Professional Documents
Culture Documents
Menurut Syafran yang penting tidak menimbulkan celah protes seperti beberapa
waktu lalu. Karena protes minta penertiban bukan hanya dari masyarakat luar, tapi
ada dari tokoh dan masyarakat Lembak sendiri. Begitu juga dengan payung nantinya
seberapa tingginya apakah menutupi pemandangan danau atau tidak. Sebab bila
mengganggu, itu namanya sudah menganggu kenyamanan, melanggar ketertiban
umum dan ini harus ditertibkan.
''Kalau keramba tergantung dari BKSDA sendiri karena ada aturannya. Silakan kita
dengar sendiri,'' ucap Syafran.
Sementara itu piak BKSDA yang diwakili Darmawan juga orang Lembak menuturkan,
secara pribadi sebenarnya ia mendukung.
''Tapi untuk DDTS ada aturan yang mengikatnya, yakni UU No 5 tahun 1992 Danau
Dendam merupakan kawasan cagar alam, tidak boleh disentuh sedikitpun,''
tegasnya.
Kesimpulannya BKSDA tetap tidak bisa memberikan izin keramba pada pedagang.
Danau Dendam hanya boleh digunakan untuk kepentingan politik. Pernyataan ini
sempat mendapat reaksi keras dari pedagang.
menurut Thaing pedagang mengerti aturan itu, tapi apakah pemerintah hanya
membuat pelarangan saja.
1 of 2 5/5/2008 10:56 AM
Bengkulu Ekspress Online - Pedagang Danau Dendam Boleh Pasang Payung http://www.bengkuluekspress.com/mod.php?mod=publisher&op=viewar...
Tanpa ada solusi atau konsekuensi. Kalau aturan itu tahun 1992, Danau Dendam itu
dulu milik nenek moyang warga Lembak, mereka cucu-cucunya.
Kalau merusak ekosistim apanya yang rusak. Malah kawasan Danau Dendam
mengarah ke Air Sebakul sudah dirambah, semua rusak, BKSDA tidak marah tidak
melarang. Justru kami warga yang mati-matian memperjuangkannya agar itu tidak
terjadi. BKSDA satupun tidak ada yang turun,'' ucap Thaing lantang.
Atas pernyataan ini Syafran Junaedi pun menegaskan kalau negara sudah
menetapkan aturan semua pihak wajib mematuhinya terlepas setuju atau tidak.
Sementara itu Ketua Komisi II Irman Sawiran menuturkan, Bapak/Ibu tadi sudah
dengar sendiri prinsipnya untuk payung Pemkot setuju, kalau keramba UU yang tidak
membenarkan, bukan pihak BKSDA. Kalau soal protes, bukan cuma warga, Pemkot
dan dewan juga protes, dulu kita sudah anggarkan dana untuk penaburan benih di
Danau Dendam tapi juga tidak boleh. Tapi ini memang sudah aturannya''.
Akhirnya sekitar pukul 12.00 WIB hearing pun berakhir. Pedagang DDTS harus puas
dengan hanya bisa memasang payung untuk pelindung. Ini pun disarankan Asisten I
bentuk payung yang bagus dari coca cola atau teh sosro.
Redaksi
Bengkulu Ekspress Bukan payung-payung plastik seperti di pasar-pasar yang menimbulkan kesan
Graha Pena kumuh. Lebih lanjut dari Disperindag sendiri bersedia memberikan pelatihan
Bengkulu Ekspress pelayanan usaha asalkan atas usulan pedagang. (166)
Jl. Jati No. 18
Telp. :+62-736-20409
Fax. :+62-736-20409
redaksi@
Berita Kota Lainnya
bengkuluekspress.com
Walikota Instruksikan Pakai Sarafal Anam
Akhir Bulan, Biro Opeg Bahas Kuota CPNS 2008
Warga Pasar Baru Protes Data Recovery
SK Guru Bantu Ngambang di BKN
BUMD Dituding Gerogoti APBD
Pedagang K5 Pasar Minggu Bakal Ditata
Pemilu 2009, Kuota Perempuan 30 Persen
PII Pilih Bintang Pelajar
Usulan 1.452 CPNS Masih Ngambang
Hari Ini Walikota Keliling Kota dengan Club Sepeda
2 of 2 5/5/2008 10:56 AM