You are on page 1of 17

BAB I PENADAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Peninggalan kerajaan Mataram di Kota mede bukan hanya bangunan bangunan kuno saja. Kerajnan perak asli sebuah wawasan yang hingga sekarang masih terus lestari dalam masyarakat bahkan menjadi lahan penghidupan warga kota gede. Berbagai bentuk perhiasan mulai dari kalung, gelang, cincin dan

giwang dengan desain yang beragam telah lahir dari tangan-tangan terampil para pengrajin perak di kota itu. Ribuan benda seni yang lahir setiap harinya itu, oleh para pemilik kerajinan perak disana kemudian diekspor ke berbagai Negara di benua eropa. Lantaran banyaknya pengrajin perak yang hidup di kota itu, maka hampir sepanjang jalan di kanan kiri kota pun terdapat tooktoko kerajinan perak, itu sebabnya kami bermaksud untuk meneliti lebih lanjut mengenai pemanfaatan logam perak di kota gede hal itu pula yang mendorong kami untuk membuat karya tulis ilmiah ini dengan mengambil judul Pemanfaatan Logam Perak di Kota Gede Dalam pembuatan karya tulis ini didasarkan atas informasi yang diperoleh dari kunjungan kami di Kota Gede.

1.2. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang diatas, maka kami selaku penyusun memberikan rumusan dan pembatasan masalah agar penyusunan makalah ini

bisa tersusun dengan baik. Adapun rumusan dan pembatasan masalah itu diantaranya adalah sebagai berikut: a. Bagaimana cara pemanfaatan dan pengolahan perak di Kora Gede? b. Apa saja hasil dari pengolahan perak tersebut? c. Apa manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari pengolahan perak tersebut? d. Sejauh mana hasil dari kerajinan perak itu dipasarkan?

1.3. Pembatasan Masalah Agar pembatasan yang dibahas tidak terlalu luas, maka penyusun memfokuskan hanya pada pemanfaatan dan cara pengolahan logam perak di Kota Gede.

1.4. Tujuan Masalah Penyusunan karya tulis ini bertujuan sebagai berikut: a. Secara formal, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional. b. Untuk mengetahui cara pemanfaatan dan pengolahan perak di Kota Gede. c. Untuk mengetahui hasil dari pengolahan perak tersebut. d. Untuk mengetahui manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. e. Untuk mengetahui sejauh mana hasil dari pengolahan perak yang dipasarkan.

f. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang pemanfaatan logam perak.

1.5. Manfaat Pengetahuan yang minim tentang pemanfaatan perak mungkin bias ditingkatkan dengan membaca karya tulis ilmiah ini, sehingga kita bias memahami bagaimana sikap kita terhadap pemanfaatan logam perak. Dan karya tulis ilmiah ini juga semoga dapat memberikan motivasi bagi para pembaca untuk dapat menciptakan kreasi baru dalam pengolah logam perak. Selain itu, karya ini diharapkan menjadi acuan bagi kita semua dalam memperhatikan dan menanggapi pemanfaatan dan pengolahan logam perak.

1.6. Metode Penulisan Dalam pengumpulan data yang akan dijadikan bahan dalam karya tulis ini kami peroleh yang beberapa cara antara lain: a. Observasi Yaitu dengan mengunjungi objek secara langsung untuk melakukan serangkaian penelitian guna mendapatkan informasi berdasarkan faktafakta yang didapat secara langsung. b. Angket Yaitu melalui selembaran-selembaran yang diberikan oleh pihak sekolah yang berisi berbagai macam informasi mengenai objek wisata yang akan dikunjungi.

c. Wawancara Yaitu dengan mencari informasi melalui dialog dengan salah satu karyawan dari salah satu took kerajinan perak yang kami kunjungi. d. Studi Literatur Yaitu dengan mencari sumber informasi dari berbagai buku yang menunjang proses pembuatan karya tulis ini.

