahunan selama 12 hari kerja dan diatur dengan mengajukan
permohonan satu minggu sebelumnya untuk dipertimbangkan ijinnya
Cuti sakit bagi tenaga kerja yang memerlukan istirahat total berdasarkan
surat keterangan dokter
Cuti hamil selama 3 bulan bagi tenaga kerja wanita
Cuti untuk keperluan dinas atas perintah atasan berdasarkan kondisi
tertentu perusahaan
10.6. Jadwal dan Jam Kerja
Pabrik MIBK (metal Isobutil Keton) ini direncanakan akan beroperasi
selama 330 hari dalam setahun dan 24 jam per hari, sisa harinya digunakan untuk
perbaikan dan perawatan atau dikenal dengan istilah shut down.
X-13
a. Untuk pegawai non shift
Bekerja selama 6 hari dalam seminggu (total kerja 40 jam per minggu)
sedangkan hari minggu dan hari besar libur. Pegawai non shift ini termasuk
karyawan yang tidak langsung menangani operasi pabrik, misalnya : direktur,
kepala departemen, kepala divisi, karyawan kantor/administrasi dan
divisidivisi di bawah tanggung jawab non teknik atau yang bekerja di pabrik
dengan jenis pekerjaan tidak kontinu.
Ketentuan jam kerja adalah sebagai berikut :
Senin Kamis : 08.00 16.00 (Istirahat : 12.00 13.00)
Jumat : 08.00 16.00 (Istirahat 11.00 13.00)
Sabtu : 08.00 15.00
b. Untuk pegawai shift
Sehari bekerja 24 jam, yang terbagi dalam 3 shift. Karyawan shift ini termasuk
karyawan yang secara langsung menangani proses operasi pabrik, misalnya :
kepala shift, operator, karyawan-karyawan shift, gudang serta keamanan dan
keselamatan kerja. Ketentuan jam kerja pegawai shift sebagai berikut :
Shift I : 07.00 15.00
Shift II : 15.00 23.00
Shift III : 23.00 07.00
Jadwal kerja dibagi dalam empat minggu dan empat kelompok (regu). Setiap
kelompok kerja akan mendapatkan libur satu kalil dari tiga kali shift. Jadwal
kerja karyawan shift dapat dilihat pada tabel 10.1.
X-14
Tabel 10.1. Jadwal Kerja Karyawan Pabrik
Minggu
Regu
Pertama Kedua Ketiga Keempat
I
II
III
IV
Libur
Pagi
Siang
Malam
Pagi
Siang
Malam
Libur
Siang
Malam
Libur
Pagi
Malam
Pagi
Siang
Malam
Karena kemajuan suatu pabrik atau perusahaan tergantung pada
kedisiplinan karyawannya, maka salah satu cara untuk menciptakan kedisiplinan
adalah dengan memberlakukan presensi. Dari mulai direktur utama sampai
karyawan kebersihan diberlakukan presensi setiap jam kerjanya yang nantinya
dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam meningkatkan karier
karyawannya.
PEMEGANG
SAHAM
DEWAN
KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR TEKNIK DIREKTUR
ADMINISTRASI
KABAG UMUM KABAG
PEMASARAN
KABAG KEUANGAN KABAG SDM KABAG TEKNIK KABAG PRODUKSI
Kasie
Bengkel dan
perawata
Kasie Utilitas Kasie Proses Kasie Kontrol dan
Laboratorium
KAsie Humas Kasie kesehatan dan
kesejahteraan
KAsie Keamanan
dan Transportasi
Kasie Penjualan Kasie IKlan dan
Promosi
Kasie Penyediaan
dan Purchasing
Kasie Personalia KAsie Pelatihan dan
tenaga kerja
LITBANG
Kasie Lingkungan
XI-1
BAB XI
ANALISA EKONOMI
Perencanaan suatu pabrik juga perlu ditinjau dari faktor-faktor ekonomi yang
menentukan apakah pabrik tersebut layak didirikan atau tidak. Factor-faktor yang
perlu dipertimbangkan adalah penentuan untung rugi dalam mendirikan pabrik
Metil Isobutil keton, sebagai mana berikut :
Return Of Investment (ROI)
Pay Out Point (POT)
Break Event Point (BEP)
Sedangkan untuk menghitung factor factor diatas perlu diadakan penaksiran
beberapa hal yang enyangkut administrasi perusahaan dan jalannya proses, yaitu :
11.1 Faktor-Faktor Panentu
11.1.1 Total Capital Investment (TCI)
Total capital investment yaitu modal yang akan dibutuhkan untuk
mendirikan pabrik sebelum berproduksi, terdiri dari :
1. Fixed Capital Investment (FCI)
a. Biaya langsung (Direct Cost), meliputi :
Pembelian alat
Instrumentasi
Perpipaan terpasang
Listrik terpasang
Isolasi
XI-2
Bangunan
Halaman pabrik
Fasilitas Workshop
Pemasangan dan instalasi
b. Biaya tak langsung
Engginering
Konstruksi
2. Working Capital Investment (WCI)
Yaitu modal untuk menjalankan pabrik yang berhubungan denganlaju
produksi, yang meliputi :
a) Penyediaan bahan baku dalam waktu tertentu
b) Pengemasan produk dalam waktu tertentu
c) Utilitas dalam waktu tertentu
d) Gaji dalam waktu tertentu
e) Uang tunai
Sehingga : TCI = FCI + WCI
11.1.2 Total Ongkos Produksi
total ongkos produksi adalah biaya yang digunakan untuk operasi pabrik
dan biaya perjalanan produk, meliputi :
a. Biaya pembuatan terdiri dari
Biaya produksi langsung (DPC)
Biaya produksi tetap (FC)
Biaya Overhead pabrik
XI-3
b. Biaya Umum (general Expenses), terdiri dari :
Administrasi
Distribusi dan pemasaran
Penelitian dan pengembangan( research and development)
Adapun ongkos produksi total terbagi menjadi :
a. Ongkos Variabel (VC)
Yaitu segala biaya yang pengeluarannya berbanding lurus dengan laju
produksi, yang meliputi :
Biaya bahan baku
Biaya utilitas
Baiya pengepakan
b. Ongkos semi Variabel (SVC)
Yaitu biaya pengeluaran yang tidak berbanding lurus dengan laju
produksi, meliputi :
Plant Over head
Pemeliharaan dan perbaikan
Laboratorium
Operating supplies
General Expenses
c. Ongkos Tetap
Ongkos tetap meliputi :
Depresiasi
Asuransi
XI-4
Pajak
Bunga
11.1.3 penaksiran harga alat
haraga satuan alat akan berubah, tergantung pada perubahan kondisi
ekonomi. Untuk itu digunakan beberapa cara konversi harga alat terhadap harga
alat pada beberapa tahun yang lal, sehingga diperoleh harga yang ekivalen dengan
harga sekarang .
harga lat dalam Pra rencana pabrik Metil Isobutil Keton didasarkan pada
data harga alat yang terdpat pada peter dan timmerhaus dan Gd Ulrich.
Sedangkan untuk menaksir harga alat pada tahun 2009 digunakan persamaan
berikut :
Cx = lx x Ck
lk
dari perhitungan Appendix E, didapatkan harga peralatan untuk pabrik metal
Isobutil Keton sebesar Rp. 26.306.092.143,-
11.2 Penentuan Total Capital Investment (TCI)
11.2.1 Modal Tetap
A. Modal langsung (Direct Cost = DC)
XI-5
1
harga peralatan
Rp 26,306,092,143
2 instrumentasi dan kontrol (10%E)
Rp 2,630,609,214
3 perpipaan (17%E) Rp 4,414.3725.611
4
listrik terpasang (10%E)
Rp 2,630,609,214
5 bangunan (18% E)
Rp 4,735.096.585
6
Pengembangan lahan (5%)
Rp 1,315.304.607
7 Fasilitas pelayanan umum(20% E)
Rp 5.261.218.428
8 Fasilitas dan Bengkel (40%E) Rp 10,522.436.857
9
tanah dan gedung (App.E)
Rp 2,645.600.000
10 Pemasangan (35%E)
Rp 9.207.132.250
Total Modal langsung Rp 70,168,471,903
XI-6
B. Biaya Tak langsung (Indirect Cost =IC)
1
Engineering and Supervisi (5% DC)
Rp 3,508,423,595
2
konstruksi
Rp 4,911,793,033
Total biaya Tak langsung
Rp 8,420,216,628
C. Biaya Langsung dan Tak Langsung (Total Plant Cost =TPC)
TPC = TPDC + TPIC
= Rp 70,168,471,903 + Rp 8,420,216,628
= Rp 78,588,688,531
Total Plant Cost Rp 78,588,688,531
Kontaraktor (5% TPC) Rp 3,929,434,427
Biaya tak terduga Rp 5,501,208,197
Modal Tetap (FCI) Rp 88,019,331,155
11.2.2 Modal Kerja (Working Capital Investment = WCI)
Modal kerja (15%FCI) Rp13,202,899,673.00
Total capital investment = Modal kerja (WCI) + Modal Tetap (FCI)
= Rp 13,202,899,673 + Rp 88,019,331,155
= Rp 101,222,230,828.00
XI-7
Modal Perusahaan
a. 60% modal sendiri (60% TCI) Rp 60,733,338,497
b. 40% modal pinjam (40TCI) Rp 40,488,892,331
11.3 Biaya Produksi Total (TPC)
Biaya Produksi Total = Biaya Manufacture + Biaya Umum
11.3.1 Biaya Manufactur
A. Biaya Produksi Langsung (DPC)
1 Bahan baku (per 1 tahun) Rp 160,043,000,000
2 Gaji karyawan (per 1 tahun) Rp 3,957,600,000
3 Biaya utilitas Rp 49,574,112,480
4 Biaya pengemasan (per 1 tahun) Rp 9,024,503,524
5 Biaya laboratorium (10% Gaji) Rp 395,760,000
6 Pemeliharaan (2%FCI) Rp 1,760,386,623
7 Op. Supplies (10% Pemeliharaan) Rp 17,603,866
Total DPC Rp 224,772,966,493
XI-8
B. Biaya Produksi Tetap (Fixed Production Cost = FPC)
1 Depresiasi (10% FCI) Rp 8,801,933,116
2 Pajak Kekayaan (1%FCI) Rp 880,193,312
3 Asuransi (1% FCI) Rp 880.193.311
4 Bunga Pinjaman (15%x40%FCI) Rp 5.281.159.869
Total FPC Rp 15.843.479.608
C.B Overhead (57% gaji +
pemeliharaan) Rp 3,259.252.375
Total Biaya Manufaktur Rp 243,868,096,674
11.3.2 Biaya Umum (GE)
A
Biaya Administrasi (18% gaji+
pemeliharaan ) Rp 1,029,237,592
B
Biaya distribusi = Biaya
Administrasi Rp 1,029,237,592
C Biaya Penelitian Rp 1,029,237,592
Total GE Rp 3,087,712,776
Total TPC Rp 246,955,809,450
XI-9
11.3 Laba perusahaan
Besar laba perusahaan :
Laba perusahaan = penjualan (S) Biaya produksi (TPC)
Dimana :
penjualan (S)
Rp 300,000,000,000
sehingga
laba kotor perusahaan Rp 50.285.671.800
pajak penghasilan = 30%
maka :
laba bersih Rp 35.199.970.260
11.4 Analisa Profitabilitas
A. Return Of Investment (ROI)
ROI bt = (laba kotor/ modal tetap) x 100%
= (Rp 50,285,671,800/ Rp 88,019,331,155) x 100%
= 57,13 %
ROI at = (laba bersih / modal tetap) x 100%
= (Rp 35,199,970,260/ Rp 88,019,331,155) x 100%
= 39,99 %
B. Pay Out Time (POT)
Cash Flow = laba bersih + Depresiasi
Cash Flow = Rp 35,199,970,260 + Rp 8,801,933,116
= Rp 44,001,903,376
XI-10
POT = (modal tetap/Cash flow ) x 1 tahun
= (Rp 88,019,331,155 / Rp 44,001,903,375) x 1 tahun
= 2,00 tahun
C. Break Even Point (BEP)
FC + 0,3 SVC
BEP = x 100%
S 0,7. SVC VC
Dimana :
1 Biaya Tetap (FC) Rp 18,836,136,867
2 Biaya Variabel (VC)
Bahan baku Rp 160,043,000,000
Gaji karyawan Rp 3,957,600,000
Biaya utilitas Rp 49,574,112,480
Biaya pengemasan Rp 9,024,503,524
Pemeliharaan Rp 1,760,386,623
Total Variabel Cost Rp 224,360,000,000
3 Biaya Semi Variabel (SVC)
Biaya umum Rp 3,087,712,776
biaya laboratorium Rp 395,760,000
operating Suplies Rp 176,038,662
biaya Overhead Pabrik Rp 2,858,993,312
Total Semi Variabel Cost Rp 15,366,969,612
Sehingga :
Rp 18,836,136,867 (0,3x Rp 15,366,969,612)
BEP =
Rp 300,000,000,000 (0,7x Rp 15,366,969,612) - Rp 224,360,000,000
= 36,14 %
XI-11
D. NPV (Net Present Value)
Data :
Bunga Bank = 15 % per tahun
Masa konstruksi = 2 tahun
Penngembalian Pinjaman
Umur pabrik = 10 tahun
Maka :
Ca-2 = 50% FCI (1 + i) n
= 50% x Rp 88,019,331,155 (1 + 0,15)
= Rp. 55.012.081.972,-
Ca-1 = 50% FCI (1 + i) n
= 50% x Rp 88,019,331,155 (1 + 0,15)
= Rp. 82,518,122,958,-
Ca-0 = - (Ca-2 Ca-1)
= - Rp. 137.530.000.000,-
perhitungan NPV dapat dilihat pada table berikut :
XI-12
Tahun ke Cash Flow Fd (I = 15%) PV (Rp)
0 137.530.000.000 1 137.530.000.000
1 44.001.903.375 0,86 37.841.636.903
2 44.001.903.375 0,756 33.265.438.952
3 44.001.903.375 0,6575 28.931.251.469
4 44.001.903.375 0,5717 25.155.888.159
5 44.001.903.375 0,4971 21.873.346.168
6 44.001.903.375 0,4323 19.022.022.829
7 44.001.903.375 0,3759 16.540.315.479
8 44.001.903.375 0,3269 14.384.222.213
9 44.001.903.375 0,2842 12.505.340.939
10 44.001.903.375 0,24718 10.876.390.476
11 13.202.899.673 0,2149 2.837.303.140
Total 85.703.156.726
NVP yang diperoleh memiliki harga positif, sehingga dapat disimpulkan
pabrik ini layak dirancang dengan kondisi tingkat bunga 15 % per tahun
E. Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang
investasi dipenuhi persamaan dibawah ini dengan mencoba-coba harga I
yaitu laju bunga
NPV1
IRR = i1 + x (i2 i1)
NPV1 NPV2
Dimana :
i1 = besarnya bunga pinjaman (ke-1) yang ditrial = 14%
XI-13
i2 = besarnya bunga pinjaman (ke-2) yang ditrial = 16%
perhitungan NPV pada masing-masing trial bunga pinjaman dapat dilihat
pada table :
Tahun Fd Fd
ke
Cash Flow
(I = 14%)
PV (Rp)
(I =
16%)
PV (Rp)
0 -137,530,000,000 1 137.530.000.000 1 -137,530,000,000
1 44.001.903.375 0,87 38.281.655.936 0,86 37.841.636.903
2 44.001.903.375 0,769 33.837.463.695 0,756 33.265.438.952
3 44.001.903.375 0,6749 29.696.884.588 0,6575 28.931.251.469
4 44.001.903.375 0,592 26.049.126.798 0,5717 25.155.888.159
5 44.001.903.375 0,5193 22.850.188.423 0,4971 21.873.346.168
6 44.001.903.375 0,4555 20.042.866.987 0,4323 19.022.022.829
7 44.001.903.375 0,3996 17.583.160.589 0,3759 16.540.315.479
8 44.001.903.375 0,3505 15.422.667.133 0,3269 14.384.222.213
9 44.001.903.375 0,3075 13.530.585.288 0,2842 12.505.340.939
10 44.001.903.375 0,2697 11.867.313.340 0,24718 10.876.390.476
11 13.202.899.673 0,2366
3.123.806.063
0,2149 2.837.303.140
Total 94.755.718.840 85.703.156.726
Sehingga :
94.755.718.840
IRR = 14+ x (16 14)
94.755.718.840 85.703.156.726
= 34,93%
XI-14
karena nilai IRR yang diperoleh lebih besar dsari besarnya bunga pinjama
bank yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa pabri ini layak untuk
didirikan dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 15% per tahun.
Rp / tahun
(Milyar)
300(S)
226 (VC+SVC)
(0.3.SVC)0.46
18 (FC)
36.14
kapasitas
(%)
BAB XI
ANALISA EKONOMI
Perencanaan suatu pabrik juga perlu ditinjau dari faktor-faktor ekonomi yang
menentukan apakah pabrik tersebut layak didirikan atau tidak. Factor-faktor yang
perlu dipertimbangkan adalah penentuan untung rugi dalam mendirikan pabrik
metal Isobutil keton, sebagai mana berikut :
Return Of Investment (ROI)
Pay Out Point (POT)
Break Event Point (BEP)
Sedangkan utuk menghitung factor factor diatas perlu diadakan penaksiran
beberapa hal yang enyangkut administrasi perusahaan dan jalannya proses, yaitu :
11.1 Faktor-Faktor Panentu
11.1.1 Total Capital Investment (TCI)
Total capital investment yaitu modal yang akan dibutuhkan utnk
mendirikan pabrik sebelum berproduks, terdiri dari :
1. Fixed Capital Investment (FCI)
a. Biaya langsung (Direct Cost), meliputi :
Pembelian alat
Instrumentasi
Perpipaan terpasang
Listrik terpasang
Isolasi
Bangunan
Halaman pabrik
Fasilitas Workshop
Pemasangan dan instalasi
b. Biaya tak langsung
Engginering
Konstruksi
2. Working Capital Investment (WCI)
Yaitu modal untuk menjalankan pabrik yang berhubungan denganlaju
produksi, yang meliputi :
a) Penyediaan bahan baku dalam waktu tertentu
b) Pengemasan produk dalam waktu tertentu
c) Utilitas dalam waktu tertentu
d) Gaji dalam waktu tertentu
e) Uang tunai
Sehingga : TCI = FCI + WCI
11.1.2 Total Ongkos Produksi
total ongkos produksi adalah biaya yang digunakan untuk operasi pabrik
dan biaya perjalanan produk, meliputi :
a. Biaya pembuatan terdiri dari
Biaya produksi langsung (DPC)
Biaya produksi tetap (FC)
Biaya Overhead pabrik
b. Biaya Umum (general Expenses), terdiri dari :
Administrasi
Distribusi dan pemasaran
Penelitian dan pengembangan( research and development)
Adapun ongkos produksi total terbagi menjadi :
a. Ongkos Variabel (VC)
Yaitu segala biaya yang pengeluarannya berbanding lurus dengan laju
produksi, yang meliputi :
Biaya bahan baku
Biaya utilitas
Baiya pengepakan
b. Ongkos semi Variabel (SVC)
Yaitu biaya pengeluaran yang tidak berbanding lurus dengan laju
produksi, meliputi :
Plant Over head
Pemeliharaan dan perbaikan
Laboratorium
Operating supplies
General Expenses
c. Ongkos Tetap
Ongkos tetap meliputi :
Depresiasi
Asuransi
Pajak
Bunga
11.1.3 penaksiran harga alat
haraga satuan alat akan berubah, tergantung pada perubahan kondisi
ekonomi. Untuk itu digunakan beberapa cara konversi harga alat terhadap harga
alat pada beberapa tahun yang lal, sehingga diperoleh harga yang ekivalen dengan
harga sekarang .
harga lat dalam Pra rencana pabrik Metil Isobutil Keton didasarkan pada
data harga alat yang terdpat pada peter dan timmerhaus dan Gd Ulrich.
Sedangkan untuk menaksir harga alat pada tahun 2009 digunakan persamaan
berikut :
Cx = lx x Ck
lk
dari perhitungan Appendix E, didapatkan harga peralatan untuk pabrik metal
Isobutil Keton sebesar Rp. 26.306.092.143,-
11.2 Penentuan Total Capital Investment (TCI)
11.2.1 Modal Tetap
A. Modal langsung (Direct Cost = DC)
1
harga peralatan
Rp 26,306,092,143
2 instrumentasi dan kontrol (10%E)
Rp 2,630,609,214
3 perpipaan (17%E) Rp 4,414.3725.611
4
listrik terpasang (10%E)
Rp 2,630,609,214
5 bangunan (18% E)
Rp 4,735.096.585
6
Pengembangan lahan (5%)
Rp 1,315.304.607
7 Fasilitas pelayanan umum(20%)
Rp 11,311.619.620
8 Fasilitas dan Bengkel (40%E) Rp 10,522.436.857
9
tanah dan gedung (App.E)
Rp 2,645.600.000
10 Pemasangan (35%E) Rp 9.207.132.250
Total Modal langsung Rp 70,168,471,903
B. Biaya Tak langsung (Indirect Cost =IC)
1
Engineering and Supervisi (5% DC)
Rp 3,508,423,595
2
konstruksi
Rp 4,911,793,033
Total biaya Tak langsung
Rp 8,420,216,628
C. Biaya Langsung dan Tak Langsung (Total Plant Cost =TPC)
TPC = TPDC + TPIC
= Rp 70,168,471,903 + Rp 8,420,216,628
= Rp 78,588,688,531
Total Plant Cost Rp 78,588,688,531
Kontaraktor (5% TPC) Rp 3,929,434,427
Biaya tak terduga Rp 5,501,208,197
Modal Tetap (FCI) Rp 88,019,331,155
11.2.2 Modal Kerja (Working Capital Investment = WCI)
Modal kerja (25%FCI) Rp13,202,899,673.00
Total capital investment = Modal kerja (WCI) + Modal Tetap (FCI)
= Rp 13,202,899,673 + Rp 88,019,331,155
= Rp 101,222,230,828.00
Modal Perusahaan
a. 60% modal sendiri (60% TCI) Rp 60,733,338,497
b. 40% modal pinjam (40TCI) Rp 40,488,892,331
11.3 Biaya Produksi Total (TPC)
Biaya Produksi Total = Biaya Manufacture + Biaya Umum
11.3.1 Biaya Manufactur
A. Biaya Produksi Langsung (DPC)
1 Bahan baku (per 1 tahun) Rp 160,043,000,000
2 Gaji karyawan (per 1 tahun) Rp 3,957,600,000
3 Biaya utilitas Rp 49,574,112,480
4 Biaya pengemasan (per 1 tahun) Rp 9,024,503,524
5 Biaya laboratorium (10% Gaji) Rp 395,760,000
6 Pemeliharaan (2%FCI) Rp 1,760,386,623
7 Op. Supplies (10% Pemeliharaan) Rp 17,603,866
Total DPC Rp 224,772,966,493
B. Biaya Produksi Tetap (Fixed Production Cost = FPC)
1 Depresiasi (10% FCI) Rp 8,801,933,116
2 Pajak Kekayaan (1%FCI) Rp 880,193,312
3 Asuransi (1% FCI) Rp 352,077,325
4 Bunga Pinjaman (15%x40%FCI) Rp 8,801,933,116
Total FPC Rp 15.843.479.608
C.B Overhead (57% gaji +
pemeliharaan) Rp 3,259.252.375
Total Biaya Manufaktur Rp 243,868,096,674
11.3.2 Biaya Umum (GE)
A
Biaya Administrasi (18% gaji+
pemeliharaan ) Rp 1,029,237,592
B
Biaya distribusi = Biaya
Administrasi Rp 1,029,237,592
C Biaya Penelitian Rp 1,029,237,592
Total GE Rp 3,087,712,776
Total TPC Rp 246,955,809,450
11.3 Laba perusahaan
Besar laba perusahaan :
Laba perusahaan = penjualan (S) Biaya produksi (TPC)
Dimana :
penjualan (S)
Rp 300,000,000,000
sehingga
laba kotor perusahaan Rp 50.285.671.800
pajak penghasilan = 30%
maka :
laba bersih Rp 35.199.970.260
11.4 Analisa Profitabilitas
A. Return Of Investment (ROI)
ROI bt = (laba kotor/ modal tetap) x 100%
= (Rp 50,285,671,800/ Rp 88,019,331,155) x 100%
= 57,13 %
ROI at = (laba bersih / modal tetap) x 100%
= (Rp 35,199,970,260/ Rp 88,019,331,155) x 100%
= 39,99 %
B. Pay Out Time (POT)
Cash Flow = laba bersih + Depresiasi
Cash Flow = Rp 35,199,970,260 + Rp 8,801,933,116
= Rp 44,001,903,376
POT = (modal tetap/Cash flow ) x 1 tahun
= (Rp 88,019,331,155 / Rp 44,001,903,375) x 1 tahun
= 2,00 tahun
C. Break Even Point (BEP)
FC + 0,3 SVC
BEP = x 100%
S 0,7. SVC VC
Dimana :
1 Biaya Tetap (FC) Rp 18,836,136,867
2 Biaya Variabel (VC)
Bahan baku Rp 160,043,000,000
Gaji karyawan Rp 3,957,600,000
Biaya utilitas Rp 49,574,112,480
Biaya pengemasan Rp 9,024,503,524
Pemeliharaan Rp 1,760,386,623
Total Variabel Cost Rp 224,360,000,000
3 Biaya Semi Variabel (SVC)
Biaya umum Rp 3,087,712,776
biaya laboratorium Rp 395,760,000
operating Suplies Rp 176,038,662
biaya Overhead Pabrik Rp 2,858,993,312
Total Semi Variabel Cost Rp 15,366,969,612
Sehingga :
Rp 18,836,136,867 (0,3x Rp 15,366,969,612)
BEP =
Rp 300,000,000,000 (0,7x Rp 15,366,969,612) - Rp 224,360,000,000
= 36,14 %
D. NPV (Net Present Value)
Data :
Bunga Bank = 25 % per tahun
Masa konstruksi = 2 tahun
Penngembalian Pinjaman
Umur pabrik = 10 tahun
Maka :
Ca-2 = 50% FCI (1 + i) n
= 50% x Rp 88,019,331,155 (1 + 0,15)
= Rp. 55.012.081.972,-
Ca-1 = 50% FCI (1 + i) n
= 50% x Rp 88,019,331,155 (1 + 0,15)
= Rp. 82,518,122,958,-
Ca-0 = - (Ca-2 Ca-1)
= - Rp. 137.530.000.000,-
perhitungan NPV dapat dilihat pada table berikut :
Tahun
ke Cash Flow Fd (I = 25%) PV (Rp)
0 -137,530,000,000 1 -137,530,000,000
1 44,001,903,375 0.8 35,201,522,700
2 44,001,903,375 0.64 28,161,218,160
3 44,001,903,375 0.512 22,528,974,528
4 44,001,903,375 0.4096 18,023,179,623
5 44,001,903,375 0.32768 14,418,543,698
6 44,001,903,375 0.262144 11,534,834,958
7 44,001,903,375 0.2097152 9,227,834,958
8 44,001,903,375 0.16777216 7,382,294,373
9 44,001,903,375 0.134217728 5,905,835,449
10 44,001,903,375 0.107374182 472,668,399
11 13,202,899,673 0.085899346 1,134,120,446
Total 15,966,804,484
NVP yang diperoleh memiliki harga positif, sehingga dapat disimpulkan
pabrik ini layak dirancang dengan kondisi tingkat bunga 25 % per tahun
E. Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang
investasi dipenuhi persamaan dibawah ini dengan mencoba-coba harga I
yaitu laju bunga
NPV1
IRR = i1 + x (i2 i1)
NPV1 NPV2
Dimana :
i1 = besarnya bunga pinjaman (ke-1) yang ditrial = 24%
i2 = besarnya bunga pinjaman (ke-2) yang ditrial = 26%
perhitungan NPV pada masing-masing trial bunga pinjaman dapat dilihat
pada table :
Tahun
ke Cash Flow
Fd
(I = 14%) PV (Rp)
Fd
(I = 16%) PV (Rp)
0 -137,530,000,000 1 -137,530,000,000 1
1 44,001,903,375 0.81 35,641,541,734 0.79 34,761,503,666.25
2 44,001,903,375 0.65 28,601,237,194 0.63 27,721,199,126.25
3 44,001,903,375 0.52 22,880,989,755 0.5 22,000,951,687.50
4 44,001,903,375 0.42 18,480,799,418 0.4 17,600,761,350.00
5 44,001,903,375 0.34 14,960,647,148 0.31 13,640,590,046.25
6 44,001,903,375 0.28 12,320,532,945 0.25 11,000,475,843.75
7 44,001,903,375 0.22 9,680,418,743 0.2 8,800,380,675.00
8 44,001,903,375 0.18 7,920,342,608 0.16 7,040,304,540.00
9 44,001,903,375 0.14 6,160,266,473 0.12 5,280,228,405.00
10 44,001,903,375 0.12 5,280,228,405 0.1 4,400,190,337.50
11 13,202,899,673 0.09 1,188,260,971 0.08 1,056,231,973.84
Total 25,717,364,192 15,966,804,484
Sehingga :
25,717,364,192
IRR = 24+ x (26 24)
25,717,364,192 15,966,804,484
= 29.27 %
karena nilai IRR yang diperoleh lebih besar dsari besarnya bunga pinjama
bank yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa pabri ini layak untuk
didirikan dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 25% per tahun.
Rp / tahun
(Milyar)
300(S)
226 (VC+SVC)
(0.3.SVC)0.46
18 (FC)
36.14
kapasitas
(%)
BAB XII
DISKUSI DAN KESIMPULAN
12.1 DISKUSI
sistem dan cara pengelolaan yang baik dan tepat pada proses manajemen
pemasaran adalah merupakan kunci utama keberhasilan dalam suatu industri
Didukung dengan kualitas produk yang baik juga akan menjadi daya saing di
pasaran.
Produksi Metil Isobutil keton dalam pra rencana pabrik ini diharapkan
dapat memperoleh hasil pemasaran yang baik, karena sampai saat ini belum ada
pabrik di Indonesia yang memproduksi MIBK ini.
Untuk mengetahui sampai seberapa jauh kelayakan pabrik MIBK ini,
maka perlu dilakukan tinjauan segi ekonomi, proses dan manajemen perusahaan.
12.1.1 EKONOMI
seperti telah diketahui bahwa perhitunga ekonomi merupakan
pertimbangan utama untuk mendirikan pabrik.adapun beberapa analisa ekonomi
yang dapat dipakai untk menilai sejauh mana kelayakan pabrik ini adalah :
Laju pengembalian modal (ROI)
Waktu penmegmbalian modal (POT)
Titik impas (BEP)
Dari perhitungan analisa pada Bab XI terlihat bahwa secara ekonomis
pabrik ini layak untuk didirikan.
12..1.2 PROSES
proses yang dipilih adalah roses kondensasi dengan temperatur rendah. Alasa
pemilihan proses ini adalah :
Mudah dalam pengendalian operasi
Kapasitas yang dihasilkan dalam jumlah besar
12.1.3 MANAJEMEN
bentuk perusahaa perseroan terbatas, sehingga diharapkan dalam
perkembangan selanjutnya, modal dapat diperoleh dengan menjual saham kepada
masyarakat, sedang bentuk struktur organisasi yang dipilih adalah garis dan staf,
dimana dalam hal ini kesatuan dalam pimpinan tetap diperhatikan, demikian pula
dalam pembagian pekerjaanh juga disesuaikan dengan kemampuan setiap
individu.


NO
1
2
3
4
5
6
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
KODE
D-210A
D-210B
L-211
F-212
F-213
F-214
F-217
L-219
Q-220
L-222
L-223
F-224
L-225
L-226
F-227
F-229
L-228
L-230
NAMA ALAT
KATION EXCHANGER
ANION EXCHANGER
POMPA AIR SUNGAI
SKIMMER
POMPA SKIMMER
TANGKI CLARIFIER
SAND FILTER
BAK AIR BERSIH
POMPA AIR BERSIH
BAK AIR LUNAK
POMPA KE DEAERATOR
BOILER
DEAERATOR
POMPA KE BOILER
POMPA KE BAK AIR PENDINGIN
BAK AIR PENDINGIN
POMPA KE PERALATAN
POMPA KE BAK KLORINASI
BAK KLORINASI
BAK AIR SANITASI
POMPA BAK SANITASI
POMPA KEPERLUAN SANITASI
F-218
7
8
F-215
L-216
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
UNIT PENGOLAHAN AIR
PRA RENCANA PABRIK
METIL ISOBUTIL KETON (MIBK)
DISETUJUI
DOSEN PEMBIMBING :
OLEH :
SYAIFUL ANWAR
020.501.0013
DEDIK IRAWAN
020.501.0002
F-216
PERALATAN
PERALATAN
SUNGAI
L-219
F-218
L-217
F-214
L-211
L-224
L-233
D-210A
D-210B
F-223
L-222
F-225
L-226
F-221
Q-220
L-222
Fuel Oil Gas
BLOW DOWN
P-227
F-230 F-232
LARUTAN
ALUM
AIR SANITASI
L-231
Cl2
F-212
D-221
Ir. BAMBANG ISMUYANTO, MT.
SUSY YUNININGSIH. ST, MT
steam
L-230
23 L-240 COOLING TOWER
P-3
F-215
P-5
V-1
V-2
Air Proses
P-8
P-9
BUANGAN
P-10
10,18in
5/8 in
in
5
6
11/16
11/16
3 5/8
2 9/16
3 1/16
1.61
2.07
1.5 2 7/8
5
5
4 1/4
3/4
11/16
9/16
2 7/8
2 7/8
2
2 9/16
2 9/16
1 15/16
2
1.5
1.5
1
2.07
2.07
1.05
1.90
2.30
2 7/16
2 1/2
2 3/16
2 7/16
2 7/16
1.90
1.90
1.32
T R E K L B NPS
A
1
TAMPAK SAMPING TAMPAK DEPAN
DETAIL PONDASI
DETAIL BASE PLATE
DETAIL FLANGE DAN BAUT
DETAIL LUBANG TRAY
TAMPAK ATAS
DETAIL LUG DAN LEG
60 in
A1
A2
A3
A4
A5
A
2 in
DETAIL NOZZLE
B
K
R
A
T
E
4
DETAIL TUTUP
60 in
59,625
in
29.813in
60 in
9/16 in
3/16in
20 in
12 in 40in
12in
16 in
0.25 in
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
PERANCANGAN ALAT UTAMA
KOLOM DESTILASI
DISETUJUI
DOSEN PEMBIMBING:
OLEH:
DEDIK IRAWAN
Ir.BAMBANG ISMUYANTO MS
SUSY YUNININGSIH ST, MT
A4
13
14
A1
A2
1
2
10
7
6
A3
10,18 In
363,648in
TAMPAK SAMPING
A5
12
16
17
15
A4
241,824
c
V-1
3/16 in
A3
9
3
4
3/16in
A5
A2
8
12in
POTONGAN MEMBUJUR
0.875 in
0,25 in
60 In
59,625 in
OUTLET
DOWN COMER
INLET
DOWN COMER
DETAIL TRAY TAMPAK ATAS
NAMA BAGIAN
5
11
17 PONDASI
16 ANCHOR BOLT
15 BASE PLATE
14 NOZZLE BUTTOM
13 HEAD BUTTOM
12 NOZZLE REBOILER
11 PENYANGGA
10 LUG & GUSSET
9 NOZZLE FEED
8 SIEVE TRAY
7 SHELL (SILINDER)
6 NOZZLE REFLUK
5 FLANGE
4 GASKET
3 BAUT
2 TUTUP ATAS
1 NOZZLE TOP COLOUM
NO
APPAENDIK E
ANALISA EKONOMI PABRIK
1. Metode Penafsiran Harga
Penafsiran harga tiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan kondisi
perekonomian yang ada. Untuk penafsiran harga peralatan, diperlukan
indeks yang dapat digunakan utnuk mengkonversi harga peralatan pada
massa lalu, sehingga diperoleh harga pada saat ini, digunakan persamaan:
Cx = Ck
Ik
Ix
( peter & timmerhaus, hal 164 )
Dimana :
Cx = tafsiran harga alat saat ini
Ck = tafsiran harga alat pada tahun k
Ix = indeks harga pada saat ini
Ik = indek harga tahun k
Sedangkan untuk menafsirkan harga alat yang sama dengan kapasitas
berbeda digunakan persamaan sebagai berikut:
CB
CA
n
VB vA
dimana :
VA = Harga alat A
VB = Harga alat B
CA = Kapasitas alat A
APPENDIK E
2
CB = kapasitas Alat B
n = eksponen harga alat ( peter & timmerhaus)
harga alat pada Pra rencana pabrik MIBK didasarkan pada harga Alat yang
terdapat pada Peter &timerhaus dan Ulrich GD
Tabel E.1 Indek harga Alat pada tahun sebelum evaluasi
No Tahun indeks harga X2 X.Y
1 1975 182 33124 359450
2 1976 192 36864 379392
3 1977 204 41616 403308
4 1978 219 47961 433182
5 1979 239 57121 472981
6 1980 261 68121 516780
7 1981 297 88209 588357
8 1982 314 98596 622348
9 1983 317 100489 628611
10 1984 323 104329 640832
11 1985 325 105625 645125
12 1986 318 101124 631548
13 1987 324 104976 643788
14 1988 343 117649 681884
15 1989 355 126025 706095
16 1990 356 126736 708440
31720 4569 1358565 9062121
APPENDIK E
3
Kenaikan harga tiap tahun merupakan fungsi linier tahun dan indeks harga
tahun k sehingga membentuk persamaan garis lurus :
Y = m X + c .............................................................................(1)
Dimana :
C = konstanta
m = gradien
Y = tahun
X = indeks harga
Untuk mencari harga m dan c, didapatkan dengan metode kuadrat terkecil
sebagai berikut :
Misal : selisih ruas kiri dan kanan persamaan 1 = R
R = mX + c Y
R
2
= (mX + c Y)
2
m
R

= 2 (mX + c- Y)X
sedangkan :
m
R

2
= 0
maka :
0 = 2(mX + c Y) X
m.X
2
+ X. X = XY................................................................... (2)
m.X+ n.C = Y................................................................... .........(3)
APPENDIK E
4
Dimana :
C = n.c
n = jumlah data
dari persamaan (2) dan (3) diperoleh :
m =
) (
2
2
.
X
x
n
X Y XY n



m =
) (
2
2
. .
X
X
n
XY X Y X



Maka :
m =
) 4569 (
2
) 1358565 16 (
) 31720 4569 ( ) 9062121 16 (

x
x x
=0,075766
m =
) 4569 (
2
) 1358565 16 (
) 9062121 4569 ( ) 1358565 31720 (

x
x x
= 1960,86396
jadi persamaan harga indeks adalah :
Y = 0,075766.X + 1960,86396
Indeks harga (X) pada 2012 ( Y= 2012) adalah :
2012 = 0,075766.X + 1960,86396
X = 582,53095
2. penafsiran harga peralatan
Dengan menggunakan rumus-rumus pada metode penafsiran harga
didapatkan harga peralatan proses seperti terlihat pada Tabel E.2, dan
harga peralatan utilitas dapat dilihat pada tabel E.3dan tabel E.4.
APPENDIK E
5
Contoh perhitungan peralatan :
Berikut adalah contoh perhitungan penafsiran harga pompa jenis
centrifugal dengan daya 0,5 hp:
Dari Gb. 5-49 sampai gambar G.5-51 Ulrich hal 310, untuk pompa jenis
centrifugal dengan daya 0,5 hp diperoleh :
Cp : $ 2.000
F
BM
: 1,9
Sehingga :
CBM = Cp x F
BM
= $ 2.000x 1,9 = $ 3.800
Maka :
Harga alat tahun 2012 =
1982
2012
tahun indeks
tahun indeks

x Harga tahun 1982(C


BM
)
=
315
53095 , 582
x $ 3.800
= $ 7027
jika diasumsikan : $ 1 = 9500
maka :
harga pompa sentrifugal = $ 7027 x Rp. 9500
= Rp. 66.756.500 ,-
Dengan cara yang sama harga peralatan proses dapat dilihat pada tabel berikut :
APPENDIK E
6
Tabel. E.2 Penafsiran Harga peralatan Proses
No
Nama Alat
Proses kode jumlah satuan (Rp) Total (Rp)
1 Reaktor R-110 1 4.996.582.940 4.996.582.940
2 Pompa L-111 1 6934822,62 6.934.823
3 Tangki Aseton F-112 8 482911222,6 3.863.289.781
4 Tangki DAA F-113 1 4996589875 4.996.589.875
5 Reaktor R-120 1 5286468371 5.286.468.371
6 Kondesor E-121 1 150279115,3 150.279.115
7 Pompa L-122 1 69348922 69.348.922
8 Tangki H3PO4 F-123 1 42164144,95 42.164.145
9 Tangki MO F-124 1 274725757 274.725.757
10 Kolom destilasi D-130 1 849662999,9 849.663.000
11 Kondesor E-131 1 150279115,3 150.279.115
12 Reboiler E-132 1 227291093,9 227.291.094
13 Pompa L-133 1 69348922,62 69.348.923
14 Akumulator F-134 1 296064305,8 296.064.306
15
Kolom
Hidrogenasi D-140 1 1263259974 1.263.259.974
16 Kondesor E-141 1 154093306,1 154.093.306
17 Reboiler E-142 1 205758253,4 205.758.253
18 Heater E-143 1 164703691,2 164.703.691
19 Heater E-144A 1 168171137,4 168.171.137
20 Heater E-144B 1 183774644,9 183.774.645
21 Pompa L-145 1 69348922,62 69.348.923
22 Blower G-146A 1 109224553,1 109.224.553
23 Blower G-146B 1 96221630,13 96.221.630
24 Pompa L-147 1 69348922,62 69.348.923
25 Tangki H2 F-148A 4 461170335,5 1.844.681.342
26 Akumulator F-148B 1 220078805,9 220.078.806
27 Tangki MIBK F-148C 2 466440853,6 932.881.707
28 Expander G-149 1 442446126,3 442.446.126
29 Mixer M-150 1 196084078,7 196.084.079
30 Tangki NaOH F-151 1 51387551,66 51.387.552
TOTAL 22.805.427.878
APPENDIK E
7
Tabel E.3 Penafsiran Harga Peralatan Utilitas
No Nama Alat Proses Kode Jumlah Bahan Harga Total
1 Pompa air sungai L-219 2 Cast Iron 158115543,6
2 Pompa Clarifier L-217 2 Cast Iron 155341586,7
3 Clarifier F-216 1 Carbon Steel 300419532,8
4 Pompa sand filter L-215 2 Cast Iron 155341586,7
5 sand filter F-214 1 Carbon Steel 122539546,3
6 Pompa bak air bersih L-224 2 Cast Iron 155341586,7
7 Cooling Tower P-227 1 Cast Iron 554791381
8 Pompa Demineralizer L-211 2 Cast Iron 155341586,7
9 Kation Exchanger
D-
210A 1 Carbon Steel 325939936,3
10 Anion Exchanger
D-
210B 1 Carbon Steel 325939936,3
11 Pompa deaerator L-222 2 Cast Iron 155341586,7
12 Deaerator P-221 1 Carbon Steel 135923888,3
13 Boiler Q-220 1 Carbon Steel 195563961,8
14 Pompa air proses L-233 2 Cast Iron 155341586,7
15 Pompa air sanitasi L-231 2 Cast Iron 155341586,7
16 pompa air pendingin L-226 2 Cast Iron 155341586,7
Total 3206624833
Tabel E.4 Penafsiran Harga Peralatan dari beton
No Nama Alat Proses Kode Jumlah Harga Total
1 skimer F-218 1 4507699,7
2 Bak penampung F-215 1 41609353,57
3 Bak air bersih F-212 1 41609353,57
4 Bak air pendingin F-225 1 65881476,49
5 Bak air lunak F-223 1 35367950,54
6 Bak klorinasi F-230 1 31207015,18
7 Bak air sanitasi F-232 1 33287482,86
Total 294039431,9
APPENDIK E
8
Sehingga :
Harga total peralatan = harga peralatan proses + harga peralatan utilitas + harga
peralatan dari beton
= Rp.22.805.427.878 + Rp.3.206.624.833 Rp.294.039.431,9
= Rp.26306092143
3. Bahan baku
Pengeluaran bahan baku tiap tahun dapat dilihat pada tebel berikut:
Tabel E.6 Harga kebutuhan bahan baku
No Nama Bahan Jumlah (kg/j) Harga
Satuan
(Rp/kg)
Harga total
(Rp/tahun)
1
2
3
4
5
Aseton
NaOH
H
3
PO
4
H
2
Nikel
4431,96908
16,66667
1,6667
65,33334
0,47724
5000
3000
4500
8000
7000
159.550.000.000
360.000.072
54.001.080
3.763.200.384
24.052.896
TOTAL 160043000000
4. Utilitas
Pengeluaran untuk utilitas tiap tahun dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel E.6 Harga Kebutuhan Utilitas
NO Utilitas
Kebutuhan (tiap
jam)
harga pembelian
(Rp/tahun)
1 Listrik 300 kW 48600000000
2
Bahan
bakar 245,988 L 974112480
TOTAL 49574112480
APPENDIK E
9
5. Pengemasan
Produksi : 3333,3333 Kg/jam = 24000000 kg/tahun
Densitas MIBK = 797,827823 kg/m
3
Maka :
Volume MIBK : 24000000 / 797,827823 kg/m
3
: 30081,67841 m
3
/tahun
: 30081678,41 L/tahun
kemasan berupa jirigen dengan kapasitas 25 L MIBK tiap jirigen
harga Jirigen : Rp. 7500,- per biji
jumlah jirigen tiap tahun = 30081678,41/ 25 = 1203267,136 biji
= 1203268 biji
sehingga :
Biaya pengemasan per tahun = Rp. 7500 x 1203268 = Rp. 9024503524,-
6. Penjualan
Kapasitas Produksi 3333,33333 kg/jam = 24000000 kg/tahun
Jumlah produk = 1203268 jirigen/tahun
Harga Jual = Rp. 12500 per tahun
Maka :
Harga penjualan MIBK per tahun = Rp. 12.500 x 24000000
= Rp. 300.000.000.000,-
harga jual satuan Jirigen = Rp. 300.000.000.000 / 1203268
= Rp. 249,321,0158
APPENDIK E
10
7. Gaji Karyawan
Perhitungan gaji karyawan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel E.7 Daftar Gaji Karyawan
Jabatan Jumlah Gaji/bulan/orang
Gaji total
/bulan
Dirut 1 Rp8.000.000 Rp8.000.000
Litbeng 4 Rp5.000.000 Rp20.000.000
direktur 2 Rp6.000.000 Rp12.000.000
kep.Bagian 6 Rp4.000.000 Rp24.000.000
Quaity Control 3 Rp4.000.000 Rp12.000.000
Kasie. Produksi 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000
Kasie. Teknik 3 Rp3.000.000 Rp9.000.000
Kasie. Pemasaran 3 Rp3.000.000 Rp9.000.000
Kasie. SDM 4 Rp3.000.000 Rp12.000.000
Kasie. Humas 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000
Kasie. Keuangan 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000
Unit Produksi/ shift 115 Rp1.500.000 Rp172.500.000
Unit perawatan 3 Rp1.000.000 Rp3.000.000
Unit produksi 4 Rp1.500.000 Rp6.000.000
Unit Utilitas 4 Rp1.000.000 Rp4.000.000
Unit Pemasaran 3 Rp1.500.000 Rp4.500.000
Unit Keuangan 2 Rp1.500.000 Rp3.000.000
Unit SDM 9 Rp800.000 Rp7.200.000
Sopir 4 Rp500.000 Rp2.000.000
Satpam 4 Rp500.000 Rp2.000.000
Kebersihan 4 Rp300.000 Rp1.200.000
Parkir 2 Rp200.000 Rp400.000
Total 186 Rp329.800.000
Maka pengeluaran untuk gaji pegawai tiap tahun = Rp3.957.600.000,-
APPENDIK E
11
8. Harga Tanah dan Bangunan
Perhitungan tanah dan bangunan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel E.8 Harga Tanah dan Bangunan
No keterangan Luas (m
2
) Harga (Rp/m
2
) Total (Rp)
1 Tanah 7.694 250.000 1.923.500.000
2 Bangunan 4.814 150.000 722.100.000
TOTAL 2.645.600.000
Appendik D- 1
APPENDIK D
PERHITUNGAN UTILITAS
Uniy utilitas merupakan sarana yang sangat penting bagi kelanggengan
proses produksi. Unit utilitas yang diperlukan pada pra perancangan pabrik MIBK
ini meliputi :
- Unit penyediaan air
- Unit penyediaan steam
- Unit penyediaan listrik
- Unit penyediaan bahan bakar
1. unit penyediaan air
a. air sanitasi.
Air ini digunakan untuk karyawan, laaboratorium, taman dan lain
lain. Kebutuhan air sanitasi dapat diperinci sebagai berikut :
- kebutuhan karyawan = 30 L/hari tiap orang
dari perincian tenaga kerja (bab. 10) didapat tenaga kerja secara
keseluruhan berjumlah 186 karyawan.
Kebutuhan air untuk 186 karyawan setiap hari :
= 186 orang x 30 liter/hari
= 232.5 liter/jam
= 0,2325 m
3
/jam
jika air = 995,68 kg/m
3
maka:
kebutuhan air karyawan = 0,2325 m
3
/jam x 995,68 kg/m
3
= 231.4956 kg/jam = 232 kg/jam
Appendik D- 2
- laboratorium dan taman
air untuk kebutuhan karyawan laboratorium dan taman di
perkirakan 50% dari kebutuhan karyawan, maka :
= 50% x 232 kg/jam
= 116 kg/jam
jika kebutuhan air sanitasi secara keseluruhan :
= 232 + 116
= 348 kg/j
= 8352 kg/hari
b. air boiler
air boiler digunakan pada peralatan peralatan berikut :
No Nama Alat Jumlah (kg/hari)
1.
2
3.
4.
5.
Reaktor (R-120)
Reboiler (E-132)
Reboiler (E-142)
Heater (E-143)
Heater (E-144)
14718,52296
31366,85976
60801,03936
488,86560
562,30080
Total 107937,58848
c. Air Pendingin
d. Air pendingin digunakan pada peralatan peralatan berikut :
No Nama Alat Jumlah (kg/hari)
1. Reaktor (R-110) 15661,04568
Appendik D- 3
2
3.
4.
kondensor (E-121)
kondensor (E-131)
kondensor (E-141)
299470,81104
1058047,86240
1141095,18888
Total 2514274,90800
e. air proses
air proses digunakan pada tangki pengencer (M-150) yaitu untuk
mengencerkan NaOH 40% menjadi NaOH 5% sebesar 14,58334 kg/hari.
Jadi total air yang harus disuplai adalah :
No Nama Alat Jumlah (kg/hari)
1.
2
3.
4.
Air Sanitasi
Air Boiler
Air Pendingin
Air Proses
33264
107937,58848
2514274,90800
350
Total 2655826,49648
Untuk menghemat kebutuhan air, maka dilakukan sirkulasi air.Diperkiraka
air yang dapat disirkulasi adalah 95% dari air pendingin dan kondensat.
Maka jumlah air yang dapat di sirkulasi adalah :
Air pendingin = 2514274,90800 x 0,95 = 2388561,16260 kg/hari
Air kondensat = 107937,58848 x 0,95 = 102540,70906 kg/hari
= 2491101,87166 kg/hari
make Up = kebutuhan air total sirkulasi air
= 2655826,49648 2491101,87166
= 164724,62482 kg/hari
= 6863,52603 kg/jam
Appendik D- 4
untuk faktor keamanan disediakan cadangan 30% dari kebutuhan air yang
harus masuk, maka :
kebutuhan air total = 1,3 x 6863,52603
= 8922,58384 kg/jam
pra perancangan pabrik MIBK ini menggunakan air sungai untuk
memenuhi kebutuhan air sanitasi, air boiler, air pendingin dan air proses.
Peralatan yang digunakan pada bagian pengolahan air ini adalah sebagai
berikut :
1. Pompa (L-219)
Fungsi : mengalirkan air dari sungai ke skimer.
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 8922,58384 kg/j
= 19670,7283 lb/j
= 5,4641 lb/dt
densitas : 62,5 lb/cuft
vioskositas = 0,85 Cp x 6,7197.10
-4
lbm/ft/dt
= 0,0006 lb/ft.dt
menghitung rate volumetrik
Q = (5,4641 lb/dt)(62,5 lb/cuft)
= 0,0874 cuft/dt
= 5,2455 cuft/mt
= 39,2419 gal/mnt
asumsi : aliran turbulen
Appendik D- 5
dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9 Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0874
0,45
x 62,5
0,13
= 2,2295 in
standarisasi ID = 2,5 in sch. 40 (tabel 11,kern) diperleh :
ID = 2,469 in = 0,2058 ft
OD= 2,88 in
Flow area = 4,79 in
2
= 0,0333 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dal;am pipa
V1 = Q/A1 (kecepatan aliran air dari sungai)
= 0 ft/dt (karena A1 sungai terlalu besar)
V2 = Q/A2
= (0,0874 cuft/dt)/(0,0333 ft
2
)
= 2,6246 ft/dt
AV = V2 V1 = 2,6246 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number
2100 8625 , 56264
0006 , 0
2058 , 0 6246 , 2 5 , 62
> = = =
x x VD
N
re

(memenuhi syarat aliran turbulen karena N


Re
> 2100)
Menentukan panjang pipa
direncanakan :
- Pipa lurus (L) = 30 ft
Appendik D- 6
- Elbow 90
o
sebanyak 3 buah
L /D = 32 ( tabel 1 Peter and Timmerhaus hal 484 )
L
elbow
= 32. ID
= 3 x 32 x 0,0258 ft
= 19,7568 ft
- Gate Valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal 485)
L
gate valve
= 7. ID
= 2 x 7 x 0,2058 ft
= 2,8812 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal 485)
L
globe valve
= 300. ID
= 7 x 0,2058 ft
= 61,74 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 30 + 19,7568 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8
= 118,6374 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : comerrcial steel
Maka : c = 0,000046 ( genakoplis hal. 88)
Appendik D- 7
c/D = 0,000733
Didapatkan : f = 0,005
1. pada straight pipe :
F1 =( 4xf x V
2
x L) / (2 x D x gc)
=(4 x 0,005 x 2,6246
2
x 118,6374)/ (2x32,2x0,2058 )
= 1,2332 lbf.ft/ lbm
2. Kontraksi dan Pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
1
/A
2
)
(A
2
/A
1
, dianggap = 0, karena A1 sungai besar )
maka :
Kc = 0,4 x (1,25 0) = 0,5
F
2
= ( Kc x V
2
) / (2 x x gc)
= 0,5 x 2,6246
2
/ 0,5 x 2,6246
2
/ 2x1x32,2
= 0,0535 lbf.ft/lbm
3. sudden enlargement from expantion loss at river entrance
Kex = 1 (A
2
/A
1
)
2
= 1
F
3
= ( Kex x V
2
) / (2 x x gc)
= 1 x 2,6246
2
/ 2x1x32,2 = 0,107 lbf.ft/lbm
4. friction in 3 elbow 90
o
Kf = 0,75
F
4
= ( Kf x V
2
) / (2 x x gc)
= 0,75 x 2,6246
2
/ 2x1x32,2 = 0,2407 lbf.ft/lbm
Sehingga :
Appendik D- 8
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,2332 + 0,0535 + 0,107 + 0,2407
= 1,6344 lbf.ft/lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft (datum level)
P = 0 ( karea P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki > diameter pipa )
V
2
= 2,6246 ft/dt
= 1 ( untuk aliran turbulen)

1
=
2
( fluida Incompresible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/2. .gc) + (Z/gc) + (P/ ) + F = Ws
(2,6246
2
/2x1x32,2) +(20/32,2) + 0 + 1,6344 = Ws
Ws = 2,2963 lbf.ft/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q./ 550
= 2,2963 x 0,0874 x 62,5 / 550
= 0,0228 Hp
dari fig 14-37 peter and timmerhaus didapatkan : pompa = 18%
maka :
BHP = WHP/ pompa = 0,0228 / 0,8 = 0,1267
Dari fig. 14-38 peter and timmerhaus didapatkan: motor = 80%
Appendik D- 9
Maka :
Hp = BHP / pompa = 0,1267/0,8 = 0,1584
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksi : cast iron
Jumlah : 1 buah
2. Skimer (L-218)
Fungsi : menampung air dari sungai, memisahkan kotoran terapung yang
dilengkapi dengan sekat pada bagian permukaan sampai dasar ba, sekaligus
sebagai bak pengendapan awal.
Bahan konstruksi : beton bertulang
Rate : 8922,58384 kg/j
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 24 jam
Maka :
Rate Volumetrik = 8922,58384/995,68 = 8,9613 m
3
/j
Volume air = 8,9613 x 24 = 215,0712 m
3
Direncanakan bak berisi 80 % air maka :
Volume bak = 215,0712/ 0,8 = 268,839 m
3
Direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (P) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 4 : 3 : 2
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 4 x 3 x 2 = 24 m
3
24X
3
= 268,839 m
3
Appendik D- 10
X = 2,2375 m
Didapat :
Panjang = 4 x 2,2375 = 8,95 m
Lebar = 3 x 2,2375 = 6,7125 m
Tinggi = 2 x 2,2375 = 4,475 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (8,95 x 6,7125 x 4,475)m
3
Bahan : Beton Bertulang
Jumlah : 1 buah
3. Pompa (L-217)
Fungsi : mengalirkan air dari skimer ke clarifier
Rate aliran = 8922,58385 kg/j
= 19670,7283 lb/j
= 5,4641 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197 . 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (5,4641b/dt)/ (62,5 lb/cuft)
= 0,0874 cuft/dt
= 5,2455 cuft/mt
= 39,2419 gal/menit
Appendik D- 11
Asumsikan : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0874
0,45
x 62,5
0,13
= 2,2295 in
Standarisasi ID = 2,5 in Sch. 40 ( Tbel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 2,469 in = 0,02058 ft
OD = 2,88 in
Flow area = 4,79 in
2
= 0,0333 ft
3
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= ( 0,0874 cuft/dt) /(0,0333 ft
2
)
= 2,6246 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 2,6246 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
2058 , 0 6246 , 2 5 , 62 . x x VD
=

= 56264,8625 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 20 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
Appendik D- 12
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x2 x0,2058 ft
= 13,1712 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,2058 ft
= 2,8812 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,2058 ft
= 61,74 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 20 + 13,1712 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8
= 103,4924 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,000733
Appendik D- 13
didapat : f = 0,005
1. pada straight pipe
F
1
=
2058 , 0 2 , 32 2
4924 , 103
6246 , 2
2
005 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
=1,0758 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
6246 , 2
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0535 lbf.ft/lbm
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
6246 , 2
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
=0,107 lbf.ft/lbm
4. friction in 2 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 2x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 2 x
2 , 32 1 2
6246 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,1604 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,0758 + 0,0535 + 0,107 + 0,1604
= 1,3967 lbm.ft / lbm
Appendik D- 14
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 2,6246 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,6246
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 1,3967 = Ws
Ws = 2,1248 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 2,1248 x 0,0874 x 62,5 / 550
= 0,0211 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka : BHP = WHP / pompa = 0,0211 / 0,18 = 0,1172
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,1172/ 0,8 = 0,1465
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
Appendik D- 15
4. Clarifier (F-216)
Fungsi : tempat terjadinya flokulasi dan sedimentasi yaitu dengan jalan
pencampuran alum atau Al
2
(SO4) 30% sebanyak 80 ppm (0,08 kg /m
3
)
yang dilengkapi dengan pengaduk putaran cepat.
Bahan konstruksi : plat aluminium
Rate : 8922,58384 kg/j
Waktu tinggal : 4 jam
Maka :
Rate volumetrik = 8922,58384/ 995,68 = 8,9613 m
3
/j
Volume air = 8,9613 x 4 = 35,8452 m
3
Direncanakan : bak berisi 80% air
Sehingga :
Volume bak = 35,8452 /0,8 = 44,8065 m
3
Kebutuhan koagulan = 0,08 kg /m
3
x 44,8065 m
3
x 30%
= 1,0754 kg
dalam 1 hari dibutuhkan = 1,0754 x 24 = 25,8096 kg
volume tangki = (1/4)..1,5 d
3
44,8065 = (1/4)..1,5 d
3
d = 3,3635 m
tinggi liquida : L = 1,5 x 3,3635 = 5,0453 m
dimensi bak :
diameter = 3,3635 m
tinggi liquida = 5,0453 m
Appendik D- 16
power pengaduk putaran cepat
jenis pengaduk : flat blade turbine
Dt (diameter tangki) = 3,3635 m
Da/Dt = 1/3, dimana Da = 1,1212 m = 3,6785 ft
Letak dari dasar : E/da = 1
E = 3,6785 ft
Putaran 50 rpm = 0,833 rps
= 0,0006 lb/ft.s
= 62,5 lb/ft
3
NRe = Da
2
.( /)
= (3,6785)
2
x )62,5/0,0006)
= 1409516,901
dari fig 9-13, Mc Cba didapatkan Np = 1,5 (kurva C)
power = P =
gc
Da
n
nP
5
.
3
. .
= hp
x
x x
6057 , 16
550 2 , 32
678 , 3
5
.
67 , 1
3
5 , 62 5 , 1
=
Efisiensi motor = 90%
Power yang dibutuhkan = 16,6057/0,90 = 18,4508 Hp
Diambil power yang besar 19 Hp
5. Bak Penampung
Fungsi : untuk menampung air dari clarifier.
Rate : 8922,58384 kg/j
Appendik D- 17
Laju alir = 8,9613 m
3
/ j
Waktu tinggal = 4 jam
Volume bak = 8,9613 m
3
/ j x 4 jam
= 35,8452 m
3
direncanakan bak berisi 80% volume,
maka :
volume bak = 35,8452 / 0,8 = 44,8065
bak berbentuk persegi panjang dengan ukuran :
tinggi = lebar = x
panjang = 2,5 X
V = 2,5 X
3
Maka :
44,8065 m
3
= 2,5 X
3
X = 2,617 m
Kesimpulan :
Tinggi = 2,5989 m
Lebar = 2,5989 m
Panjang = 6,5425 m
6. pompa sand filter ( L-214)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak penampung ke sand filter.
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 8922,58384 kg/j
= 19670,7283 lb/j
= 5,4641 lb/dt
Appendik D- 18
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = ( 5,4641 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,0874 cuft/dt
= 5,2455 cuft/mnt
= 39,2419 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0874
0,45
x 62,5
0,13
= 2,2295 in
Standarisasi ID = 2,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 2,469 in = 0,02058 ft
OD = 2,88 in
Flow area = 4,79 in
2
= 0,0333 ft
3
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= ( 0,0874 cuft/dt) /(0,0333 ft
2
)
= 2,6246 ft/dt
Appendik D- 19
V = V
2
- V
1
= 2,6246 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
2058 , 0 6246 , 2 5 , 62 . x x VD
=

