You are on page 1of 23

Modul Pengantar Akuntansi

Tatap muka KE 15 & 16 INVENTORY

RATNA MAPPANYUKKI, SE, MSi, Ak

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI PERKULIAHAN KELAS KARYAWAN

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

PERSEDIAAN BARANG DAGANG


A. Pengertian persediaan barang dagang Persediaan barang dagang adalah barang yang di miliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan ektiva berikut ini: 1. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan. A. Persediaan barang dagangan (untuk perusahaan dagang) B. Persediaan produk jadi (untuk perusahaan industri) 2. Yang ada dalam proses produksi disebut barang dalam proses 3. Yang masih berbentuk barang baku / pembantu yang dimasukan ke dalam proses produksi untuk dijadikan barang jadi Dengan kata lain,berdasarkan jenis usahanya,persediaan dapat di kelompokkan sebagai berikut: 1. Persediaan yang dimiliki perusahaan dagang : Persediaan barang dagang

2. Persediaan yang dimiliki perusahaan industri,meliputi:


A. Persediaan bahan baku dan pembantu B. Persediaan barang dalam proses C. Persediaan barang jadi B. Metode pencatatan persediaan Metode pencatatan persediaan ada 2 yaitu: 1. Metode fisik(periodic) 2. Metode perpetual 1. Metode fisik(periodic) Dalam metode fisik setiap perubahan atau mutasi persediaan barang tidak dicatat dalam akun persediaan barang, setiap pembelian di catat dalam akun pembelian, dan setiap ada penjualan di catat dalam akun penjualan. Pengambilan barang untuk keperluan pribadi di debet prive dan di kredit penjualan. Pada metode ini, nilai persediaan barang harus dihitung berdasarkan persediaan fisik yang ada di gudang (stock opname). 2. Metode Perpetual Dalam metode perpetual/metode permanent atau terus menerus (perpetual metode). Setiap mutasi persediaan barang dicatat dalam akun persediaan
RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

PENGANTAR AKUNTANSI

sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat di ketahui dengan melihat kolom saldo akun persediaan. Secara teori, pada akhir periode tidak perlu di buat ayat jurnal penyesuaian karena harga perolehan persediaan sudah tercermin dalam akun persediaan. Metode PENILAIAN persediaan antara lain: FIFO Menurut metode FIFO, Harga pokok penjualan di dasarkan pada Pembelian terlama. LIFO Menurut metode LIFO, Harga pokok penjualan di dasarkan pada Pembelian terkini ( biaya baru )/ Rata- Rata Metode biaya rata-rata, harga pokok p[enjualan di dasarkan pada Biaya rata-rata selam periode tersebut. Pemakaian sistem persediaan perpetual juga menyediakan cara yang efektif untuk pengendalian atas persediaan. Juml;ah setiap jenis barang dagang selalu tersedia dalam buku besar pembantu persediaan (subsidiary inventory ledger). Di samping itu, buku besar pembantu bisa menentukan jumlah persediaan yang tepat. Dengan sering kali membandingkan saldo persediaan dengan tingkat maksimum dan minimum yang di tetapkan terlebih dahulu memungkinkan perusahaan untuk memesan kembali barang dagang tepat pada waktunya dan mencegah pemesanan yang terlalu banyak. Untuk memastikan keakuratan jumlah persediaan yang dilaporkan dalam laporan keuangan, perusahaan dagang harus melakukan perhitungan fisik persediaan ( fhsical inventory ). Dalam sistem persediaan perpetual, persediaan fisik dibandingkan dengan catatan persediaan dalam rangka menentukan besarnya penyusutan atau kekurangan. Jika penyusutan persediaan sangat tajam dan tidak wajar, manajemen dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Dengan menyadari bahwa perhitungan fisik persediaan akan dilakukan juga membantu mencegah karyawan mencuri dan menggelapkan persediaan. Bagaimana sebuah perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan? Langkah pertama dalam proses ini adalah menentukan jumlah masing-masing jenis barang yang di miliki perusahaan. Cara yang umum dilakukan adalah menggunakan sebuah
RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak
PENGANTAR AKUNTANSI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

tim yang terdiri atas dua orang. Satu orang menghitung jumlah persediaan, dan yang satu lagi mencatat jumlah serta keterangannya pada kartu perhitungan persediaan. Jumlah dari barang-barang bernilai tinggi biasanya diverifikasi oleh supervisor atau tim perhitungan kedua. Barang dagang apa saja harus di masukkan dalam persediaan? Semua barang dagang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan pada tanggal perhitungan yang di masukkan. Untuk barang yang sedang dalam perjalanan, pihak (pembeli atau penjual) yang memegang hak atas barang dagang di maksud pada tanggal perhitungan adalah pemiliknya. Untuk menentukan siapa yang berhak, perlu diperiksa faktur-faktur pembeli, atau penjualan beberapa hari terakhir dalam periode berjalan dan beberapa hari pertama periode berikutnya.

