Professional Documents
Culture Documents
Tujuan
Prasyarat : Untuk mempelajari Pembelajaran 3 diperlukan kegiatan dan kemampuan seperti di bawah ini , 1. Telah mengerjakan latihan-latihan pada Pembelajaran 2. 2. Semua latihan pada Pembelajaran 2 dijawab dengan Benar. 3.1. Operasi Arithmatik
Setelah memahami konsep-konsep dasar Operasi Logik pada pembelajaran 2, pada pembelajara 3 ini akan diuraikan tentang operasi arithmatik. Kedua operasi ini yaitu operasi logik dan operasi arithmatik merupakan dasar dari seluruh kegiatan yang ada pada teknik mikroprosessor dan hampir semua instruksi pada mikroprosessor berdasar pada kedua operasi ini. Dasar operasi arithmatik adalah PENJUMLAHAN dan
PENGURANGAN, sedangkan operasi selanjutnya yang dikembangkan dari kedua operasi dasar tersebut adalah operasi PERKALIAN dan operasi PEMBAGIAN.
Teknik Mikroprosessor
33
Operasi Arithmatik
3.1.1. Penjumlahan Bilangan. 3.1.1.1. Penjumlahan Bilangan Biner Pada penjumlahan berlaku aturan seperti di bawah ini, 0 + 0 0 + 1 1 + 0 1 + 1 = 0 = 1 = 1 = 0 / + 1 sebagai carry
1 + 1 + 1 = 1 / + 1 sebagai carry Seperti cara penjumlahan bilangan desimal yang kita kenal sehari-hari, penjumlahan bilangan biner juga harus selalu memperhatikan carry ( sisa ) dari hasil penjumlahan pada tempat yang lebih rendah. Contoh Data A = 1 0 0 1 1 0 1 0 dijumlahkan , Data A = 1 0 0 1 1 0 1 0 Data B = 0 1 0 0 1 0 0 1 carry 1 1 22710 15410 7310 dan data B = 0 1 0 0 1 0 0 1 akan
Hasil A + B = 1 1 1 0 0 0 1 1
Dalam contoh di atas, telah dilakukan penjumlahan 8 bit tanpa carry, sehingga hasil penjumlahnya masih berupa 8 bit data. Untuk contoh di bawah akan dilakukan penjumlahan 8 bit yang menghasilkan carry. Contoh Data A = 1 0 0 1 1 0 1 0 dijumlahkan , Data A = Data B = carry 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 = 38110 = 15410 = 22710 dan data B = 1 1 1 0 0 0 1 1 akan
Hasil A + B = 1 0 1 1 1 1 1 0 1
Hasil penjumlahan di atas menjadi 9 bit data, sehingga untuk 8 bit data, hasil penjumlahannya bukan merupakan jumlah 8 bit data A dan B tetapi bit yang ke-8
Teknik Mikroprosessor
34
Operasi Arithmatik
( dihitung mulai dari 0 ) atau yang disebut carry juga harus diperhatikan. sebagai hasil penjumlahan. 3.1.1.2. Penjumlahan Bilangan Oktal Proses penjumlahan bilangan oktal sama seperti proses penjumlahan bilangan desimal. Sisa akan timbul / terjadi jika jumlahnya telah melebihi 7 pada setiap tempat. Contoh a. Bilangan Oktal A = 2328 dan bilangan Oktal B = 1118 akan dijumlahkan , Bilangan Oktal A = 2 3 28 Bilangan Oktal B = 1 1 18 carry Hasil A + B = 3 4 38 = 22710 B = 6678 akan dijumlahkan , = 15410 = 7310
b. Bilangan Oktal A = 2328 dan bilangan Oktal Bilangan Oktal A = Bilangan Oktal B = carry Hasil A + B 2 3 28 6 6 78 111 = 1 1 2 18 = 59310 = 15410 = 43910
3.1.1.3. Penjumlahan Bilangan Heksadesimal Dalam penjumlahan bilangan heksadesimal, sisa akan terjadi jika jumlah dari setiap tempat melebihi 15. Contoh a. Bilangan Heksadesimal akan dijumlahkan , Bilangan Heksadesimal Bilangan Heksadesimal carry Hasil A + B b. Bilangan Heksadesimal akan dijumlahkan ,
Teknik Mikroprosessor
B =
4316
= 22110 B = 9A16
35
Operasi Arithmatik
A B
= =
E 816 9 A16 11
= 1 8 216
3.1.2. Pengurangan Bilangan 3.1.2.1. Pengurangan Bilangan Biner Pada pengurangan bilangan biner berlaku aturan seperti di bawah ini, 0 - 0 0 - 1 1 - 0 1 - 1 0 - 1 - 1 1 - 1 - 1 = 0 = 1 / - 1 sebagai borrow = 1 = 0 = 0 / - 1 sebagai borrow = 1 / - 1 sebagai borrow