= 56264,8625 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 90 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x2 x0,2058 ft
= 13,1712 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,2058 ft
= 2,8812 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,2058 ft
= 61,74 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
Appendik D- 20
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 90 + 13,1712 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8
= 173,4924 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,000733
didapat : f = 0,005
1. Pada straight pipe
F
1
=
2058 , 0 2 , 32 2
4924 , 173
6246 , 2
2
005 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
=1,8035 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
6246 , 2
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0535 lbf.ft/lbm
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
6246 , 2
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
=0,107 lbf.ft/lbm
Appendik D- 21
4. friction in 2 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 2x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 2 x
2 , 32 1 2
6246 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,1604 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,8035 + 0,0535 + 0,107 + 0,1604
= 2,1244 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 70 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 2,6246 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,6246
2
/ 2.1.32,2) + (70/32,2) + 0 + 1,3967 = Ws
Ws = 4,4053 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 4,4053 x 0,0874 x 62,5 / 550
= 0,0438 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Appendik D- 22
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0438 / 0,18 = 0,2433
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,2433/ 0,8 = 0,3041
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
7. Sand filter (F-213)
Fungsi : menyaring partikel yang tidak dapat mengandap
Type : tangki tegak
Waktu tinggal : 1 jam
Rate = 8922,58384 kg/jam
= 8,9613 m
3
/ jam
Volume air = 8,9613 x 1 = 8,9613 m
3
Direncanakan :
Tangki berisi 80% bahan
Volume bahan = V
padatan
+ V
air
Volume air dalam bed = 0,8 x 8,9613 = 7,169 m
3
Volume ruang kosong = 0,2 x 7,169 = 1,438 m
3
Menentukan volume padatan :
0,4 = 1,4338 / (1,4338 + V
padatan
)
V
padatan
= 2,1507 m
3
Appendik D- 23
Maka :
Vb = 2,1507 + 8,9613 = 11,112 m
3
Volume bejana = 11,112 m
3
/0,8 = 13,89 m
3
Bnetuk : silinder dengan tutup atas dan bawah standart dished
Maka :
Vbak = /4. d
2
. Ls (Ls = 1,5 d)
13,89 = /4.1,5 d
3
d = 2,2764 m = 89,622 in
standarisasi (B & Y hal.90) :
d = 90 in = 2,286 m
Ls = 1,5 x 2,286 = 3,429 m
Kesimpulan :
Dimensi bejana : diameter = 2,2764 m
Tinggi = 3,4146 m
Bahan konstruksi = carbon steel
8. Bak Air Bersih ( F-212)
Fungsi : menampung air bersih untuk didistribusikan ke proses selanjutnya.
Rate : 8922,58384 kg/j
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 16 jam
Maka :
Rate volumetrik = : 8922,58384 kg/j / 995,68 kg/m
3
= 8,9613 m
3
/j
Appendik D- 24
Volume air = 8,9613 m
3
/j x 16 = 143,3808 m
3
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak : 143,3808 m
3
/ 0,8 = 179,226 m
3
direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (L) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 5;4;3
Maka :
Volume bak penampung = Px L x T = 5 x 4 x 3 = 60 m
3
30 X
3
= 179,226 m
3
X = 1,8145 m
Didapat :
Panjang = 5 x 1,8145 m = 9,0725 m
Lebar = 4 x 1,8145 m = 7,258 m
Tinggi = 3 x 1,8145 m = 5,4435 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (9,0725 x 7,258 x 5,4425) m
3
Bahan : Beton
Jumlah : 1 buah
9. pompa ( L-211)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih kekation exchanger
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 300,88002 kg/j
= 663,32009 lb/j
Appendik D- 25
= 0,1843 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (0,1843 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,0029 cuft/dt
= 50,147cuft/mnt
= 1,3017 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0029
0,45
x 62,5
0,13
= 0,4815 in
Standarisasi ID = 0,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 0,622 in = 0,0518 ft
OD = 0,84 in
Flow area = 0,304 in
2
= 0,0021 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= ( 0,0029 cuft/dt) /(0,0021 ft
2
)
Appendik D- 26
= 1,381 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 1,381 0 = 1,381 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
0518 , 0 381 , 1 5 , 62 . x x VD
=

= 74751,645833 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 100 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x2 x 0,0518 ft
= 3,3152 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,0518 ft
= 0,7252 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,0518 ft
= 15,54 ft
Appendik D- 27
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 100+ 3,3152 + 0,7252 + 15,54 + 1,9 + 3,8
= 125,2804 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,0029
didapat : f = 0,0095
1.Pada straight pipe
F
1
=
0518 , 0 2 , 32 2
2804 , 125
381 , 1
2
009 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
=2,5784 lbf.ft/lbm
2.kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
381 , 1
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0148 lbf.ft/lbm
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
Appendik D- 28
F
3
=
2 , 32 1 2
381 , 1
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,0296 lbf.ft/lbm
4.friction in 2 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 2x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 2 x
2 , 32 1 2
381 , 1
2
75 , 0
x x
x
= 0,0444 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 2,5784 + 0,0148 + 0,0296 + 0,0444
= 2,6672 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 90 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 1,381 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(1,381
2
/ 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 2,6672 = Ws
Ws = 5,4918 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
Appendik D- 29
= 5,4918 x 0,0029 x 62,5 / 550
= 0,00181 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,00181 / 0,18 = 0,0101
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0101/ 0,8 = 0,0126
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
10. pompa ( L-224)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih ke bak air pendingin
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 7221,12040 kg/j
= 15919,68203 lb/j
= 4,4221 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (4,4221 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
Appendik D- 30
= 0,0708 cuft/dt
= 4,248 cuft/mnt
= 31,7793 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0708
0,45
x 62,5
0,13
= 2,0279 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 2,067 in = 0,1723 ft
OD = 2,38 in
Flow area = 3,35 in
2
= 0,0233 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= (0,0708 cuft/dt) /(0,0233 ft
2
)
= 3,0386 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 3,0386 0 = 3,0386 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
1723 , 0 0386 , 3 5 , 62 . x x VD
=

= 54536,53959 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Appendik D- 31
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 120 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 4 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x4 x 0,1723 ft
= 22,0544 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,1723 ft
= 2,4115 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,1723
= 51,675 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 120 + 22,0544 + 2,4115 + 51,675 + 1,9 + 3,8
= 201,8409 ft
Appendik D- 32
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,00088
didapat : f = 0,006
1.Pada straight pipe
F
1
=
1723 , 0 2 , 32 2
8409 , 201
0386 , 3
2
005 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
= 4,0308 lbf.ft/lbm
2.kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
0386 , 3
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0717 lbf.ft/lbm
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
0386 , 3
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,1434 lbf.ft/lbm
4.friction in 4 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 4x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 4 x
2 , 32 1 2
0386 , 3
2
75 , 0
x x
x
= 0,4301 lbf.ft / lbm
Appendik D- 33
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 4,0308 + 0,0717 + 0,1434 + 0,4301
= 4,676 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 100 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 3,0386 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(
0386 , 3
2
/ 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 4,676 = Ws
Ws = 7,925 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 7,925 x 0,0708 x 62,5 / 550
= 0,0637 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0637 / 0,18 = 0,3539
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Appendik D- 34
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,3539/ 0,8 = 0,4424
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
11. Kation Exchanger (D-210B)
Fungsi : menghilangkan ion-ion positif penyebab kesadahan
Digunakan : Hidrogen exchanger (H
2
Z) , dimana tiap m
3
H
2
Z dapat
menghilangkan 6500 9000 hardness
Direncanakan : kapasitas 10000 gr kation/ m
3
resin
Rate = 300,88002 kg/j
= 663,3201 lb/j
=0,1843 lb/dt
densitas air = 62,5 lb/cuft
rate volumetrik = (663,3201 lb/j) / (62,5 lb/cuft)
= 10,6131 cuft/j
= 0,1769 cuft/menit
= 1,3233 gal/menit
= 79,3968 gal/j
direncanakan : bentuk silinder
dimana : kecepatan air = 5 gpm/ft
2
Appendik D- 35
tinggi Bed = 3 m
maka :
Luas penampang bed = (1,3233 gpm)/ ( 5 Gpm/ ft
2
)
= 0,2647 ft
2
= 0,0246 m
2
Volume Bed = Luas x Tinggi
= 0,0246 m
2
x 3 m
= 0,0738 m
3
sehingga didapat diameter :
A = (1/4).t.D
2
0,0246 = (1/4).t.D
2
D = 0,3066 m
Tinggi tangki :
H/D = 3
H = 3 x 0,3066 = 0,9198 m
Volume tangki :
Vt = luas x tinggi
= 0,0246 x 0,9198
= 0,0226 m
3
Asumsi : tiap gallon air mengandung 4 grain kation
Maka :
Kation dalam air = 79,3968 gal/j x 4 grain/gal
= 317,5872 grain/j
Appendik D- 36
dalam 0,0738 m
3
H
2
Z dapat dihilangkan hardness sebanyak :
= 0,0738 x 10000 gr/m
3
= 738 gr
= 738 gr x (1/453,59 gr/lb) x (7000 grain/lb)
= 11389,13997 grain
umur resin = ( 11389,13997 grain) / (317,5872 grain/j)
= 35,8615 jam
setelah umur 35,8615 jam resin harus diregenerasi dengan asam sulfat
atau asam klorida.
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316
12. Anion Exchanger (D-210A)
Fungsi : menghilangkan ion-ion negatif penyebab kesadahan SO
4
-2
NO
3
-
dan F yang terkandung dalam air
Direncanakan : kapasitas 10000 gr anion/ m
3
resin
Rate = 300,88002 kg/j
= 663,3201 lb/j
=0,1843 lb/dt
densitas air = 62,5 lb/cuft
rate volumetrik = (663,3201 lb/j) / (62,5 lb/cuft)
= 10,6131 cuft/j
= 0,1769 cuft/menit
= 1,3233 gal/menit
= 79,3968 gal/j
Appendik D- 37
direncanakan : bentuk silinder
dimana : kecepatan air = 5 gpm/ft
2
tinggi Bed = 3 m
maka :
Luas penampang bed = (1,3233 gpm)/ ( 5 Gpm/ ft
2
)
= 0,2647 ft
2
= 0,0246 m
2
Volume Bed = Luas x Tinggi
= 0,0246 m
2
x 3 m
= 0,0738 m
3
sehingga didapat diameter :
A = (1/4).t.D
2
0,0246 = (1/4).t.D
2
D = 0,3066 m
Tinggi tangki :
H/D = 3
H = 3 x 0,3066 = 0,9198 m
Volume tangki :
Vt = luas x tinggi
= 0,0246 x 0,9198
= 0,0226 m
3
Asumsi : tiap gallon air mengandung 4 grain anion
Maka :
Appendik D- 38
Kation dalam air = 79,3968 gal/j x 4 grain/gal
= 317,5872 grain/j
dalam 0,0738 m
3
DOH dapat dihilangkan hardness sebanyak :
= 0,0738 x 10000 gr/m
3
= 738 gr
= 738 gr x (1/453,59 gr/lb) x (7000 grain/lb)
= 11389,13997 grain
umur resin = ( 11389,13997 grain) / (317,5872 grain/j)
= 35,8615 jam
setelah umur 35,8615 jam resin harus diregenerasi dengan asam sulfat
atau asam klorida.
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316
13. Bak Air Lunak (F-223)
Fungsi : menampung air4 bersih untuk umpan air boiler.
Rate = 4497,39952 kg/j
densitas air = 995,68 kg/m
3
waktu tinggal = 4 jam
maka :
rate volumetrik = (4497,39952 kg/j )/ 995,68 kg/m
3
= 4,5169 m
3
/j
Volume air = 4,5169 x 4 = 18,0676 m
3
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak = 18,0676 / 0,8 = 22,5845 m
3
Direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Appendik D- 39
Panjang (P) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 5 : 3 : 2
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 3 x 2 = 30 m
3
30 x 3 = 22,5845
X = 0,9097 m
Didapat :
Panjang = 5 x 0,9097 = 4,5485 m
Lebar = 3 x 0,9097 = 2,7291 m
Tinggi = 2 x 0,9097 = 1,8194 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : ( 4,5485 x 2,7291) x 1,8194) m
3
Bahan : beton
Jumlah : 1 Buah
14. pompa ( L-222)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air lunak ke deaerator
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 4497,39952 kg/j
= 9914,96698 lb/j
= 2,7542 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Appendik D- 40
Menghitung rate volumetrik
Q = (2,7542 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,0441 cuft/dt
= 42,646 cuft/mnt
= 19,7947 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0441
0,45
x 62,5
0,13
= 1,6388 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 2,067 in = 0,1723 ft
OD = 2,38 in
Flow area = 3,35 in
2
= 0,0233 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= (0,0441 cuft/dt) /(0,0233 ft
2
)
= 1,8927 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 1,8927 0 =1,8927 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
1723 , 0 1,8927 5 , 62 . x x VD
=

= 33970,02188 > 2100


Appendik D- 41
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 30 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 1 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x 0,1723 ft
= 5,5136 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,1723 ft
= 2,4115 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,1723
= 51,675 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
Appendik D- 42
L pipa = 30+ 5,5136 + 2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8
= 95,3158 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,00088
didapat : f = 0,006
1. Pada straight pipe
F
1
=
1723 , 0 2 , 32 2
3158 , 95
8927 , 1
2
006 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
= 0,7285 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
8927 , 1
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0278 lbf.ft/lbm
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
8927 , 1
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,0417 lbf.ft/lbm
4. friction in 4 elbow 90
O
Kf = 0,75
Appendik D- 43
F
4
= 4x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 4 x
2 , 32 1 2
8927 , 1
2
75 , 0
x x
x
= 0,0417 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 0,7385 + 0,0278 + 0,0556 + 0,0417
= 0,8636 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 1,8927 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(
8927 , 1
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 0,8636 = Ws
Ws = 1,5403 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 1,5403 x 0,0441 x 62,5 / 550
= 0,0077 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Appendik D- 44
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0077 / 0,18 = 0,0428
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor =0,0428/ 0,8 = 0,0535
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
15. Deaerator (D-221)
Fungsi : menghilangkan gas-gas impurities dalam air umpan boiler dengan
sistem pemanasan steam.
Rate : 4497, 39952 kg/jam
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 4 jam
Maka :
Rate = 4497, 39952 / 995,68 = 4,5169 m
3
/jam
Volume air = 4,5169 x 4 = 18,0676 m
3
Volume air diperkirakan mengisi 80% volume tangki, maka :
Volume tangki = 18,0676/ 0,8 = 22,5845 m
3
Direncanakan : tangki silinder harizontal dengan H = 2 D
Diameter tangki :
Vt = (1/4). t. D
2
.2D
22,5845 = . ). t. 2D
3
Appendik D- 45
D = 2,432 m
Tinggi tangki :
H = 2 x 2,432 = 4,864 m
Bahan Konstruksi : carbon steel SA-240 grade M Type 316.
Jumlah : 1 buah
16. Bak Air Pendingin ( F-226)
Fungsi : Menampung air bersih untuk air pendingin.
Rate : 104761, 4545 kg/j
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 3 jam
Maka :
Rate volumetrik = 104761,4545 / 995,68 = 105,216 m
3
/j
Volume air = 105,216 x 3 = 315,648 m
3
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak = 315,648 / 0,8 = 394,56 m
3
Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 4 : 3
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 4 x 3 = 60 m
3
60 x3 = 394,56 m
3
x = 1,8735 m
didapat :
panjang = 5 x 1,8735 = 9,3675 m
Appendik D- 46
lebar = 4 x 1,8735 = 7,494 m
Panjang = 3 x 1,8735 = 5,6205 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (9,3675 x 7,494 x 5,6205) m
3
Bahan : beton
Jumlah : 1 buah
17. pompa ( L-227)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih ke klorinasi dan ke
proses
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 1400,58333 kg/j
= 635,3004 lb/j
= 0,1765 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (0,1765 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,002824 cuft/dt
= 0,16944 cuft/mnt
= 1,26758 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Appendik D- 47
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,002824
0,45
x 62,5
0,13
= 0,109798 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 0,269 in = 0,0224 ft
OD = 0,405 in
Flow area = 0,058 in
2
= 0,0004 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= (0,002824 cuft/dt) /(0,0004 ft
2
)
= 7,06 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 7,06 0 = 7,06 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
0224 , 0 7,06 5 , 62 . x x VD
=

= 33970,02188 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 90 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
Appendik D- 48
L
elbow
= 32.ID
= 2 x 32 x 0,0224 ft
= 1,4336 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,0224 ft
= 0,3136 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,0224
= 6,72 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 90 + 1,4336 + 0,3136 + 6,72 + 1,9 + 3,8
= 14,1672 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,0067
didapat : f = 0,009
Appendik D- 49
1. Pada straight pipe
F
1
=
0224 , 0 2 , 32 2
1672 , 14
06 , 7
2
006 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
= 17,6223 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
06 , 7
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,3870 lbf.ft/lbm
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
06 , 7
2
1
2
2
.
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,7740 lbf.ft/lbm
4. friction in 4 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 4x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 4 x
2 , 32 1 2
06 , 7
2
75 , 0
x x
x
= 1,1610 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 17,6222 + 0,3870 + 0,7740 + 1,1610
= 19,9442 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Appendik D- 50
Z = 90 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 7,06 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(
7,06
2
/ 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 19,9442 = Ws
Ws = 23,5132 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 23,5132 x 0,0028 x 62,5 / 550
= 0,00748 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,00748 / 0,18 = 0,0416
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor =0,0416/ 0,8 = 0,052
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
Appendik D- 51
18. Pompa (L-232)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak klorinasi ke bak klorinasi
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 1386 kg/j
= 628,6855 lb/j
= 0,1746 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (0,1746 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,0028 cuft/dt
= 0,1676 cuft/mnt
= 1,2539 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0028
0,45
x 62,5
0,13
= 0,4740 in
Standarisasi ID = 0,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 0,622 in = 0,0518 ft
OD = 0,840 in
Flow area = 0,304 in
2
= 0,0021 ft
2
Appendik D- 52
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= (0,0028 cuft/dt) /(0,0021 ft
2
)
= 1,3333 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 1,3333 0 = 1,3333 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
0518 , 0 1,3333 5 , 62 . x x VD
=

= 7194,2646 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 20 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 2 x 32 x 0,0518 ft
= 10,33152 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,0518 ft
= 0,7252 ft
Appendik D- 53
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,018 ft
= 15,54 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 20+ 0,33152 + 0,7252 + 15,54 + 1,9 + 3,8
= 26,7568 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,0029
didapat : f = 0,006
1. Pada straight pipe
F
1
=
0518 , 0 2 , 32 2
7568 , 16
1,3333
2
006 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
= 0,3422 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
Appendik D- 54
F
2
=
2 , 32 1 2
1,3333
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0138 lbf.ft/lbm
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
1,3333
2
1
2
2
.
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,0276 lbf.ft/lbm
4.friction in 4 elbow 90O
Kf = 0,75
F
4
= 4x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 4 x
2 , 32 1 2
3333 , 1
2
75 , 0
x x
x
= 0,0414 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 0,3422 + 0,0138 + 0,0276 + 0,0414
= 0,4250 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 1,3333 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
Appendik D- 55
(
1,3333
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 0,4250 = Ws
Ws = 1,07372 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 1,07372 x 0,0028 x 62,5 / 550
= 0,00034 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,00034 / 0,18 = 0,0019
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0019/ 0,8 = 0,0024
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
19. bak klorinasi ( F-230)
Fungsi : mengklorinasi air untuk keperluan sanitasi
Rate : 1386 kg/ jam
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 6 jam
Maka :
Rate volumetrik = 1386 / 995,68 = 1,3920 m
3
/j
Volume air = 1,3920 x 6 = 8,352 m
3
Appendik D- 56
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak = 8,352 / 0,8 = 10,44 m
3
Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 3 : 2
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 3 x 2 = 60 m
3
30 x3 = 10,44 m
3
x = 0,7034 m
didapat :
panjang = 5 x 0,7034 = 3,517 m
lebar = 3 x 0,7034 = 2,1102 m
Panjang = 2 x 0,7034 = 1,4068 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (3,517 x 2,1102 x 1,4068 ) m
3
Bahan : beton
Jumlah : 1 buah
20. bak air sanitasi ( F-232)
Fungsi : menampung air untuk keperluan sanitasi
Rate : 1386 kg/ jam
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 6 jam
Maka :
Appendik D- 57
Rate volumetrik = 1386 / 995,68 = 1,3920 m
3
/j
Volume air = 1,3920 x 6 = 8,352 m
3
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak = 8,352 / 0,8 = 10,44 m
3
Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 3 : 2
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 3 x 2 = 60 m
3
30 x3 = 10,44 m
3
x = 0,7034 m
didapat :
panjang = 5 x 0,7034 = 3,517 m
lebar = 3 x 0,7034 = 2,1102 m
Panjang = 2 x 0,7034 = 1,4068 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (3,517 x 2,1102 x 1,4068 ) m
3
Bahan : beton
Jumlah : 1 buah
Appendik D- 58
2. Unit Penyediaan Steam (Boiler) dan Air Pendingin (Cooling Tower)
a.Boiler
Pada Pra rencana pabrik MIBK ini steam yang akan digunakan
bertekanan 6 atm (88,2 psia) yang diperoleh dari boiler dan direncanakan
menggunakan boiler fire tube.
Kebutuhan steam = 4684,79117 kg/j
Power Boiler :
Dari pers. 172 savern W.H steam and Gas Power hal 140 :
Hp =
5 , 34
) (


Hfg
Hf Hg msx
Dimana :
Ms : rate steam yang dihasilkan = 4684,79117 kg/j = 10328,09061 lb/j
Hg : entalphi steam pada 338
o
F = 489,1325 BTU/ lb
Hf : entalphi air masuk boiler ( pada 78,8
o
F) = 4,6848 BTU/lb
Hfg : entalphi air pada suhu 131
o
F = 97,98 BTU/lb (Geankoplishal.802)
Angka 970,3 dan 34,5 adalah penyesuaian pada penguapan 34,5 hp/lb
pada 131
o
F menjadi uap kering
Maka :
Hp =
5 , 34 3 , 970
) 6848 , 4 1325 , 489 ( 09061 , 10328

x
= 149,466
Kapasitas boiler :
Q =
1000
) ( Hf Hg msx
(pers.171, Savern W.H hal,140)
Q =
1000
) 6848 , 4 1325 , 489 ( 09061 , 10328 x
=5003,4197 BTU/j
Appendik D- 59
pers.173, Savern W.H hal,141
faktor evaporasi = (Hg Hf) / 970,3
= ) 6848 , 4 1325 , 489 ( / 970,3
= 0,4993
air yang dibutuhkan :
air = 0,4993 x 09061 , 10328
= 5156,8156 lb/j
= 2339,1162 kg/j
sebagai bahan bakar digunakan fuel oil, dengan heating value = 18000
BTU/lb ( Perrys Ed. 3 Hal. 16 29)
diperkirakan : efisiensi boiler 70%
maka bahan bakar yang dibutuhkan :
Q =
effxhv
Hf Hg msx ) (
Q =
18800 7 , 0
) 6848 , 4 1325 , 489 ( 09061 , 10328
x
x
Q = 380,1991 lb/j = 172,4572 kg/j
Maka jumlah perpindahan panas boiler dan jumlah tube :
Direncanakan : panjang tube = 16 ft
Data : Heating Valeu surface = 10 ft
2
/ Hp Boiler
Pipa yang digunakan = 1,5 in nominal pipa (Ips)
Luas permukaan Linier feed = 0,498 ft
2
(tabel 11 Kern Hal.844)
Appendik D- 60
Maka jumlah Tube :
Nt =
atxl
A
Dimana :
A = luas perpindahan panas Boiler
= 10 x Hp Boiler
= 10 x 149,466
= 1494,66 ft
2
sehingga jumlah pipa yang diperlukan :
Nt =
16 498 , 0
66 , 1494
x
=187,5828 buah
Spesifikasi Boiler
Nama Alat : Boiler
Fungsi : menghasilkan steam
Jenis : Fire tube Boiler
Rate Steam : 10328,09061 lb/j
Heating surafce :1494,66 ft
2
Jumlah Tube : 187,5828 buah
Ukuran tube : 1,5 in Ips, L = 16 ft, susunan segi empat
Bahan bakar : fuel oil
Rate fuel Oil : 172,4572 kg/j
b.Unit penyediaan air ( Cooling Tower)
Pada Pra-rencana pabrik NIBK ini air pendingin digunakan pada alat-
alat seperti reaktor dan kondesor yang direncanakan menggunakan
Appendik D- 61
cooling tower jenis counter flow induced Draft cooling tower ( Perrys
ad,6 hal.12-15 )
Kebutuhan air pendingin = 104761,4545 kg/j
= 230957, 1026 lg/j (densitas air =62,5 lb/cuft)
= 3695,31364 cuft/j
= 61,588565 cuft/mnt
= 460,744 gal/mnt
suhu wet bulb udara ( kelembaban 70 %) = 21,5
o
C (71,7
O
F)
suhu air masuk menara = 30
o
C ( 86
O
F)
suhu air keluar menara = 10
o
C ( 50
O
F)
konsentrasi air = 1 gpm/cuft
Volume yang dibuthkan = Rate volumetrik/ konsntrasi air
= 460,744/ 1
= 460,744 cuft
Dimensi menara :
Volume = 1/4 . t. D
2
. L ( jika : L: = 4D)
460,744 = ..t. 4D
2
.
D = 5,2744 ft
= 1,6076 m
sedangkan :
luas = 1/4 . t. D
2
= 1/4 . t. (5,2744)
2
= 21,8381 ft
2
= 2,0288 m
2
Appendik D- 62
dari Fig. 12-15 perry ed. 6 didapat :
persen standart tower performance adalah 100 %, maka :
Hp fan / luas tower area (ft
2
) = 0,041 Hp/ft
2
Hp fan = 0,041 Hp/ft
2
x luas tower area(ft
2
)
= 0,041 Hp/ft
2
x 21,8381 ft
2
= 0,8954 Hp
maka digunakan motor sebesar 1 Hp
c.Unit penyediaan Listrik
Kebutuhan tenaga listrik digunakan untuk menggerakkan motor,
penerangan, instrumentasi dan lain-lain dipenuhi dari generator dan
listrik PLN.
Perincian kebutuhan listrik untuk proses :
a. Daerah proses industri
Tabel D.1 pemakaian daya peralatan proses
No Kode Alat Nama Alat Daya (Hp)
1 R-110 Reaktor 10
2 R-120 Reaktor 23
3 M-150 Tangki penampung 1
4 L-111 Pompa 0,5
5 L-115 Pompa 0,5
6 L-133 Pompa 0,5
7 L-145 Pompa 0,5
8 L-147 Pompa 0,5
9 L-146A Blower 3
10 L-146B Blower 4
TOTAL 43,5
Appendik D- 63
b. Daerah pengolahan air
Tabel D.2. Pemakaian daya Peralatan air dan steam
No Kode Alat Nama Alat Daya (Hp)
1 L-219 Pompa 0,5
2 L-217 Pompa 0,5
3 L-214 Pompa 0,5
4 L-211 Pompa 0,5
5 L-224 Pompa 0,5
6 L-222 Pompa 0,5
7 L-232 Pompa 0,5
8 L-227 Pompa 0,5
9 Q-220 Boiler 149
10 P-227 Cooling Tower 1
11 F-216 Pengaduk 19
TOTAL 173
Jadi total kebutuhan untuk motor penggerak = 70,5 + 173
= 243,5 hp x 0,7457 Kw/Hp
= 181,58 kW
c. Kebutuhan listrik penerangan.
Untuk keperluan oenerangan dapat diperoleh dengan mengetahui
luas bangunan dan areal tanah dengan menggunakan rumus:
o =(a.F) / (U.D)
dimana :
o = lumen per outlet
a = luas daerah (ft
2
)m
F = Food Candle
U = Koefisien Utilitas (0,8)
D = Efisiensi rata-rata penerangan (0,75)
Appendik D- 64
Maka :
Tabel D.3 kebutuhan daya untuk penerangan
No Lokasi luas (ft2) candle Lumen
1 pos penjagaan 129,16 10 2152,67
2 taman 2690,9 5 22424,17
3 parkir 3767,26 10 62787,67
4 kantor 1743,71 20 58123,67
5 perpustakaan 645,82 10 10763,67
6 kantin 516,66 5 4305,5
7 musollah 387,49 5 3229,08
8 poliklinik 430,55 10 71750,83
9 pos penimbangan truk 215,27 10 3587,83
10 laboratorium 2152,73 20 71757,67
11 gudang produk cair 1614,55 10 26909,17
12 gudang produk baku 2690,91 10 44848,5
13 gudang bahan bakar 861,09 10 14351,5
14 toilet 538,18 10 8969,67
15 listrik/ruang generator 1073,36 10 17939,33
16 PMK 387,49 5 3229,08
17 ketle 2152,73 10 35878,83
18 bengkel 1614,55 20 53818,33
19 ruang proses 21527,3 20 717576,7
20 areal perluasan pabrik 16145,46 5 134545,5
21 pengolahan air 5381,82 10 89697
22 pembuangan sludge 2152,73 10 35878,83
23 jalan 13217,76 5 110148
24 ruang serba guna 2690,91 20 89696,67
Total 84728,39 260 1694370
Untuk taman,utilitas, area proses dan area penyimpanan produk akan
diapaki lampu mercusuar 250 watt dengan out put lumen sebesar 10.000.
Dari perhitungan diatas didapatkan :
luman untuk taman = 22424,17
lumen untuk water treatment = 89697,00
lumen untuk areal proses = 717576,67
lumen untuk areal produk = 26909,17
Appendik D- 65
total luman = 856607,01
jumlah total lampu mercusuar yang dibutuhkan = 856607,01/10000
= 85,66
= 85 buah
untuk penerangan daerah lainnya digunakan lampu TL 40 watt dengan
out put lumen 1960, maka :
jumlah lampu TL yang dibutuhkan = 1694370/ 1960
= 427,43
= 428 buah
kebutuhan listrik untuk = (86x250) + (428 x 40)
= 38620 Watt
38,62 kW
jadi total kebutuhan listrik, yaitu untuk kebutuhan proses dan penerangan
adalah :
Total Listrik = 181,58 + 38,62
= 220,2 kW
kebutuhan listrik disuplai dari generator.
Power faktor untuk generator = 75 %
Power yang harus dibangkitkan generator = (100/75) x 220,2
= 293,6 kW
digunakan generator pembangkit = 300 kW (300 kVA)
spesifikasi alat
Type Generator : AC generator 3 fase
Appendik D- 66
Kapaasitas : 300kVA
Frekuensi : 200 Hz
Penggerak : Diesel Oil (solar)
Jumlah : 1 buah
d. Unit penyediaan Bahan Bakar
Jenis bahan bakar yang digunakan : Diesel oil (solar)
Perhitungan jumlah bahan bakar :
Daya generator = 3000 kVA ( 1 kVA = 56,884 BTU/menit)
= 300 x 56,884
= 17065,2 BTU/menit
= 1023912 BTU/ jam
heating value minyak residu = 19200 lb/BTU, maka :
jumlah minyak yang dibutuhkan = 1023912 /19200
= 53,33 lb/j
= 24,2 kg/j
diketahui : densitas solar = 0,8 kg/L
maka :
V = 24,2/0,8
= 30,24 L/j
= 725,7 L/hari
= 730 L/hari
Appendik A- 1
APPENDIX A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas Produksi : 3333,33333 Kg/ jam
Operasi pabrik : 300 hari
Satuan : kg/jam
Kapasitas bahan : 5770,79338 kg/jam
1. Tangki Pengencer (M-150)
Fungsi : untuk mengencerkan NaOH 40% (berat) menjadi 5%
(berat) dengan penambahan air proses.
Penggunaan : 0,361 % kapasitas produksi
: 0,00361 x 4616,63446 kg/jam
: 16,66667 kg/jam
perhitungan :
Mencari kebutuhan air pengencer
Kandungan NaOH murni yang ada pada NaOH 5 % :
NaOH : 0,05 x 16,6666665
: 0,8333 kg
Kandungan air yang ada pada NaOH 5 % :
Air : 100 % - 5 % x 16,66666
: 15,833332
Maka kandungan NaOH 40% yang dibutuhkan pada tangki pengencer :
Appendik A- 2
NaOH : (100 %/40%) x 0,8333
: 2,08333
Air yang ada pada NaOH 40 % adalah :
Air = kg x 25 , 1 08333 , 2
100
40 100

Maka kebutuhan air pengencer pada tangki pengencer :


Air pengencer = air pada NaOH 5% - air pada NaOH 40%
= 15,83334 kg 1,25 kg
= 14,58334 kg
MASUK KELUAR
Dari F-151 :
NaOH = 0,83333
Air = 1,25000
Air proses = 14,58333
Ke R-110 :
NaOH = 0,83333
Air = 15,83334
Total = 16,66667 Total = 16,66667
2. Reaktor (R-110)
Fungsi : Untuk mengubah aseton menjadi diaseton alkohol dengan
katalis NaOH 5 % (berat)
Kondisi operasi :
Suhu operasi : 30
o
C
Tekanan : 1 atm
Waktu tinggal : 1 jam
Konversi : 80%
Appendik A- 3
Reaksi : 2C
3
H
6
O C
6
H
12
O
2
Perhitungan :
Aseton
Aseton 96% dari storage = 5770,7933 kg
Komposisi :
Aseton = 96% x 5770,79338 kg = 5539,96164 kg
Air = 4% x 5770,79338 kg = 230,83174 kg
Aseton mula-mula = 5539,96164 kg = 95,51658 kmol
Aseton Bereaksi = 0,80 x 95,51658 kmol = 76,516558 kmol
Aseton sisa = 95,51658 kmol 76,516558 kmol
= 19,10332 kmol
= 1107,99256 kg
jika aseton sisa direcycle dengan kemurnian yang sama, maka :
kandungan air pada aseton recycle :
kg x 16636 , 46 1107,99256
96
96 100

Sehingga :
komposisi asetone cycle : aseton = 1107,99256 kg
Air =
kg
kg
15892 , 1154
16636 , 46
Maka :
Aseton fres feed = aseton mula mula aseton recycle
= 5570,79338 kg 1154,15892 kg
Appendik A- 4
= 4616,63446 kg
Dengan komposisi : Aseton = 96% x 4616,63446 kg = 4431,96908 kg
Air = 4% x 4616,63446 kg = 184,66538 kg
NaOH
Kemurnian : 5% (berat)
Penggunaan : 0,361% kapasitas produksi
Dari M-150 didapat : NaOH = 0,83333 kg
Air = 15,83334 kg
Diaseton Alkohol (DAA)
DAA di bentuk = x mol aseton bereaksi
= x 76,41326 mol
= 38,20663 kmol
= 4431,96908 kg
MASUK KELUAR
Dari F-12 :
Aseton = 4431,96908
Air = 184,66538
Dari F-134 :
Aseton = 1107,99256
Air = 46,16636
Dari M-150 :
NaOH = 0,83333
Air = 15,83334
Ke F-113 :
DAA = 4431,96908
Aseton = 1107,99256
NaOH = 0,83333
Air = 246,66508
Total = 5787,46005 Total = 5787,46005
Appendik A- 5
3.Reaktor (R-120)
Fungsi : untuk mengubah diaseton alkohol menjadi mesytil oxide dengan
katalis H
3
PO
4
98% (berat)
Kondisi Operasi :
- Suhu reaksi : 49,51
o
C
- Tekanan : 1 atm
- Waktu tinggal : 1 jam
- Konversi : 90 %
Reaksi : C
6
H
12
O
2
C
6
H
10
O + H
2
O
Perhitungan :
Diaseton Alkohol (DAA) Boiling point 166 C
DAA mula mula = 4431,96908 kg = 38,20663 kmol
DAA bereaksi = 0,90 x 38,20663 kmol = 34,38597 kmol
DAA sisa = 38,2066 kmol - 34,38597 kmol
= 3,82066 kmol
= 443,19656 kg
Asam Fosfat
Kemurnian = 98%
Penggunaan = 0,376% kapasitas Produksi
= 0,0376 x 443,19656 kg
= 1,66667 kg
Dengan komposisi : Asam Fosfat = 98% x 1,66667 kg = 1,63334 kg
Air = 2% x 1,66667 kg = 0,03333 kg
Appendik A- 6
Mesytil Oxide (MO) (Mr = 98)
MO terbentuk = 1/1 x mol DAA bereaksi
= 1 x 34,38597 kmol
= 34,38597 kmol
= 3369,82506 kg
AIR
Air mula-mula = 389,165 kg
Air terbentuk = 1/1 x 34,38597 kmol
= 34,38597 kmol
= 618,94746 kg
Sehingga :
Air total = 246,68952 kg + 618,94746 kg
= 865,64598 kg
asumsi : karena suhu reaksi yang tinggi, 100% aseton dan 94,667% air menguap
dan masuk pada kondensor (E-121)
maka bahan yang menguap adalah :
aseton = 1107,99256 kg
air = 94,667% x air total
= 94,667% x 865,64598 kg
= 819,4762 kg
MASUK KELUAR
DARI F-113:
DAA = 4431,96908
Aseton = 1107,99256
Ke F-124 :
MO = 3369,82506
DAA = 443,19656
Appendik A- 7
Air = 246,66508
Dari F-123:
Air = 15,83334
Air = 66,66633
Ke E-121 :
Aseton = 1107,99256
Air = 819,4762
Total = 5786,66016 Total = 5786,66016
4. Kolom Destilasi (D-130)
Fungsi : memisahkan aseton dari air untuk di-recycle ke R-110
Direncanakan :
- aseton dari feed keluar sebagai destilat dengan komposisi 96% (berat).
- 96 % Air dari feed keluar sebagai bottom product.
Derajat kesetimbangan mol fraksi didapatkan tabel :
BAHAN BERAT/(kgmol/jam) MOL (kgmol/jam)
i
Aseton
Air
1107,99256
819,47926
19,102
45,527
0,5748
0,4252
Total 1927,47218 64,629 1
d =
) 18 / 04 , 0 ( ) 58 / 96 , 0 (
58 / 96 , 0

= 0,9
b =
) 18 / 94 , 0 ( ) 58 / 06 , 0 (
58 / 06 , 0

= 0,01878
Maka :
F = D + B
64,629 = D + B
Appendik A- 8
D = 64,629 B
F x f = D x d + B x b
64,629 x 0,574 = (64,629 B) x (0.9) + ( B 0,01878)
37,148 = (58,1661 0,9 B) + 0,01878 B
= 58,1661 0,88122 B
0,88122 B = 58,1661 37,14B
= 21,0181
B = 23,85
D = 64,629 23,85
D = 40,779 kg mol/jam
Hasil atas :
Aseton = d x D
= 0,9 x 40,779
= 36,7011 x 58
= 1064,3319 kg /jam
air =
) 18 / 04 , 0 ( ) 58 / 96 , 0 (
18 / 04 , 0

x D
=
022 , 0 655 , 1
022 , 0

x 40,779
= 9,62 kg/jam
hasil bawah :
Aseton = 1107,99256 - 1064,3319
= 43,66066 kg/jam
air = 819,47926 - 9,62
Appendik A- 9
= 809,85926 kg/jam
MASUK KELUAR
Dari E-121 :
Aseton = 1107,99256
Air = 819,47926
Ke F-134 :
Hasil atas :
Aseton = 1064,3319
Air = 9,62
Ke E132 :
Aseton = 43,66066
Air = 809,85926
Toatal = 1927,47218 Total = 1927,47218
5. Kolom Hidrogenasi (D-140)
fungsi : menghidrogenasi mesytil oxide (MO) menjadi metil isobutil keton
(MIBK) dengan bantuan katalis nikel.
Kondisi Operasi :
- suhu reaksi : .
o
C SALAH
- tekanan : 1 atm
- konversi : 95%
direncanakan :
- 100% MIBK yang terbentuk dari reaksi berubah menjadi hasil ats dengan
komposisi 98 % (berat)
- 100% Air keluar sebagai hasil atas.
- DAA dan MO sebagai hasil bawah.
- Excess gas hidrogen sebesar 10%
- Sisa gas hidrogen yang tidak bereaksi di-recyle kembali ke dalam kolom.
Reaksi : C
6
H
10
O + H
2
C
6
H
12
O
Appendik A- 10
Perhitungan :
Mesytil Oxide (MO) Boiling point 129 C
MO mula mula = 3369,82506 kg = 34,38597 kmol
MO bereaksi = 0,95 x 34,38597 kmol = 32,66667 kmol
MO sisa = 34,38597 kmol 32,66667 kmol
= 1,71930 kmol
= 168,49140 kmol
Hidrogen (H
2
)
H
2
untuk reaksi = 1/1 x mol MO bereaksi
= 1 x 32,66667 kmol
= 32,66667 kmol
Excess H
2
sebesar 10% maka :
H
2
mula mula = 1,1 x 32,666667 kmol
= 35,93334 kmol
= 71,86668 kg
H
2
sisa = 35,933334 kmol 32,66667 kmol
= 3,26667 kmol
= 6,53334 kg
jika H
2
sisa di-recycle ke dalam kolom, maka :
H
2
fresh feed = H
2
mula mula H
2
recycle
= 71,86668 kg 6,53334 kg
= 65,3334 kg
Metil Isobutil Keton (MIBK)
Appendik A- 11
MIBK terbentuk = 1/1 x mol MO bereaksi
= 1 x 32,66667 kmol
= 32,66667 kmol
= 3266,66700 kg
Air
Air mula mula = 66,66633 kg
Maka :
Komposisi hasil atas :
MIBK = 32266,66700 kg
Air = 66,66633 kg
Komposisi hasil bawah :
DAA = 443,19656 kg
MO = 168,49140 kg
MASUK KELUAR
Dari F-124 :
MO = 3369,82506
DAA = 443,19656
Air = 66,66633
Dari F-148A :
H2 = 65,33334
Dari F-148B :
H2 = 6,53334
Ke E-141 :
Hasil atas :
MIBK = 3266,66700
Air = 66,66633
Ke buangan :
Hasil bawah :
MO = 168,49140
DAA = 433,19656
Total = 3951,55463 Total = 3951,55463
Appendik A- 12
Appendik B- 1
APPENDIX B
NERACA PANAS
Satuan : kkal/jam
Suhu referensi : 25
O
C
1. Tangki Pengencer (M-150)
H
1
H
2
Neraca Panas Total :
H
1
= H
2
Dimana :
H
1
= Panas bahan masuk
H
2
= Panas bahan keluar
Perhitungan :
Menghitung panas bahan masuk (H
1
)
Rumus : H
1
= m . Cp . T
Suhu bahan masuk = 30
o
C
komponen Massa (kg) Cp
(kkal/kgoC)
T H
1
(kkal)
NaOH
Air
Air
pengencer
0,83333
1,25000
14,58334
0,000165587
1
1
5
5
5
0,00069
6,25000
43,75002
Total 50,75001
Appendik B- 2
Menghitung suhu bahan keluar (t2)
H
1
= H
2
50,0071 = m . Cp
campuran
. T
50,0071 = 16,66667 x 950,0084 x (t2 - 25)
t2 = 28,1579
o
C
Menghitung Panas Bahan Keluar (H
2
)
Rumus : H
2
= m . Cp . T
Suhu bahan keluar = 28,1579
o
C
H
1
= 16,66667 x 950,0084 x (28,1579 - 25)
= 50,0071 kkal
2. Reaktor (R-110)
H
3
H
1
H
2
H
4
Neraca panas Total :
H
1
+ H
R
= H
2
+ Q
1
+ Q
loss
Dimana :
H
1
= panas yang dikandung bahan masuk
H
2
= panas yang dikandung bahan keluar
H
R
= Panas reaksi
Q
1
= Panas yang diserap air pendingin
Q
loss
= panas hilang
Appendik B- 3
Menghitung panas bahan masuk (H
1
)
Rumus : H
1
= m . Cp . T
Suhu bahan masuk :
- Aseton = 26
o
C
- Aseton recycle = 29,14
o
C
- NaoH = 28,16
o
C
- Air = 29,14
o
C
- Air recycle = 26
o
C
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg.oC) T (oC) H
1
(kkal)
Aseton
Aseton R
NaOH
Air
Air R
4431,96908
1107,99256
16,66667
46,16636
184,66538
0,00030315
0,00030589
0,9500084
1
1
1
4,14
3,16
4,14
1
1,34355
1,40314
50,03777
191,12873
184,66538
Total 428,57857
Menghitung panas reaksi (H
R
)
Reaksi : 2C
3
H
6
O C
3
H
6
O
2
RUMUS :
H
R
= H
o
R
+ H
o
P
+ H
o
25
H
o
25
= H
o
25 produk
- H
o
25 reaktan
Diketahui :
H
o
25 aseton
= 88,3014 Kj/mol
Appendik B- 4
H
o
25 DAA
= -486,76 Kj/mol
Maka :
H
o
25
= (38,20663 x -486,76) (95,51658 x 88,3014)
= -20731,7028 kj
=-6456,4113 kkal
H
o
R
= m . Cp . T
= 5539,96164 x 0,00031903 x (30 - 25)
= 8,83707 kkal
H
o
P
= m . Cp . T
= 4431,96908 x 0,00031903 x (30-25)
= 7,06966 kkal
Sehingga :
H
R
= (8,83707 + 7,06966) + (-6456,4113)
= -6440,504577 kkal
Menghitung panas bahan keluar (H
2
)
Rumus: H
2
= m . Cp . T
Suhu bahan keluar =30oC
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg
o
C) T (
o
C) H
1
(kkal)
DAA
Aseton
NaOH
Air
4431,96908
1107,99256
0,83333
246,66508
0,00031903
0,00029841
0,0016453
1
5
5
5
5
7,06966
1,65318
0,00069
1233,3254
Total 1242,04893
Appendik B- 5
Menghitung panas yang diserap pendingin (Q
1
)
Neraca panas total :
H
1
+ H
R
= H
2
+ Q
1
+ Q
loss
H
1
+ H
R
= H
2
+ Q
1
+ 0,05 (H
1
+ H
R
)
Q
1
= 0,95 (H
1
+ H
R
) H
2
= 0,95 (428,57857 = 3825,66472) 1242,04893
= 0,95 (428,57857 + 3825,66472) 1242,04893
= 5283,58006 kkal
Kebutuhan Pendingin :
Masuk = 26
o
C, t keluar = 36
o
C, Cp = 0,80969 kkal/kg
o
C
Q
1
= m . Cp . T
m =
) 26 36 ( 80969 , 0
58006 , 5283
x
= 652,54357 kg
Menghitung panas lolos (Q
loss
)
Q
loss
= 5%Panas masuk
= 0,05 (H
1
+ H
R
)
= 0,05 (428,57857 + 6440,504577)
= 343,45416 kkal
Appendik B- 6
3. Reaktor (R-120)
H
4
H
1
H
3
H
2
Q
loss
H
5
Neraca panas total :
H
1
+ Q
1
= H
2
+ H
3
+ H
R
+ Q
loss
Perhitungan :
Menghitung panas bahan masuk (H
1
)
H
as. fosfat
= (1,63334 x 0,00004260 x 5) + (0,03333 x 1 x 5)
= 0,17008 kkal
H
1
= H
1
dari R-110 + H
As.fosfat
= - 1242,04893 + 0,17008
= - 1241,87885 kkal
Menghitung panas bahan liquid keluar (H
2
)
Rumus : H
1
= m . Cp . T
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kgoC) T (oC) H
1
(kkal)
MO
DAA
NaOH
H
3
PO
4
Air
3369.82506
4431,196956
0,83333
1.63334
66.66633
0,00031402
0,000339980
0,00017790
0.0042060
1
95
95
95
95
95
100.52828
16.83305
0.01408
0.06526
6333.3013
Total 66450,74202
Appendik B- 7
Menghitung panas bahan uap keluar (H
3
)
Rumus : H
2
= (m . Cp . T + m)
komponen Massa (kg) (kkal/kg) H
1
(kkal)
Aseton
Air
1107,99256
819,47962
69,44444
69,44444
76943,92285
56908,3033
Total 1333852,2262
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kgoC) H
1
(kkal)
Aseton
Air
1107,99256
819,47962
0,00037338
1
39,30171
77850,56390
Total 211742,09180
Menghitung panas reaksi (H
R
)
Reaksi : C
6
H
12
O2 C
6
H
10
O + H2O
RUMUS :
H
R
= Ho
R
+ H
o
P
+ H
o
25
H
o
25
= H
o
produk
- H
o
reaktan
Diketahui :
H
o
25
DAA = -486,76 Kj/mol
H
o
25
MO = -230,29 Kj/mol
H
o
25
Air = -285,83 Kj/mol
Maka :
Ho
25
= [(34,38597 x -230,29) + (39,38597 x -285,83)]-(38,2066 x -486,76)
Appendik B- 8
= 850,1723 kj
=230,06018 kkal
H
o
R
= m . Cp . T
= 4431,96908 x 0,0003998 x (120 - 25)
= 168,33062 kkal
H
o
P
= m . Cp . T
= 3369,82506 x 0,00031412 x (120 - 25) +618,94764 x (120-25)
= 58900,53698 kkal
Sehingga :
H
R
= 168,33062 + 58900,53698 + 203,06018
= 58900,53698 kkal (endotermis)
Menghitung panas yang diberikan oleh steam (Q
1
)
H
1
+ Q
1
= H
2
+ H
3
+ H
R
+ 0,01 (H
1
+ Q
1
)
Q
1
=
9 , 0
) 87885 , 1241 ( 9 , 0 992778 , 59271 0918 , 211742 742202 , 6450
= 309536,0584 kkal
stean jenuh pada 150oC : P = 476 kPa
= 504,729 kkal
maka :
m=

1
Q
=
729 , 504
4 309536,058
= 613,27179 kg
Menghitung panas lolos (Q
loss
)
Q
loss
= 10 %Panas masuk
= 0,1 (H
1
+ Q
1
)
Appendik B- 9
= 0,1 (-1241,8788 + 309536,0584)
= 308229,41796 kkal
4. Kondensor (E-121)
H
3
H
1
H
2
Q
loss
H
4
Menghitung :
Menghitung panas bahan masuk (H
1
) :
H
1 =
H
3
dari R-120
= 211742,09180 kkal
Menghitung panas bahan keluar (H
2
) :
H
2
= m . Cp . T
= (1107,99256 x 0,00030416 x 32,28) + (819,47962 x 1 x 32,28)
= 26463,68072 kkal
Menghitung panas yang diserap pendingin (Q
1
:
Q
1 =
H
1
H
2
- Q
loss
= 21174,09180 26463,68072 0,05 (211742,0918)
= 174691,3065 kkal
kebutuhan air pendingin :
m =
T cp
1
Q
Appendik B- 10
=
) 26 40 ( 1
5 174691.306

= 12477.95046 kg
Menghitung panas lolos (Q
loss
)
Q
loss =
5 % panas masuk
=
0,05 x 211742.09180
= 10587.10459 kkal
5. Kolom Destilasi (D-130)
H
1
Q
1
H
1
H
4
H
3
H
6
Q
2
Q
loss
H
5
H
7
Neraca panas Total :
H
1
+ Q
2
= H
4
+ H
7
+ Q
1
+ Q
3
perhitungan :
Menghitung refluks (R)
dari kurva didapat :
1
Xd
Rm
= 0.4
0.88163 = 0.4Rm +0.4
Rm = 1.20408
Sedangkan :
R = 2Rm
Appendik B- 11
= 2 x1,20408
= 2,40816
Maka :
1
Xd
R
=
440816 , 2
0,88163
= 0,25868
cairan jenuh kembali ke kololm destilasi :
R =
D
Lo
Lo = R.D
= 2,40816 x 21,6813
= 52,18030 kmol/j
Aliran air masuk kondesor :
V = (R + 1) .D
= (2,40816 +1) 21,6813
= 73,84842 kmol/j
Aliran liquid masuk reboiler :
L = Lo + (q.F)
= 52,18030 + (1x64,62997)
= 116,81027 kmol/j
Aliran liquid keluar reboiler :
V = V + F (q-1)
= 73,84842 + 64,62997 (1-1)
= 73,84842 kmol/j
Appendik B- 12
Panas yang terkandung dalam bahan masuk kolom destilasi (H
1
)
Bahan masuk pada suhu 86,81
o
C
Rumus : H
1
= m . Cp . T
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg
o
C) T (
o
C) H
1
(kkal)
Aseton
Air
1107,99256
819,47962
0,000034944
1
61,81
61,81
23,93141
50652,03531
Total 50675,96672
Menghitung panas uap masuk kondesor (H
2
)
Rumus : H
2
= m . Hv
Dimana : m = Xd.V
Komponen uap masuk kondesor :
Komponen Xdi V(kmol/j) Mv(kmol/j)
Aseton
Air
0,88163
0,11837
73,84842
73,84842
65,10698
8,74144
komponen Mv
(kmol/j)
Mv
(kg/j)
Hv
(kkal/kg)
H
2
(kkal)
Aseton
Air
65,10698
8,74144
3776,20484
157,34592
158,33333
172,22222
597899,08710
27098,46365
Total 624997,55070
Appendik B- 13
Menghitung panas yang terkandung dalam refluks keluar kondesor (H
3
) :
Bahan masuk refluks pada suhu 74,19
o
C
Rumus : H
3
= m . Cp . T
Dimana : m = Xd.Lo
Komponen Xdi Lo(kmol/j) Ml(kmol/j)
Aseton
Air
0,88163
0,11837
52,18030
52,18030
46,00372
6,17658
komponen Ml(kmol/j) Ml (kg/j) Cp
(kkal/kg
o
C)
T
(
o
C)
H
3
(kkal)
Aseton
Air
46,00372
6,17658
2668,21576
111,17844
0,3401
1
49,19
49,19
44,63797
5468,86746
Total 5513,50543
Menghitung panas liquid keluar kondesor (H
4
)
Bahan masuk refluks pada suhu 74,19
o
C
Rumus : H
4
= m . Cp . T
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg
o
C) t (
o
C) H
4
(kkal)
Aseton
Air
1107,99256
819,47962
0,00034944
1
61,81
61,81
23,93141
50652,03531
Total 50675,9667
Appendik B- 14
Menghitung panas liquid masuk reboiler (H
5
)
Suhu bahan masuk reboiler 100,002oC
Rumus : H
4
= m . Cp . T
Dimana : m = Xb.L
komponen Xbi L (kkal/kg
o
C) Ml (kmol/j)
Aseton
Air
0
1
116,81027
116,81027
0
61,81
komponen Ml
(kmol/j)
Ml
(kal/kg
o
C)
Cp
(kal/kgoC)
t (
o
C) H
5
(kkal)
Aseton
Air
0
116,81027
0
2102,58486
0,0003591
1
75,002
75,002
0
157698,0697
Total 157698,0697
Menghitung panas uap keluar reboiler (H
6
)
Rumus : H
6
= m . H
v
Dimana : m = Xb.V
komponen Xbi L (kkal/kg
o
C) Ml (kmol/j)
Aseton
Air
0
1
73,84842
73,84842
0
73,84842
Appendik B- 15
komponen Mv
(kmol/j)
Mv (kg/j) Hv
(kkal/kg)
H
6
(kkal)
Aseton
Air
0
72,84842
0
1329,27156
0
142,22222
0
189051,95220
Total 189051,95220
Menghitung panas liquid keluar reboiler (H
7
)
Suhu liquid keluar 100,002
o
C
Rumus : H
7
= m.Cp. T
Komponen Massa (kg) Cp(kkal/kg
o
C t(
o
C) H
7
(kkal)
Aseton
Air
0
773,31326
0,00035907
1
75,008
75,008
0
58000,04113
Total 50675,96672
Menghitung panas disekitar kondensor(Q
1
)
Q
1
= H
2
(H
3
+ H
4
)s
= 624997,5507 (5513,50543 + 2289,45889)
= 617194,5864 kkal
Menghitung kebutuhan air pendingin:
m =

1
Q
=
j kg / 32760 , 44085
) 26 40 .( 1
4 617194,586

Menghitung panas steam reboiler(Q


2
)
Q
2
=
95 , 0
H1 0,95 - H7 H4 Q1
Q
2
=
95 , 0
2 50675,9667 x 0,95 - 3 58000,0411 2289,45889 4 617194,586
Appendik B- 16
= 662465,1769 kkal/j
Kebutuhan steam:
Digunakan steam jenuh pada suhu 150
o
C dengan:
P = 618 kPa
= 912,38 BTU/lb = 506,87778 kkal/kg
Maka:
m =

2
Q
=
kg 95249 , 1306
87778 , 506
9 662465,176

Menghitung panas lolos(Q


3
)
Q
3
= 5% Panas masuk
= 0,05 x + (Q
2
+ H
1
)
= 0,05 x (662465,1769 + 50675,96672)
= 35657,05718 kkal/j
6. Kolom Hidrogenasi (D-140)
H
2
Q
1
H
1
H
4
H
3
H
6
Q
2
Q
loss
H
5
H
7
I. Tahap Reaksi
Menghitung panas bahan masuk (H
1
)
Suhu bahan masuk 119,8
o
C
Rumus: H
1
= m. Cp. T
Appendik B- 17
Komponen Massa (kg) Cp
(kkal/kg
o
C)
t (
o
C) H
1
(kkal)
MO
DAA
Air
H
2
3369,82506
443,19656
66,66633
71,86668
0,00031383
0,00039964
1
3,44853954
94,8
94,8
94,8
94,8
100,25595
16,79089
6319,96808
23494,41510
Total 29931,43002
Menghitung panas reaksi (H
R
)
Reaksi: C
6
H
10
O + H
2
C
6
H
12
O
Rumus:
Hg = H
o
R
+ H
o
25
+ H
o
P
H
o
25
= H
o
25
produk H
o
25
reaktan
Diketahui:
H
o
25
MO = - 320,29 kJ/mol
H
o
25
H
2
= 0
H
o
25
= - 45,17 kJ/mol
Maka:
H
o
25
= (32,6667 x -45,17) (34,38597 x -230,29)
Appendik B- 18
= 6443,19155 kJ
= 1538,92986 kkal
HR = m. Cp. T
= (3369,82506 x 0,31402 x 95 ) + (71,86668 x 3448,53954 x 95)
= 23644,86161 kkal
H
P
= m. Cp. T
= 3266,666700 x 0,42990 x 95
= 133,41231 kkal
Sehingga:
H
R
= H
o
R
+ H
o
P
+ H
o
25
= 25317,20378 kkal
Menghitung Panas bahan keluar (H
2
)
Satu liquid keluar 120
o
C
Rumus : H
2
= m . Cp. T
Komponen Massa( kg) Cp
(kkal/kg
o
C)
t (
o
C) H
1
(kkal)
MIBK
MO
DAA
Air
H
2
3266,66700
168,49140
443,19656
66,6633
6,53334
0,00042990
0,00031402
0,00039979
1
3,44853954
95
95
95
95
95
133,41231
5,02642
16,83263
6333,30135
2140,39573
Total 6828,96844
Appendik B- 19
II. Tahap Pemisahan
Neraca Panas Total :
H
1
+ Q
2
= H
4
+ H
7
+ Q
1
+ Q
3
Menghitung Refluk (R)
Dari kurva didapat :
1 Rm
XD
= 0,639
0,89817 = 0,639 Rm + 0,639
Rm = 0,40559
Sedangkan :
R = 2Rm
= 2 x 0,40559
= 0,81118
Sedangkan
1 Rm
XD
=
1 81118 , 0
899817 , 0

= 0,49590
Cairan jenuh kembali ke kolom destilasi :
R =
D
Lo
Lo = R.D
= 0,81118 X 36,37036
= 29,550291 kmol/j
aliran uap masuk kondesor :
V = (R + 1 ).D
Appendik B- 20
= (0,81118 + 1) x 36, 37036
= 65,87327 kmol/j
aliran liquid masuk reboiler :
L = Lo + (qF)
= 29,50291 + (1,41,91032)
= 71,41323 kmol/j
Aliran uap keluar boiler :
V = V + F (q-1)
= 65,83727 + 41,91032 (1-1)
= 65,87327 kmol/j
Panas yang terkandung dalam bahan masuk kolom destilasi (H
1
)
H
1
= 8626,96844 2140,39573
= 6488,57271 kkal
Menghitung panas uap masuk kondensor (H
2
)
Suhu bahan masuk 114,4C
Rumus : H
2
= m.Hv
Dimana : m = Xd V
Komposisi uap masuk kondensor :
Komponen Xdi V (kkal/j) Mv (kmol/)
MIBK
Air
0,89817
0,10183
65,87327
65.87327
59,16539
6,70788
Appendik B- 21
komponen Mv
(kmol/j)
Mv (kg/j) Hv
(kkal/kg)
H
6
(kkal)
MIBK
Air
59,16539
6,70788
5961,539
120,74184
191,66667
150,00000
1134003,32800
18111,27600
Total 1152114,60400
Menghitung panas yang terkandung dalam refluks keluar kondesor (H
3
) :
Bahan masuk refluks pada suhu 114,4
o
C
Rumus : H
3
= m . Cp . T
Dimana : m = Xd.Lo
Komponen Xdi Lo(kmol/j) Ml(kmol/j)
MIBK
Air
0,89817
0,10183
29,50291
29,50291
26,49863
3,00428
komponen Ml(kmol/j) Ml (kg/j) Cp
(kkal/kg
o
C)
T
(
o
C)
H
3
(kkal)
MIBK
Air
26,49863
3,00428
2649,86300
54,07704
0,0004253
1
89,4
89,4
100,72561
4834,48738
Total 4935,23999
Menghitung panas liquid keluar kondesor (H
4
)
Bahan masuk refluks pada suhu 141,4
o
C
Rumus : H
4
= m . Cp . T
Appendik B- 22
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg
o
C) t (
o
C) H
4
(kkal)
MIBK
Air
3266,66700
66,66633
0,00042530
1
89,4
89,4
124,20462
5959,96990
Total 6084,17452
Menghitung panas liquid masuk reboiler (H
5
)
Suhu bahan masuk reboiler 155,5
o
C
Rumus : H
5
= m . Cp . T
Dimana : m = Xb.L
komponen Xbi L (kkal/kg
o
C) Ml (kmol/j)
DAA
MO
0,68965
0,31035
71,41323
71,41323
49,25013
22,16309
komponen Ml
(kmol/j)
Ml
(kal/kg
o
C)
Cp
(kal/kgoC)
t
(
o
C)
H
5
(kkal)
DAA
MO
49,25013
22,16310
5713,015508
2171,98380
0,0004262
0,0003474
130,5
130,5
317,75276
98,46274
Total 416,21550
Menghitung panas uap keluar reboiler (H
6
)
Rumus : H
6
= m . H
v
Dimana : m = Xb.V
Appendik B- 23
komponen Xbi V
(KMOL/J)
Mv
(kmol/j)
DAA
MO
0,68965
0,31035
65,87327
65,87327
42,42950
20,44377
Komponen Mv
(kmol/j)
Mv (kg/j) Hv (kkal/kg) H
6
(kkal)
DAA
MO
42,42950
20,44377
4921,82200
2003,48946
219,444444
208,33333
1080066,4730
417393,63080
Total 149760,10300
Menghitung panas liquid keluar reboiler (H
7
)
Suhu liquid keluar 155,5
o
C
Rumus : H
7
= m.Cp. T
Komponen Massa (kg) Cp(kkal/kg
o
C t(
o
C) H
7
(kkal)
DAA
MO
0,42620
0,34738
0,00042620
0,00034738
130,5
130,5
24,65019
7,63824
Total 32,28843
Menghitung panas disekitar kondensor(Q
1
)
Q
1
= H
2
(H
3
+ H
4
)
= 11522114,60400 (4935,23999 + 6084,17452)
= 1141095,189 kkal
Kebutuhan air pendingin:
Appendik B- 24
m =