Pengaruh kesalahan persediaan terhadap laporan keuangan Setiap kesalahan dalam perhitungan persediaan akan mempengaruhi baik neraca maupun laporan laba rugi. Sebagai contoh, kesalahan dalam perhitungan fisik persediaan akan mengakibatkan kekeliruan penyajian saldo persediaan akhir, aktiva lancar, dan total aktiva pada neraca. Hal ini di sebabkan karena perhitungan fisik persediaan merupakan dasar bagi pembuatan jurnal penyesuaian untuk mencatat penciutan persediaan. Selain itu, kesalahan dalam perhitungan fisik persediaan akan menimbulkan kekeliruan penyajian harga pokok penjualan, laba kotor, dan laba bersih pada laporan laba rugi. Selanjutnya, karena laba bersih ditambahkan (dimasukkan) ke modal pemilik pada akhir periode, maka ekuitas pemilik juga akan salah. Kesalahan pada modal pemilik ini akan setara dengan kesalahan persediaan akhir, aktiva lancar, dan total aktiva. Contoh: PD. Maju Bersama mempunyai data transaksi: 5 Januari 7 Januari pesanan 10 Januari Di jual kepada CV.Sejahtera 3 ton barang dagang @ Rp. 800.000 harga pokok Rp.750.000
RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

Di beli dari Pt.Perkasa 6 ton barang dagang @ Rp. 750.000 secara kredit Di kembalikan kepada Pt. Perkasa barang dagang sebanyak 1 ton yang dibeli pada tanggal 1 januari karena mutunya tidak sesuai dengan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

PENGANTAR AKUNTANSI

12 Janiari

Di terima kembali dari CV. Sejahtera 2 ton barang dagang yang dijual tanggal 10 januari karena rusak.

Catatlah transaksi diatas dalam jurnal umum jika PD. Maju Sejahtera menggunakan metode fisik dan perpetual. Jawab: Metode fisik Tanggal Akun Jan 5 Pembelian Hutang dagang (6 ton x 750.000) Jan 7 Hutang dagang Retur pembelian Jan 10 Piutang dagang Penjualan ( 3 ton x 800.000) Jan 12 Retur penjualan Piutang dagang ( 2 ton x 800.000)

Debet Rp. 4.500.000 750.000

Kredit Rp. 4.500.000 750.000

2.400.000 2.400.000 1.600.000 1.600.000

Metode perpetual Tanggal Akun Debet Jan 5 Persediaan barang dagang Rp. 4.500.000 Hutang dagang Jan 7 Hutang dagang 750.000 Persediaan barang dagang Jan 10 Piutang dagang 2.400.000 Penjualan Harga pokok penjualan 2.250.000 Persediaan barang dagang Jan 12 Retur penjualan 1.600.000 Piutang dagang Persediaan barang dagang 1.500.000 Harga pokok penjualan

Kredit Rp. 4.500.000 750.000 2.400.000 2.250.000 1.600.000 1.500.000

PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI DAN PERSEDIAAN


Beberapa prinsip akuntansi dapat mempengaruhi persediaan, konsistensi,pengungkapan,meterialistis, dan konservatisme akuntansi. Prinsip Konsistensi Prinsip konsistensi menyatakan bahwa perusahaan harus menggunakan metode akuntansi yang sama dari periode ke periode. Konsistensi akan membantu para seperti

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

investor untuk membandingkan laporan keuangan perusahaan dari suatu period eke periode selanjutnya. Misalkan anda sedang menganalisis laba bersih perusahaan selama periode dua tahun. Perusahaan itu telah beralih dari metode LIFO ke FIFO. Laba bersihnya telah meningkat secara dramatis, tetapi hal tersebut hanya merupakan akibat dari perubahan metode persediaan. Jika anda tidak mengetahui perubahan tersebut, anda mungkin percaya bahwa laba perusahaan benar-benar meningkat. Karena itu, perusahaan harus melaporkan setiap perubahan metode akuntansi yang digunakannya. Para investor membutuhkan informasi ini membuat keputusan yang bijak mengenai perusahaan. Prinsip Pengungkapan Prinsip pengungkapan menyatakan bahwa perusahaan harus melaporkan informasi yang cukup kepada pihak luar agar bias membuat keputusan yang bijak mengenai perusahaan. Singkatnya, perusahaan harus melaporkan informasi yang relevan, dapat diandalkan, dan dapat di perbandingkan mengenai perusahaan itu sendiri. Ini berarti perusahaan harus mengungkapkan metode yang di gunakan untuk memperhitungkan persediaan. Misalkan seorang banker sedang membandingkan dua perusahaan yang satu menggunakan LIFO dan yang lainnya menggunakan FIFO. Perusahaan yang menggunakan FIFO melaporkan laba bersih yang lenih tinggi, tetapi hali ini terjadi hanya karena perusahaan itu menggunakan metode FIFO. Jika tidak memahami metode akuntansi ini, banker tersebut dapat saja meminjamkan uang kepada perusahaan yang salah. Konsep Materialistis Konsep materialistis menyatakan bahwa perusahaan harus menjalankan akuntansi yang benar secara ketat hanya untuk pos-pos yang signifikan. Informasi bersifat signifikan atau, dalam istilah akuntansi, material apabila informasi tersebut dapat menyebabkan seseorang mengubah keputusannya. Konsep materialistis membebaskan akuntan dari keharusan melaporkan setiap pos yang memcukupi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum(GAAP) yang ketat Konservatisme Akuntansi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

Konservatisme dalam akuntansi berarti melaporkan secara hati-hati pos-pos pada laporan keuangan. Konservatisme menyatakan, Tidak mengantisipasi keuntungan apa pun, tetapi siap menghadapi semua kerugian yang mungkin terjadi. Jika merasa ragu, catatlah aktiva pada jumlah terendah yang masuk akal dan kewajiban pada jumlah tertinggi yang masuk akal. Apabila meragukan, catatlah beban dan bukan aktiva.