1.7. Sistematika Penulisan Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Perumusan Masalah 1.3. Pembatasan Masalah 1.4. Tujuan 1.5. Manfaat 1.6. Metode Penelitian 1.7. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Perak Dan Tembaga 2.2. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Kerajinan Perak Ansors Silver di Kota Gede

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan dan Cara Pengolahan Perak di Kota Gede 3.2. Hasil dari Pengolahan Perak 3.3. Manfaat Yang Dapat Dirasakan Masyarakat dari Pengolahan Perak 3.4. Pemasaran Kerajinan Perak BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran DAFTAR PUSTAKA BIODATA PENULIS LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Perak Dan Tembaga Perak adalah suatu unsur kimia dalam table periodic yang memiliki lambing Ag dan nomor atom 47, lambangnya berasal dari bahasa latin Argenture. Sebuah logam transisi lunak, putih mengkilap. Perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja dan fotografi. Senyawa perak juga digunakan untuk pelapis kaca cermin. Di dalam kehidupan nyata, perak seringkali dimanfaatkan oleh manusia guna menambah nilai ekonomisnya mengingatkan logam ini berwarna putih mengkilap dan mudah untuk dikreasikan oleh para pengrajinnya. Untuk mengkreasikan logam perak, biasanya perak dicampur dengan tembaga yang tiada lain tembaga itu merupakan logam yang mempunyai warna coklat, agak lunak, dapat dilenturkan dan dapat dibuat lembaranlembaran tipis tembaga. Selain sebagai pencampur logam perak, tembaga juga banyak digunakan untuk kabel listrik. Tembaga dalam tabel periodic memiliki lambing Cu dan nomor atom 29.

2.2. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Kerajinan Perak Ansors Silver Di Kota Gede Ansors silver adalah sebuah perusahaan kerajinan perak di Kota Gede yang berdiri pada tahun 1956. berawal dari seorang pengrajin atau tukang perak yang rajin, ulet dan penuh disiplin, Bapak Ansor Karto Utomo diambil dari nama pendirinya, yaitu Bapak H. Ansor Karto Utomo. Perusahaan kerajinan perak Ansors Silver menempati bangunan yang berarsitektur Jawa Kuno, beralamat di Jln. Tegalgendu No. 28 Kota Gede Yogyakarta. Bangunan yang ditempati merupakan bangunan zaman dahulu, peninggalan pada zaman colonial Belanda yang masih dijaga keasliannya. Dibangun kira-kira pada tahun 1870-an, menempati luas tanah + 3270m2 terdiri dari 2 lantai. Model bangunan dipengaruhi oleh berbagai unsure budaya, seperti budaya Jawa dengan bentuk bangunannya yang tinggi, budaya cina dengan yang banyak dihiasi tempelan keramik. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, pada waktu pembangunan gedung tersebut ubin yang akan dipakai dari Coin Emas, dan permohonan pemasangan telah diajukan kepada pemerintah colonial Belanda. Namun, permohonan tersebut oleh pemerintah colonial Belanda dianggap suatu ejekan, karena koin emas tersebut bergambar ratu Belanda yaitu WIHWLMINA. Pemerintah colonial Belanda tidak mengizinkan dan menentang keras, dikarenakan apabila hal tersebut benar-benar terwujud, gambar sang ratu Belanda akan terinjak-injak.

Oleh karena itu, kerajinan perak Kota Gede merupakan salah satu barang kerajinan peninggalan nenek moyang yang mempunyai nilai seni tinggi. Dan kerajinan perak Kota Gede ada sejak kerajaan Mataram Islam berdiri.

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Cara Pemanfaatan Dan Pengolahan Perak Di Kota Gede Pemanfaatan logam perak di Kota gede tiada lain adalah masyarakat disana mengolah logam perak dengan dijadikan sebagai perhiasan, pernak pernik atau hiasan lainnya. Maka jangan heran ketika melihat masyarakat disana bermata pencaharian sebagai pengrajin perak ataupun produsen perak. Bahkan sebuah perusahaan kerajinan perak telah berdiri di Kota gede Yogyakarta yang bernama Ansors Silver. Diperusahaan kerajinan perak Ansors Silver kami dapat melihat secara langsung bagaimana proses pengolahan logam perak menjadi sebuah karya kerajinan perak yang sangat bermanfaat bagi manusia, sehingga kami bias mengetahui jenis kerajinan perak, bahan baku pembuatan kerajinan perak, proses pembuatan kerajinan perak sampai akhir menjadi suatu kerajinan perak yang indah dan memiliki nilai seni. Adapun jenis-jenis kerajinan perak itu dibagi dua, yaitu: 1. Gilapan (lembaran perak) 2. Trap/Fillgree (benang-benang perak) Sedangkan yang menjadi bahan baku pembuatan kerajinan perak yaitu perak dan tembaga. Untuk pengolahan / pembuatan kerajinan perak memiliki beberapa proses, pertama 100% perak murni dan 7,5% tembaga dilebur jadi satu,

