Professional Documents
Culture Documents
RENCANA KERJA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL OLEH PETUGAS KESEHATAN MELALUI KALA KARYA ANTE NATAL CARE (ANC) PADA UPT PUSKESMAS PADASUKA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
Disusun Oleh : dr. Dadan Mulyana Kosasih NIP. 19790202 200501 1 006
PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN III KOTA BANDUNG TAHUN 2012
KONSULTASI JUDUL KERTAS KERJA PERORANGAN (KKP) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN III TAHUN 2012 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama NIP Unit Kerja Jabatan OPD Tugas Pokok Fungsi/Uraian Tugas Isu Aktual : : : : : : : : dr. DADAN MULYANA KOSASIH 19790202 200501 1 006 UPT Puskesmas Padasuka Kepala UPT Puskesmas Padasuka Dinas Kesehatan Kota Bandung Terlampir Terlampir Tingginya jumlah kematian bayi Kurangnyanya Kualitas Pelayanan Kesehatan : Ibu Hamil oleh Petugas : Terciptanya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas
9. Perumusan Masalah
RENCANA KERJA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL OLEH PETUGAS KESEHATAN MELALUI KALA : KARYA ANTE NATAL CARE (ANC) DI UPT PUSKESMAS PADASUKA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Bandung, 18 Juni 2012
Menyetujui Fasilitator
ii
Telah disahkan berdasarkan hasil pendalaman (seminar) yang dilaksanakan pada tanggal Juli 2012 di Bandung Bandung, Juli 2012 Mengetahui/Menyetujui Widyaiswara Penilai Penulis
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Kertas Kerja Perseorangan (KKP) dengan judul RENCANA KERJA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL OLEH PETUGAS
KESEHATAN MELALUI KALA KARYA ANTE NATAL CARE (ANC) DI UPT PUSKESMAS PADASUKA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG. KKP ini disusun sebagai salah satu syarat memenuhi kewajiban kurikuler dalam mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan IV Angkatan III pada Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2012. Penulisan kertas kerja perseorangan ini (KKP) ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih, terutama kepada : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Walikota Bandung. Wakil Walikota Bandung Sekretaris Daerah Kota Bandung Kepala Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung
iv
7. 8.
Panitia Diklat Kota Bandung Para Widyaiswara yang dengan penuh kesabaran telah memberikan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi penulis.
9.
Rekan-rekan sesama peserta Diklat Pim IV Angkatan III yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta masukan dan saran dalam penulisan KKP ini.
10. Istri tercinta dan anak-anak tersayang yang telah mendorong dan memberikan dukungan kepada penulis untuk mengikuti Diklat PimTk IV ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Kertas kerja perseorangan (KKP) masih jauh dari sempurna. Namun harapan penulis semoga apa yang telah dilakukan dapat menjadi langkah awal yang baik untuk proses selanjutnya. Semoga Kertas kerja Perseorangan (KKP) ini bermanfaat dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua. Amien. Bandung, Juni 2012 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ KATA PENGANTAR ................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................ DAFTAR TABEL ..................................................................................... DAFTAR GAMBAR ................................................................................. BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... A. Latar Belakang ...................................................................... B. Isu Aktual .............................................................................. C. Dasar Teori ............................................................................ D. Perumusan Masalah ............................................................. E. Metode pengumpulan data..................................................... F. Pengertian dan Lingkup Bahasan ......................................... G. Sistematika Penulisan ........................................................... BAB II GAMBARAN KEADAAN SEKARANG.......................................... A. Visi dan Misi unit kerja atasan ............................................... B. Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas ............................... C. Sasaran, Program dan Kegiatan-Kegiatan yang bermasalah D. Gambaran Rencana Tingkat Capaian Kerja (PPS) dan Realiasasi ....................................................................... 12 ii iii iv vi viii ix 1 1 2 3 5 5 6 6 8 8 8 11
vi
E. Kerangka Pengukuran dan Indikator Kinerja yang dipergunakan ......................................................................... BAB III GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN ............................. A. Sasaran, kebijakan Operasional, Program dan Kegiatankegiatanyang tingkatkinerjanya ingin ditingkatkan ................. B. Pemilihan dan penetapan Program dan kegiatan-kegiatan yang ingin ditingkatkan kinerjanya ......................................... BAB IV MASALAH PEMECAHANNYA .................................................... A. Identifikasi dan Analisis Masalah ........................................... B. Memilih dan Menetapkan Sasaran ......................................... C. Rencana Kerja ....................................................................... 1. Penetapan Alternatif kegiatan...................................... 2. Rekapitulasi Biaya ....................................................... 3. Jadwal Kegiatan .......................................................... 4. Laporan Pengendalian Status Sasaran ....................... BAB V PENUTUP .................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. Lampiran-lampiran ................................................................................... Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 15 17 17 22 23 23 31 32 34 35 36 38 42 14 13 14
vii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2011 ............... Pengukuran Kinerja Kegiatan (PPK) ................................ Rencana Kerja Tahunan ................................................... Penentuan Prioritas Masalah Pokok ................................. Penentuan Prioritas Masalah Spesifik ............................... Analisis Penilaian ReSBaK ............................................... Paket Kerja 1 .................................................................... Paket Kerja 2 .................................................................... Paket Kerja 3 .................................................................... 12 13 15 21 21 25 28 28 29 29 30 30 31 31 32 32 34
Tabel 10. Paket Kerja 4 .................................................................... Tabel 11. Paket Kerja 5 .................................................................... Tabel 12. Paket Kerja 6 .................................................................... Tabel 13. Paket Kerja 7 .................................................................... Tabel 14. Paket Kerja 8 .................................................................... Tabel 15. Rekapitulasi Biaya ............................................................ Tabel 16. Jadwal Kegiatan................................................................ Tabel 17. Format Pengendalian Status Sasaran ..............................