MASALAH PERSEDIAAN LAINNYA Selain metode FIFO,LIFO, dan biaya rata-rata, akuntan juga menghadapi masalah persediaan lainnya. Antara lain: Aturan mana yang terendah antara biaya atau harga pasar (LCM) Pengaruh kesalahan persediaan Masalah etika Mengestimasi persediaan akhir METODE KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN Persediaan akhir Harga pokok penjualan = Jumlah unit yang ada di tangan x Biaya per unit = Jumlah unit yang terjual x Biaya per unit

Perusahaan menentukan jumlah unit-unit tersebut dari catatan persediaan perpetual yang didukung oleh perhitungan fisik. Biaya setiap unit persediaan adalah: Catatan persediaan perpetual- hanya kantitas Item : Pakaian ski Tanggal Kuantitas yang Kuantitas di beli di jual 1 Nov 5 6 15 4 26 7 30 8 TOTAL 13 12

yang Kuantitas yang ada di tangan 1 7 3 10 2 2

Menyajikan data persediaan untuk lini pakaian ski rocky mountain sportswear (RMS) Dalam ilustrasi ini,RMS mengawali bulan November denag pakaian ski yang ada di tangan. RMS memiliki 2 pakaian ski pada akhir bulan. Asumsikan bahwa biaya per unit dari setiap pakaian ski RMS adalah $40. Dalam kasus ini, Persediaan akhir = Jumlah unit yang ada Biaya per
PENGANTAR AKUNTANSI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

Di tangan 2 Harga pokok penjualan = Jumlah unit yang Terjual 12

unit $40 Biaya per unit $40

Berapakah persediaan akhir dan harga pokok penjualan jika biaya atau harga pokok pakaian ski naik $40 menjadi $50 ? Perusahaan akan mengadapi kenaikan harga seperti ini setiap waktu. Untuk menentukan biaya persediaan, profesi akuntansi telah mengembangkan beberapa metode kalkulasi biaya. Biaya persediaan akan mudah diukur apabila harganya konstan. Namun, biaya per unit sering kali berubah. Sebuah pakaian ski RMS seharga $40 pada bulan januari mungkin saja berharga $45 pada bulan april. Misalkan RMS menjual 10.000 pakaian ski pada bulan November. Berapa banyak pakaian ski yang berharga $40? Berapa yang berharga $45? Untuk menghitung persediaan akhir dan harga pokok penjualan, RMS harus membebankan biaya per unit khusu pada setiap item. Keempat metode kalkulasi biaya yang diizinkan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) adalah: 1. Biaya per unit khusus 2. Biaya rata-rata 3. Biaya FIFO 4. Biaya LIFO Penilaian persediaan dengan metode pencatatan persediaan secara fisik: 1. Metode Tanda pengenal khusus 2. Metode rata-rata 3. Metode FIFO 4. Metode LIFO 5. Metode Persediaan dasar SOAL-SOAL DAN JAWABAN 1. PD Mekar elektronik, pedagang radio kaset yang memperdagangkan radio kaset merk sony, memiliki persediaan dan pembelian dalam bulan juni 2000 sbb: 1 Juli Persediaan awal 20buah @185.000 = Rp. 3.700.000 4 Juli Pembelian 15buah @187.500 = Rp. 2.812.500 5 Juli Pembelian 10buah @190.000 = Rp. 1.900.000 16 Juli Pembelian 12buah @188.000 = Rp 2.256.000 25 Juli Pembelian 16buah @189.000 = Rp 3.024.000 73buah Rp 754.500 Rp. 13.692.500 Pada perhitungan fisik per 31 Juli 2000 terdapat 24 buah persediaan radio kaset, tiap radio kaset dijual dengan harga Rp.305.000 hitunglah besarnya persediaan
RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak
PENGANTAR AKUNTANSI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