1
Q
=
j kg / 32760 , 44085
) 26 40 .( 1
4 617194,586

Menghitung panas steam reboile (Q2)


Q
2
95 , 0
H1 0,9. - H7 H4 Q1
=
95 , 0
57271 , 6488 9 , 0 189 , 1141095 288431 , 32 17452 , 6084 x
= 1268191,04100 kkal/j
Kebutuhan steam:
Digunakan steam jenuh pada suhu 170
o
C dengan:
P = 69,136 Psi
= 901 BTU/lb = 500,59317 kkal/kg
Maka:
m =

2
Q
=
kg 37664 , 2533
59317 , 500
04100 1268191,

Menghitung panas lolos(Q


3
)
Panas lolos = 5% panas masuk
Q
loss
= 0,1 (H
1
+ Q
2
)
= 0,1 (6488,57271 + 1268191,04100)
= 127467,96130 kkal/j
Appendik B- 25
7. Heater (E-144A)
H
3
H
1
H
2
Q
loss
H
4
Neraca Panas Total :
H
1
+ H
2
+ H
3
+ H
4
+ Q
loss
H1 + Q
1
= Q
loss
Dimana :
H
1
= Panas yang dikandung bahan masuk
H
2
= Panas yang dikandung bahan keluar
Q
1
= Panas yang diberikan steam
Q
loss
= Panas hilang
Perhitungan :
Menghitung panas bahan masuk (H
1
):
H
1
= m. Cp. T
= 65,33334 x 14,28kJ/kg.K x (303-298)K
= 4664,80048 kJ
= 1114,16845 kkal
Appendik B- 26
Menghitung panas bahan keluar (H
2
) :
H
1
= m. Cp. T
= 65,33334 kg x 14,37kJ/kg.K x (348-298)K
= 46942,00479 kJ
= 11211,90522 kkal
Menghitung panas yang diberikan (Q
1
):
Q
loss
=5 % panas masuk
Q
1
= 0,1 (H
2
+ Q
loss
H
1
)
= (11211,90522 + 0,05 (1114,16485 +11211,90522) 1114,16485
= 10714,04046 kkal
Kebutuhan steam :
Steam masuk pada : Suhu = 120
o
C
Tekanan = 198,54 kPa
= 2202,2 kJ/kg = 525,9864 kkal/kg
Maka :
m =

1 Q
=
j kg / 3694 , 20
9864 , 525
04046 10714,

Menghitung panas lolos (Q


loss
)
Q
loss
= 5% panas masuk
= 0,05 x 12326,07367
= 616,30368 kkal
Appendik B- 27
8. Heater (E-144B)
H
3
H
1
H
2
Q
loss
H
4
Neraca Panas Total :
H
1
+ H
2
+ H
3
+ H
4
+ Q
loss
H
1
+ Q
1
= Q
loss
Perhitungan :
Menghitung panas bahan masuk (H
2
):
H
2
= H
2
bahan dari E-143 = 11211,90522 kkal
Menghitung Panas bahan keluar (H
2
):
H
2
= m. Cp. T
= 65,33334 kg x 14,44kJ/kg.K x (393-298)K
= 89624,2758 kJ
= 21406,39052 kkal
Menghitung panas yang diberikan (Q
1
):
Q
loss
=5 % panas masuk
Q
1
= 0,1 (H
2
+ Q
loss
H
1
)
= (21406,39052 + 0,05 (11211,90522 +21406,39052) 11211,90522
= 11825,40008 kkal
Appendik B- 28
Kebutuhan steam :
Steam masuk pada : Suhu = 150
o
C
Tekanan = 476 kPa
= 2113,2 kJ/kg = 504,72915 kkal/kg
Maka :
m =

1 Q
=
j kg / 4292 , 23
72915 , 504
8 11825,4000

Menghitung panas lolos (Q


loss
)
Q
loss
= 5% panas masuk
= 0,05 x 32618,29574
= 1630,91479 kkal
Appendik B- 29
Tahap perhitungan Bublble Point dan Dew Point
1. Perhitungan bubble point dengan sistem binari komponen :
Diketahui : Feed terdiri dari dua komponen (i) =2
Dengan mengasumsikan P
sat
pertama adalah 760 mmHg maka persamaan
antoine dapat dihitung :
T
1
sat
= (Bi/(Ai- ln P
sat
)- Ci
Dimana :
T = K
A,B,C = Kostanta Antoine untuk masing-masing komponen
Nilai T yang didapat dalam proses pengujian bubble point dapat dihitung
dengan persamaan :
T
o
= (xi.ti
sat
)
Dengan memasukan t
o
sebagai awal maka dapat dihitung :
Ln
ik
= A
i
-A
ik
(Bi/(t + Ci) + (B
k
/9t+C
k
)
Pi sat dapat di hitung dengan persamaan :
P
sat
= P/ (
k
.x
i
)
Nilai dari t akan dipakai untuk menghitung t yang baru dengan metode
iterasi, sampai didapat nilai yang sama.
Pengecekan terhadap t yang didapat dengan persamaan :
Ki = Pi
sat
/P
Yi = Xi/Ki
Dimana hasil yang diperoleh : P = 760 mmHg : Xi dan Yi = 1
Appendik B- 30
2. Perhitungan dew point dengan sistem biner komponen:
Perhitungan P
sat
menggunakan prsamaan :
P
sat
= P x (yi/ k)
Untuk perhitungan selanjutnya analog dengan trial and error pada bubble
point. Pengecekan terhadap t yang didapat dengan persamaan:
Xi = yi/K
Appendik B- 31
Tabel B.1.Trial Feed Bubble Point
Komponen F(kmol/jam) Total F Xi (kg mol) A B
Aseton 19.10333 64.62996556 0,295579919 16,6513 2940,46
Air 45.52664556 64.62996556 0.704420081 18,3036 3816,44
C P(mmHg) T1 sat (1) To (K) Alfa- ki B
-45,93 760 339,4482083 363,1899073 1 1444,168946
-46,13 760 373,1521012 363,1899073 0,327466956 1444,168946
Ti sat (2) Alfa-ki P Ti sat(3) Alfa-ki P
359.5452568 1 1464.551264 360.0147372 1 1461.904085
359.5452568 0,31706984 1464.551264 360.0147372 0,318403797 1461.904085
Ti sat (4) Alfa-ki P Ti sat(5) Alfa-ki P
359.9540544 1 1462.245884 359.9618945 1 1462.20172
359.9540544 0,318231286 1462.245884 359.9618945 0,318253573 1462.20172
Ti sat (6) Alfa-ki P Ti sat(7) Alfa-ki P
359.9608815 1 1462.207426 359.9610124 1 1462.206689
359.9608815 0,318250693 1462.207426 359.9610124 0,318251065 1462.206689
Ti sat (8) Alfa-ki P Ti sat(9) Alfa-ki P
359.9609955 1 1462.206784 359.9609977 1 1462.206772
359.9609955 0,318251017 1462.206784 359.9609977 0,318251023 1462.206772
Ti sat (10) Alfa-ki P Ti sat(9) Alfa-ki P
359.9609974 1 1462.206774 359.9609974 1 1462.206773
359.9609974 0,31825117 1462.206774 359.9609974 0,318251023 1462.206773
Ti sat (12) Alfa-ki P Ti sat(9) Alfa-ki P
359.9609974 1 1462.206773 359.9609974 1 1462.206773
359.9609974 0,31825117 1462.206773 359.9609974 0,318251023 1462.206773
Ti sat (14) Pi sat(mmHg) K Yi P Ti sat (C)
359.9609974 1462.20677 1.923956281 0.568682842 432.19896 86.81099744
359.9609974 465.348801 0.612301054 0.431317158 327.80104
1 760
Appendik B- 32
Appendik C- 1
APENDIX C
SPESIFIKASI PERALATAN
1. Tangki Penampang NaOH (F-151)
Fungsi : Menyimpan NaOH selama 1 bulan yang digunakan sebagai
katalis.
Bahan : Carbon Steel SA-240 Grade C
Bentuk : Silinder tegak dengan tutup bawah konikal ( = 120
o
) dan
tutup atas plat datar.
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan NaOH = 2,08333 kg/j
Lama penyimpanan = 2 minggu = 14 hari
Jumlah tangki = 1 buah
Densitas NaOH = 63,97083 lb/cuft
Maka:
NaOH tersimpan = 2,08333 x 14 x 24 = 699,9989 kg = 1543,2175 lb
Volume NaOH = cuft 12377 , 24
97083 , 63
2175 , 1543
=
Jika NaOH mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt):
Vt = cuft 80419 , 26
9 , 0
12377 , 24
=
Appendik C- 2
Menghitung diameter shell (Ds)
Vt = 1 / 4 . . Ds
2
. H
Dimana :
Ds = diameter tangki (ft)
H = tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = volume tangki (cuft)
Maka:
26,80419 = 1 /4 . . Ds
2
. (1,5 Ds)
Ds = 2,83409 ft
= 34,0091 in
Menghitung tekanan design
Tinggi larutan dalam shell (HI):
HI =
t
4
x
2 Ds
Vt
=
t
4
x cuft 12377 , 24
97083 , 63
2175 , 1543
=
Sedangkan:
P
design
= P
hidrostatik
+ 14,7
Dimana:
P
hidrostatik
=
144
) ( HI
gc
g

= psi
x x
69968 , 1
144
82603 , 3 1 97083 , 63
=
Maka:
Appendik C- 3
P
design
= 1,69968 + 14,7 = 16,39968 psi
Menghitung tebal silinder (ts)
ts = C
Pi fE
PixDi
+
) 6 , 0 ( 2
(pers. 3-19 BY)
Dimana:
ts = tebal shell (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter shell (in)
f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 (App.D, BY hal.342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 BY hal.254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga:
ts = +
) 39968 , 16 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
00908 , 34 39968 , 16
x x
x
=
16
2
=
16
2
=
16
298 , 2
in
16
3
Standarisasi diameter tangki
Dari tabel 57, BY hal.89 untuk Di = 34,00908 in didapatkan Do = 34 in
Maka:
Ds = Do - 2ts
= 34 2(3/16)
= 33,625 in
Hs = 1,5 x 33,625 = 50,4375 in
Appendik C- 4
Menghitung tebal tutup bawah
Direncanakan: tutup bawah berbentuk conical dengan sudut 120
o
thb = C
Pi fE
PixDi
+
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2
dimana:
thb = tebal tutup bawah (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 psi
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka:
thb = +
60 cos ) 39968 , 16 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
00908 , 34 39968 , 16
x x
x
=
16
2
=
16
595 , 2
in
16
3
Menghitung tebal tutup atas ( tha)
Direncanakan: tutup atas berbentuk plat datar
tha = C
Pi fE
PixDi
+
) 6 , 0 ( 2
(pers. 3-19 BY)
dimana:
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan operasi (psi)
Appendik C- 5
Di = diameter shell (in)
f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 psi (App.D,BY hal.342)
E = Efisiensi pengelasan = 0,8 (BY hal.254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga:
tha = +
) 7 , 14 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
625 , 33 7 , 14
x x
x
=
16
2
=
16
2638 , 2
in
16
3
Menghitung tinggi tangki penampung
Ht = tinggi tutup bawah + tinggi shell + tinggi tutup atas
Dimana:
Tinggi shell = 50,4375 in
Tinggi tutup atas = 0
Tinggi tutup bawah = OA= b + sf
Dari tabel 5-6 B &Y hal.88, untuk thb = 3/16 in maka: sf = 1,5 2 in
Diambil: sf = 1,5 in
Sedangkan: b = =
o
2
1
tan
2
1
xDs
= 625 , 33
60 tan
2
1
x in 7067 , 9
Maka:
Tinggi tutup bawah = OA = 9,7067 + 1,5 = 11,2067 in
Sehingga:
Appendik C- 6
Ht = 11,2067 + 0 = 61,6442 in
2. Tangki Penampung Aseton (F-112)
Fungsi: Menyimpan aseton selama 1 bulan sebagai bahan baku.
Bahan: Carbon Steel SA-240 Grade C
Bentuk: Silinder tegak dengan tutup atas conikal ( = 120
o
) dan tutup bawah
plat datar.
Perancangan:
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan aseton= 4431,96908 kg/j
Lama penyimpanan = 1 bulan = 30 hari
Jumlah tangki = 8 buah
Densitas aseton = 49,28976 lb/cuft
Maka:
Aseton tersimpan = 4431, 96908 x 24
= 1489141,611 kg
= 3282961,595 lb
volume aseton untuk 1 tangki :
Volume aseton = cuft 3475 , 66605
28976 , 49
595 , 3282961
=
Volume aseton untuk 1 tangki :
Volume aseton = cuft 3475 , 66605
8
3475 , 66605
=
Appendik C- 7
Jika aseton mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt) :
Vt = cuft 7427 , 9250
9 , 0
6684 , 8325
=
Menghitung diameter shell (Ds)
Vt = .. Ds
2
.H
Dimana :
Ds = diameter tangki (Ft)
H = tinggi (ft) = 1,5 Ds
Vt = Volume tangki (cuft)
Maka :
9250,7427 = .. Ds
2
(1,5Ds)
Ds = 19,8795 ft
= 238,5539 in
Menghitung tekanan design.
Tinggi larutan dalam shell (HI)
HI = =
t
4
x =
2
Ds
VI
=
t
4
x fit 8373 , 26
8795 , 19
6684 , 8325
=
Sedangkan :
P
design
= P
hidrostatik
+ 14,7
Dimana :
P
hidrostatik
= =
144
) ( HI
gc
g

psi
x x
1861 , 9
144
8373 , 26 1 28976 , 49
=
Appendik C- 8
Maka :
Pdesign = 9,1861 + 14,7 = 23,8861 psi
Menghitung tebal Silinder (ts)
ts= C
Pi fE
PixDi
+
) 6 , 0 ( 2
(pers 3-19 BY)
Dimana :
ts = tebal sheel (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter shell (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D, BY hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 (BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga :
ts =
) 8861 , 23 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
554 , 238 8861 , 23
x x
x

+
) 8861 , 23 6 , 0 8 , 0 1875 ( 2
554 , 238 8861 , 23
x x
x

+
16
12
=
16
0419 , 5
=
16
5
Standrisasi diameter tangki.
Dari tabel 57, BY hal 89 untuk Di = 238,554 in di dapatkan Do =240 in maka:
Ds = Do -2ts
= 240-2(5/16)
= 39,375 in
Hs = 1,5 x 239,375 = 359,0625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha)
Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120
o
Appendik C- 9
Tha = C
Pi fE
PixDi
+
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2
Dimana :
Tha = tebal tutp atas (in)
Pi = tekanan operasi (psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka :
tha =
60 cos ) 7 , 14 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
375 , 239 , 14
x x
x

+
16
1
=
16
7556 , 3
=
16
4
in
Menghitung tebal tutup bawah (thb)
Direncanakan : tutup bawah berbentuk plat datar
Sehingga :
thb = ts =5/16 in
Menghitung tinggi tangki penampung
Ht = tinggi tutup bawah + tinggi sheell + tinggi tutup atas
Dimana :
Tinggi shell = 359,0625 in
Tinggi tutup bawah = 0
Tinggi tutup atas = OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B dan Y hal 88, untuk tha = 4/16 in maka sf = 1,5-2,5 in
Appendik C- 10
Di ambil : sf = 1,5 in
Sedangkan : b =
o
2
1
tan
2
1
xDs
=
60 tan
375 , 239
2
1
x
= 69,1016 in
Maka :
Tinggi tutup atas = OA = 69,1016 + 1,5 = 70, 6016 in
Sehingga :
Ht = 0 + 359, 0625 + 70,6016 = 429,6641 in
3. Tangki Penampung H
3
PO
4
(F-123)
Fungsi : Menyimpan H
3
PO
4
selama 1 bulan yang digunakan sebagi katalis
Bahan : Carbon steel SA-240 Grade C
Bentuk : Slinder tegak dengan tutup bawah konikal ( =120
o
) dan tutup
atas
Plat datar.
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan H
3
PO
4
= 1,66667 kg/j
Lama penyimpanan = 1 bulan = 30 hari
Jumlah tangki = 1 buah
Densitas H
3
PO
4
= 115, 29073 lb/cuft
Maka :
H
3
PO
4
tersimpan = 1,66667 x 30 x 24 = 1200,0024 kg =2645, 5253 lb.
Volume H
3
PO
4
=
29073 , 115
5253 , 2645
= 22,9466 cuft
Appendik C- 11
Jika H
3
PO
4
mengisi 90% tangki, maka volume tangki(Vt):
Vt =
9 , 0
9466 , 22
= 25,4962 cuft
Menghitung diameter shell (Ds)
Vt = ..Ds
2
.H
Dimana :
Ds = Diameter tangki (ft)
H = tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = volume tangki (cuft)
Maka :
25,4962 = ..Ds
2
.(1,5 Ds)
Ds = 2,7872 ft
= 33,4466 in
Menghitung tekanan design.
Tinggi larutan dalam shell (HI):
HI =
t
4
x
2 DS
VI
=
t
4
x
78722 , 2
9466 , 22
=3,7628 ft
Sedangkan :
P
design
= P
design
+ 14,7
Dimana :
P
design
=
144
) ( HI
gc
g

= psi
x x
0126 , 3
144
7628 , 3 1 29073 , 115
=
Maka :
P
design
= 3,0126 + 14,7 = 17,7128 psi
Appendik C- 12
Menghitung tebal Silinder (ts)
ts= C
Pi fE
PixDi
+
) 6 , 0 ( 2
(pers 3-19 BY)
Dimana :
ts = tebal sheel (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter shell (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D, BY hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 (BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga :
ts =
) 7126 , 17 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
4466 , 33 7126 , 17
x x
x

+ +
16
12
=
16
3162 , 2
=
16
3
in
Standrisasi diameter tangki.
Dari tabel 57, BY hal 89 untuk Di = 33.4466 in di dapatkan Do =34 in
maka:
Ds = Do -2ts
= 34 - 2(3/16)
= 33,625 in
Hs = 1,5 x 33,625 = 50,4375 in
Appendik C- 13
Menghitung tebal tutup bawah (thb)
Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120
o
Tha = C
Pi fE
PixDi
+
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2
Dimana :
tha = tebal tutp atas (in)
Pi = tekanan operasi (psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka :
ts =
60 cos ) 7126 , 17 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
625 , 33 7126 , 17
x x
x

+ +
16
2
=
16
6357 , 2
=
16
3
in
Menghitung tebal tutup atas (tha)
Direncanakan : tutup atas berbentuk plat datar
tha = C
Pi fE
PixDi
+
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2
(pers 3-19 BY)
Dimana :
tha = tebal tutp atas (in)
Pi = tekanan operasi (psi)
Appendik C- 14
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D,BY, hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 (BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka :
ts =
) 7 , 14 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
625 , 33 7 , 14
x x
x

+
16
2
=
16
2638 , 2
=
16
3
in
Menghitung tinggi tangki penampung
Ht = tinggi tutup bawah + tinggi sheell + tinggi tutup atas
Dimana :
Tinggi shell = 50, 4375 in
Tinggi tutup bawah = 0
Tinggi tutup atas = OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B dan Y hal 88, untuk tha = 4/16 in maka sf = 1,5-2,5 in
Diambil : sf = 1,5 in
Sedangkan : b =
o
2
1
tan
2
1
xDs
=
60 tan
625 , 33
2
1
x
= 9,7067 in
Maka :
Tinggi tutup atas = OA = 9,7067 in + 1,5
= 11, 7067in]
Sehingga :
Ht = 11, 7067 in + 50,4375 in + 0 in
= 61,6442 in
Appendik C- 15
4. Tangki Penampung H
2
(F-148A)
Fungsi : Menampung hidrogen selama 1 minggu sebagai bahan pembantu.
Bahan : higj Alloy Steel SA-240 Grade 3 Type 304
Bentuk : Spherical
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan H
2
= 65,33334 kg/j
Lama penyimpanan = 1 minggu = 7 hari
Jumlah tangki = 8 buah
Densitas H
3
PO
4
= 115, 29073 lb/cuft
Perhitungan :
Hidrogen tersimpan = 65,33334 x 7 hari x 24 jam = 10976,00112 kg.
Volume H
2
= n.R.T/P
Dimana :
n = jumlah mol H
2
= 5488,000056 kmol
H = kostanta gas = 82,057.10
3
m
3
atm/kmol.K
T = suhu hidrogen = 30
o
C = 303 K
P = tekanan hidrogen = 3 atm
Maka :
Volume H
2
= 2151 , 45483
3
303 3 10 . 057 , 82 00056 , 5488
=
x x
Volume 1 tangki:
Volume H
2
=45483,2151m
3
/ 8 tangki = 5685,4019m
3
/tangki
Appendik C- 16
Jika hidrogen mengisi 90% tangki, maka volume tangki :
Vt = 5685,4019 m
3
/0,9 = 6317,1132m
3
Menghitung diameter tangki (Ds)
Vt = 4/3..r
2
6317
,
1132 = 4/3. .r
2
r = 11,47ft
= 37,63 ft
Ds = 2 x37,63 ft = 75,26 ft
Menghitung tabel tangki (ts)
t =
xp xf
pxR
2 , 0 85 , 1
(PERS. 4-115, Ulrich)
dimana :
ts = tebal tangki (in)
P = tekanan design (psi)
R = jari-jari tangki (in)
F = Stress yang diijinkan (psi) = 18750 (App.D, B&Y hal 342)
Maka :
Ts =
4 , 29 2 , 0 18750 85 , 1
12 , 903 4 , 29
x x
x

= in
16
13
16
25 . 12
=
Appendik C- 17
5. Tangki Penampung DAA ( F-133)
Fungsi : menyimpan DAA selama 1 jam sebelum didehidrasi.
Bahan : carbon Steel SA-240 grade S Type 304
Bentuk : Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk plat datar dan tutup bawah
konikal dengan sudut 120
o
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan DAA = 5787,46005 kg/jam
Lama penyimpanan = 1 jam
Jumlah tangki = 1 buah
Densitas DAA = 42,20294 lb/cuft
Maka DAA tersimpan = 5787,46005 x 1
= 5787,46005 kg
= 12759,0344 lb
Volume DAA = 12759,0344/42,2024
= 302,3257 cuft
jika DAA mengisi 90% tangki, maka volume tangki (vt) :
Vt =
0,9
302,3257
= 335,9175 cuft
menghitung diameter Shell (Ds)
Vt = Vs + Vk
dengan :
Vs = volume silinder = 1/4..Ds
2
.Ls
Appendik C- 18
Vk = Volume konstanta =
o
t
2 / 1
3
tg
Ds
24
Dimana :
Ds = diameter tangki (ft)
Ls = tangki Shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = Volume tangki (cuft)
Maka :
Vs = 1/4..Ds
2
. (1,5 Ds) = 1,1775 Ds
3
Vk =
60
3
tg
Ds
24
t
= 0,07554. Ds
3
Sehingga :
Vt = Vs + Vk
335,9175 = 1,1775 Ds
3
+ 0,07554. Ds
3
Ds = 6,4479 ft
Ds = 77,3756 in
Menghitung tekanan design S
Volume liquid dalam shell :
Vls = Vlarutan - Vkonis
= 302,3257 (0,07554 x 6,4479
3
)
= 282,0754 cuft
Tinggi larutan dalam shell (HI) :
HI =
t
4
x
Ds
Vl
2
=
t
4
x
Appendik C- 19
= 9,2632 ft
Sedangkan :
Pdesign = P hidrostatik + 14,7
Dimana :
P hidrostatik = psi
x x
HI
gc
g
7148 , 2
144
2632 , 9 1 20294 , 42
144
= =
|
|
.
|

\
|

Maka :
Pdesign = 2,7148 +14,7 = 17,4148 psi
Menghitung tebal silinder (ts)
ts =
( )
C
Pi fE
pixDi
+
6 , 0 2
(pers. 3-19 B&Y)
dimana :
ts = tebal shell (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter shell (in)
f = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi (App.D, B&Y hal.342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 ( B&Y hal. 254)
C = faktor korosi = 1/16 in
Sehingga :
ts =
( )
in
x x 16
2
16
7192 , 1
16
1
17,4148 6 , 0 8 , 0 18750 2
x77,3756 17,4148
= = +

Appendik C- 20
Standarisasi diameter tangki
Dari tabel 57 B&Y hal.89 untuk Di = 77,3756 in didapatkan Do = 78 in
Maka :
Ds = Do 2ts
= 78 2(4/16)
= 77,75 in
Hs = 1,5 x 77,75 = 116,625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha)
Direncanakan : tutup atas berbentuk plat datar
Tha =
( )
C
Pi fE
pixDi
+
6 , 0 2
(pers. 3-19 B&Y)
Dimana :
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan operasi (Psi)
Di = diameter Shell (in)
F = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi (App.D, B&Y hal.342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 ( B&Y hal. 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga :
Tha =
( )
in
x x 16
3
16
6115 , 2
16
2
77,75 6 , 0 8 , 0 18750 2
x77,75 14,7
= = +

Menghitung tebal tutup bawah (thb)


Direncanakan : tutup bawah berbentuk conical dengan sudut 120
o
Appendik C- 21
Thb =
( )
C
Pi fE
pixDi
+
o 2 / 1 cos 6 , 0 2
Dimana :
thb = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan operasi (Psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
F = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi (App.D, B&Y hal.342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 ( B&Y hal. 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka :
Thb =
( )
in
x x 16
3
16
4453 , 2
16
1
60 cos 17,4148 6 , 0 8 , 0 18750 2
x77,75 17,4148
= = +

Menghitung tinggi tangki penampung :


Ht = tinggi tutup bawah + tinggi Shell + tinggi tutup atas
Dimana :
Tinggi shell = 116,625 in
Tinggi tutup atas = 0
Tinggi tutup bawah = OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B&Y hal 88, untuk Thb = 3/16 in maka sf = 1,5 2 in
Dan diambil sf = 1,5 in
Sedangkan : b = =
o 2 / 1 tan
2 / 1
Ds
60 tan
75 , 77 2 / 1

x
= 22,4445 in
Appendik C- 22
Maka :
Tinggi tutup bawah = OA = 22,4445 + 1,5 = 23,9445 in
Sehingga :
Ht = 23,9445 in +116,625 in + 0 = 140,5695 in
6. Akumulator (F-134)
Fungsi : menampung destilat sementara
Jenis : akumulator horizontal
Kapasitas : 10,6231 cuft
Jumlah : 1 buah
Direncanakan :
1. tangki berbentuk silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah standar
dished head
2. bahan konstruksi yaitu carbon Steel SA-240 grade M Type 316.
3. liquida mengisi 80 % volume tangki.
4. L/D = 3 ( Ulrich, Hal. 249)
Perhitungan :
densitas campuran = 49,9 lb/cuft
Waktu tinggal = 10 menit
Masa bahan masuk = 1154,15892 kg/j = 2544,45876 lb/j
Menentukan volume akumulator
Volume bahan masuk :
V =
mpuran densitasca
Masuk massaBahan
x waktu tinggal
Maka :
Appendik C- 23
V = cuft menit x
menit
jam
x 4985 , 8 10
60
1
lb/cuft 49,9
lb/j 2544,45876
=
Liquida mengisi 80% tangki, maka volume tangki :
Vt = cuft 6231 , 10
8 , 0
4985 , 8
=
Menentukan dimensi tangki
Vt = 0,25..di
2
.L + 2. 0,847.di
3
10,6231 = 0,25..di
2
(3di) + 0,1694. di
3
di = 1,6145 ft = 19,347 in
L = 3.di
= 3 x 1,6145 ft
= 4,8435 ft
= 58,122 in
Menentukan tekanan design
Pdesign = P hidrostatik + 14,7
Dimana :
P hidrostatik = .h / 144
= (49,9 x 4,8435)/144
= 1,6784 Psia
Maka :
Pdesign = 1,6784 + 14,7
= 16,3784 Psia
Appendik C- 24
Menentukan tebal tangki
M = W.0,5L
= 2544,45876 x 0,5 x 58,122
= 73944,51602 in-lb
[I/Y] = [.r
3
. ts
3
]/ r
= .r
2
. ts
3
= .(di)
2
. ts
= .9,687
2
.ts
=294,6512 ts in
2
Maka :
f = M/[I/Y]
18750 = 73944,51602 in lb/ 294,6512 ts in
2
ts = (0,214/16) + Cs
= (0,214/16) + 1/6 2/16 in
jadi tebal tangki : 2/16 in
Menentukan tebal tutup
Direncanakan : tutup atas dan bawah standar dished head
tha = (0,885 x Pi x R)/( f E 0,1 Pi) + C (dimana :R=D)
Maka :
tha = (0,885 x 16,3784 x 19,374)/( 18750 x 0,8 0,1 16,3784) + 1/6
= 1.2996/16
= 2/16 in
tebal tutup bawah :
Appendik C- 25
thb = tha = 2/16 in
Dimensi akumulator :
Diameter = 1,6145 ft
Panjang = 4,8435 ft
Tebal = 2/16 in
7. Akumulator (F-148B)
Fungsi : menampung destilat sementara
Jenis : akumulator horizontal
Kapasitas : 35,687 cuft
Jumlah : 1 buah
Direncanakan :
5. Tangki berbentuk silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah standar
dished head
6. Bahan konstruksi yaitu carbon Steel SA-240 grade M Type 316.
7. Liquida mengisi 80 % volume tangki.
8. L/D = 3 ( Ulrich, Hal. 249)
Perhitungan :
densitas campuran = 42,9 lb/cuft
Waktu tinggal = 10 menit
Masa bahan masuk = 3333,33333 kg/j = 7348,66666 lb/j
Menentukan volume akumulator
Volume bahan masuk :
V =
mpuran densitasca
Masuk massaBahan
x waktu tinggal
Appendik C- 26
Maka :
V = cuft menit x
menit
jam
x 5496 , 28 10
60
1
lb/cuft 42,9
lb/j 7348,6666
=
Liquida mengisi 80% tangki, maka volume tangki :
Vt = cuft 687 , 35
8 , 0
5496 , 28
=
Menentukan dimensi tangki
Vt = 0,25..di
2
.L + 2. 0,847.di
3
35,687 = 0,25..di
2
(3di) + 0,1694. di
3
di = 14,1368 ft = 169,6416 in
L = 3.di
= 3 x 14,1368 ft
= 42,4104 ft
= 508,9248 in
Menentukan tekanan design
Pdesign = P hidrostatik + 14,7
Dimana :
P hidrostatik = .h / 144
= (49,9 x 42,4104 )/144
= 12,6348 Psia
Maka :
Pdesign = 12,6348 + 14,7
= 27,3348 Psia
Appendik C- 27
Menentukan tebal tangki
M = W.0,5L
= 7348,66666 x 0,5 x 508,9248
= 1869959,355 in lb
[I/Y] = [.r
3
. ts
3
]/ r
= .r
2
. ts
3
= .(di)
2
. ts
= .84.8208
2.
ts
= 2590,9438 ts in
2
Maka :
f = M/[I/Y]
18750 = 1869959,355 in lb / 2590,9438 ts in
2
ts = (0,615/16) + Cs
= (0,615/16) + 1/6 2/16 in
jadi tebal tangki : 2/16 in
Menentukan tebal tutup
Direncanakan : tutup atas dan bawah standar dished head
tha = (0,885 x Pi x R)/( f E 0,1 Pi) + C (dimana :R=D)
Maka :
tha = (0,885 x 16,3784 x 19,374)/( 18750 x 0,8 0,1 16,3784) + 1/6
= 1.2996/16
= 2/16 in
tebal tutup bawah :
Appendik C- 28
thb = tha = 2/16 in
Dimensi akumulator :
Diameter = 1,6145 ft
Panjang = 4,8435 ft
Tebal = 2/16 in
8. Tangki penampung MIBK (F-148)
Fungsi : menyimpang MIBK selama 3 hari sebagai produk
Bahan : carbon Steel SA-240 Grdae C
Bentuk : Silinder tegak dengan tutup atas konikal ( = 120
o
) dan tutup
bawah plat datar.
Perancangan :
Menghitung volume tangki
Kebtuhan MIBK = 3333,33333 kg/ j
Lama penyimpanan = 3 hari
Jumlah tangki = 2 buah
Densitas aseton = 49,80665 lb/cuft
Maka :
MIBK tersimpan = 3333,33333 x 3 x 24
= 239999,9998 kg
= 529103,9995 lb
Volume MIBK = 529103,9995/ 49,80665 = 10623,1598 cuft
Volume aseton untuk satu tangki :
Volume MIBK = 10623,1598/ 2 = 5311,5799 cuft
Appendik C- 29
Jika MIBK mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt) :
Vt = 5311,5799/ 0,9 = 5901,7554 cuft
Menghiltung diameter shell (Ds)
Vt = .. Ds
2
. H
Dimana :
Ds = diameter tangki (ft)
H = tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = volume tangki (cuft)
Maka :
5901,7554 cuft = .. Ds
2
. (1,5 Ds)
Ds = 17,1135 ft
=2053626 in
Menghitung Tekanan Design
Tinggi larutan dalam shell (H) :
HI = (4/ ) x (Vl/Ds
2
)= (4/ ) x (5311,5799 cuft/ 17,1135
2
= 23,1033 ft
sedangkan :
Pdesign = Phidrostatik + 14,7
Dimana :
Phidrostatik =
144
80665 , 49
144
=
|
|
.
|

\
|
HI
gc
g

= 7,991 Psi
Maka :
Pdesign = 7,991 Psi + 14,97 = 22,691 Psi
Appendik C- 30
Menghitung tebal silinder :
ts =
) 6 , 0 ( 2 Pi fEx
PixDi
+ C (pers 3-19 B&Y)
Dimana :
ts = tebal shell (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = Diameter Shell (in)
f = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi ( APP. D, B&Y hal.342)
E = Efisiensi pengelasan = 0,8 (B&Y hal 254 )
C = factor Korosi = 2/16 in
Sehingga :
ts =
) 691 , 22 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
3626 , 205 691 , 22
x x
x

+
16
2
=
16
4875 , 4
=
16
5
inc.
Standarisasi diameter tangki
Dari table 57 B& Y hal.89 untuk Di = 205,3626 in didapatkan Do = 216 in
Maka :
Ds = Do 2ts
= 216 2(5/16)
= 215,375 in
Hs = 1,5 x 215 x215,375 = 323,0625 in
Menghitung tebal tutup atas
Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120
o
Appendik C- 31
tha =
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2 Pi fe
PixDi

+ C
dimana :
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan operasi (Psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
F = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E = Efisiensi pengelasan = 0,8
C = factor korosi = 2/16 in
Maka :
Tha =
60
2
1
cos ) 7 , 14 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
375 , 215 7 , 14
x x
x

+
16
2
+
16
3791 , 5
=
16
6
inc.
Menghitung tebal tutup bawah (thb)
Direncanakan : tutup bawah berbentuk plat datar
thb =
) 6 , 0 ( 2 Pi fE
PixDi

+ C (Pers. 3-19 B&Y)


dimana :
thb = tebal tutup bawah (in)
Pi = tekanan design (Psi)
Di = diameter Shell (in)
F = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi (App.D, B& Y hal.342)
E = Efisiensi pengelasan = 0,8 (B & Y hal,254)
C = factor korosi = 2/16 in
Appendik C- 32
Maka :
Thb =
) 691 , 22 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
375 , 215 691 , 22
x x
x

+
16
2
=
16
6088 , 4
=
16
5
inc.
Menghitung tinggi tangki penampung
Ht = tinggi tutup bawah + tinggi tutup atas + tinggi shell
Dimana :
Tinggi shell = 323,0625 in
Tinggi tutup bawah = 0
Tinggi tutup atas = OA = b + sf
Dari table 5-6 B & Y hal 88 untuk Tha = 6/16 in maka : sf = 1,5-3 in
Diambil : sf = 1,5
Sedangkan : b =
60 tan
375 , 215 2 / 1
2 / 1 tan
. 2 / 1 x DS
=
o
= 62,1734 in
Maka :
Tinggi tutup bawah = OA = 62,1734 + 1,5 = 63,6734 in
Sehingga :
Ht = 0 + 323,0625 + 63,6734 = 386,7359 in
9. Mixer (M- 150)
fungsi : mengencerkan NaOH dari konsentrasi 40% menjadi konsentrasi 5 %.
Bentuk : silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah berbentuk dished head.
a. Menentukan volume tangki
Bahan masuk : 36,74334 lb/j
: 16,66667 kg/j
(densitas ) : 63,97083 lb/ft
3
Appendik C- 33
waktu pengenceran = jam
volume bahan =
97083 , 63
) 2 / 1 ( 74334 , 36 x
= 0,28719 ft
3
volume liquid dalam tangki 80 % maka volume tangki (Vt) :
Vt = 0,28719/0,8 = 0,35899 cuft
b. Menentukan diameter tangki
Dipergnakan dimensi = Ls = 1,5 Ds
Volume tnagki = 2.V dish + Vs
V dish = 0,0847 Ds
2
Vs = /4. Ds
2
.1,5 Ds
0,35899 = (2 x 0,0847 + 1,1775 Ds
2
)
Ds = 0,64355 ft
Volume larutan dalam tutup bawah = 0,087 x 0,64355
3
= 0,02258 ft
3
volume larutan dalam shell = 0,35899 -0,02258 = 0,33641 ft
3
Tinggi larutan dalam shell = 4/ . 0,33641/0,64355
2
Tinggi larutan dalam tutup bawah :
BC = r- icr
AB = (ID/2) icr
B= r -
AB BC
2 2

Dimana :
Icr = 0,06 x D = 0,06 x 0,64355 = 0,03861 ft
r = D = 0,64355 ft
maka :
Appendik C- 34
BC = 0,64355 - 0,03861 = 0,60494 ft
AB = (0,64355/2) - 0,03861 = 0,28317 ft
b = 0,64355 - -
0,28317 0,60494
2 2
sehingga :
tinggi larutan (HI) = 1,03475 + 0,35778 = 1,39253 ft = 16,71036
c. Menentukan menentukan design
P design = 14,7 + hidrostatik
Dimana :
P hidrostatik =
144
71036 , 16 1 97083 , 63
144
). / .( x x Hi gc g
=

= 7,4234 Psi
Maka :
P design = 14,7 + 7,4234 = 22,1234 Psi
d. Menentukan tebal tangki
Bahan konstruksi = carbon stell SA-240 grade C type 347
F allowable = 18750 psi
C = 2/16 in
E = 0.8
Tebal bagian silinder :
ts = C
pi fE
Di pd
+
. 6 , 0 ( 2
12 . .
ts =
16
2
1234 . 22 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
12 7226 , 7 1234 , 22
+
x x
x x
ts = in
16
3
16
0944 , 3
=
Appendik C- 35
standarisasi :
dari table 5.7 B &Y hal. 90, untuk Di = 7,722 in maka Do = 12 in
maka :
Ds = Do 2 ts = 12 (2.3 /16) = 11,625
Tebal bagian tutup bawah :
th = C
pi fE
Rc pd
+
. 1 , 0
. . 88 , 0
th =
16
2
1234 . 22 1 , 0 8 , 0 18750
7226 , 7 1234 , 22 885 , 0
+
x x
x x
th = in
16
3
16
1613 , 2
=
perhitungan pengaduk :
data : = 64 Cps = 0,043 lb/ft.dt
= 63,97083 lb/cuft
Dipakai : Impeler jenis aksial dengan 4 buah plat blade
Dari Mc. Cabe fig. 9.9 :
D impeler = 1/3 x 7,7226 = 2,5472 in = 0,215 ft
Lebar Blade = 0,2 . D impeller 0,2 x 0,215 = 0,043 ft
Panjang blade = 0,25 D impeller =0,054 ft
Maka dasar perhitungan kurva Dpada fig 9-13 Mc.Cabe ed.4
Didapat : kecepatan putaran (n) = 90 rpm = 1,5 rps
Maka :
Nre =

n D . .
2
=
043 , 0
5 , 1 215 , 0 97083 , 63
2
x x
=103,15296
Dari kurva D fig.9-20 Mc.Cabe :
Appendik C- 36
P =
gc
Dimpeler n Np . . .
5 3
=
2 , 32
97083 , 63 215 , 0 5 , 1 1
5 3
x x
=0,0031 Hp
Grand losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 0,5 Hp
Power Input = 0,0031 + 0,5 = 0,5031 = 0,1258 Hp
Maka :
Total daya yang diperlukan = 0,5061 + 0,1258 = 0,6289 Hp
Dipakai daya sebesar 1 Hp
10. Pompa (L-111)
fuingsi : Mengalirkan aseton dari f-112 ke R-110
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 4431,96908 kg/j
= 9770,71903 lb/j
=2,7141 lb/dt
Densitas : 54,02 lb/cuft
Viskositas = 0,31 cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
=0,00588 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (2,7141 lb/dt)/(54,02 lb/cuft)
= 0,0502 cuft/dt
3,012 cuft/mt
22,5328 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
Appendik C- 37
= 3,9x0,0502
0,45
x54,02
0,13
= 1,0148 in
Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 1,38 in = 0,115 ft
OD = 1,66 in
Flow Area = 1,5 in
2
= 0,0104 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa)
V
2
=Q/A
2
=(0,0502 cuft/dt)/(0,0140 ft
2
)
=4,8269 ft/dt
V = V
2
V
1
= 4,8269 0 = 4,8269 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
00588 , 0
115 , 0 8269 , 4 02 , 54 x x
= 5099,68552 > 2100
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 40 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,115 ft
Appendik C- 38
=11,04 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 77 x 0,115 ft
=1,61 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
=3 x 300 x 0,115 ft
=11,04 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 40 + 11,04 +1,61 + 34,5 + 1,9 + 3,8
=92,85 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,00131
Didapat : f = 0,09
1. pada straight pipe
Appendik C- 39
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
115 , 0 2 , 32 2
85 , 92 8269 , 4 009 , 0 4
2
x x
x x x
= 10,5157 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, krena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F2 =
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
8269 , 4 5 , 0
2
x x
x
= 0,1809 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
F2 =
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
8269 , 4 1
2
x x
x
= 0,3618 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F2 = 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
8269 , 4 75 , 0
2
x x
x
= 0,814 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 10,5157 + 0,1809 + 0,3618 + 0,814
= 11,8724 lbm.ft / lbm
Appendik C- 40
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 4,8269 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(4,8269
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 11,8724 = Ws
Ws = 12,8553 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 12,8553 x 0,0502 x 54,02 / 550
= 0,0634 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0634 / 0,18 = 0,3522
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,3522 / 0,8 = 0,4403
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Appendik C- 41
Jumlah : 1 buah
11. Pompa (L-122)
fuingsi : Mengalirkan aseton dari f-113 ke R-120
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 5787,46005 kg/j
= 12759,03443 lb/j
=3,54418 lb/dt
Densitas : 49,87286 lb/cuft
Viskositas = 0,575 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
=0,000386 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (3,54418 lb/dt)/(49,87286 lb/cuft)
= 0,0711 cuft/dt
= 3,012 cuft/mt
= 22,5328 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9x0,07112
0,45
x49,87286
0,13
= 1,973 in
Standarisasi ID = 2 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 2,067 in = 0,1723 ft
OD = 2,38 in
Appendik C- 42
Flow Area = 3,35 in
2
= 0,0233 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa)
V
2
= Q/A
2
= ( 0,0711 cuft/dt)/(0,0233 ft
2
)
= 3,0515 ft/dt
V = V
2
V
1
= 3,0515 0 = 3,0515 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
000384 , 0
1723 , 0 0515 , 3 87286 , 49 x x
= 67932,19084 > 2100
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 30 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,1723 ft
=16,5408 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 7 x 0,1723 ft
Appendik C- 43
=2,4122 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
=3 x 300 x 0,1723 ft
=51,69 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 30 + 16,5408 +2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8
=106,343 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,000876
Didapat : f = 0,0045
1. pada straight pipe
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
1723 , 0 2 , 32 2
343 , 106 0515 , 3 0045 , 0 4
2
x x
x x x
= 1,6063 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Appendik C- 44
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F2 =
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
0515 , 3 5 , 0
2
x x
x
= 0,0723 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
F2 =
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
0515 , 3 1
2
x x
x
= 0,1446 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F2 = 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
0515 , 3 75 , 0
2
x x
x
= 0,3253 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,6063 + 0,0723 + 0,1446 + 0,3253
= 2,1485 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 3,0515 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
Appendik C- 45
(3,0515
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,1485 = Ws
Ws = 2,9142 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 2,9142 x 0,0711 x 49,87286 / 550
= 0,0188 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0188 / 0,18 = 0,1044
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,1044/ 0,8 = 0,1305
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
12. Pompa (L-145)
fungsi : Mengalirkan aseton dari F-124 ke R-140
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 3951,55463 kg/j
= 8711,59734 lb/j
= 2,41989 lb/dt
Densitas : 55,55026 lb/cuft
Viskositas = 1,9 Cp x 6,7197.10
-4
lbm/ft.dt
Appendik C- 46
= 0,00128 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (2,41989 lb/dt)/(45,55026 lb/cuft)
= 0,0531 cuft/dt
= 3,186 cuft/mt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9x0,0531
0,45
x45,55026
0,13
= 1,7099 in
Standarisasi ID = 2 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 2,067 in = 0,1723 ft
OD = 2,38 in
Flow Area = 3,35 in
2
= 0,0233 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena diameter A
1
tangki>>>A
1
pipa)
V
2
=Q/A
2
= (0,0531 cuft/dt)/(0,0233 ft
2
)
= 2,279 ft/dt
V = V
2
V
1
= 2,279 0 = 2,279 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
00128 , 0
1723 , 0 279 , 2 55023 , 45 x x
= 13973,67034 > 2100
Appendik C- 47
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 60 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,1723 ft
=16,5408 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 7 x 0,1723 ft
=2,4122 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
= 3 x 300 x 0,1723 ft
= 51,69 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 60 + 16,5408 + 2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8
Appendik C- 48
= 136,343 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,000876
Didapat : f = 0,007
1. pada straight pipe
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
1723 , 0 2 , 32 2
343 , 136 279 , 2 007 , 0 4
2
x x
x x x
= 1,7869 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F
2
=
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
279 , 2 5 , 0
2
x x
x
= 0,0403 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
F2 =
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
279 , 2 1
2
x x
x
= 0,0806 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F2 = 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
279 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,1815 lbf.ft / lbm
Appendik C- 49
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,7869 + 0,0403 + 0,0806 + 0,1815
= 2,0893 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 4,8269 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,279
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,0893 = Ws
Ws = 2,7911 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 12,8553 x 0,0502 x 54,02 / 550
= 0,0123 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0683 / 0,18 = 0,0683
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Appendik C- 50
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0683 / 0,8 = 0,0854
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
13. Pompa (L-147)
fuingsi : Mengalirkan bahan dari f-112 ke R-110
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 6037,27337 kg/j
= 13309,77287 lb/j
= 3,6972 lb/dt
Densitas : 45,55026 lb/cuft
Viskositas = 0,18 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
= 0,000121 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (3,6972 lb/dt)/(45,55026 lb/cuft)
= 0,0812 cuft/dt
= 4,872 cuft/mt
= 36,4474 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
iD optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9x0,0812
0,45
x54,55026
0,13
Appendik C- 51
= 2,070 in
Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 2,469 in = 0,2058 ft
OD = 2,88 in
Flow Area = 4,79 in
2
= 0,0333 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa)
V
2
=Q/A
2
= (0,0812 cuft/dt)/(0,00333 ft
2
)
= 2,4384 ft/dt
V = V
2
V
1
= 2,4384 0 = 2,4384 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
00121 , 0
2058 , 0 4384 , 2 55026 , 45 x x
= 188910,375 > 2100
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 60 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,2058 ft
=19,7568 ft
Appendik C- 52
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 7 x 0,115 ft
=2,8812 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
=3 x 300 x 0,2058 ft
=61,74 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 60 + 19,7568 +2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8
=10,078 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,000733
Didapat : f = 0,005
1. pada straight pipe
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
2058 , 0 2 , 32 2
078 , 160 4684 , 2 009 , 0 4
2
x x
x x x
= 1,4363 lbf.ft/lbm
Appendik C- 53
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F
2
=
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
4384 , 2 5 , 0
2
x x
x
= 0,0462 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
F
3
=
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
4384 , 2 1
2
x x
x
= 0,0923 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
4384 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,2077 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,4363 + 0,0462 + 0,0923 + 0,2077
= 1,7825 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 2,4384 ft / dt
Appendik C- 54
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,4384
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 1,7824 = Ws
Ws = 2,4959 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 2,4959 x 0,0812 x 45,55026 / 550
= 0,0168 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0168 / 0,18 = 0,0933
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0933 / 0,8 = 0,1166
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
14. Pompa (L-133)
fuingsi : Mengalirkan aseton dari F-134 ke R-110
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 1154,15892 kg/j
Appendik C- 55
= 2544,45876 lb/j
=0,7068 lb/dt
Densitas : 54,02 lb/cuft
Viskositas = 0,15 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
=0,000101 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (0,7068 lb/dt)/(54,02 lb/cuft)
= 0,0131 cuft/dt
= 0,786 cuft/mt
= 5,8801 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari Peter and Timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9x0,0131
0,45
x54,02
0,13
= 0,9313 in
Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 1,049 in = 0,0874 ft
OD = 1,32 in
Flow Area = 0,864 in
2
= 0,006 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena A
1
tangki>>>A
2
pipa)
V
2
=Q/A
2
Appendik C- 56
= (0,0131 cuft/dt)/(0,006 ft
2
)
=2,1833 ft/dt
V = V
2
V
1
= 2,1833 0 = 2,1833 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
000101 , 0
0874 , 0 1833 , 2 02 , 54 x x
= 102060,585 > 2100
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 40 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,0874 ft
=8,3904 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 7 x 0,0874 ft
=8,3904 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
Appendik C- 57
=3 x 300 x 0,0874 ft
=26,22 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 60 + 8,3904 +1,2236 + 26,22 + 1,9 + 3,8
=101,534 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,00173
Didapat : f = 0,006
1. pada straight pipe
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
115 , 0 2 , 32 2
534 , 101 1833 , 2 006 , 0 4
2
x x
x x x
= 2,0637 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F2 =
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
1833 , 2 5 , 0
2
x x
x
= 0,037 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
Appendik C- 58
F
3
=
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
1833 , 2 1
2
x x
x
= 0,074 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F2 = 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
1833 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,1665 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 12,0637+ 0,037 + 0,074 + 0,1665
= 2,3412 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 2,1833 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,1833
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,3412 = Ws
Ws = 3,0363 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 3,0363 x 0,0131 x 54,02 / 550
Appendik C- 59
= 0,0039 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0039 / 0,18 = 0,0217
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0217 / 0,8 = 0,0271
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
15. Blower (L-146B)
Fungsi : sebagai alat transportasi gas hidrogen yang di-recycle .
Rate : 6,53334 Kg/j
Suhu masuk : 120
o
C
Tekanan : 1 atm (14,7 Psia )
Pressur drop : 0,5 psia
Perhitungan :
Menentukan volume gas :
V
gas
=
P
T R n . .
Dimana :
n = kgmol
kg
26667 , 3
2
53334 , 6
=
R = 82,057.10
3
m
3
.atm/kgmol.K
Appendik C- 60
T = 120
o
C = 393 K
P = 1 atm
Maka :
V
gas
= =

1
393 . 057 , 82 26667 , 3
10
3
x x
105,345 m
3
= 3720,2236 cuft
Menentukan rate volumemetrik
Rate Volumetrik = massa/ densitas
Dimana :
Densitas = cuft lb
cuft
lb
/ 00387 , 0
2236 , 3720
4034 , 14
=
Menentukan daya blower
Hp = Hp Udara /
Dimana :
Hp udara = V.P/33000
= 144 x 3720,2236 x0,5 / 33000
= 8,1169
Efisiensi = 70%
Maka :
Hp = 8,1169/0,7 = 11,596
Diambil power sebesar 12 Hp
Kesimpulan
Type : Blower centrifugal
Jumlah : 1 buah
Bahan : Carbon steel
Appendik C- 61
16. Blower (L-146A)
Fungsi : sebagai alat transportasi gas hidrogen dari F-148A ke D-140
Rate : 65,33334 kg /j
Suhu : 30
o
C
Tekanan : 3 atm (44,1 psia)
Presure drop : 0,5 Psi
Perhitungan :
Menentukan volume gas
V
gas
=
P
T R n . .
Dimana :
n = kgmol
kg
6667 , 32
2
53334 , 6
=
R = 82,057.10
3
m
3
.atm/kgmol.K
T = 30
o
C = 303 K
P = 3 atm
Maka :
V
gas
= =

36
303 . 057 , 82 6667 , 32
10
3
x x
270,7334 m
3
= 9560,8606 cuft
Menentukan rate volumemetrik
Rate Volumetrik = massa/ densitas
Dimana :
Densitas = cuft lb
cuft
lb
/ 0151 , 0
9560,8606
0339 , 144
=
Menentukan daya blower
Appendik C- 62
Hp = Hp Udara /
Dimana :
Hp udara = V.P/33000
= 144 x 9560,8606 x0,5 / 33000
= 20,81169
Efisiensi = 70%
Maka :
Hp = 20,81169/0,7 = 29,7309
Diambil power sebesar 30 Hp
Kesimpulan
Type : Blower centrifugal
Daya : 30 Hp
Jumlah : 1 buah
Bahan : Carbon steel
17. Kondensor (E-121)
T
1
= 248
o
F
t
2
= 78,8
o
F t
2
= 95
o
F
T
1
= 135,104
o
F
Perencanaan :
1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft
2
.
o
F
Appendik C- 63
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
1. neraca bahan dan panas
Dari app.B didapat :
Q = 211742,09180 Kkal/j = 840259,7335 BTU/j
M = 1927,47218 kg/j = 4249,30517 lb/j
m = 12477,95046 kg/j = 27508,888958 lb/j
2. T
LMT
=
( ) ( )
( )
( )
1 2
2 1
1 2 2 1
ln
t T
t T
t T t T


=
( ) ( )
( )
( ) 8 , 78 104 , 135
95 248
ln
8 , 78 104 , 135 95 248


=96,728
o
F
karena isothermal maka : ft = 1 sehingga : t = T
LMT
= 96,728
o
F
3. suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 ) = 191,552
o
F
tc = (T1 + T2 ) = 86,9
o
F
4. Trial UD = 90 BTU/j.ft.
o
F
A=
t UDx
Q
A
=
728 , 96 90
7335 , 840259
x
=96,52 ft
2
M=
xl a
A
' '
=
728 , 96 90
7335 , 840259
x
=30,723 31 buah
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat :
Nt Stadar = 32 buah
Ids = 10 in
N = 1
B = Ids = 10 in
Appendik C- 64
N + 1 =
B
xl 12
=
10
12 12x
= 14,4
UD korektor =
dart s
dart s
xUD
Nt
Nt
tan
tan
= 90
32
31
x = 87,118 BTU /jft
O
F
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
5. as =
44 . .
. .
l Pt n
c B IDs
=
144 1 . 1
25 , 0 10 10
4 / 1
x
x x
= 0,139
6. Gs = M/as
= 4249,30517 / 0,139
= 30570,54079
NRe =
42 , 2 .
.

Gs de
=
42 , 2 . 247 , 0
54079 , 30570 ). 12 / 99 , 0 (
= 4219,3422
7. Asumsi kondesor horizontal
ho = 180 BTU / j. ft.
o
F
G =
l Nt
M
.
3 / 2
=
12 . 32
30517 , 4249
3 / 2
= 35,132
5.at =
144 .
' .
n
a Nt
=
144 . 2
576 , 0 . 32
= 0,064
6. Gt = m/at
= 27508,88958/0,064
= 429826,3997
NRe =
42 , 2 .
.

Gt di
=
42 , 2 . 85 , 0
4 , 429826 .
12
856 , 0
|
.
|

\
|
= 14905,66351
7. V = Gt/ 3600.
V =
5 , 62 . 3600
3997 , 429826
= 1,91
q= 0,94; hi = 500 hi koreksi =
0,94.500 = 470
Appendik C- 65
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
=
( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 9 , 86 552 , 191
32 , 402 180
180
9 , 86
=119,249
O
F
f = 0,309; kf = 0,22; sf = 0,879
ho = 165 Btu / j.ft
o
F
hio = hi koreksi x
|
.
|

\
|
do
di
= 470 .
|
.
|

\
|
1
856 , 0
= 402,32
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
165 32 , 402
165 32 , 402
+
x
= 117,011
9.Rd =
Ud Uc
Ud Uc
.

=
188 , 87 011 , 117
188 , 87 011 , 117
x

Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)


Evaluasi Pressure Drop
Shell Uap Campuran Tube (Air)
1. N Re = 4219,3422
2. f = 0,0025
(Kern,fig.29,hal.839)
3. APs =
sg de
N Id Gs f
. . 2210 , 25
) 1 .( . .
10
2
+
1. N Re = 14905,66351
2. f = 0,00029 (Kern,fig.29,hal.839)
3. APs =
sg di
n I Gt f
. . 2210 , 25
. . .
10
2
Appendik C- 66
=
879 , 0 ). 12 / 99 , 0 .( 10 . 22 , 25
4 , 14 .
12
10
. ) 54079 , 30570 ( 0025 , 0
10
2
|
.
|

\
|
= 0,00371 psi < 2 psi
(memenuhi)
=
1 ). 12 / 856 , 0 .( 10 . 22 , 5
2 . 12 . ) 54079 , 30570 ( 0029 , 0
10
2
= 0,345
APn=
g
v
x
sg
n
2
4
2
=
2 , 32 2
912 , 1
1
2 . 4
x
x
= 0,453
APt = 0,345 + 0,453 = 0,789 psi
APt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan
Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari Destilator (R-130)
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Diminsi kondesor :
Shell : Ids = 10 in; n = 1; b=10 in
Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=12 ft; nt = 32 buah; Pt=1,25 in
Susunan square pitch; n = 2;a = 0,576 in
2
; di=0,856 in
Bahan : Carbon steel
18. Kondensor (E-131)
T
1
= 165,542
o
F
t
2
= 78,8
o
F t
2
= 104
o
F
Appendik C- 67
T
1
= 156,146
o
F
Perencanaan :
1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft
2
.
o
F
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
a. neraca bahan dan panas
Dari app.B didapat :
Q = 617194,5864 Kkal/j = 2449223,743 BTU/j
M = 3933,55076 kg/j = 8671,90601 lb/j
m = 44085,3276 kg/j = 97190,51323 lb/j
b. T
LMT
=
346 , 77
542 , 61
ln
346 , 77 542 , 61
=69,14
o
F
karena isothermal maka : Ft = 1 sehingga : t = T
LMTD
= 69,14
o
F
c. Suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 ) = 160,844
o
F
tc = (T1 + T2 ) = 91,4
o
F
d. Trial UD = 120 BTU/j.ft.
o
F
A=
t UDx
Q
A
=
14 , 69 120
743 , 2449223
x
=295,201 ft
2
M=
xl a
A
' '
=
12 261 , 0
201 , 295
x
=70,47 71 buah
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat :
Nt Stadar = 76 buah
Appendik C- 68
Ids = 15,25 in
N = 1
B = Ids = 15,25 in
N + 1 =
B
xl 12
=
25 , 15
16 12x
= 12,59
UD korektor =
dart s
dart s
xUD
Nt
Nt
tan
tan
= 120
76
71
x = 112,11 BTU /jft
O
F
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
e. as =
44 . .
. .
l Pt n
c B IDs
=
144 1 . 1
25 , 0 25 , 15 25 , 15
4 / 1
x x
x x
= 0,323
f. Gs = M/as
= 8671,90601 / 0,323
= 26848
NRe =
42 , 2 .
.

Gs de
=
42 , 2 . 223 , 0
00622 , 26848 ). 12 / 99 , 0 (
= 4104,363
g. Asumsi kondesor
horizontal
5.at =
144 .
' .
n
a Nt
=
144 . 2
576 , 0 . 76
= 0,152
6. Gt = m/at
= 97190,51323/0,152
= 639411,2713
NRe =
42 , 2 .
.