kemudian 92,5% merupakan kadar standar terbaik untuk pembuatan barang kerajinan perak. Perlu diketahui juga oleh kita, bahwa 100% perak murni tidak dapat langsung digunakan untuk pembuatan barang kerajinan perak, dikarenakan hasilnya kurang baik, lembek dan akan mudah patah. Dalam proses pembuatan Gilapan (Lembaran Perak), batangan dibuat dulu lempengan, kemudian digambar, dipotong dan dibentuk sesuai dengan barang kerajinan perak yang dibuat. Setelah itu dirangkai dan disoldir agar masing-masing bagian menyatu. Untuk menambah keindahan barang tersebut bisa ditambah dengan motif ukuran. Sedangkan dalam proses pembuatan Trap/Filigree (Benang-Benang Perak), dari batangan perak dibuat benang perak, kemudian dirancang diatas kertas sesuai dengan barang kerajinan yang akan dibuat. Pada bagian dalam diisi dengan hiasan motif kembang atau batik agar menambah keindahan. Setelah rancangan selesai, kemudian di soldir agar masing-masing merekat satu sama lain. Adapun tahap akhir dari pembuatan Gilapan dan Traf (Filigree ini yaitu dari hasil proses perencanaan, perangkaian dan penyodieran, kemudian direbus dengan air tawar agar menjadi bersih dan kembali putih setelah mengalami proses penyoldieran. Kemudian disingkat dengan busa agar lebih cemerlang dan di sanling atau digosok dengan sunling. Yang tiada lain sanling itu adalah besi baja yang sudah dihaluskan. Sehingga barang kerajinan perak akan terlihat indah dan mengkilat.

10

3.2. Hasil dari Pengolahan Perak Setelah melalui proses pengolahan atau perbuatan perak menjadi barang kerajinan perak, maka dihasilkan berbagai barang kerajinan perak diantaranya: 1. Dari gilapan atau lembaran perak berupa: sendok piring nampan, dsb.

2. Dari traf/filigree atau benang-benang perak berupa: Bros Liontin Giwang Minratur Hiasan dinding Gelang Cincin, dsb.

Adapun hasil kerajinan perak dari paduan gilapan dan traf menghasilkan seperti bros, giwang, cincin, dsb. Para pengrajin perak di Kota Gede khususnya di perusahaan kerajinan perak Ansors Silver telah membuat miniature borobudur, tajmahal, dll.

11

3.3. Manfaat yang dapat dirasakan masyarakat dari pengolahan perak Karena perak merupakan logam yang sangat unik dan bias diolah menjadi berbagai kerajinan perak khususnya dalam pehiasan dan hiasan, maka masayakat sekitar ataupun masyarakat Indonesia seluruhnya dapat merasakan manfaatnya untuk berhias diri ataupun untuk hiasan-hiasan yang dipajang di tempat tinggal mereka. Perak pun mempunyai nilai jual yang cukup tinggi sehingga masyarakat pembuat kerajinan perak dapat merasakan manfaatnya dari hasil penjualan kerajinan perak. Dari hasil penjualan kerajinan perak tersebut kebutuhan ekonomi pemilik perusahaannya, tetapi juga dapat memberikan pamasukan kepada kas Negara.

3.4. Pemasaran Kerajinan Perak Barang-barang kerajinan perak produksi Ansors Silver disamping di pasarkan dikota-kota besar dalam negeri seperti Yogyakarta, Mungkid, Kab. Magelang, Jakarta, Bali juga telah dipasarkan ke berbagai Negara luar diantaranya: Jepang, Eropa, Amerika dan Australia. Berdasarkan hasil kunjungan kami ke Kota Gede tepatnya ke perusahaan Ansors Silver harga yang paling rendah dari kerajinan perak adalah sekitar Rp. 25.000,00 sedangkan harga yang paling tinggi adalah + Rp. 250.000,00 yaitu dimiliki oleh sebuah miniature Tajmahal. Ekspor perak yang paling besar adalah ke eropa. Ekspor terus melonjak dari tahun ke tahun. Pasalnya mendekati tahun baru. Permintaan

