Professional Documents
Culture Documents
Pokok Bahasan : Diabetes Melitus Sub Pokok Bahasan : Cara Mengatasi Diabetes Melitus Sasaran : pasien Tempat : Rumah Sakit Waktu : 13.00-13.45 Tanggal : 26 mei 2012 A. Tujuan - Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mendapatkan penkes selama 45 menit masyarakat akan memahami tentang penyakit Diabetes Melitus - Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan masyarakat dapat : Menyebutkan pengertian Diabetes Melitus Menjelaskan Penyebab Diabetes Melitus Menyebutkan Tanda dan Gejala Diabetes Melitus Menjelaskan Penatalaksanaan pada Pasien Diabetes Melitus Menjelaskan komplikasi Diabetes Melitus Materi Penyuluhan - Pengertian Diabetes Melitus - Penyebab Diabetes Melitus - Tanda dan Gejala Diabetes Melitus - Penatalaksanaan pada Pasien Diabetes Melitus - Menjelaskan komplikasi Diabetes Melitus Metode Pembelajaran - Metode : a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya Jawab Media dan Sumber - Media : infocus dan laptop - Sumber : http://wordpress.com/Diabetes Melitus dan buku Medikal Bedah 2 (Doengoes) Langkah-langkah kegiatan
B.
C.
D.
E.
Kegiatan
Pengajar
Audience
Pembuka ( 5 menit )
a. b. c. d.
Inti ( 45 menit )
a. Appersepsi b. Menjelaskan tentang Diabetes Melitus c. Dst sesuai materi yg akan disampaikan d. Memberikan kesempatan kpd audience utk bertanya. e. Memberikan kesempatan kepada audience untuk merespon pertanyaan yg diajukan f. Memberikan jawaban yg tepat dan benar g. Dst a. Bersama audience menyimpulkan materi yang telah disampaikan b. Mengajukan pertanyaan (lisan/tertulis) ssi dgn materi yg telah disampaikan c. Mengucapkan salam
memperhatikan
Penutup ( 10 menit )
Menjawab salam
F.
Evaluasi Jenis tes : Pertanyaan secara lisan Butir-butir pertanyaan : a. Sebutkan pengertian Diabetes Melitus b. Sebutkan Penyebab Diabetes Melitus c. Sebutkan Tanda dan Gejala Diabetes Melitus d. Sebutkan Penatalaksanaan pada Pasien Diabetes Melitus e. Sebutkan komplikasi Diabetes Melitusw
Etiologi/Penyebab
1) Kelainan fungsi dan jumlah sel beta 2) Kelainan disini dimana fungsi dan jumlah sel beta yang menurun sehingga insulin tidak dapat diproduksi secara optimal. 3) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan ini meliputi diet, obesitas, kehamilan. 4) Herediter
g. Luka yang sukar sembuh h. Pandangan kabur i. Impotensi dan asidosis metabolic
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus dengan cara : Tujuan utama pengobatan adalah untuk menormalkan atau mengontrol kadar gula didalam darah, meliputi 5 komponen yaitu : 1. Diet Diet untuk mengotrol berat badan adalah dasar dalam pelaksanaan pengontrolan gula darah pada penyakit DM. ntake Kalori Langkah awal dengan menentukan kebutuhan kalori dasar dengan mempertimbangkan usia, jenis kelamin dan berat badan. Distribusi kalori Pemberian kalori difokuskan pada jumlah harian dari karbohidrat, protein dan lemak. 2. Exercise Latihan fisik dapat mempermudah transportasi glukosa kedalam sel karena kerja insulin meningkat dan menurunkan kadar gula dalam darah. 3. Monitor kadar gula darah 4. Pengobatan Pengobatan pada tipe I (IDDM) hanya dengan menambah insulin dari luar karena tubuh gagal memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Pada tipe II (NIDDM) dilakukan dengan pemberian obat untuk jangka panjang atau pendek, pengaturan diet serta pemberian insulin. 5. Pendidikan kesehatan Informasi yang harus disampaikan yaitu meliputi pengertian DM, penyebab, tanda dan gejala, akibat lanjut, pengobatan serta perawatan.
Komplikasi
Adapun komplikasi yang terjadi pada klien dibetes melitus adalah : 1. Komplikasi akut Hipoglikemia Suatu keadaan dimana kadar gula darah <> Hiperglikemia Suatu keadaan dimana kadar gula darah > 120 mg/dl, hal ini disebabkan asupan nutrisi yang berlebihan. Ketoasidosis Keadaan dimana terjadi peningkatan keasaman tubuh oleh keton. 2. Komplikasi kronik
a. Penyakit makrovaskuler, mempengaruhi pembuluh darah koroner, vaskularisasi perifer dan sirkulasi serebrovaskuler,misalnya makroangiopati pada pembuluh darah perifer sehingga bila luka sukar sembuh, hipertensi akibat peningkatan viskositas dan penurunan elastisitas pembuluh darah. b. Penyakit mikrovaskuler, mikro angiopati pada mata menyebabkan retinopathy, pada ginjal menyebabkan nefropathy dan bila berlanjut menyebabkan gagal ginjal c. Penyakit neuropati syaraf sensori motorik otonum serta mengakibatkan timbulnya impotensi , baal atau kesemutan.