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1 Pohon Masalah ................................................................. Gambar 2 Pohon Sasaran ................................................................. Gambar 3 Pohon Alternatif ................................................................ Gambar 4 Matriks Rencana Kerja...................................................... 19 22 24 27
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayang kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya. Tujuan tersebut sejalan dengan fungsi puskesmas yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, upaya pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi upaya pelayanan kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Upaya kesehatan wajib ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta memiliki daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehtan wajib ini harus diselenggarakan oleh seluruh puskesmas di seluruh Indonesia yang meliputi upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan
ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan penyakit menular, dan upaya pengobatan. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita. Dalam melaksanakan upaya ini puskesmas mengacu pada standar pelayanan minimal dalam bidang kesehatan, sesuai Permenkes No 741 tahun 2008 dan Kepmenkes No 828/Menkes/SK/IX/2008 serta Millenium Development Goals (MDGS). MDGs merupakan rumusan komitmen yang bertujuan umtuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan dimana Indonesia bersama selurah negaranegara anggota PBB ikut menandatanganinya. Dalam MDGS kegiatan penurunan angka kematian bayi masuk ke dalam misi yang ke 4 yaitu menurunkan angka kematian anak. Indikator utamanya adalah menurunnya angka kematian anak balita di bawah 5 lima tahun. Target dari MDGS ini adalah menurunkan angka kematian anak dua pertiganya antara 1990 dan 2015. Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 34/1000KH. Di Jawa Barat jumlah kematian bayi pada tahun 2008 sebanyak 4433 bayi dan tahun 2009 sebanyak 5326 bayi. Di Kota Bandung sendiri jumlah kematian bayi pada tahun 2011 sebanyak 235 bayi. Di wilayah UPT Puskesmas Padasuka, jumlah kematian bayi pada tahun 2011 sebanyak 9 bayi, sedangkan pada Januari-Mei 2012 sebanyak 8 bayi yang disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya yang terbanyak akibat kematian janin dalam rahim (IUFD).
Terjadinya
berbagai
permasalahan
pada
bayi
yang
dapat
menyebabkan kematian ini merupakan akibat dari kondisi kesehatan ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan yang tidak adekuat, penanganan selama persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, serta perawatan neonatal yang tidak adekuat. Dengan Pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang adekuat sesuai standar baik secara kualitas maupun kuantitas dapat mencegah kejadian kematian pada bayi. Melihat kondisi tersebut, dan sesuai dengan kedudukan penulis sebagai Kepala UPT Puskesmas Padasuka Dinas Kesehatan Kota Bandung maka penulis memilih judul KKP yaitu RENCANA KERJA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL OLEH PETUGAS KESEHATAN MELALUI KALA KARYA ANTE NATAL CARE (ANC) DI UPT PUSKESMAS PADASUKA DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG.
B. Isu Aktual Isu aktual adalah masalah atau pokok persoalan yang benar terjadi atau akan terjadi (yang bisa dipertanggungjawabkan) dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Ada empat kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam memilih isu penting, yaitu unsur aktual, unsur kekhalayakan,unsur problematika, dan unsur kelayakan. Dari sasaran, program dan kegiatan-kegiatan dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2009-2013, terdapat beberapa isu aktual
yang
perlu
dilaksanakan
analisis
dan
pemecahan
masalah
untuk
meningkatkan kinerja unit kerja. Untuk menetapkan isu-isu aktual dapat dilihat dari Laporan Tahunan dengan melihat Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) yang merupakan pengukuran pencapaian sasaran yang nilai capaian kinerjanya dibawah standar, yang menghambat pencapaian tujuan, visi dan misi unit kerja. Berdasarkan Laporan Tahunan, ditetapkan 1 (satu) isu aktual dan merupakan isu aktual prioritas, adalah Tingginya Jumlah Kematian Bayi dan menjadi masalah utama.
C. Dasar Teori
Masalah utama bayi baru lahir pada masa perinatal dapat menyebabkan kematian, kesakitan dan kecacatan. Hal ini merupakan akibat dari kondisi kesehatan ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan yang tidak adekuat, penanganan selama persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, serta perawatan neonatal yang tidak adekuat. Bila ibu meninggal saat melahirkan, kesempatan hidup yang dimiliki bayinya menjadi semakin kecil. Kematian neonatal tidak dapat diturunkan secara bermakna tanpa dukungan upaya menurunkan kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu. Perawatan antenatal dan pertolongan persalinan sesuai standar, harus disertai dengan perawatan neonatal yang adekuat dan upaya-upaya untuk menurunkan kematian bayi akibat bayi berat lahir rendah, infeksi pasca lahir
(seperti tetanus neonatorum, sepsis), hipotermia dan asfiksia. Sebagian besar kematian neonatal yang terjadi pasca lahir disebabkan oleh penyakit penyakit yang dapat dicegah dan diobati dengan biaya yang tidak mahal, mudah dilakukan, bisa dikerjakan dan efektif. Intervensi imunisasi Tetanus Toxoid pada ibu hamil menurunkan kematian neonatal hingga 33-58%. Pengelolaan program KIA bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien yang diutamakan pada salah satu kegiatan pokoknya yaitu peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapka dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal yang berkualitas harus sesuai dengan standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai resiko yang ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya terdiri atas : 1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2. Ukur tekanan darah 3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas) 4. Ukur tinggi fundus uteri 5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan 7. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama massa kehamilan 8. Tes laboratorium (rutin dan khusus) 9. Tatalaksana kasus 10. Konseling termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi serta KB pasca persalinan. Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan golongan darah, hemoglobin, protein urine dan gula darah puasa. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi tinggi dan atau kelompok beresiko, pemeriksaan yang dilakukan adalah Hepatitis B, HIV, Sifilis, Malaria, Tuberkulosis, Kecacingan dan Thalassemia. Dengan demikian maka secara operasional, pelayanan antenatal disebut lengkap dab berkualitas apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan sebagai berikut Minimal 1 kali pada triwulan pertama Minimal 1 kali pada triwulan kedua Minimal 2 kali pada triwulan ketiga Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Tenaga Kesehatan yang
berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil adalah dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan, dan perawat.
