You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Kemampuan berbahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan dan keharusan di era komunikasi dan globalisasi sekarang ini. Pelajaran Bahasa Inggris di SMP berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang mandiri, cerdas, terampil dan berkepribadian siap ikut serta dalam pembangunan nasional.Pengajaran Bahasa Inggris di SMP meliputi empat kemampuan berbahasa yaitu : Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Semua itu harus didukung oleh unsur unsur bahasa lainnya yaitu : Kosa kata, Tata Bahasa, dan Pronuonciation sesuai dengan tema sebagai alat tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Dari ke empat keterampilan berbahasa tersebut diatas,

pembelajaran keterampilan Menyimak ( Listening) ternyata kurang dapat berjalan sebagaimana mestinya. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan llingkungan terdekat adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh siswa Kelas VIII A SMPN 20 Malang.

Pembelajaran memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan llingkungan terdekat telah penulis lakukan secara klasikal. Dalam pembelajaran tersebut penulis menjelaskan materi pokok yang terdapat dalam indicator sebagai berikut : a. memahami ungkapan-ungkapan meminta & memberi jasa b. memahami penjelasan meminta & memberi barang c. memahami pertanyaan tentang meminta & memberi fakta Siswa disuruh menyimak teks cerita pendek kemudian mereka menterjemahkannya. Kita dapat menyadari bahwa betapa pentingnya peranan bahasa Inggris dalam pergaulan internasional. JIka suatu bangsa tidak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, sudah bisa dipastikan bahwa negara tersebut akan terkucilkan dari pergaulan bangsa-bangsa di seluruh dunia. Saat ini, bangsa barat sebagai pengguna asli bahasa Inggris, masih memimpin dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kita harus menguasai bahasa Inggris jika kita ingin menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya kita harus paham dan dapat menerapkan secara benar bahasa Inggris agar dapat mengikuti perkembangan informasi dunia barat. Pembelajaran menyimak telah diberikan guru kepada siswa kelas VIII A SMPN 20 Malang namun gambaran yang ada menunjukkan bahwa secara klasikal hasilnya hanya mencapai rata-rata 55.00 ata belum, memuaskan. Hal ini didapat dari tes yang diberikan terhadap siswa. Hasil

ini juga tergambar saat peneliti menanyakan kembali pada siswa isi dari bagian cerita, banyak siswa yang tidak bias menjawabnya dengan baik. Siswa masih kurang konsentrasi dalam menyimak sehingga mereka sulit menceritakan kembali isi dari cerita.yang menjadi objek menyimak. Kondisi ini disebabkan kenyataan bahwa pendekatan pembelajaran bahasa Inggris yang digunakan guru masih pendekatan struktural dengan metode ceramah, sehingga siswa kurang mampu mengungkapkan kembali isi bahan simakan tersebut. Atas dasar hasil penelitian dilapangan tersebut maka perlu diterapkan sebuah model pembelajaran skrip kooperatif (cooperative

script) yang dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalaam menyimak. Penggunaan model pembelajaran kooperatif skrip dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran, model pembelajaran cooperative script diterapkan secara berpasangan, yakni satu orang sebagai pendengar dan satu orang sebagai pembicara atau sebaliknya untuk melisankan inti dari bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Model pembelajaran ini dapat menggunakan metode bermain peran, diskusi atau pemberian tugas. Sepanjang sepengetahuan penulis, model pembelajaran cooperative script belum pernah dipakai dalam penelitian tindakan kelas oleh guru peneliti. Penulis juga tidak menemukan hasil penelitian penerapan model

pembelajaran cooperative script, baik berupa eksperimen atau penelitian deskriptif Yuridah (2004:49) mengenai kemampuan menyimak melalui model distogloss dapat meningkatkan hsail belajar siswa menjadi 90%. Penelitian ini dilaksanakan berbeda dengan penelitian terdahulu. Penelitian kali ini, pemeliti menggunakan model pembelajaran cooperative script untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa. Pentingnya model pembelajaran cooperative script karena model pembelajaran ini mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak hasil belajar siswa. Dalam penerapannya guru menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan materi siswa, sehingga tepat guru tanpa diharapkan mengakibatkan mampu siswa

menyampaikan

dengan

mengalami kebosanan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukan sebelumnya diatas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas mengenai pembelajaran menyimak melalui model pembelajaran cooperative script di SMPN 20 Malang. Dipilihnya siswa kelas VIII A SMPN 20 Malang sebagai lokasi penelitian karena peneliti sebagai guru mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah tersebut. Disamping itu, kemampuan siswa kelas VIII A menyimak cerita masih perlu ditingkatkan lagi.

B. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah hasil belajar siswa kelas VIII A SMPN 20 Malang dalam keterampilan menyimak berita pada mata pelajaran bahasa Inggris dapat meningkat melalui model pembelajaran cooperative script? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas VIII A dalam pembelajaran cooperative script di SMPN 20 Malang D. Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini membahas tentang cara meningkatkan

kemampuan mendengarkan pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan metode cooperative script pada siswa kelas VIII A Semester I SMPN 20 Malang tahun pelajaran 2011/2012. E. Definisi Operasional Guna mendapatkan kejelasan tentang kesamaan arti dalam penelitian ini maka diperlukan pendifinisian istilah sebagai berikut: 1. Definisi pembelajaran cooperative script adalah pembelajaran yang mengatur interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa dengan lingkungannya sebagai individu, dalam keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas (Schank dan Abelson dalam Hadi, 2007).

2. Definisi kemampuan mendengar (Listening) adalah Menyimak memiliki makna mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain. Jelas faktor kesengajaan dalam kegiatan menyimak cukup besar, lebih besar daripada mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami apa yang disimaknya sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkatan pemahaman belum dilakukan. Dalam kegiatan menyimak bunyi bahasa yang tertangkap oleh alat pendengar lalu diidentifakasi, dikelompokkan menjadi suku kata, kata, frase, klausa, kalimat, dan akhirnya menjadi wacana (Sutari,dkk.1997:17). F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharap bermanfaat bagi pengembangan strategi pengajaran Bahasa Inggris baik bagi perorangan dan instansi. Adapun manfaat hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa : Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan mendengar pada mata pelajaran bahasa Inggris. 2. Bagi Guru : Merupakan strategi untuk meningkatkan kemampuan mendengar siswa menjadi lebih efektif dan menyenangkan. 3. Bagi Sekolah : Memberikan motivasi terhadap guru lain untuk mencoba menggunakan metode cooperative script sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan mendengar siswadalam

percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat.

You might also like