You are on page 1of 12

GERAK DENGAN GAYA

BERGANTUNG PADA
KECEPATAN

Koko Anggoro (101810201024)
Liya Kholida (101810201027)
GERAK DENGAN GAYA BERGANTUNG
PADA KECEPATAN

Adakalanya sebuah gaya yang bekerja pada sebuah
benda merupakan suatu fungsi terhadap kecepatan.
Contoh gaya semacam ini adalah gaya gesekan yang
bekerja pada sebuah benda yang bergerak di dalam
suatu fluida. Berikut merupakan bentuk umum dari gaya
yang bergantung kecepatan:




). (v F F


=
Sekarang tinjau gaya F
x
=F
x
(V
x
) , karena sekarang kita
hanya membahas gaya ini maka indeks x yang
terdapat pada gaya tersebut dapat dibuang: F=F(v).
Namun tetap harus diingat bahwa gaya tanpa indeks
tersebut merupakan salah satu komponen dari vektor
gaya . Hukum Newton yang berkaitan dengan gaya di
atas adalah

3.1

Dalam kasus massa tetap ungkapan di atas dapat
ditulis sebagai

..3.2 atau
...3.3
dt
mv d
v F
) (
) ( =
dt
dv
m v F = ) (
dx
dv
mv
dx
dv
dt
dx
m v F = = ) (
Dari persamaan (3-2) kita akan peroleh hubungan
antara waktu dan kecepatan,

(3-4)
dengan v
0
adalah kecepatan partikel pada saat t=0,
sedangkan persamaan memberikan hubungan antara
posisi dan kecepatan :


dengan x
0
adalah posisi partikel pada saat t=0.
Selanjutnya dari kombinasi ke-dua hasil di atas akan
diperoleh hubungan antara posisi dan waktu. Dengan
demikian telah kita peroleh deskripsi gerak yang
lengkap untuk sebuah partikel yang mengalami gaya
F(v). Sehingga kita dapatkan:





}
=
v
v
dv
v F
m
t
0
) (
}
=
v
v
dv
v F
mv
x x
0
) (
0
Contoh: sebuah automobile bergerak dengan
kecepatan vo pada permukaan yang tanpa
gesekan , namun tiba-tiba mesin mati.
Diasumsikan rsistansi sebanding dengan gerak
kecepatan:
(2.32)
Diasumsikan pada t = 0; v = vo , tentukan v dan x
sebagai fungsi t:
(2.33)

(2.34)

Dengan
Sehingga kita bisa mendapatkan:
(2.34)







Dari rumus diatas kita cari nilai v, sehingga kita
dapatkan
(2.35)
Pari persaman diatas, kecepatan akan berkurang
sebanding dengan kecepatan,
Sibtitusi persamaan 2.35, sehingga kita
dapatkan
Yadng di integrasikan pada limit, t = 0 dan x = 0,
dan di lanjutkan perpindahan sebesar x dan t,
maka kita peroleh:


Berikut merupakan deret taylor yang dapat kita
gunakan untuk mencari nilai kecepatan dan x
selanjutnya,


Kita anggap v= vl, dan t = tl , sehinngga:




kita gunakan hukum deret taylor:


( ( (2.39)
...
! 4 ! 3 ! 2
1
4 3 2
+ + + + + =
x x x
x e
x
Dimana, pada t=0



2 (2.40)

maka jelas bahwa ungkapan kecepatan dan posisi partikel
pada contoh di atas berbentuk suatu deret. Apabila deret
tersebut dipotong sehingga tinggal menyisakan tiga suku
pertamanya saja maka diperoleh ungkapan gerak yang
sangat kita kenal yaitu gerak lurus berubah beraturan.

soal:
Buktikan dari pernyataan diatas!
Sebagai satu ilustrasi tambahan sekarang kita
tinjau gerak peluru yamg ditembakkan vertikal.
Kasus ini sedikit berbeda dengan sebelumnya,
karena selain gaya gesekan juga ada gaya
gravitasi yang harus diperhitungkan. Dengan
mengambil arah ke atas sebagai arah positif dan
diandaikan percepatan gravitasi tidak bergantung
pada posisi maka persamaan gerak bagi peluru
tersebut adalah
3.11 dt
dv
m bv mg F = =
Di dalam contoh ini gaya gesekan tetap kita
andaikan linier terhadap kecepatan. Tampak
bahwa ungkapan (3-6) dan (3-11) berbeda dalam
suku gaya berat mg saja. Dari ungkapan (3-11) di
atas hubungan antara kecepatan dan waktu dapat
diperoleh dengan segera:

3.12

3.13

0
ln
0
bv mg
bv mg
b
m
bv mg
mdv
t
v
v
+
+
=
+
=
}
m bt
e v
b
mg
b
mg
v
/
0

|
.
|

\
|
+ + =
Integrasi hasil di atas terhadap waktu memberikan
posisi peluru setiap saat:

(3.13)
Dari persamaan (3-13) tampak bahwa peluru bergerak
dengan kecepatan mula-mula
Kemudian berubah terhadap waktu dan pada akhirnya
setelah selang waktu yang cukup lama, yaitu pada ,
peluru tersebut bergerak dengan laju konstan sebesar .
Laju ini menggambarkan laju akhir dari peluru sehingga
dinamakan laju terminal. Dengan menggunakan notasi
laju awal, laju terminal dan waktu karakteristik
ungkapan kecepatan dan posisi peluru menjadi lebih
sederhana.
(3
|
|
.
|

\
|
+ =
m bt m bt
e v
mg
b
e v
m
b
t
m
b
b
g m
x x
/
0
/
0
2
2
0
1
( ) t /
0
t e v v v v
t t
+ + =

(3.15)
Dari dua ungkapan terakhir tampak bahwa pada
waktu kecepatan dan posisi peluru diberikan oleh:


yang jelas menggambarkan gerak lurus beraturan.
Jadi mula-mula peluru bergerak vertikal dengan
kecepatan awal ke atas kemudian diperlambat
sampai akhirnya diam sesaat dan selanjutnya jatuh
(turun). Gerak turunnya peluru bersifat dipercepat
dengan pct yang berubah makin lama makin
mengecil sedemikian rupa sehingga setelah waktu
yang sangat lama percepatannya menjadi nol dan
kecepatannya sama dengan . Asalkan tida ada
gangguan lain keadaan ini dipertahankan
seterusnya.


( ) t /
0
t e v v v v
t t
+ + =
t
v v =
( ) t
g
v
x x
t
= t
t
2
0

You might also like