D. Perumusan Masalah Dari isu aktual yang berkembang dan keterkaitan dengan judul Kertas Kerja Perseorangan (KKP), maka ditetapkan perumusan masalah yaitu Kurangnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas , dan menjadi masalah spesifik.
E. Metode Pengumpulan Data Pada Penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini penulis memerlukan data pendukung. Untuk keperluan data tersebut penulis menggunakan pengamatan langsung (observasi lapangan selama penulis bekerja di UPT Puskesmas Padasuka). Disamping itu digunakan pula metode telaahan literatur berupa Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Bandung 2009-2013, Laporan Tahunan UPT Puskesmas Padasuka Tahun 2011, serta beberapa literatur yang ada hubungannya dengan judul yang ditulis.
F. Pengertian dan Lingkup Bahasan Untuk menyamakan pengertian dan memperjelas pemahaman tentang judul Kertas Kerja Perseorangan ini, perlu diberikan pengertianpengertian yang membatasi ruang lingkup pembahasan.
Maka pengertian-pengertian sebagai berikut : 1. Ante Natal Care (ANC): pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) 2. Kala Karya (On The Job Training): suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan 3. Angka Kematian Bayi: banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun AKB per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
G. Sistematika Penulisan Penulisan Kertas Kerja Perorangan (KKP) ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN, Berisikan Perumusan Pengertian Penulisan. BAB II : GAMBARAN KEADAAN SEKARANG, Berisikan Visi dan Misi, Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Latar Belakang, Isu Aktual, Dasar Teori, Data,
Masalah, dan
Metode
Pengumpulan dan
Lingkup
Bahasan
Sistematika
Tugas, Sasaran, Program dan Kegiatan-kegiatan yang bermasalah, Gambaran Rencana Tingkat Capaian Kerja (PPS) dan Realisasi, dan Kerangka Pengukuran dan Indikator Kinerja yang dipergunakan. BAB III : GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN, Berisikan Sasaran, Kebijakan, Operasional, Program dan Kegiatan-kegiatan yang tingkat kinerjanya ingin ditingkatkan serta Pemilihan dan Penetapan Program dan Kegiatankegiatan yang ingin ditingkatkan kinerjanya. BAB IV : MASALAH PEMECAHANNYA, Berisikan Identifikasi dan Analisis Masalah, Memilih dan Menetapkan Sasaran,dan Rencana Kerja BAB V : PENUTUP
A. Visi dan Misi 1. Visi Sesuai dengan Perda Kepala Daerah Nomor 08 Tahun 2008, maka visi Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah Bandung Kota Sehat Yang Mandiri. 2. Misi Untuk mencapai Visi tersebut dilaksanakan melalui Misi-Misi sebagai berikut : a. Meningkatkan serta mendorong kesadaran individu, keluarga serta masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri. b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau. c. Mengutamakan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. d. Menggali potensi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
B. Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Dengan mengacu kepada Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, maka ditetapkan Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas sebagai berikut :
10
1. Tugas Pokok Melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kesehatan kepada masyarakat sesuai jenis dan kewenangannya. 2. Fungsi a. Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat b. Pelaksanaan operasional pelayanan dasar kesehatan masyarakat dan pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerja sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan pelayanan kesehatan c. Pelaksanaan ketatausahaan UPT d. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Puskesmas 3. Uraian Tugas a. Menyusun rencana kegiatan di lingkup UPT Puskesmas dan Puskesmas sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Dinas Kesehatan; b. Memimpin, mengatur, mengendalikan pelaksanaan kegiatan di lingkup UPT Puskesmas dan Puskesmas agar kinerja organisasi dapat tercapai; c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam rangka
pelaksanaan kegiatan di UPT Puskesmas dan wilayah kerjanya, termasuk mengkoordinir dan membimbing pelaksanaan fungsi-
11
fungsi manajemen UPT Puskesmas dan Puskesmas untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan; d. Menyusun dan bertanggung jawab dalam penyusunan SOP (Standar Operational Procedure) di UPT Puskesmas dan
Puskesmas wilayah kerjanya; e. Melaksanakan lokakarya mini Puskesmas, yaitu melaksanakan lokakarya Mini Tribulanan; f. Melaksanakan Puskesmas, mengolah Sistem yaitu data Pencatatan dan Pelaporan Terpadu dan
bertanggung serta
jawab
mengumpulkan terkait
informasi
yang
dengan
penyelenggaraan tugas-tugas Dinas (termasuk retribusi); g. h. i. Melaksanakan monitoring bulanan Melaksanakan Lokakarya Bulanan (Lokbul) Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah Dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya j. Melaksanakan pembinaan teknis kepada pelaksana program kesehatan di UPT Puskesmas dan Puskesmas, meliputi : Pelaksanaan supervisi program di lapangan; k. Menerima konsultasi dari Puskesmas wilayah kerjanya dan Puskesmas lain; l. Membina serta memberikan motivasi dan bimbingan kepada bawahan untuk bekerja secara efektif dan efisien;
