You are on page 1of 11

Program Studi : TKJ Eksperimen : Admin Server No. Eksperimen : 08 I.

Tujuan

QoS (Quality Of Service) - Mikrotik

Nama Kelas Instruktur

: Fajar Wardani : XII TKJ B : Pak Dodi

1. Siswa dapat mengetahui pengertian dan macam-macam dari QoS. 2. Siswa dapat mengkonfigurasi QoS dengan menggunakan system operasi Mikrotik. 3. Siswa dapat mengimplementasikan konfigurasi QoS berdasarkan bandwidth yang telah ditentukan untuk masing-masing network/host.

II. Pendahuluan
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan PDD. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. Terdapat beberapa factor yang dapat menurunkan nilai QoS, seperti : Redaman, Distorsi, dan Noise. QoS (Quality of Service) : the collective effect of service performance which determines the degree of satisfaction of a user of the service. International Telecommunication Union (ITU).

Beberapa jenis trafik dalam telekomunikasi QoS didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang
Fajar Wardani XII TKJ B Page 1

berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Ilustrasi antrian pengiriman informasi dalam telekomunikasi Parameter QoS Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. Performansi merupakan kumpulan dari beberapa parameter besaran teknis, yaitu : Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Packet Loss, merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan diterima. Tabel 2.4 Packet loss KATEGORI DEGREDASI PACKET LOSS Sangat bagus 0 Bagus 3% Sedang 15 % Jelek 25 % Delay (latency), adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Adapun komponen delay adalah sebagai berikut:

Fajar Wardani XII TKJ B

Page 2

Jenis Delay Algorithmic delay Packetization delay

Serialization delay Propagation delay

Coder (Processing) Delay

Tabel 4.1 Komponen delay Keterangan Delay ini disebabkan oleh standar codec yang digunakan. Contohnya, Algorithmic delay untuk G.711 adalah 0 ms Delay yang disebabkan oleh pengakumulasian bit voice sample ke frame. Seperti contohnya, standar G.711 untuk payload 160 bytes memakan waktu 20 ms. Delay ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk pentransmisian paket IP dari sisi originating (pengirim). Delay ini terjadi karena perambatan atau perjalanan. Paket IP di media transmisi ke alamat tujuan. Seperti contohnya delay propagasi di dalam kabel akan memakan waktu 4 sampai 6 s per kilometernya. Waktu yang diperlukan oleh Digital Signal Processing (DSP) untuk mengkompres sebuah block PCM, nilainya bervariasi bergantung dari codec dan kecepatan prosessor

Ilustrasi Delay dalam telekomunikasi

Fajar Wardani XII TKJ B

Page 3

Tabel 4.2 One-Way Delay/Latensi KATEGORI LATENSI BESAR DELAY Excellent < 150 ms Good 150 s/d 300 ms Poor 300 s/d 450 ms Unacceptable > 450 ms Jitter, atau variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay ,berhubungan eart dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada taransmisi data di jaringan. Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter. Tabel 2.3 Jitter PEAK JITTER 0 ms 0 s/d 75 ms 76 s/d 125 ms 125 s/d 225 ms

KATEGORI DEGRADASI Sangat bagus Bagus Sedang Jelek

MOS (Mean Opinion Score) Kualitas sinyal yang diterima biasanya diukur secara subjektif dan objektif. Metoda pengukuran subyektif yang umum dipergunakan dalam pengukuran kualitas speech coder adalah ACR (Absolute Category Rating) yang akan menghasilkan nilai MOS (Mean Opinion Score). Tes subyektif ACR meminta pengamat untuk menentukan kualitas suatu speech coder tanpa membandingkannya dengan sebuah referensi. Skala rating umumnya mempergunakan penilaian yaitu beruturut turut: Exellent, Good, Fair, Poor dan Bad dengan nilai MOS (Mean Opinion Score) berturut turut: 5, 4, 3, 2 dan 1. Kualitas suara minimum mempunyai nilai setara MOS 4.0. Echo Cancelation Untuk menjamin kualitas layanan voice over packet terutama disebabkan oleh echo karena delay yang terjadi pada jaringan paket maka perangkat harus menggunakan teknik echo cancelation. Persyaratan performansi yang diperlukan untuk echo canceller harus mengacu standar internasional ITU G.165 atau G.168. Post Dial Delay PDD (Post-Dial Delay) yang diijinkan kurang dari 10 detik dari saat digit terakhir yang dimasukkan sampai mendapatkan ringing back.
Page 4

Fajar Wardani XII TKJ B

III. Alat dan Bahan


1. Sistem Operasi Mikrotik 2. Virtual Machine (Virtualbox) 3. Web Server (untuk pengecekan download)

IV. Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan. 2. Konfigurasi ip router dan host. a. Host 1 IP Address : 172.16.16.2/24 Gateway : 172.16.16.1 b. Host 2 IP Address : 172.16.16.3/24 Gateway : 172.16.16.1 c. Router (QoS) IP Address (ether1) : 172.16.16.1/24 Dengan menggunakan perintah ip address add address=172.16.16.1/24 interface=ether2 IP Address (ether2) : 192.168.1.3/24 Dengan menggunakan perintah ip address add address=172.16.16.1/24 interface=ether2 d. Web server IP Address : 192.168.1.20/24 3. Cek pada router apakah pengaturan IP Address sudah benar atau belum dengan menggunakna perintah ip address print 4. Lakukan konfigurasi NAT pada router untuk mengaktifkan QoS pada router dengan menggunakan perintah ip firewall nat add action=masquerade out-interface=ether2 chain=srcnat 5. Cek apakah konfigurasi NAT sudah benar atau belum dengan menggunakan perintah ip firewall nat print 6. Lakukan konfigurasi rule queue simple sesuai dengan bandwidth yang telah ditentukan dengan menggunakan perintah queue simple add name=Host1 interface=ether1 targetaddresses=172.16.16.2 max-limit=64000/64000 queue simple add name=Host2 interface=ether1 targetaddresses=172.16.16.3 max-limit=128000/128000 7. Cek kembali apakah bandwidth yang telah diberikan sama dengan bandwidth yang telah ditentukan dengan menggunakan perintah queue simple print 8. Cek pada Host 1 dan Host 2 dengan download dari web server.
Fajar Wardani XII TKJ B Page 5

V. Hasil Pengamatan
1. Konfigurasi IP Address Host 1

Fajar Wardani XII TKJ B

Page 6

2. Konfigurasi IP Address Host 2

Fajar Wardani XII TKJ B

Page 7

3. Konfigurasi IP Address Router sebagai QoS

4. Konfigurasi NAT pada router

Fajar Wardani XII TKJ B

Page 8

5. Konfigurasi queue simple pada router

Fajar Wardani XII TKJ B

Page 9

6. Hasil download dari Host 1 melalui web server

Fajar Wardani XII TKJ B

Page 10

7. Hasil download dari Host 2 melalui web server

VI. Kesimpulan
1. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. 2. Beberapa faktor pengganggu dalam jaringan yang menyebabkan turunya nilai QoS adalah redaman, distorsi, noise, crosstalk, dan echo. 3. Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. 4. Dengan menggunakan QoS, bandwidth dalam suatu jaringan atau topologi akan termanage lebih baik lagi.

Fajar Wardani XII TKJ B

Page 11

You might also like