per 31 juli 2000, besarnya harga pokok penjualan, besarnya penjualan dan laba kotor jika di gunakan: 1. Metode FIFO 2. Metode LIFO 3. Metode Rata-rata JAWABAN; Kuantitas persediaan = pembelian penjualan = 73-24 = 49 Buah A. Metode FIFO Persediaan akhir = 73 Buah 49 Buah = 24 Buah, terdiri atas: Pembelian tgl 25 Juli = 16buah x Rp 189.000 = Rp.3.024.000 Pembelian tgl 16 Juli = 8buah x Rp.188.000 = Rp 1.504.000 Nilai Persediaan Rp. 4.528.000 Harga pokok penjualan = Barang tersedia untuk di jual persediaan akhir Rp. 13.692.500 Rp. 4.525.000 = Rp. 9.164.500 Penjualan = 49 Buah x Rp. 305.000 = Rp. 14.945.000 Laba kotor = Penjualan Harga pokok penjualan Rp. 14.945.000 Rp. 9.164.500 = Rp. 5.780.500 B. Metode LIFO Persediaan akhir = 73 Buah 49 Buah = 24 Buah, terdiri atas: Pembelian tgl 1 Juli = 20buah x Rp. 185.000 = Rp. 3.700.000 Pembelian tgl 4 Juli = 4buah x Rp. 187.500 = Rp. 750.000 Nilai persediaan Rp. 4.450.000 Harga pokok penjualan = Barang tersedia untuk di jual persediaan akhir Rp. 13.692.500 Rp.4.450.000 = Rp 9.242.500 Penjualan = 49 Buah x Rp. 305.000 = Rp. 14.945.000 Laba kotor = Penjualan Harga pokok penjualan Rp. 14.945.000 Rp. 9.242.500 = Rp. 5.702.500 C. Metode Rata-Rata Harga rata-rata = Rp. 13.692.500 : 73 Buah = Rp. 187.568,49 Nilai persediaan = 24 Buah x Rp. 187.568,49 = Rp. 4.501.643,76 Harga pokok penjualan = Barang tersedia untuk di jual persediaan akhir Rp 13.692.500 Rp. 4.501.643,76 = Rp. 9.190.856,24 Penjualan = 49 Buah x Rp 305.000 = Rp. 14.945.000 Laba kotor = Penjualan Harga pokok penjualan Rp. 14.945.000 Rp. 9.190.856,24 = Rp 5.754.143,76

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

2. PD nusansatera selama bulan februari 2005 mempunyai catatan megenai barang dagang sebagai berikut : 1 februari persediaan 3000 unit @ Rp. 6.400 6 februari pembelian 2000 unit @ Rp. 6.500 11 februari pembelian 4000 unit @ Rp. 6.300 16 februari pembelian 5000 unit @ Rp. 6.600 21 februari pembelian 2500 unit @ Rp. 6.800 26 februari pembelian 4000 unit @ Rp. 6.250

Berdasarkan iventarisasi secara fisik, persedian barang dagang pada tanggal 28 Februari 2005 sebanyak 7000 unit. Hitunlah nilai persedian barang dagang, penjualan, HPP, dan laba kotor pada tanggal 28 Februari 2005 (harga jual per-unit Rp. 15.000) jika meggunakan metode : 1. FIFO 2. LIFO Jawaban : 1. metode FIFO kuantitas persedian = 20.500 13.500 = 7000 unit terdiri atas : pembelian 26 februari 4000 unit x Rp. 6.200 = Rp. 25.000.000 pembelian 21 februari 2500 unit x Rp. 5.800 = Rp. 17.000.000 pembelian 16 februari 500 unit x Rp. 6.600 = Rp. 3.300.000 Rp. 45.000.000 penjualan = 20.500 7000 = 13.500 jadi penjualan = Rp. 15.000 x 13.500 = Rp. 202.500.000 BTUD ; 1 februari persedian 3000 x Rp. 6.400 6 februari pembelian 2000 x Rp.6.500 11 februari pembelian 4000 x Rp. 6.300 16 februari pembelian 5000 x Rp. 6800 21 februari pembelian 4000 x Rp. 6.250 Nilai BTUD = HPP = BTUD persediaan = Rp. 132.400.000 45.300.000 = Rp. 87.100.000 laba kotor = penjualan HPP = Rp. 202.500.000 Rp. 87.100.000 = Rp. 115.400.000 2. Metode LIFO
RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak
PENGANTAR AKUNTANSI

= Rp. 19.200.000 = Rp. 13.000.000 = Rp. 25.000.000 = Rp. 33.000.000 = Rp. 25.000.000 Rp.132.400.000

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

10

persediaan akhir 7000 unit terdiri atas : 1 februari persediaan 3000 x Rp. 6.400 6 februari pembelian 2000 x Rp. 6.500 11 februari pembelian 2000 x Rp. 6.300 Nilai persediaan = Rp. 19.200.000 = Rp. 13.000.000 = Rp. 12.600.000 = Rp. 44.800.000

penjualan = 13.500 x Rp. 15.000 = Rp. 202.500.000 HPP = BTUD persediaan akhir = Rp. 132.400.000 Rp. 44.800.000 = Rp. 87.600.000

laba kotor = penjualan HPP = Rp. 202.500.000 Rp. 87.600.000 = Rp. 144.900.000

3. PT. Angkasa pura selama bulan januari 2005 memounyai data tentang persediaan sebagai berikut : Januri 1 persediaan 5 pembelian 10 pembelian 15 pembelian 20 pembelian 25 pembelian 30 pembelian 1750 unit @ Rp. 6.000 = Rp. 10.500.000 1000 unit @ Rp 6.200 = Rp. 6.200.000 2000 unit @ Rp. 6.250 = Rp. 12.500.000 1500 unit @ Rp. 6.400 = Rp. 9.600.000 3000 unit @ Rp. 6.250 = Rp. 18.750.000 2500 unit @ Rp. 6.500 = Rp. 16.250.000 2000 unit @ Rp. 6.400 = Rp. 12.800.000 = Rp. 86.600.000