12
m. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkup UPT Puskesmas wilayah kerjanya; n. Menyusun laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pimpinan; o. Melaksanakan pelayanan umum kesehatan sesuai kewenangan dan kompetensi yang dimiliki, termasuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita pada waktu-waktu yang telah
ditetapkan termasuk pemeriksaan rujukan medik gawat darurat yang perlu dilakukan setiap saat dibutuhkan; p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya
C. Sasaran, Program, dan Kegiatan-kegiatan yang Bermasalah Sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Bandung, sasaran utama dalam penyusuan kertas kerja perseorangan (KKP) ini adalah Setiap bayi, anak, ibu hamil, dan kelompok masyarakat resiko tinggi terllindungi dari penyakit. Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran tidak terdapat program dan kegiatan bermasalah atau yang tingkat kinerjanya rendah atau masih bermasalah. Akan tetapi beberapa indikator seperti kematian ibu dan kematian bayi, target yang harus dicapai adalah tidak adanya kematian ibu dan bayi, karena adanya kematian ibu atau bayi di suatu wilayah merupakan
13
sebuah Kejadian Luar Biasa (KLB). Suatu KLB harus menjadi prioritas kegiatan.
D. Gambaran Rencana Capaian Gambaran rencana capaian dan realisasi sekarang merupakan hasil yang telah dicapai dari program dan kegiatan saat ini. Berdasarkan hasil penilaian pencapaian sasaran masih ada program dan kegiatan yang bermasalah dan perlu ditingkatkan kinerjanya. Indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan secara spesifik, terukur dapat berupa output atau outcome. Gambaran rencana realisasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2011 Instansi Unit Kerja
Sasaran
Form : PPS
Prosentase Pencapaian Tingkat Capaian 99,1% Tercapai Tercapai Tercapai
<1%
0,73 %
Tercapai
14
E. Kerangka Pengukuran dan Indikator Kinerja yang Dipergunakan Untuk mengetahui pencapaian tingkat capaian program dan kegiatan dilakukan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dengan indikator: Input, Output, Outcome, Benefit dan Impact, rupiah, orang, buah dll. Adapun Kerangka Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) sebagai berikut: Tabel 2 Pengukuran Kinerja Kegiatan Instansi Unit Kerja Program Terciptanya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas : Dinas Kesehatan Kota Bandung : UPT Puskesmas Padasuka Uraian Melaksanakan kalakarya Ante Natal CareANC Indikator Input Dana SDM Output Terlaksananya Kalakarya Ante Natal CareANC Benefit Meningkatnya Terwujudnya Pelayanan ANC Ibu Hamil yang optimal Impact Menurunnya Jumlah Kematian Ibu dan Bayi Satuan Rp Orang Kali dengan nilai satuan bisa berupa:
12 1
Persen
100
Persen
100
15
A. Sasaran, Kebijakan, Operasional, Program dan Kegiatan-kegiatan yang tingkat kinerjanya ingin ditingkatkan 1. Sasaran Dalam upaya mencapai sasaran utama, yaitu: Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dengan indikator sebagai berikut : a. Umur harapan hidup b. Angka kematian bayi c. Jumlah kematian ibu d. Fasilitas pelayanan kesehatan melaksanakan SPM e. Prevalensi gizi buruk Dengan kebijakan operasional yang merupakan acuan yang memberikan arah program, yaitu Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2. Program dan Kegiatan Untuk mewujudkan sasaran dan kebijakan operasional tersebut diatas, maka ditetapkan program dan kegiatan sesuai Rencana Kerja Tahunan sebagai berikut
16
Tabel 3 RENCANA KERJA TAHUNAN Tahun 2012 Instansi Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kota Bandung : UPT Puskesmas Padasuka
Form : RKT
KEGIATAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR KINERJA RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
PROGRAM
URAIAN INDIKATOR
SA TU AN
(TARGET)
3 74 tahun
31/1000 KH
102/100.000 KH
80%
5 6 Melaksana Input kan Dana kalakarya Ante Natal SDM Care Output (ANC) Terlaksanany a Kalakarya Ante Natal Care (ANC) Benefit Meningkatnya Terwujudnya Pelayanan ANC Ibu Hamil yang optimal Impact Menurunnya Jumlah Kematian Ibu dan Bayi
15 1
Persen
100
Persen
100
<1%
B. Memilih dan Menetapkan Program dan Kegiatan-kegiatan yang ingin ditingkatkan kinerjanya Berdasarkan program dan kegiatan yang ingin ditingkatkan kinerjanya yaitu Program Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, dengan kegiatan :
17
1. Melaksanakan Audit Petugas dengan daftar tilik 2. Melaksanakan Kala Karya ANC 3. Menyediakan perlengkapan sarana pelayanan ANC yang lengkap dan modern Maka kegiatan yang diambil prioritas untuk ditingkatkan adalah kegiatan melaksanakan Kala Karya ANC untuk Petugas Kesehatan pada UPT Puskesmas Padasuka Dinas Kesehatan Kota Bandung.