Gt di
=
42 , 2 . 8 , 0
2713 , 639411 .
12
856 , 0
|
.
|

\
|
= 23559,5751
7. V = Gt/ 3600.
Appendik C- 69
ho = 180 BTU / j. ft.
o
F
G =
l Nt
M
.
3 / 2
=
16 . 76
90601 , 8671
3 / 2
= 30,21
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
=
( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 4 , 91 844 , 160
434 , 595 180
180
4 , 91
=107,52
O
F
f = 0,262; kf = 0,12; sf = 0,879
ho = 220 Btu / j.ft
o
F
V =
5 , 62 . 3600
5751 , 23559
= 2,84
q= 0,94; hi = 740 hi koreksi =
0,94.740 = 695,6
hio = hi koreksi x
|
.
|

\
|
do
di
= 695,6 .
|
.
|

\
|
1
856 , 0
= 595,434
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
220 434 , 595
220 434 , 595
+
x
= 160,65
9.Rd =
Ud Uc
Ud Uc
.

=
11 , 112 65 , 160
11 , 112 65 , 160
x

=0,0021
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)
Appendik C- 70
Evaluasi Pressure Drop
Shell Uap Campuran Tube (Air)
4. N Re = 4104,363
5. f = 0,0025
(Kern,fig.29,hal.839)
6. APs =
sg de
N Id Gs f
. . 2210 , 25
) 1 .( . .
10
2
+
=
879 , 0 ). 12 / 99 , 0 .( 10 . 22 , 25
12 .
12
25 , 15
. ) 0062 , 26848 ( 0025 , 0
10
2
|
.
|

\
|
= 0,00381 psi < 2 psi
(memenuhi)
1. N Re = 23559,5751
2. f = 0,00029 (Kern,fig.29,hal.839)
3. APs =
sg di
n I Gt f
. . 2210 , 25
. . .
10
2
=
1 ). 12 / 856 , 0 .( 10 . 22 , 5
) 2713 , 639411 ( 10 . 5 , 2
10
2 4
s

= 0,878
APn=
g
v
x
sg
n
2
4
2
=
2 , 32 2
84 , 2
1
2 . 4
2
x
x
= 1
APt = 0,878 + 1 = 1,878 psi
APt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan
Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari reaktor (R-120)
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Diminsi kondesor :
Shell : Ids = 15,25 in; n = 1; B=15,25 in
Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=12 ft; nt = 76 buah; Pt=1,25 in
Appendik C- 71
Susunan square pitch; n = 2;a = 0,576 in
2
; di=0,856 in
Bahan : Carbon steel
19. Kondensor (E-141)
T
1
= 237,9
o
F
t
2
= 78,8
o
F t
2
= 122
o
F
T
1
= 111,69
o
F
Perencanaan :
1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft
2
.
o
F
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
a. neraca bahan dan panas
Dari app.B didapat :
Q = 1141095,189 Kkal/j = 4528227,389 BTU/j
M = 6037,28084 kg/j = 13309,78934 lb/j
m = 47545,63287 kg/j = 104819,1022 lb/j
b. T
LMTD
=
89 , 32
92 , 115
ln
89 , 32 92 , 115
=65,91
o
F
karena isothermal maka : ft = 1 sehingga : t = T
LMT D
= 65,91
o
F
c. suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 ) = 174,81
o
F
tc = (T1 + T2 ) = 100,4
o
F
Appendik C- 72
d. Trial UD = 100 BTU/j.ft.
o
F
A=
t UDx
Q
A
=
91 , 65 100
389 , 45528227
x
=687,03 ft
2
M=
xl a
A
' '
=
16 2618 , 0
03 , 687
x
=164,02 164 buah
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat :
Nt Stadar = 166 buah
Ids = 21,25 in
N = 1
B = Ids = 21,25 in
N + 1 =
B
xl 12
=
25 , 21
16 12x
= 9,04
UD korektor =
dart s
dart s
xUD
Nt
Nt
tan
tan
= 100
25 , 21
164
x = 98,8 BTU /jft
O
F
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
e. as =
44 . .
. .
l Pt n
c B IDs
=
144 1 . 1
25 , 0 25 , 21 25 , 21
4 / 1
x
x x
= 0,627
f. Gs = M/as
= 13309,78934 / 0,627
= 21227,73419
5.at =
144 .
' .
n
a Nt
=
144 . 2
576 , 0 . 166
= 0,332
6. Gt = m/at
= 104819,1022/0,332
= 315720,1873
NRe =
42 , 2 .
.

Gt di
Appendik C- 73
NRe =
42 , 2 .
.

Gs de
=
42 , 2 . 263 , 0
73419 , 21227 ). 12 / 99 , 0 (
= 2751,60744
g. Asumsi kondesor
horizontal
ho = 180 BTU / j. ft.
o
F
G =
l Nt
M
.
3 / 2
=
16 . 166
78934 , 13309
3 / 2
= 27,54
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
=
( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 4 , 100 81 , 174
042 , 354 100
100
9 , 86
=150,145
O
F
f = 0,686; kf = 0,0851; sf = 0,284
ho = 200 Btu / j.ft
o
F
=
42 , 2 . 7 , 0
1873 , 315720 .
12
856 , 0
|
.
|

\
|
= 13294,78947
7. V = Gt/ 3600.
V =
5 , 62 . 3600
1873 , 315720
= 1,4
q= 0,94; hi = 440 hi koreksi =
0,94.440 = 413,6
hio = hi koreksi x
|
.
|

\
|
do
di
= 413,6 .
|
.
|

\
|
1
856 , 0
= 354,042
Appendik C- 74
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
200 042 , 354
200 042 , 354
+
x
= 127,8
9.Rd =
Ud Uc
Ud Uc
.

=
8 , 98 8 , 127
8 , 98 8 , 127
x

Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)


Evaluasi Pressure Drop
Shell Uap Campuran Tube (Air)
7. N Re = 2751,60744
8. f = 0,0027 (Kern,fig.29,hal.839)
9. APs =
sg de
N Id Gs f
. . 2210 , 25
) 1 .( . .
10
2
+
=
686 , 0 ). 12 / 99 , 0 .( 10 . 22 , 25
04 , 9 .
12
25 , 21
. ) 7342 , 212227 ( 0027 , 0
10
2
|
.
|

\
|
= 0,0033 psi < 2 psi (memenuhi)
1. N Re = 13294,7947
2. f = 0,00029
(Kern,fig.29,hal.839)
3. APs =
sg di
n I Gt f
. . 2210 , 25
. . .
10
2
=
1 ). 12 / 856 , 0 .( 10 . 22 , 5
1 . ) 1873 , 315720 ( 0029 , 0
10
2
= 0,248
APn=
g
v
x
sg
n
2
4
2
=
2 , 32 2
4 , 1
1
2 . 4
2
x
x
= 0,243
APt = 0,248 + 0,243 = 0,491 psi
APt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan
Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari Hidrogenator (R-140)
Appendik C- 75
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Dimensi kondesor :
Shell : Ids = 21,25 in; n = 1; b=21,25 in
Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=16 ft; Nt = 166 buah; Pt=1,25 in
Susunan square pitch; n = 2;a = 0,576 in
2
; di=0,856 in
Bahan : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
20. Reboiler (E-132)
T
1
= 188,24
o
F
t
2
= 302
o
F t
2
= 302
o
F
T
1
= 212
o
F
Perencanaan :
1) Uap campuran berada dalam shell dan pemanas dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,003 j.ft
2
.
o
F / BTU
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
a. neraca bahan dan panas
suhu feed masuk : 392,95 K
Dari app.B didapat :
Q = 156446,164 BTU/j
M = 2533,37664 kg/j = 5585,08214 lb/j
Appendik C- 76
qs = m.cp.At
= 8711,59734 x 0,68 x64,26
= 380668,926 BTU/j
qv = 0,8 x 8711,59734 x (380-210)
= 1184777,238 BTU/j
b. T
LMT D
=
85
36 , 100
ln
85 36 , 100
=92,46747
o
F
karena steam jenuh, maka : ft = 1 sehingga:
t=T
LMTD
=92,46747
o
F
c. Suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 )= (338+338) = 338
o
F
tc = (t1 + t2 ) = (237,64 + 253) = 245,32
o
F
d. Q/A = 12000 BTU/j.ft
2
A=156446,164 /12000= 130,45385 ft
2
Nt=
xl a
A
' '
=
16 2618 , 0
130,45385
x
=31,14349
Dari Nt standart = 32 buah (square pitch)
Ids = 10 in
n = 2
Pt = 1,25 in
Appendik C- 77
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
e. -
f. -
g. Trial ho = 120 BTU / j.
ft.
o
F
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
= ( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 68 , 92
1500 120
1500
32 , 245
=331,13481
O
F
At = tw-tc
= 331,13481
O
F 245,32
= 85,81481
O
F
dari fig.15.11 kern hal.473 :
hv = 300 BU/j.ft
2.O
F
hs = 68 BTU/j.ft
2
.
O
F
ho =
hv
qv
hs
qs
Q
+
=
300
2381 , 1184777
68
926 , 380668
164 , 1565446
+
= 163,96691 BTU/j.ft
2
.
O
F
5.-
6. -
7. Hio = 1500 BTU/j.ft
2
.
O
F
Appendik C- 78
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
163,96691 1500
163,96691 1500
+
x
= 147,80965
9.Ud =
t xl Ntxa
Q
A ) " (
=
4 , 101 ) 12 1309 , 0 32 (
2652 , 538385
x x
=105,62928
10.Rd=
UcxUd
Ud Uc
=
62928 , 105 25103 , 192
62928 , 105 25103 , 192
x

=0,00427>0,003
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)
Evaluasi Pressure Drop
AP Shell diabaikan
AP Tube (steam) :
1. a1 =
nx144
Ntxa'
=
2x144
32x0,548
=0,06089
G1 = 87945 , 47319
06089 , 0
30746 , 2881
a1
m
= =
NRe = 75916 , 93722
24 , 2 0145 , 0
87945 , 4731
12
834 , 0
.2,42
Gi di.
= =
x
x

2. f = 0,00015
3. APs =
psi
x x x
x x x
sg di
n l
0014 , 0
79 , 0
12
) 834 , 0
( . 22 , 5 2
2 12 ) ( . 5 , 1
. . 2x5,22.
. . f.
10
87945 , 47319
10
10
Gi
10
2
4
10
2
= =

4. APn = psi
x
x
x
g
x
v
00695 , 0
2 , 32 2 79 , 0
2 4
' . 2 sg
4n
2103 , 0
2
2
= =
5. Pt = 0,0014 + 0,00695 = 0,00835 psi < 2 psi ( memenuhi)
Appendik C- 79
Kesimpulan
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Dimensi Reboiler :
Shell : IDs = 10 in; n = 1
Tube : OD = 1 in 14 BWG; 1=12 ft; Nt = 32 buah; Pt=1,25 in
Susunan square pitch; di = 0,834in, de = 0,99 in;
Bahan Konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
21. Reboiler (E-142)
T
1
= 237,64
o
F
t
2
= 338
o
F t
2
= 338
o
F
T
1
= 253
o
F
Perencanaan :
1) Uap campuran berada dalam shell dan pemanas dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,001 j.ft
2
.
o
F / BTU
3). Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
1. neraca bahan dan panas
suhu feed masuk : 359,95 K
Dari app.B didapat :
Q = 1565446,164 BTU/j
Appendik C- 80
M = 2533,37664 kg/j = 5585,08214 lb/j
qs = m.cp.At
= 8711,59734 x 0,68 x 64,26
= 380668,926 BTU/j
qv = 0,8 x 8711,59734 x (380-210)
= 1184777,59734 BTU/j
2. T
LMT D
=
85
366 , 100
ln
85 36 , 100
=101,41655
o
F
karena steam jenuh, maka : ft = 1 sehingga:
t=T
LMTD
=92,46747
o
F
3. Suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 )= (338+338) = 338
o
F
tc = (t1 + t2 ) = (237,64 + 253) = 245,32
o
F
4. Q/A = 12000 BTU/j.ft
2
A=1565446,164/12000 = 130,45385 ft
2
Nt=
xl a
A
' '
=
16 2618 , 0
45385 , 130
x
= 31,14349
Dari Nt standart = 32 buah (square pitch)
Ids = 10 in,n= 2, Pt= 1,25 in
Appendik C- 81
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
5. -
6. -
7. Trial ho = 180 BTU / j. ft.
o
F
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
= ( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 68 , 92
1500 120
1500
32 , 245
=331,13481
O
F
At = tw-tc
= 331,13481 245,32
= 85,81481
O
F
dari fig.15.11 kern hal.473 :
hv = 3000 BU/j.ft
2.O
F
hs = 68 BTU/j.ft
2
.
O
F
ho =
hv
qv
hs
qs
Q
+
=
300
2381 , 1184777
68
926 , 380668
164 , 1565446
+
= 163,96691 BTU/j.ft
2
.
O
F
5.-
6. -
7. Hio = 1500 BTU/j.ft
2
.
O
F
Appendik C- 82
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
96691 , 163 1500
96691 , 163 1500
+
x
= 147,80965
9.Ud =
t xl Ntxa
Q
A ) " (
=
5 , 92 ) 12 2618 , 0 32 (
164 , 1565446
x x
=126,30181
10.Rd=
UcxUd
Ud Uc
=
30181 , 126 80965 , 147
30181 , 126 80965 , 147
x

=0,0012>0,001
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)
Evaluasi Pressure Drop
AP Shell diabaikan
AP Tube (steam) :
1. a1 =
nx144
Ntxa'
=
2x144
32x0,546
=0,06067
G1 = 73545 , 92056
06067 , 0
08214 , 5585
a1
m
= =
NRe = 75497 , 20336
24 , 2 13 , 0
73545 , 92056
12
834 , 0
.2,42
Gi di.
= =
x
x

2. f = 0,00023
3. APs =
psi
x x x
x x x
sg di
n l
0126 , 0
79 , 0
12
) 834 , 0
( . 22 , 5 2
2 16 ) 73545 , 92056 ( . 3 , 2
. . 2x5,22.
. . f.
10
10
10
Gi
10
2
4
10
2
= =

4. APn = psi
x
x
x
g
x
v
06635 , 0
2 , 32 2
60264 , 0
68 , 0
2 4
' . 2 sg
4n
2
2
= =
5. Pt = 0,0126 + 0,06635 = 0,00835 psi 1111< 2 psi ( memenuhi)
Appendik C- 83
Kesimpulan
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Dimensi Reboiler :
Shell : IDs = 10 in; n = 1
Tube : OD = 1 in 14 BWG; 1=12 ft; Nt = 32 buah; Pt=1,25 in
Susunan square pitch; di = 0,834in, de = 0,99 in;
Bahan Konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
22. Heater (E-144A)
Fungsi : untuk memanaskan gas H
2
dari 30
O
C menjadi 75
O
C.
Type : Double Pipe Heat Exchanger.
t
1
= 86
O
F
T1 = 248
O
F T 2 = 248
O
F
t2 = 167
O
F
Dasar perancangan :
T1 = Suhu steam masuk = 248
O
F
T2 = Suhu steam keluar = 248
O
F
t1 = Suhu liquid masuk = 86
O
F
t2 = Suhu liquid keluar = 167
O
F
Rd gabungan maksimum 0,002 jam.ft
2 O
F ( faktor kekotoran )
AP liquid maksimum = 5 Psi
Appendik C- 84
AP uap maksimum = 2 psi
tekanan = 3 atm = 44,1 Psia
massa liquid panas ( dari App. B) = 144, 03388 lb/j
perhitungan :
1. Neraca massa dan panas
Q = M. Cp. At = m.
=144,0338 lb/ j x 3,41072 BTU / lb.
O
Fx (167-86)
o
F = m.908,50686 BTU/lb
m =
50686 , 908
99805 , 36791
= 43,79934 lb/ j
2. At
LMTD
=
) 167 248 (
) 86 248 (
ln
) 167 248 ( ) 86 248 (


= 116,053
o
F
Karena t
1
= t
2
maka Ft = 1, heat exchanger Type 1-2
At = ft.At
LMTD
= 1 x 116,053
o
F
3. suhu kalorik
Tc = (T1=T2) = (86+167) = 126,5
o
F
tc = (t1+t2) = (248+248) = 248
o
F
dari tabel 6.22 hal 110 kern didapat : 2 x 1
bagian anulus : aan = 1,19 in
de = 0,915 in
de = 0,40 in
bagian tube : ap = 1,50 in
di = 1,38 in
do = 1,66 in
Appendik C- 85
Evalausi perpindahan panas
Bagian Anulus (Hidrogen) Bagian Pipa (steam)
4. G.
an
=
an
a
M
=
144
19 , 1
03388 , 144
= 17429,30985 lb/j ft
2
NRE =
42 . 2 .
.

de G
an
=
42 , 2 0090016 , 0
12
40 , 0
30985 , 17429
x
x
= 26670,05181
6. JH = 81
7.
3 / 1
.
(

=
u k
Cp
de
k
JK
an
ho
=
129 , 0
42 , 2 41072 , 3
) 12 / 915 , 0 (
129 , 0
81

=
x
x
= 114,05188 BTU / j.ft
2. o
F
uan = 1 karena <1cp,maka :
ho = 114,01588
5. G.
P
=
P
a
M
=
144
50 , 1
79934 , 43
= 4204,73664 lb/j ft
2
NRE =
42 . 2 .
.

di G
P
=
42 , 2 03 , 0
12
38 , 1
73664 , 4204
x
x
= 6660,395504
6. JH = 23
7.
3 / 1
.
(

=
u k
Cp
di
k
JK
p
hi
=
3 / 1
0137 , 0
42 , 2 03 , 0 45 , 0
) 12 / 38 , 1 (
0137 , 0
23
(

=
x x
x
= 3,661 BTU / j.ft
2. o
F
do
di
x
p
hi
p
hio
u
=
u
= 3,661x
66 , 1
38 , 1
= 3,0432
karena pipa terisi steam maka :
Appendik C- 86
up = 1
sehingga :
hio = 3,0432 BTU/j.ft
2o
F
8. UC =
ho hio
ho hio
+
.
=
01588 , 114 0432 , 3
01588 , 114 0432 , 3
+
x
= 2,9641 BTU /j.ft
2o
F
9. Rd =
UCxUD
UD UC
0,002=
xUD
UD
9641 , 2
9641 , 2
UD = 2,9466
10. Ao =
LMTD
t UD
Q
A .
=
053 , 116 9466 , 2
99805 , 39791
x
= 116,3639 ft
2
L =
do
Ao
. t
=
12
06 , 1
14 , 3
3639 , 116
x
= 267,89 ft
Menentukan 1 ekonomis :
Dimana :
n =
1 2x
L
L baru = npb.2.1
A baru = .do. L baru
UD baru =
LMTD
t UD
Q
A .
Rd dihitung =
UCxUDbaru
UDbaru UC
Appendik C- 87
% Design =
n Rdketetapa
n rdketetapa Rddihitung
maka dengan menggunakan persamaan diatas, didapat :
1 n L baru A baru UD baru Rd
dihitumng
% design
12
16
20
12
9
7
288
288
280
125,1
125,1
121,6
2,741
2,741
2,820
0,0275
0,0275
0,0172
1275
1275
760
Kesimpulan :
1 = 20; n = 7; % = 760
Evaluasi AP
Bagian Anulus (Hidrogen) Bagian pipa (Steam)
1. NRE =
42 . 2 .
.

de G
an
=
42 , 2 0090016 , 0
12
40 , 0
30985 , 17429
x
x
= 26670,05181
2. f = 0,0035 +
42 , 0 Re
264 , 0
x N
= 0,0035+
42 , 0 0582 , 26670
264 , 0
x
= 0,00715
1. Nre = 6660,395504
2. F = 0,0035 +
42 , 0 . Re
264 , 0
N
= 0,0035+
42 , 0 395504 , 6660
264 , 0
x
=0,01004
3.APp=
di g
L Gp f
. . . 2
. . . 4
2

=
12
38 , 1
752 , 28 108 81 , 4 . 2
280 73664 , 4204 01004 , 0 4
2
x x x x
x x x
Appendik C- 88
3. APl =
' . . . 2
. . . 4
2
de g
L Gan f

=
12
40 , 0
752 , 218 8108 , 4 2
280 30985 , 17429 00715 , 0 . 4
2
x x x
x x x
= 0,00159 ft
4. APn =n
(

g
V
. 2
2
V =
. 3600
Gan
=
75 , 218 3600
30985 , 17429
x
= 0,022 ft/dt
APn = 7 x
2 , 32 2
022 , 0
2
x
= 0,000053 Psi
APan= AP1 + APn
= 0,00159 + 0,000053
= 0,001643 ft x
= 0,0025 psi
= 0,00218
23. Heater (E-144B)
Fungsi : untuk memanaskan gas H
2
dari 30
O
C menjadi 75
O
C.
Type : Double Pipe Heat Exchanger.
t
1
= 167
O
F
T1 = 302
O
F T 2 = 302
O
F
Appendik C- 89
t2 = 248
O
F
Dasar perancangan :
T1 = Suhu steam masuk = 302
O
F
T2 = Suhu steam keluar = 302
O
F
t1 = Suhu liquid masuk = 167
O
F
t2 = Suhu liquid keluar = 248
O
F
Rd gabungan maksimum 0,002 jam.ft
2 O
F ( faktor kekotoran )
AP liquid maksimum = 5 Psi
AP uap maksimum = 2 psi
tekanan = 1 atm = 14,7 Psia
massa liquid panas ( dari App. B) = 144, 03388 lb/j
perhitungan :
1. Neraca massa dan panas
Q = M. Cp. At = m.
=144,0338 lb/ j x 3,41072 BTU / lb.
O
Fx (248-167)
o
F = m.478,39048 BTU/lb
m =
39048 , 478
43435 , 40237
= 84,11002 lb/ j
2. At
LMTD
=
) 167 302 (
) 167 302 (
ln
) 248 302 ( ) 167 302 (


= 88,4
o
F
Karena t
1
= t
2
maka Ft = 1, heat exchanger Type 1-2
At = ft.At
LMTD
= 1 x 88,4
o
F
3. suhu kalorik
Appendik C- 90
Tc = (T1=T2) = (167+248) = 207,5
o
F
tc = (t1+t2) = (302+302) = 302
o
F
dari tabel 6.22 hal 110 kern didapat : 2 x 1
bagian anulus : aan = 1,19 in
de = 0,915 in
de = 0,40 in
bagian tube : ap = 1,50 in
di = 1,38 in
do = 1,66 in
Evalausi Perpindahan Panas
Bagian Anulus (Hidrogen) Bagian Pipa (steam)
5. G.
an
=
an
a
M
=
144
19 , 1
03388 , 144
= 17429,30985 lb/j ft
2
NRE =
42 . 2 .
.

de G
an
=
42 , 2 0090016 , 0
12
40 , 0
30985 , 17429
x
x
= 26670,05181
6. JH = 81
5. G.
P
=
P
a
M
=
144
50 , 1
11002 , 84
= 8074,56192 lb/j ft
2
NRE =
42 . 2 .
.

di G
P
=
42 , 2 0148 , 0
12
38 , 1
56192 , 8074
x
x
= 25926,25142
6. JH = 80
Appendik C- 91
7.
3 / 1
.
(

=
u k
Cp
de
k
JK
an
ho
=
3 / 1
120 , 0
0095 , 0 42 , 2 5 , 3
) 12 / 915 , 0 (
120 , 0
81
(

=
x x
x
= 110,197897BTU / j.ft
2. o
F
uan = 1 karena <1cp,maka :
ho = 110,197898 BTU/j.ft
2o
F
7.
3 / 1
.
(

=
u k
Cp
di
k
JK
p
hi
=
0170 , 0
0148 , 0 54 , 0
) 12 / 38 , 1 (
0170 , 0
80

=
x x
x
= 12,34568 BTU / j.ft
2. o
F
do
di
x
p
hi
p
hio
u
=
u
= 12,34568x
66 , 1
38 , 1
= 10,26328 BTU/j.ft
2o
F
karena bentuk pipa dengan steam
maka :
up = 1
maka:
hio = 10,26328 BTU/j.ft
2o
F
8. UC =
ho hio
ho hio
+
.
=
197897 , 110 10,26328
197897 , 110 10,26328
+
x
= 9,338885 BTU /j.ft
2o
F
9. Rd =
UCxUD
UD UC
0,002=
xUD
UD
9,338885
9,338885
UD = 9,215799
Appendik C- 92
10. Ao =
LMTD
t UD
Q
A .
=
4 , 88 9,215799
43435 , 40237
x
= 49,39068 ft
2
L =
do
Ao
. t
=
12
06 , 1
14 , 3
49,39068
x
= 113,70734 ft
Menentukan 1 ekonomis :
Dimana :
n =
1 2x
L
L baru = npb.2.1
A baru = .do. L baru
UD baru =
LMTD
t UD
Q
A .
Rd dihitung =
UCxUDbaru
UDbaru UC
% Design =
n Rdketetapa
n rdketetapa Rddihitung
maka dengan menggunakan persamaan diatas, didapat :
1 n L baru A baru UD baru Rd
dihitumng
% design
12
16
20
5
4
3
120
128
120
52,124
55,599
52,124
8,733
8,188
8,733
0,0080
0,0156
0,0080
299,95
681,05
299,95
Kesimpulan :
Appendik C- 93
1 = 12; n = 5; % = 299,5
Evaluasi AP
Bagian Anulus (Hidrogen) Bagian pipa (Steam)
1. NRE =
42 . 2 .
.

de G
an
=
42 , 2 0095 , 0
12
40 , 0
30985 , 17429
x
x
= 25270,85668
2. f = 0,0035 +
42 , 0 Re
264 , 0
x N
=
0,0035+
42 , 0 8 25270,8566
264 , 0
x
= 0,0072368
3. APl =
' . . . 2
. . . 4
2
de g
L Gan f

=
12
40 , 0
752 , 218 8108 , 4 2
280 30985 , 17429 00724 , 0 . 4
2
x x x
x x x
= 0,000689 ft
4. APn =n
(

g
V
. 2
2
V =
. 3600
Gan
=
75 , 218 3600
30985 , 17429
x
1. Nre = 25926,25142
2. F = 0,0035 +
42 , 0 . Re
264 , 0
N
= 0,0035+
42 , 0 25142 , 25926
264 , 0
x
=0,0071968
3.APp=
di g
L Gp f
. . . 2
. . . 4
2

=
12
38 , 1
752 , 28 108 81 , 4 . 2
9 , 299 56192 , 8074 0071968 , 0 4
2
x x x x
x x x
= 0,000104
Appendik C- 94
= 0,022 ft/dt
APn = 7 x
2 , 32 2
022 , 0
2
x
= 0,000687 Psi
APan= AP1 + APn
= 0,000687 + 0,000689
= 0,001376 ft x
= 0,000209 psi
APan = 0,000209 Psi < 2 Psi
24. Reaktor ( R-120)
Fungsi : sebagai tempat untuk mereaksikan diaseton alkohol menjadi
mesityl oxide dengan bantuan katalis asam fosfat.
Type : Silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah
konikal.
Dasar perancangan :
1. massa masuk : 57789, 12683 kg/ j
2. suhu reaksi : 120
o
C
3. tekanan : 1 atm
Perhitungan Vessel
a. Menentukan diameter Campuran
Menghitung densitas campuran
campuran = E (mi / m Total )x i
Susunan bahan masuk :
Appendik C- 95
DAA : 4431,96908 kg/j
Aseton : 1107,99256 kg/j
NaOH : 8,3333 kg/j
H3PO4 : 163,3334 kg/j
Total : 5789,12683 kg/j
Diket :
DAA : 4431,96908 lb/cuft
Aseton : 1107,99256 lb/cuft
NaOH : 8,3333 lb/cuft
H3PO4 : 163,3334 lb/cuft
Maka dengan memasukkan data ke persamaan diatas didapat :
campuran = 54,02 lb/cuft
Menghitung volume tangki
Rate volumetrik :
V = m / = 12762,70901 / 54,02 = 236,258969 cuft/j
Direncanakan : volume pengaduk dan coil = 20% volume total
Maka :
V = 0,2 x 236,258969 cuft/j = 283,51075 cuft
Bila tangki berisi 75% bahan, maka :
V tangki = 283,51075 / 0,75 = 378,01433 cuft
Meghitung diameter tangki :
V tangki = V1 + V2 + V3
Dimana :
Appendik C- 96
V
1
= Volume tutup atas = 0,0847 di
3
V
2
= Volume silinder = .t.di
2
. Ls
V
3
= Volume tutup bawah =
o
t
2 / 1 tan . 24
.
3
di
Asumsi : Ls = 1,5. di
Maka :
378,01433 = 0,0847 di
3
+ .t. di
2
.1,5di +
60 tan . 24
.
3
d
t
378,01433 = 1,33774.di
3
di = 6,562 ft
= 78,744 in
Volume liquid dalam shell :
V1 = V
larutan
V
3
= 283,51075 -
60 tan . 24
.
562 , 6
3
t
= 262,16721 cuft
Tinggi liquid dalam tangki :
H = V1 / (1/4. t. di
2
)
H = 262,16721 / (1/4. t. 6,562
2
)
H = 7,75597 ft
Menghitung Tekanan design :
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik
Dimana :
P
hidrostatik
= . ( H-1)/ 144
Appendik C- 97
= 54,02.(7,75597- 1) / 144
= 2,53443 psi
Sehingga :
P
design
= 14,7 + 2,53443 = 17,23443 psi
b. Perencanaan tebal silinder
Direncanakan :
1. bahan : hogh Alloy Stell SA-240 Grade M Type 316
2. f
allowable
: 18750 psi
3. faktor korosi : 1/6
4. Type pengelasan : Double Welded butt joint ( E =0,85)
Menghitung tebal shell
ts = C
Pi fE
di pi
+
) . 6 , 0 .( 2
.
dimana :
ts = tebal silinder (in)
Pi = tekanan design (psi)
di = diameter dalam (in)
maka :
ts = in
x x
x
16
2
16
68 , 1
16
1
) 23443 , 17 6 , 0 85 , 0 18750 .( 2
744 , 78 23443 , 17
= = +

dari tabel 5-7 B& Y hal 89, diadapatkan :


Do = 84 in
Icr = 5 1/8
r = 84 in
Appendik C- 98
ts = 5/16 in
maka :
Di = Do- 2ts
= 84 2(5/16)
= 83,375 in
= 6,94792 ft
Cek hubungan Ls dengan Di :
378,01433 = 0,0847 6,94792
3
+ .t. 6,94792
3
. Ls +
60 tan . 24
.
94792 , 6
3
t
Ls = 8,55747 ft
Ls/Di = 8,55747 / 6,94792 = 1,2 <1,5 (memenuhi )
c. perancangan tutup silinder (th)
1. tutup atas (tha)
tha = C
Pi fE
rc pi
+
) . 1 , 0 (
. . 885 , 0
Dimana :
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan design (Psi)
rc = diamater dalam (in)
f = tekanan yang diperbolehkan (Psi)
c = faktor korosi = 1/16 in
Maka :
tha =
16
1
) 23443 , 17 1 , 0 85 , 0 18750 (
375 , 83 23443 , 17 . 885 , 0
+
x x
x
Appendik C- 99
dari fig. 5-6 B &Y hal 87, didapatkan :
a = Di/2
AB = a icr
BC = r icr
AC =
AC BC
2 2

b = r-AC
OA = ts + b + sf
Dimana :
Di = diameter dalam = 83,375 in
ts = tebal silinder = 2/16 in
Icr = Knukle radius = 5 1/8 in
Sehingga :
a = 83,375 / 2 = 41,6875 in
AB = 41,6875 5 1/8 = 36,5625 in
BC = 84- 36,.5625 = 47,4375 in
AC =
5625 , 36 4375 , 47
2 2
= 30,224 in
b = 84 30,224 = 53,776 in
Dari tabel 5-6 B&Y hal. Untuk ts = 2/16 in didapat :
Sf = 1,5 -2 (diambil sf = 1,5 )
Maka :
OA = 3/16 + 53,776 + 1,5 = 55,4635 in = 4,62195 ft
2. tutup bawah (thb)
Appendik C- 100
thb = C
Pi fE
di pi
+
o 2 / 1 cos ) . 6 , 0 ( 2
.
Dimana :
thb = tebal tutup bawah (in)
di = diameter dalam (in)
f = Tekanan yang diijinkan (psi)
= sudut konikal = 120
o
E = tipe pengelasan = 0,85
Pi = tekanan design (Psi)
Maka :
thb = in
x x
x
16
3
16
44 , 2
16
1
60 cos ) 23443 , 17 6 , 0 85 , 0 18750 ( 2
375 , 83 23443 , 17
= = +

Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, Untuk ts = 2/16 in didapatkan :


sf = 1,5 2 ( diambil sf = 1,5 )
b = in
di
06829 , 24
60 tan
375 , 83 . 2 / 1
2 / 1 tan
. 2 / 1
= =
o
OA= b + f = 24,06829 + 1,5 = 25,56829 in = 2,13069 ft
Jadi tinggi vessel = tutup atas + tinggi silinder + tinggi tutup bawah
= 4,62195 ft + 8,55747 ft + 2,13069 ft
= 15,31011 ft
perhutingan pengaduk
perencanaan :
1. digunakan pengaduk jenis aksial .
2. bahan konstruksi impeller High alloy Steel SA-240 Grade M Type 316
Appendik C- 101
Data :
1. Dt/Di = 3
2. Z1/Di = 2,7 -3,9
3. Zi /Di = 0,75 1,3
4. W/Di = 0,17
Sehinga :
a. Menentukan diameter impeller :
Dt/Di = 3
Di = Dt/3 = 83,375/3 = 27,79167 in = 2,31597 ft
b. Menentukan tinggi impeller dari dasar tangki :
Zi/Di = 0,75 1,3 ( diambil Zi/Di = 0,9)
Zi = 0,9 x Di = 0,9 x 27,79167 = 25,0125 in = 2,08438 ft
c. Menentukan panjang impeller :
L/Di = 1/3
L = Di/3 = 27,79167/3 = 9,26389 in = 0,77199 ft
d. Menentukan lebar impeller :
W/Di = 0,17
W = 0,17 x Di = 0,17 x 27,79167 = 4,72458 in = 0,39372 ft
e. Menentukan jumlah impeller :
n = 09823 , 0
94792 , 6
88 , 0 75597 , 7
tan
.
= =
x
gki diameter
Sg Hliq
= 1buah
f. Menentukan tebal Blades :
J/Dt = 1/12 ( Mc Cabe Hal 253)
J = Dt/12 = 83,375 / 12 = 6,94792 ft
Appendik C- 102
g. Menentukan jumlah impeller :
n = buah
x
H
Di
72 , 0
2
75597 , 7
. 2
31597 , 2
2 2
= = = 1buah
h. Daya pengaduk :
gc
P
Di n
5 3
. . . u
=
Dimana :
P = daya pengaduk (lb/ft.dt)
u = Po = Power number ( fig. 477 Brown hal. 507)
harga Po didapatkan berdasarkan harga Nre :
Nre =

Di
n
2
. .
Dimana :
n = putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps = 9000 rph
Di = diameter ipeller = 2,31597 ft
= densitas larutan = 54,02 lb/cu ft
= Viskositas larutan = 1,20955 . 10
-4
lb/ft.dt = 0,43544 lb/ft j
Maka :
NRe =
10
31597 , 2
4
2
. 20955 , 1
02 , 54 . 5 , 2

x x
Untuk NRe turbulen dengan harga diatas , didapatkan : Po = 7, maka :
Appendik C- 103
P = Hp dt ft lbf
x x x
22893 , 22 / . 91639 , 12225
2 , 32
02 , 54 . 7
31597 , 2 5 , 2
2 3
= =
Diambil : daya pengaduk = 23 Hp
Perhitungan Koil Pemanas
a.Dari App. B diketahui :
Q = 128337,189 BTU/j
M = 1352,01899 lb/j
b. A
TLMTD
t
1
=68
o
F
T
1
=302
o
F
T
2
=302
o
F
T
2
= 248
o
F
At
LMTD
=
234
54
ln
234 54
= 122,75
o
F
c. tc = (T1 + T2) = 302
o
F
tc = (t1 + t2) = 158
o
F
d. ukuran pipa yang digunakan :
data data : do = 1,9 in
di = 1,5 in
Appendik C- 104
a = 1,76 in
a = 0,498 ft
2
/ft
Shell Tube
1.N Re =

. .
2
N dp
Dp = (1/2 1/3 ) di( bejana )
Dp = 6.94792 x 1/3 = 2,31597 ft
NRe =
42 , 2 19 , 0
88 , 0 160 150 31597 , 2
2
x
x x x
= 92389,348 > 2100 (aliran
turbulen)
2.JH = 1200 (kern fig 20.2 hal.718)
3.Ho = JH.
14 , 0
3 / 1
.
(

w k
Cp
di
k


=
1200
3 / 1
085 , 0
. 19 , 0 61 , 0
31597 , 2
085 , 0
(

x
= 48,8377
Hio = 15000BTU/j.ft
2o
F
8.UC =
ho hio
hioxho
+
=
8377 , 48 1500
8377 , 48 1500
+
x
= 47,29776
Appendik C- 105
9.jika ditetapkan harga rd = 0,004 ft
2o
F/BTU
Rd =
UCxUD
UD UC
0,004 =
UD
UD
. 29776 , 47
299776 , 47
UD = 39,77305
10. a =
LMTD
UDx
Q
0 A
=
75 , 122 77305 , 39
/ 189 , 1228337
x
j BTU
=251,59801 ft
2
L =
" a
A
=
i 498 , 0
59801 , 251
= 505,21689 ft
Hc =
dc
L
. t
=
5
21689 , 505
x t
= 32,179,42 32 buah
Jika hv = 2, Lc = (hc-1)(hc+do)+do=122,8 in = 10,23 ft
22. Kolom Hidrogenasi (D-140)
fungsi : memisahkan MIBK produk atas dari campuran berdasarkan
perbedaan titik didih
Tipe : sieve Tray
Dari perencanaan :
1. Feed masuk pada suhu 119,8
o
C = 392,95 K
Rate = 41,91032 kgmol/j
Xf = 0,77944
2. destilat produk masuk pada suhu 114,4
o
C = 387,55
o
K
rate = 36,37036 kgmol/j
Xd = 0,89,817
Appendik C- 106
3. bottom produk pada suhu 155,5
-
C = 428,65
o
K
rate = 5,53996 kg mol/j
Xb = 0
4. tekanan operasi = 1 atm
5. MIBK keluar sebagai produk atas dengan kadar 98% (berat)
6. feed dan Reflux dalam keadaan saturated liquid.
7. dari appendix B dapat data :
Enriching :
V = 65,87327 kgmol/j
L = 29,50291 kgmol/j
Exchuasting :
V= 65,87327 kgmol/j
L= 71,41323 kgmol/j
Dari grafik keseimbangan MIBK dari MO diperoleh :
R = 0,81118
` Rm = 0,40559
jumlah tray teoritis = 10 buah
Dimana : Xf = 0,77944 Yf = 0,86
Xd = 0,85 Yd = 0,89187
Xb = 0,01 Yb = 0,01
Perhitungan :
1. menentukan BM campuran
Enriching
Appendik C- 107
a. bagian atas
BM liquid = Xd.BM
1
+ (1-Xd). BM
2
= (0,85 x 100) + (1-0,85) x 116
= 102,4
BM uap = Yd.BM
1
+ (1-Xf).BM
2
= (0,89817 x 100) + (1-0,77944) x 116
= 101,62928
b. Bagian bawah
BM liquid = Xd.BM
1
+ (1-Xd). BM
2
= (0,77944 x 100) + (1-0,77944) x 116
= 103,52896
BM uap = Yd.BM
1
+ (1-Xf).BM
2
= (0,86 x 100) + (1-0,86) x 116
= 102,24
Exchausting
a. Bagian atas
BM liquid = 103,52896
BM uap = 102,24
b. Bagian bawah
BM liquid = Xd.BM
1
+ (1-Xd). BM
2
= (0,01 x 100) + (1-0,01) x 116
Appendik C- 108
= 115,84
BM uap = Yd.BM
1
+ (1-Xf).BM
2
= (0,01 x 100) + (1-0,01) x 116
= 115,84
2. Perhitungan beban destilasi
perhitngan beban destilasi dapat dilihat pada tabel 6-1 :
tabel C.2-1. perhitungan rate uap dan rate liquid
Rate uap Rate liquid Komponen
Lbmol/j BM Lb/j Lbmol/j BM Lb/j
Enriching
B.Atas
B. bawah
Exchausting
B.atas
B. bawah
145,2241
145,2241
65,87327
65,87327
101,63
102,24
102,24
115,84
14759,032
14847,723
6734,8831
7630,76
65,0421
65,0421
157,438
157,438
102,4
103,52896
103,52896
115,84
6660,313
14847,723
6734,883
7630,76
Beban terbesar :
V = 14847,723 lb/j ; BM uap = 102,24
L = 14847,723 lb/j ; BM liquid = 103,52896
3. Perhitungan densitas campuran
a.Densitas uap (v)
Persamaan yang digunakan :
Appendik C- 109
o
o
P T Vo
P T BM
v
. .
. .
1
1
= =
1 95 , 392 359
3 15 , 273 24 , 102
x x
x x
= 0,19797 lb/cuft
b. densitas liquid (l)
persamaan yang digunakan :
l =
mtotal
mi

xi = 45,550258 lb/cuft
4. Menentukan diameter dan tray spacing
data perancangan :
v = 14847,723 lb/j
L = 14847,723 lb/j
v= 0,198 lb/cuft
l = 45,55 lb/cuft
o = 3,5 dyne/cm
harga : Shell = $ 2,8/ft
2
Tray = $0,79 / ft2
Down comer = $ 0,5 ft
2
Persamaan yang digunakan :
G = C x ) ( v l
D = 1,13
G
vm
Dimana :
Vm = 1,3 V = 1,3 x 14847,723 lb/j = 46777,93 lb/j
C = konstanta (Gb.8-38,Ludwig hal. 56)
Harga Shell = (t.d.T/12) x harga shell
Appendik C- 110
Harga tray = (t/4.d
2
5%.t/4.d
2
) x harga tray
Harga down corner = (60%.d.T/12) x harga Down Corner
Dengan persamaan diatas dapat dihitung diameter dan tray spacing kolom
yang nominal perhitungan dapat dilihat pada tabel 6-2:
Tabel C.2-2. perhitungan diameter dan tray spacing kolom yang optimal
Harga ($) T
in
C G lb/j.ft
2
D ft
Shell Tray D.corner
Total
10 75 224.7274 9,76382 214,60867 56,16419 29,29145 300,06431
12 150 449,45481 6,90406 182,10150 28,08210 24,85462 235,03821
15 235 704,14587 5,51590 181,85918 17,92474 24,82154 224,60547
18 320 958,83692 4,72689 187,01456 13,16348 25,52519 225,70323
20 360 1078,6915 4,45655 195,91002 11,70087 26,73931 234,35002
24 440 1318,4008 4,03110 212,64874 9,57344 29,02394 251,24612
30 480 1438,2554 3,85949 254,49458 8,77566 34,73538 298,00562
36 525 1573,0918 3,69038 292,01204 8,02346 39,85606 339,89155
Dari tabel 6-2 diatas, dipilih harga ynag paling murah yaitu:
D = 6 ft = 72 in
T = 15 in
5. Menentukan tipe Tray
L = menit gal
cuft lb menitx
cuft gal jx lb
/ 63679 , 40
/ 55 , 45 60
/ 48 , 7 / 723 , 14847
=
Appendik C- 111
Berdasarkan Gb. 8.3 Hal. 96 maka tipe aliran adalah reverse flow
6. Pengecekan terhadap liquid head
persamaan yang digunakan :
Q
max
= 1,3.L = 1,3 x 40,63679 = 52,8278 gpm
Q
min
= 0,7. L = 0,7 x 40,63679 = 28,4458 gpm
Lw/d = %xd
how
Max
=
(

Lw
Q
. 98 , 2
max
3 / 2
how
min
=
(

Lw
Q
. 98 , 2
min
3 / 2
hw = 1,5 in < hw <3,5 in
hl = how + hw
dari persamaan tersebut diatas dapat ditentukan optimasi Lw/d,
perhitungannya dapat dilihat pada tabel 6-3 sebagai berikut :
Lw/d 0,05 0,60 0,65 0,70 0,75 0,80 0,85
Lw 19,8 21,6 23,4 25,2 27 28,8 30,6
How
Max
0,596 0,56243 0,533202 0,50750 0,48469 0,46427 0,44588
How
Min
0,3945 0,37226 0,35292 0,33591 0,32081 0,30730 0,29513
hl
Max
3,8460 3,81243 3,78320 3,75750 3,73469 3,71427 3,69588
hl
min
3,6445 3,62226 3,60290 3,58591 3,57081 3,55730 3,54513
Appendik C- 112
hw
3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25
Optimasi diameter kolom destilasi dengan :
Lw/d = 55%
Ad = 4 % x At (Gb. 8-38, Ludwig , Aplied Process Design )
Perhitungan :
- diambil : hw hc = in , sehingga hc = 3,25 = 3 in
- Ac = Lw x hc = (19,8 x3) /144 = 0,4125 ft
2
- Ad = 4 % x At = 0,04 x (t/4. 6
2
) = 1,1304 ft
2
- Ap = harga terkecil antara Ac dan Ad = 0,4125 ft
2
- hd = 0,03 x
(

Ap
Q
. 100
max
2
= 0,03 x
(

4125 , 0 100
8278 , 52
2
x
= 0,0492 in
ketentuan : hd < 1 in ( memenuhi)
7.Pengecekan harga Tray spacing (T = 15 in)
Data perancangan :
Lw/d = 55% how = 0,596 in
d = 6 ft = 72 in hd = 0,0492 in
T = 15 in hl = 3,846 in
Susunan segitiga
Ketentuan : 5 , 0 s
+ hw T
hb
Perhitungan :
Appendik C- 113
n
Aa
Ao
2
9065 , 0
=
Aa = 2
(

+

r
X
X
r X r
sin
1
2 2 2
. ( ) (
Dimana :
Wd = 8,5 % d = 0,085 x 72 = 6,12 in
Ww = 3 in
Ws = 3 in
Maka :
X = ft
Ws Wd d
24 , 2
12
3 12 , 6
2
6
12 2
=
+
=
+

r = ft
Ww d
75 , 2
12
3
2
6
12 2
= =
Sehingga :
Aa = 2
(

+

75 , 2
24 , 2
. ( ) 24 , 2 (
sin
75 , 2 24 , 2 75 , 2
1
2 2 2
= 22 ft
Ditrial : n = 2,5 , Maka : Ao = 3,12489 ft
2
Maka :
Vo = Vmax / Ao
Vmax = 1,3 .V = 1,3 x
j dtk cuftx lb
j lb
/ 360 / 1979 , 0
/ 723 , 14847
= 27,0929 cuft/dtk
Vo = 27,0929 (cuft/dtk)/3,12489 ft
2
= 8,6671 ft/dtk
Ac = At Ad
Appendik C- 114
= t/4. d
2
4%(t/4. d
2
)
= t/4. 6
2
0,04 (t/4. 6
2
)
= 27,1296 ft
2
hp =
(
(
(

+
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|

Ac
Ao
Uo
Ac
Ao
gc l
v
1
2
2
25 , 1 4 , 0
. 2
14 , 1 12

Maka :
hp =
(
(
(

+ |
.
|

\
|

|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
1296 , 27
124888 , 3
1
2
1296 , 27
124888 , 3
25 , 1 4 , 0
2 , 32 . 2
66692 , 4
2
14 , 1
5503 , 45
19797 , 0
12
x
hr = 31,2 /l = 31,2/45,55023 = 0,68496 in
ht = hp + hr +hl
ht = 0,8185178 + 0,68496 + 3,84602
ht = 4,61675 in
hb = hl + ht + hd
= 3,84602 + 4,61675 + 0,0492
= 8,51197 in
Cek ketentuan :
5 , 0 s
+ hw T
hb
= 5 , 0 4664 , 0
25 , 3 15
51197 , 8
s =
+
( memenuhi)
8. Stabilitas Tray dan Weeping
ketentuan : hpm > hpw
Appendik C- 115
dengan :
hpm :
(
(
(

+
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|

Ac
Ao
Uo
Ac
Ao
gc l
v
1
2
2
25 , 1 4 , 0
. 2
14 , 1 12

dimana :
V
min
= 0,7.V = 0,7x
j dtk cuftx lb
j lb
/ 3600 / 19797 , 0
/ 723 , 14847
= 14,5833 cuft/dtk
Vo = V
min
/ Vo = (14,5833 cuft/dtk) / (3,12489 ft
2
= 4,66692 ft/dt
Maka :
Hpm =
(
(
(

+ |
.
|

\
|

|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
1296 , 27
12489 , 3
1
2
1296 , 27
12489 , 3
25 , 1 4 , 0
2 , 32 2
66692 , 4
2
14 , 1
555 , 45
19797 , 0
12
x
= 0,81852 in
hpw = 0,05. hl + 0,2 = (0,05 x 3,84602) + 0,2 = 0,3923 in
karena hpm > hpw, maka memenuhi syarat.
9.Entrainment
Syarat tidak terjadi entraiment : (Eo/E) 1
Dimana :
Eo = 0,1 dan E = 0,22
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
Tc
Uc
2 , 3
73
o
Dimana :
Uc = V
max
/ Ac = (27,0929 cuft/dt)/27,1296 ft
2
= 0,99831 ft/dt
Tc = T 2,5.hl = 15 2,5 (3,846) = 5,38497 in
Sehingga :
Appendik C- 116
E = 0,22 x 02087 , 0
5 , 3
73
38497 , 5
99831 , 0
2 , 3
= |
.
|

\
|
|
.
|

\
|
x
Maka :
Eo/ E = 0,1 / 0,02087 = 4,79127 > 1 ( memenuhi)
10. Pelepasan uap dalam down Comer
Syarat pelepasan uap yang baik : WI / Wd 0,6
Dimana :
WI = 0,8 (how x (T + hw hb ))
1/2
= 0,8 (0,59602 x (15 + 3,25 8,51197 ))
1/2
= 1,92733 in
Wd = 6,12 in
Maka :
WI / Wd = 1,92733/ 6,12 = 0,31492 < 0,6 ( memenuhi)
11. Efisiensi Tray
Dari persamaan 11.5-1 Genkoplis hal. 654 didapatkan hubungan sebagai
berikut :
co = Jumlah plat teoritis / jumlah plat aktual
sehingga :
jumlah plat aktual = jumlah plat teoritis / co
Dimana :
Jumlah plat teoritis = 10 buah
Efisiensi Tray untuk Hidrokarbon = 50 85%
Appendik C- 117
Efisiensi Tray overal = 85 %
Maka :
Jumlah plat aktual = 10/ 0,85 = 12 buah
12. Penentuan lokasi Feed
Penentuan lokasi Feed untuk destilasi multikomponen dengan
menggunakan metode kirkbride ( pers. 11.7-21 Geankoplis hal 677) :
Log
(
(
(

|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
XHD
XLw
D
B
XLF
XHFf
Ns
Ne
2
log 206 , 0
Dimana :
X
HF
= 0,01
X
LF
= 0,01
B = 5,53996 kgmol/j
D = 36,37036 kgmol/j
X
Lw
= 1
X
HD
= 0,89817
Maka :
Log
(
(
(

|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
8816 , 0
1
2
37036 , 36
53996 , 5
01 , 0
77944 , 0
log 206 , 0
Ns
Ne
Log 2326 , 0 =
Ns
Ne
Ne = 1,4584. Ns
Dimana :
Appendik C- 118
N = Ne + Ns
12 = 1,4584. Ns + Ns
Ns = 4,88
Jadi feed masuk pada tray ke-5 secara teoritis.
13. Menghitung dimensi kolom destilasi
a. Menetukan tinggi kolom
Tinggi kolom = (n-1) Tray Spacing + tinggi puncak + tinggi ruang
bawah
Menghitung tinggi ruang bawah yang akan tempati liquida dalam
kolom destilasi
Rate liquid = 14847, 723 lb/j
Residence = 10 menit
Volume liquid = (m/) x resindence time
= ( 14847, 723 / 45,55) x 1/6 jam
= 54,327257 cuft
jika ditentukan tinggi ruang bawah 4 ft, maka :
volume ruang bawah = t/4. d
2
. L = t/4. 6
2
.4 = 28,26 cuft
karena volume ruang bawah > volume ruang liquid, maka tinggi
ruang bawah memenuhi syarat.
Menghitung tinggi ruang atas yang akan ditempati oleh uap dalam
kolom destilasi
Rate gas = 14847,723 lb/j
Residance time = 10 menit
Appendik C- 119
Volume uap = (m/) x resindence time
= ( 14847, 723 / 45,55) x 1/6 jam
= 54,327257 cuft
jika ditentukan tinggi ruang atas 4 ft, maka :
volume ruang bawah = t/4. d
2
. L = t/4. 6
2
.4 = 28,26 cuft
karena volume ruang atas > volume uap, maka tinggi ruang atas
memenuhi syarat.
Sehingga :
Tinggi kolom destilasi = (12 -1)(15/12) + 4 + 4 = 30 ft = 9,144 m
b. Menetukan tebal menara
Dengan menggunakan persm. 3-6 B&Y hal. 4 didapat hubungan
sebagai berikut :
ts = C
pi fE
di pi
+
) . 6 , 0 ( 2
` .
direncanakan :
bahan konstruksi : SA-240 Grade M tipe 316
dari APP. D B&Y Hal. 342 didapatkan :
f = 18750 psi
C = 2/16 in
E = 0,85
Pi = 1 atm = 14,7 psia
Sehingga :
ts =
16
3
16
532 , 2
16
2
) 7 , 14 . 6 , 0 85 , 0 18750 ( 2
) 12 6 ( 7 , 14
= + +
x
x x
Appendik C- 120
distandarisasi untuk diameter luar (OD) dari tabel 5-7 B&Y
didapat OD standart = 78 in, sehingga :
ID = OD- 2.ts = 78 2(3/16) = 77,625 in
c. Menetukan tebal menara
Direncanakan : tutup atas dan bawah berbentuk standart dished
head
Dari persamaan B& Y hal. 259 :
th = C
pi fE
Rc pi
+
) . 1 , 0 ( 2
` . . 885 , 0
Maka :
th = in
x
x x
16
3
16
507 , 2
16
2
) 7 , 14 . 1 , 0 85 , 0 18750 ( 2
625 , 77 7 , 14 885 , 0
= = +

penentuan tekanan yang mampu diterima tutup menara :


pi =
) . 1 , 0 . 885 , 0 (
. .
t Ro
t E f
+
pi = psi psi
x
x x
7 , 14 51 , 43
)
16
3
. 1 , 0 625 , 77 885 , 0 (
16
3
85 , 0 18750
> =

d. Penentuan tinggi tutup.


a = ID / 2 = 77,625 / 2 = 38,8125 in
b = r -
AB BC
2 2

dimana :
AB = ID/2 Icr
Appendik C- 121
BC = r icr
Dari tabel 5-6 B&Y, untuk OD = 78 in dengan tebal 3/16 in,
didapatkan icr = 9/16 in, dan dari tabel 5-6 B&Y didapat sf = 2 in,
maka :
AB = 38,8125 -9/16 = 38,25 in
BC = 77,625 9/16 = 77,0625 in
Sehingga :
b = 77,625 -
25 , 38 625 , 77
2 2
= 10,078 in
OA = t + b + sf
= 3/16 + 10,078 + 2
= 12,2655 in
= 1,0221 ft.
14. Penentuan pipa katalis
Data perancangan :
Tekanan operasi 1 atm = 14,7 psia
Tekanan design = 0 psi + ( 20% x 0 ) = 0 psi ( faktor
keamanan 20% )
Suhu operasi = 120
o
C
Waktu tinggal 2 detik (stenley wallasa Hal. 551 tabel 17.1)
Perancangan :
Bahan konstruksi HAS SA- 240 Grade M Tipe 316
Tutup atas dan bawah standar dished
Tipe pengelasan double welded ( E=0,85)
Appendik C- 122
Faktor korosi = 1/16 in
Perhitungan :
a. menentukan dimensi reaktor
menentukan volume reaktor
Volume gas :
V = n. R. T/P
Diamna :
R = 0,7302 cuft.atm /lb mol.
o
R
n = 35,93334 kmol/jam
V = n. R. T/P
= 35,93334 x 2,2046 x (1/3600)
= 0,022005 lbmol/detik.
Maka :
Volume gas =
1
67 , 707 07302 02201 , 0 x x
= 11,3735 cuft/det ik
Volume liquid :
Data :
Massa bahan = 3951,55463 kg / jam
= 3951,55463 x 2,2046 x (1/3600)
= 2,41989 lb/detik
densitas campuran = 70,872 lb/cuft
Appendik C- 123
maka :
vulome liquid = massa bahan / densitas
= 2,41989/70,872
= 0,03414 cuft/detik
volume total = (V gas + V liquid) x waktu tinggal
= (11,3735 + 0,03414)x 2 detik
= 11,40764 cuft/detik x 2 detik
= 22,81528 cuft
Menentukan Volume Bahan Masuk Aktual
v gas = E. V reaktor (E = dari tabel 4.22 Ulrich)
V reaktor = 22,81528 / 0,7 = 32,59326 cuft
Menetukan Kebutuhan Katalis
Data :
Katalis = Nikel
Densitas Ni = 555,627 lb/cuft
V katalis = v reaktor V bahan
= 32,59235 22,81528
= 9,77797 cuft
berat katalis = V katalis x densitas
= 9,77797 x 555,627
= 5432,904137 lb
Menentukan Panjang Pipa Yang Terisi Katalis
v aktual reaktor = t/4.Di
2
.L
Appendik C- 124
sehingga :
panjang pipa (L) = V aktual / (t/4.Di
2
)
direcanakan :
pipa yang dipakai 1,5 in 15 BWG, 10 OD (kern. Hal.834)
a = 1,47 in
2
= 0,0102 ft
2
maka :
L = 32,59326 / 0,0102 = 3195,4176 ft
Trial :
Dipakai dengan panjang L = 9 ft yang terisi katalis 8 ft
Menentukan Jumlah Potongan Pipa
Nt = l pipa total terisi katalis / L satu pipa terisi katalis
= 3195,4176 / 8
= 399,4272 buah
= 400 buah
maka :
laju alir tiap satu pipa yang terisi katalis = L.a.e
dimana :
a = flow artea (ft
2
)
L = panjang pipa terisi katalis (ft)
e= porositas = 0,7
maka :
Vi = 0,0102 x 8 x 0,7 = 0,05712 cuft
Cek waktu reaksi :
Appendik C- 125
T = V satu pipa / rate satu pipa
= 0,05712 / 0,02852
= 2,00 (memenuhi)
jadi trial panjang pipa 9 ft dengan pipa terisiu katalis 8 ft memenuhi.
Menentukan Susunan Pipa
Direncanakan : susunan katalis berbentuk segitiga
Dimana :
Pt = DO + c +1/2
= Do + c
= 1,5 + 1/16
= 1,5625 in
mencari luas satu pipa ;
t = Pt sin 60 = 1,5625 x sin 60 + 1,3532 in
luas susunan pipa (segitiga) = x pt xt
= x 1,5625 x 1,3532
= 1,0572 in
2
= 0,0073 ft
2
diketahui : Nt = 400 buah
maka :
Luas seluruh pipa = Nt x l susunan pipa
= 400 X 0,0073
= 2,92 ft
2
Appendik C- 126
26. Ekspander (G-14 9)
fungsi : menurunkan tekanan gas hiidrogen dari 6,68 atm menjadi 1,5 atm
type : multi stage reciprocating expander
perencanaan :
p1 = tekanan masuk expander
= 6,68 atm
= 98,196 psia
= 14140,224 lb/ft
2
P
2
= tekanan luar expander
= 1,5 atm
= 22,044 psia
= 3174,336 lb/ft
2
maka laju alir massa (M):
m = 65,33334 kg/j = 144,034 lb/j = 72,017 lbmol/j
densitas hidrogen = 69,49 lb/cuft
menghitung kerja yang dibangkitkan expander :

q
P mx
x ws
A
= (persamaan 4-19 Ulrich hal, 93)
dimana :
Ws = kerja yang dibangkitkan expander (lb.ft/jam)
q = efisiensi (50 -60%, ulrich hal.90)
m = laju alir massa gas (Lb/jam)
AP = beda tekanan expander (psia)
Appendik C- 127
maka :
49 , 69
) 336 , 3174 224 , 14140 ( 034 , 144
55 , 0

=
x
x ws = 12501,1281 lb.ft/jam
= 3,4725 lb.ft/detik x (1 Hp/550 lb.ft/s)
= 0,006 Hp x (0,7457 kW/1Hp)
= 0,00447 kW
diketahui : efisiensi motor = 65% (Gb.14-38 hal.521 timmerhaus)
maka : daya motor = 0,006 / 0,65 = 0,0097 Hp
digunakan : daya motor = 1 Hp
kesimpulan :
tipe : Multi stage reciprocating expander
kapasitas :144, 034 lb/jam
kerja expander :0,00447 kW
daya motor :1 Hp
27. Tangki MO (F-124)
Fungsi : Menyimpan mesytil oxide (MO) selama 1 jam.
Bahan : Carbon Steel SA-240 grade S type 304
Bentuk : Silinder tegak dengan tutp atas berbentuk plat datar dan tutrup bawah
konikal (o = 120
o
)
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt )
Kebutuhan MO = 5789,12683 kg/j
Lama penyimpanan = 1 jam
Jumlah tangki = 1 buah
Appendik C- 128
Densitas MO = 73,125 lb/cuft
Maka :
MO tersimpan = 5789,12683 kg/j x 1 jam
= 5789,12683 kg
= 12762,70901 lb
Volume MO =
125 , 73
70901 , 12762
= 174,5328 cuft
Jika MO mengisi 90% tangki. ,aka Volume tangki (Vt) :
Vt =
9 , 0
5328 , 174
= 193,9253 cuft
Menghitung diameter Shell (Ds)
Vt = Vs + Vk
Dengan :
Vs = volume silinder = .t.Ds
2
.Ls
Vk = volume konis =
o
t
2
1
24
.
3
tg
Ds
Dimana ;
Ds = Diameter tangki (ft)
Ls = Tinggi Shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = Volume tangki (cuft)
Maka :
Vs = .t.Ds
2
.(1,5.Ds)= 1,1775.Ds
2
Vk =
60 24
.
3
tg
Ds t
= 0,07554. Ds
2
Appendik C- 129
Ds = 5,36896 ft
=64,4275 in
Menghitung tekanan design
volume liquid dalam shell ;
Vls = vlarutan - V konis
= 174,5328 (0,07554 x 5,36896
3
)
= 162,8419 cuft
Tinggi larutan dalam shell (Hl) :
Hl= ft x
Ds
Vl
x 7131 , 7
36896 , 5
5328 , 174 4
.
4
2 2
= =
t t
Sedangkan :
P
design
= P
hidrostatik
+ 14,7
Dimana :
P
hidrostatik =
144
7131 , 7 125 , 77
144
. x Hl
=