Pada pengurangan jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pada bilangan pengurangnya maka dilakukan peminjaman ( borrow ) pada tempat yang lebih tinggi. Contoh Data A = 1 0 0 1 1 0 1 0 dikurangkan , Data A = Data B = borrow Hasil A - B = 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 = 8110 = 15410 = 7310 dan data B = 0 1 0 0 1 0 0 1 akan
0 1 0 1 0 0 0 1
3.1.2.2. Pengurangan Bilangan Biner Melalui Komplement dan Penjumlahan Aturan pengurangan yang tertulis pada 3.1.2.1. untuk sistem microcomputer tidak
cocok, oleh karena itu digunakan cara komplement dan penjumlahan. Komplement adalah hasil inverter dari bilangan biner. Cara meng-inverter atau negasi dari bilangan biner biasanya disebut One's Complement atau Einerkomplement atau Komplemen Satu.
Teknik Mikroprosessor
36
Operasi Arithmatik
Contoh Data A = 1 0 0 1 1 0 1 0 dikurangkan , Data B dikomplemen Data Komplemen satu Pengurangan Langkah Pertama Data Komplemen satu Hasil Sementara A + B A = B = 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 B = B = 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 dan data B = 0 1 0 0 1 0 0 1 akan
=1 0 1 0 1 0 0 0 0
Hasil Sementara Sisa ( Carry )
Langkah Kedua Karena menghasilkan sisa ( carry ) 1( high ), maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengurangannya adalah bilangan Positip yang artinya bahwa pengurang lebih kecil dibandingkan dengan yang dikurangi. Jika dilakukan pengecakan dari hasil pengurangan ( hasil sementara ), maka hasil di atas kurang 1 (satu) dibandingkan dengan hasil yang seharusnya ( 010100002 = 8010 ). Untuk mengoreksi hasil pengurangan tersebut maka hasil sementara ditambah dengan 1 sehingga hasil yang dimaksud menjadi, Hasil Sementara = 0 1 0 1 0 0 0 0 1 Hasil A B = 0 1 0 1 0 0 0 1 = 8110
Cara di atas tidak berlaku jika hasil pengurangan adalah bilangan negatip yang artinya bahwa carry-nya 0 ( low ). Untuk dapat dimaksud lihat contoh di bawah ini. Contoh Data A dikurangi dengan data B ( Bilangan pengurang lebih besar dari pada bilangan yang dikurangi ), Data A =
Teknik Mikroprosessor
0 1 0 0 1 0 0 1 37
7310
Operasi Arithmatik
1 0 0 1 1 0 1 0
15410
B = B =
1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
Komplemen satu Pengurangan Langkah Pertama Data Komplemen satu Hasil Sementara A + B
A = B =
0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
Hasil sementara
= 0 1 0 1 0 1 1 1 0
Sisa ( Carry )
Langkah Kedua Pada tempat sisa ( carry ) berlogika 0 ( low ), maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengurangannya adalah bilangan Negatip yang artinya bahwa pengurang lebih besar dibandingkan dengan yang dikurangi. Hasil setelah melalui proses komplemen berupa bilangan positip, sedangkan tanda negatip harus kita tambahkan ( karena sisa 0 ), dan jika diteruskan diperoleh, Hasil Sementara = Komplemen Satu Hasil = = 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 = 8110
Mengoreksi hasil seperti cara diatas dapat dihindari dengan menggunakan cara menggunakan Twos Complement atau Zweierkomplement atau Komplemen Dua. Komplemen Dua didapatkan dari Komplemen Satu ditambah dengan 1. Contoh Data Komplemen Satu Komplement Dua
Teknik Mikroprosessor
A = A =
0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 38
Operasi Arithmatik
Kompleman Dua dapat juga dituliskan dengan ( A + 1 ) Contoh Data A = Data B = Data B dikomplemen Data Komplemen satu Komplemen Dua ( B + 1 ) Pengurangan Data A Komplemen Dua ( A + 1 ) Hasil = = = 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 B = B = = 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1