18
A. Identifikasi dan Analisis Pemecahan Masalah Masalah merupakan kesenjangan antara pencapaian kinerja keadaan sekarang dengan pencapaian kinerja yang diinginkan. Berdasarkan hasil analisa pencapaian kinerja keadaan sekarang dan pencapaian kinerja yang diinginkan, sebagai hasil identifikasi yang menjadi masalah utama adalah Tinggina Jumlah Kematian Bayi. Adapun sebagai penyebab/ masalah masalah utama adalah : a. Kurang Optimalnya Sarana Prasarana b. Kurang Optimalnya Pelayanan ANC Ibu Hamil c. Kurang Optimalnya Sistem Rujukan d. Kurang Optimalnya Peran Posyandu Dan penyebab/masalah pokok yang prioritas adalah Kurang pokok sebagai penyebab
Optimalnya Pelayanan ANC Ibu Hamil. Adapun sebagai penyebab/masalah spesifik sebagai penyebab masalah pokok adalah: a. Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil b. Kurangya Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas c. Kurang baiknya pencatatan dan pelaporan d. Kurang optimalnya penggunaan buku KIA
19
Dan penyebab/masalah spesifik yang prioritas adalah Kurangya Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas. Dengan adanya masalah pokok dan masalah spesifik ini maka pelayanan ANC ibu hamil kurang optimal, sehingga dapat menyebabkan tinggibya jumlah kematian bayi yang berakibat rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Pohon Masalah dan Analisa USG sebagai berikut :
20
4 AKIBAT
1 SEBAB
2A
2B
2C
2D
3A
3B
3C
3D
Keterangan : Masalah utama yang dihadapi adalah No. 1 Penyebab Pokok No. 1 yang dominan adalah No. 2B Penyebab spesifik No. 2B yang dominan adalah No. 3B Akibat masalah utama No.1 adalah No.4.
21
ANALISIS USG Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut : U : Urgency (biasanya dampak masalah yang sangat mendesak, berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia dan lingkungan) S : Seriousness (tingkat kesungguhan, berhubungan dengan waktu untuk penangan masalah ) . G :Growth (tingkat perkiraan akan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya) Penilaian terhadap kriteria menggunakan skala dari angka 1 sampai dengan 5 seperti dibawah ini : PENILAIAN KRITERIA NILAI 5 4 3 2 1 KRITERIA SERIOUSNESS SANGAT SERIUS SERIUS CUKUP SERIUS KURANG SERIUS SANGAT KURANG SERIUS
URGENCY SANGAT URGEN URGEN CUKUP URGEN KURANG URGEN SANGAT KURANG URGEN
GROWTH SANGAT TUMBUH TUMBUH CUKUP TUMBUH KURANG TUMBUH SANGAT KURANG TUMBUH
Dengan menjumlahkan U+S+G nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternatif Masalah Pokok yang Dominan (2B)
22
Tabel 4 Analisis Penetapan Penyebab/Masalah Pokok Yang Dominan Nilai No. Masalah pokok 1. Kurang Optimalnya Sarana Prasarana 2. Kurang Optimalnya Pelayanan ANC Ibu Hamil 3. Kurang optimalnya sistem rujukan 4. Kurang Optimalnya Peran Posyandu Urgen (U) 5 5 Kriteria Serious Growth (S) (G) 4 4 5 5 Total 13 15 Prioritas 3 1*)
5 5
5 3
4 4
14 12
2 4
Tabel 5 Analisis Penetapan Penyebab Masalah Spesifik Yang Dominan Nilai No. 1. Masalah Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil Kurangnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas Kurangnya baiknya pencatatan dan pelaporan Kurang optimalnya penggunaan buku KIA Urgen (U) 4 Kriteria Serious Growth (S) (G) 4 4
Total 12
Prioritas 4
2.
15
1*)
3.
13
4.