=4,13 psi
Naka :
P
design
= 4.13 psi + 14,7 psi = 18,83 psi
Menghitung tebal silinder (ts)
Ts = c
Pi fE
Ds Pi
+
) . 6 , 0 ( 2
.
(Pers. 319 B%Y)
Dimana :
Ts = tebal Shell (in)
Pi = tekanan design (psi)
Ds = diameter Shell (in)
Appendik C- 130
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Ts = in
x
x
16
2
16
648 , 1
16
648 , 1
16
1
) 83 , 18 . 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
427 , 64 83 , 18
= = = +

Standarisasi diameter tangki


Dari tabel 57 B&Y hal 89, untuk Di = 64,4275 in didapatkan Do = 66 in
Maka :
Ds = Do 2.ts
= 66 2 (2/16)
= 65,75 in
Hs = 1,5 x 65,75 = 98,625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha)
Tha = c
Pi fE
Ds Pi
+
) . 6 , 0 ( 2
.
Tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan design (psi)
Ds = diameter Shell (in)
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Appendik C- 131
Tha = in
x
x
16
2
16
66 , 1
16
1
) 83 , 18 . 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
427 , 64 83 , 18
= = +

Menghitung tebal tutup bawah (thb)


Thb = c
Pi fE
Ds Pi
+
o
2
1
cos ) . 6 , 0 ( 2
.
Thb = tebal tutup bawah (in)
Pi = tekanan design (psi)
Ds = diameter Shell (in)
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Thb = in
x
x
16
3
16
23 , 2
16
1
60 cos ) 83 , 18 . 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
75 , 65 83 , 18
= = +

Menghitung tinggi tangki penampungan


Ht = tinggi tutup bawah + tinggi shell + tinggi tutup atas
Dimana ;
Tinggi sell = 98,625 in
Tinggi tutup atas = 0 in
Tinggi tutu7p bawah = OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, untuk thb = 3/16, maka : sf = 1,5 2 in
Deiambil : sf = 1,5 in
Sedangkan : b =
o 2 / 1
. / 1
2
tg
Ds
=
60
75 , 65 / 1
2
tg
x
=18,98 in
Appendik C- 132
Maka :
Tinggi tutp bawah = OA = 18,98 + 1,5 = 20,48 in
Sehingga :
Ht=20,48 + 98,625 + 0 = 119,11 in
28. kolom destilasi (D-130)
( Lihat Perancangan Alat Utama )
29. Reaktor (R-110)
Fungsi :sebagai tempat untuk mereaksikan aseton menjadi diaseton alkohol
dengan katalis NaOH
type : Mixel Flow Reaktor
Jenis : silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah conikal
dengan sudut 120
o
Pelengkap : pengaduk dan jaket pendingin.
Kondisi opersai : tekanan = 1 atm = 14,7 psia
Temperatur = 30
o
C = 68
o
F
Fase = liquid
Bahan konstruksi : high alloy Steel SA-240 Grade T type 321
Perhitungan :
Komposisi bahan masuk reaktor (R-110)
Komponen Massa (kg/jam) Densitas (kg/m
3
)
Aseton
Aseton
NaOH
4431,96908
1107,99256
0,83333
789,900
789,900
1024,681
Appendik C- 133
Air 246,66508 1000,000
Menentukan densitas campuran:

c
= E (m
i
/ m
total
) x
i
maka :

c
= 1000 46005 , 5787
66508 , 246
681 , 1024
46005 , 5787
83333 , 0
9 , 789
46005 , 5787
99256 , 1107
9 , 789
46005 , 5787
6908 , 4431
x x x x + + +
798,88840 m
3
/j= 49,87286 lb/ft
2
1. Perhitungan Dimensi Reaktor
Volume reaktor
Rumus : V = Q.t
Dimana :
V = volume larutan (cuft)
Q = rate volumetrik bahn dalam reaktor (cuft/j)
t = waktu tinggal (ditetapkan 1 jam)
maka :
V = xt
m

= jam x
ft lb
j lb
1
/ 8728 , 49
/ 03443 , 12759
3
= 255,83122 cuft
volume jarak pendingin dan pengaduk 20% dari volume larutan, maka :
V
jaket+pengaduk
= 20% x 255,83122
= 51,16624 cuft
Appendik C- 134
V
reaktor
= V
larutan
+ V
jaket
+ V
pengaduk
= 255,83122 + 51,16624
= 306,99746 cuft
ditetapkan reaktor terdiri dari 80-% maka volume total reaktor adalah :
V total reaktor = 306,99746 / 0,8 = 383,74683 cuft
Diameter silinder
Asumsi : Ls = 1,5 Ds
V total = V1 + V2 + V3
=
2 2
3
. 000049 , 0 . .
4
2
1
tan 24
.
di Ls di
Di
+ + +
t
o
t
383,74683 = 0,07554.di
2
+ 1,1775.di
3
+ 0,08467. di
2
di
3
= 286,86848
di = 6,59379 ft = 79,12548 in
Tebal silinder
Plate shell yang digunakan SA-240 gradee T Type 321
suhu Operasi 30
o
C = 86
o
C
tekanan operasi 1 atm
allowable working stress 18750 lb/in
2
joint efisiensi 0,8
faktor korosi 0,125
penentuan tinggi liquida :
H
vg
=
di
h Vtutupbawa Vg V
2
. 4 / t

Appendik C- 135
=
59379 , 6
2
4 /
27364 , 24 83122 , 255
x t

= 6,78452
P
hidrostatik
=
144
. H
=
144
x49,87286 6,78452
= 2,34975 psi
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik
= 14,7 psi + 2,34975 psi
= 17,04975 Psi
Rumus :
ts = C
Pi fE
di Pi
+
) . 6 , 0 ( 2
.
= in
x x
x
16
3
16
7 , 2
125 , 0
) 04975 , 17 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
12548 , 79 04975 , 17
= = +

Standarisasi dari brownell and Young hal 89 :


Do = Di + 2 ts
= 79,12548 + (2 x 3/16)
= 79,50048 in = 6,62504 ft
Do = 84 in
Ts = 5/16
Icr = 5,125 in
r = 84 in
Di = Do 2 ts
Appendik C- 136
= 84 (2x 5/16)
= 83,375 in = 6,94792 ft
Tinggi silinder (Ls)
Ls = 1,5 xdi
= 1,5 x 83,375
= 125,0625 in = 10,42188 ft
Tebal tutup atas (tha)
Dari brownell and Young Hal. 88 tabel 5-6 didapatkan :
Rumus :
Tha = C
Pi fE
Di xPi
+
) . 1 , 0 (
. 885 , 0
Tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter dalam (in)
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Tha = in
x
x x
16
4
16
34 , 3
125 , 0
) 04975 , 17 . 6 , 0 8 , 0 18750 (
375 , 83 04975 , 17 885 , 0
= = +

Tinggi tutup atas


Dari Brownell & Young hal. 88 tabel 5-6 didapatkan :
Untuk : tha = 4/13 in
Appendik C- 137
Maka : sf = 1,5 -2,5 in ; Icr = in
Ditetapkan : sf = 2 in
AB = ID/2 Icr
= in 9375 , 40
4
3
2
375 , 83
=
BC = Rc Icr = 83,375 = 82,625 in
AC =
AB BC
2
2

=
9375 , 40 625 , 82
2 2

= 71,77055 in
b = RC- AC = 83,375 - 71,77055 = 11,60445 in
OA = tha + b +s
= 4/16 + 11,60445 + 2
= 13,85445 in = 1,15454 ft
Tebal tutup bawah (thb)
Rumus :
Thb = C
Pi fE
DI Pi
+
o
2
1
cos ) . 6 , 0 ( 2
.
Thb = tebal tutup bawah (in)
Pi = tekanan design (psi)
di = Rc = diameter Shell (in)
f = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
Appendik C- 138
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Thb = in
x
x x
16
4
16
31 , 3
125 , 0
60 cos ) 04975 , 17 . 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
375 , 83 04975 , 17 885 , 0
= = +

Tinggi tutup bawah


Dari Brownell & Young hal. 88 tabel 5-6 untuk thb 4/16 didapatkan :
Sf = 1,5 2,5
Diambil : sf = 1,5
b =
o 2 / 1
. / 1
2
tg
Di
=
60
375 , 83 / 1
2
tg
x
=24,06829 in
OA = b +s
= 24,06829 + 1,5
= 25,56829 in = 2,13069 ft
Jadi tinggi vessel total = t
tutup atas
+ t
silinder
+ t
tutup bawah
= 1,15454 + 10,42188 + 2,13069
= 13,70711 ft
2. Perhitungan pengaduk
Perencanaan :
Digunakan pengaduk jenis aksial turbin dengan 4 blades pada 90
o
Bahan konstruksi impeller adalah high Alloy Steel SA-240 Grade M Type
316
Bahan konstruksi Hot Roller SAE 1020
Data-data jenis pengaduk ( Brownell Hal . 507) didapatkan :
Dt/Di = 3,0
Appendik C- 139
ZI/Di = 2,7 -3,9
Zi/Di = 0,87
W/Di = 0,1
Dimana :
Dt : diameter dalam silinder
Di : diameter impeller
W : lebar baffle dari dasar tangki
Zi : tinggi impeller dari dasar tangki
Zl : tinggi zat cair dalam silinder
a. Menentukan Diameter Impeller
Dt/Di = 3,0
Di = Dt/3
Di = in ft 79164 , 27 31597 , 2
3
94792 , 6
= =
b. Menentukan Impeller dari dasar tangki
Diambil : Zi/Di = 0,87
Maka :
Zi = 0,87 x 2,31597 = 2,01489 ft = 24,17868 in
c.Menentukan Tinggi Zat Cair Dalam Silinder
ZI = 3 x Di
ZI = 3 x 2,31597 = 6,94791 ft = 83,37492 in
d. Menentukan Lebar Impeller
W = 0,1 x Di
= 0,1 x 2,31597 = 0,231597 ft = 2,77916 in
Appendik C- 140
e.Menentukan Tebal Blades
( ) 253 . . 10
1
Cabehal MC Dt
J
=
in ft
Dt
J 33750 , 8 69479 , 0
10
94792 , 6
10
= = = =
f. Menentukan Jumlah pengaduk
Rumus :
n =
Di
x
H
2
2
Dimana :
N : jumlah pengaduk
H : tingi liquida
Di : diameter pengaduk
Maka :
n = buah
x
64768 , 0
31597 , 2
2
2
6,94791
= = 1 buah
g.Menentukan Daya pengaduk
Rumus :
P =
gc
Di
n
. . .
3
|
(Brown hal.506)
Dimana :
P : Daya pengadukan (lb.ft/dt)
Appendik C- 141
: power Number ( Brown gb. 477, hal.507)
: Densitas larutan (lb/cuft)
n : Putaran pengadukan (rps)
Di : Diameter pengaduk (ft)
gc : 32,0lbm.ft/lbf.dt
2
dengan menghitung bilangan Reynold (NRe)
NRe =

. .
2
n
Di
( Brown hal 508)
Dimana :
Di : diameter pengaduk (ft)
n : putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps ( perry ed 6 hal 19-6)
: densitas larutan (lb/ft
3
)
: viskositas larutan (lb/ft.s )
maka :
NRe = 7152 , 259733
10 57479 , 2
3
87286 , 9 5 , 2 315972 , 2
2
=

x
x x
( Brown hal 508)
NRe > 2100, maka Aliran turbulen
Sehingga
= Po ( Brown, Gb 477 Hal. 507)
Maka :
P = Hp dt ft lb
x x
20897 , 8 / . 93088 , 4514
2 , 32
31597 , 2 5 , 2
3
87286 , 49
5
= =
Appendik C- 142
Kehilangan-kehilangan daya :
Gain loss (kebocoran daya pada poros dan bearing ) diperkirakan 5%
daya masuk
Transmision system loss ( kebocoran belt atau gear) diperkirakan 10%
dari daya yang dibutuhkan :
P
dibutuhkan
= ( 0,05 +0,10). P
dibutuhkan
+ P
= Hp Hp
p
10 65761 , 9
85 , 0
20897 , 8
85 , 0
= = =
Maka digunakan daya pengaduk sebesar 10 Hp
Appendik A- 1
APPENDIX A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas Produksi : 3333,33333 Kg/ jam
Operasi pabrik : 300 hari
Satuan : kg/jam
Kapasitas bahan : 5770,79338 kg/jam
1. Tangki Pengencer (M-150)
Fungsi : untuk mengencerkan NaOH 40% (berat) menjadi 5%
(berat) dengan penambahan air proses.
Penggunaan : 0,361 % kapasitas produksi
: 0,00361 x 4616,63446 kg/jam
: 16,66667 kg/jam
perhitungan :
Mencari kebutuhan air pengencer
Kandungan NaOH murni yang ada pada NaOH 5 % :
NaOH : 0,05 x 16,6666665
: 0,8333 kg
Kandungan air yang ada pada NaOH 5 % :
Air : 100 % - 5 % x 16,66666
: 15,833332
Maka kandungan NaOH 40% yang dibutuhkan pada tangki pengencer :
Appendik A- 2
NaOH : (100 %/40%) x 0,8333
: 2,08333
Air yang ada pada NaOH 40 % adalah :
Air = kg x 25 , 1 08333 , 2
100
40 100

Maka kebutuhan air pengencer pada tangki pengencer :


Air pengencer = air pada NaOH 5% - air pada NaOH 40%
= 15,83334 kg 1,25 kg
= 14,58334 kg
MASUK KELUAR
Dari F-151 :
NaOH = 0,83333
Air = 1,25000
Air proses = 14,58333
Ke R-110 :
NaOH = 0,83333
Air = 15,83334
Total = 16,66667 Total = 16,66667
2. Reaktor (R-110)
Fungsi : Untuk mengubah aseton menjadi diaseton alkohol dengan
katalis NaOH 5 % (berat)
Kondisi operasi :
Suhu operasi : 30
o
C
Tekanan : 1 atm
Waktu tinggal : 1 jam
Konversi : 80%
Appendik A- 3
Reaksi : 2C
3
H
6
O C
6
H
12
O
2
Perhitungan :
Aseton
Aseton 96% dari storage = 5770,7933 kg
Komposisi :
Aseton = 96% x 5770,79338 kg = 5539,96164 kg
Air = 4% x 5770,79338 kg = 230,83174 kg
Aseton mula-mula = 5539,96164 kg = 95,51658 kmol
Aseton Bereaksi = 0,80 x 95,51658 kmol = 76,516558 kmol
Aseton sisa = 95,51658 kmol 76,516558 kmol
= 19,10332 kmol
= 1107,99256 kg
jika aseton sisa direcycle dengan kemurnian yang sama, maka :
kandungan air pada aseton recycle :
kg x 16636 , 46 1107,99256
96
96 100

Sehingga :
komposisi asetone cycle : aseton = 1107,99256 kg
Air =
kg
kg
15892 , 1154
16636 , 46
Maka :
Aseton fres feed = aseton mula mula aseton recycle
= 5570,79338 kg 1154,15892 kg
Appendik A- 4
= 4616,63446 kg
Dengan komposisi : Aseton = 96% x 4616,63446 kg = 4431,96908 kg
Air = 4% x 4616,63446 kg = 184,66538 kg
NaOH
Kemurnian : 5% (berat)
Penggunaan : 0,361% kapasitas produksi
Dari M-150 didapat : NaOH = 0,83333 kg
Air = 15,83334 kg
Diaseton Alkohol (DAA)
DAA di bentuk = x mol aseton bereaksi
= x 76,41326 mol
= 38,20663 kmol
= 4431,96908 kg
MASUK KELUAR
Dari F-12 :
Aseton = 4431,96908
Air = 184,66538
Dari F-134 :
Aseton = 1107,99256
Air = 46,16636
Dari M-150 :
NaOH = 0,83333
Air = 15,83334
Ke F-113 :
DAA = 4431,96908
Aseton = 1107,99256
NaOH = 0,83333
Air = 246,66508
Total = 5787,46005 Total = 5787,46005
Appendik A- 5
3.Reaktor (R-120)
Fungsi : untuk mengubah diaseton alkohol menjadi mesytil oxide dengan
katalis H
3
PO
4
98% (berat)
Kondisi Operasi :
- Suhu reaksi : 49,51
o
C
- Tekanan : 1 atm
- Waktu tinggal : 1 jam
- Konversi : 90 %
Reaksi : C
6
H
12
O
2
C
6
H
10
O + H
2
O
Perhitungan :
Diaseton Alkohol (DAA) Boiling point 166 C
DAA mula mula = 4431,96908 kg = 38,20663 kmol
DAA bereaksi = 0,90 x 38,20663 kmol = 34,38597 kmol
DAA sisa = 38,2066 kmol - 34,38597 kmol
= 3,82066 kmol
= 443,19656 kg
Asam Fosfat
Kemurnian = 98%
Penggunaan = 0,376% kapasitas Produksi
= 0,0376 x 443,19656 kg
= 1,66667 kg
Dengan komposisi : Asam Fosfat = 98% x 1,66667 kg = 1,63334 kg
Air = 2% x 1,66667 kg = 0,03333 kg
Appendik A- 6
Mesytil Oxide (MO) (Mr = 98)
MO terbentuk = 1/1 x mol DAA bereaksi
= 1 x 34,38597 kmol
= 34,38597 kmol
= 3369,82506 kg
AIR
Air mula-mula = 389,165 kg
Air terbentuk = 1/1 x 34,38597 kmol
= 34,38597 kmol
= 618,94746 kg
Sehingga :
Air total = 246,68952 kg + 618,94746 kg
= 865,64598 kg
asumsi : karena suhu reaksi yang tinggi, 100% aseton dan 94,667% air menguap
dan masuk pada kondensor (E-121)
maka bahan yang menguap adalah :
aseton = 1107,99256 kg
air = 94,667% x air total
= 94,667% x 865,64598 kg
= 819,4762 kg
MASUK KELUAR
DARI F-113:
DAA = 4431,96908
Aseton = 1107,99256
Ke F-124 :
MO = 3369,82506
DAA = 443,19656
Appendik A- 7
Air = 246,66508
Dari F-123:
Air = 15,83334
Air = 66,66633
Ke E-121 :
Aseton = 1107,99256
Air = 819,4762
Total = 5786,66016 Total = 5786,66016
4. Kolom Destilasi (D-130)
Fungsi : memisahkan aseton dari air untuk di-recycle ke R-110
Direncanakan :
- aseton dari feed keluar sebagai destilat dengan komposisi 96% (berat).
- 96 % Air dari feed keluar sebagai bottom product.
Derajat kesetimbangan mol fraksi didapatkan tabel :
BAHAN BERAT/(kgmol/jam) MOL (kgmol/jam)
i
Aseton
Air
1107,99256
819,47926
19,102
45,527
0,5748
0,4252
Total 1927,47218 64,629 1
d =
) 18 / 04 , 0 ( ) 58 / 96 , 0 (
58 / 96 , 0

= 0,9
b =
) 18 / 94 , 0 ( ) 58 / 06 , 0 (
58 / 06 , 0

= 0,01878
Maka :
F = D + B
64,629 = D + B
Appendik A- 8
D = 64,629 B
F x f = D x d + B x b
64,629 x 0,574 = (64,629 B) x (0.9) + ( B 0,01878)
37,148 = (58,1661 0,9 B) + 0,01878 B
= 58,1661 0,88122 B
0,88122 B = 58,1661 37,14B
= 21,0181
B = 23,85
D = 64,629 23,85
D = 40,779 kg mol/jam
Hasil atas :
Aseton = d x D
= 0,9 x 40,779
= 36,7011 x 58
= 1064,3319 kg /jam
air =
) 18 / 04 , 0 ( ) 58 / 96 , 0 (
18 / 04 , 0

x D
=
022 , 0 655 , 1
022 , 0

x 40,779
= 9,62 kg/jam
hasil bawah :
Aseton = 1107,99256 - 1064,3319
= 43,66066 kg/jam
air = 819,47926 - 9,62
Appendik A- 9
= 809,85926 kg/jam
MASUK KELUAR
Dari E-121 :
Aseton = 1107,99256
Air = 819,47926
Ke F-134 :
Hasil atas :
Aseton = 1064,3319
Air = 9,62
Ke E132 :
Aseton = 43,66066
Air = 809,85926
Toatal = 1927,47218 Total = 1927,47218
5. Kolom Hidrogenasi (D-140)
fungsi : menghidrogenasi mesytil oxide (MO) menjadi metil isobutil keton
(MIBK) dengan bantuan katalis nikel.
Kondisi Operasi :
- suhu reaksi : .
o
C SALAH
- tekanan : 1 atm
- konversi : 95%
direncanakan :
- 100% MIBK yang terbentuk dari reaksi berubah menjadi hasil ats dengan
komposisi 98 % (berat)
- 100% Air keluar sebagai hasil atas.
- DAA dan MO sebagai hasil bawah.
- Excess gas hidrogen sebesar 10%
- Sisa gas hidrogen yang tidak bereaksi di-recyle kembali ke dalam kolom.
Reaksi : C
6
H
10
O + H
2
C
6
H
12
O
Appendik A- 10
Perhitungan :
Mesytil Oxide (MO) Boiling point 129 C
MO mula mula = 3369,82506 kg = 34,38597 kmol
MO bereaksi = 0,95 x 34,38597 kmol = 32,66667 kmol
MO sisa = 34,38597 kmol 32,66667 kmol
= 1,71930 kmol
= 168,49140 kmol
Hidrogen (H
2
)
H
2
untuk reaksi = 1/1 x mol MO bereaksi
= 1 x 32,66667 kmol
= 32,66667 kmol
Excess H
2
sebesar 10% maka :
H
2
mula mula = 1,1 x 32,666667 kmol
= 35,93334 kmol
= 71,86668 kg
H
2
sisa = 35,933334 kmol 32,66667 kmol
= 3,26667 kmol
= 6,53334 kg
jika H
2
sisa di-recycle ke dalam kolom, maka :
H
2
fresh feed = H
2
mula mula H
2
recycle
= 71,86668 kg 6,53334 kg
= 65,3334 kg
Metil Isobutil Keton (MIBK)
Appendik A- 11
MIBK terbentuk = 1/1 x mol MO bereaksi
= 1 x 32,66667 kmol
= 32,66667 kmol
= 3266,66700 kg
Air
Air mula mula = 66,66633 kg
Maka :
Komposisi hasil atas :
MIBK = 32266,66700 kg
Air = 66,66633 kg
Komposisi hasil bawah :
DAA = 443,19656 kg
MO = 168,49140 kg
MASUK KELUAR
Dari F-124 :
MO = 3369,82506
DAA = 443,19656
Air = 66,66633
Dari F-148A :
H2 = 65,33334
Dari F-148B :
H2 = 6,53334
Ke E-141 :
Hasil atas :
MIBK = 3266,66700
Air = 66,66633
Ke buangan :
Hasil bawah :
MO = 168,49140
DAA = 433,19656
Total = 3951,55463 Total = 3951,55463
Appendik A- 12
Appendik B- 1
APPENDIX B
NERACA PANAS
Satuan : kkal/jam
Suhu referensi : 25
O
C
1. Tangki Pengencer (M-150)
H
1
H
2
Neraca Panas Total :
H
1
= H
2
Dimana :
H
1
= Panas bahan masuk
H
2
= Panas bahan keluar
Perhitungan :
Menghitung panas bahan masuk (H
1
)
Rumus : H
1
= m . Cp . T
Suhu bahan masuk = 30
o
C
komponen Massa (kg) Cp
(kkal/kgoC)
T H
1
(kkal)
NaOH
Air
Air
pengencer
0,83333
1,25000
14,58334
0,000165587
1
1
5
5
5
0,00069
6,25000
43,75002
Total 50,75001
Appendik B- 2
Menghitung suhu bahan keluar (t2)
H
1
= H
2
50,0071 = m . Cp
campuran
. T
50,0071 = 16,66667 x 950,0084 x (t2 - 25)
t2 = 28,1579
o
C
Menghitung Panas Bahan Keluar (H
2
)
Rumus : H
2
= m . Cp . T
Suhu bahan keluar = 28,1579
o
C
H
1
= 16,66667 x 950,0084 x (28,1579 - 25)
= 50,0071 kkal
2. Reaktor (R-110)
H
3
H
1
H
2
H
4
Neraca panas Total :
H
1
+ H
R
= H
2
+ Q
1
+ Q
loss
Dimana :
H
1
= panas yang dikandung bahan masuk
H
2
= panas yang dikandung bahan keluar
H
R
= Panas reaksi
Q
1
= Panas yang diserap air pendingin
Q
loss
= panas hilang
Appendik B- 3
Menghitung panas bahan masuk (H
1
)
Rumus : H
1
= m . Cp . T
Suhu bahan masuk :
- Aseton = 26
o
C
- Aseton recycle = 29,14
o
C
- NaoH = 28,16
o
C
- Air = 29,14
o
C
- Air recycle = 26
o
C
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg.oC) T (oC) H
1
(kkal)
Aseton
Aseton R
NaOH
Air
Air R
4431,96908
1107,99256
16,66667
46,16636
184,66538
0,00030315
0,00030589
0,9500084
1
1
1
4,14
3,16
4,14
1
1,34355
1,40314
50,03777
191,12873
184,66538
Total 428,57857
Menghitung panas reaksi (H
R
)
Reaksi : 2C
3
H
6
O C
3
H
6
O
2
RUMUS :
H
R
= H
o
R
+ H
o
P
+ H
o
25
H
o
25
= H
o
25 produk
- H
o
25 reaktan
Diketahui :
H
o
25 aseton
= 88,3014 Kj/mol
Appendik B- 4
H
o
25 DAA
= -486,76 Kj/mol
Maka :
H
o
25
= (38,20663 x -486,76) (95,51658 x 88,3014)
= -20731,7028 kj
=-6456,4113 kkal
H
o
R
= m . Cp . T
= 5539,96164 x 0,00031903 x (30 - 25)
= 8,83707 kkal
H
o
P
= m . Cp . T
= 4431,96908 x 0,00031903 x (30-25)
= 7,06966 kkal
Sehingga :
H
R
= (8,83707 + 7,06966) + (-6456,4113)
= -6440,504577 kkal
Menghitung panas bahan keluar (H
2
)
Rumus: H
2
= m . Cp . T
Suhu bahan keluar =30oC
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg
o
C) T (
o
C) H
1
(kkal)
DAA
Aseton
NaOH
Air
4431,96908
1107,99256
0,83333
246,66508
0,00031903
0,00029841
0,0016453
1
5
5
5
5
7,06966
1,65318
0,00069
1233,3254
Total 1242,04893
Appendik B- 5
Menghitung panas yang diserap pendingin (Q
1
)
Neraca panas total :
H
1
+ H
R
= H
2
+ Q
1
+ Q
loss
H
1
+ H
R
= H
2
+ Q
1
+ 0,05 (H
1
+ H
R
)
Q
1
= 0,95 (H
1
+ H
R
) H
2
= 0,95 (428,57857 = 3825,66472) 1242,04893
= 0,95 (428,57857 + 3825,66472) 1242,04893
= 5283,58006 kkal
Kebutuhan Pendingin :
Masuk = 26
o
C, t keluar = 36
o
C, Cp = 0,80969 kkal/kg
o
C
Q
1
= m . Cp . T
m =
) 26 36 ( 80969 , 0
58006 , 5283
x
= 652,54357 kg
Menghitung panas lolos (Q
loss
)
Q
loss
= 5%Panas masuk
= 0,05 (H
1
+ H
R
)
= 0,05 (428,57857 + 6440,504577)
= 343,45416 kkal
Appendik B- 6
3. Reaktor (R-120)
H
4
H
1
H
3
H
2
Q
loss
H
5
Neraca panas total :
H
1
+ Q
1
= H
2
+ H
3
+ H
R
+ Q
loss
Perhitungan :
Menghitung panas bahan masuk (H
1
)
H
as. fosfat
= (1,63334 x 0,00004260 x 5) + (0,03333 x 1 x 5)
= 0,17008 kkal
H
1
= H
1
dari R-110 + H
As.fosfat
= - 1242,04893 + 0,17008
= - 1241,87885 kkal
Menghitung panas bahan liquid keluar (H
2
)
Rumus : H
1
= m . Cp . T
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kgoC) T (oC) H
1
(kkal)
MO
DAA
NaOH
H
3
PO
4
Air
3369.82506
4431,196956
0,83333
1.63334
66.66633
0,00031402
0,000339980
0,00017790
0.0042060
1
95
95
95
95
95
100.52828
16.83305
0.01408
0.06526
6333.3013
Total 66450,74202
Appendik B- 7
Menghitung panas bahan uap keluar (H
3
)
Rumus : H
2
= (m . Cp . T + m)
komponen Massa (kg) (kkal/kg) H
1
(kkal)
Aseton
Air
1107,99256
819,47962
69,44444
69,44444
76943,92285
56908,3033
Total 1333852,2262
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kgoC) H
1
(kkal)
Aseton
Air
1107,99256
819,47962
0,00037338
1
39,30171
77850,56390
Total 211742,09180
Menghitung panas reaksi (H
R
)
Reaksi : C
6
H
12
O2 C
6
H
10
O + H2O
RUMUS :
H
R
= Ho
R
+ H
o
P
+ H
o
25
H
o
25
= H
o
produk
- H
o
reaktan
Diketahui :
H
o
25
DAA = -486,76 Kj/mol
H
o
25
MO = -230,29 Kj/mol
H
o
25
Air = -285,83 Kj/mol
Maka :
Ho
25
= [(34,38597 x -230,29) + (39,38597 x -285,83)]-(38,2066 x -486,76)
Appendik B- 8
= 850,1723 kj
=230,06018 kkal
H
o
R
= m . Cp . T
= 4431,96908 x 0,0003998 x (120 - 25)
= 168,33062 kkal
H
o
P
= m . Cp . T
= 3369,82506 x 0,00031412 x (120 - 25) +618,94764 x (120-25)
= 58900,53698 kkal
Sehingga :
H
R
= 168,33062 + 58900,53698 + 203,06018
= 58900,53698 kkal (endotermis)
Menghitung panas yang diberikan oleh steam (Q
1
)
H
1
+ Q
1
= H
2
+ H
3
+ H
R
+ 0,01 (H
1
+ Q
1
)
Q
1
=
9 , 0
) 87885 , 1241 ( 9 , 0 992778 , 59271 0918 , 211742 742202 , 6450
= 309536,0584 kkal
stean jenuh pada 150oC : P = 476 kPa
= 504,729 kkal
maka :
m=

1
Q
=
729 , 504
4 309536,058
= 613,27179 kg
Menghitung panas lolos (Q
loss
)
Q
loss
= 10 %Panas masuk
= 0,1 (H
1
+ Q
1
)
Appendik B- 9
= 0,1 (-1241,8788 + 309536,0584)
= 308229,41796 kkal
4. Kondensor (E-121)
H
3
H
1
H
2
Q
loss
H
4
Menghitung :
Menghitung panas bahan masuk (H
1
) :
H
1 =
H
3
dari R-120
= 211742,09180 kkal
Menghitung panas bahan keluar (H
2
) :
H
2
= m . Cp . T
= (1107,99256 x 0,00030416 x 32,28) + (819,47962 x 1 x 32,28)
= 26463,68072 kkal
Menghitung panas yang diserap pendingin (Q
1
:
Q
1 =
H
1
H
2
- Q
loss
= 21174,09180 26463,68072 0,05 (211742,0918)
= 174691,3065 kkal
kebutuhan air pendingin :
m =
T cp
1
Q
Appendik B- 10
=
) 26 40 ( 1
5 174691.306

= 12477.95046 kg
Menghitung panas lolos (Q
loss
)
Q
loss =
5 % panas masuk
=
0,05 x 211742.09180
= 10587.10459 kkal
5. Kolom Destilasi (D-130)
H
1
Q
1
H
1
H
4
H
3
H
6
Q
2
Q
loss
H
5
H
7
Neraca panas Total :
H
1
+ Q
2
= H
4
+ H
7
+ Q
1
+ Q
3
perhitungan :
Menghitung refluks (R)
dari kurva didapat :
1
Xd
Rm
= 0.4
0.88163 = 0.4Rm +0.4
Rm = 1.20408
Sedangkan :
R = 2Rm
Appendik B- 11
= 2 x1,20408
= 2,40816
Maka :
1
Xd
R
=
440816 , 2
0,88163
= 0,25868
cairan jenuh kembali ke kololm destilasi :
R =
D
Lo
Lo = R.D
= 2,40816 x 21,6813
= 52,18030 kmol/j
Aliran air masuk kondesor :
V = (R + 1) .D
= (2,40816 +1) 21,6813
= 73,84842 kmol/j
Aliran liquid masuk reboiler :
L = Lo + (q.F)
= 52,18030 + (1x64,62997)
= 116,81027 kmol/j
Aliran liquid keluar reboiler :
V = V + F (q-1)
= 73,84842 + 64,62997 (1-1)
= 73,84842 kmol/j
Appendik B- 12
Panas yang terkandung dalam bahan masuk kolom destilasi (H
1
)
Bahan masuk pada suhu 86,81
o
C
Rumus : H
1
= m . Cp . T
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg
o
C) T (
o
C) H
1
(kkal)
Aseton
Air
1107,99256
819,47962
0,000034944
1
61,81
61,81
23,93141
50652,03531
Total 50675,96672
Menghitung panas uap masuk kondesor (H
2
)
Rumus : H
2
= m . Hv
Dimana : m = Xd.V
Komponen uap masuk kondesor :
Komponen Xdi V(kmol/j) Mv(kmol/j)
Aseton
Air
0,88163
0,11837
73,84842
73,84842
65,10698
8,74144
komponen Mv
(kmol/j)
Mv
(kg/j)
Hv
(kkal/kg)
H
2
(kkal)
Aseton
Air
65,10698
8,74144
3776,20484
157,34592
158,33333
172,22222
597899,08710
27098,46365
Total 624997,55070
Appendik B- 13
Menghitung panas yang terkandung dalam refluks keluar kondesor (H
3
) :
Bahan masuk refluks pada suhu 74,19
o
C
Rumus : H
3
= m . Cp . T
Dimana : m = Xd.Lo
Komponen Xdi Lo(kmol/j) Ml(kmol/j)
Aseton
Air
0,88163
0,11837
52,18030
52,18030
46,00372
6,17658
komponen Ml(kmol/j) Ml (kg/j) Cp
(kkal/kg
o
C)
T
(
o
C)
H
3
(kkal)
Aseton
Air
46,00372
6,17658
2668,21576
111,17844
0,3401
1
49,19
49,19
44,63797
5468,86746
Total 5513,50543
Menghitung panas liquid keluar kondesor (H
4
)
Bahan masuk refluks pada suhu 74,19
o
C
Rumus : H
4
= m . Cp . T
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg
o
C) t (
o
C) H
4
(kkal)
Aseton
Air
1107,99256
819,47962
0,00034944
1
61,81
61,81
23,93141
50652,03531
Total 50675,9667
Appendik B- 14
Menghitung panas liquid masuk reboiler (H
5
)
Suhu bahan masuk reboiler 100,002oC
Rumus : H
4
= m . Cp . T
Dimana : m = Xb.L
komponen Xbi L (kkal/kg
o
C) Ml (kmol/j)
Aseton
Air
0
1
116,81027
116,81027
0
61,81
komponen Ml
(kmol/j)
Ml
(kal/kg
o
C)
Cp
(kal/kgoC)
t (
o
C) H
5
(kkal)
Aseton
Air
0
116,81027
0
2102,58486
0,0003591
1
75,002
75,002
0
157698,0697
Total 157698,0697
Menghitung panas uap keluar reboiler (H
6
)
Rumus : H
6
= m . H
v
Dimana : m = Xb.V
komponen Xbi L (kkal/kg
o
C) Ml (kmol/j)
Aseton
Air
0
1
73,84842
73,84842
0
73,84842
Appendik B- 15
komponen Mv
(kmol/j)
Mv (kg/j) Hv
(kkal/kg)
H
6
(kkal)
Aseton
Air
0
72,84842
0
1329,27156
0
142,22222
0
189051,95220
Total 189051,95220
Menghitung panas liquid keluar reboiler (H
7
)
Suhu liquid keluar 100,002
o
C
Rumus : H
7
= m.Cp. T
Komponen Massa (kg) Cp(kkal/kg
o
C t(
o
C) H
7
(kkal)
Aseton
Air
0
773,31326
0,00035907
1
75,008
75,008
0
58000,04113
Total 50675,96672
Menghitung panas disekitar kondensor(Q
1
)
Q
1
= H
2
(H
3
+ H
4
)s
= 624997,5507 (5513,50543 + 2289,45889)
= 617194,5864 kkal
Menghitung kebutuhan air pendingin:
m =

1
Q
=
j kg / 32760 , 44085
) 26 40 .( 1
4 617194,586

Menghitung panas steam reboiler(Q


2
)
Q
2
=
95 , 0
H1 0,95 - H7 H4 Q1
Q
2
=
95 , 0
2 50675,9667 x 0,95 - 3 58000,0411 2289,45889 4 617194,586
Appendik B- 16
= 662465,1769 kkal/j
Kebutuhan steam:
Digunakan steam jenuh pada suhu 150
o
C dengan:
P = 618 kPa
= 912,38 BTU/lb = 506,87778 kkal/kg
Maka:
m =

2
Q
=
kg 95249 , 1306
87778 , 506
9 662465,176

Menghitung panas lolos(Q


3
)
Q
3
= 5% Panas masuk
= 0,05 x + (Q
2
+ H
1
)
= 0,05 x (662465,1769 + 50675,96672)
= 35657,05718 kkal/j
6. Kolom Hidrogenasi (D-140)
H
2
Q
1
H
1
H
4
H
3
H
6
Q
2
Q
loss
H
5
H
7
I. Tahap Reaksi
Menghitung panas bahan masuk (H
1
)
Suhu bahan masuk 119,8
o
C
Rumus: H
1
= m. Cp. T
Appendik B- 17
Komponen Massa (kg) Cp
(kkal/kg
o
C)
t (
o
C) H
1
(kkal)
MO
DAA
Air
H
2
3369,82506
443,19656
66,66633
71,86668
0,00031383
0,00039964
1
3,44853954
94,8
94,8
94,8
94,8
100,25595
16,79089
6319,96808
23494,41510
Total 29931,43002
Menghitung panas reaksi (H
R
)
Reaksi: C
6
H
10
O + H
2
C
6
H
12
O
Rumus:
Hg = H
o
R
+ H
o
25
+ H
o
P
H
o
25
= H
o
25
produk H
o
25
reaktan
Diketahui:
H
o
25
MO = - 320,29 kJ/mol
H
o
25
H
2
= 0
H
o
25
= - 45,17 kJ/mol
Maka:
H
o
25
= (32,6667 x -45,17) (34,38597 x -230,29)
Appendik B- 18
= 6443,19155 kJ
= 1538,92986 kkal
HR = m. Cp. T
= (3369,82506 x 0,31402 x 95 ) + (71,86668 x 3448,53954 x 95)
= 23644,86161 kkal
H
P
= m. Cp. T
= 3266,666700 x 0,42990 x 95
= 133,41231 kkal
Sehingga:
H
R
= H
o
R
+ H
o
P
+ H
o
25
= 25317,20378 kkal
Menghitung Panas bahan keluar (H
2
)
Satu liquid keluar 120
o
C
Rumus : H
2
= m . Cp. T
Komponen Massa( kg) Cp
(kkal/kg
o
C)
t (
o
C) H
1
(kkal)
MIBK
MO
DAA
Air
H
2
3266,66700
168,49140
443,19656
66,6633
6,53334
0,00042990
0,00031402
0,00039979
1
3,44853954
95
95
95
95
95
133,41231
5,02642
16,83263
6333,30135
2140,39573
Total 6828,96844
Appendik B- 19
II. Tahap Pemisahan
Neraca Panas Total :
H
1
+ Q
2
= H
4
+ H
7
+ Q
1
+ Q
3
Menghitung Refluk (R)
Dari kurva didapat :
1 Rm
XD
= 0,639
0,89817 = 0,639 Rm + 0,639
Rm = 0,40559
Sedangkan :
R = 2Rm
= 2 x 0,40559
= 0,81118
Sedangkan
1 Rm
XD
=
1 81118 , 0
899817 , 0

= 0,49590
Cairan jenuh kembali ke kolom destilasi :
R =
D
Lo
Lo = R.D
= 0,81118 X 36,37036
= 29,550291 kmol/j
aliran uap masuk kondesor :
V = (R + 1 ).D
Appendik B- 20
= (0,81118 + 1) x 36, 37036
= 65,87327 kmol/j
aliran liquid masuk reboiler :
L = Lo + (qF)
= 29,50291 + (1,41,91032)
= 71,41323 kmol/j
Aliran uap keluar boiler :
V = V + F (q-1)
= 65,83727 + 41,91032 (1-1)
= 65,87327 kmol/j
Panas yang terkandung dalam bahan masuk kolom destilasi (H
1
)
H
1
= 8626,96844 2140,39573
= 6488,57271 kkal
Menghitung panas uap masuk kondensor (H
2
)
Suhu bahan masuk 114,4C
Rumus : H
2
= m.Hv
Dimana : m = Xd V
Komposisi uap masuk kondensor :
Komponen Xdi V (kkal/j) Mv (kmol/)
MIBK
Air
0,89817
0,10183
65,87327
65.87327
59,16539
6,70788
Appendik B- 21
komponen Mv
(kmol/j)
Mv (kg/j) Hv
(kkal/kg)
H
6
(kkal)
MIBK
Air
59,16539
6,70788
5961,539
120,74184
191,66667
150,00000
1134003,32800
18111,27600
Total 1152114,60400
Menghitung panas yang terkandung dalam refluks keluar kondesor (H
3
) :
Bahan masuk refluks pada suhu 114,4
o
C
Rumus : H
3
= m . Cp . T
Dimana : m = Xd.Lo
Komponen Xdi Lo(kmol/j) Ml(kmol/j)
MIBK
Air
0,89817
0,10183
29,50291
29,50291
26,49863
3,00428
komponen Ml(kmol/j) Ml (kg/j) Cp
(kkal/kg
o
C)
T
(
o
C)
H
3
(kkal)
MIBK
Air
26,49863
3,00428
2649,86300
54,07704
0,0004253
1
89,4
89,4
100,72561
4834,48738
Total 4935,23999
Menghitung panas liquid keluar kondesor (H
4
)
Bahan masuk refluks pada suhu 141,4
o
C
Rumus : H
4
= m . Cp . T
Appendik B- 22
komponen Massa (kg) Cp (kkal/kg
o
C) t (
o
C) H
4
(kkal)
MIBK
Air
3266,66700
66,66633
0,00042530
1
89,4
89,4
124,20462
5959,96990
Total 6084,17452
Menghitung panas liquid masuk reboiler (H
5
)
Suhu bahan masuk reboiler 155,5
o
C
Rumus : H
5
= m . Cp . T
Dimana : m = Xb.L
komponen Xbi L (kkal/kg
o
C) Ml (kmol/j)
DAA
MO
0,68965
0,31035
71,41323
71,41323
49,25013
22,16309
komponen Ml
(kmol/j)
Ml
(kal/kg
o
C)
Cp
(kal/kgoC)
t
(
o
C)
H
5
(kkal)
DAA
MO
49,25013
22,16310
5713,015508
2171,98380
0,0004262
0,0003474
130,5
130,5
317,75276
98,46274
Total 416,21550
Menghitung panas uap keluar reboiler (H
6
)
Rumus : H
6
= m . H
v
Dimana : m = Xb.V
Appendik B- 23
komponen Xbi V
(KMOL/J)
Mv
(kmol/j)
DAA
MO
0,68965
0,31035
65,87327
65,87327
42,42950
20,44377
Komponen Mv
(kmol/j)
Mv (kg/j) Hv (kkal/kg) H
6
(kkal)
DAA
MO
42,42950
20,44377
4921,82200
2003,48946
219,444444
208,33333
1080066,4730
417393,63080
Total 149760,10300
Menghitung panas liquid keluar reboiler (H
7
)
Suhu liquid keluar 155,5
o
C
Rumus : H
7
= m.Cp. T
Komponen Massa (kg) Cp(kkal/kg
o
C t(
o
C) H
7
(kkal)
DAA
MO
0,42620
0,34738
0,00042620
0,00034738
130,5
130,5
24,65019
7,63824
Total 32,28843
Menghitung panas disekitar kondensor(Q
1
)
Q
1
= H
2
(H
3
+ H
4
)
= 11522114,60400 (4935,23999 + 6084,17452)
= 1141095,189 kkal
Kebutuhan air pendingin:
Appendik B- 24
m =

1
Q
=
j kg / 32760 , 44085
) 26 40 .( 1
4 617194,586

Menghitung panas steam reboile (Q2)


Q
2
95 , 0
H1 0,9. - H7 H4 Q1
=
95 , 0
57271 , 6488 9 , 0 189 , 1141095 288431 , 32 17452 , 6084 x
= 1268191,04100 kkal/j
Kebutuhan steam:
Digunakan steam jenuh pada suhu 170
o
C dengan:
P = 69,136 Psi
= 901 BTU/lb = 500,59317 kkal/kg
Maka:
m =

2
Q
=
kg 37664 , 2533
59317 , 500
04100 1268191,

Menghitung panas lolos(Q


3
)
Panas lolos = 5% panas masuk
Q
loss
= 0,1 (H
1
+ Q
2
)
= 0,1 (6488,57271 + 1268191,04100)
= 127467,96130 kkal/j
Appendik B- 25
7. Heater (E-144A)
H
3
H
1
H
2
Q
loss
H
4
Neraca Panas Total :
H
1
+ H
2
+ H
3
+ H
4
+ Q
loss
H1 + Q
1
= Q
loss
Dimana :
H
1
= Panas yang dikandung bahan masuk
H
2
= Panas yang dikandung bahan keluar
Q
1
= Panas yang diberikan steam
Q
loss
= Panas hilang
Perhitungan :
Menghitung panas bahan masuk (H
1
):
H
1
= m. Cp. T
= 65,33334 x 14,28kJ/kg.K x (303-298)K
= 4664,80048 kJ
= 1114,16845 kkal
Appendik B- 26
Menghitung panas bahan keluar (H
2
) :
H
1
= m. Cp. T
= 65,33334 kg x 14,37kJ/kg.K x (348-298)K
= 46942,00479 kJ
= 11211,90522 kkal
Menghitung panas yang diberikan (Q
1
):
Q
loss
=5 % panas masuk
Q
1
= 0,1 (H
2
+ Q
loss
H
1
)
= (11211,90522 + 0,05 (1114,16485 +11211,90522) 1114,16485
= 10714,04046 kkal
Kebutuhan steam :
Steam masuk pada : Suhu = 120
o
C
Tekanan = 198,54 kPa
= 2202,2 kJ/kg = 525,9864 kkal/kg
Maka :
m =

1 Q
=
j kg / 3694 , 20
9864 , 525
04046 10714,

Menghitung panas lolos (Q


loss
)
Q
loss
= 5% panas masuk
= 0,05 x 12326,07367
= 616,30368 kkal
Appendik B- 27
8. Heater (E-144B)
H
3
H
1
H
2
Q
loss
H
4
Neraca Panas Total :
H
1
+ H
2
+ H
3
+ H
4
+ Q
loss
H
1
+ Q
1
= Q
loss
Perhitungan :
Menghitung panas bahan masuk (H
2
):
H
2
= H
2
bahan dari E-143 = 11211,90522 kkal
Menghitung Panas bahan keluar (H
2
):
H
2
= m. Cp. T
= 65,33334 kg x 14,44kJ/kg.K x (393-298)K
= 89624,2758 kJ
= 21406,39052 kkal
Menghitung panas yang diberikan (Q
1
):
Q
loss
=5 % panas masuk
Q
1
= 0,1 (H
2
+ Q
loss
H
1
)
= (21406,39052 + 0,05 (11211,90522 +21406,39052) 11211,90522
= 11825,40008 kkal
Appendik B- 28
Kebutuhan steam :
Steam masuk pada : Suhu = 150
o
C
Tekanan = 476 kPa
= 2113,2 kJ/kg = 504,72915 kkal/kg
Maka :
m =

1 Q
=
j kg / 4292 , 23
72915 , 504
8 11825,4000

Menghitung panas lolos (Q


loss
)
Q
loss
= 5% panas masuk
= 0,05 x 32618,29574
= 1630,91479 kkal
Appendik B- 29
Tahap perhitungan Bublble Point dan Dew Point
1. Perhitungan bubble point dengan sistem binari komponen :
Diketahui : Feed terdiri dari dua komponen (i) =2
Dengan mengasumsikan P
sat
pertama adalah 760 mmHg maka persamaan
antoine dapat dihitung :
T
1
sat
= (Bi/(Ai- ln P
sat
)- Ci
Dimana :
T = K
A,B,C = Kostanta Antoine untuk masing-masing komponen
Nilai T yang didapat dalam proses pengujian bubble point dapat dihitung
dengan persamaan :
T
o
= (xi.ti
sat
)
Dengan memasukan t
o
sebagai awal maka dapat dihitung :
Ln
ik
= A
i
-A
ik
(Bi/(t + Ci) + (B
k
/9t+C
k
)
Pi sat dapat di hitung dengan persamaan :
P
sat
= P/ (
k
.x
i
)
Nilai dari t akan dipakai untuk menghitung t yang baru dengan metode
iterasi, sampai didapat nilai yang sama.
Pengecekan terhadap t yang didapat dengan persamaan :
Ki = Pi
sat
/P
Yi = Xi/Ki
Dimana hasil yang diperoleh : P = 760 mmHg : Xi dan Yi = 1
Appendik B- 30
2. Perhitungan dew point dengan sistem biner komponen:
Perhitungan P
sat
menggunakan prsamaan :
P
sat
= P x (yi/ k)
Untuk perhitungan selanjutnya analog dengan trial and error pada bubble
point. Pengecekan terhadap t yang didapat dengan persamaan:
Xi = yi/K
Appendik B- 31
Tabel B.1.Trial Feed Bubble Point
Komponen F(kmol/jam) Total F Xi (kg mol) A B
Aseton 19.10333 64.62996556 0,295579919 16,6513 2940,46
Air 45.52664556 64.62996556 0.704420081 18,3036 3816,44
C P(mmHg) T1 sat (1) To (K) Alfa- ki B
-45,93 760 339,4482083 363,1899073 1 1444,168946
-46,13 760 373,1521012 363,1899073 0,327466956 1444,168946
Ti sat (2) Alfa-ki P Ti sat(3) Alfa-ki P
359.5452568 1 1464.551264 360.0147372 1 1461.904085
359.5452568 0,31706984 1464.551264 360.0147372 0,318403797 1461.904085
Ti sat (4) Alfa-ki P Ti sat(5) Alfa-ki P
359.9540544 1 1462.245884 359.9618945 1 1462.20172
359.9540544 0,318231286 1462.245884 359.9618945 0,318253573 1462.20172
Ti sat (6) Alfa-ki P Ti sat(7) Alfa-ki P
359.9608815 1 1462.207426 359.9610124 1 1462.206689
359.9608815 0,318250693 1462.207426 359.9610124 0,318251065 1462.206689
Ti sat (8) Alfa-ki P Ti sat(9) Alfa-ki P
359.9609955 1 1462.206784 359.9609977 1 1462.206772
359.9609955 0,318251017 1462.206784 359.9609977 0,318251023 1462.206772
Ti sat (10) Alfa-ki P Ti sat(9) Alfa-ki P
359.9609974 1 1462.206774 359.9609974 1 1462.206773
359.9609974 0,31825117 1462.206774 359.9609974 0,318251023 1462.206773
Ti sat (12) Alfa-ki P Ti sat(9) Alfa-ki P
359.9609974 1 1462.206773 359.9609974 1 1462.206773
359.9609974 0,31825117 1462.206773 359.9609974 0,318251023 1462.206773
Ti sat (14) Pi sat(mmHg) K Yi P Ti sat (C)
359.9609974 1462.20677 1.923956281 0.568682842 432.19896 86.81099744
359.9609974 465.348801 0.612301054 0.431317158 327.80104
1 760
Appendik B- 32
Appendik C- 1
APENDIX C
SPESIFIKASI PERALATAN
1. Tangki Penampang NaOH (F-151)
Fungsi : Menyimpan NaOH selama 1 bulan yang digunakan sebagai
katalis.
Bahan : Carbon Steel SA-240 Grade C
Bentuk : Silinder tegak dengan tutup bawah konikal ( = 120
o
) dan
tutup atas plat datar.
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan NaOH = 2,08333 kg/j
Lama penyimpanan = 2 minggu = 14 hari
Jumlah tangki = 1 buah
Densitas NaOH = 63,97083 lb/cuft
Maka:
NaOH tersimpan = 2,08333 x 14 x 24 = 699,9989 kg = 1543,2175 lb
Volume NaOH = cuft 12377 , 24
97083 , 63
2175 , 1543
=
Jika NaOH mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt):
Vt = cuft 80419 , 26
9 , 0
12377 , 24
=
Appendik C- 2
Menghitung diameter shell (Ds)
Vt = 1 / 4 . . Ds
2
. H
Dimana :
Ds = diameter tangki (ft)
H = tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = volume tangki (cuft)
Maka:
26,80419 = 1 /4 . . Ds
2
. (1,5 Ds)
Ds = 2,83409 ft
= 34,0091 in
Menghitung tekanan design
Tinggi larutan dalam shell (HI):
HI =
t
4
x
2 Ds
Vt
=
t
4
x cuft 12377 , 24
97083 , 63
2175 , 1543
=
Sedangkan:
P
design
= P
hidrostatik
+ 14,7
Dimana:
P
hidrostatik
=
144
) ( HI
gc
g

= psi
x x
69968 , 1
144
82603 , 3 1 97083 , 63
=
Maka:
Appendik C- 3
P
design
= 1,69968 + 14,7 = 16,39968 psi
Menghitung tebal silinder (ts)
ts = C
Pi fE
PixDi
+
) 6 , 0 ( 2
(pers. 3-19 BY)
Dimana:
ts = tebal shell (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter shell (in)
f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 (App.D, BY hal.342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 BY hal.254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga:
ts = +
) 39968 , 16 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
00908 , 34 39968 , 16
x x
x
=
16
2
=
16
2
=
16
298 , 2
in
16
3
Standarisasi diameter tangki
Dari tabel 57, BY hal.89 untuk Di = 34,00908 in didapatkan Do = 34 in
Maka:
Ds = Do - 2ts
= 34 2(3/16)
= 33,625 in
Hs = 1,5 x 33,625 = 50,4375 in
Appendik C- 4
Menghitung tebal tutup bawah
Direncanakan: tutup bawah berbentuk conical dengan sudut 120
o
thb = C
Pi fE
PixDi
+
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2
dimana:
thb = tebal tutup bawah (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 psi
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka:
thb = +
60 cos ) 39968 , 16 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
00908 , 34 39968 , 16
x x
x
=
16
2
=
16
595 , 2
in
16
3
Menghitung tebal tutup atas ( tha)
Direncanakan: tutup atas berbentuk plat datar
tha = C
Pi fE
PixDi
+
) 6 , 0 ( 2
(pers. 3-19 BY)
dimana:
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan operasi (psi)
Appendik C- 5
Di = diameter shell (in)
f = stress yang diijinkan (psi) = 18750 psi (App.D,BY hal.342)
E = Efisiensi pengelasan = 0,8 (BY hal.254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga:
tha = +
) 7 , 14 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
625 , 33 7 , 14
x x
x
=
16
2
=
16
2638 , 2
in
16
3
Menghitung tinggi tangki penampung
Ht = tinggi tutup bawah + tinggi shell + tinggi tutup atas
Dimana:
Tinggi shell = 50,4375 in
Tinggi tutup atas = 0
Tinggi tutup bawah = OA= b + sf
Dari tabel 5-6 B &Y hal.88, untuk thb = 3/16 in maka: sf = 1,5 2 in
Diambil: sf = 1,5 in
Sedangkan: b = =
o
2
1
tan
2
1
xDs
= 625 , 33
60 tan
2
1
x in 7067 , 9
Maka:
Tinggi tutup bawah = OA = 9,7067 + 1,5 = 11,2067 in
Sehingga:
Appendik C- 6
Ht = 11,2067 + 0 = 61,6442 in
2. Tangki Penampung Aseton (F-112)
Fungsi: Menyimpan aseton selama 1 bulan sebagai bahan baku.
Bahan: Carbon Steel SA-240 Grade C
Bentuk: Silinder tegak dengan tutup atas conikal ( = 120
o
) dan tutup bawah
plat datar.
Perancangan:
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan aseton= 4431,96908 kg/j
Lama penyimpanan = 1 bulan = 30 hari
Jumlah tangki = 8 buah
Densitas aseton = 49,28976 lb/cuft
Maka:
Aseton tersimpan = 4431, 96908 x 24
= 1489141,611 kg
= 3282961,595 lb
volume aseton untuk 1 tangki :
Volume aseton = cuft 3475 , 66605
28976 , 49
595 , 3282961
=
Volume aseton untuk 1 tangki :
Volume aseton = cuft 3475 , 66605
8
3475 , 66605
=
Appendik C- 7
Jika aseton mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt) :
Vt = cuft 7427 , 9250
9 , 0
6684 , 8325
=
Menghitung diameter shell (Ds)
Vt = .. Ds
2
.H
Dimana :
Ds = diameter tangki (Ft)
H = tinggi (ft) = 1,5 Ds
Vt = Volume tangki (cuft)
Maka :
9250,7427 = .. Ds
2
(1,5Ds)
Ds = 19,8795 ft
= 238,5539 in
Menghitung tekanan design.
Tinggi larutan dalam shell (HI)
HI = =
t
4
x =
2
Ds
VI
=
t
4
x fit 8373 , 26
8795 , 19
6684 , 8325
=
Sedangkan :
P
design
= P
hidrostatik
+ 14,7
Dimana :
P
hidrostatik
= =
144
) ( HI
gc
g

psi
x x
1861 , 9
144
8373 , 26 1 28976 , 49
=
Appendik C- 8
Maka :
Pdesign = 9,1861 + 14,7 = 23,8861 psi
Menghitung tebal Silinder (ts)
ts= C
Pi fE
PixDi
+
) 6 , 0 ( 2
(pers 3-19 BY)
Dimana :
ts = tebal sheel (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter shell (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D, BY hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 (BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga :
ts =
) 8861 , 23 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
554 , 238 8861 , 23
x x
x

+
) 8861 , 23 6 , 0 8 , 0 1875 ( 2
554 , 238 8861 , 23
x x
x

+
16
12
=
16
0419 , 5
=
16
5
Standrisasi diameter tangki.
Dari tabel 57, BY hal 89 untuk Di = 238,554 in di dapatkan Do =240 in maka:
Ds = Do -2ts
= 240-2(5/16)
= 39,375 in
Hs = 1,5 x 239,375 = 359,0625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha)
Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120
o
Appendik C- 9
Tha = C
Pi fE
PixDi
+
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2
Dimana :
Tha = tebal tutp atas (in)
Pi = tekanan operasi (psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka :
tha =
60 cos ) 7 , 14 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
375 , 239 , 14
x x
x

+
16
1
=
16
7556 , 3
=
16
4
in
Menghitung tebal tutup bawah (thb)
Direncanakan : tutup bawah berbentuk plat datar
Sehingga :
thb = ts =5/16 in
Menghitung tinggi tangki penampung
Ht = tinggi tutup bawah + tinggi sheell + tinggi tutup atas
Dimana :
Tinggi shell = 359,0625 in
Tinggi tutup bawah = 0
Tinggi tutup atas = OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B dan Y hal 88, untuk tha = 4/16 in maka sf = 1,5-2,5 in
Appendik C- 10
Di ambil : sf = 1,5 in
Sedangkan : b =
o
2
1
tan
2
1
xDs
=
60 tan
375 , 239
2
1
x
= 69,1016 in
Maka :
Tinggi tutup atas = OA = 69,1016 + 1,5 = 70, 6016 in
Sehingga :
Ht = 0 + 359, 0625 + 70,6016 = 429,6641 in
3. Tangki Penampung H
3
PO
4
(F-123)
Fungsi : Menyimpan H
3
PO
4
selama 1 bulan yang digunakan sebagi katalis
Bahan : Carbon steel SA-240 Grade C
Bentuk : Slinder tegak dengan tutup bawah konikal ( =120
o
) dan tutup
atas
Plat datar.
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan H
3
PO
4
= 1,66667 kg/j
Lama penyimpanan = 1 bulan = 30 hari
Jumlah tangki = 1 buah
Densitas H
3
PO
4
= 115, 29073 lb/cuft
Maka :
H
3
PO
4
tersimpan = 1,66667 x 30 x 24 = 1200,0024 kg =2645, 5253 lb.
Volume H
3
PO
4
=
29073 , 115
5253 , 2645
= 22,9466 cuft
Appendik C- 11
Jika H
3
PO
4
mengisi 90% tangki, maka volume tangki(Vt):
Vt =
9 , 0
9466 , 22
= 25,4962 cuft
Menghitung diameter shell (Ds)
Vt = ..Ds
2
.H
Dimana :
Ds = Diameter tangki (ft)
H = tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = volume tangki (cuft)
Maka :
25,4962 = ..Ds
2
.(1,5 Ds)
Ds = 2,7872 ft
= 33,4466 in
Menghitung tekanan design.
Tinggi larutan dalam shell (HI):
HI =
t
4
x
2 DS
VI
=
t
4
x
78722 , 2
9466 , 22
=3,7628 ft
Sedangkan :
P
design
= P
design
+ 14,7
Dimana :
P
design
=
144
) ( HI
gc
g

= psi
x x
0126 , 3
144
7628 , 3 1 29073 , 115
=
Maka :
P
design
= 3,0126 + 14,7 = 17,7128 psi
Appendik C- 12
Menghitung tebal Silinder (ts)
ts= C
Pi fE
PixDi
+
) 6 , 0 ( 2
(pers 3-19 BY)
Dimana :
ts = tebal sheel (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter shell (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D, BY hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 (BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga :
ts =
) 7126 , 17 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
4466 , 33 7126 , 17
x x
x