Pada Carry berlogika 1 yang berarti bahwa hasil pengurangan tersebut adalah bilangan positip, sedangkan 8 bit berikutnya tanpa harus mengalami perubahan adalah hasil pengurangannya. Contoh Kurangkan data A dan data b di bawah ini, Data A = Data B = Data B dikomplemen Data Komplemen satu B = B = 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
0 1 1 0 0 1 1 0
= =
0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 39
Operasi Arithmatik
Hasil
1 0 1 0 1 1 1 1
Pada tempat sisa ( carry ) berlogika 0 ( low ), maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengurangannya adalah bilangan Negatip dan harus dikoreksi. Dengan jalan megKomplemen Dua-kan sekali lagi hasil pengurangannya dan menambahkan tanda negatip ( - ) di depan bilangan tersebut maka diperoleh hasil yang sudah benar
yang secara rinci diuraikan seperti di bawah ini, Hasil Komplemen Satu = = 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 Komplemen Dua Jadi Hasilnya adalah = 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 = 8110
Bilangan biner Negatip diperoleh dengan cara meng-Komplemen Dua-kan bilangan positipnya. Contoh Bilangan Biner Komplemen Dua ( A + 1 ) A = = 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 = = + 7310 - 7310
B = =
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1
= =
+ 12710 - 12710
C = =
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
= =
+ 110 - 110
Teknik Mikroprosessor
40
Operasi Arithmatik
3.1.3. Increment dan Decrement Increment ( bertambah ) dan Decrement ( berkurang ) adalah dua pengertian yang sering sekali digunakan dalam teknik mikroprosessor. Dalam matematik pengertian increment adalah Bertambah Satu dan decrement artinya Berkurang Satu. 3.1.3.1. Increament Sistem Bilangan Seperti penjelasan di atas bahwa increment artinya bilangan sebelumnya ditambah dengan 1. Contoh Bilangan Biner A = 1 0 0 1 1 0 1 1 +1 Increment A = 1 0 0 1 1 1 0 0
Bilangan Heksadesimal
B =
7 F +1
Increment
80
3.1.3.1. Decrement Sistem Bilangan Decrement diperoleh dengan cara mengurangi bilangan sebelumnya dengan 1. Contoh Bilangan Biner A = 1 0 0 1 1 0 1 1 -1 Decrement A = 1 0 0 1 1 0 1 0
Bilangan Heksadesimal
B =
7 F -1
Decrement B
7E
Increment dan decrement biasanya digunakan dalam pembuatan program Penghitung Naik ( Up-Counter ) dan Penghitung Turun ( Down-Counter )
Teknik Mikroprosessor
41
Operasi Arithmatik
3.1.4. Perkalian dan Pembagian Perkalian dan pembagian memanfatkan proses penambahan dan proses pengurangan. Perkalian berarti pengulangan proses penambahan sedangkan pembagian berarti pengulangan proses pengurangan sesuai dengan besarnya penyebut ( pengali atau pembaginya ). 3.1.4.1. Perkalian Bilangan Biner Perkalian dua bilangan biner mempunyai aturan yang sama dengan perkalian bilangan desimal . Proses perkalian bilangan A dan B dilakukan dengan cara mengalikan
secara individu bilangan A dengan setiap bit bilangan B , kemudian semua hasil perkaliannya ditambahkan menurut susunan bit yang sesuai. Contoh Bilangan desimal A = 49 dikalikan dengan bilangan desimal B = 103, dapat
diselesaikan dengan cara seperti di bawah ini, A x B = 5047 49 x 103 147 00 49 5047 Contoh Bilangan biner A = 110001 dikalikan dengan bilangan biner B = 1100111, dapat
diselesaikan seperti di bawah ini, A x B = 1001110110111 110001 x 1100111 110001 110001 110001 000000 000000 110001 110001 1001110110111 Untuk bilangan biner pengalinya hanya berharga 0 atau 1, oleh karena itu perkalian bilangan biner hanya memerlukan operasi penjumlahan dan operasi geseran.
