You are on page 1of 4

RUPA DASAR (NIRMANA) Apa Itu Rupa Dasar?

Dalam dunia seni rupa, berkembang suatu ilmu yang mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan hubungan persepsi, ruang, bentuk, warna, dan bahan berwujud dua dimensi atau tiga dimensi. Ilmu tersebut kemudian dikenal sebagai rupa dasar (nirmana). Kegiatan utama ilmu ini adalah mengembangkan kemahiran untuk mengolah dan mengkomunikasikan bahasa rupa dengan berbagai bahan dan teknik. Ada cara pandang yang kurang di masyarakat bahwa untuk berkarya seni rupa atau desain, seorang siswa akan bisa dengan sendirinya berdasarkan bakat alam. Cara pandang semacam ini sejak setengah abad yang lampau telah ditinggalkan. Di negara-negara maju, seorang siswa yang memiliki minat mengembangkan dirinya dalam dunia keseni rupaan harus menguasai ilmu dasarnya terlebih dahulu agar hasilnya lebih optimal. Ilmu dasar tersebut antara lain kemahiran menggambar dan penguasaan teknik rupa dasar. Kosa rupa adalah unsur-unsur dasar terbentuknya sebuah wujud visual, baik dua dimensi, tiga dimensi, maupun wujud warna. Unsur dasar untuk bangun dua dimensi adalah segitiga, persegi, lingkaran, dan bangun organik. Unsur dasar untuk bangun tiga dimensi adalah balok, prisma, bola, dan wujud tak beraturan. Sedangkan untuk warna adalah merah, kuning, dan biru, serta dapat dilengkapi dengan warna putih, hitam, dan warna mengkilap (silver). Penerapan nirmana pada lukisan abstrak Kosa rupa dapat diperkaya dengan berbagai pengembangan dari bentuk dasar. Ada berbagai teknik mengolah rupa dasar. Antara lain dengan cara menata, mengkomposisikan, mengatur, menyusun, menciptakan variasi, ataupun merancang unsur rupa itu menjadi sesuatu yang menggugah persepsi pengamat. Beberapa prinsip dalam mengolah rupa dasar yang umum antara lain sebagai berikut : Simetri adalah dua atau lebih unsur rupa yang sama dan diletakkan sejajar atau berdekatan serta di antara unsur rupa tersebut mengandung kesamaan/kemiripan. Irama adalah kesan bergerak sebuah garis, warna, atau bentuk, baik secara berulang maupun dinamis, sehingga secara keseluruhan tidak monoton. Bentuk yang berirama dapat dimengerti sebagai bentuk yang dinamis, perwujudannya dapat berupa bentuk yang lembut, tiba-tiba keras, kemudian halus lagi, kemudian keras. Keseimbangan adalah penempatan unsur rupa dalam satu bidang baik secara beraturan maupun acak yang menekankan aspek keseimbangan komposisi unsur-unsur rupa di dalamnya (warna, bidang, dan bentuk). Keseimbangan dapat dicapai melalui penyusunan unsur rupa yang simetri (keseimbangan simetris) atau dengan peletakan bentuk yang dinamis (keseimbangan asimetris) Lambang keseimbangan yang di gambarkan oleh Leonardo Da Vinci dalam lukisannya Vitruvian Man Harmoni adalah suatu pola rupa yang ditempatkan dalam satu bidang dan mengutamakan aspek keselarasan antar unsur rupa di dalamnya. Harmoni dalam bahasa rupa terbentuk karena adanya unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan kepaduan yang