14
23
B. Pemilihan dan Penetapan Sasaran Dari hasil identifikasi dan analisis masalah untuk pemecahan masalah, ditetapkan sasaran yang akan dicapai yaitu sasaran utama, sasaran pokok dan sasaran spesifik. Penetapan sasaran (pernyataan positif) merupakan kebalikan dari penetapan masalah (pernyataan negatif). Gambar 2 Pohon Sasaran (PernyataanPositif)
Jika
2A 2B 2C 2D
3A
3B
3C
3D
24
Keterangan : Sasaran utama yang dihadapi adalah No. 1 Sasaran pokok yang dominant adalah No.2B Sasaran spesifik yang dominant adalah No.3B
C. Rencana Kerja 1. Penetapan Alternatif Kegiatan Untuk mewujudkan sasaran spesifik dominan yaitu Terciptanya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas perlu mengidentifikasikan alternatif-alternatif kegiatan yang dapat dilaksanakan melalui analisis dengan ReSBaK a. Melaksanakan Audit Petugas dengan daftar tilik b. Melaksanakan Kala Karya ANC c. Menyediakan perlengkapan sarana pelayanan ANC yang lengkap dan modern. Berdasarkan hasil analisis ReSBaK dari alternatif-alternatif mendesak
kegiatan tersebut, maka alternatif kegiatan terbaik, paling adalah Melaksanakan Kala Karya ANC.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Pohon Alternatif Kegiatan dan Analisis ReSBaK sebagai berikut :
25
A
Melaksanakan Audit Petugas dengan daftar tilik
C
Menyediakan perlengkapan sarana pelayanan ANC yang lengkap dan modern
26
Keterangan : Kotak A, B dan C adalah alternatif kegiatan untuk mewujudkan sasaran (3B) Kotak B merupakan alternatif kegiatan yang terbaik dan mendesak Analisis ReSBaK
Nilai 5 4 3 2 1 Realistis Sangat Realistis Realistis Cukup Realistis Kurang Realistis Sangat Kurang Realistis Sumber daya Sangat Tersedia Tersedia Cukup Tersedia Kurang Tersedia Sangat Kurang Tersedia Baiknya Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Kewenangan Sangat Berwenang Berwenang Cukup Berwenang Kurang Berwenang Sangat Kurang Berwenang
Dengan mengalikan Re x S x Ba x K, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternatif kegiatan terbaik yang dominan (B)
Tabel 6 Analisa ResBak Pemilihan Alternatif/Kegiatan (dari pohon kegiatan) No Alternatif Kegiatan Re S Ba K 1 Melaksanakan Audit Petugas 5 4 4 5 dengan daftar tilik 2 Melaksanakan Kala Karya ANC 5 5 5 4 3 Menyediakan perlengkapan 5 4 4 1 sarana pelayanan ANC yang lengkap dan modern
Berdasarkan analisis ReSBaK, maka kegiatan terbaik yang dipilih yaitu : Alternatif Kegiatan No. 2 adalah Melaksanakan Kala Karya ANC
27
Matrik Rincian Kerja a. Menetapkan Sasaran Umum Sasaran kegiatan yang terpilih terbaik dan mendesak dari Pohon Alternatif Kegiatan masih merupakan sasaran umum, belum merupakan sasaran yang segera dapat dilaksanakan. Sasaran umum yang terpilih adalah Terciptanya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas. b. Sasaran Khusus Sasaran umum harus dirubah menjadi sasaran khusus, yang sifatnya: Spesifik, berorientasi pada hasil, terukur (kualitas dan kuantitas), tempat pelaksanaan, berapa lama, kapan dimulai, kapan berakhir, siapa pelaksana, berapa jumlah biaya, darimana sumbernya, unit mana sebagai pelaksana. Sebagai sasaran khusus adalah Terciptanya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh 15 orang Petugas Kesehatan melalui Kala Karya Ante Natal Care (ANC) selama 1 hari pada tanggal 12 September 2012 dengan biaya sebesar
Rp.2.850.000,- yang berasal dari APBD II Kota Bandung dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Padasuka Dinas Kesehatan Kota Bandung
28
Dokter SpOG
Kasubag TU
Staf Umum
5
Bendahara
Staf Adm
Ka UPT
Terciptanya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh 15 orang Petugas Kesehatan melalui Kala Karya Ante Natal Care (ANC) selama 1 hari pada tanggal 12 September 2012 dengan biaya sebesar Rp. 2.850.000,- yang berasal dari APBD II Kota Bandung dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Padasuka Dinas Kesehatan Kota Bandung
Melaksanakan Kala Karya Ante Natal Care (ANC) pada 15 orang Petugas Kesehatan melalui selama 1 hari pada tanggal 12 September 2012 dengan biaya sebesar Rp. 2.850.000,- yang berasal dari APBD II Kota Bandung dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Padasuka Dinas Kesehatan Kota Bandung
3 4.
PELAKSANAAN
Persiapan peserta Persiapan Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Kala Karya Pemantauan Penilaian Pelaporan Jumlah
1 1 1
PK3 PK4
PK3 PK3 PK3 PK3 PK3 PK4 PK4 PK4 PK4 PK4
5 6
PK5 PK5 PK5 PK5 PK5 PK5 PK5 PK5 PK5 PK5 PK6 PK6 PK6 PK5 PK5 PK7 PK7 PK7 PK7 PK7
PENGENDALIAN
7 8
29
Jumlah
7 7 6 6 10 5 6 5
Penanggung Jawab
4.
: Nomor 2 : Pembentukan Tim Pelatih dan Penyusunan Materi : 4-6 September 2012 : Kepala UPT Puskesmas
Penanggung Jawab Ka UPT Dokter, Staf Adm, Staf Umum, Bidan Koordinator Dokter, Kasubag TU, Staf Umum, Bidan Koordinator Bendahara 7 Waktu Biaya (Rp)
Uraian Kerja Menentukan materi dan pelatih Menyusun paket bahan bagi peserta
3 hari
100.000,-
3.
4.
30
Uraian Kerja Membuat surat undangan Kala karya Menandatangani dan menggandakan surat undangan kalakarya Mengadakan koordinasi dengan kasie yandas DKK Mendistribusikan surat undangan pelatihan Menyelesaikan administrasi keuangan Jumlah
3.
4. 5.
: Nomor 4 : Persiapan sarana dan prasarana :10-11 September 2012 : Kepala UPT Puskesmas
Penanggung Jawab Ka UPT, Staf Umum Kasubag TU, Staf Umum Kasubag TU, Bikor, Staf Adm, Staf Umum, Bendahara 6 Waktu Biaya (Rp)
Uraian Kerja Menyiapkan tempat dan kursi peserta Menyiapkan sound system, papan tulis, infokus Menyiapkan ATK, alat tulis dan absensi peserta
2 hari
300.000
4.