Teknik Mikroprosessor
42
Operasi Arithmatik
3.1.4.2. Pembagian Bilangan Biner Operasi pembagian dua bilangan biner secara terpisah dapat juga digambarkan
sebagai operasi pengurangan dan operasi geser. Contoh Bilangan desimal A = 156 dibagi dengan bilangan desimal B = 13, dapat diselesaikan dengan cara seperti di bawah ini, A : B = 12 156 : 13 13 26 26 0 Contoh Bilangan biner A = 10011100 dibagi dengan bilangan biner B = 1101, dapat = 12
diselesaikan seperti di bawah ini, 10011100 : 1101 = 1100 1101 01101 1101 000000 Contoh Bilangan biner A = 110000,001 dibagi dengan bilangan biner B = 101, dapat
diselesaikan seperti di bawah ini, 110000,001 : 101 = 1001,101 101 1000 101 110 101 101 101 0
Teknik Mikroprosessor
43
Operasi Arithmatik
3.1.5. Operasi Arithmatik Dalam BCD Code Bentuk biner jika dinyatakan dalam bilangan desimal memerlukan 4 bit data. Kombinasi 4 bit data jika dimanfaatkan seluruhnya akan didapatkan kemungkinan 16 informasi yang berbeda. Dari 16 informasi ini untuk BCD Code hanya digunakan 10 informasi, sedangkan 6 informasi yang lain tidak diperlukan. Tabel di bawah memperlihatkan bilangan biner, desimal dan heksadesimal dibandingkan terhadap bentuk BCD-Code. Desimal 0 1 2 3 4 5 6 7 6 9 10 11 12 13 14 15 Keterangan
1) 2) *)
BCD 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001
TIDAK DIIJINKAN TIDAK DIIJINKAN
Biner 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111
2) 1)
Heksa 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
Echte Tetraden ( 8421 Code ) Pseudotetrades Dinyatakan pada tempat kedua ( dikoreksi sebagai puluhan dan satuan )
Jika kita bandingkan bentuk bilangan di atas dengan bentuk BCD, tampak bahwa setiap tempat ( dekade ) dari bilangan desimal memerlukan 4 group ( = Tetrade ) dari bilangan biner dan tetrade ini tidak lagi dinyatakan dalam bilangan heksadesimal tetapi dalam bilangan desimal. Kombinasi yang termasuk dalam BCD Code dinyatakan sebagai Echte Tetraden sedangkan informasi yang tidak termasuk dalam BCD Code
Teknik Mikroprosessor
44
Operasi Arithmatik
arithmatik mempunyai arti yang sangat penting, yaitu bahwa hasil operasi arithmatik tidak diijinkan berada di daerah Pseudotetrades ini. Jika ternyata hasil operasi arithmatik dalam BCD Code berada pada daerah Pseudotetrade , maka hasil operasi tersebut harus dikoreksi.
3.1.5.1.