masing-masing saling mengisi dan berimbang selaras. Pertimbangan komposisi demi terciptanya harmoni secara simetris. Dan terciptanya harmoni secara dinamis. Terciptanya kondisi harmoni pada susunan harmonis dua lampu yang sama susunan kursi dengan aneka bentuk tetapi warna don posisi berbeda. Kesatuan adalah paduan dari berbagai unsur rupa yang membentuk sebuah konsep ketautan dan pengikatan sehingga menimbulkan kesan satu bentuk yang mengikat antara satu dengan yang lainnya secara baik. Aksentuasi adalah penyajian unsur pembeda pada satu ungkapan rupa agar tidak berkesan monoton dan membosankan. Unsur aksentuasi dapat dibuat dengan warna kontras, bentuk berbeda, atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan. Varian adalah penyajian bahasa rupa yang seragam namun dibedakan pada besaran atau warnanya saja. Varian dapat dikomposisikan berupa sistem modul atau perulangan bentuk. Dinamika adalah penyajian bahasa rupa dengan berbagai unsur yang amat bervariasi di dalamnya, baik unsur bentuk, bidang, motif, maupun warna. Namun unsur keseimbangan, contras, dan kesatuan tetap dipertimbangkan. Gradasi adalah susunan warna atau bentuk yang berjajar dari nada terkuat hingga terendah, atau sebaliknya. Gradasi dapat dicapai melalui warna, bidang, ataupun bangun tiga dimensi. C. Pemahaman Struktur Struktur adalah bentuk konstruksi yang menjadi wahana suatu bentuk berwujud. Hampir semua benda memiliki struktur, baik yang beraturan maupun yang tidak beraturan. Benda yang tak memiliki struktur (bidang rata), kekuatan strukturnya dapat dibentuk dengan jalan melipat, menekuk, ataupun membentuk kisi konstruksi. Guna struktur adalah sebagai penguat sebuah bangun tiga dimensi atau sebagai wahana untuk pengikat bidang. Struktur dapat berbentuk bangun geometris maupun organik. Agar sebuah bidang dapat berdiri tegak diperlukan struktur dengan cara melipatnya. Untuk membangun benda-benda dengan besaran tertentu diperlukan bantuan struktur untuk membentuknya menjadi wujud akhir objek tiga dimensi atau memperkuat benda tersebut berdiri tegak. Guru mata pelajaran Kepala SMAN 1 Selong Wahid Kurniadi, S.Pd Drs. LUKMAN, M.Pd NIP. 610 017 517 NIP. 131 882 330 RUPA DASAR (NIRMANA) Apa Itu Rupa Dasar? Dalam dunia seni rupa, berkembang suatu ilmu yang mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan hubungan persepsi, ruang, bentuk, warna, dan bahan berwujud dua dimensi atau tiga dimensi. Ilmu tersebut kemudian dikenal sebagai rupa dasar (nirmana). Kegiatan

