You are on page 1of 4

Contoh Penelitian Televisi

Penyelenggaraan Program S1 PGSD-A Komponen Penyelenggaraan 1) Mahasiswa dan kemahasiswaan Dalam melaksanakan Program Pendidikan Guru S-1 PGSD berasrama ini, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ditunjuk sebagai salah satu penyelenggara dari 13 LPTK yang ditunjuk. Hasil kesepakatan Rektor UNESA, Ditjen Dikti, dan Ditjen PMPTK, UNESA memperoleh daerah binaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 5 kabupaten/kota yakni Kota Kupang, kabupaten Kupang, Timur Tengah Selatan, Sumba Barat, Ngada, dan Ende. Oleh karena itu, mahasiswa S1 PGSD-A berasal dari NTT dengan 5 kabupaten/kota. Pembinaan kemahasiswaan untuk mahasiswa S1 PGSD-A, disamping dilakukan di kampus sebagai konteks pembelajaran, juga dilakukan di asrama. Mengingat asrama merupakan tempat pembentukan karakter calon guru tidak hanya sekedar tempat kost maka dibuatkan beberapa program kegiatan sebagai berikut. Pengembangan kepribadian mahasiswa. Yang termasuk kegiatan pengembangan kepribadian adalah kegiatan kerokhanian dan kegiatan pengembangan kedisiplinan kehidupan di asrama. Kegiatan kerokhanian khususnya kristen dan katolik dilaksanakan setiap minggu sekali tiap hari Jumat dan Sabtu. Selain itu hari hari Minggu mahasiswa perlu ke gereja untuk melaksanakan ibadah. Selain itu merayakan kegiatan keagamaan misalnya hari Natal. Untuk menjaga kedisiplinan mahasiswa telah dibuat tata tertib baik tata tertib kehidupan di asrama maupun di kampus. Kehidupan Bermasyarakat. Untuk menyiapkan mahasiswa nantinya bisa terjun di masyarakat dengan baik, maka di asrama dilatih bagaimana cara memanajemen kehidupan di ... Read More Makna Pengorbanan sebagai Sumber Etis, Moral dan Spiritual Menurut Moh Sholeh (2003) ketika pikiran dan kesadaran seseorang dipenuhi dan dirasuki dorongan untuk mengeksploitasi sumber-sumber penopang keseimbangan dan harmoni semesta, baik sumber daya ekologis berupa kekayaan alam, lebih-lebih sumber etis, moral dan spiritual, yang merupakan penyangga utama keluhuran manusia, dan terus-menerus mengumbar angkara murka, pengharapan kita akan hadirnya sifat-sifat terpuji dari akal budi yang luhur, berkorban demi kepentingan bersama, mementingkan orang lain, bagai pungguk merindukan bulan. Alih-alih berkorban demi kepentingan bersama, malahan beragam keserakahan akan mendorongnya untuk menatap nanar milik orang lain dan menunggu kelengahannya. Modus vivendi-nya bisa melalui tipu muslihat yang halus ataupun dengan cara-cara paksaan dan kekerasan, mulai dengan gendam, hipnotis, mencopet, menodong, merampas, dan merampok dengan mengancam nyawa pemiliknya. Dalam masyarakat tragik, memang kita seperti iklan cola-cola, always dicekam oleh kepungan ketakutan. Rasa aman menjadi suatu yang mahal. Nihilnya freedom from fear, kata Fromm. Padahal mestinya freedom from fear ditularkan secara massal. Entri point ke arahnya adalah dengan membangun dan membangkitkan sifat dan sikap berkorban, mementingkan orang lain, menolong yang membutuhkan, memberi yang meminta, melindungi dan memberi rasa aman bagi yang lemah, dan membebaskan pikiran dari ketakutan dan bayangan-bayangan ancaman. Jiwa rakus hanya akan melahirkan individu-individu tragik, individu yang lahir akibat hilangnya toleransi. Toleransi hilang misalnya karena kegagalan ... Read More Peran Penelitian Kuantitatif Dalam Teknologi Pembelajaran [caption id="attachment_430" align="alignleft" width="205" caption="Prof Dr I Wayan Ardhana"][/caption] Dibandingkan dengan penelitian dan jenis disciplined inquiry lainnya (penelitian kualitatif dan pengembangan), penelitian kuantitatif lebih banyak dipergunakan dalam menulis tesis dan disertasi di PPS Universitas Negeri Malang. Di sini yang dimaksudkan dengan penelitian kuantitatif adalah berbagai bentuk penelitian eksperimen, penelitian ex post fakto, studi korelasi, termasuk penelitian survei yang bersifat deskriptif. Meskipun belum pernah dilakukan survei terhadap metode penelitian yang dipergunakan oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Pembelajaran dalam menulis tesis atau disertasinya, menurut perkiraan saya, sekitar 50% dari tesis mahasiswa merupakan pengembangan, 30% berbentuk penelitian kuantitatif, dan sisanya 20% berbentuk