Penjumlahan bilangan dalam BCD Code terjadi seperti halnya pada penjumlahan bilangan biner. Jika hasil penjumlahan berada pada daerah Pseudotetrade harus dilakukan koreksi dengan cara menambahkan hasil dengan 610 = 01102. Contoh 1 Bilangan A = 0011 dan B = 0110 dalam bentuk BCD akan ditambahkan, Bilangan A = 0 0 1 1 Bilangan B = 0 1 1 0 Hasil Sementara Koreksi Hasil = 1 0 0 1 = tidak diperlukan karena hasilnya tidak berada di Pseudotretade. = 1 0 0 1 ( bentuk BCD ) maka
Contoh 2 Bilangan A = 0111 dan B = 1000 dalam bentuk BCD akan ditambahkan, Bilangan A = Bilangan B = Hasil Sementara Koreksi Hasil = = = 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0001
Puluhan
0101
Satuan
( bentuk BCD )
Teknik Mikroprosessor
45
Operasi Arithmatik
Koreksi pada contoh 2 menghasilkan Carry untuk tempat yang lebih tinggi ( puluhan ), sehingga hasil penjumlahan setelah dikoreksi menghasilkan bilangan desimal 2 tempat yaitu 1 ( satu ) puluhan dan 5 ( lima ) satuan yang dalam bilangan desimal disebut 1510 ( lima belas ) sebagai hasil penjumlahan antara 710 ( tujuh ) dengan 810 ( delapan ) Untuk penjumlahan bilangan yang lebih besar dapat dilakukan seperti pada contoh di atas hanya saja harus diperhatikan cara-cara mengoreksi setiap hasil sementaranya. Contoh 1 Bilangan A dan B dalam bentuk BCD akan ditambahkan, Bilangan A = Bilangan B = Carry Hasil Sementara Koreksi Carry Hasil = = = = = 1 1 0111 0101 111 1100 0110 1 0010 2 0011 0100 1111 1000 0000 1000 8 1 0001 0110 0111 7 (10) 1000 1001
Dari contoh di atas koreksi tidak hanya terjadi pada hasil yang berada di daerah Pseudotretades saja tetapi juga terjadi pada tetrade yang menghasilkan carry walaupun tetrade tersebut tidak berada pada daerah Pseudotretade.
3.1.5.2.
Pengurangan bilangan dalam BCD-Code, seperti pada pengurangan bilangan biner juga dapat dilakukan melalui langkah terbalik penjumlahan komplemen. Komplemen satu dan komplemen dua pada pengurangan bilangan dalam BCD-Code ini dinyatakan dalam Komplemen Sembilan ( K9 ) dan Kompleman Sepuluh ( K10 ). Komplemen Sembilan dibentuk melalui perbedaan harga terhadap harga tertinggi dari bilangan Desimal yaitu 910 , sedangkan Komplemen Sepuluh dibentuk melalui increment dari Komplemen Sembilan sehingga dapat dituliskan, Komplemen Sepuluh K ( 10 ) Contoh
Teknik Mikroprosessor
= =
46
Operasi Arithmatik
Komplemen Sembilan dari Bilangan A = 0110 dalam bentuk BCD adalah, Bilangan BCD tertinggi Bilangan A K ( 9 ) dari A Contoh Komplemen Sepuluh dari Bilangan B = 0111 dalam bentuk BCD adalah, Bilangan BCD tertinggi Bilangan B K ( 9 ) dari B K ( 10 ) dari B = = = = 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 = = = 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1
Bentuk komplemen untuk bilangan yang besar ( mempunyai beberapa tempat ) dalam BCD Code dapat dilihat pada contoh di bawah, Contoh Dari Bilangan A = 0111 0100 1000 ( = 74810 ) dalam bentuk BCD akan dibentuk
Komplemen Sembilan dan Komplemen Sepuluh, Bilangan BCD tertinggi Bilangan A K ( 9 ) dari A K ( 10 ) dari B = = = = 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
Contoh di atas menunjukan bahwa pembentukan K ( 10 ) dilakukan dengan cara pembentukan K ( 9 ) pada setiap tempat terlebih dahulu dan terakhir baru di increment untuk memdapatkan K ( 10 ). Proses pengurangan dapat dilakukan melalui penambahan dengan Komplemen Sepuluh yang kemudian hasilnya masih perlu dikoreksi. Jika setelah dikoreksi masih timbul carry maka carry tersebut tidak menunjukan harga bilangan tetapi hanya menunjukan tanda bilangan. Carry 1 menunjukan tanda + ( plus ) sedangkan carry 0 ( tanpa carry ) menunjukan tanda - ( minus ). Jika terdapat tanda ( minus ) maka