+ +
16
12
=
16
3162 , 2
=
16
3
in
Standrisasi diameter tangki.
Dari tabel 57, BY hal 89 untuk Di = 33.4466 in di dapatkan Do =34 in
maka:
Ds = Do -2ts
= 34 - 2(3/16)
= 33,625 in
Hs = 1,5 x 33,625 = 50,4375 in
Appendik C- 13
Menghitung tebal tutup bawah (thb)
Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120
o
Tha = C
Pi fE
PixDi
+
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2
Dimana :
tha = tebal tutp atas (in)
Pi = tekanan operasi (psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka :
ts =
60 cos ) 7126 , 17 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
625 , 33 7126 , 17
x x
x

+ +
16
2
=
16
6357 , 2
=
16
3
in
Menghitung tebal tutup atas (tha)
Direncanakan : tutup atas berbentuk plat datar
tha = C
Pi fE
PixDi
+
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2
(pers 3-19 BY)
Dimana :
tha = tebal tutp atas (in)
Pi = tekanan operasi (psi)
Appendik C- 14
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
f = stress yang di ijinkan (psi) = 18750 psi (App D,BY, hal 342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 (BY hal 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka :
ts =
) 7 , 14 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
625 , 33 7 , 14
x x
x

+
16
2
=
16
2638 , 2
=
16
3
in
Menghitung tinggi tangki penampung
Ht = tinggi tutup bawah + tinggi sheell + tinggi tutup atas
Dimana :
Tinggi shell = 50, 4375 in
Tinggi tutup bawah = 0
Tinggi tutup atas = OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B dan Y hal 88, untuk tha = 4/16 in maka sf = 1,5-2,5 in
Diambil : sf = 1,5 in
Sedangkan : b =
o
2
1
tan
2
1
xDs
=
60 tan
625 , 33
2
1
x
= 9,7067 in
Maka :
Tinggi tutup atas = OA = 9,7067 in + 1,5
= 11, 7067in]
Sehingga :
Ht = 11, 7067 in + 50,4375 in + 0 in
= 61,6442 in
Appendik C- 15
4. Tangki Penampung H
2
(F-148A)
Fungsi : Menampung hidrogen selama 1 minggu sebagai bahan pembantu.
Bahan : higj Alloy Steel SA-240 Grade 3 Type 304
Bentuk : Spherical
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan H
2
= 65,33334 kg/j
Lama penyimpanan = 1 minggu = 7 hari
Jumlah tangki = 8 buah
Densitas H
3
PO
4
= 115, 29073 lb/cuft
Perhitungan :
Hidrogen tersimpan = 65,33334 x 7 hari x 24 jam = 10976,00112 kg.
Volume H
2
= n.R.T/P
Dimana :
n = jumlah mol H
2
= 5488,000056 kmol
H = kostanta gas = 82,057.10
3
m
3
atm/kmol.K
T = suhu hidrogen = 30
o
C = 303 K
P = tekanan hidrogen = 3 atm
Maka :
Volume H
2
= 2151 , 45483
3
303 3 10 . 057 , 82 00056 , 5488
=
x x
Volume 1 tangki:
Volume H
2
=45483,2151m
3
/ 8 tangki = 5685,4019m
3
/tangki
Appendik C- 16
Jika hidrogen mengisi 90% tangki, maka volume tangki :
Vt = 5685,4019 m
3
/0,9 = 6317,1132m
3
Menghitung diameter tangki (Ds)
Vt = 4/3..r
2
6317
,
1132 = 4/3. .r
2
r = 11,47ft
= 37,63 ft
Ds = 2 x37,63 ft = 75,26 ft
Menghitung tabel tangki (ts)
t =
xp xf
pxR
2 , 0 85 , 1
(PERS. 4-115, Ulrich)
dimana :
ts = tebal tangki (in)
P = tekanan design (psi)
R = jari-jari tangki (in)
F = Stress yang diijinkan (psi) = 18750 (App.D, B&Y hal 342)
Maka :
Ts =
4 , 29 2 , 0 18750 85 , 1
12 , 903 4 , 29
x x
x

= in
16
13
16
25 . 12
=
Appendik C- 17
5. Tangki Penampung DAA ( F-133)
Fungsi : menyimpan DAA selama 1 jam sebelum didehidrasi.
Bahan : carbon Steel SA-240 grade S Type 304
Bentuk : Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk plat datar dan tutup bawah
konikal dengan sudut 120
o
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt)
Kebutuhan DAA = 5787,46005 kg/jam
Lama penyimpanan = 1 jam
Jumlah tangki = 1 buah
Densitas DAA = 42,20294 lb/cuft
Maka DAA tersimpan = 5787,46005 x 1
= 5787,46005 kg
= 12759,0344 lb
Volume DAA = 12759,0344/42,2024
= 302,3257 cuft
jika DAA mengisi 90% tangki, maka volume tangki (vt) :
Vt =
0,9
302,3257
= 335,9175 cuft
menghitung diameter Shell (Ds)
Vt = Vs + Vk
dengan :
Vs = volume silinder = 1/4..Ds
2
.Ls
Appendik C- 18
Vk = Volume konstanta =
o
t
2 / 1
3
tg
Ds
24
Dimana :
Ds = diameter tangki (ft)
Ls = tangki Shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = Volume tangki (cuft)
Maka :
Vs = 1/4..Ds
2
. (1,5 Ds) = 1,1775 Ds
3
Vk =
60
3
tg
Ds
24
t
= 0,07554. Ds
3
Sehingga :
Vt = Vs + Vk
335,9175 = 1,1775 Ds
3
+ 0,07554. Ds
3
Ds = 6,4479 ft
Ds = 77,3756 in
Menghitung tekanan design S
Volume liquid dalam shell :
Vls = Vlarutan - Vkonis
= 302,3257 (0,07554 x 6,4479
3
)
= 282,0754 cuft
Tinggi larutan dalam shell (HI) :
HI =
t
4
x
Ds
Vl
2
=
t
4
x
Appendik C- 19
= 9,2632 ft
Sedangkan :
Pdesign = P hidrostatik + 14,7
Dimana :
P hidrostatik = psi
x x
HI
gc
g
7148 , 2
144
2632 , 9 1 20294 , 42
144
= =
|
|
.
|

\
|

Maka :
Pdesign = 2,7148 +14,7 = 17,4148 psi
Menghitung tebal silinder (ts)
ts =
( )
C
Pi fE
pixDi
+
6 , 0 2
(pers. 3-19 B&Y)
dimana :
ts = tebal shell (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter shell (in)
f = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi (App.D, B&Y hal.342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 ( B&Y hal. 254)
C = faktor korosi = 1/16 in
Sehingga :
ts =
( )
in
x x 16
2
16
7192 , 1
16
1
17,4148 6 , 0 8 , 0 18750 2
x77,3756 17,4148
= = +

Appendik C- 20
Standarisasi diameter tangki
Dari tabel 57 B&Y hal.89 untuk Di = 77,3756 in didapatkan Do = 78 in
Maka :
Ds = Do 2ts
= 78 2(4/16)
= 77,75 in
Hs = 1,5 x 77,75 = 116,625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha)
Direncanakan : tutup atas berbentuk plat datar
Tha =
( )
C
Pi fE
pixDi
+
6 , 0 2
(pers. 3-19 B&Y)
Dimana :
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan operasi (Psi)
Di = diameter Shell (in)
F = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi (App.D, B&Y hal.342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 ( B&Y hal. 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Sehingga :
Tha =
( )
in
x x 16
3
16
6115 , 2
16
2
77,75 6 , 0 8 , 0 18750 2
x77,75 14,7
= = +

Menghitung tebal tutup bawah (thb)


Direncanakan : tutup bawah berbentuk conical dengan sudut 120
o
Appendik C- 21
Thb =
( )
C
Pi fE
pixDi
+
o 2 / 1 cos 6 , 0 2
Dimana :
thb = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan operasi (Psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
F = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi (App.D, B&Y hal.342)
E = efisiensi pengelasan = 0,8 ( B&Y hal. 254)
C = faktor korosi = 2/16 in
Maka :
Thb =
( )
in
x x 16
3
16
4453 , 2
16
1
60 cos 17,4148 6 , 0 8 , 0 18750 2
x77,75 17,4148
= = +

Menghitung tinggi tangki penampung :


Ht = tinggi tutup bawah + tinggi Shell + tinggi tutup atas
Dimana :
Tinggi shell = 116,625 in
Tinggi tutup atas = 0
Tinggi tutup bawah = OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B&Y hal 88, untuk Thb = 3/16 in maka sf = 1,5 2 in
Dan diambil sf = 1,5 in
Sedangkan : b = =
o 2 / 1 tan
2 / 1
Ds
60 tan
75 , 77 2 / 1

x
= 22,4445 in
Appendik C- 22
Maka :
Tinggi tutup bawah = OA = 22,4445 + 1,5 = 23,9445 in
Sehingga :
Ht = 23,9445 in +116,625 in + 0 = 140,5695 in
6. Akumulator (F-134)
Fungsi : menampung destilat sementara
Jenis : akumulator horizontal
Kapasitas : 10,6231 cuft
Jumlah : 1 buah
Direncanakan :
1. tangki berbentuk silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah standar
dished head
2. bahan konstruksi yaitu carbon Steel SA-240 grade M Type 316.
3. liquida mengisi 80 % volume tangki.
4. L/D = 3 ( Ulrich, Hal. 249)
Perhitungan :
densitas campuran = 49,9 lb/cuft
Waktu tinggal = 10 menit
Masa bahan masuk = 1154,15892 kg/j = 2544,45876 lb/j
Menentukan volume akumulator
Volume bahan masuk :
V =
mpuran densitasca
Masuk massaBahan
x waktu tinggal
Maka :
Appendik C- 23
V = cuft menit x
menit
jam
x 4985 , 8 10
60
1
lb/cuft 49,9
lb/j 2544,45876
=
Liquida mengisi 80% tangki, maka volume tangki :
Vt = cuft 6231 , 10
8 , 0
4985 , 8
=
Menentukan dimensi tangki
Vt = 0,25..di
2
.L + 2. 0,847.di
3
10,6231 = 0,25..di
2
(3di) + 0,1694. di
3
di = 1,6145 ft = 19,347 in
L = 3.di
= 3 x 1,6145 ft
= 4,8435 ft
= 58,122 in
Menentukan tekanan design
Pdesign = P hidrostatik + 14,7
Dimana :
P hidrostatik = .h / 144
= (49,9 x 4,8435)/144
= 1,6784 Psia
Maka :
Pdesign = 1,6784 + 14,7
= 16,3784 Psia
Appendik C- 24
Menentukan tebal tangki
M = W.0,5L
= 2544,45876 x 0,5 x 58,122
= 73944,51602 in-lb
[I/Y] = [.r
3
. ts
3
]/ r
= .r
2
. ts
3
= .(di)
2
. ts
= .9,687
2
.ts
=294,6512 ts in
2
Maka :
f = M/[I/Y]
18750 = 73944,51602 in lb/ 294,6512 ts in
2
ts = (0,214/16) + Cs
= (0,214/16) + 1/6 2/16 in
jadi tebal tangki : 2/16 in
Menentukan tebal tutup
Direncanakan : tutup atas dan bawah standar dished head
tha = (0,885 x Pi x R)/( f E 0,1 Pi) + C (dimana :R=D)
Maka :
tha = (0,885 x 16,3784 x 19,374)/( 18750 x 0,8 0,1 16,3784) + 1/6
= 1.2996/16
= 2/16 in
tebal tutup bawah :
Appendik C- 25
thb = tha = 2/16 in
Dimensi akumulator :
Diameter = 1,6145 ft
Panjang = 4,8435 ft
Tebal = 2/16 in
7. Akumulator (F-148B)
Fungsi : menampung destilat sementara
Jenis : akumulator horizontal
Kapasitas : 35,687 cuft
Jumlah : 1 buah
Direncanakan :
5. Tangki berbentuk silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah standar
dished head
6. Bahan konstruksi yaitu carbon Steel SA-240 grade M Type 316.
7. Liquida mengisi 80 % volume tangki.
8. L/D = 3 ( Ulrich, Hal. 249)
Perhitungan :
densitas campuran = 42,9 lb/cuft
Waktu tinggal = 10 menit
Masa bahan masuk = 3333,33333 kg/j = 7348,66666 lb/j
Menentukan volume akumulator
Volume bahan masuk :
V =
mpuran densitasca
Masuk massaBahan
x waktu tinggal
Appendik C- 26
Maka :
V = cuft menit x
menit
jam
x 5496 , 28 10
60
1
lb/cuft 42,9
lb/j 7348,6666
=
Liquida mengisi 80% tangki, maka volume tangki :
Vt = cuft 687 , 35
8 , 0
5496 , 28
=
Menentukan dimensi tangki
Vt = 0,25..di
2
.L + 2. 0,847.di
3
35,687 = 0,25..di
2
(3di) + 0,1694. di
3
di = 14,1368 ft = 169,6416 in
L = 3.di
= 3 x 14,1368 ft
= 42,4104 ft
= 508,9248 in
Menentukan tekanan design
Pdesign = P hidrostatik + 14,7
Dimana :
P hidrostatik = .h / 144
= (49,9 x 42,4104 )/144
= 12,6348 Psia
Maka :
Pdesign = 12,6348 + 14,7
= 27,3348 Psia
Appendik C- 27
Menentukan tebal tangki
M = W.0,5L
= 7348,66666 x 0,5 x 508,9248
= 1869959,355 in lb
[I/Y] = [.r
3
. ts
3
]/ r
= .r
2
. ts
3
= .(di)
2
. ts
= .84.8208
2.
ts
= 2590,9438 ts in
2
Maka :
f = M/[I/Y]
18750 = 1869959,355 in lb / 2590,9438 ts in
2
ts = (0,615/16) + Cs
= (0,615/16) + 1/6 2/16 in
jadi tebal tangki : 2/16 in
Menentukan tebal tutup
Direncanakan : tutup atas dan bawah standar dished head
tha = (0,885 x Pi x R)/( f E 0,1 Pi) + C (dimana :R=D)
Maka :
tha = (0,885 x 16,3784 x 19,374)/( 18750 x 0,8 0,1 16,3784) + 1/6
= 1.2996/16
= 2/16 in
tebal tutup bawah :
Appendik C- 28
thb = tha = 2/16 in
Dimensi akumulator :
Diameter = 1,6145 ft
Panjang = 4,8435 ft
Tebal = 2/16 in
8. Tangki penampung MIBK (F-148)
Fungsi : menyimpang MIBK selama 3 hari sebagai produk
Bahan : carbon Steel SA-240 Grdae C
Bentuk : Silinder tegak dengan tutup atas konikal ( = 120
o
) dan tutup
bawah plat datar.
Perancangan :
Menghitung volume tangki
Kebtuhan MIBK = 3333,33333 kg/ j
Lama penyimpanan = 3 hari
Jumlah tangki = 2 buah
Densitas aseton = 49,80665 lb/cuft
Maka :
MIBK tersimpan = 3333,33333 x 3 x 24
= 239999,9998 kg
= 529103,9995 lb
Volume MIBK = 529103,9995/ 49,80665 = 10623,1598 cuft
Volume aseton untuk satu tangki :
Volume MIBK = 10623,1598/ 2 = 5311,5799 cuft
Appendik C- 29
Jika MIBK mengisi 90% tangki, maka volume tangki (Vt) :
Vt = 5311,5799/ 0,9 = 5901,7554 cuft
Menghiltung diameter shell (Ds)
Vt = .. Ds
2
. H
Dimana :
Ds = diameter tangki (ft)
H = tinggi shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = volume tangki (cuft)
Maka :
5901,7554 cuft = .. Ds
2
. (1,5 Ds)
Ds = 17,1135 ft
=2053626 in
Menghitung Tekanan Design
Tinggi larutan dalam shell (H) :
HI = (4/ ) x (Vl/Ds
2
)= (4/ ) x (5311,5799 cuft/ 17,1135
2
= 23,1033 ft
sedangkan :
Pdesign = Phidrostatik + 14,7
Dimana :
Phidrostatik =
144
80665 , 49
144
=
|
|
.
|

\
|
HI
gc
g

= 7,991 Psi
Maka :
Pdesign = 7,991 Psi + 14,97 = 22,691 Psi
Appendik C- 30
Menghitung tebal silinder :
ts =
) 6 , 0 ( 2 Pi fEx
PixDi
+ C (pers 3-19 B&Y)
Dimana :
ts = tebal shell (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = Diameter Shell (in)
f = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi ( APP. D, B&Y hal.342)
E = Efisiensi pengelasan = 0,8 (B&Y hal 254 )
C = factor Korosi = 2/16 in
Sehingga :
ts =
) 691 , 22 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
3626 , 205 691 , 22
x x
x

+
16
2
=
16
4875 , 4
=
16
5
inc.
Standarisasi diameter tangki
Dari table 57 B& Y hal.89 untuk Di = 205,3626 in didapatkan Do = 216 in
Maka :
Ds = Do 2ts
= 216 2(5/16)
= 215,375 in
Hs = 1,5 x 215 x215,375 = 323,0625 in
Menghitung tebal tutup atas
Direncanakan : tutup atas berbentuk conical dengan sudut 120
o
Appendik C- 31
tha =
o
2
1
cos ) 6 , 0 ( 2 Pi fe
PixDi

+ C
dimana :
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan operasi (Psi)
Di = diameter tangki setelah standarisasi (in)
F = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi
E = Efisiensi pengelasan = 0,8
C = factor korosi = 2/16 in
Maka :
Tha =
60
2
1
cos ) 7 , 14 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
375 , 215 7 , 14
x x
x

+
16
2
+
16
3791 , 5
=
16
6
inc.
Menghitung tebal tutup bawah (thb)
Direncanakan : tutup bawah berbentuk plat datar
thb =
) 6 , 0 ( 2 Pi fE
PixDi

+ C (Pers. 3-19 B&Y)


dimana :
thb = tebal tutup bawah (in)
Pi = tekanan design (Psi)
Di = diameter Shell (in)
F = Stress yang diijinkan (Psi) = 18750 Psi (App.D, B& Y hal.342)
E = Efisiensi pengelasan = 0,8 (B & Y hal,254)
C = factor korosi = 2/16 in
Appendik C- 32
Maka :
Thb =
) 691 , 22 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
375 , 215 691 , 22
x x
x

+
16
2
=
16
6088 , 4
=
16
5
inc.
Menghitung tinggi tangki penampung
Ht = tinggi tutup bawah + tinggi tutup atas + tinggi shell
Dimana :
Tinggi shell = 323,0625 in
Tinggi tutup bawah = 0
Tinggi tutup atas = OA = b + sf
Dari table 5-6 B & Y hal 88 untuk Tha = 6/16 in maka : sf = 1,5-3 in
Diambil : sf = 1,5
Sedangkan : b =
60 tan
375 , 215 2 / 1
2 / 1 tan
. 2 / 1 x DS
=
o
= 62,1734 in
Maka :
Tinggi tutup bawah = OA = 62,1734 + 1,5 = 63,6734 in
Sehingga :
Ht = 0 + 323,0625 + 63,6734 = 386,7359 in
9. Mixer (M- 150)
fungsi : mengencerkan NaOH dari konsentrasi 40% menjadi konsentrasi 5 %.
Bentuk : silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah berbentuk dished head.
a. Menentukan volume tangki
Bahan masuk : 36,74334 lb/j
: 16,66667 kg/j
(densitas ) : 63,97083 lb/ft
3
Appendik C- 33
waktu pengenceran = jam
volume bahan =
97083 , 63
) 2 / 1 ( 74334 , 36 x
= 0,28719 ft
3
volume liquid dalam tangki 80 % maka volume tangki (Vt) :
Vt = 0,28719/0,8 = 0,35899 cuft
b. Menentukan diameter tangki
Dipergnakan dimensi = Ls = 1,5 Ds
Volume tnagki = 2.V dish + Vs
V dish = 0,0847 Ds
2
Vs = /4. Ds
2
.1,5 Ds
0,35899 = (2 x 0,0847 + 1,1775 Ds
2
)
Ds = 0,64355 ft
Volume larutan dalam tutup bawah = 0,087 x 0,64355
3
= 0,02258 ft
3
volume larutan dalam shell = 0,35899 -0,02258 = 0,33641 ft
3
Tinggi larutan dalam shell = 4/ . 0,33641/0,64355
2
Tinggi larutan dalam tutup bawah :
BC = r- icr
AB = (ID/2) icr
B= r -
AB BC
2 2

Dimana :
Icr = 0,06 x D = 0,06 x 0,64355 = 0,03861 ft
r = D = 0,64355 ft
maka :
Appendik C- 34
BC = 0,64355 - 0,03861 = 0,60494 ft
AB = (0,64355/2) - 0,03861 = 0,28317 ft
b = 0,64355 - -
0,28317 0,60494
2 2
sehingga :
tinggi larutan (HI) = 1,03475 + 0,35778 = 1,39253 ft = 16,71036
c. Menentukan menentukan design
P design = 14,7 + hidrostatik
Dimana :
P hidrostatik =
144
71036 , 16 1 97083 , 63
144
). / .( x x Hi gc g
=

= 7,4234 Psi
Maka :
P design = 14,7 + 7,4234 = 22,1234 Psi
d. Menentukan tebal tangki
Bahan konstruksi = carbon stell SA-240 grade C type 347
F allowable = 18750 psi
C = 2/16 in
E = 0.8
Tebal bagian silinder :
ts = C
pi fE
Di pd
+
. 6 , 0 ( 2
12 . .
ts =
16
2
1234 . 22 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
12 7226 , 7 1234 , 22
+
x x
x x
ts = in
16
3
16
0944 , 3
=
Appendik C- 35
standarisasi :
dari table 5.7 B &Y hal. 90, untuk Di = 7,722 in maka Do = 12 in
maka :
Ds = Do 2 ts = 12 (2.3 /16) = 11,625
Tebal bagian tutup bawah :
th = C
pi fE
Rc pd
+
. 1 , 0
. . 88 , 0
th =
16
2
1234 . 22 1 , 0 8 , 0 18750
7226 , 7 1234 , 22 885 , 0
+
x x
x x
th = in
16
3
16
1613 , 2
=
perhitungan pengaduk :
data : = 64 Cps = 0,043 lb/ft.dt
= 63,97083 lb/cuft
Dipakai : Impeler jenis aksial dengan 4 buah plat blade
Dari Mc. Cabe fig. 9.9 :
D impeler = 1/3 x 7,7226 = 2,5472 in = 0,215 ft
Lebar Blade = 0,2 . D impeller 0,2 x 0,215 = 0,043 ft
Panjang blade = 0,25 D impeller =0,054 ft
Maka dasar perhitungan kurva Dpada fig 9-13 Mc.Cabe ed.4
Didapat : kecepatan putaran (n) = 90 rpm = 1,5 rps
Maka :
Nre =

n D . .
2
=
043 , 0
5 , 1 215 , 0 97083 , 63
2
x x
=103,15296
Dari kurva D fig.9-20 Mc.Cabe :
Appendik C- 36
P =
gc
Dimpeler n Np . . .
5 3
=
2 , 32
97083 , 63 215 , 0 5 , 1 1
5 3
x x
=0,0031 Hp
Grand losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 0,5 Hp
Power Input = 0,0031 + 0,5 = 0,5031 = 0,1258 Hp
Maka :
Total daya yang diperlukan = 0,5061 + 0,1258 = 0,6289 Hp
Dipakai daya sebesar 1 Hp
10. Pompa (L-111)
fuingsi : Mengalirkan aseton dari f-112 ke R-110
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 4431,96908 kg/j
= 9770,71903 lb/j
=2,7141 lb/dt
Densitas : 54,02 lb/cuft
Viskositas = 0,31 cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
=0,00588 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (2,7141 lb/dt)/(54,02 lb/cuft)
= 0,0502 cuft/dt
3,012 cuft/mt
22,5328 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
Appendik C- 37
= 3,9x0,0502
0,45
x54,02
0,13
= 1,0148 in
Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 1,38 in = 0,115 ft
OD = 1,66 in
Flow Area = 1,5 in
2
= 0,0104 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa)
V
2
=Q/A
2
=(0,0502 cuft/dt)/(0,0140 ft
2
)
=4,8269 ft/dt
V = V
2
V
1
= 4,8269 0 = 4,8269 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
00588 , 0
115 , 0 8269 , 4 02 , 54 x x
= 5099,68552 > 2100
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 40 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,115 ft
Appendik C- 38
=11,04 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 77 x 0,115 ft
=1,61 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
=3 x 300 x 0,115 ft
=11,04 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 40 + 11,04 +1,61 + 34,5 + 1,9 + 3,8
=92,85 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,00131
Didapat : f = 0,09
1. pada straight pipe
Appendik C- 39
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
115 , 0 2 , 32 2
85 , 92 8269 , 4 009 , 0 4
2
x x
x x x
= 10,5157 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, krena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F2 =
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
8269 , 4 5 , 0
2
x x
x
= 0,1809 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
F2 =
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
8269 , 4 1
2
x x
x
= 0,3618 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F2 = 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
8269 , 4 75 , 0
2
x x
x
= 0,814 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 10,5157 + 0,1809 + 0,3618 + 0,814
= 11,8724 lbm.ft / lbm
Appendik C- 40
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 4,8269 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(4,8269
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 11,8724 = Ws
Ws = 12,8553 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 12,8553 x 0,0502 x 54,02 / 550
= 0,0634 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0634 / 0,18 = 0,3522
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,3522 / 0,8 = 0,4403
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Appendik C- 41
Jumlah : 1 buah
11. Pompa (L-122)
fuingsi : Mengalirkan aseton dari f-113 ke R-120
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 5787,46005 kg/j
= 12759,03443 lb/j
=3,54418 lb/dt
Densitas : 49,87286 lb/cuft
Viskositas = 0,575 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
=0,000386 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (3,54418 lb/dt)/(49,87286 lb/cuft)
= 0,0711 cuft/dt
= 3,012 cuft/mt
= 22,5328 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9x0,07112
0,45
x49,87286
0,13
= 1,973 in
Standarisasi ID = 2 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 2,067 in = 0,1723 ft
OD = 2,38 in
Appendik C- 42
Flow Area = 3,35 in
2
= 0,0233 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa)
V
2
= Q/A
2
= ( 0,0711 cuft/dt)/(0,0233 ft
2
)
= 3,0515 ft/dt
V = V
2
V
1
= 3,0515 0 = 3,0515 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
000384 , 0
1723 , 0 0515 , 3 87286 , 49 x x
= 67932,19084 > 2100
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 30 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,1723 ft
=16,5408 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 7 x 0,1723 ft
Appendik C- 43
=2,4122 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
=3 x 300 x 0,1723 ft
=51,69 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 30 + 16,5408 +2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8
=106,343 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,000876
Didapat : f = 0,0045
1. pada straight pipe
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
1723 , 0 2 , 32 2
343 , 106 0515 , 3 0045 , 0 4
2
x x
x x x
= 1,6063 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Appendik C- 44
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F2 =
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
0515 , 3 5 , 0
2
x x
x
= 0,0723 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
F2 =
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
0515 , 3 1
2
x x
x
= 0,1446 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F2 = 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
0515 , 3 75 , 0
2
x x
x
= 0,3253 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,6063 + 0,0723 + 0,1446 + 0,3253
= 2,1485 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 3,0515 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
Appendik C- 45
(3,0515
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,1485 = Ws
Ws = 2,9142 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 2,9142 x 0,0711 x 49,87286 / 550
= 0,0188 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0188 / 0,18 = 0,1044
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,1044/ 0,8 = 0,1305
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
12. Pompa (L-145)
fungsi : Mengalirkan aseton dari F-124 ke R-140
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 3951,55463 kg/j
= 8711,59734 lb/j
= 2,41989 lb/dt
Densitas : 55,55026 lb/cuft
Viskositas = 1,9 Cp x 6,7197.10
-4
lbm/ft.dt
Appendik C- 46
= 0,00128 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (2,41989 lb/dt)/(45,55026 lb/cuft)
= 0,0531 cuft/dt
= 3,186 cuft/mt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9x0,0531
0,45
x45,55026
0,13
= 1,7099 in
Standarisasi ID = 2 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 2,067 in = 0,1723 ft
OD = 2,38 in
Flow Area = 3,35 in
2
= 0,0233 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena diameter A
1
tangki>>>A
1
pipa)
V
2
=Q/A
2
= (0,0531 cuft/dt)/(0,0233 ft
2
)
= 2,279 ft/dt
V = V
2
V
1
= 2,279 0 = 2,279 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
00128 , 0
1723 , 0 279 , 2 55023 , 45 x x
= 13973,67034 > 2100
Appendik C- 47
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 60 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,1723 ft
=16,5408 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 7 x 0,1723 ft
=2,4122 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
= 3 x 300 x 0,1723 ft
= 51,69 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 60 + 16,5408 + 2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8
Appendik C- 48
= 136,343 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,000876
Didapat : f = 0,007
1. pada straight pipe
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
1723 , 0 2 , 32 2
343 , 136 279 , 2 007 , 0 4
2
x x
x x x
= 1,7869 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F
2
=
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
279 , 2 5 , 0
2
x x
x
= 0,0403 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
F2 =
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
279 , 2 1
2
x x
x
= 0,0806 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F2 = 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
279 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,1815 lbf.ft / lbm
Appendik C- 49
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,7869 + 0,0403 + 0,0806 + 0,1815
= 2,0893 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 4,8269 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,279
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,0893 = Ws
Ws = 2,7911 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 12,8553 x 0,0502 x 54,02 / 550
= 0,0123 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0683 / 0,18 = 0,0683
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Appendik C- 50
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0683 / 0,8 = 0,0854
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
13. Pompa (L-147)
fuingsi : Mengalirkan bahan dari f-112 ke R-110
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 6037,27337 kg/j
= 13309,77287 lb/j
= 3,6972 lb/dt
Densitas : 45,55026 lb/cuft
Viskositas = 0,18 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
= 0,000121 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (3,6972 lb/dt)/(45,55026 lb/cuft)
= 0,0812 cuft/dt
= 4,872 cuft/mt
= 36,4474 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
iD optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9x0,0812
0,45
x54,55026
0,13
Appendik C- 51
= 2,070 in
Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 2,469 in = 0,2058 ft
OD = 2,88 in
Flow Area = 4,79 in
2
= 0,0333 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena diameter tangki>>>diameter pipa)
V
2
=Q/A
2
= (0,0812 cuft/dt)/(0,00333 ft
2
)
= 2,4384 ft/dt
V = V
2
V
1
= 2,4384 0 = 2,4384 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
00121 , 0
2058 , 0 4384 , 2 55026 , 45 x x
= 188910,375 > 2100
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 60 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,2058 ft
=19,7568 ft
Appendik C- 52
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 7 x 0,115 ft
=2,8812 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
=3 x 300 x 0,2058 ft
=61,74 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 60 + 19,7568 +2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8
=10,078 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,000733
Didapat : f = 0,005
1. pada straight pipe
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
2058 , 0 2 , 32 2
078 , 160 4684 , 2 009 , 0 4
2
x x
x x x
= 1,4363 lbf.ft/lbm
Appendik C- 53
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F
2
=
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
4384 , 2 5 , 0
2
x x
x
= 0,0462 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
F
3
=
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
4384 , 2 1
2
x x
x
= 0,0923 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
4384 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,2077 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,4363 + 0,0462 + 0,0923 + 0,2077
= 1,7825 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 2,4384 ft / dt
Appendik C- 54
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,4384
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 1,7824 = Ws
Ws = 2,4959 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 2,4959 x 0,0812 x 45,55026 / 550
= 0,0168 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0168 / 0,18 = 0,0933
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0933 / 0,8 = 0,1166
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
14. Pompa (L-133)
fuingsi : Mengalirkan aseton dari F-134 ke R-110
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 1154,15892 kg/j
Appendik C- 55
= 2544,45876 lb/j
=0,7068 lb/dt
Densitas : 54,02 lb/cuft
Viskositas = 0,15 Cp x 6,7197.10-4 lbm/ft.dt
=0,000101 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (0,7068 lb/dt)/(54,02 lb/cuft)
= 0,0131 cuft/dt
= 0,786 cuft/mt
= 5,8801 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari Peter and Timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9x0,0131
0,45
x54,02
0,13
= 0,9313 in
Standarisasi ID = 1,25 in sch. 40 (tabel 11, kern) diperoleh :
ID = 1,049 in = 0,0874 ft
OD = 1,32 in
Flow Area = 0,864 in
2
= 0,006 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
= 0ft/dt (karena A
1
tangki>>>A
2
pipa)
V
2
=Q/A
2
Appendik C- 56
= (0,0131 cuft/dt)/(0,006 ft
2
)
=2,1833 ft/dt
V = V
2
V
1
= 2,1833 0 = 2,1833 ft/dt
Menghitung Bilangan Reynold Number
N
Re
=

vD .
=
000101 , 0
0874 , 0 1833 , 2 02 , 54 x x
= 102060,585 > 2100
(memenuhi syarat aliran turbulen karena N
Re
>2100)
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- Pipa luruis (L) = 40 ft
- Elbow 90
O
sebanyak 3 buah
L/D = 32 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 484)
L
elbow
= 32 ID
=3 x 32 x 0,0874 ft
=8,3904 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L/D = 7 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
gate valve
= 7 ID
=2 x 7 x 0,0874 ft
=8,3904 ft
- Globe Valve sebanyak 1 buah
L/D = 300 (table 1 peter and Timmerhaus hal. 485)
L
Globe Valve
= 300 ID
Appendik C- 57
=3 x 300 x 0,0874 ft
=26,22 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total system pemipaan :
L pipa = 60 + 8,3904 +1,2236 + 26,22 + 1,9 + 3,8
=101,534 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commercial Steel
Maka : = 0,000046 m (Geankoplis hal.88)
/D = 0,00173
Didapat : f = 0,006
1. pada straight pipe
F
1
=
xgcxD
L x xfxv
2
4
2
A
=
115 , 0 2 , 32 2
534 , 101 1833 , 2 006 , 0 4
2
x x
x x x
= 2,0637 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0, karena A1 tangki besar)
Maka :
Kc = 0,4 x (1,25 - 0) = 0,5
F2 =
xgc x
Kcxv
o 2
2
=
2 , 32 1 2
1833 , 2 5 , 0
2
x x
x
= 0,037 lbf.ft / lbm
3. sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 - (A
1
/A
2
)
2
= 1
Appendik C- 58
F
3
=
xgc x
v Kex
o 2
.
2
=
2 , 32 1 2
1833 , 2 1
2
x x
x
= 0,074 lbf.ft / lbm
4. friction in 3 elbow 90
O
Kf = 0,75
F2 = 3 x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 3 x
2 , 32 1 2
1833 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,1665 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 12,0637+ 0,037 + 0,074 + 0,1665
= 2,3412 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 2,1833 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
= 2 (fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,1833
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 2,3412 = Ws
Ws = 3,0363 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 3,0363 x 0,0131 x 54,02 / 550
Appendik C- 59
= 0,0039 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0039 / 0,18 = 0,0217
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0217 / 0,8 = 0,0271
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
15. Blower (L-146B)
Fungsi : sebagai alat transportasi gas hidrogen yang di-recycle .
Rate : 6,53334 Kg/j
Suhu masuk : 120
o
C
Tekanan : 1 atm (14,7 Psia )
Pressur drop : 0,5 psia
Perhitungan :
Menentukan volume gas :
V
gas
=
P
T R n . .
Dimana :
n = kgmol
kg
26667 , 3
2
53334 , 6
=
R = 82,057.10
3
m
3
.atm/kgmol.K
Appendik C- 60
T = 120
o
C = 393 K
P = 1 atm
Maka :
V
gas
= =

1
393 . 057 , 82 26667 , 3
10
3
x x
105,345 m
3
= 3720,2236 cuft
Menentukan rate volumemetrik
Rate Volumetrik = massa/ densitas
Dimana :
Densitas = cuft lb
cuft
lb
/ 00387 , 0
2236 , 3720
4034 , 14
=
Menentukan daya blower
Hp = Hp Udara /
Dimana :
Hp udara = V.P/33000
= 144 x 3720,2236 x0,5 / 33000
= 8,1169
Efisiensi = 70%
Maka :
Hp = 8,1169/0,7 = 11,596
Diambil power sebesar 12 Hp
Kesimpulan
Type : Blower centrifugal
Jumlah : 1 buah
Bahan : Carbon steel
Appendik C- 61
16. Blower (L-146A)
Fungsi : sebagai alat transportasi gas hidrogen dari F-148A ke D-140
Rate : 65,33334 kg /j
Suhu : 30
o
C
Tekanan : 3 atm (44,1 psia)
Presure drop : 0,5 Psi
Perhitungan :
Menentukan volume gas
V
gas
=
P
T R n . .
Dimana :
n = kgmol
kg
6667 , 32
2
53334 , 6
=
R = 82,057.10
3
m
3
.atm/kgmol.K
T = 30
o
C = 303 K
P = 3 atm
Maka :
V
gas
= =

36
303 . 057 , 82 6667 , 32
10
3
x x
270,7334 m
3
= 9560,8606 cuft
Menentukan rate volumemetrik
Rate Volumetrik = massa/ densitas
Dimana :
Densitas = cuft lb
cuft
lb
/ 0151 , 0
9560,8606
0339 , 144
=
Menentukan daya blower
Appendik C- 62
Hp = Hp Udara /
Dimana :
Hp udara = V.P/33000
= 144 x 9560,8606 x0,5 / 33000
= 20,81169
Efisiensi = 70%
Maka :
Hp = 20,81169/0,7 = 29,7309
Diambil power sebesar 30 Hp
Kesimpulan
Type : Blower centrifugal
Daya : 30 Hp
Jumlah : 1 buah
Bahan : Carbon steel
17. Kondensor (E-121)
T
1
= 248
o
F
t
2
= 78,8
o
F t
2
= 95
o
F
T
1
= 135,104
o
F
Perencanaan :
1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft
2
.
o
F
Appendik C- 63
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
1. neraca bahan dan panas
Dari app.B didapat :
Q = 211742,09180 Kkal/j = 840259,7335 BTU/j
M = 1927,47218 kg/j = 4249,30517 lb/j
m = 12477,95046 kg/j = 27508,888958 lb/j
2. T
LMT
=
( ) ( )
( )
( )
1 2
2 1
1 2 2 1
ln
t T
t T
t T t T


=
( ) ( )
( )
( ) 8 , 78 104 , 135
95 248
ln
8 , 78 104 , 135 95 248


=96,728
o
F
karena isothermal maka : ft = 1 sehingga : t = T
LMT
= 96,728
o
F
3. suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 ) = 191,552
o
F
tc = (T1 + T2 ) = 86,9
o
F
4. Trial UD = 90 BTU/j.ft.
o
F
A=
t UDx
Q
A
=
728 , 96 90
7335 , 840259
x
=96,52 ft
2
M=
xl a
A
' '
=
728 , 96 90
7335 , 840259
x
=30,723 31 buah
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat :
Nt Stadar = 32 buah
Ids = 10 in
N = 1
B = Ids = 10 in
Appendik C- 64
N + 1 =
B
xl 12
=
10
12 12x
= 14,4
UD korektor =
dart s
dart s
xUD
Nt
Nt
tan
tan
= 90
32
31
x = 87,118 BTU /jft
O
F
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
5. as =
44 . .
. .
l Pt n
c B IDs
=
144 1 . 1
25 , 0 10 10
4 / 1
x
x x
= 0,139
6. Gs = M/as
= 4249,30517 / 0,139
= 30570,54079
NRe =
42 , 2 .
.

Gs de
=
42 , 2 . 247 , 0
54079 , 30570 ). 12 / 99 , 0 (
= 4219,3422
7. Asumsi kondesor horizontal
ho = 180 BTU / j. ft.
o
F
G =
l Nt
M
.
3 / 2
=
12 . 32
30517 , 4249
3 / 2
= 35,132
5.at =
144 .
' .
n
a Nt
=
144 . 2
576 , 0 . 32
= 0,064
6. Gt = m/at
= 27508,88958/0,064
= 429826,3997
NRe =
42 , 2 .
.

Gt di
=
42 , 2 . 85 , 0
4 , 429826 .
12
856 , 0
|
.
|

\
|
= 14905,66351
7. V = Gt/ 3600.
V =
5 , 62 . 3600
3997 , 429826
= 1,91
q= 0,94; hi = 500 hi koreksi =
0,94.500 = 470
Appendik C- 65
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
=
( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 9 , 86 552 , 191
32 , 402 180
180
9 , 86
=119,249
O
F
f = 0,309; kf = 0,22; sf = 0,879
ho = 165 Btu / j.ft
o
F
hio = hi koreksi x
|
.
|

\
|
do
di
= 470 .
|
.
|

\
|
1
856 , 0
= 402,32
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
165 32 , 402
165 32 , 402
+
x
= 117,011
9.Rd =
Ud Uc
Ud Uc
.

=
188 , 87 011 , 117
188 , 87 011 , 117
x

Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)


Evaluasi Pressure Drop
Shell Uap Campuran Tube (Air)
1. N Re = 4219,3422
2. f = 0,0025
(Kern,fig.29,hal.839)
3. APs =
sg de
N Id Gs f
. . 2210 , 25
) 1 .( . .
10
2
+
1. N Re = 14905,66351
2. f = 0,00029 (Kern,fig.29,hal.839)
3. APs =
sg di
n I Gt f
. . 2210 , 25
. . .
10
2
Appendik C- 66
=
879 , 0 ). 12 / 99 , 0 .( 10 . 22 , 25
4 , 14 .
12
10
. ) 54079 , 30570 ( 0025 , 0
10
2
|
.
|

\
|
= 0,00371 psi < 2 psi
(memenuhi)
=
1 ). 12 / 856 , 0 .( 10 . 22 , 5
2 . 12 . ) 54079 , 30570 ( 0029 , 0
10
2
= 0,345
APn=
g
v
x
sg
n
2
4
2
=
2 , 32 2
912 , 1
1
2 . 4
x
x
= 0,453
APt = 0,345 + 0,453 = 0,789 psi
APt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan
Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari Destilator (R-130)
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Diminsi kondesor :
Shell : Ids = 10 in; n = 1; b=10 in
Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=12 ft; nt = 32 buah; Pt=1,25 in
Susunan square pitch; n = 2;a = 0,576 in
2
; di=0,856 in
Bahan : Carbon steel
18. Kondensor (E-131)
T
1
= 165,542
o
F
t
2
= 78,8
o
F t
2
= 104
o
F
Appendik C- 67
T
1
= 156,146
o
F
Perencanaan :
1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft
2
.
o
F
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
a. neraca bahan dan panas
Dari app.B didapat :
Q = 617194,5864 Kkal/j = 2449223,743 BTU/j
M = 3933,55076 kg/j = 8671,90601 lb/j
m = 44085,3276 kg/j = 97190,51323 lb/j
b. T
LMT
=
346 , 77
542 , 61
ln
346 , 77 542 , 61
=69,14
o
F
karena isothermal maka : Ft = 1 sehingga : t = T
LMTD
= 69,14
o
F
c. Suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 ) = 160,844
o
F
tc = (T1 + T2 ) = 91,4
o
F
d. Trial UD = 120 BTU/j.ft.
o
F
A=
t UDx
Q
A
=
14 , 69 120
743 , 2449223
x
=295,201 ft
2
M=
xl a
A
' '
=
12 261 , 0
201 , 295
x
=70,47 71 buah
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat :
Nt Stadar = 76 buah
Appendik C- 68
Ids = 15,25 in
N = 1
B = Ids = 15,25 in
N + 1 =
B
xl 12
=
25 , 15
16 12x
= 12,59
UD korektor =
dart s
dart s
xUD
Nt
Nt
tan
tan
= 120
76
71
x = 112,11 BTU /jft
O
F
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
e. as =
44 . .
. .
l Pt n
c B IDs
=
144 1 . 1
25 , 0 25 , 15 25 , 15
4 / 1
x x
x x
= 0,323
f. Gs = M/as
= 8671,90601 / 0,323
= 26848
NRe =
42 , 2 .
.

Gs de
=
42 , 2 . 223 , 0
00622 , 26848 ). 12 / 99 , 0 (
= 4104,363
g. Asumsi kondesor
horizontal
5.at =
144 .
' .
n
a Nt
=
144 . 2
576 , 0 . 76
= 0,152
6. Gt = m/at
= 97190,51323/0,152
= 639411,2713
NRe =
42 , 2 .
.

Gt di
=
42 , 2 . 8 , 0
2713 , 639411 .
12
856 , 0
|
.
|

\
|
= 23559,5751
7. V = Gt/ 3600.
Appendik C- 69
ho = 180 BTU / j. ft.
o
F
G =
l Nt
M
.
3 / 2
=
16 . 76
90601 , 8671
3 / 2
= 30,21
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
=
( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 4 , 91 844 , 160
434 , 595 180
180
4 , 91
=107,52
O
F
f = 0,262; kf = 0,12; sf = 0,879
ho = 220 Btu / j.ft
o
F
V =
5 , 62 . 3600
5751 , 23559
= 2,84
q= 0,94; hi = 740 hi koreksi =
0,94.740 = 695,6
hio = hi koreksi x
|
.
|

\
|
do
di
= 695,6 .
|
.
|

\
|
1
856 , 0
= 595,434
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
220 434 , 595
220 434 , 595
+
x
= 160,65
9.Rd =
Ud Uc
Ud Uc
.

=
11 , 112 65 , 160
11 , 112 65 , 160
x

=0,0021
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)
Appendik C- 70
Evaluasi Pressure Drop
Shell Uap Campuran Tube (Air)
4. N Re = 4104,363
5. f = 0,0025
(Kern,fig.29,hal.839)
6. APs =
sg de
N Id Gs f
. . 2210 , 25
) 1 .( . .
10
2
+
=
879 , 0 ). 12 / 99 , 0 .( 10 . 22 , 25
12 .
12
25 , 15
. ) 0062 , 26848 ( 0025 , 0
10
2
|
.
|

\
|
= 0,00381 psi < 2 psi
(memenuhi)
1. N Re = 23559,5751
2. f = 0,00029 (Kern,fig.29,hal.839)
3. APs =
sg di
n I Gt f
. . 2210 , 25
. . .
10
2
=
1 ). 12 / 856 , 0 .( 10 . 22 , 5
) 2713 , 639411 ( 10 . 5 , 2
10
2 4
s

= 0,878
APn=
g
v
x
sg
n
2
4
2
=
2 , 32 2
84 , 2
1
2 . 4
2
x
x
= 1
APt = 0,878 + 1 = 1,878 psi
APt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan
Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari reaktor (R-120)
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Diminsi kondesor :
Shell : Ids = 15,25 in; n = 1; B=15,25 in
Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=12 ft; nt = 76 buah; Pt=1,25 in
Appendik C- 71
Susunan square pitch; n = 2;a = 0,576 in
2
; di=0,856 in
Bahan : Carbon steel
19. Kondensor (E-141)
T
1
= 237,9
o
F
t
2
= 78,8
o
F t
2
= 122
o
F
T
1
= 111,69
o
F
Perencanaan :
1) Uapa campuran berada dalam shell dan pendingin (air) dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,001 BTU/j.ft
2
.
o
F
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
a. neraca bahan dan panas
Dari app.B didapat :
Q = 1141095,189 Kkal/j = 4528227,389 BTU/j
M = 6037,28084 kg/j = 13309,78934 lb/j
m = 47545,63287 kg/j = 104819,1022 lb/j
b. T
LMTD
=
89 , 32
92 , 115
ln
89 , 32 92 , 115
=65,91
o
F
karena isothermal maka : ft = 1 sehingga : t = T
LMT D
= 65,91
o
F
c. suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 ) = 174,81
o
F
tc = (T1 + T2 ) = 100,4
o
F
Appendik C- 72
d. Trial UD = 100 BTU/j.ft.
o
F
A=
t UDx
Q
A
=
91 , 65 100
389 , 45528227
x
=687,03 ft
2
M=
xl a
A
' '
=
16 2618 , 0
03 , 687
x
=164,02 164 buah
Dari table 9, hal.841 Q Kern didapat :
Nt Stadar = 166 buah
Ids = 21,25 in
N = 1
B = Ids = 21,25 in
N + 1 =
B
xl 12
=
25 , 21
16 12x
= 9,04
UD korektor =
dart s
dart s
xUD
Nt
Nt
tan
tan
= 100
25 , 21
164
x = 98,8 BTU /jft
O
F
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
e. as =
44 . .
. .
l Pt n
c B IDs
=
144 1 . 1
25 , 0 25 , 21 25 , 21
4 / 1
x
x x
= 0,627
f. Gs = M/as
= 13309,78934 / 0,627
= 21227,73419
5.at =
144 .
' .
n
a Nt
=
144 . 2
576 , 0 . 166
= 0,332
6. Gt = m/at
= 104819,1022/0,332
= 315720,1873
NRe =
42 , 2 .
.

Gt di
Appendik C- 73
NRe =
42 , 2 .
.

Gs de
=
42 , 2 . 263 , 0
73419 , 21227 ). 12 / 99 , 0 (
= 2751,60744
g. Asumsi kondesor
horizontal
ho = 180 BTU / j. ft.
o
F
G =
l Nt
M
.
3 / 2
=
16 . 166
78934 , 13309
3 / 2
= 27,54
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
=
( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 4 , 100 81 , 174
042 , 354 100
100
9 , 86
=150,145
O
F
f = 0,686; kf = 0,0851; sf = 0,284
ho = 200 Btu / j.ft
o
F
=
42 , 2 . 7 , 0
1873 , 315720 .
12
856 , 0
|
.
|

\
|
= 13294,78947
7. V = Gt/ 3600.
V =
5 , 62 . 3600
1873 , 315720
= 1,4
q= 0,94; hi = 440 hi koreksi =
0,94.440 = 413,6
hio = hi koreksi x
|
.
|

\
|
do
di
= 413,6 .
|
.
|

\
|
1
856 , 0
= 354,042
Appendik C- 74
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
200 042 , 354
200 042 , 354
+
x
= 127,8
9.Rd =
Ud Uc
Ud Uc
.

=
8 , 98 8 , 127
8 , 98 8 , 127
x

Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)


Evaluasi Pressure Drop
Shell Uap Campuran Tube (Air)
7. N Re = 2751,60744
8. f = 0,0027 (Kern,fig.29,hal.839)
9. APs =
sg de
N Id Gs f
. . 2210 , 25
) 1 .( . .
10
2
+
=
686 , 0 ). 12 / 99 , 0 .( 10 . 22 , 25
04 , 9 .
12
25 , 21
. ) 7342 , 212227 ( 0027 , 0
10
2
|
.
|

\
|
= 0,0033 psi < 2 psi (memenuhi)
1. N Re = 13294,7947
2. f = 0,00029
(Kern,fig.29,hal.839)
3. APs =
sg di
n I Gt f
. . 2210 , 25
. . .
10
2
=
1 ). 12 / 856 , 0 .( 10 . 22 , 5
1 . ) 1873 , 315720 ( 0029 , 0
10
2
= 0,248
APn=
g
v
x
sg
n
2
4
2
=
2 , 32 2
4 , 1
1
2 . 4
2
x
x
= 0,243
APt = 0,248 + 0,243 = 0,491 psi
APt < 2 psi (memenuhi)
Kesimpulan
Fungsi : mengembunkan uap campuran yang berasal dari Hidrogenator (R-140)
Appendik C- 75
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Dimensi kondesor :
Shell : Ids = 21,25 in; n = 1; b=21,25 in
Tube : OD = 1 in 15 BWG; 1=16 ft; Nt = 166 buah; Pt=1,25 in
Susunan square pitch; n = 2;a = 0,576 in
2
; di=0,856 in
Bahan : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
20. Reboiler (E-132)
T
1
= 188,24
o
F
t
2
= 302
o
F t
2
= 302
o
F
T
1
= 212
o
F
Perencanaan :
1) Uap campuran berada dalam shell dan pemanas dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,003 j.ft
2
.
o
F / BTU
3) Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
a. neraca bahan dan panas
suhu feed masuk : 392,95 K
Dari app.B didapat :
Q = 156446,164 BTU/j
M = 2533,37664 kg/j = 5585,08214 lb/j
Appendik C- 76
qs = m.cp.At
= 8711,59734 x 0,68 x64,26
= 380668,926 BTU/j
qv = 0,8 x 8711,59734 x (380-210)
= 1184777,238 BTU/j
b. T
LMT D
=
85
36 , 100
ln
85 36 , 100
=92,46747
o
F
karena steam jenuh, maka : ft = 1 sehingga:
t=T
LMTD
=92,46747
o
F
c. Suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 )= (338+338) = 338
o
F
tc = (t1 + t2 ) = (237,64 + 253) = 245,32
o
F
d. Q/A = 12000 BTU/j.ft
2
A=156446,164 /12000= 130,45385 ft
2
Nt=
xl a
A
' '
=
16 2618 , 0
130,45385
x
=31,14349
Dari Nt standart = 32 buah (square pitch)
Ids = 10 in
n = 2
Pt = 1,25 in
Appendik C- 77
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
e. -
f. -
g. Trial ho = 120 BTU / j.
ft.
o
F
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
= ( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 68 , 92
1500 120
1500
32 , 245
=331,13481
O
F
At = tw-tc
= 331,13481
O
F 245,32
= 85,81481
O
F
dari fig.15.11 kern hal.473 :
hv = 300 BU/j.ft
2.O
F
hs = 68 BTU/j.ft
2
.
O
F
ho =
hv
qv
hs
qs
Q
+
=
300
2381 , 1184777
68
926 , 380668
164 , 1565446
+
= 163,96691 BTU/j.ft
2
.
O
F
5.-
6. -
7. Hio = 1500 BTU/j.ft
2
.
O
F
Appendik C- 78
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
163,96691 1500
163,96691 1500
+
x
= 147,80965
9.Ud =
t xl Ntxa
Q
A ) " (
=
4 , 101 ) 12 1309 , 0 32 (
2652 , 538385
x x
=105,62928
10.Rd=
UcxUd
Ud Uc
=
62928 , 105 25103 , 192
62928 , 105 25103 , 192
x

=0,00427>0,003
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)
Evaluasi Pressure Drop
AP Shell diabaikan
AP Tube (steam) :
1. a1 =
nx144
Ntxa'
=
2x144
32x0,548
=0,06089
G1 = 87945 , 47319
06089 , 0
30746 , 2881
a1
m
= =
NRe = 75916 , 93722
24 , 2 0145 , 0
87945 , 4731
12
834 , 0
.2,42
Gi di.
= =
x
x

2. f = 0,00015
3. APs =
psi
x x x
x x x
sg di
n l
0014 , 0
79 , 0
12
) 834 , 0
( . 22 , 5 2
2 12 ) ( . 5 , 1
. . 2x5,22.
. . f.
10
87945 , 47319
10
10
Gi
10
2
4
10
2
= =

4. APn = psi
x
x
x
g
x
v
00695 , 0
2 , 32 2 79 , 0
2 4
' . 2 sg
4n
2103 , 0
2
2
= =
5. Pt = 0,0014 + 0,00695 = 0,00835 psi < 2 psi ( memenuhi)
Appendik C- 79
Kesimpulan
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Dimensi Reboiler :
Shell : IDs = 10 in; n = 1
Tube : OD = 1 in 14 BWG; 1=12 ft; Nt = 32 buah; Pt=1,25 in
Susunan square pitch; di = 0,834in, de = 0,99 in;
Bahan Konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
21. Reboiler (E-142)
T
1
= 237,64
o
F
t
2
= 338
o
F t
2
= 338
o
F
T
1
= 253
o
F
Perencanaan :
1) Uap campuran berada dalam shell dan pemanas dalam tube
2) Factor kekotoran minimal 0,001 j.ft
2
.
o
F / BTU
3). Pressure Drop maksimal untuk shell dan tube sebesar 2 Psi
Perhitungan :
1. neraca bahan dan panas
suhu feed masuk : 359,95 K
Dari app.B didapat :
Q = 1565446,164 BTU/j
Appendik C- 80
M = 2533,37664 kg/j = 5585,08214 lb/j
qs = m.cp.At
= 8711,59734 x 0,68 x 64,26
= 380668,926 BTU/j
qv = 0,8 x 8711,59734 x (380-210)
= 1184777,59734 BTU/j
2. T
LMT D
=
85
366 , 100
ln
85 36 , 100
=101,41655
o
F
karena steam jenuh, maka : ft = 1 sehingga:
t=T
LMTD
=92,46747
o
F
3. Suhu kalorik
Tc = (T1 + T2 )= (338+338) = 338
o
F
tc = (t1 + t2 ) = (237,64 + 253) = 245,32
o
F
4. Q/A = 12000 BTU/j.ft
2
A=1565446,164/12000 = 130,45385 ft
2
Nt=
xl a
A
' '
=
16 2618 , 0
45385 , 130
x
= 31,14349
Dari Nt standart = 32 buah (square pitch)
Ids = 10 in,n= 2, Pt= 1,25 in
Appendik C- 81
Evaluasi Perpindahan Panas
Shell ( Uap campuran ) Tube (air)
5. -
6. -
7. Trial ho = 180 BTU / j. ft.
o
F
tw = ( )
(


|
.
|

\
|
+
+ tc Tc
hio ho
ho
tc
= ( )
(

|
.
|

\
|
+
+ 68 , 92
1500 120
1500
32 , 245
=331,13481
O
F
At = tw-tc
= 331,13481 245,32
= 85,81481
O
F
dari fig.15.11 kern hal.473 :
hv = 3000 BU/j.ft
2.O
F
hs = 68 BTU/j.ft
2
.
O
F
ho =
hv
qv
hs
qs
Q
+
=
300
2381 , 1184777
68
926 , 380668
164 , 1565446
+
= 163,96691 BTU/j.ft
2
.
O
F
5.-
6. -
7. Hio = 1500 BTU/j.ft
2
.
O
F
Appendik C- 82
8.Uc =
ho hio
ho hio
+
.
=
96691 , 163 1500
96691 , 163 1500
+
x
= 147,80965
9.Ud =
t xl Ntxa
Q
A ) " (
=
5 , 92 ) 12 2618 , 0 32 (
164 , 1565446
x x
=126,30181
10.Rd=
UcxUd
Ud Uc
=
30181 , 126 80965 , 147
30181 , 126 80965 , 147
x

=0,0012>0,001
Rd hitung > Rd ketetapan (memenuhi)
Evaluasi Pressure Drop
AP Shell diabaikan
AP Tube (steam) :
1. a1 =
nx144
Ntxa'
=
2x144
32x0,546
=0,06067
G1 = 73545 , 92056
06067 , 0
08214 , 5585
a1
m
= =
NRe = 75497 , 20336
24 , 2 13 , 0
73545 , 92056
12
834 , 0
.2,42
Gi di.
= =
x
x

2. f = 0,00023
3. APs =
psi
x x x
x x x
sg di
n l
0126 , 0
79 , 0
12
) 834 , 0
( . 22 , 5 2
2 16 ) 73545 , 92056 ( . 3 , 2
. . 2x5,22.
. . f.
10
10
10
Gi
10
2
4
10
2
= =

4. APn = psi
x
x
x
g
x
v
06635 , 0
2 , 32 2
60264 , 0
68 , 0
2 4
' . 2 sg
4n
2
2
= =
5. Pt = 0,0126 + 0,06635 = 0,00835 psi 1111< 2 psi ( memenuhi)
Appendik C- 83
Kesimpulan
Tipe : Shell & Tube
Tipe HE : 1-2
Dimensi Reboiler :
Shell : IDs = 10 in; n = 1
Tube : OD = 1 in 14 BWG; 1=12 ft; Nt = 32 buah; Pt=1,25 in
Susunan square pitch; di = 0,834in, de = 0,99 in;
Bahan Konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
22. Heater (E-144A)
Fungsi : untuk memanaskan gas H
2
dari 30
O
C menjadi 75
O
C.
Type : Double Pipe Heat Exchanger.
t
1
= 86
O
F
T1 = 248
O
F T 2 = 248
O
F
t2 = 167
O
F
Dasar perancangan :
T1 = Suhu steam masuk = 248
O
F
T2 = Suhu steam keluar = 248
O
F
t1 = Suhu liquid masuk = 86
O
F
t2 = Suhu liquid keluar = 167
O
F
Rd gabungan maksimum 0,002 jam.ft
2 O
F ( faktor kekotoran )
AP liquid maksimum = 5 Psi
Appendik C- 84
AP uap maksimum = 2 psi
tekanan = 3 atm = 44,1 Psia
massa liquid panas ( dari App. B) = 144, 03388 lb/j
perhitungan :
1. Neraca massa dan panas
Q = M. Cp. At = m.
=144,0338 lb/ j x 3,41072 BTU / lb.
O
Fx (167-86)
o
F = m.908,50686 BTU/lb
m =
50686 , 908
99805 , 36791
= 43,79934 lb/ j
2. At
LMTD
=
) 167 248 (
) 86 248 (
ln
) 167 248 ( ) 86 248 (


= 116,053
o
F
Karena t
1
= t
2
maka Ft = 1, heat exchanger Type 1-2
At = ft.At
LMTD
= 1 x 116,053
o
F
3. suhu kalorik
Tc = (T1=T2) = (86+167) = 126,5
o
F
tc = (t1+t2) = (248+248) = 248
o
F
dari tabel 6.22 hal 110 kern didapat : 2 x 1
bagian anulus : aan = 1,19 in
de = 0,915 in
de = 0,40 in
bagian tube : ap = 1,50 in
di = 1,38 in
do = 1,66 in
Appendik C- 85
Evalausi perpindahan panas
Bagian Anulus (Hidrogen) Bagian Pipa (steam)
4. G.
an
=
an
a
M
=
144
19 , 1
03388 , 144
= 17429,30985 lb/j ft
2
NRE =
42 . 2 .
.

de G
an
=
42 , 2 0090016 , 0
12
40 , 0
30985 , 17429
x
x
= 26670,05181
6. JH = 81
7.
3 / 1
.
(

=
u k
Cp
de
k
JK
an
ho
=
129 , 0
42 , 2 41072 , 3
) 12 / 915 , 0 (
129 , 0
81

=
x
x
= 114,05188 BTU / j.ft
2. o
F
uan = 1 karena <1cp,maka :
ho = 114,01588
5. G.
P
=
P
a
M
=
144
50 , 1
79934 , 43
= 4204,73664 lb/j ft
2
NRE =
42 . 2 .
.

di G
P
=
42 , 2 03 , 0
12
38 , 1
73664 , 4204
x
x
= 6660,395504
6. JH = 23
7.
3 / 1
.
(