utama ilmu ini adalah mengembangkan kemahiran untuk mengolah dan mengkomunikasikan bahasa rupa dengan berbagai bahan dan teknik. Ada cara pandang yang kurang di masyarakat bahwa untuk berkarya seni rupa atau desain, seorang siswa akan bisa dengan sendirinya berdasarkan bakat alam. Cara pandang semacam ini sejak setengah abad yang lampau telah ditinggalkan. Di negara-negara maju, seorang siswa yang memiliki minat mengembangkan dirinya dalam dunia keseni rupaan harus menguasai ilmu dasarnya terlebih dahulu agar hasilnya lebih optimal. Ilmu dasar tersebut antara lain kemahiran menggambar dan penguasaan teknik rupa dasar. Kosa rupa adalah unsur-unsur dasar terbentuknya sebuah wujud visual, baik dua dimensi, tiga dimensi, maupun wujud warna. Unsur dasar untuk bangun dua dimensi adalah segitiga, persegi, lingkaran, dan bangun organik. Unsur dasar untuk bangun tiga dimensi adalah balok, prisma, bola, dan wujud tak beraturan. Sedangkan untuk warna adalah merah, kuning, dan biru, serta dapat dilengkapi dengan warna putih, hitam, dan warna mengkilap (silver). Penerapan nirmana pada lukisan abstrak Kosa rupa dapat diperkaya dengan berbagai pengembangan dari bentuk dasar. Ada berbagai teknik mengolah rupa dasar. Antara lain dengan cara menata, mengkomposisikan, mengatur, menyusun, menciptakan variasi, ataupun merancang unsur rupa itu menjadi sesuatu yang menggugah persepsi pengamat. Beberapa prinsip dalam mengolah rupa dasar yang umum antara lain sebagai berikut : Simetri adalah dua atau lebih unsur rupa yang sama dan diletakkan sejajar atau berdekatan serta di antara unsur rupa tersebut mengandung kesamaan/kemiripan. Irama adalah kesan bergerak sebuah garis, warna, atau bentuk, baik secara berulang maupun dinamis, sehingga secara keseluruhan tidak monoton. Bentuk yang berirama dapat dimengerti sebagai bentuk yang dinamis, perwujudannya dapat berupa bentuk yang lembut, tiba-tiba keras, kemudian halus lagi, kemudian keras. Keseimbangan adalah penempatan unsur rupa dalam satu bidang baik secara beraturan maupun acak yang menekankan aspek keseimbangan komposisi unsur-unsur rupa di dalamnya (warna, bidang, dan bentuk). Keseimbangan dapat dicapai melalui penyusunan unsur rupa yang simetri (keseimbangan simetris) atau dengan peletakan bentuk yang dinamis (keseimbangan asimetris) Lambang keseimbangan yang di gambarkan oleh Leonardo Da Vinci dalam lukisannya Vitruvian Man Harmoni adalah suatu pola rupa yang ditempatkan dalam satu bidang dan mengutamakan aspek keselarasan antar unsur rupa di dalamnya. Harmoni dalam bahasa rupa terbentuk karena adanya unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan kepaduan yang masing-masing saling mengisi dan berimbang selaras. Pertimbangan komposisi demi terciptanya harmoni secara simetris. Dan terciptanya harmoni secara dinamis. Terciptanya kondisi harmoni pada susunan harmonis dua lampu yang sama susunan kursi dengan aneka bentuk tetapi warna don posisi berbeda.

Kesatuan adalah paduan dari berbagai unsur rupa yang membentuk sebuah konsep ketautan dan pengikatan sehingga menimbulkan kesan satu bentuk yang mengikat antara satu dengan yang lainnya secara baik. Aksentuasi adalah penyajian unsur pembeda pada satu ungkapan rupa agar tidak berkesan monoton dan membosankan. Unsur aksentuasi dapat dibuat dengan warna kontras, bentuk berbeda, atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan. Varian adalah penyajian bahasa rupa yang seragam namun dibedakan pada besaran atau warnanya saja. Varian dapat dikomposisikan berupa sistem modul atau perulangan bentuk. Dinamika adalah penyajian bahasa rupa dengan berbagai unsur yang amat bervariasi di dalamnya, baik unsur bentuk, bidang, motif, maupun warna. Namun unsur keseimbangan, contras, dan kesatuan tetap dipertimbangkan. Gradasi adalah susunan warna atau bentuk yang berjajar dari nada terkuat hingga terendah, atau sebaliknya. Gradasi dapat dicapai melalui warna, bidang, ataupun bangun tiga dimensi. C. Pemahaman Struktur Struktur adalah bentuk konstruksi yang menjadi wahana suatu bentuk berwujud. Hampir semua benda memiliki struktur, baik yang beraturan maupun yang tidak beraturan. Benda yang tak memiliki struktur (bidang rata), kekuatan strukturnya dapat dibentuk dengan jalan melipat, menekuk, ataupun membentuk kisi konstruksi. Guna struktur adalah sebagai penguat sebuah bangun tiga dimensi atau sebagai wahana untuk pengikat bidang. Struktur dapat berbentuk bangun geometris maupun organik. Agar sebuah bidang dapat berdiri tegak diperlukan struktur dengan cara melipatnya. Untuk membangun benda-benda dengan besaran tertentu diperlukan bantuan struktur untuk membentuknya menjadi wujud akhir objek tiga dimensi atau memperkuat benda tersebut berdiri tegak.

You might also like