Berdasarkan inventasi secara fisik, ternyata jumlah persediaan pada tanggal 31 januari 2005 sebanyak 3000 unit terdiri dari pembelian tanggal 30 januari 75%, pembelian tanggal 25 januari 30% dan selebihnya penbelian tanggal 5 januari 2005. Tentukan nilai persedian 31 januari 2005 dengan metode tanda pengenal khusus : Jawaban : tanda pengenal khusus kuantitas persediaan = kuantitas pembelian tanggal 30 = 2000 x 75% = 1500 unit kuantitas pembelian tanggal 25 = 2500 x 30% = 750 unit kuantitas pembelian tanggal 5 =(sisa 3000 2250)= 750 unit = 3000 unit

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

11

Pembelian tanggal 30 januari 1500 unit x Rp. 6.400 = Rp. 9.600.000 Pembelian tanggal 25 januari 750 unit x Rp. 6.500 = Rp 4.875.000 Pembelian tanggal 5 januari 750 unit x Rp. 6.200 = Rp. 4.650.000 Nilai persedian = Rp19.125.000 Jadi nilai [ersedian tanggal 31 januari 2005 = Rp. 19.125.000 4. Catatan tentang barang dagang yang dimilaki PT. Juanda selama bulan oktober 2004 adalah sebagai berikut : Oktober 1 persediaan 2.500 unit @ Rp. 1.500 = Rp. 3.750.000 4 pembelian 4.000 unit @ Rp. 1.600 = Rp. 6.400.000 8 pembelian 5.000 unit @ Rp 1.650 = Rp. 8.250.000 15 pembelian 6.000 uint @ Rp. 1.550 = Rp 9.300.000 20 pembelian 3.000 unit @ Rp. 1.650 = Rp. 4.950.000 25 pembelian 2.500 unit @ Rp. 1.700 = Rp. 4.250.000 30 pembelian 5.000 unit @ Rp. 1.600 = Rp. 8.000.000 28.000 unit Rp.44.900.000 Berdasarkan Inventarisasi secara fisik persediaan barang dagang pada tanggal 31 oktober sebanyak 8.000 unit. Hitunglah nilai persediaan barang dagang tersebut jika menggunakan metode rata-rata : rata-rata sederhana persediaan akhir = 8.000 unit, frekuensi pembelian = 7 harga rata-rata = 1.500 + 1.600 + 1.650 + 1.550 + 1.650 + 1.700 + 1.600 7 = 11.250= 1.607,14 7 Nilai persediaan = kuantitas persediaan x harga rata-rata = 8.000 unit x Rp. 1.607,14 = Rp. 12.857.120 -rata tertimbang harga rata-rata = nilai BTUD : kuantitas pembelian = Rp. 44.900.000 : 28.000 unit = 1.603,57 Nilai persediaan = kuantitas persediaan x harga rata-rata = 8.000 unit x Rp. 1.603,57 = Rp. 12.828.560

Penilaian persediaan dengan menggunakan metode taksiran 1. Metode Eceran Metode eceran banyak digunakan oleh toserba dan swalayan yang mempunyai prosedur penentuan nilai persediaan dengan metode eceran sbb: a. Atas persediaan barang awal, selain diketahui harga pokoknya harus pula ditentukan berapa besar harga jual ecerannya. b. Setiap terjadi pembelian harus ditentukkan jumlah harga jualnya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

12

c. Di hitung barang tersedia dijual menurut harga beli dan harga jual. d. Di hitung prosentase harga pokok terhadap harga jual dengan rumus ( harga pokok BTUD : Harga jual BTUD x 100%=) e. Prosentase harga pokok terhadap harga jual tsb akan digunakan untuk menaksir harga pokok persediaan yang ada pada akhir periode.

SOAL DAN JAWABAN PD Abadi jaya mempunyai catatan di bawah ini selama bulan desember: Keterangan Harga Pokok Persediaan awal 1 jan Rp. 6.400.000 2005 Pembelian 53.600.000 Penjualan Harga jual Rp. 8.200.000 71.800.000 64.000.000

Di minta tentukanlah nilai persediaan pada tanggal 31 desember dengan metode eceran : Keterangan Harga pokok Harga jual a.Persediaan awal 1 jan Rp. 6.400.000 Rp. 8.200.000 2005 b. Pembelian bersih 53.600.000 71.800.000 2005 c. BTUD Rp. 60.000.000 Rp. 80.000.000 Persediaan akhir harga jual = Rp. 8.200.000 + 71.800.000 64.000.000 = Rp. 16.000.000 d. Persentase harga pokok terhadap harga jual : Rp 60.000.000 x 100% Rp. 80.000.000 = 75% e. Harga pokok persediaan akhir = 75% x Rp. 16.000.000 = Rp. 42.000.000