(1 hari)*) 300.000
31
Uraian Kerja Menyiapkan Konsumsi, honor pelatih Membuka Pelatihan Memberikan materi, diskusi, tanya jawab, praktek, Memberian honor pelatih
2. 3.
1 hari
2.000.000
4. 5.
Uraian Kerja Menentukan waktu pemantauan Menentukan aspek yang dipantau Melaksanakan pemantauan
9 hari
100.000
4.
32
Uraian Kerja Mempelajari dan meneliti hasil pemantauan dan membandingkan dengan standar Mengidentifikasi bila ada penyimpangan Memberikan masukan balikan Mengambil tindakan korektif pada penyimpangan Menyimpan hasil penyimpangan Jumlah
2.
9 hari
3. 4. 5.
9 hari
Uraian Kerja Menyiapkan data laporan, menyusun konsep, mengetik konsep laporan Meneliti dan mengkoreksi konsep laporan, mengetik ulang laporan Menandatangani laporan Menggandakan dan menyampaikan laporan kepada yang berkepentingan Menyelesaikan administrasi keuangan Jumlah
2. 3. 4.
10 hari 100.000
33
2. Rekapitulasi Biaya
Tabel 15 REKAPITULASI BIAYA NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. POKOK AKHIR Pelaksanaan Rapat Pembentukan Tim Pelatih dan Penyusunan Materi Persiapan peserta Persiapan Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Kala Karya Pemantauan Penilaian Pelaporan Jumlah BIAYA (Rp) 100.000 200.000 50.000 300.0000 2.000.000 100.000 100.000 2.850.000
3. Jadwal Kegiatan
34
Berdasarkan pemilihan sasaran pokok dominan, sasaran spesifik dominan dan pemilihan alternatif kegiatan terbaik dan mendesak, maka kegiatan terbaik dan mendesak masih merupakan sasaran umum dan perlu disahihkan dengan cara membuat MRK, PK, Rekapitulasi Biaya, dan Penjadwalan. Sasaran yang disahkan seperti yang tercantum dalam MRK tersebut selanjutnya dilanjutkan melalui dukungan dan motivasi dari pihak-pihak terkait seperti yang tampak pada MRK (Si A Bi Di Ba) atau paket kerja masing-masing. Untuk maksud tersebut penulis harus mampu menggerakan pihak-pihak terkait tadi dalam mewujudkan sasaran umum dengan sebaikbaiknya. Akhirnya sasaran umum yang telah disahihkan tersebut dikendalikan dengan cara Laporan Pengendalian Status Sasaran (LPSS). Pengendalian sasaran merupakan tahap akhir (ke lima) dalam manajemen PKT, pengendalian bertujuan agar pelaksanaan kegiatan tetap berjalan pada alur yang telah direncanakan. Pengendalian yang efektif berkaitan dengan penetapan dengan standar aturan, pengukuran dari hasil kegiatan kerja, penilaian hasil kerja (membandingkan hasil kerja terhadap standar), dan tindakan koreksi pada waktu yang tepat sehingga berbagai pekerjaan untuk mewujudkan sasaran dapat dilakukan tepat pada waktunya.
35
4. Laporan Pengendalian Status Sasaran Adapun bentuk Laporan Pengendalian Status Sasaran (LPSS) untuk dilaksanakan dari tanggal 3 s/d 13 September 2012 oleh UPT Puskesmas Padasuka seperti terlihat pada tabel 17 berikut ini :
36
BAB V PENUTUP
Masalah utama adalah Tingginya Jumlah Kematian Bayi. Hal ini disebabkan oleh : 1. Masalah Pokok a. Kurang Optimalnya Sarana Prasarana b. Kurang Optimalnya Pelayanan ANC Ibu Hamil c. Kurang optimalnya sistem rujukan d. Kurang Optimalnya Peran Posyandu 2. Masalah spesifik a. Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil b. Kurangnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas c. Kurangnya baiknya pencatatan dan pelaporan d. Kurangnya baiknya pencatatan dan pelaporan Masalah pokok yang dominan adalah Kurang Optimalnya Pelayanan ANC Ibu Hamil. Masalah yang spesifik yang dominan adalah Kurangnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil oleh Petugas. Pemecahan masalahnya adalah melaksanakan Kala Karya ANC.