Teknik Mikroprosessor
47
Operasi Arithmatik
Contoh Dari Bilangan B = 0101 0100 1001 dan bilangan A = 0111 0011 1000 dalam
bentuk BCD Code. Nyatakan hasil A B . Bilangan A K ( 10 ) dari B Carry Hasil Sementara Koreksi Carry Hasil A B = = = = = 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 + 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 = 18910 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Karena hasilnya mempunyai tanda + ( positip ) maka hasilnya tidak perlu dikoreksi lagi. Di bawah ini adalah contoh yang hasilnya masih harus dilakukan Komplemen Sepuluh sekali lagi karena menghasilkan tanda ( negatip ). Contoh Dari Bilangan B = 0101 0100 1001 dan bilangan A = 0111 0011 1000 dalam
bentuk BCD Code. Nyatakan hasil B A. Bilangan B K ( 10 ) dari A Carry Hasil Sementara Koreksi Carry Hasil B A K ( 10 ) dari Hasil Hasil Akhir B - A = = = 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 = = 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 = -18910 1 0 0 1 0 0 1 0
0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
Teknik Mikroprosessor
48
Operasi Arithmatik
LATIHAN 1
Lakukan operasi Penjumlahan dua buah bilangan biner di bawah ini, a. 01011011 01101011 b. 1011 0011 c. 11111111 00000001
a. 1 1 0 0 0 1 1 0
b. 1 1 1 0
c. 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Lakukan operasi Pengurangan dua buah bilangan biner di bawah ini, a. 11011011 01101011 b. 11000000 10110101 c. 11011100 10111001
a. 0 1 1 1 0 0 0 0
b. 0 0 0 0 1 0 1 1
c. 0 0 1 0 0 0 1 1
Lakukan operasi Perkalian pada dua buah bilangan biner di bawah ini, a. 1 1 0 0 1 0 0 x 1 0 1 c. 1 0 1 0 0 x 1 0 1 0 0 b. 1 1 0 0 1 x 1 0 0 0 1 d. 1 1 1 0 1 0 1 x 1 1 0 0 0 1 1
a. 1 1 1 1 1 0 1 0 0 c. 1 1 0 0 1 0 0 0 0
b. 1 1 0 1 0 1 0 0 1 d. 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
Lakukan operasi Pembagian pada dua buah bilangan biner di bawah ini, a. 1 1 1 0 1 0 0 : 1 0 0 c. 1 1 0 1 0 1 0 1 1 : 1 0 0 1 b. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 : 1 0 1
a. 1 1 1 0 1
b. 1 1 0 0 1 0 0 , 1 0 0 1
c. 1 0 1 1 1 1 , 0 1 1 1
Bentuklah bilangan biner dibawah ini kedalam Komplemen Satu dan Komplemen Dua. a. 1 0 0 1
Teknik Mikroprosessor
b. 0 1 1 1 0 0 1 49
c. 0 0 0 0 0 0 0 0
d. 1 1 1 1 1
Operasi Arithmatik
Nyatakanlah dalam bilangan Positip atau Negatip bilangan Komplemen Dua 8 bit di bawah ini. a. 1 0 1 1 0 1 1 1 c. 0 1 0 1 1 1 1 1 b. 1 1 1 1 0 0 0 0 d. 0 0 0 0 0 0 0 0
a. negatip
b. negatip
c. positip
d. positip
Hitunglah pengurangan dua bilangan biner di bawah ini dangan cara menjumlahkan dengan hasil Komplemen Dua. a. 1 1 0 1 1 0 1 1 01101011 b. 1 0 1 1 0011 c. 0 1 1 0 1 0 1 1 11011011
a. 1 0 1 1 1 0 0 0 0
b. 1 1 0 0 0
c. 1 0 0 1 0 0 0 0
Jumlahkan bilangan dalam bentuk BCD di bawah ini a. 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0011 0111 0010 b. 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1001 1001 0110
a. 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1
b. 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
Teknik Mikroprosessor
50
Operasi Arithmatik
Kurangkanlah bilangan dalam bentuk BCD di bawah ini a. 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0011 0111 0010 b. 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0001 1000 0111
a. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
b. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Teknik Mikroprosessor
51
Operasi Arithmatik