1/4

penelitian tindakan kelas dan/atau penelitian kualitatif. Pada jenjang S3, sekitar 70% disertasi mahasiswa ditulis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan 30% lainnya menggunakan pendekatan kualitatif atau merupakan pengembangan. Dari gambaran di atas, penelitian kuantitatif terkesan lebih populer dan lebih banyak dipergunakan dalam meneliti persoalan-persoalan dalam teknologi pembelajaran. Survei yang dilakukan terhadap 303 artikel penelitian yang dimuat dalam jurnal penelitian AECT yang terbit sejak tahun 1953 (pada saat itu bernama AV Communication Review) sampai dengan tahun 1996 ( yang sudah berubah namanya menjadi Education Technology Research and Development, ETR&D) memperlihatkan 266 (88%) di antaranya menggunakan pendekatan kuantitatif, berupa eksperimen murni, eksperimen kuasi, dan studi seri ... Read More Perkembangan Moral Peserta Didik Usia Dini Di dalam kehidupan bermasyarakat arti nilai sebuah moral sangat penting. Dalam hal ini orang dapat dikatakan bermoral apabila dalam menjalani kehidupan Hurlock, istilah moral berasal dari kata latin mos(moris), yang berarti adapt istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-nilai atau tata cara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai- nilai atau prinsip-prinsip moral (Yusuf,2002). Konsep moral sudah dapat dibentuk sejak masa anak yaitu lebih kurang awal dari usia 2 tahun. Meskipun sudah dipelajari sejak kecil, namun setelah dewasa manusia tetap berhadapan dengan masalah-masalah moral dan meningkatkan konsep moralnya dalam berhubungan dengan orang lain. Bahwa perkembangan moral seorang anak sejalan dengan perkembangan kognitifnya. Dengan makin bertambahnya tingkat pengetahuan, makin banyak pula nilai-nilai moral. Menurut Hurlock (dalam Sianawati,dkk, 1992) meskipun perkembangan peserta didik melewati pentahapan yang tetap, namun usia mereka dalam mencapai tahapan tertentu berbeda menurut tingkat perkembangan kognitif mereka Pola asuh adalah perlakuaan orang tua dalam rangka memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehar-ihari (Meichati,1978). Menurut Gunarsa (1989) keluarga merupakan lingkungan kehidupan yang dikenal anak untuk pertama kalinya, dan untuk seterusnya peserta didik banyak belajar di dalam kehidupan keluarga. Karena itu peranan orang tua dianggap paling besar pengaruhnya terhadap perkembangaan moral seorang anak. Dalam hal ini dapat ... Read More Pengaruh Model Pembelajaran Snowballing terhadap Hasil Belajar Geografi ABSTRAK Wulandari, Putri Diana. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Snowballing terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Mlarak Ponorogo. Skripsi, Jurusan Geografi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Pd, (II) Drs. Marhadi Slamet Kistiyanto, M.Si. Pembelajaran yang bermakan adalah apabila siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Keterlibatan siswa secara aktif dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan saling bekerjasama dalam belajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan. Kegiatan pembelajaran tersebut akan mempengaruhi hasil belajar yang tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Salah satu model pembelajaran yang sering digunakan untuk meningkatkan aktivitas siswa adalah diskusi kelompok, namun hanya beberapa siswa saja yang aktif dan interaksi tatap muka antar anggota kelompok masih kurang. Maka untuk itu perlu variasi model pembelajaran yang lain untuk menumbuhkan keaktifan belajar siswa, yaitu model pembelajaran snowballing. Penggunaan model pembelajaran tersebut mendorong aktivitas siswa yang terlibat secara fisik, intelektual, dan emosional sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar geografi siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran snowballing dan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasy experiment) menggunakan subjek kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII ... Read More Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kreativitas Guru di Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa ABSTRAK Ramadhani, Arnety Nantris. 2007.Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kreativitas Guru di Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Ardjuna Malang (Studi Siswa Kelas II Jurusan Administrasi Perkantoran pada Mata Diklat Menangani Surat Masuk dan Surat Keluar). Skripsi, Jurusan Manajemen, Program Studi S-1