37
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Ed. Revisi. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. Anonim, 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA), Departemen Kesehatan RI. Jakarta Anonim, 2009. Rencana Strategis (RENSTRA) Kota Bandung Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013. Bandung. Anonim, 2009. Sistem Kesehatan Kota Bandung, Perda Kota Bandung No 10 Tahun 2009. Bandung Anonim, 2008. Isu Aktual Sesuai Tema. Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta Anonim, 2008. Kebijakan Pembangunan Substansi, Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Anonim, 2008. Kertas Kerja Perorangan (KKP),Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta Anonim, 2008. Pola Kerja Terpadu (PKT), Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Anonim, 2008. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Bandung tahun 2008-2013. Bandung Anonim, 2008. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2025. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008. Bandung Anonim, 2008. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota, Permenkes No 741 tahun 2008, Biro Hukum dan Organisasi Setjen Depkes RI, Jakarta. Anonim, 2008. Tupoksi Substansi Lembaga, Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Anonim, 2007. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung
38
Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung. Bandung Anonim. 2004. Kebijakan Dasar Puskesmas. Kepmenkes No 128 Tahun 2004, , Departemen Kesehatan RI, Jakarta Anonim, 1999. Pedoman Diklat Kala Karya / OJT, Departemen Kesehatan RI, Jakarta Anonim, 1999. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid 2. Departemen Kesehatan RI. Jakarta Anonim, 1998. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar, Departemen Kesehatan RI. Jakarta http://id.shvoong.com/business-management/management/2058328-jobtraining-ojt/, diunduh tanggal 22 Juni 2012 http://mdgs-dev.bps.go.id/main.php?link=ingoal5, diunduh tanggal 22 Juni 2012 Stalker, P. 2008. Mari Kita Suarakan MDGS. Millenium Development Goals, Bapenas & UNDP. Jakarta. Sistem Kesehatan Nasional, 2009 UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009
39
LAMPIRAN
40
TUPOKSI
Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kesehatan kepada masyarakat sesuai jenis dan kewenangannya
Fungsi : a. Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat b. Pelaksanaan operasional pelayanan dasar kesehatan masyarakat dan pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerja sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. c. Pelaksanaan ketatausahaan UPT d. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Puskesmas
41
URAIAN TUGAS KEPALA UPT PUSKESMAS a. Menyusun rencana kegiatan di lingkup UPT Puskesmas dan Puskesmas sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Dinas Kesehatan; b. Memimpin, mengatur, mengendalikan pelaksanaan kegiatan di lingkup UPT Puskesmas dan Puskesmas agar kinerja organisasi dapat tercapai; c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan kegiatan di UPT Puskesmas dan wilayah kerjanya, termasuk
mengkoordinir dan membimbing pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen UPT Puskesmas dan Puskesmas untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan; d. Menyusun dan bertanggung jawab dalam penyusunan SOP (Standar Operational Procedure) di UPT Puskesmas dan Puskesmas wilayah kerjanya; e. Melaksanakan lokakarya mini Puskesmas, yaitu melaksanakan
Lokakarya Mini Tribulanan; f. Melaksanakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas, yaitu bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data serta informasi yang terkait dengan penyelenggaraan tugas-tugas Dinas (termasuk retribusi); g. h. i. Melaksanakan monitoring bulanan Melaksanakan Lokakarya Bulanan (Lokbul) Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah Dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya
42
j.
Melaksanakan pembinaan teknis kepada pelaksana program kesehatan di UPT Puskesmas dan Puskesmas, meliputi : Pelaksanaan supervisi program dilapangan;
k.
l.
Membina serta memberikan motivasi dan bimbingan kepada bawahan untuk bekerja secara efektif dan efisien;
m. Melaksanakan monitoringdan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkup UPT Puskesmas wilayah kerjanya; n. Menyusun laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pimpinan; o. Melaksanakan pelayanan umum kesehatan sesuai kewenangan dan kompetensi yang dimiliki, termasuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita pada waktu-waktu yang telah ditetapkan termasuk pemeriksaan rujukan medik gawat darurat yang perlu dilakukan setiap saat dibutuhkan; p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya
43
RIWAYAT HIDUP
Nama NIP Tempat/Tgl lahir Alamat Kantor Alamat Kantor No Hp Istri Anak
: dr. Dadan Mulyana Kosasih : 19790202 200501 1 006 : Bandung/ 2 Februari 1979 : Jl. Wartawan II No. 11 Turangga Bandung : UPT Puskesmas Padasuka : Jl. Padasuka No. 3 Bandung : 08157105550 : dr. Putri Teesa RS, M.Kes, AIFO : Rifadly Mulya Widyadhana Vanya Daneesha Paramitha Bianca Daneesha Allodhiya
Riwayat Pendidikan 1985-1990 1990-1991 1991-1994 1994-1997 1997-2001 2001-2004 : SDN Sejahtera I Bandung : SDN 5 Palu : SMPN 1 Bandung : SMAN 2 Bandung : S1 Kedokteran Umum UNPAD : Profesi Dokter UNPAD
44
Riwayat Pekerjaan 2004 2005 2005 2006 2007 2007 2008 2008 2012 : Dokter Praktek Swasta : Dokter Fungsional Puskesmas Winong Kab Cirebon : Dokter Fungsional Puskesmas Palimanan Kab Cirebon : Dokter Fungsional Puskesmas Buah Batu Bandung : Plt Kepala Puskesmas Cisaranten Wetan Bandung : Dokter Fungsional Puskesmas Moh. Ramdhan Bandung : Penanggung Jawab Puskesmas Moh. Ramdhan Bandung : Kepala UPT Puskesmas Ujungberung Indah Bandung : Kepala UPT Puskesmas Padasuka Bandung
Pelatihan/Training/Kursus Pelatihan Penanganan Cedera Olahraga, Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Bapelkes, Bandung, Tahun 2006 Pelatihan PPGD Untuk Dokter, RS DR. Hasan Sadikin, Bandung, Tahun 2008 Pelatihan Manajemen Puskesmas, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Bandung, Tahun 2008 Pelatihan TOT P2KB Untuk Dokter Umum, Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Bandung, Tahun 2009 The Training Programme For Youngs Leaders Bidang Kesehatan, Setneg RI-JICA, Jakarta-Tokyo-Nagano, Tahun 2011 Prestasi Dokter Teladan Kota Bandung Tahun 2011 Organisasi Yang Diikuti IDI (Ikatan Dokter Indonesia) PDUI (Perhimpunan Dokter Umum Indonesia) IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat) AMP (Atlas Medical Pioneer)
45