=
u k
Cp
di
k
JK
p
hi
=
3 / 1
0137 , 0
42 , 2 03 , 0 45 , 0
) 12 / 38 , 1 (
0137 , 0
23
(

=
x x
x
= 3,661 BTU / j.ft
2. o
F
do
di
x
p
hi
p
hio
u
=
u
= 3,661x
66 , 1
38 , 1
= 3,0432
karena pipa terisi steam maka :
Appendik C- 86
up = 1
sehingga :
hio = 3,0432 BTU/j.ft
2o
F
8. UC =
ho hio
ho hio
+
.
=
01588 , 114 0432 , 3
01588 , 114 0432 , 3
+
x
= 2,9641 BTU /j.ft
2o
F
9. Rd =
UCxUD
UD UC
0,002=
xUD
UD
9641 , 2
9641 , 2
UD = 2,9466
10. Ao =
LMTD
t UD
Q
A .
=
053 , 116 9466 , 2
99805 , 39791
x
= 116,3639 ft
2
L =
do
Ao
. t
=
12
06 , 1
14 , 3
3639 , 116
x
= 267,89 ft
Menentukan 1 ekonomis :
Dimana :
n =
1 2x
L
L baru = npb.2.1
A baru = .do. L baru
UD baru =
LMTD
t UD
Q
A .
Rd dihitung =
UCxUDbaru
UDbaru UC
Appendik C- 87
% Design =
n Rdketetapa
n rdketetapa Rddihitung
maka dengan menggunakan persamaan diatas, didapat :
1 n L baru A baru UD baru Rd
dihitumng
% design
12
16
20
12
9
7
288
288
280
125,1
125,1
121,6
2,741
2,741
2,820
0,0275
0,0275
0,0172
1275
1275
760
Kesimpulan :
1 = 20; n = 7; % = 760
Evaluasi AP
Bagian Anulus (Hidrogen) Bagian pipa (Steam)
1. NRE =
42 . 2 .
.

de G
an
=
42 , 2 0090016 , 0
12
40 , 0
30985 , 17429
x
x
= 26670,05181
2. f = 0,0035 +
42 , 0 Re
264 , 0
x N
= 0,0035+
42 , 0 0582 , 26670
264 , 0
x
= 0,00715
1. Nre = 6660,395504
2. F = 0,0035 +
42 , 0 . Re
264 , 0
N
= 0,0035+
42 , 0 395504 , 6660
264 , 0
x
=0,01004
3.APp=
di g
L Gp f
. . . 2
. . . 4
2

=
12
38 , 1
752 , 28 108 81 , 4 . 2
280 73664 , 4204 01004 , 0 4
2
x x x x
x x x
Appendik C- 88
3. APl =
' . . . 2
. . . 4
2
de g
L Gan f

=
12
40 , 0
752 , 218 8108 , 4 2
280 30985 , 17429 00715 , 0 . 4
2
x x x
x x x
= 0,00159 ft
4. APn =n
(

g
V
. 2
2
V =
. 3600
Gan
=
75 , 218 3600
30985 , 17429
x
= 0,022 ft/dt
APn = 7 x
2 , 32 2
022 , 0
2
x
= 0,000053 Psi
APan= AP1 + APn
= 0,00159 + 0,000053
= 0,001643 ft x
= 0,0025 psi
= 0,00218
23. Heater (E-144B)
Fungsi : untuk memanaskan gas H
2
dari 30
O
C menjadi 75
O
C.
Type : Double Pipe Heat Exchanger.
t
1
= 167
O
F
T1 = 302
O
F T 2 = 302
O
F
Appendik C- 89
t2 = 248
O
F
Dasar perancangan :
T1 = Suhu steam masuk = 302
O
F
T2 = Suhu steam keluar = 302
O
F
t1 = Suhu liquid masuk = 167
O
F
t2 = Suhu liquid keluar = 248
O
F
Rd gabungan maksimum 0,002 jam.ft
2 O
F ( faktor kekotoran )
AP liquid maksimum = 5 Psi
AP uap maksimum = 2 psi
tekanan = 1 atm = 14,7 Psia
massa liquid panas ( dari App. B) = 144, 03388 lb/j
perhitungan :
1. Neraca massa dan panas
Q = M. Cp. At = m.
=144,0338 lb/ j x 3,41072 BTU / lb.
O
Fx (248-167)
o
F = m.478,39048 BTU/lb
m =
39048 , 478
43435 , 40237
= 84,11002 lb/ j
2. At
LMTD
=
) 167 302 (
) 167 302 (
ln
) 248 302 ( ) 167 302 (


= 88,4
o
F
Karena t
1
= t
2
maka Ft = 1, heat exchanger Type 1-2
At = ft.At
LMTD
= 1 x 88,4
o
F
3. suhu kalorik
Appendik C- 90
Tc = (T1=T2) = (167+248) = 207,5
o
F
tc = (t1+t2) = (302+302) = 302
o
F
dari tabel 6.22 hal 110 kern didapat : 2 x 1
bagian anulus : aan = 1,19 in
de = 0,915 in
de = 0,40 in
bagian tube : ap = 1,50 in
di = 1,38 in
do = 1,66 in
Evalausi Perpindahan Panas
Bagian Anulus (Hidrogen) Bagian Pipa (steam)
5. G.
an
=
an
a
M
=
144
19 , 1
03388 , 144
= 17429,30985 lb/j ft
2
NRE =
42 . 2 .
.

de G
an
=
42 , 2 0090016 , 0
12
40 , 0
30985 , 17429
x
x
= 26670,05181
6. JH = 81
5. G.
P
=
P
a
M
=
144
50 , 1
11002 , 84
= 8074,56192 lb/j ft
2
NRE =
42 . 2 .
.

di G
P
=
42 , 2 0148 , 0
12
38 , 1
56192 , 8074
x
x
= 25926,25142
6. JH = 80
Appendik C- 91
7.
3 / 1
.
(

=
u k
Cp
de
k
JK
an
ho
=
3 / 1
120 , 0
0095 , 0 42 , 2 5 , 3
) 12 / 915 , 0 (
120 , 0
81
(

=
x x
x
= 110,197897BTU / j.ft
2. o
F
uan = 1 karena <1cp,maka :
ho = 110,197898 BTU/j.ft
2o
F
7.
3 / 1
.
(

=
u k
Cp
di
k
JK
p
hi
=
0170 , 0
0148 , 0 54 , 0
) 12 / 38 , 1 (
0170 , 0
80

=
x x
x
= 12,34568 BTU / j.ft
2. o
F
do
di
x
p
hi
p
hio
u
=
u
= 12,34568x
66 , 1
38 , 1
= 10,26328 BTU/j.ft
2o
F
karena bentuk pipa dengan steam
maka :
up = 1
maka:
hio = 10,26328 BTU/j.ft
2o
F
8. UC =
ho hio
ho hio
+
.
=
197897 , 110 10,26328
197897 , 110 10,26328
+
x
= 9,338885 BTU /j.ft
2o
F
9. Rd =
UCxUD
UD UC
0,002=
xUD
UD
9,338885
9,338885
UD = 9,215799
Appendik C- 92
10. Ao =
LMTD
t UD
Q
A .
=
4 , 88 9,215799
43435 , 40237
x
= 49,39068 ft
2
L =
do
Ao
. t
=
12
06 , 1
14 , 3
49,39068
x
= 113,70734 ft
Menentukan 1 ekonomis :
Dimana :
n =
1 2x
L
L baru = npb.2.1
A baru = .do. L baru
UD baru =
LMTD
t UD
Q
A .
Rd dihitung =
UCxUDbaru
UDbaru UC
% Design =
n Rdketetapa
n rdketetapa Rddihitung
maka dengan menggunakan persamaan diatas, didapat :
1 n L baru A baru UD baru Rd
dihitumng
% design
12
16
20
5
4
3
120
128
120
52,124
55,599
52,124
8,733
8,188
8,733
0,0080
0,0156
0,0080
299,95
681,05
299,95
Kesimpulan :
Appendik C- 93
1 = 12; n = 5; % = 299,5
Evaluasi AP
Bagian Anulus (Hidrogen) Bagian pipa (Steam)
1. NRE =
42 . 2 .
.

de G
an
=
42 , 2 0095 , 0
12
40 , 0
30985 , 17429
x
x
= 25270,85668
2. f = 0,0035 +
42 , 0 Re
264 , 0
x N
=
0,0035+
42 , 0 8 25270,8566
264 , 0
x
= 0,0072368
3. APl =
' . . . 2
. . . 4
2
de g
L Gan f

=
12
40 , 0
752 , 218 8108 , 4 2
280 30985 , 17429 00724 , 0 . 4
2
x x x
x x x
= 0,000689 ft
4. APn =n
(

g
V
. 2
2
V =
. 3600
Gan
=
75 , 218 3600
30985 , 17429
x
1. Nre = 25926,25142
2. F = 0,0035 +
42 , 0 . Re
264 , 0
N
= 0,0035+
42 , 0 25142 , 25926
264 , 0
x
=0,0071968
3.APp=
di g
L Gp f
. . . 2
. . . 4
2

=
12
38 , 1
752 , 28 108 81 , 4 . 2
9 , 299 56192 , 8074 0071968 , 0 4
2
x x x x
x x x
= 0,000104
Appendik C- 94
= 0,022 ft/dt
APn = 7 x
2 , 32 2
022 , 0
2
x
= 0,000687 Psi
APan= AP1 + APn
= 0,000687 + 0,000689
= 0,001376 ft x
= 0,000209 psi
APan = 0,000209 Psi < 2 Psi
24. Reaktor ( R-120)
Fungsi : sebagai tempat untuk mereaksikan diaseton alkohol menjadi
mesityl oxide dengan bantuan katalis asam fosfat.
Type : Silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah
konikal.
Dasar perancangan :
1. massa masuk : 57789, 12683 kg/ j
2. suhu reaksi : 120
o
C
3. tekanan : 1 atm
Perhitungan Vessel
a. Menentukan diameter Campuran
Menghitung densitas campuran
campuran = E (mi / m Total )x i
Susunan bahan masuk :
Appendik C- 95
DAA : 4431,96908 kg/j
Aseton : 1107,99256 kg/j
NaOH : 8,3333 kg/j
H3PO4 : 163,3334 kg/j
Total : 5789,12683 kg/j
Diket :
DAA : 4431,96908 lb/cuft
Aseton : 1107,99256 lb/cuft
NaOH : 8,3333 lb/cuft
H3PO4 : 163,3334 lb/cuft
Maka dengan memasukkan data ke persamaan diatas didapat :
campuran = 54,02 lb/cuft
Menghitung volume tangki
Rate volumetrik :
V = m / = 12762,70901 / 54,02 = 236,258969 cuft/j
Direncanakan : volume pengaduk dan coil = 20% volume total
Maka :
V = 0,2 x 236,258969 cuft/j = 283,51075 cuft
Bila tangki berisi 75% bahan, maka :
V tangki = 283,51075 / 0,75 = 378,01433 cuft
Meghitung diameter tangki :
V tangki = V1 + V2 + V3
Dimana :
Appendik C- 96
V
1
= Volume tutup atas = 0,0847 di
3
V
2
= Volume silinder = .t.di
2
. Ls
V
3
= Volume tutup bawah =
o
t
2 / 1 tan . 24
.
3
di
Asumsi : Ls = 1,5. di
Maka :
378,01433 = 0,0847 di
3
+ .t. di
2
.1,5di +
60 tan . 24
.
3
d
t
378,01433 = 1,33774.di
3
di = 6,562 ft
= 78,744 in
Volume liquid dalam shell :
V1 = V
larutan
V
3
= 283,51075 -
60 tan . 24
.
562 , 6
3
t
= 262,16721 cuft
Tinggi liquid dalam tangki :
H = V1 / (1/4. t. di
2
)
H = 262,16721 / (1/4. t. 6,562
2
)
H = 7,75597 ft
Menghitung Tekanan design :
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik
Dimana :
P
hidrostatik
= . ( H-1)/ 144
Appendik C- 97
= 54,02.(7,75597- 1) / 144
= 2,53443 psi
Sehingga :
P
design
= 14,7 + 2,53443 = 17,23443 psi
b. Perencanaan tebal silinder
Direncanakan :
1. bahan : hogh Alloy Stell SA-240 Grade M Type 316
2. f
allowable
: 18750 psi
3. faktor korosi : 1/6
4. Type pengelasan : Double Welded butt joint ( E =0,85)
Menghitung tebal shell
ts = C
Pi fE
di pi
+
) . 6 , 0 .( 2
.
dimana :
ts = tebal silinder (in)
Pi = tekanan design (psi)
di = diameter dalam (in)
maka :
ts = in
x x
x
16
2
16
68 , 1
16
1
) 23443 , 17 6 , 0 85 , 0 18750 .( 2
744 , 78 23443 , 17
= = +

dari tabel 5-7 B& Y hal 89, diadapatkan :


Do = 84 in
Icr = 5 1/8
r = 84 in
Appendik C- 98
ts = 5/16 in
maka :
Di = Do- 2ts
= 84 2(5/16)
= 83,375 in
= 6,94792 ft
Cek hubungan Ls dengan Di :
378,01433 = 0,0847 6,94792
3
+ .t. 6,94792
3
. Ls +
60 tan . 24
.
94792 , 6
3
t
Ls = 8,55747 ft
Ls/Di = 8,55747 / 6,94792 = 1,2 <1,5 (memenuhi )
c. perancangan tutup silinder (th)
1. tutup atas (tha)
tha = C
Pi fE
rc pi
+
) . 1 , 0 (
. . 885 , 0
Dimana :
tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan design (Psi)
rc = diamater dalam (in)
f = tekanan yang diperbolehkan (Psi)
c = faktor korosi = 1/16 in
Maka :
tha =
16
1
) 23443 , 17 1 , 0 85 , 0 18750 (
375 , 83 23443 , 17 . 885 , 0
+
x x
x
Appendik C- 99
dari fig. 5-6 B &Y hal 87, didapatkan :
a = Di/2
AB = a icr
BC = r icr
AC =
AC BC
2 2

b = r-AC
OA = ts + b + sf
Dimana :
Di = diameter dalam = 83,375 in
ts = tebal silinder = 2/16 in
Icr = Knukle radius = 5 1/8 in
Sehingga :
a = 83,375 / 2 = 41,6875 in
AB = 41,6875 5 1/8 = 36,5625 in
BC = 84- 36,.5625 = 47,4375 in
AC =
5625 , 36 4375 , 47
2 2
= 30,224 in
b = 84 30,224 = 53,776 in
Dari tabel 5-6 B&Y hal. Untuk ts = 2/16 in didapat :
Sf = 1,5 -2 (diambil sf = 1,5 )
Maka :
OA = 3/16 + 53,776 + 1,5 = 55,4635 in = 4,62195 ft
2. tutup bawah (thb)
Appendik C- 100
thb = C
Pi fE
di pi
+
o 2 / 1 cos ) . 6 , 0 ( 2
.
Dimana :
thb = tebal tutup bawah (in)
di = diameter dalam (in)
f = Tekanan yang diijinkan (psi)
= sudut konikal = 120
o
E = tipe pengelasan = 0,85
Pi = tekanan design (Psi)
Maka :
thb = in
x x
x
16
3
16
44 , 2
16
1
60 cos ) 23443 , 17 6 , 0 85 , 0 18750 ( 2
375 , 83 23443 , 17
= = +

Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, Untuk ts = 2/16 in didapatkan :


sf = 1,5 2 ( diambil sf = 1,5 )
b = in
di
06829 , 24
60 tan
375 , 83 . 2 / 1
2 / 1 tan
. 2 / 1
= =
o
OA= b + f = 24,06829 + 1,5 = 25,56829 in = 2,13069 ft
Jadi tinggi vessel = tutup atas + tinggi silinder + tinggi tutup bawah
= 4,62195 ft + 8,55747 ft + 2,13069 ft
= 15,31011 ft
perhutingan pengaduk
perencanaan :
1. digunakan pengaduk jenis aksial .
2. bahan konstruksi impeller High alloy Steel SA-240 Grade M Type 316
Appendik C- 101
Data :
1. Dt/Di = 3
2. Z1/Di = 2,7 -3,9
3. Zi /Di = 0,75 1,3
4. W/Di = 0,17
Sehinga :
a. Menentukan diameter impeller :
Dt/Di = 3
Di = Dt/3 = 83,375/3 = 27,79167 in = 2,31597 ft
b. Menentukan tinggi impeller dari dasar tangki :
Zi/Di = 0,75 1,3 ( diambil Zi/Di = 0,9)
Zi = 0,9 x Di = 0,9 x 27,79167 = 25,0125 in = 2,08438 ft
c. Menentukan panjang impeller :
L/Di = 1/3
L = Di/3 = 27,79167/3 = 9,26389 in = 0,77199 ft
d. Menentukan lebar impeller :
W/Di = 0,17
W = 0,17 x Di = 0,17 x 27,79167 = 4,72458 in = 0,39372 ft
e. Menentukan jumlah impeller :
n = 09823 , 0
94792 , 6
88 , 0 75597 , 7
tan
.
= =
x
gki diameter
Sg Hliq
= 1buah
f. Menentukan tebal Blades :
J/Dt = 1/12 ( Mc Cabe Hal 253)
J = Dt/12 = 83,375 / 12 = 6,94792 ft
Appendik C- 102
g. Menentukan jumlah impeller :
n = buah
x
H
Di
72 , 0
2
75597 , 7
. 2
31597 , 2
2 2
= = = 1buah
h. Daya pengaduk :
gc
P
Di n
5 3
. . . u
=
Dimana :
P = daya pengaduk (lb/ft.dt)
u = Po = Power number ( fig. 477 Brown hal. 507)
harga Po didapatkan berdasarkan harga Nre :
Nre =

Di
n
2
. .
Dimana :
n = putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps = 9000 rph
Di = diameter ipeller = 2,31597 ft
= densitas larutan = 54,02 lb/cu ft
= Viskositas larutan = 1,20955 . 10
-4
lb/ft.dt = 0,43544 lb/ft j
Maka :
NRe =
10
31597 , 2
4
2
. 20955 , 1
02 , 54 . 5 , 2

x x
Untuk NRe turbulen dengan harga diatas , didapatkan : Po = 7, maka :
Appendik C- 103
P = Hp dt ft lbf
x x x
22893 , 22 / . 91639 , 12225
2 , 32
02 , 54 . 7
31597 , 2 5 , 2
2 3
= =
Diambil : daya pengaduk = 23 Hp
Perhitungan Koil Pemanas
a.Dari App. B diketahui :
Q = 128337,189 BTU/j
M = 1352,01899 lb/j
b. A
TLMTD
t
1
=68
o
F
T
1
=302
o
F
T
2
=302
o
F
T
2
= 248
o
F
At
LMTD
=
234
54
ln
234 54
= 122,75
o
F
c. tc = (T1 + T2) = 302
o
F
tc = (t1 + t2) = 158
o
F
d. ukuran pipa yang digunakan :
data data : do = 1,9 in
di = 1,5 in
Appendik C- 104
a = 1,76 in
a = 0,498 ft
2
/ft
Shell Tube
1.N Re =

. .
2
N dp
Dp = (1/2 1/3 ) di( bejana )
Dp = 6.94792 x 1/3 = 2,31597 ft
NRe =
42 , 2 19 , 0
88 , 0 160 150 31597 , 2
2
x
x x x
= 92389,348 > 2100 (aliran
turbulen)
2.JH = 1200 (kern fig 20.2 hal.718)
3.Ho = JH.
14 , 0
3 / 1
.
(

w k
Cp
di
k


=
1200
3 / 1
085 , 0
. 19 , 0 61 , 0
31597 , 2
085 , 0
(

x
= 48,8377
Hio = 15000BTU/j.ft
2o
F
8.UC =
ho hio
hioxho
+
=
8377 , 48 1500
8377 , 48 1500
+
x
= 47,29776
Appendik C- 105
9.jika ditetapkan harga rd = 0,004 ft
2o
F/BTU
Rd =
UCxUD
UD UC
0,004 =
UD
UD
. 29776 , 47
299776 , 47
UD = 39,77305
10. a =
LMTD
UDx
Q
0 A
=
75 , 122 77305 , 39
/ 189 , 1228337
x
j BTU
=251,59801 ft
2
L =
" a
A
=
i 498 , 0
59801 , 251
= 505,21689 ft
Hc =
dc
L
. t
=
5
21689 , 505
x t
= 32,179,42 32 buah
Jika hv = 2, Lc = (hc-1)(hc+do)+do=122,8 in = 10,23 ft
22. Kolom Hidrogenasi (D-140)
fungsi : memisahkan MIBK produk atas dari campuran berdasarkan
perbedaan titik didih
Tipe : sieve Tray
Dari perencanaan :
1. Feed masuk pada suhu 119,8
o
C = 392,95 K
Rate = 41,91032 kgmol/j
Xf = 0,77944
2. destilat produk masuk pada suhu 114,4
o
C = 387,55
o
K
rate = 36,37036 kgmol/j
Xd = 0,89,817
Appendik C- 106
3. bottom produk pada suhu 155,5
-
C = 428,65
o
K
rate = 5,53996 kg mol/j
Xb = 0
4. tekanan operasi = 1 atm
5. MIBK keluar sebagai produk atas dengan kadar 98% (berat)
6. feed dan Reflux dalam keadaan saturated liquid.
7. dari appendix B dapat data :
Enriching :
V = 65,87327 kgmol/j
L = 29,50291 kgmol/j
Exchuasting :
V= 65,87327 kgmol/j
L= 71,41323 kgmol/j
Dari grafik keseimbangan MIBK dari MO diperoleh :
R = 0,81118
` Rm = 0,40559
jumlah tray teoritis = 10 buah
Dimana : Xf = 0,77944 Yf = 0,86
Xd = 0,85 Yd = 0,89187
Xb = 0,01 Yb = 0,01
Perhitungan :
1. menentukan BM campuran
Enriching
Appendik C- 107
a. bagian atas
BM liquid = Xd.BM
1
+ (1-Xd). BM
2
= (0,85 x 100) + (1-0,85) x 116
= 102,4
BM uap = Yd.BM
1
+ (1-Xf).BM
2
= (0,89817 x 100) + (1-0,77944) x 116
= 101,62928
b. Bagian bawah
BM liquid = Xd.BM
1
+ (1-Xd). BM
2
= (0,77944 x 100) + (1-0,77944) x 116
= 103,52896
BM uap = Yd.BM
1
+ (1-Xf).BM
2
= (0,86 x 100) + (1-0,86) x 116
= 102,24
Exchausting
a. Bagian atas
BM liquid = 103,52896
BM uap = 102,24
b. Bagian bawah
BM liquid = Xd.BM
1
+ (1-Xd). BM
2
= (0,01 x 100) + (1-0,01) x 116
Appendik C- 108
= 115,84
BM uap = Yd.BM
1
+ (1-Xf).BM
2
= (0,01 x 100) + (1-0,01) x 116
= 115,84
2. Perhitungan beban destilasi
perhitngan beban destilasi dapat dilihat pada tabel 6-1 :
tabel C.2-1. perhitungan rate uap dan rate liquid
Rate uap Rate liquid Komponen
Lbmol/j BM Lb/j Lbmol/j BM Lb/j
Enriching
B.Atas
B. bawah
Exchausting
B.atas
B. bawah
145,2241
145,2241
65,87327
65,87327
101,63
102,24
102,24
115,84
14759,032
14847,723
6734,8831
7630,76
65,0421
65,0421
157,438
157,438
102,4
103,52896
103,52896
115,84
6660,313
14847,723
6734,883
7630,76
Beban terbesar :
V = 14847,723 lb/j ; BM uap = 102,24
L = 14847,723 lb/j ; BM liquid = 103,52896
3. Perhitungan densitas campuran
a.Densitas uap (v)
Persamaan yang digunakan :
Appendik C- 109
o
o
P T Vo
P T BM
v
. .
. .
1
1
= =
1 95 , 392 359
3 15 , 273 24 , 102
x x
x x
= 0,19797 lb/cuft
b. densitas liquid (l)
persamaan yang digunakan :
l =
mtotal
mi

xi = 45,550258 lb/cuft
4. Menentukan diameter dan tray spacing
data perancangan :
v = 14847,723 lb/j
L = 14847,723 lb/j
v= 0,198 lb/cuft
l = 45,55 lb/cuft
o = 3,5 dyne/cm
harga : Shell = $ 2,8/ft
2
Tray = $0,79 / ft2
Down comer = $ 0,5 ft
2
Persamaan yang digunakan :
G = C x ) ( v l
D = 1,13
G
vm
Dimana :
Vm = 1,3 V = 1,3 x 14847,723 lb/j = 46777,93 lb/j
C = konstanta (Gb.8-38,Ludwig hal. 56)
Harga Shell = (t.d.T/12) x harga shell
Appendik C- 110
Harga tray = (t/4.d
2
5%.t/4.d
2
) x harga tray
Harga down corner = (60%.d.T/12) x harga Down Corner
Dengan persamaan diatas dapat dihitung diameter dan tray spacing kolom
yang nominal perhitungan dapat dilihat pada tabel 6-2:
Tabel C.2-2. perhitungan diameter dan tray spacing kolom yang optimal
Harga ($) T
in
C G lb/j.ft
2
D ft
Shell Tray D.corner
Total
10 75 224.7274 9,76382 214,60867 56,16419 29,29145 300,06431
12 150 449,45481 6,90406 182,10150 28,08210 24,85462 235,03821
15 235 704,14587 5,51590 181,85918 17,92474 24,82154 224,60547
18 320 958,83692 4,72689 187,01456 13,16348 25,52519 225,70323
20 360 1078,6915 4,45655 195,91002 11,70087 26,73931 234,35002
24 440 1318,4008 4,03110 212,64874 9,57344 29,02394 251,24612
30 480 1438,2554 3,85949 254,49458 8,77566 34,73538 298,00562
36 525 1573,0918 3,69038 292,01204 8,02346 39,85606 339,89155
Dari tabel 6-2 diatas, dipilih harga ynag paling murah yaitu:
D = 6 ft = 72 in
T = 15 in
5. Menentukan tipe Tray
L = menit gal
cuft lb menitx
cuft gal jx lb
/ 63679 , 40
/ 55 , 45 60
/ 48 , 7 / 723 , 14847
=
Appendik C- 111
Berdasarkan Gb. 8.3 Hal. 96 maka tipe aliran adalah reverse flow
6. Pengecekan terhadap liquid head
persamaan yang digunakan :
Q
max
= 1,3.L = 1,3 x 40,63679 = 52,8278 gpm
Q
min
= 0,7. L = 0,7 x 40,63679 = 28,4458 gpm
Lw/d = %xd
how
Max
=
(

Lw
Q
. 98 , 2
max
3 / 2
how
min
=
(

Lw
Q
. 98 , 2
min
3 / 2
hw = 1,5 in < hw <3,5 in
hl = how + hw
dari persamaan tersebut diatas dapat ditentukan optimasi Lw/d,
perhitungannya dapat dilihat pada tabel 6-3 sebagai berikut :
Lw/d 0,05 0,60 0,65 0,70 0,75 0,80 0,85
Lw 19,8 21,6 23,4 25,2 27 28,8 30,6
How
Max
0,596 0,56243 0,533202 0,50750 0,48469 0,46427 0,44588
How
Min
0,3945 0,37226 0,35292 0,33591 0,32081 0,30730 0,29513
hl
Max
3,8460 3,81243 3,78320 3,75750 3,73469 3,71427 3,69588
hl
min
3,6445 3,62226 3,60290 3,58591 3,57081 3,55730 3,54513
Appendik C- 112
hw
3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25
Optimasi diameter kolom destilasi dengan :
Lw/d = 55%
Ad = 4 % x At (Gb. 8-38, Ludwig , Aplied Process Design )
Perhitungan :
- diambil : hw hc = in , sehingga hc = 3,25 = 3 in
- Ac = Lw x hc = (19,8 x3) /144 = 0,4125 ft
2
- Ad = 4 % x At = 0,04 x (t/4. 6
2
) = 1,1304 ft
2
- Ap = harga terkecil antara Ac dan Ad = 0,4125 ft
2
- hd = 0,03 x
(

Ap
Q
. 100
max
2
= 0,03 x
(

4125 , 0 100
8278 , 52
2
x
= 0,0492 in
ketentuan : hd < 1 in ( memenuhi)
7.Pengecekan harga Tray spacing (T = 15 in)
Data perancangan :
Lw/d = 55% how = 0,596 in
d = 6 ft = 72 in hd = 0,0492 in
T = 15 in hl = 3,846 in
Susunan segitiga
Ketentuan : 5 , 0 s
+ hw T
hb
Perhitungan :
Appendik C- 113
n
Aa
Ao
2
9065 , 0
=
Aa = 2
(

+

r
X
X
r X r
sin
1
2 2 2
. ( ) (
Dimana :
Wd = 8,5 % d = 0,085 x 72 = 6,12 in
Ww = 3 in
Ws = 3 in
Maka :
X = ft
Ws Wd d
24 , 2
12
3 12 , 6
2
6
12 2
=
+
=
+

r = ft
Ww d
75 , 2
12
3
2
6
12 2
= =
Sehingga :
Aa = 2
(

+

75 , 2
24 , 2
. ( ) 24 , 2 (
sin
75 , 2 24 , 2 75 , 2
1
2 2 2
= 22 ft
Ditrial : n = 2,5 , Maka : Ao = 3,12489 ft
2
Maka :
Vo = Vmax / Ao
Vmax = 1,3 .V = 1,3 x
j dtk cuftx lb
j lb
/ 360 / 1979 , 0
/ 723 , 14847
= 27,0929 cuft/dtk
Vo = 27,0929 (cuft/dtk)/3,12489 ft
2
= 8,6671 ft/dtk
Ac = At Ad
Appendik C- 114
= t/4. d
2
4%(t/4. d
2
)
= t/4. 6
2
0,04 (t/4. 6
2
)
= 27,1296 ft
2
hp =
(
(
(

+
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|

Ac
Ao
Uo
Ac
Ao
gc l
v
1
2
2
25 , 1 4 , 0
. 2
14 , 1 12

Maka :
hp =
(
(
(

+ |
.
|

\
|

|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
1296 , 27
124888 , 3
1
2
1296 , 27
124888 , 3
25 , 1 4 , 0
2 , 32 . 2
66692 , 4
2
14 , 1
5503 , 45
19797 , 0
12
x
hr = 31,2 /l = 31,2/45,55023 = 0,68496 in
ht = hp + hr +hl
ht = 0,8185178 + 0,68496 + 3,84602
ht = 4,61675 in
hb = hl + ht + hd
= 3,84602 + 4,61675 + 0,0492
= 8,51197 in
Cek ketentuan :
5 , 0 s
+ hw T
hb
= 5 , 0 4664 , 0
25 , 3 15
51197 , 8
s =
+
( memenuhi)
8. Stabilitas Tray dan Weeping
ketentuan : hpm > hpw
Appendik C- 115
dengan :
hpm :
(
(
(

+
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|

Ac
Ao
Uo
Ac
Ao
gc l
v
1
2
2
25 , 1 4 , 0
. 2
14 , 1 12

dimana :
V
min
= 0,7.V = 0,7x
j dtk cuftx lb
j lb
/ 3600 / 19797 , 0
/ 723 , 14847
= 14,5833 cuft/dtk
Vo = V
min
/ Vo = (14,5833 cuft/dtk) / (3,12489 ft
2
= 4,66692 ft/dt
Maka :
Hpm =
(
(
(

+ |
.
|

\
|

|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
1296 , 27
12489 , 3
1
2
1296 , 27
12489 , 3
25 , 1 4 , 0
2 , 32 2
66692 , 4
2
14 , 1
555 , 45
19797 , 0
12
x
= 0,81852 in
hpw = 0,05. hl + 0,2 = (0,05 x 3,84602) + 0,2 = 0,3923 in
karena hpm > hpw, maka memenuhi syarat.
9.Entrainment
Syarat tidak terjadi entraiment : (Eo/E) 1
Dimana :
Eo = 0,1 dan E = 0,22
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
Tc
Uc
2 , 3
73
o
Dimana :
Uc = V
max
/ Ac = (27,0929 cuft/dt)/27,1296 ft
2
= 0,99831 ft/dt
Tc = T 2,5.hl = 15 2,5 (3,846) = 5,38497 in
Sehingga :
Appendik C- 116
E = 0,22 x 02087 , 0
5 , 3
73
38497 , 5
99831 , 0
2 , 3
= |
.
|

\
|
|
.
|

\
|
x
Maka :
Eo/ E = 0,1 / 0,02087 = 4,79127 > 1 ( memenuhi)
10. Pelepasan uap dalam down Comer
Syarat pelepasan uap yang baik : WI / Wd 0,6
Dimana :
WI = 0,8 (how x (T + hw hb ))
1/2
= 0,8 (0,59602 x (15 + 3,25 8,51197 ))
1/2
= 1,92733 in
Wd = 6,12 in
Maka :
WI / Wd = 1,92733/ 6,12 = 0,31492 < 0,6 ( memenuhi)
11. Efisiensi Tray
Dari persamaan 11.5-1 Genkoplis hal. 654 didapatkan hubungan sebagai
berikut :
co = Jumlah plat teoritis / jumlah plat aktual
sehingga :
jumlah plat aktual = jumlah plat teoritis / co
Dimana :
Jumlah plat teoritis = 10 buah
Efisiensi Tray untuk Hidrokarbon = 50 85%
Appendik C- 117
Efisiensi Tray overal = 85 %
Maka :
Jumlah plat aktual = 10/ 0,85 = 12 buah
12. Penentuan lokasi Feed
Penentuan lokasi Feed untuk destilasi multikomponen dengan
menggunakan metode kirkbride ( pers. 11.7-21 Geankoplis hal 677) :
Log
(
(
(

|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
XHD
XLw
D
B
XLF
XHFf
Ns
Ne
2
log 206 , 0
Dimana :
X
HF
= 0,01
X
LF
= 0,01
B = 5,53996 kgmol/j
D = 36,37036 kgmol/j
X
Lw
= 1
X
HD
= 0,89817
Maka :
Log
(
(
(

|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
8816 , 0
1
2
37036 , 36
53996 , 5
01 , 0
77944 , 0
log 206 , 0
Ns
Ne
Log 2326 , 0 =
Ns
Ne
Ne = 1,4584. Ns
Dimana :
Appendik C- 118
N = Ne + Ns
12 = 1,4584. Ns + Ns
Ns = 4,88
Jadi feed masuk pada tray ke-5 secara teoritis.
13. Menghitung dimensi kolom destilasi
a. Menetukan tinggi kolom
Tinggi kolom = (n-1) Tray Spacing + tinggi puncak + tinggi ruang
bawah
Menghitung tinggi ruang bawah yang akan tempati liquida dalam
kolom destilasi
Rate liquid = 14847, 723 lb/j
Residence = 10 menit
Volume liquid = (m/) x resindence time
= ( 14847, 723 / 45,55) x 1/6 jam
= 54,327257 cuft
jika ditentukan tinggi ruang bawah 4 ft, maka :
volume ruang bawah = t/4. d
2
. L = t/4. 6
2
.4 = 28,26 cuft
karena volume ruang bawah > volume ruang liquid, maka tinggi
ruang bawah memenuhi syarat.
Menghitung tinggi ruang atas yang akan ditempati oleh uap dalam
kolom destilasi
Rate gas = 14847,723 lb/j
Residance time = 10 menit
Appendik C- 119
Volume uap = (m/) x resindence time
= ( 14847, 723 / 45,55) x 1/6 jam
= 54,327257 cuft
jika ditentukan tinggi ruang atas 4 ft, maka :
volume ruang bawah = t/4. d
2
. L = t/4. 6
2
.4 = 28,26 cuft
karena volume ruang atas > volume uap, maka tinggi ruang atas
memenuhi syarat.
Sehingga :
Tinggi kolom destilasi = (12 -1)(15/12) + 4 + 4 = 30 ft = 9,144 m
b. Menetukan tebal menara
Dengan menggunakan persm. 3-6 B&Y hal. 4 didapat hubungan
sebagai berikut :
ts = C
pi fE
di pi
+
) . 6 , 0 ( 2
` .
direncanakan :
bahan konstruksi : SA-240 Grade M tipe 316
dari APP. D B&Y Hal. 342 didapatkan :
f = 18750 psi
C = 2/16 in
E = 0,85
Pi = 1 atm = 14,7 psia
Sehingga :
ts =
16
3
16
532 , 2
16
2
) 7 , 14 . 6 , 0 85 , 0 18750 ( 2
) 12 6 ( 7 , 14
= + +
x
x x
Appendik C- 120
distandarisasi untuk diameter luar (OD) dari tabel 5-7 B&Y
didapat OD standart = 78 in, sehingga :
ID = OD- 2.ts = 78 2(3/16) = 77,625 in
c. Menetukan tebal menara
Direncanakan : tutup atas dan bawah berbentuk standart dished
head
Dari persamaan B& Y hal. 259 :
th = C
pi fE
Rc pi
+
) . 1 , 0 ( 2
` . . 885 , 0
Maka :
th = in
x
x x
16
3
16
507 , 2
16
2
) 7 , 14 . 1 , 0 85 , 0 18750 ( 2
625 , 77 7 , 14 885 , 0
= = +

penentuan tekanan yang mampu diterima tutup menara :


pi =
) . 1 , 0 . 885 , 0 (
. .
t Ro
t E f
+
pi = psi psi
x
x x
7 , 14 51 , 43
)
16
3
. 1 , 0 625 , 77 885 , 0 (
16
3
85 , 0 18750
> =

d. Penentuan tinggi tutup.


a = ID / 2 = 77,625 / 2 = 38,8125 in
b = r -
AB BC
2 2

dimana :
AB = ID/2 Icr
Appendik C- 121
BC = r icr
Dari tabel 5-6 B&Y, untuk OD = 78 in dengan tebal 3/16 in,
didapatkan icr = 9/16 in, dan dari tabel 5-6 B&Y didapat sf = 2 in,
maka :
AB = 38,8125 -9/16 = 38,25 in
BC = 77,625 9/16 = 77,0625 in
Sehingga :
b = 77,625 -
25 , 38 625 , 77
2 2
= 10,078 in
OA = t + b + sf
= 3/16 + 10,078 + 2
= 12,2655 in
= 1,0221 ft.
14. Penentuan pipa katalis
Data perancangan :
Tekanan operasi 1 atm = 14,7 psia
Tekanan design = 0 psi + ( 20% x 0 ) = 0 psi ( faktor
keamanan 20% )
Suhu operasi = 120
o
C
Waktu tinggal 2 detik (stenley wallasa Hal. 551 tabel 17.1)
Perancangan :
Bahan konstruksi HAS SA- 240 Grade M Tipe 316
Tutup atas dan bawah standar dished
Tipe pengelasan double welded ( E=0,85)
Appendik C- 122
Faktor korosi = 1/16 in
Perhitungan :
a. menentukan dimensi reaktor
menentukan volume reaktor
Volume gas :
V = n. R. T/P
Diamna :
R = 0,7302 cuft.atm /lb mol.
o
R
n = 35,93334 kmol/jam
V = n. R. T/P
= 35,93334 x 2,2046 x (1/3600)
= 0,022005 lbmol/detik.
Maka :
Volume gas =
1
67 , 707 07302 02201 , 0 x x
= 11,3735 cuft/det ik
Volume liquid :
Data :
Massa bahan = 3951,55463 kg / jam
= 3951,55463 x 2,2046 x (1/3600)
= 2,41989 lb/detik
densitas campuran = 70,872 lb/cuft
Appendik C- 123
maka :
vulome liquid = massa bahan / densitas
= 2,41989/70,872
= 0,03414 cuft/detik
volume total = (V gas + V liquid) x waktu tinggal
= (11,3735 + 0,03414)x 2 detik
= 11,40764 cuft/detik x 2 detik
= 22,81528 cuft
Menentukan Volume Bahan Masuk Aktual
v gas = E. V reaktor (E = dari tabel 4.22 Ulrich)
V reaktor = 22,81528 / 0,7 = 32,59326 cuft
Menetukan Kebutuhan Katalis
Data :
Katalis = Nikel
Densitas Ni = 555,627 lb/cuft
V katalis = v reaktor V bahan
= 32,59235 22,81528
= 9,77797 cuft
berat katalis = V katalis x densitas
= 9,77797 x 555,627
= 5432,904137 lb
Menentukan Panjang Pipa Yang Terisi Katalis
v aktual reaktor = t/4.Di
2
.L
Appendik C- 124
sehingga :
panjang pipa (L) = V aktual / (t/4.Di
2
)
direcanakan :
pipa yang dipakai 1,5 in 15 BWG, 10 OD (kern. Hal.834)
a = 1,47 in
2
= 0,0102 ft
2
maka :
L = 32,59326 / 0,0102 = 3195,4176 ft
Trial :
Dipakai dengan panjang L = 9 ft yang terisi katalis 8 ft
Menentukan Jumlah Potongan Pipa
Nt = l pipa total terisi katalis / L satu pipa terisi katalis
= 3195,4176 / 8
= 399,4272 buah
= 400 buah
maka :
laju alir tiap satu pipa yang terisi katalis = L.a.e
dimana :
a = flow artea (ft
2
)
L = panjang pipa terisi katalis (ft)
e= porositas = 0,7
maka :
Vi = 0,0102 x 8 x 0,7 = 0,05712 cuft
Cek waktu reaksi :
Appendik C- 125
T = V satu pipa / rate satu pipa
= 0,05712 / 0,02852
= 2,00 (memenuhi)
jadi trial panjang pipa 9 ft dengan pipa terisiu katalis 8 ft memenuhi.
Menentukan Susunan Pipa
Direncanakan : susunan katalis berbentuk segitiga
Dimana :
Pt = DO + c +1/2
= Do + c
= 1,5 + 1/16
= 1,5625 in
mencari luas satu pipa ;
t = Pt sin 60 = 1,5625 x sin 60 + 1,3532 in
luas susunan pipa (segitiga) = x pt xt
= x 1,5625 x 1,3532
= 1,0572 in
2
= 0,0073 ft
2
diketahui : Nt = 400 buah
maka :
Luas seluruh pipa = Nt x l susunan pipa
= 400 X 0,0073
= 2,92 ft
2
Appendik C- 126
26. Ekspander (G-14 9)
fungsi : menurunkan tekanan gas hiidrogen dari 6,68 atm menjadi 1,5 atm
type : multi stage reciprocating expander
perencanaan :
p1 = tekanan masuk expander
= 6,68 atm
= 98,196 psia
= 14140,224 lb/ft
2
P
2
= tekanan luar expander
= 1,5 atm
= 22,044 psia
= 3174,336 lb/ft
2
maka laju alir massa (M):
m = 65,33334 kg/j = 144,034 lb/j = 72,017 lbmol/j
densitas hidrogen = 69,49 lb/cuft
menghitung kerja yang dibangkitkan expander :

q
P mx
x ws
A
= (persamaan 4-19 Ulrich hal, 93)
dimana :
Ws = kerja yang dibangkitkan expander (lb.ft/jam)
q = efisiensi (50 -60%, ulrich hal.90)
m = laju alir massa gas (Lb/jam)
AP = beda tekanan expander (psia)
Appendik C- 127
maka :
49 , 69
) 336 , 3174 224 , 14140 ( 034 , 144
55 , 0

=
x
x ws = 12501,1281 lb.ft/jam
= 3,4725 lb.ft/detik x (1 Hp/550 lb.ft/s)
= 0,006 Hp x (0,7457 kW/1Hp)
= 0,00447 kW
diketahui : efisiensi motor = 65% (Gb.14-38 hal.521 timmerhaus)
maka : daya motor = 0,006 / 0,65 = 0,0097 Hp
digunakan : daya motor = 1 Hp
kesimpulan :
tipe : Multi stage reciprocating expander
kapasitas :144, 034 lb/jam
kerja expander :0,00447 kW
daya motor :1 Hp
27. Tangki MO (F-124)
Fungsi : Menyimpan mesytil oxide (MO) selama 1 jam.
Bahan : Carbon Steel SA-240 grade S type 304
Bentuk : Silinder tegak dengan tutp atas berbentuk plat datar dan tutrup bawah
konikal (o = 120
o
)
Perancangan :
Menghitung volume tangki (Vt )
Kebutuhan MO = 5789,12683 kg/j
Lama penyimpanan = 1 jam
Jumlah tangki = 1 buah
Appendik C- 128
Densitas MO = 73,125 lb/cuft
Maka :
MO tersimpan = 5789,12683 kg/j x 1 jam
= 5789,12683 kg
= 12762,70901 lb
Volume MO =
125 , 73
70901 , 12762
= 174,5328 cuft
Jika MO mengisi 90% tangki. ,aka Volume tangki (Vt) :
Vt =
9 , 0
5328 , 174
= 193,9253 cuft
Menghitung diameter Shell (Ds)
Vt = Vs + Vk
Dengan :
Vs = volume silinder = .t.Ds
2
.Ls
Vk = volume konis =
o
t
2
1
24
.
3
tg
Ds
Dimana ;
Ds = Diameter tangki (ft)
Ls = Tinggi Shell (ft) = 1,5 Ds
Vt = Volume tangki (cuft)
Maka :
Vs = .t.Ds
2
.(1,5.Ds)= 1,1775.Ds
2
Vk =
60 24
.
3
tg
Ds t
= 0,07554. Ds
2
Appendik C- 129
Ds = 5,36896 ft
=64,4275 in
Menghitung tekanan design
volume liquid dalam shell ;
Vls = vlarutan - V konis
= 174,5328 (0,07554 x 5,36896
3
)
= 162,8419 cuft
Tinggi larutan dalam shell (Hl) :
Hl= ft x
Ds
Vl
x 7131 , 7
36896 , 5
5328 , 174 4
.
4
2 2
= =
t t
Sedangkan :
P
design
= P
hidrostatik
+ 14,7
Dimana :
P
hidrostatik =
144
7131 , 7 125 , 77
144
. x Hl
=

=4,13 psi
Naka :
P
design
= 4.13 psi + 14,7 psi = 18,83 psi
Menghitung tebal silinder (ts)
Ts = c
Pi fE
Ds Pi
+
) . 6 , 0 ( 2
.
(Pers. 319 B%Y)
Dimana :
Ts = tebal Shell (in)
Pi = tekanan design (psi)
Ds = diameter Shell (in)
Appendik C- 130
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Ts = in
x
x
16
2
16
648 , 1
16
648 , 1
16
1
) 83 , 18 . 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
427 , 64 83 , 18
= = = +

Standarisasi diameter tangki


Dari tabel 57 B&Y hal 89, untuk Di = 64,4275 in didapatkan Do = 66 in
Maka :
Ds = Do 2.ts
= 66 2 (2/16)
= 65,75 in
Hs = 1,5 x 65,75 = 98,625 in
Menghitung tebal tutup atas (tha)
Tha = c
Pi fE
Ds Pi
+
) . 6 , 0 ( 2
.
Tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan design (psi)
Ds = diameter Shell (in)
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Appendik C- 131
Tha = in
x
x
16
2
16
66 , 1
16
1
) 83 , 18 . 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
427 , 64 83 , 18
= = +

Menghitung tebal tutup bawah (thb)


Thb = c
Pi fE
Ds Pi
+
o
2
1
cos ) . 6 , 0 ( 2
.
Thb = tebal tutup bawah (in)
Pi = tekanan design (psi)
Ds = diameter Shell (in)
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Thb = in
x
x
16
3
16
23 , 2
16
1
60 cos ) 83 , 18 . 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
75 , 65 83 , 18
= = +

Menghitung tinggi tangki penampungan


Ht = tinggi tutup bawah + tinggi shell + tinggi tutup atas
Dimana ;
Tinggi sell = 98,625 in
Tinggi tutup atas = 0 in
Tinggi tutu7p bawah = OA = b + sf
Dari tabel 5-6 B&Y hal. 88, untuk thb = 3/16, maka : sf = 1,5 2 in
Deiambil : sf = 1,5 in
Sedangkan : b =
o 2 / 1
. / 1
2
tg
Ds
=
60
75 , 65 / 1
2
tg
x
=18,98 in
Appendik C- 132
Maka :
Tinggi tutp bawah = OA = 18,98 + 1,5 = 20,48 in
Sehingga :
Ht=20,48 + 98,625 + 0 = 119,11 in
28. kolom destilasi (D-130)
( Lihat Perancangan Alat Utama )
29. Reaktor (R-110)
Fungsi :sebagai tempat untuk mereaksikan aseton menjadi diaseton alkohol
dengan katalis NaOH
type : Mixel Flow Reaktor
Jenis : silinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah conikal
dengan sudut 120
o
Pelengkap : pengaduk dan jaket pendingin.
Kondisi opersai : tekanan = 1 atm = 14,7 psia
Temperatur = 30
o
C = 68
o
F
Fase = liquid
Bahan konstruksi : high alloy Steel SA-240 Grade T type 321
Perhitungan :
Komposisi bahan masuk reaktor (R-110)
Komponen Massa (kg/jam) Densitas (kg/m
3
)
Aseton
Aseton
NaOH
4431,96908
1107,99256
0,83333
789,900
789,900
1024,681
Appendik C- 133
Air 246,66508 1000,000
Menentukan densitas campuran:

c
= E (m
i
/ m
total
) x
i
maka :

c
= 1000 46005 , 5787
66508 , 246
681 , 1024
46005 , 5787
83333 , 0
9 , 789
46005 , 5787
99256 , 1107
9 , 789
46005 , 5787
6908 , 4431
x x x x + + +
798,88840 m
3
/j= 49,87286 lb/ft
2
1. Perhitungan Dimensi Reaktor
Volume reaktor
Rumus : V = Q.t
Dimana :
V = volume larutan (cuft)
Q = rate volumetrik bahn dalam reaktor (cuft/j)
t = waktu tinggal (ditetapkan 1 jam)
maka :
V = xt
m

= jam x
ft lb
j lb
1
/ 8728 , 49
/ 03443 , 12759
3
= 255,83122 cuft
volume jarak pendingin dan pengaduk 20% dari volume larutan, maka :
V
jaket+pengaduk
= 20% x 255,83122
= 51,16624 cuft
Appendik C- 134
V
reaktor
= V
larutan
+ V
jaket
+ V
pengaduk
= 255,83122 + 51,16624
= 306,99746 cuft
ditetapkan reaktor terdiri dari 80-% maka volume total reaktor adalah :
V total reaktor = 306,99746 / 0,8 = 383,74683 cuft
Diameter silinder
Asumsi : Ls = 1,5 Ds
V total = V1 + V2 + V3
=
2 2
3
. 000049 , 0 . .
4
2
1
tan 24
.
di Ls di
Di
+ + +
t
o
t
383,74683 = 0,07554.di
2
+ 1,1775.di
3
+ 0,08467. di
2
di
3
= 286,86848
di = 6,59379 ft = 79,12548 in
Tebal silinder
Plate shell yang digunakan SA-240 gradee T Type 321
suhu Operasi 30
o
C = 86
o
C
tekanan operasi 1 atm
allowable working stress 18750 lb/in
2
joint efisiensi 0,8
faktor korosi 0,125
penentuan tinggi liquida :
H
vg
=
di
h Vtutupbawa Vg V
2
. 4 / t

Appendik C- 135
=
59379 , 6
2
4 /
27364 , 24 83122 , 255
x t

= 6,78452
P
hidrostatik
=
144
. H
=
144
x49,87286 6,78452
= 2,34975 psi
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik
= 14,7 psi + 2,34975 psi
= 17,04975 Psi
Rumus :
ts = C
Pi fE
di Pi
+
) . 6 , 0 ( 2
.
= in
x x
x
16
3
16
7 , 2
125 , 0
) 04975 , 17 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
12548 , 79 04975 , 17
= = +

Standarisasi dari brownell and Young hal 89 :


Do = Di + 2 ts
= 79,12548 + (2 x 3/16)
= 79,50048 in = 6,62504 ft
Do = 84 in
Ts = 5/16
Icr = 5,125 in
r = 84 in
Di = Do 2 ts
Appendik C- 136
= 84 (2x 5/16)
= 83,375 in = 6,94792 ft
Tinggi silinder (Ls)
Ls = 1,5 xdi
= 1,5 x 83,375
= 125,0625 in = 10,42188 ft
Tebal tutup atas (tha)
Dari brownell and Young Hal. 88 tabel 5-6 didapatkan :
Rumus :
Tha = C
Pi fE
Di xPi
+
) . 1 , 0 (
. 885 , 0
Tha = tebal tutup atas (in)
Pi = tekanan design (psi)
Di = diameter dalam (in)
F = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Tha = in
x
x x
16
4
16
34 , 3
125 , 0
) 04975 , 17 . 6 , 0 8 , 0 18750 (
375 , 83 04975 , 17 885 , 0
= = +

Tinggi tutup atas


Dari Brownell & Young hal. 88 tabel 5-6 didapatkan :
Untuk : tha = 4/13 in
Appendik C- 137
Maka : sf = 1,5 -2,5 in ; Icr = in
Ditetapkan : sf = 2 in
AB = ID/2 Icr
= in 9375 , 40
4
3
2
375 , 83
=
BC = Rc Icr = 83,375 = 82,625 in
AC =
AB BC
2
2

=
9375 , 40 625 , 82
2 2

= 71,77055 in
b = RC- AC = 83,375 - 71,77055 = 11,60445 in
OA = tha + b +s
= 4/16 + 11,60445 + 2
= 13,85445 in = 1,15454 ft
Tebal tutup bawah (thb)
Rumus :
Thb = C
Pi fE
DI Pi
+
o
2
1
cos ) . 6 , 0 ( 2
.
Thb = tebal tutup bawah (in)
Pi = tekanan design (psi)
di = Rc = diameter Shell (in)
f = stress yang diijinkan (psi) = 18750
E = efisiensi pengelasan = 0,8
Appendik C- 138
C = faktor korosi (in)=1/16
Maka :
Thb = in
x
x x
16
4
16
31 , 3
125 , 0
60 cos ) 04975 , 17 . 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
375 , 83 04975 , 17 885 , 0
= = +

Tinggi tutup bawah


Dari Brownell & Young hal. 88 tabel 5-6 untuk thb 4/16 didapatkan :
Sf = 1,5 2,5
Diambil : sf = 1,5
b =
o 2 / 1
. / 1
2
tg
Di
=
60
375 , 83 / 1
2
tg
x
=24,06829 in
OA = b +s
= 24,06829 + 1,5
= 25,56829 in = 2,13069 ft
Jadi tinggi vessel total = t
tutup atas
+ t
silinder
+ t
tutup bawah
= 1,15454 + 10,42188 + 2,13069
= 13,70711 ft
2. Perhitungan pengaduk
Perencanaan :
Digunakan pengaduk jenis aksial turbin dengan 4 blades pada 90
o
Bahan konstruksi impeller adalah high Alloy Steel SA-240 Grade M Type
316
Bahan konstruksi Hot Roller SAE 1020
Data-data jenis pengaduk ( Brownell Hal . 507) didapatkan :
Dt/Di = 3,0
Appendik C- 139
ZI/Di = 2,7 -3,9
Zi/Di = 0,87
W/Di = 0,1
Dimana :
Dt : diameter dalam silinder
Di : diameter impeller
W : lebar baffle dari dasar tangki
Zi : tinggi impeller dari dasar tangki
Zl : tinggi zat cair dalam silinder
a. Menentukan Diameter Impeller
Dt/Di = 3,0
Di = Dt/3
Di = in ft 79164 , 27 31597 , 2
3
94792 , 6
= =
b. Menentukan Impeller dari dasar tangki
Diambil : Zi/Di = 0,87
Maka :
Zi = 0,87 x 2,31597 = 2,01489 ft = 24,17868 in
c.Menentukan Tinggi Zat Cair Dalam Silinder
ZI = 3 x Di
ZI = 3 x 2,31597 = 6,94791 ft = 83,37492 in
d. Menentukan Lebar Impeller
W = 0,1 x Di
= 0,1 x 2,31597 = 0,231597 ft = 2,77916 in
Appendik C- 140
e.Menentukan Tebal Blades
( ) 253 . . 10
1
Cabehal MC Dt
J
=
in ft
Dt
J 33750 , 8 69479 , 0
10
94792 , 6
10
= = = =
f. Menentukan Jumlah pengaduk
Rumus :
n =
Di
x
H
2
2
Dimana :
N : jumlah pengaduk
H : tingi liquida
Di : diameter pengaduk
Maka :
n = buah
x
64768 , 0
31597 , 2
2
2
6,94791
= = 1 buah
g.Menentukan Daya pengaduk
Rumus :
P =
gc
Di
n
. . .
3
|
(Brown hal.506)
Dimana :
P : Daya pengadukan (lb.ft/dt)
Appendik C- 141
: power Number ( Brown gb. 477, hal.507)
: Densitas larutan (lb/cuft)
n : Putaran pengadukan (rps)
Di : Diameter pengaduk (ft)
gc : 32,0lbm.ft/lbf.dt
2
dengan menghitung bilangan Reynold (NRe)
NRe =

. .
2
n
Di
( Brown hal 508)
Dimana :
Di : diameter pengaduk (ft)
n : putaran pengaduk = 150 rpm = 2,5 rps ( perry ed 6 hal 19-6)
: densitas larutan (lb/ft
3
)
: viskositas larutan (lb/ft.s )
maka :
NRe = 7152 , 259733
10 57479 , 2
3
87286 , 9 5 , 2 315972 , 2
2
=

x
x x
( Brown hal 508)
NRe > 2100, maka Aliran turbulen
Sehingga
= Po ( Brown, Gb 477 Hal. 507)
Maka :
P = Hp dt ft lb
x x
20897 , 8 / . 93088 , 4514
2 , 32
31597 , 2 5 , 2
3
87286 , 49
5
= =
Appendik C- 142
Kehilangan-kehilangan daya :
Gain loss (kebocoran daya pada poros dan bearing ) diperkirakan 5%
daya masuk
Transmision system loss ( kebocoran belt atau gear) diperkirakan 10%
dari daya yang dibutuhkan :
P
dibutuhkan
= ( 0,05 +0,10). P
dibutuhkan
+ P
= Hp Hp
p
10 65761 , 9
85 , 0
20897 , 8
85 , 0
= = =
Maka digunakan daya pengaduk sebesar 10 Hp
Appendik D- 1
APPENDIK D
PERHITUNGAN UTILITAS
Uniy utilitas merupakan sarana yang sangat penting bagi kelanggengan
proses produksi. Unit utilitas yang diperlukan pada pra perancangan pabrik MIBK
ini meliputi :
- Unit penyediaan air
- Unit penyediaan steam
- Unit penyediaan listrik
- Unit penyediaan bahan bakar
1. unit penyediaan air
a. air sanitasi.
Air ini digunakan untuk karyawan, laaboratorium, taman dan lain
lain. Kebutuhan air sanitasi dapat diperinci sebagai berikut :
- kebutuhan karyawan = 30 L/hari tiap orang
dari perincian tenaga kerja (bab. 10) didapat tenaga kerja secara
keseluruhan berjumlah 186 karyawan.
Kebutuhan air untuk 186 karyawan setiap hari :
= 186 orang x 30 liter/hari
= 232.5 liter/jam
= 0,2325 m
3
/jam
jika air = 995,68 kg/m
3
maka:
kebutuhan air karyawan = 0,2325 m
3
/jam x 995,68 kg/m
3
= 231.4956 kg/jam = 232 kg/jam
Appendik D- 2
- laboratorium dan taman
air untuk kebutuhan karyawan laboratorium dan taman di
perkirakan 50% dari kebutuhan karyawan, maka :
= 50% x 232 kg/jam
= 116 kg/jam
jika kebutuhan air sanitasi secara keseluruhan :
= 232 + 116
= 348 kg/j
= 8352 kg/hari
b. air boiler
air boiler digunakan pada peralatan peralatan berikut :
No Nama Alat Jumlah (kg/hari)
1.
2
3.
4.
5.
Reaktor (R-120)
Reboiler (E-132)
Reboiler (E-142)
Heater (E-143)
Heater (E-144)
14718,52296
31366,85976
60801,03936
488,86560
562,30080
Total 107937,58848
c. Air Pendingin
d. Air pendingin digunakan pada peralatan peralatan berikut :
No Nama Alat Jumlah (kg/hari)
1. Reaktor (R-110) 15661,04568
Appendik D- 3
2
3.
4.
kondensor (E-121)
kondensor (E-131)
kondensor (E-141)
299470,81104
1058047,86240
1141095,18888
Total 2514274,90800
e. air proses
air proses digunakan pada tangki pengencer (M-150) yaitu untuk
mengencerkan NaOH 40% menjadi NaOH 5% sebesar 14,58334 kg/hari.
Jadi total air yang harus disuplai adalah :
No Nama Alat Jumlah (kg/hari)
1.
2
3.
4.
Air Sanitasi
Air Boiler
Air Pendingin
Air Proses
33264
107937,58848
2514274,90800
350
Total 2655826,49648
Untuk menghemat kebutuhan air, maka dilakukan sirkulasi air.Diperkiraka
air yang dapat disirkulasi adalah 95% dari air pendingin dan kondensat.
Maka jumlah air yang dapat di sirkulasi adalah :
Air pendingin = 2514274,90800 x 0,95 = 2388561,16260 kg/hari
Air kondensat = 107937,58848 x 0,95 = 102540,70906 kg/hari
= 2491101,87166 kg/hari
make Up = kebutuhan air total sirkulasi air
= 2655826,49648 2491101,87166
= 164724,62482 kg/hari
= 6863,52603 kg/jam
Appendik D- 4
untuk faktor keamanan disediakan cadangan 30% dari kebutuhan air yang
harus masuk, maka :
kebutuhan air total = 1,3 x 6863,52603
= 8922,58384 kg/jam
pra perancangan pabrik MIBK ini menggunakan air sungai untuk
memenuhi kebutuhan air sanitasi, air boiler, air pendingin dan air proses.
Peralatan yang digunakan pada bagian pengolahan air ini adalah sebagai
berikut :
1. Pompa (L-219)
Fungsi : mengalirkan air dari sungai ke skimer.
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 8922,58384 kg/j
= 19670,7283 lb/j
= 5,4641 lb/dt
densitas : 62,5 lb/cuft
vioskositas = 0,85 Cp x 6,7197.10
-4
lbm/ft/dt
= 0,0006 lb/ft.dt
menghitung rate volumetrik
Q = (5,4641 lb/dt)(62,5 lb/cuft)
= 0,0874 cuft/dt
= 5,2455 cuft/mt
= 39,2419 gal/mnt
asumsi : aliran turbulen
Appendik D- 5
dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9 Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0874
0,45
x 62,5
0,13
= 2,2295 in
standarisasi ID = 2,5 in sch. 40 (tabel 11,kern) diperleh :
ID = 2,469 in = 0,2058 ft
OD= 2,88 in
Flow area = 4,79 in
2
= 0,0333 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dal;am pipa
V1 = Q/A1 (kecepatan aliran air dari sungai)
= 0 ft/dt (karena A1 sungai terlalu besar)
V2 = Q/A2
= (0,0874 cuft/dt)/(0,0333 ft
2
)
= 2,6246 ft/dt
AV = V2 V1 = 2,6246 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number
2100 8625 , 56264
0006 , 0
2058 , 0 6246 , 2 5 , 62
> = = =
x x VD
N
re