2. Metode Laba kotor ( Gross profit method ) a. presentase laba kotor dihitung dari harga jual Cara menentukan nilai persediaan akhir adalah sebagai berikut: 1. Di hitung terlebih dahulu jumlah barang tersedia untuk dijual dengan jalan menambahkan persediaan barang dagang awal tahun di tambah pembelian bersih tahun berjalan. 2. Di hitung harga pokok barang yang dijual dengan cara jumlah penjualan dikurangi presentase dikali jumlah penjualan.
RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak
PENGANTAR AKUNTANSI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

13

3. Di hitung nilai persediaan akhir barang dagangan yakni dari barang tersedia untuk dijual di kurangi harga pokok barang yang sudah terjual. SOAL DAN JAWABAN 1. PT. Bimantara memiliki data tahun 1999 sbb: - Persediaan awal 1 jan 1999 Rp. 25.000.000 - Pembelian bersih thn 1999 Rp. 70.000.000 - Penjualan bersih thn 1999 Rp.126.000.000

Hitunglah besarnya nilai persediaan akhir per 31 desember 1999, apabila berdasarkan pengalaman thn lalu laba kotor 40% dari jumlah penjualan bersih.. Jawab: Persediaan awal 1 jan 1999 Rp. 25.000.000 Pembelian bersih thn 1999 Rp. 70.000.000 Jumlah BTUD Rp. 95.000.000 Penjualan bersih thn 1999 =Rp. 126.000.000 Laba kotor = 40% x Rp.126.000.000 =Rp. (50.400.000) Harga pokok barang yang di jual Rp.(75.600.000) Persediaan akhir per 31 des 1999 Rp. 19.400.000 Penilaian persediaan dengan metode nilai pengganti Metode nilai pengganti sering pula di sebut metode comwil leost or market whichever is lower atau metode harga terendah antara harga pasar dan harga pokok. Metode nilai pengganti dapat diterapkan dalam 3 cara : 1. Pada tiap-tiap jenis barang 2. Pada tiap-tiap kelompok barang 3. Pada tiap-tiap persediaan secara keseluruhan

SOAL DAN JAWABAN PD. Bima sakti memiliki data persediaan barang per 31 desember 1999 sbb: Jenis Barang Banyaknya Harga pokok per Harga pasar per unit unit Barang A1 300 Rp. 450 Rp. 475 Barang A2 450 400 350 Barang A3 750 500 450 1.500 Barang B1 125 250 230 Barang B2 160 300 325 Barang B3 200 325 340 485
RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak
PENGANTAR AKUNTANSI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

14

Barang C1 Barang C2 Barang C3

310 250 140 700

625 640 700

650 625 675

Berdasarkan data tsb, hitunglah besarnya nilai persediaan barang per 31 desember 1999 dan buat ayat jurnal penyesuaian yang di perlukan, bila perusahaan menggunakan metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar dengan cara: 1. Untuk tiap-tiap jenis barang 2. Untuk tiap-tiap kelompok barang A,B dan C 3. Untuk nilai persediaan secara keseluruhan. JAWABAN: Perhitungan nilai persediaan dan harga terendah per 31 desember 1999 Jenis Nilai pada Nilai pada Harga terendah menurut Barang harga harga Tiap2 Tiap kel Nilai pokok pasar barang barang persediaan keseluruhan Barang A1 Rp. 135.000 Rp. Rp. 135.500 142.500 Barang A2 180.00 157.50 157.500 0 0 Barang A3 375.00 337.50 337.50 0 0 0 Rp. Rp. Rp. Rp. 637.500 690.000 637.500 630.000 Barang B1 Rp. 31.250 Rp. 28.750 Rp. 28.750 Barang B2 48.000 52.000 48.000 Barang B3 65.000 68.000 65.000 Rp. Rp. Rp. Rp. 144.250 144.250 148.750 141.750 Barang C1 Rp. 193.750 Rp. Rp. 193.750 201.500 Barang C2 160.00 156.25 156.250 0 0 Barang C3 98.000 94.50 94.500 0 Rp. Rp. Rp. Rp. 451.750 451.750 452.250 444.500 Rp.1.286.00 Rp.1.238.5 Rp.1.216.25 Rp.1.233.500 Rp.1.238.50 0 00 0 0 1. Untuk tiap-tiap jenis barang Nilai persediaan barang per 31 des 1999 Rp. 1.216.250. Besarnya kerugian karena penurunan harga persediaan adalah: Rp. 1.286.000 Rp. 1.216.250 = Rp. 69.750
RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak
PENGANTAR AKUNTANSI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

15

Jurnal penyesuaian : Kerugian krn penurunan harga persediaan Rp. 69.750 Cadangan penurunan harga persediaan Rp.69.750 Dalam metode ini nilai persediaan adalah harga terendah setiap jenis barang. 2. Untuk tiap tiap kelompok Nilai persediaan barang per 31 desember 1999 = Rp. 1.233.500 Kelompok barang A di pilih harga pasar yang rendah. Sedangkan barang B dan C dipilih harga pokok yang rendah. Besarnya kerugian karena penurunan harga persediaan adalah Rp. 1.286.000 Rp. 1.233.500 = Rp. 52.500 Jurnal penyesuaian : Kerugian krn penurunan harga persediaan Rp. 52.500 Cadangan penurunan harga persediaan Rp. 52.500 3. Untuk nilai persediaan secara keseluruhan Nilai persediaan barang per 31 desember 1999 Rp. 1.238.500 Dalam metode ini, untuk seluruh barang di pilih harga pasar yang terendah. Besarnya kerugian karena penurunan harga persediaan adalah Rp. 1.286.000 Rp. 1.238.500 = Rp. 47.500 Jurnal penyesuaian : Kerugian krn penurunan harga persediaan Rp. 47.500 Cadangan penurunan harga persediaan Rp. 47.500

