You are on page 1of 3

Aplikasi teamwork dalam pelayanan paliatif care dan komponen yang terlibat

Pada tahun 1990 WHO mendefinisikan pelayanan paliatif sebagai suatu pelayanan total dan aktif bagi pasien yang penyakitnya tidak akan berespon terhadap pengobatan kuratif. WHO juga menetapkan tujuan dari pengobatan pada pelayanan paliatif yaitu mencapai kualitas hidup yang terbaik untuk pasien dan keluarganya dengan prioritas diberikan pada pengendalian simptom dan perhatian pada pasien secara holistik meliputi aspek bio, psiko, sosio dan spiritual. WHO menetapkan prinsip-prinsip pelayanan paliatif sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Memandang kehidupan dan kematian sebagai proses normal Tidak mempercepat maupun menghambat kematian Membebaskan pasien dari rasa nyeri dan gejala-gejala lain Mengupayakan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin Mengupayakan agar keluarga dapat mengatasi permasalahan keluarga saat pasien sakit.

Seperti bidang pelayanan lain, bidang pelayanan paliatif juga berkembang cukup cepat, bahkan sekarang cenderung sebagai suatu cabang dalam bidang kesehatan / kedokteran dan disepakati bahwa pelayanan paliatif meliputi hal-hal sebagai berikut : a. b. Suatu pelayanan terintegrasi multidisiplin yang diberikan terus menerus dan yang Upaya terus menerus yang bertujuan membantu pasien agar dapat mengatasi rasa takut bertujuan mengatasi berbagai gejala dan simptom penyakit. akan kematian, kesepian serta berbagai kemunduran dan kehilangan yang mengancam seperti kemunduran kemampuan fisik, kemunduran kepercayaan diri, kehilangan peranan dalam keluarga, kehilangan kasih sayang, kehilangan masa depan. c. d. e. f. Memandang pasien dan keluarga sebagai mitra dalam upaya mengidentifikasi masalah Membantu keluarga dalam aspek emosi, sosial dan bila mungkin ekonomi. Memberikan jaminan pelayanan 24 jam. Menjalin kerjasama antara pasien, keluarga dan care giver . yang ada dan dalam menyusun program mengatasi berbagai masalah tadi.

Tim paliatif adalah tim interdisiplin

Tim interdisiplin yang memberi pelayana paliatif terdiri dari individu-individu dari berbagai profesi dan disiplin yang bekerjasama terintegrasi kearah tujuan yang sama. Seperti dikemukakan di bawah, disarankan masing-masing individu bertanggung jawab dalam hal menentukan strategi langkah langkah dalam bidang masing masing. Tujuan utama dari pengobatan paliatif adalah mengurangi penderitaan pasien, karena kualitas hidup seseorang pada akhirnya ditetapkan oleh dampak berbagai keterbatasan lahiriah yang dialaminya terhadap konsen hidup yang meliputi jiwa, raga, sosial dan rohani. Karena itu penderitaan seseorang pasien tidak ditetapkan olehberbagai masalah fisik saja tetapi amat tergantung atas berbagai aspek yang dikemukakan di atas. Berat ringannya penderitaan seseorang amat ditentukan kepribadian si sakit yang nota bene merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari dirinya terutama saat ingin diketahui kualitas hidupnya. Berat ringannya dampak sesuatu kejadian baik fisik maupun psikis terhadap penderitaan seseorang amat ditentukan keadaan fisik, kepribadian, masa lampaunya, harapan hidupnya, keluarganya, pengalaman hidupnya, latar belakang kebudayaan, peranan serta pengalaman dengan sekitarnya, Perilaku sehari hari, masa depannya dll. Tanpa bantuan profesi lain seorang dekter, seorang perawat, petugas sosial, psikolog maupunpsikoterapis tidak akan dapat menghayatinya dengan baik penderitaan yang dirasakan oleh pasien. Profesi yang terkait dengan perawatan paliatif bekerjasama dalam bentuk tim paliatif. Anggotanya antara lain adalah profesi kedokteran ( berbagai spesialis, dokter keluarga, dokter umum ), keperawatan, psikologi, fisioterapis, pekerja sosial, ahli agama, dan lain lain. Masing masing profesi ini akan terlibat sesuai dengan masalah yang dihadapi pasien. Dukungan keluarga dan teman teman penderita tidak kalah pentingnya dalam menghadapi penderitaan yang dialami. Penyusunan tim perawatan paliatif disesuaikan dengan kebutuhan penderita dan tempat perawatan. Dokter, perawat, psikolog, terapis dan pekerja sosial akan berkunjung secara berkala dan dalam waktu yang terbatas. Sebagian besar tugas tugas keperawatan yang dapat dilimpahkan ke keluarga menjadi beban keluarga. Keluarga juga bisa didampingi oleh penjaga orang sakit yang sudah dilatih yaitu seorang pelaku rawat ( care giver ). Siapapun dapat menjadi tenaga pelaku rawat baik anggota keluarga, kerabat, tetangga, pembantu rumah tangga atau tenaga lainnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa penyusunan tim perawatan paliatif perlu disesuaikan dengan tempat perawatan dan masalah yang dihadapi, meski demikian harus jelas siapa yang

memimpin tim perawatan paliatif. Sangat penting adanya komunikasi yang baik antara anggota tim. Komunikasi menyangkut masalah pemberian obat, pengamatan klinis, dan rencana perawatan selanjutnya. Untuk itulah diperlukan rekam medis yang dapat dibaca oleh semua anggota tim. Secara berkala tim perawatan paliatif perlu melakukan pertemuan untuk membahas perjalanan penyakit penderita, masalah masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya. Jangan dilupakan masalah masalah non medis yang mungkin timbul karena adakalanya masalah ini lebih menonjol dan lebih rumit dibandingkan dengan masalah medisnya. Tugas dari tim pelayanan paliatif adalah membantu pasien dan keluarga mengatasi berbagai masalah fisik maupun kejiwaan yang berkaitan dengan penyakit terminal / tidak dapat disembuhkan. Dalam melaksanakan tugas tersebut tim paliatif sebaiknya berjalan berdampingan dengan pasien dan keluarganya, serta selalu siap setiap saat diperlukan untuk membantu mengatasi berbagai masalah ringan sampai berat baik fisik maupun mental misalnya mulai dari kesakitan, sesak nafas, rasa lemah, sampai dengan kesepian dan ketakutan. Seperti diutarakan diatas tim paliatif tersebutn sebaiknya berjalan berdampingan dengan pasien dan keluarganya, jadi tidak dengan cara memberi intruksi melainkan memberikan pandangan dan alternatif. Walaupun demikian pelayanan paliatif tetap dilakukan dengan kaidah kaidah saat membuat analisa dan keputusan. Hal hal menunjukan bila suatu program pelayanan paliatif yang baik memerlukan faktor faktor sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. a. b. c. Layanan home care Layanan day care Layanan rawat inap Pusat informasi Layanan rawat jalan : klinik nyeri konsultasi pemantauan berkala ( follow up )

You might also like