(memenuhi syarat aliran turbulen karena N


Re
> 2100)
Menentukan panjang pipa
direncanakan :
- Pipa lurus (L) = 30 ft
Appendik D- 6
- Elbow 90
o
sebanyak 3 buah
L /D = 32 ( tabel 1 Peter and Timmerhaus hal 484 )
L
elbow
= 32. ID
= 3 x 32 x 0,0258 ft
= 19,7568 ft
- Gate Valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal 485)
L
gate valve
= 7. ID
= 2 x 7 x 0,2058 ft
= 2,8812 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal 485)
L
globe valve
= 300. ID
= 7 x 0,2058 ft
= 61,74 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 30 + 19,7568 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8
= 118,6374 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : comerrcial steel
Maka : c = 0,000046 ( genakoplis hal. 88)
Appendik D- 7
c/D = 0,000733
Didapatkan : f = 0,005
1. pada straight pipe :
F1 =( 4xf x V
2
x L) / (2 x D x gc)
=(4 x 0,005 x 2,6246
2
x 118,6374)/ (2x32,2x0,2058 )
= 1,2332 lbf.ft/ lbm
2. Kontraksi dan Pembesaran
Kc = 0,4 x (1,25 A
1
/A
2
)
(A
2
/A
1
, dianggap = 0, karena A1 sungai besar )
maka :
Kc = 0,4 x (1,25 0) = 0,5
F
2
= ( Kc x V
2
) / (2 x x gc)
= 0,5 x 2,6246
2
/ 0,5 x 2,6246
2
/ 2x1x32,2
= 0,0535 lbf.ft/lbm
3. sudden enlargement from expantion loss at river entrance
Kex = 1 (A
2
/A
1
)
2
= 1
F
3
= ( Kex x V
2
) / (2 x x gc)
= 1 x 2,6246
2
/ 2x1x32,2 = 0,107 lbf.ft/lbm
4. friction in 3 elbow 90
o
Kf = 0,75
F
4
= ( Kf x V
2
) / (2 x x gc)
= 0,75 x 2,6246
2
/ 2x1x32,2 = 0,2407 lbf.ft/lbm
Sehingga :
Appendik D- 8
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,2332 + 0,0535 + 0,107 + 0,2407
= 1,6344 lbf.ft/lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft (datum level)
P = 0 ( karea P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki > diameter pipa )
V
2
= 2,6246 ft/dt
= 1 ( untuk aliran turbulen)

1
=
2
( fluida Incompresible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/2. .gc) + (Z/gc) + (P/ ) + F = Ws
(2,6246
2
/2x1x32,2) +(20/32,2) + 0 + 1,6344 = Ws
Ws = 2,2963 lbf.ft/lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q./ 550
= 2,2963 x 0,0874 x 62,5 / 550
= 0,0228 Hp
dari fig 14-37 peter and timmerhaus didapatkan : pompa = 18%
maka :
BHP = WHP/ pompa = 0,0228 / 0,8 = 0,1267
Dari fig. 14-38 peter and timmerhaus didapatkan: motor = 80%
Appendik D- 9
Maka :
Hp = BHP / pompa = 0,1267/0,8 = 0,1584
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksi : cast iron
Jumlah : 1 buah
2. Skimer (L-218)
Fungsi : menampung air dari sungai, memisahkan kotoran terapung yang
dilengkapi dengan sekat pada bagian permukaan sampai dasar ba, sekaligus
sebagai bak pengendapan awal.
Bahan konstruksi : beton bertulang
Rate : 8922,58384 kg/j
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 24 jam
Maka :
Rate Volumetrik = 8922,58384/995,68 = 8,9613 m
3
/j
Volume air = 8,9613 x 24 = 215,0712 m
3
Direncanakan bak berisi 80 % air maka :
Volume bak = 215,0712/ 0,8 = 268,839 m
3
Direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (P) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 4 : 3 : 2
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 4 x 3 x 2 = 24 m
3
24X
3
= 268,839 m
3
Appendik D- 10
X = 2,2375 m
Didapat :
Panjang = 4 x 2,2375 = 8,95 m
Lebar = 3 x 2,2375 = 6,7125 m
Tinggi = 2 x 2,2375 = 4,475 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (8,95 x 6,7125 x 4,475)m
3
Bahan : Beton Bertulang
Jumlah : 1 buah
3. Pompa (L-217)
Fungsi : mengalirkan air dari skimer ke clarifier
Rate aliran = 8922,58385 kg/j
= 19670,7283 lb/j
= 5,4641 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197 . 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (5,4641b/dt)/ (62,5 lb/cuft)
= 0,0874 cuft/dt
= 5,2455 cuft/mt
= 39,2419 gal/menit
Appendik D- 11
Asumsikan : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0874
0,45
x 62,5
0,13
= 2,2295 in
Standarisasi ID = 2,5 in Sch. 40 ( Tbel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 2,469 in = 0,02058 ft
OD = 2,88 in
Flow area = 4,79 in
2
= 0,0333 ft
3
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= ( 0,0874 cuft/dt) /(0,0333 ft
2
)
= 2,6246 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 2,6246 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
2058 , 0 6246 , 2 5 , 62 . x x VD
=

= 56264,8625 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 20 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
Appendik D- 12
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x2 x0,2058 ft
= 13,1712 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,2058 ft
= 2,8812 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,2058 ft
= 61,74 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 20 + 13,1712 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8
= 103,4924 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,000733
Appendik D- 13
didapat : f = 0,005
1. pada straight pipe
F
1
=
2058 , 0 2 , 32 2
4924 , 103
6246 , 2
2
005 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
=1,0758 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
6246 , 2
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0535 lbf.ft/lbm
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
6246 , 2
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
=0,107 lbf.ft/lbm
4. friction in 2 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 2x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 2 x
2 , 32 1 2
6246 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,1604 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,0758 + 0,0535 + 0,107 + 0,1604
= 1,3967 lbm.ft / lbm
Appendik D- 14
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 2,6246 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,6246
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 1,3967 = Ws
Ws = 2,1248 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 2,1248 x 0,0874 x 62,5 / 550
= 0,0211 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka : BHP = WHP / pompa = 0,0211 / 0,18 = 0,1172
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,1172/ 0,8 = 0,1465
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
Appendik D- 15
4. Clarifier (F-216)
Fungsi : tempat terjadinya flokulasi dan sedimentasi yaitu dengan jalan
pencampuran alum atau Al
2
(SO4) 30% sebanyak 80 ppm (0,08 kg /m
3
)
yang dilengkapi dengan pengaduk putaran cepat.
Bahan konstruksi : plat aluminium
Rate : 8922,58384 kg/j
Waktu tinggal : 4 jam
Maka :
Rate volumetrik = 8922,58384/ 995,68 = 8,9613 m
3
/j
Volume air = 8,9613 x 4 = 35,8452 m
3
Direncanakan : bak berisi 80% air
Sehingga :
Volume bak = 35,8452 /0,8 = 44,8065 m
3
Kebutuhan koagulan = 0,08 kg /m
3
x 44,8065 m
3
x 30%
= 1,0754 kg
dalam 1 hari dibutuhkan = 1,0754 x 24 = 25,8096 kg
volume tangki = (1/4)..1,5 d
3
44,8065 = (1/4)..1,5 d
3
d = 3,3635 m
tinggi liquida : L = 1,5 x 3,3635 = 5,0453 m
dimensi bak :
diameter = 3,3635 m
tinggi liquida = 5,0453 m
Appendik D- 16
power pengaduk putaran cepat
jenis pengaduk : flat blade turbine
Dt (diameter tangki) = 3,3635 m
Da/Dt = 1/3, dimana Da = 1,1212 m = 3,6785 ft
Letak dari dasar : E/da = 1
E = 3,6785 ft
Putaran 50 rpm = 0,833 rps
= 0,0006 lb/ft.s
= 62,5 lb/ft
3
NRe = Da
2
.( /)
= (3,6785)
2
x )62,5/0,0006)
= 1409516,901
dari fig 9-13, Mc Cba didapatkan Np = 1,5 (kurva C)
power = P =
gc
Da
n
nP
5
.
3
. .
= hp
x
x x
6057 , 16
550 2 , 32
678 , 3
5
.
67 , 1
3
5 , 62 5 , 1
=
Efisiensi motor = 90%
Power yang dibutuhkan = 16,6057/0,90 = 18,4508 Hp
Diambil power yang besar 19 Hp
5. Bak Penampung
Fungsi : untuk menampung air dari clarifier.
Rate : 8922,58384 kg/j
Appendik D- 17
Laju alir = 8,9613 m
3
/ j
Waktu tinggal = 4 jam
Volume bak = 8,9613 m
3
/ j x 4 jam
= 35,8452 m
3
direncanakan bak berisi 80% volume,
maka :
volume bak = 35,8452 / 0,8 = 44,8065
bak berbentuk persegi panjang dengan ukuran :
tinggi = lebar = x
panjang = 2,5 X
V = 2,5 X
3
Maka :
44,8065 m
3
= 2,5 X
3
X = 2,617 m
Kesimpulan :
Tinggi = 2,5989 m
Lebar = 2,5989 m
Panjang = 6,5425 m
6. pompa sand filter ( L-214)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak penampung ke sand filter.
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 8922,58384 kg/j
= 19670,7283 lb/j
= 5,4641 lb/dt
Appendik D- 18
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = ( 5,4641 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,0874 cuft/dt
= 5,2455 cuft/mnt
= 39,2419 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0874
0,45
x 62,5
0,13
= 2,2295 in
Standarisasi ID = 2,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 2,469 in = 0,02058 ft
OD = 2,88 in
Flow area = 4,79 in
2
= 0,0333 ft
3
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= ( 0,0874 cuft/dt) /(0,0333 ft
2
)
= 2,6246 ft/dt
Appendik D- 19
V = V
2
- V
1
= 2,6246 0 = 2,6246 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
2058 , 0 6246 , 2 5 , 62 . x x VD
=

= 56264,8625 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 90 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x2 x0,2058 ft
= 13,1712 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,2058 ft
= 2,8812 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,2058 ft
= 61,74 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
Appendik D- 20
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 90 + 13,1712 + 2,8812 + 61,74 + 1,9 + 3,8
= 173,4924 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,000733
didapat : f = 0,005
1. Pada straight pipe
F
1
=
2058 , 0 2 , 32 2
4924 , 173
6246 , 2
2
005 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
=1,8035 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
6246 , 2
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0535 lbf.ft/lbm
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
6246 , 2
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
=0,107 lbf.ft/lbm
Appendik D- 21
4. friction in 2 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 2x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 2 x
2 , 32 1 2
6246 , 2 75 , 0
2
x x
x
= 0,1604 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 1,8035 + 0,0535 + 0,107 + 0,1604
= 2,1244 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 70 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 2,6246 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(2,6246
2
/ 2.1.32,2) + (70/32,2) + 0 + 1,3967 = Ws
Ws = 4,4053 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 4,4053 x 0,0874 x 62,5 / 550
= 0,0438 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Appendik D- 22
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0438 / 0,18 = 0,2433
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,2433/ 0,8 = 0,3041
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
7. Sand filter (F-213)
Fungsi : menyaring partikel yang tidak dapat mengandap
Type : tangki tegak
Waktu tinggal : 1 jam
Rate = 8922,58384 kg/jam
= 8,9613 m
3
/ jam
Volume air = 8,9613 x 1 = 8,9613 m
3
Direncanakan :
Tangki berisi 80% bahan
Volume bahan = V
padatan
+ V
air
Volume air dalam bed = 0,8 x 8,9613 = 7,169 m
3
Volume ruang kosong = 0,2 x 7,169 = 1,438 m
3
Menentukan volume padatan :
0,4 = 1,4338 / (1,4338 + V
padatan
)
V
padatan
= 2,1507 m
3
Appendik D- 23
Maka :
Vb = 2,1507 + 8,9613 = 11,112 m
3
Volume bejana = 11,112 m
3
/0,8 = 13,89 m
3
Bnetuk : silinder dengan tutup atas dan bawah standart dished
Maka :
Vbak = /4. d
2
. Ls (Ls = 1,5 d)
13,89 = /4.1,5 d
3
d = 2,2764 m = 89,622 in
standarisasi (B & Y hal.90) :
d = 90 in = 2,286 m
Ls = 1,5 x 2,286 = 3,429 m
Kesimpulan :
Dimensi bejana : diameter = 2,2764 m
Tinggi = 3,4146 m
Bahan konstruksi = carbon steel
8. Bak Air Bersih ( F-212)
Fungsi : menampung air bersih untuk didistribusikan ke proses selanjutnya.
Rate : 8922,58384 kg/j
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 16 jam
Maka :
Rate volumetrik = : 8922,58384 kg/j / 995,68 kg/m
3
= 8,9613 m
3
/j
Appendik D- 24
Volume air = 8,9613 m
3
/j x 16 = 143,3808 m
3
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak : 143,3808 m
3
/ 0,8 = 179,226 m
3
direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (L) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 5;4;3
Maka :
Volume bak penampung = Px L x T = 5 x 4 x 3 = 60 m
3
30 X
3
= 179,226 m
3
X = 1,8145 m
Didapat :
Panjang = 5 x 1,8145 m = 9,0725 m
Lebar = 4 x 1,8145 m = 7,258 m
Tinggi = 3 x 1,8145 m = 5,4435 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (9,0725 x 7,258 x 5,4425) m
3
Bahan : Beton
Jumlah : 1 buah
9. pompa ( L-211)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih kekation exchanger
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 300,88002 kg/j
= 663,32009 lb/j
Appendik D- 25
= 0,1843 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (0,1843 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,0029 cuft/dt
= 50,147cuft/mnt
= 1,3017 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0029
0,45
x 62,5
0,13
= 0,4815 in
Standarisasi ID = 0,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 0,622 in = 0,0518 ft
OD = 0,84 in
Flow area = 0,304 in
2
= 0,0021 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= ( 0,0029 cuft/dt) /(0,0021 ft
2
)
Appendik D- 26
= 1,381 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 1,381 0 = 1,381 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
0518 , 0 381 , 1 5 , 62 . x x VD
=

= 74751,645833 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 100 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x2 x 0,0518 ft
= 3,3152 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,0518 ft
= 0,7252 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,0518 ft
= 15,54 ft
Appendik D- 27
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 100+ 3,3152 + 0,7252 + 15,54 + 1,9 + 3,8
= 125,2804 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,0029
didapat : f = 0,0095
1.Pada straight pipe
F
1
=
0518 , 0 2 , 32 2
2804 , 125
381 , 1
2
009 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
=2,5784 lbf.ft/lbm
2.kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
381 , 1
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0148 lbf.ft/lbm
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
Appendik D- 28
F
3
=
2 , 32 1 2
381 , 1
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,0296 lbf.ft/lbm
4.friction in 2 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 2x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 2 x
2 , 32 1 2
381 , 1
2
75 , 0
x x
x
= 0,0444 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 2,5784 + 0,0148 + 0,0296 + 0,0444
= 2,6672 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 90 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 1,381 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(1,381
2
/ 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 2,6672 = Ws
Ws = 5,4918 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
Appendik D- 29
= 5,4918 x 0,0029 x 62,5 / 550
= 0,00181 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,00181 / 0,18 = 0,0101
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0101/ 0,8 = 0,0126
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
10. pompa ( L-224)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih ke bak air pendingin
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 7221,12040 kg/j
= 15919,68203 lb/j
= 4,4221 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (4,4221 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
Appendik D- 30
= 0,0708 cuft/dt
= 4,248 cuft/mnt
= 31,7793 gal/mnt
Asumsikan : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0708
0,45
x 62,5
0,13
= 2,0279 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 2,067 in = 0,1723 ft
OD = 2,38 in
Flow area = 3,35 in
2
= 0,0233 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= (0,0708 cuft/dt) /(0,0233 ft
2
)
= 3,0386 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 3,0386 0 = 3,0386 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
1723 , 0 0386 , 3 5 , 62 . x x VD
=

= 54536,53959 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Appendik D- 31
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 120 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 4 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x4 x 0,1723 ft
= 22,0544 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,1723 ft
= 2,4115 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,1723
= 51,675 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 120 + 22,0544 + 2,4115 + 51,675 + 1,9 + 3,8
= 201,8409 ft
Appendik D- 32
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,00088
didapat : f = 0,006
1.Pada straight pipe
F
1
=
1723 , 0 2 , 32 2
8409 , 201
0386 , 3
2
005 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
= 4,0308 lbf.ft/lbm
2.kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
0386 , 3
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0717 lbf.ft/lbm
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
0386 , 3
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,1434 lbf.ft/lbm
4.friction in 4 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 4x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 4 x
2 , 32 1 2
0386 , 3
2
75 , 0
x x
x
= 0,4301 lbf.ft / lbm
Appendik D- 33
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 4,0308 + 0,0717 + 0,1434 + 0,4301
= 4,676 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 100 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 3,0386 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(
0386 , 3
2
/ 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 4,676 = Ws
Ws = 7,925 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 7,925 x 0,0708 x 62,5 / 550
= 0,0637 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0637 / 0,18 = 0,3539
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Appendik D- 34
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,3539/ 0,8 = 0,4424
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
11. Kation Exchanger (D-210B)
Fungsi : menghilangkan ion-ion positif penyebab kesadahan
Digunakan : Hidrogen exchanger (H
2
Z) , dimana tiap m
3
H
2
Z dapat
menghilangkan 6500 9000 hardness
Direncanakan : kapasitas 10000 gr kation/ m
3
resin
Rate = 300,88002 kg/j
= 663,3201 lb/j
=0,1843 lb/dt
densitas air = 62,5 lb/cuft
rate volumetrik = (663,3201 lb/j) / (62,5 lb/cuft)
= 10,6131 cuft/j
= 0,1769 cuft/menit
= 1,3233 gal/menit
= 79,3968 gal/j
direncanakan : bentuk silinder
dimana : kecepatan air = 5 gpm/ft
2
Appendik D- 35
tinggi Bed = 3 m
maka :
Luas penampang bed = (1,3233 gpm)/ ( 5 Gpm/ ft
2
)
= 0,2647 ft
2
= 0,0246 m
2
Volume Bed = Luas x Tinggi
= 0,0246 m
2
x 3 m
= 0,0738 m
3
sehingga didapat diameter :
A = (1/4).t.D
2
0,0246 = (1/4).t.D
2
D = 0,3066 m
Tinggi tangki :
H/D = 3
H = 3 x 0,3066 = 0,9198 m
Volume tangki :
Vt = luas x tinggi
= 0,0246 x 0,9198
= 0,0226 m
3
Asumsi : tiap gallon air mengandung 4 grain kation
Maka :
Kation dalam air = 79,3968 gal/j x 4 grain/gal
= 317,5872 grain/j
Appendik D- 36
dalam 0,0738 m
3
H
2
Z dapat dihilangkan hardness sebanyak :
= 0,0738 x 10000 gr/m
3
= 738 gr
= 738 gr x (1/453,59 gr/lb) x (7000 grain/lb)
= 11389,13997 grain
umur resin = ( 11389,13997 grain) / (317,5872 grain/j)
= 35,8615 jam
setelah umur 35,8615 jam resin harus diregenerasi dengan asam sulfat
atau asam klorida.
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316
12. Anion Exchanger (D-210A)
Fungsi : menghilangkan ion-ion negatif penyebab kesadahan SO
4
-2
NO
3
-
dan F yang terkandung dalam air
Direncanakan : kapasitas 10000 gr anion/ m
3
resin
Rate = 300,88002 kg/j
= 663,3201 lb/j
=0,1843 lb/dt
densitas air = 62,5 lb/cuft
rate volumetrik = (663,3201 lb/j) / (62,5 lb/cuft)
= 10,6131 cuft/j
= 0,1769 cuft/menit
= 1,3233 gal/menit
= 79,3968 gal/j
Appendik D- 37
direncanakan : bentuk silinder
dimana : kecepatan air = 5 gpm/ft
2
tinggi Bed = 3 m
maka :
Luas penampang bed = (1,3233 gpm)/ ( 5 Gpm/ ft
2
)
= 0,2647 ft
2
= 0,0246 m
2
Volume Bed = Luas x Tinggi
= 0,0246 m
2
x 3 m
= 0,0738 m
3
sehingga didapat diameter :
A = (1/4).t.D
2
0,0246 = (1/4).t.D
2
D = 0,3066 m
Tinggi tangki :
H/D = 3
H = 3 x 0,3066 = 0,9198 m
Volume tangki :
Vt = luas x tinggi
= 0,0246 x 0,9198
= 0,0226 m
3
Asumsi : tiap gallon air mengandung 4 grain anion
Maka :
Appendik D- 38
Kation dalam air = 79,3968 gal/j x 4 grain/gal
= 317,5872 grain/j
dalam 0,0738 m
3
DOH dapat dihilangkan hardness sebanyak :
= 0,0738 x 10000 gr/m
3
= 738 gr
= 738 gr x (1/453,59 gr/lb) x (7000 grain/lb)
= 11389,13997 grain
umur resin = ( 11389,13997 grain) / (317,5872 grain/j)
= 35,8615 jam
setelah umur 35,8615 jam resin harus diregenerasi dengan asam sulfat
atau asam klorida.
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-240 Grade M Type 316
13. Bak Air Lunak (F-223)
Fungsi : menampung air4 bersih untuk umpan air boiler.
Rate = 4497,39952 kg/j
densitas air = 995,68 kg/m
3
waktu tinggal = 4 jam
maka :
rate volumetrik = (4497,39952 kg/j )/ 995,68 kg/m
3
= 4,5169 m
3
/j
Volume air = 4,5169 x 4 = 18,0676 m
3
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak = 18,0676 / 0,8 = 22,5845 m
3
Direncanakan bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Appendik D- 39
Panjang (P) : Lebar (L) : Tinggi (T) = 5 : 3 : 2
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 3 x 2 = 30 m
3
30 x 3 = 22,5845
X = 0,9097 m
Didapat :
Panjang = 5 x 0,9097 = 4,5485 m
Lebar = 3 x 0,9097 = 2,7291 m
Tinggi = 2 x 0,9097 = 1,8194 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : ( 4,5485 x 2,7291) x 1,8194) m
3
Bahan : beton
Jumlah : 1 Buah
14. pompa ( L-222)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air lunak ke deaerator
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 4497,39952 kg/j
= 9914,96698 lb/j
= 2,7542 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Appendik D- 40
Menghitung rate volumetrik
Q = (2,7542 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,0441 cuft/dt
= 42,646 cuft/mnt
= 19,7947 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0441
0,45
x 62,5
0,13
= 1,6388 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 2,067 in = 0,1723 ft
OD = 2,38 in
Flow area = 3,35 in
2
= 0,0233 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= (0,0441 cuft/dt) /(0,0233 ft
2
)
= 1,8927 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 1,8927 0 =1,8927 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
1723 , 0 1,8927 5 , 62 . x x VD
=

= 33970,02188 > 2100


Appendik D- 41
( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 30 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 1 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 32 x 0,1723 ft
= 5,5136 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,1723 ft
= 2,4115 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,1723
= 51,675 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
Appendik D- 42
L pipa = 30+ 5,5136 + 2,4122 + 51,69 + 1,9 + 3,8
= 95,3158 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,00088
didapat : f = 0,006
1. Pada straight pipe
F
1
=
1723 , 0 2 , 32 2
3158 , 95
8927 , 1
2
006 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
= 0,7285 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
8927 , 1
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0278 lbf.ft/lbm
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
8927 , 1
2
1
2
.
2
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,0417 lbf.ft/lbm
4. friction in 4 elbow 90
O
Kf = 0,75
Appendik D- 43
F
4
= 4x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 4 x
2 , 32 1 2
8927 , 1
2
75 , 0
x x
x
= 0,0417 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 0,7385 + 0,0278 + 0,0556 + 0,0417
= 0,8636 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 1,8927 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(
8927 , 1
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 0,8636 = Ws
Ws = 1,5403 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 1,5403 x 0,0441 x 62,5 / 550
= 0,0077 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Appendik D- 44
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,0077 / 0,18 = 0,0428
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor =0,0428/ 0,8 = 0,0535
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
15. Deaerator (D-221)
Fungsi : menghilangkan gas-gas impurities dalam air umpan boiler dengan
sistem pemanasan steam.
Rate : 4497, 39952 kg/jam
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 4 jam
Maka :
Rate = 4497, 39952 / 995,68 = 4,5169 m
3
/jam
Volume air = 4,5169 x 4 = 18,0676 m
3
Volume air diperkirakan mengisi 80% volume tangki, maka :
Volume tangki = 18,0676/ 0,8 = 22,5845 m
3
Direncanakan : tangki silinder harizontal dengan H = 2 D
Diameter tangki :
Vt = (1/4). t. D
2
.2D
22,5845 = . ). t. 2D
3
Appendik D- 45
D = 2,432 m
Tinggi tangki :
H = 2 x 2,432 = 4,864 m
Bahan Konstruksi : carbon steel SA-240 grade M Type 316.
Jumlah : 1 buah
16. Bak Air Pendingin ( F-226)
Fungsi : Menampung air bersih untuk air pendingin.
Rate : 104761, 4545 kg/j
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 3 jam
Maka :
Rate volumetrik = 104761,4545 / 995,68 = 105,216 m
3
/j
Volume air = 105,216 x 3 = 315,648 m
3
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak = 315,648 / 0,8 = 394,56 m
3
Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 4 : 3
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 4 x 3 = 60 m
3
60 x3 = 394,56 m
3
x = 1,8735 m
didapat :
panjang = 5 x 1,8735 = 9,3675 m
Appendik D- 46
lebar = 4 x 1,8735 = 7,494 m
Panjang = 3 x 1,8735 = 5,6205 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (9,3675 x 7,494 x 5,6205) m
3
Bahan : beton
Jumlah : 1 buah
17. pompa ( L-227)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak air bersih ke klorinasi dan ke
proses
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 1400,58333 kg/j
= 635,3004 lb/j
= 0,1765 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (0,1765 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,002824 cuft/dt
= 0,16944 cuft/mnt
= 1,26758 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Appendik D- 47
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,002824
0,45
x 62,5
0,13
= 0,109798 in
Standarisasi ID = 2 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 0,269 in = 0,0224 ft
OD = 0,405 in
Flow area = 0,058 in
2
= 0,0004 ft
2
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= (0,002824 cuft/dt) /(0,0004 ft
2
)
= 7,06 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 7,06 0 = 7,06 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
0224 , 0 7,06 5 , 62 . x x VD
=

= 33970,02188 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 90 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
Appendik D- 48
L
elbow
= 32.ID
= 2 x 32 x 0,0224 ft
= 1,4336 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,0224 ft
= 0,3136 ft
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,0224
= 6,72 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 90 + 1,4336 + 0,3136 + 6,72 + 1,9 + 3,8
= 14,1672 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,0067
didapat : f = 0,009
Appendik D- 49
1. Pada straight pipe
F
1
=
0224 , 0 2 , 32 2
1672 , 14
06 , 7
2
006 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
= 17,6223 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
F
2
=
2 , 32 1 2
06 , 7
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,3870 lbf.ft/lbm
3. Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
06 , 7
2
1
2
2
.
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,7740 lbf.ft/lbm
4. friction in 4 elbow 90
O
Kf = 0,75
F
4
= 4x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 4 x
2 , 32 1 2
06 , 7
2
75 , 0
x x
x
= 1,1610 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 17,6222 + 0,3870 + 0,7740 + 1,1610
= 19,9442 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Appendik D- 50
Z = 90 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 7,06 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
(
7,06
2
/ 2.1.32,2) + (90/32,2) + 0 + 19,9442 = Ws
Ws = 23,5132 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 23,5132 x 0,0028 x 62,5 / 550
= 0,00748 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,00748 / 0,18 = 0,0416
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor =0,0416/ 0,8 = 0,052
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
Appendik D- 51
18. Pompa (L-232)
fungsi : untuk mengalirkan air dari bak klorinasi ke bak klorinasi
Tipe : sentrifugal
Rate aliran = 1386 kg/j
= 628,6855 lb/j
= 0,1746 lb/dt
Densitas : 62,5 lb/cuft
Viskositas = 0,85 cp x 6,7197. 10
-4
lbm/ft.dt
= 0,0006 lb/ft.dt
Menghitung rate volumetrik
Q = (0,1746 lb/dt) /(62,5 lb/cuft)
= 0,0028 cuft/dt
= 0,1676 cuft/mnt
= 1,2539 gal/mnt
Asumsi : aliran turbulen
Dari peter and timmerhaus :
ID optimal = 3,9.Q
0,45
.
0,13
= 3,9 x 0,0028
0,45
x 62,5
0,13
= 0,4740 in
Standarisasi ID = 0,5 in Sch. 40 ( Tabel 11, Q kern ) diperoleh :
ID = 0,622 in = 0,0518 ft
OD = 0,840 in
Flow area = 0,304 in
2
= 0,0021 ft
2
Appendik D- 52
Menghitung kecepatan aliran fluida dalam pipa
V
1
= Q/A
1
( kecepatan aliran air dari tangki)
= 0 ft/dt (karena A
1
tangki terlalu besar )
V
2
= Q/A
2
= (0,0028 cuft/dt) /(0,0021 ft
2
)
= 1,3333 ft/dt
V = V
2
- V
1
= 1,3333 0 = 1,3333 ft/dt
Menghitung Reynold Number
N
Re
=
0006 , 0
0518 , 0 1,3333 5 , 62 . x x VD
=

= 7194,2646 > 2100


( memenuhi Syarat aliran turbulen karena Nre > 2100 )
Menentukan panjang pipa
Direncanakan :
- pipa lurus (L) = 20 ft
- Elbow 90
o
sebanyak 2 buah
L/D = 32 ( tabel Peter and Timmerhaus hal.484)
L
elbow
= 32.ID
= 2 x 32 x 0,0518 ft
= 10,33152 ft
- Gate valve sebanyak 2 buah
L / D = 7 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 7. ID
= 2 x 7 x 0,0518 ft
= 0,7252 ft
Appendik D- 53
- Globe valve sebanyak 1 buah
L / D = 300 ( tabel 1 peter and timmerhaus hal. 485 )
L gate valve = 300. ID
= 300 x 0,018 ft
= 15,54 ft
- Entrance valve = 1,9 ft
- Exit valve = 3,8 ft
Panjang total sistem perpipaan :
L pipa = 20+ 0,33152 + 0,7252 + 15,54 + 1,9 + 3,8
= 26,7568 ft
Menghitung friction loss
Bahan yang digunakan : Commencial steel
Maka : = 0,000046 m ( genakoplis hal. 88)
/ D = 0,0029
didapat : f = 0,006
1. Pada straight pipe
F
1
=
0518 , 0 2 , 32 2
7568 , 16
1,3333
2
006 , 0 4
2
4
2
x x
x x x
xgcxD
L x xfx
v
=
A
= 0,3422 lbf.ft/lbm
2. kontraksi dan pembesaran
Kc = 0,4 x ( 1,25 A
2
/A
1
)
(A
2
/A
1
dianggap = 0
,
karena A
1
tangki besar )
maka :
Kc = 0,4 x ( 1,25 0) = 0,5
Appendik D- 54
F
2
=
2 , 32 1 2
1,3333
2
5 , 0
2
2
x x
x
xgc x
v
Kcx
=
o
= 0,0138 lbf.ft/lbm
3.Sudden enlargement from expansion loss at river entrance
Kex = 1 (A
1
/ A
2
)
2
= 1
F
3
=
2 , 32 1 2
1,3333
2
1
2
2
.
x x
x
xgc x
v
Kex
=
o
= 0,0276 lbf.ft/lbm
4.friction in 4 elbow 90O
Kf = 0,75
F
4
= 4x
xgc x
Kfxv
o 2
2
= 4 x
2 , 32 1 2
3333 , 1
2
75 , 0
x x
x
= 0,0414 lbf.ft / lbm
Sehingga :
F = F
1
+ F
2
+ F
3
+ F
4
= 0,3422 + 0,0138 + 0,0276 + 0,0414
= 0,4250 lbm.ft / lbm
Ditentukan :
Z = 20 ft
P = 0 (karena P
1
= P
2
pada tekanan 1 atm abs)
V
1
= 0 ft/dt (karena diameter tangki >>> diameter pipa)
V
2
= 1,3333 ft / dt
= 1 (untuk aliran turbulen )

1
=
2
(fluida incompressible)
Dengan menggunakan persamaan bernouli :
(V
2
/ 2..gc) + (Z/gc) + (P/) + F = Ws
Appendik D- 55
(
1,3333
2
/ 2.1.32,2) + (20/32,2) + 0 + 0,4250 = Ws
Ws = 1,07372 lbf.ft / lbm
Menentukan tenaga penggerak pompa
WHP = Ws.Q. / 550
= 1,07372 x 0,0028 x 62,5 / 550
= 0,00034 Hp
Dari fig. 14 37 peter and Timmerhaus didapat : pompa = 18%
Maka :
BHP = WHP / pompa = 0,00034 / 0,18 = 0,0019
Dari fig 14 38 peter and Timmerhaus didapat : motor = 80%
Maka:
Hp = BHP / motor = 0,0019/ 0,8 = 0,0024
Digunakan daya pompa 0,5 Hp
Bahan konstruksdi : Cast iron
Jumlah : 1 buah
19. bak klorinasi ( F-230)
Fungsi : mengklorinasi air untuk keperluan sanitasi
Rate : 1386 kg/ jam
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 6 jam
Maka :
Rate volumetrik = 1386 / 995,68 = 1,3920 m
3
/j
Volume air = 1,3920 x 6 = 8,352 m
3
Appendik D- 56
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak = 8,352 / 0,8 = 10,44 m
3
Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 3 : 2
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 3 x 2 = 60 m
3
30 x3 = 10,44 m
3
x = 0,7034 m
didapat :
panjang = 5 x 0,7034 = 3,517 m
lebar = 3 x 0,7034 = 2,1102 m
Panjang = 2 x 0,7034 = 1,4068 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (3,517 x 2,1102 x 1,4068 ) m
3
Bahan : beton
Jumlah : 1 buah
20. bak air sanitasi ( F-232)
Fungsi : menampung air untuk keperluan sanitasi
Rate : 1386 kg/ jam
Densitas air : 995,68 kg/m
3
Waktu tinggal : 6 jam
Maka :
Appendik D- 57
Rate volumetrik = 1386 / 995,68 = 1,3920 m
3
/j
Volume air = 1,3920 x 6 = 8,352 m
3
Direncanakan bak berisi 80% air maka :
Volume bak = 8,352 / 0,8 = 10,44 m
3
Direncanakan bak bak berbentuk persegi panjang dengan ratio :
Panjang (P) : lebar (L) : tinggi (T) = 5 : 3 : 2
Maka :
Volume bak penampung = P x L x T = 5 x 3 x 2 = 60 m
3
30 x3 = 10,44 m
3
x = 0,7034 m
didapat :
panjang = 5 x 0,7034 = 3,517 m
lebar = 3 x 0,7034 = 2,1102 m
Panjang = 2 x 0,7034 = 1,4068 m
Dimensi bak :
Bentuk : persegi panjang
Ukuran : (3,517 x 2,1102 x 1,4068 ) m
3
Bahan : beton
Jumlah : 1 buah
Appendik D- 58
2. Unit Penyediaan Steam (Boiler) dan Air Pendingin (Cooling Tower)
a.Boiler
Pada Pra rencana pabrik MIBK ini steam yang akan digunakan
bertekanan 6 atm (88,2 psia) yang diperoleh dari boiler dan direncanakan
menggunakan boiler fire tube.
Kebutuhan steam = 4684,79117 kg/j
Power Boiler :
Dari pers. 172 savern W.H steam and Gas Power hal 140 :
Hp =
5 , 34
) (


Hfg
Hf Hg msx
Dimana :
Ms : rate steam yang dihasilkan = 4684,79117 kg/j = 10328,09061 lb/j
Hg : entalphi steam pada 338
o
F = 489,1325 BTU/ lb
Hf : entalphi air masuk boiler ( pada 78,8
o
F) = 4,6848 BTU/lb
Hfg : entalphi air pada suhu 131
o
F = 97,98 BTU/lb (Geankoplishal.802)
Angka 970,3 dan 34,5 adalah penyesuaian pada penguapan 34,5 hp/lb
pada 131
o
F menjadi uap kering
Maka :
Hp =
5 , 34 3 , 970
) 6848 , 4 1325 , 489 ( 09061 , 10328

x
= 149,466
Kapasitas boiler :
Q =
1000
) ( Hf Hg msx
(pers.171, Savern W.H hal,140)
Q =
1000
) 6848 , 4 1325 , 489 ( 09061 , 10328 x
=5003,4197 BTU/j
Appendik D- 59
pers.173, Savern W.H hal,141
faktor evaporasi = (Hg Hf) / 970,3
= ) 6848 , 4 1325 , 489 ( / 970,3
= 0,4993
air yang dibutuhkan :
air = 0,4993 x 09061 , 10328
= 5156,8156 lb/j
= 2339,1162 kg/j
sebagai bahan bakar digunakan fuel oil, dengan heating value = 18000
BTU/lb ( Perrys Ed. 3 Hal. 16 29)
diperkirakan : efisiensi boiler 70%
maka bahan bakar yang dibutuhkan :
Q =
effxhv
Hf Hg msx ) (
Q =
18800 7 , 0
) 6848 , 4 1325 , 489 ( 09061 , 10328
x
x
Q = 380,1991 lb/j = 172,4572 kg/j
Maka jumlah perpindahan panas boiler dan jumlah tube :
Direncanakan : panjang tube = 16 ft
Data : Heating Valeu surface = 10 ft
2
/ Hp Boiler
Pipa yang digunakan = 1,5 in nominal pipa (Ips)
Luas permukaan Linier feed = 0,498 ft
2
(tabel 11 Kern Hal.844)
Appendik D- 60
Maka jumlah Tube :
Nt =
atxl
A
Dimana :
A = luas perpindahan panas Boiler
= 10 x Hp Boiler
= 10 x 149,466
= 1494,66 ft
2
sehingga jumlah pipa yang diperlukan :
Nt =
16 498 , 0
66 , 1494
x
=187,5828 buah
Spesifikasi Boiler
Nama Alat : Boiler
Fungsi : menghasilkan steam
Jenis : Fire tube Boiler
Rate Steam : 10328,09061 lb/j
Heating surafce :1494,66 ft
2
Jumlah Tube : 187,5828 buah
Ukuran tube : 1,5 in Ips, L = 16 ft, susunan segi empat
Bahan bakar : fuel oil
Rate fuel Oil : 172,4572 kg/j
b.Unit penyediaan air ( Cooling Tower)
Pada Pra-rencana pabrik NIBK ini air pendingin digunakan pada alat-
alat seperti reaktor dan kondesor yang direncanakan menggunakan
Appendik D- 61
cooling tower jenis counter flow induced Draft cooling tower ( Perrys
ad,6 hal.12-15 )
Kebutuhan air pendingin = 104761,4545 kg/j
= 230957, 1026 lg/j (densitas air =62,5 lb/cuft)
= 3695,31364 cuft/j
= 61,588565 cuft/mnt
= 460,744 gal/mnt
suhu wet bulb udara ( kelembaban 70 %) = 21,5
o
C (71,7
O
F)
suhu air masuk menara = 30
o
C ( 86
O
F)
suhu air keluar menara = 10
o
C ( 50
O
F)
konsentrasi air = 1 gpm/cuft
Volume yang dibuthkan = Rate volumetrik/ konsntrasi air
= 460,744/ 1
= 460,744 cuft
Dimensi menara :
Volume = 1/4 . t. D
2
. L ( jika : L: = 4D)
460,744 = ..t. 4D
2
.
D = 5,2744 ft
= 1,6076 m
sedangkan :
luas = 1/4 . t. D
2
= 1/4 . t. (5,2744)
2
= 21,8381 ft
2
= 2,0288 m
2
Appendik D- 62
dari Fig. 12-15 perry ed. 6 didapat :
persen standart tower performance adalah 100 %, maka :
Hp fan / luas tower area (ft
2
) = 0,041 Hp/ft
2
Hp fan = 0,041 Hp/ft
2
x luas tower area(ft
2
)
= 0,041 Hp/ft
2
x 21,8381 ft
2
= 0,8954 Hp
maka digunakan motor sebesar 1 Hp
c.Unit penyediaan Listrik
Kebutuhan tenaga listrik digunakan untuk menggerakkan motor,
penerangan, instrumentasi dan lain-lain dipenuhi dari generator dan
listrik PLN.
Perincian kebutuhan listrik untuk proses :
a. Daerah proses industri
Tabel D.1 pemakaian daya peralatan proses
No Kode Alat Nama Alat Daya (Hp)
1 R-110 Reaktor 10
2 R-120 Reaktor 23
3 M-150 Tangki penampung 1
4 L-111 Pompa 0,5
5 L-115 Pompa 0,5
6 L-133 Pompa 0,5
7 L-145 Pompa 0,5
8 L-147 Pompa 0,5
9 L-146A Blower 3
10 L-146B Blower 4
TOTAL 43,5
Appendik D- 63
b. Daerah pengolahan air
Tabel D.2. Pemakaian daya Peralatan air dan steam
No Kode Alat Nama Alat Daya (Hp)
1 L-219 Pompa 0,5
2 L-217 Pompa 0,5
3 L-214 Pompa 0,5
4 L-211 Pompa 0,5
5 L-224 Pompa 0,5
6 L-222 Pompa 0,5
7 L-232 Pompa 0,5
8 L-227 Pompa 0,5
9 Q-220 Boiler 149
10 P-227 Cooling Tower 1
11 F-216 Pengaduk 19
TOTAL 173
Jadi total kebutuhan untuk motor penggerak = 70,5 + 173
= 243,5 hp x 0,7457 Kw/Hp
= 181,58 kW
c. Kebutuhan listrik penerangan.
Untuk keperluan oenerangan dapat diperoleh dengan mengetahui
luas bangunan dan areal tanah dengan menggunakan rumus:
o =(a.F) / (U.D)
dimana :
o = lumen per outlet
a = luas daerah (ft
2
)m
F = Food Candle
U = Koefisien Utilitas (0,8)
D = Efisiensi rata-rata penerangan (0,75)
Appendik D- 64
Maka :
Tabel D.3 kebutuhan daya untuk penerangan
No Lokasi luas (ft2) candle Lumen
1 pos penjagaan 129,16 10 2152,67
2 taman 2690,9 5 22424,17
3 parkir 3767,26 10 62787,67
4 kantor 1743,71 20 58123,67
5 perpustakaan 645,82 10 10763,67
6 kantin 516,66 5 4305,5
7 musollah 387,49 5 3229,08
8 poliklinik 430,55 10 71750,83
9 pos penimbangan truk 215,27 10 3587,83
10 laboratorium 2152,73 20 71757,67
11 gudang produk cair 1614,55 10 26909,17
12 gudang produk baku 2690,91 10 44848,5
13 gudang bahan bakar 861,09 10 14351,5
14 toilet 538,18 10 8969,67
15 listrik/ruang generator 1073,36 10 17939,33
16 PMK 387,49 5 3229,08
17 ketle 2152,73 10 35878,83
18 bengkel 1614,55 20 53818,33
19 ruang proses 21527,3 20 717576,7
20 areal perluasan pabrik 16145,46 5 134545,5
21 pengolahan air 5381,82 10 89697
22 pembuangan sludge 2152,73 10 35878,83
23 jalan 13217,76 5 110148
24 ruang serba guna 2690,91 20 89696,67
Total 84728,39 260 1694370
Untuk taman,utilitas, area proses dan area penyimpanan produk akan
diapaki lampu mercusuar 250 watt dengan out put lumen sebesar 10.000.
Dari perhitungan diatas didapatkan :
luman untuk taman = 22424,17
lumen untuk water treatment = 89697,00
lumen untuk areal proses = 717576,67
lumen untuk areal produk = 26909,17
Appendik D- 65
total luman = 856607,01
jumlah total lampu mercusuar yang dibutuhkan = 856607,01/10000
= 85,66
= 85 buah
untuk penerangan daerah lainnya digunakan lampu TL 40 watt dengan
out put lumen 1960, maka :
jumlah lampu TL yang dibutuhkan = 1694370/ 1960
= 427,43
= 428 buah
kebutuhan listrik untuk = (86x250) + (428 x 40)
= 38620 Watt
38,62 kW
jadi total kebutuhan listrik, yaitu untuk kebutuhan proses dan penerangan
adalah :
Total Listrik = 181,58 + 38,62
= 220,2 kW
kebutuhan listrik disuplai dari generator.
Power faktor untuk generator = 75 %
Power yang harus dibangkitkan generator = (100/75) x 220,2
= 293,6 kW
digunakan generator pembangkit = 300 kW (300 kVA)
spesifikasi alat
Type Generator : AC generator 3 fase
Appendik D- 66
Kapaasitas : 300kVA
Frekuensi : 200 Hz
Penggerak : Diesel Oil (solar)
Jumlah : 1 buah
d. Unit penyediaan Bahan Bakar
Jenis bahan bakar yang digunakan : Diesel oil (solar)
Perhitungan jumlah bahan bakar :
Daya generator = 3000 kVA ( 1 kVA = 56,884 BTU/menit)
= 300 x 56,884
= 17065,2 BTU/menit
= 1023912 BTU/ jam
heating value minyak residu = 19200 lb/BTU, maka :
jumlah minyak yang dibutuhkan = 1023912 /19200
= 53,33 lb/j
= 24,2 kg/j
diketahui : densitas solar = 0,8 kg/L
maka :
V = 24,2/0,8
= 30,24 L/j
= 725,7 L/hari
= 730 L/hari
APPAENDIK E
ANALISA EKONOMI PABRIK
1. Metode Penafsiran Harga
Penafsiran harga tiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan kondisi
perekonomian yang ada. Untuk penafsiran harga peralatan, diperlukan
indeks yang dapat digunakan utnuk mengkonversi harga peralatan pada
massa lalu, sehingga diperoleh harga pada saat ini, digunakan persamaan:
Cx = Ck
Ik
Ix
( peter & timmerhaus, hal 164 )
Dimana :
Cx = tafsiran harga alat saat ini
Ck = tafsiran harga alat pada tahun k
Ix = indeks harga pada saat ini
Ik = indek harga tahun k
Sedangkan untuk menafsirkan harga alat yang sama dengan kapasitas
berbeda digunakan persamaan sebagai berikut:
CB
CA
n
VB vA
dimana :
VA = Harga alat A
VB = Harga alat B
CA = Kapasitas alat A
APPENDIK E
2
CB = kapasitas Alat B
n = eksponen harga alat ( peter & timmerhaus)
harga alat pada Pra rencana pabrik MIBK didasarkan pada harga Alat yang
terdapat pada Peter &timerhaus dan Ulrich GD
Tabel E.1 Indek harga Alat pada tahun sebelum evaluasi
No Tahun indeks harga X2 X.Y
1 1975 182 33124 359450
2 1976 192 36864 379392
3 1977 204 41616 403308
4 1978 219 47961 433182
5 1979 239 57121 472981
6 1980 261 68121 516780
7 1981 297 88209 588357
8 1982 314 98596 622348
9 1983 317 100489 628611
10 1984 323 104329 640832
11 1985 325 105625 645125
12 1986 318 101124 631548
13 1987 324 104976 643788
14 1988 343 117649 681884
15 1989 355 126025 706095
16 1990 356 126736 708440
31720 4569 1358565 9062121
APPENDIK E
3
Kenaikan harga tiap tahun merupakan fungsi linier tahun dan indeks harga
tahun k sehingga membentuk persamaan garis lurus :
Y = m X + c .............................................................................(1)
Dimana :
C = konstanta
m = gradien
Y = tahun
X = indeks harga
Untuk mencari harga m dan c, didapatkan dengan metode kuadrat terkecil
sebagai berikut :
Misal : selisih ruas kiri dan kanan persamaan 1 = R
R = mX + c Y
R
2
= (mX + c Y)
2
m
R

= 2 (mX + c- Y)X
sedangkan :
m
R

2
= 0
maka :
0 = 2(mX + c Y) X
m.X
2
+ X. X = XY................................................................... (2)
m.X+ n.C = Y................................................................... .........(3)
APPENDIK E
4
Dimana :
C = n.c
n = jumlah data
dari persamaan (2) dan (3) diperoleh :
m =
) (
2
2
.
X
x
n
X Y XY n



m =
) (
2
2
. .
X
X
n
XY X Y X



Maka :
m =
) 4569 (
2
) 1358565 16 (
) 31720 4569 ( ) 9062121 16 (

x
x x
=0,075766
m =
) 4569 (
2
) 1358565 16 (
) 9062121 4569 ( ) 1358565 31720 (

x
x x
= 1960,86396
jadi persamaan harga indeks adalah :
Y = 0,075766.X + 1960,86396
Indeks harga (X) pada 2012 ( Y= 2012) adalah :
2012 = 0,075766.X + 1960,86396
X = 582,53095
2. penafsiran harga peralatan
Dengan menggunakan rumus-rumus pada metode penafsiran harga
didapatkan harga peralatan proses seperti terlihat pada Tabel E.2, dan
harga peralatan utilitas dapat dilihat pada tabel E.3dan tabel E.4.
APPENDIK E
5
Contoh perhitungan peralatan :
Berikut adalah contoh perhitungan penafsiran harga pompa jenis
centrifugal dengan daya 0,5 hp:
Dari Gb. 5-49 sampai gambar G.5-51 Ulrich hal 310, untuk pompa jenis
centrifugal dengan daya 0,5 hp diperoleh :
Cp : $ 2.000
F
BM
: 1,9
Sehingga :
CBM = Cp x F
BM
= $ 2.000x 1,9 = $ 3.800
Maka :
Harga alat tahun 2012 =
1982
2012
tahun indeks
tahun indeks

x Harga tahun 1982(C


BM
)
=
315
53095 , 582
x $ 3.800
= $ 7027
jika diasumsikan : $ 1 = 9500
maka :
harga pompa sentrifugal = $ 7027 x Rp. 9500
= Rp. 66.756.500 ,-
Dengan cara yang sama harga peralatan proses dapat dilihat pada tabel berikut :
APPENDIK E
6
Tabel. E.2 Penafsiran Harga peralatan Proses
No
Nama Alat
Proses kode jumlah satuan (Rp) Total (Rp)
1 Reaktor R-110 1 4.996.582.940 4.996.582.940
2 Pompa L-111 1 6934822,62 6.934.823
3 Tangki Aseton F-112 8 482911222,6 3.863.289.781
4 Tangki DAA F-113 1 4996589875 4.996.589.875
5 Reaktor R-120 1 5286468371 5.286.468.371
6 Kondesor E-121 1 150279115,3 150.279.115
7 Pompa L-122 1 69348922 69.348.922
8 Tangki H3PO4 F-123 1 42164144,95 42.164.145
9 Tangki MO F-124 1 274725757 274.725.757
10 Kolom destilasi D-130 1 849662999,9 849.663.000
11 Kondesor E-131 1 150279115,3 150.279.115
12 Reboiler E-132 1 227291093,9 227.291.094
13 Pompa L-133 1 69348922,62 69.348.923
14 Akumulator F-134 1 296064305,8 296.064.306
15
Kolom
Hidrogenasi D-140 1 1263259974 1.263.259.974
16 Kondesor E-141 1 154093306,1 154.093.306
17 Reboiler E-142 1 205758253,4 205.758.253
18 Heater E-143 1 164703691,2 164.703.691
19 Heater E-144A 1 168171137,4 168.171.137
20 Heater E-144B 1 183774644,9 183.774.645
21 Pompa L-145 1 69348922,62 69.348.923
22 Blower G-146A 1 109224553,1 109.224.553
23 Blower G-146B 1 96221630,13 96.221.630
24 Pompa L-147 1 69348922,62 69.348.923
25 Tangki H2 F-148A 4 461170335,5 1.844.681.342
26 Akumulator F-148B 1 220078805,9 220.078.806
27 Tangki MIBK F-148C 2 466440853,6 932.881.707
28 Expander G-149 1 442446126,3 442.446.126
29 Mixer M-150 1 196084078,7 196.084.079
30 Tangki NaOH F-151 1 51387551,66 51.387.552
TOTAL 22.805.427.878
APPENDIK E
7
Tabel E.3 Penafsiran Harga Peralatan Utilitas
No Nama Alat Proses Kode Jumlah Bahan Harga Total
1 Pompa air sungai L-219 2 Cast Iron 158115543,6
2 Pompa Clarifier L-217 2 Cast Iron 155341586,7
3 Clarifier F-216 1 Carbon Steel 300419532,8
4 Pompa sand filter L-215 2 Cast Iron 155341586,7
5 sand filter F-214 1 Carbon Steel 122539546,3
6 Pompa bak air bersih L-224 2 Cast Iron 155341586,7
7 Cooling Tower P-227 1 Cast Iron 554791381
8 Pompa Demineralizer L-211 2 Cast Iron 155341586,7
9 Kation Exchanger
D-
210A 1 Carbon Steel 325939936,3
10 Anion Exchanger
D-
210B 1 Carbon Steel 325939936,3
11 Pompa deaerator L-222 2 Cast Iron 155341586,7
12 Deaerator P-221 1 Carbon Steel 135923888,3
13 Boiler Q-220 1 Carbon Steel 195563961,8
14 Pompa air proses L-233 2 Cast Iron 155341586,7
15 Pompa air sanitasi L-231 2 Cast Iron 155341586,7
16 pompa air pendingin L-226 2 Cast Iron 155341586,7
Total 3206624833
Tabel E.4 Penafsiran Harga Peralatan dari beton
No Nama Alat Proses Kode Jumlah Harga Total
1 skimer F-218 1 4507699,7
2 Bak penampung F-215 1 41609353,57
3 Bak air bersih F-212 1 41609353,57
4 Bak air pendingin F-225 1 65881476,49
5 Bak air lunak F-223 1 35367950,54
6 Bak klorinasi F-230 1 31207015,18
7 Bak air sanitasi F-232 1 33287482,86
Total 294039431,9
APPENDIK E
8
Sehingga :
Harga total peralatan = harga peralatan proses + harga peralatan utilitas + harga
peralatan dari beton
= Rp.22.805.427.878 + Rp.3.206.624.833 Rp.294.039.431,9
= Rp.26306092143
3. Bahan baku
Pengeluaran bahan baku tiap tahun dapat dilihat pada tebel berikut:
Tabel E.6 Harga kebutuhan bahan baku
No Nama Bahan Jumlah (kg/j) Harga
Satuan
(Rp/kg)
Harga total
(Rp/tahun)
1
2
3
4
5
Aseton
NaOH
H
3
PO
4
H
2
Nikel
4431,96908
16,66667
1,6667
65,33334
0,47724
5000
3000
4500
8000
7000
159.550.000.000
360.000.072
54.001.080
3.763.200.384
24.052.896
TOTAL 160043000000
4. Utilitas
Pengeluaran untuk utilitas tiap tahun dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel E.6 Harga Kebutuhan Utilitas
NO Utilitas
Kebutuhan (tiap
jam)
harga pembelian
(Rp/tahun)
1 Listrik 300 kW 48600000000
2
Bahan
bakar 245,988 L 974112480
TOTAL 49574112480
APPENDIK E
9
5. Pengemasan
Produksi : 3333,3333 Kg/jam = 24000000 kg/tahun
Densitas MIBK = 797,827823 kg/m
3
Maka :
Volume MIBK : 24000000 / 797,827823 kg/m
3
: 30081,67841 m
3
/tahun
: 30081678,41 L/tahun
kemasan berupa jirigen dengan kapasitas 25 L MIBK tiap jirigen
harga Jirigen : Rp. 7500,- per biji
jumlah jirigen tiap tahun = 30081678,41/ 25 = 1203267,136 biji
= 1203268 biji
sehingga :
Biaya pengemasan per tahun = Rp. 7500 x 1203268 = Rp. 9024503524,-
6. Penjualan
Kapasitas Produksi 3333,33333 kg/jam = 24000000 kg/tahun
Jumlah produk = 1203268 jirigen/tahun
Harga Jual = Rp. 12500 per tahun
Maka :
Harga penjualan MIBK per tahun = Rp. 12.500 x 24000000
= Rp. 300.000.000.000,-
harga jual satuan Jirigen = Rp. 300.000.000.000 / 1203268
= Rp. 249,321,0158
APPENDIK E
10
7. Gaji Karyawan
Perhitungan gaji karyawan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel E.7 Daftar Gaji Karyawan
Jabatan Jumlah Gaji/bulan/orang
Gaji total
/bulan
Dirut 1 Rp8.000.000 Rp8.000.000
Litbeng 4 Rp5.000.000 Rp20.000.000
direktur 2 Rp6.000.000 Rp12.000.000
kep.Bagian 6 Rp4.000.000 Rp24.000.000
Quaity Control 3 Rp4.000.000 Rp12.000.000
Kasie. Produksi 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000
Kasie. Teknik 3 Rp3.000.000 Rp9.000.000
Kasie. Pemasaran 3 Rp3.000.000 Rp9.000.000
Kasie. SDM 4 Rp3.000.000 Rp12.000.000
Kasie. Humas 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000
Kasie. Keuangan 2 Rp3.000.000 Rp6.000.000
Unit Produksi/ shift 115 Rp1.500.000 Rp172.500.000
Unit perawatan 3 Rp1.000.000 Rp3.000.000
Unit produksi 4 Rp1.500.000 Rp6.000.000
Unit Utilitas 4 Rp1.000.000 Rp4.000.000
Unit Pemasaran 3 Rp1.500.000 Rp4.500.000
Unit Keuangan 2 Rp1.500.000 Rp3.000.000
Unit SDM 9 Rp800.000 Rp7.200.000
Sopir 4 Rp500.000 Rp2.000.000
Satpam 4 Rp500.000 Rp2.000.000
Kebersihan 4 Rp300.000 Rp1.200.000
Parkir 2 Rp200.000 Rp400.000
Total 186 Rp329.800.000
Maka pengeluaran untuk gaji pegawai tiap tahun = Rp3.957.600.000,-
APPENDIK E
11
8. Harga Tanah dan Bangunan
Perhitungan tanah dan bangunan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel E.8 Harga Tanah dan Bangunan
No keterangan Luas (m
2
) Harga (Rp/m
2
) Total (Rp)
1 Tanah 7.694 250.000 1.923.500.000
2 Bangunan 4.814 150.000 722.100.000
TOTAL 2.645.600.000
NOMOR ALIRAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
C3H6O 58 4431,9691 5539,96164 1107,99256 1107,99256
NaOH 40 0,8333 0,8333 0,83333 0,83333
H3PO4 98 1,63334 1,63334
H20 18 14,58334 15,83334 184,66538 230,83174 246,66508 0,03333 865,64598 66,66633(A) 46,16636
H2 2 65,33334 71,86668 6,53334
C6H12O2 116 4431,96908 443,19656 443,19656
C6H10
O
98 3369,82506 168,4914
C6H120 100 3266,667
TOTAL 0,8333 14,58334 16,66667 4616,6345 5770,79338 5787,56005 1,66667 5189,12682 65,33334 71,86668 6,53334 3945,02129 1154,15892
BM KOMPONEN 14
1107,99256
819,47962
1927,47218
29 G-149 EXPANDER
28 F-151 TANGKI PENAMPUNG NAOH
27 M-150 MIXER
26 F-148C TANGKI PENAMPUNG PRODUK
25 F-148B ACUMULATOR
24 F-148A TANGKI PENAMPUNG H2
23 L-147 POMPA
22 G-146B BLOWER
21 G-146A BLOWER
20 L-145 POMPA
19 E-144A HEATER
18 E-144B HEATER
17 E-142 REBOILER
16 E-141 KONDENSOR
15 D-140 KOLOM HIDROGENASI
14 F-134 ACUMULATOR
13 L-133 POMPA
12 E-132 REBOILER
11 E131 KONDESOR
10 D-130 KOLOM DESTILASI
9 F-124 TANGKI PENAMPUNG MO
8 F-123 TANGKI PENAMPUNG ASAM PHOSPHAT
7 L-122 POMPA
6 E-121 KONDENSOR
5 R-120 REAKTOR
4 F-133 TANGKI PENAMPUNG DAA
3 F-112 TANGKI ASETON
2 L-111 POMPA
1 R-110 REAKTOR
NO KODE KETERANGAN JUMLAH
L E V E L I N D I K A T O R
L E V E L C O N T R O L L E R
P R E S S U R E C O N T R O L E R
T E M P E R A T U R C O N T R O L L E R
S T E A M
C O O L I N G T O W E R W A T E R
W A T E R P R O C E S S
S T E A M C O N D E N S O R
H O T W A T E R
W A S T E
A L I R A N L I Q U I D
A L I R A N G A S
T E M P E R A T U R
T E K A N A N
N O M E R A L I R A N
K E T E R A N G A N N O S I M B O L
2
1
4
3
6
5
8
7
1 0
9
1 2
1 1
1 4
1 3
1 6 F L O W C O N T R O L L E R
1 5
F C
L I
L
P C
T C
S
C T W
W P
S C
H W
W
PROGRAMSTUDI TEKNIKKIMIA
FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITASTRIBHUWANATUNGGADEWI MALANG
PEMBIMBINGI
DEDIKIRAWAN
020.501.0002
Ir. BAMBANGISMUYANTOMS
SYAIFULANWAR
020.501.0013 PEMBIMBINGII
SUSYYUNININGSIHST.,MT
FLOWSHEETPRARENCANAPABRIKMETILISOBUTIL KETON
KAPASITAS: 25.000 TON/ TAHUN
DIRENCANAKANOLEH DISETUJUI DOSENPEMBIMBING

You might also like