SOAL DAN JAWABAN PD.Sentosa menjual berbagai barang elektronik menggunakan system pencatatan persediaan cara permanent (perpetual inventory system)dengan penilaian cara MPKP(FIFO) dari perusahaan itu diperoleh data mengenai sejenis pesawat TV untuk bulan Januari 2000 sbb: Jan 1 Persediaan 200 satuan @ Rp200.000 (Harga pokok) 10 Pembelian kredit 400 satuan @ Rp220.000/Satuan 15 Di kembalikan kepada penjual 50 satuan , yang berasal dari pembelian tgl10 januari 20 Penjualan kredit 450 satuan @ Rp 400.000/Satuan 25 Di terima kembali 20 satuan,yang berasal dari penjualan tanggal 20 Januari 30 Pembelian kredit 200 satuan @Rp 240.000/Satuan Di minta : a) mencatat data di atas kedalam kartu persediaan bulan januari b) membuat ayat ayat jurnal umum yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi bulan januari c) menghitung berapa nilai persediaan barang (tv) tsb per 31 januari KARTU PERSEDIAAN PD.Sentosa Jenis nama barang: :
PENGANTAR AKUNTANSI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

16

tang gal Jan 1

pembelian un it Haga/u nit Rp.220. 000 jumlah Rp.88.000. 000

penjualan un it Haga/unit jumlah -

Persediaan unit 200 200 400 Haga/unit Rp.200.0 00 Rp.200.0 00 Rp.220.0 00 Rp.200.0 00 Rp.220.0 00 Rp.220.0 00 jumlah Rp.40.000 .000 Rp.40.000 .000 Rp.88.000 .000 Rp.40.000 .000 Rp.77.000 .000 Rp.22.000 .000

10 40 0

15 (5 0)

Rp.220. 000

Rp.11.000. 000

200 350

20 -

20 0 25 0

Rp.200.0 00 Rp.220.0 00 Rp.220.0 00 -

Rp.40.000. 000 Rp.55.000. 000 Rp.4.400.0 00 -

100

25 30 20 0

Rp.240. 000

Rp.48.000. 000

20 -

120 120

Rp.220.0 00 Rp.220.0 00

Rp.26.400 .000 Rp.26.400 .000

200 Metode B.JURNAL UMUM Tanggal Keterangan Jan 10 Persediaan barang dagang Hutang dagang 15 Hutang Dagang Persediaan barang dagang 20 Piutang Dagang Penjualan Hpp Persediaan barang dagang Retur penjualan

Rp.240.0 00

Rp.48.000 .000

D Rp.88.000.000 Rp.11.000.000

K Rp.88.000.000 Rp.11.000.000

Rp.180.000.000 Rp.180.000.000 Rp.4.400.000 Rp.4.400.000 Rp.8.000.000

25

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

17

30

Piutang Dagang Persediaan barang dagang Hpp Persediaan Barang Dagang Hutang dagang

Rp.8.000.000 Rp.4.400.000 Rp.4.400.000 Rp.48.000.000 Rp.48.000.000

C.Persediaan Barang (TV) Per 31 Januari Jadi nilai Persediaan per 31 Januari Rp.26.400.000 + Rp.48.000.000 =Rp.74.400.000

SOAL DAN JAWABAN PT.Prayoga melakukan transaksi-transaksi pada bulan januari sebagai berikut: 1 Januari Persediaan 10 Unit $20 4 Januari Penjualan 7 Unit 10 Januari Pembelian 8 Unit $21 22 Januari Penjualan 4 Unit 28 Januari Penjualan 2 Unit 30 Januari Pembelian 10 Unit $22 Diminta buatlah ayat jurnal dan akun persediaan perpetual dengan metode FIFO dan metode LIFO :

JAWABAN: Metode FIFO A. Akun persediaan tang pembelian gal un Haga/u it nit Jan 1 4 10 8 $ 21 22 28 30 10 $22

jumlah

penjualan un Haga/uni it t 7 $ 20 20 21 21

jumlah $ 140 60 21 42

Persediaan unit Haga/uni t 10 $ 20

jumlah $ 200

$168 3 1 2 $220 7 5 5 10 21 21 21 22 147 105 105 220

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

18

B. Jurnal umum Tangg al Jan 4 Keterangan Piutang usaha Penjualan Harga pokok penjualan Persediaan barang dagang Persediaan barang dagang Utang usaha Piutang usaha Penjualan Harga pokok penjualan Persediaan barang dagang Piutang usaha Penjualan Harga pokok penjualan Persediaan barang dagang Persediaan barang dagang Utang usaha D $ 210 $ 210 $ 140 $ 140 $ 168 $ 168 $ 120 $ 120 $ 81 $ 81 $ 60 $ 60 $ 42 $ 42 $ 220 $ 220 K