2/4

Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Sarbini, (2) Drs. I Nyoman Suputra, M.Si. Dalam meningkatkan prestasi dan mutu para tamatan SMK, perlu adanya peningkatan kualitas proses belajar mengajar di kelas. Kualitas belajar siswa serta para lulusan ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar tersebut atau dengan kata lain kualitas belajar siswa banyak ditentukan oleh fungsi dan peran guru di kelas. Fungsi dan peran guru salah satunya adalah sebagai pemimpin. Dalam memimpin kelas guru memiliki gaya kepemimpinan tersendiri. Ada tiga macam gaya kepemimpinan guru di kelas yaitu, (1) Demokratis, (2) Otokratis, 3. Gaya kepemimpinan Laissez faire (kendali bebas). Disamping itu kreativitas guru di kelas juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan kreativitas guru di kelas serta fungsi dan peran yang dijalankan dengan baik maka proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan kondusif, efektif dan efisien sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan gaya kepemimpinan dan kreativitas guru di kelas di SMK Ardjuna Malang Jurusan ... Read More Pengaruh Televisi terhadap Perkembangan Anak Dengan segala potensi yang dimilikinya itu, televisi telah mendatangkan banyak perdebatan yang tidak kunjung berakhir. Bagi orang dewasa, mungkin apa yang ditampilkan oleh televisi itu bukanlah sebuah masalah besar, sebab mereka sudah mampu memilih, memilah dan memahami apa yang ditayangkan di layar televisi. Namun bagaimana dengan anak-anak? Dengan segala kepolosan yang dimilikinya, belum tentu mereka mampu menginterpretasikan apa yang mereka saksikan di layar televisi dengan tepat dan benar. Padahal Keith W. Mielke sebagaimana dikutip oleh Arini Hidayati dalam bukunya berjudul Televisi dan Perkembangan Sosial Anak mengatakan bahwa: Masalah paling mendasar bukanlah jumlah jam yang dilewatkan si anak untuk menonton televisi, melainkan program-program yang ia tonton dan bagaimana para orang tua serta guru memanfaatkan program-program ini untuk sedapat mungkin membantu kegiatan belajar mereka.(1998:74). Dari kutipan tersebut diatas jelas bahwa yang harus diwaspadai oleh para guru dan orang tua adalah acara apa yang ditonton anak di televisi itu dan bukannya berapa lama anak menonton televisi. Padahal kecenderungan yang ada justru sebaliknya. Orang tua jarang benar-benar memperhatikan apa yang ditonton anak-anaknya dan lebih sering melarang anak-anak agar jangan menonton televisi terlalu lama karena bisa mengganggu jam belajar mereka. Disamping itu, apakah pernah pula terbersit dalam benak orang tua untuk ikut menonton tayangan-tayangan televisi yang diklaim sebagai ... Read More Seminar Permasalahan Penelitian Dalam Bidang Teknologi Pendidikan A. Latar Belakang Sampai saat ini masih banyak para akademisi, praktisi, maupun peneliti di bidang Teknologi Pendidikan yang masih belum memahami tentang bidang garapan penelitian teknologi Pendidikan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa mereka, banyak yang masih berkutat pada judul-judul penelitian yang mengarah pada suatu tema yang sudah jenuh, sehingga hasil-hasil penelitian dibidang Teknologi Pendidikan kurang mengalami perkembangan yang berarti. Temuan-temuan baru sulit diperoleh, yang ada hanyalah replikasi atau perkuatan terhadap teori-teori tertentu yang telah mapan. Banyak para akademisi, praktisi maupun peneliti dibidang Teknologi Pendidikan yang masih belum memahami tentang ruang lingkup penerapan pendekatan penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian pengembangan, maupun penelitian jenis evaluasi dalam penelitian Teknologi Pendidikan, sehingga berakibat pada ketidaktepatan dalam mengambil keputusan ketika menggunakan kedua pendekatan itu sesuai dengan tujuan dan konteks penelitian. Seiring dengan perkembangan disain pembelajaran, maka perlu pula disosialisasikan konsep penelitian pengembangan dalam kancah penelitian teknologi Pendidikan Melalui penyelenggaraan seminar sehari tentang permasalahan dalam bidang penelitian Teknologi Pembelajaran, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang tepat tentang bidang garapan penelitian dibidang Teknologi Pendidikan. B. Tujuan Seminar. Penyelenggaraan seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para dosen dan mahasiswa tentang bidang garapan dan permasalahan dalam penelitian Teknologi Pendidikan. C. HASIL YANG DIHARAPKAN Kesamaan persepsi tentang bidang garapan penelitian bidang teknologi pendidikan/pembelajaran Kesamaan persepsi tentang usulan ...

3/4

Read More Persepsi Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang Madura Tentang Program Tayangan Dokumenter Si Bolang Ditinjau Dari Media Pendidikan Sitti Romlah ABSTRAK Televisi merupakan salah satu media atraktif dan edukatif, hal ini dibuktikan penemuan televisi sebagai media informasi. Sebagai media informasi, televisi memiliki kekuatan yang ampuh untuk menyampaikan pesan, banyak sekali stasiun televisi yang berlomba-lomba membuat program yang menarik salah satunya adalah Si Bolang di Trans7, Si Bolang adalah sebuah acara dokumenter anak yang syarat dengan pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek siswa di Kecamatan Camplong Sampang Madura, karena terkait dengan faktor sosial ekonomi masyarakat Camplong yang masih minim dan berdampak pada tingkat pendidikan anak-anak mereka saat diperoleh disekolah, pendidikan yang diperoleh disekolah masih kurang maksimal maka dari itu dengan adanya acara Bolang anak bisa memperoleh hiburan dan wawasan sesuai dengan konsep dari Trans7 bahwa 10% mengandung nilai pendidikan dan 10% mengandung nilai inspiratif dan berkreasi. Maka dengan adanya SI Bolang sebagai media pendidikan peneliti ingin mengetahui Persepsi Anak SD di Kecamatan Camplong. Penelitian ini pengelolaan danyata kuantitatif dan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4, 5, 6, SD Camplong dan SD Prajan di Kecamatan Camplong. Dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive sampling dan diperoleh 87 siswa sebagai sampelnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik angket, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa tayangan Bolang ada ... Read More

4/4

You might also like