12

berbagai jenis kerajinan perak baik perhiasan maupun barang pajangan terus meningkat. Hal itulah yang terus menerus memacu Kota Gede untuk terus mengembangkan kerajinan perak. Pada zaman dahulu, masyarakat Kota Gede membuat berbagai kerajinan dari emas, tembaga dan perak. Namun, pada tahap

perkembangannya, perhiasan perak lebih diminati oleh masyarakat. Maka, tak aneh bila perkembangan kerajinan perak semakin pesat hingga sekarang. Dan selanjutnya para pengrajin perak termotivasi mengembangkan berbagai kreativitasnya dengan mengadaptasi bentuk kerajinan lainnya. Dengan adanya pameran pun sangat berpengaruh sekali terhadap pemasaran kerajinan perak. Misalnya, pameran Yogya Silver yang sebelumnya dipamerkan di Tropikal Museum di Amsterdam (16 Februari 17 Maret 2006). Pameran yang berjangka + 1 bulan tersebut menandai karya dari pengrajin Yogyakarta sangatlah tinggi. Sehingga para konsumen barat sangat tertarik sekali untuk membelinya, bahkan kerajinan perak pada awalnya dibuat untuk keperluan upacara raja-raja Jawa, sekarang menjadi barang mewah bagi elit Eropa dan merupakan barang dekorasi bagi wisatawan Barat lainnya yang sangat unik.

13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan Setelah memberikan pembahasan mengenai permasalahan yang disampaikan, oleh penyusun, maka dapat disimpulkan bahwa logam perak dapat dimanfaatkan dengan cara mengolahnya menjadi suatu barang kerajinan perak yang tiada lain pembuatan kerajinan perak itu tidak bisa menggunakan 100% perak melainkan membutuhkan campuran yaitu dengan 75% tembaga sehingga menjadi kadar standar 92,5%. Hasil dari kerajinan perak diantaranya: perhiasan/assesoris juga hiasan dinding, dll. Manfaat yang dapat dirasakan bagi pengrajin perak yaitu mereka dapat memenuhi kebutuhan ekonominya. Sedangkan pemasaran kerajinan perak Ansors Silver Kota Gede meliputi kota-kota besar di Indonesia bahkan dipasarkan ke berbagai Negara luar. Dan ekspor yang paling besar adalah ke Eropa. 4.2. Saran Saran yang akan kami ajukan kepada panitia karya wisata ilmiah adalah supaya mengusahakan pemberangkatan siswa/i ke obyek diberikan cukup waktu, karena ketika kami meneliti obyek ke Kota Gede (Ansors Silver) waktu yang diberikan + 25 menit. Bagi kami sebagai peneliti waktu itu teramat singkat, sehingga kami tidak bisa meneliti lebih dalam keberadaan kerajinan perak yang ada di Ansors Silver Kota Gede.

14

DAFTAR PUSTAKA

Syahrul, Hj. Hasmiati, Dra, dkk. 2006. KIMIA 3 Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Akhyar, Salman, M. 2004. Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama. Panitia Wisata Ilmiah. 2007. Selayang Pandang. Cihaurbeuti: SMAN 1 Cihaurbeuti.

15

BIODATA PENYUSUN

1. Nama Alamat

:Dadang : Dusun Sukahaji Desa Dawagung Kec. Rajapolah, Rt/Rw 05/010 Kabupaten Tasikmalaya

Tempat/Tanggal Lahir Hobby Cita-Cita

: Tasikmalaya, 15 Maret 1991 : Sepak Bola : Pengusaha Elektronik

2. Nama Alamat

: Ginanjar : Dusun Cimuncang Desa Jayagiri Kecamatan Panumbangan Rt/Rw 05/03 Kab.Ciamis

Tempat/Tanggal Lahir Hobby Cita-Cita

: Ciamis, 06 Agustus 1990 : Main Bulutangkis : Presiden

3. Nama Alamat

: Nunung Komariah : Dusun/Desa Pamokolan Rt/Rw 27/08 Kecamatan Cihaurbeuti Kab.Ciamis

Tempat/Tanggal Lahir Hobby Cita-Cita

: Ciamis, 15 November 1990 : Membaca : Arsitek

16

4. Nama Alamat

: Susi Susilawati : Dusun/Desa Kersamenak Rt/Rw 19/07 Kecamatan Cihaurbeuti Kab.Ciamis

Tempat/Tanggal Lahir Hobby Cita-Cita

: Ciamis, 04 Juni 1991 : Membaca : Dokter

5. Nama Alamat

: Yusriyawati : Dusun/Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kab. Tasikmalaya

Tempat/Tanggal Lahir Hobby Cita-Cita

: Tasikmalaya, 1 Januari 1991 : Membaca : Dokter

17

You might also like