10 22

28

30

Metode LIFO A. Akun persediaan tang gal Jan 1 4 10 pembelian un Haga/u it nit 8 $ 21 jumlah penjualan un Haga/uni it t 7 $168 $ 20 jumlah $ 140 Persediaan unit Haga/uni t 10 $ 20 3 20 3 20 jumlah $ 200 60 60

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

19

22 28 30 10 $22 $220

4 2

21 21

84 42

8 3 4 3 2 3 2 10

21 20 21 20 21 20 21 22

168 60 84 60 42 60 42 220

B.Jurnal Umum Tangg al Jan 4 Keterangan Piutang usaha Penjualan Harga pokok penjualan Persediaan barang dagang Persediaan barang dagang Utang usaha Piutang usaha Penjualan Harga pokok penjualan Persediaan barang dagang Piutang usaha Penjualan Harga pokok penjualan Persediaan barang dagang Persediaan barang dagang Utang usaha D $ 210 $ 210 $ 140 $ 140 $ 168 $ 168 $ 120 $ 120 $ 84 $ 84 $ 60 $ 60 $ 42 $ 42 $ 220 $ 220 K

10 22

28

30

SOAL DAN JAWABAN PT. MAJU TERUS menjual berbagai macam pakaian menggunakan system pencatatan persediaan cara permanent (perpetual inventory system) dengan penilaian cara
RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak
PENGANTAR AKUNTANSI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

20

metode FIFO dan LIFO dari perusahaan itu diperoleh data mengenai sejenis pesawat TV untuk bulan Januari 2000 sbb: 1 November Persediaan awal 1 Unit $ 40 5 November Pembelian 6 Unit $ 45 15 November Penjualan 4 Unit 26 November Pembelian 7 Unit $ 50 30 November Penjualan 8 Unit Diminta buatlah ayat jurnal dan akun persediaan perpetual dengan metode FIFO dan metode Rata-rata: Metode FIFO A. Akun persediaan tang pembelian gal un Haga/u it nit Nov 1 6 $ 45 5 15 26 30 7 $ 50 $ 350 3 5 $ 45 $ 50 $ 135 $ 250

jumlah

penjualan un Haga/uni it t

jumlah

Persediaan unit Haga/uni t 1 $ 40 1 6 $ 40 $ 45 $ 45 $ 45 $ 50 $ 50

jumlah $ 40 $ 40 $ 270 $ 135 $ 135 $ 350 $ 100

$ 270 1 3 $ 40 $ 45 $ 40 $ 135

3 3 7 2

B.Jurnal Umum Tanggal Keterangan Nov 5 Persediaan barang dagang Utang usaha 15 Piutang usaha Penjualan

D $ 270 $ 320

K $ 270 $ 320 $ 175

Harga pokok penjualan $ 175 Persediaan barang dagang 26 30 Persediaan barang dagang Utang usaha Piutang usaha Penjualan Harga pokok penjualan Persediaan barang dagang $ 350

$ 350 $ 640 $ 640 $ 385 $ 385

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

21

Metode Rata-rata A. Akun persediaan tang gal Nov 1 6 5 15 26 30 4 7 $ 50 $ 350 8 $ 48,30 $ 386 $ 44,29 $ 177 3 10 2 44,29 48,30 48,30 133 483 97 $ 45 $ 270 pembelian un Haga/u it nit jumlah penjualan un Haga/uni it t jumlah Persediaan unit Haga/uni t 1 $ 40,00 7 44,29 jumlah $ 40 310

B.Jurnal Umum Tanggal Keterangan Nov 5 15 Persediaan barang dagang Utang usaha Piutang usaha Penjualan

D $ 270

K $ 270

$ 320 $ 320 $ 177

Harga pokok penjualan $ 177 Persediaan barang dagang 26 30 Persediaan barang dagang Utang usaha Piutang usaha Penjualan Harga pokok penjualan Persediaan barang dagang $ 386 $ 640 $ 350

$ 350 $ 640 $ 386

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

22

PT.Angkasa melakukan transaksi-transaksi pada bulan April sebagai berikut: 1 April Persediaan 35 Unit $50 5 April Penjualan 26 Unit 11 April Pembelian 15 Unit $795 27 April Penjualan 12 Unit 28 April Penjualan 4 Unit 30 April Pembelian 7 Unit $54 Diminta buatlah akun persediaan perpetual dengan metode FIFO:

Metode FIFO tang gal April 1 5 11 27 28 30 7 $ 54 $ 378 pembelian un Haga/u it nit jumlah penjualan un Haga/uni it t 26 15 $ 53 $ 795 9 3 4 $ 50 $ 53 $53 450 159 212 $ 50 jumlah Persediaan unit Haga/uni t 35 $ 50 9 9 15 12 8 8 7 50 50 53 53 53 53 54 jumlah $ 1750 450 450 795 636 424 424 378

$ 1300

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

RATNA MAPANYUKKI, SE, Msi, Ak

PENGANTAR AKUNTANSI

23

You might also like