You are on page 1of 4

PR OBGYN dr Gunawan, SpOG HIPEREMESIS GRAVIDARUM (HEG) Oleh Siti Norshamsiah bt Shamsuddin

Definisi Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah hebat dalam masa kehamilan yang disertai ketosis dan penurunan berat badan dan dapat menyebabkan kekurangan cairan, atau gangguan elektrolit, defisiensi nutrien sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin di dalam kandungan.

Epidemiologi Mual dan muntah merupakan gejala yang wajar (50 - 90%) ditemukan pada kehamilan trimester pertama. Biasanya mual dan muntah terjadi pada pagi hari sehingga sering dikenal dengan morning sickness. Sementara setengah dari wanita hamil mengalami morning sickness, 1,5 2 % mengalami hiperemesis gravidarum, suatu kondisi yang lebih serius. Pada umumnya HEG terjadi pada minggu ke 6 - 12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut sampai minggu ke 16 20 masa kehamilan.

Etiologi Penyebab dari hiperemesis gravidarum belum diketahui namun diperkirakan berhubungan dengan kehamilan pertama; peningkatan hormonal pada kehamilan, terutama pada kehamilan ganda dan hamil anggur; usia di bawah 24 tahun; perubahan metabolik dalam kehamilan; alergi; dan faktor psikososial. Wanita dengan riwayat mual pada kehamilan sebelumnya dan mereka yang mengalami obesitas (kegemukan) juga mengalami peningkatan risiko HEG.

Patofisiologi Level hormon -hCG yang tinggi. Hormon ini meningkat cepat pada trimester pertama kehamilan dan dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. Selain itu dikatakan juga HCG dapat menyebabkan transien hipertiroidisme Peningkatan level estrogen. Mempengaruhi bagian otak yang mengontrol mual dan muntah Perubahan saluran cerna. Selama kehamilan, saluran cerna terdesak karena memberikan ruang untuk perkembangan janin. Hal ini dapat berakibat refluks asam

(keluarnya asam dari lambung ke tenggorokan) dan lambung bekerja lebih lambat menyerap makanan sehingga menyebabkan mual dan muntah Faktor psikologis. Stress dan kecemasan dapat memicu terjadinya morning sickness Diet tinggi lemak. Risiko HEG meningkat sebanyak 5 kali untuk setiap penambahan 15g lemak jenuh setiap harinya Helicobacter pylori. Penelitian melaporkan bahwa 90% kasus kehamilan dengan HEG juga terinfeksi dengan bakteri ini, yang dapat menyebabkan luka pada lambung

Derajat hiperemesis gravidarum Hiperemesis gravidarum terbagi atas beberapa derajat sesuai dengan tanda dan gejala yang dialaminya, yaitu : Derajat 1 Muntah terus menerus (muntah > 3-4 kali/hari, dan mencegah dari masuknya makanan atau minuman selama 24 jam) yang menyebabkan ibu menjadi lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan turun (2-3kg dalam 1-2 minggu), nyeri ulu hati, nadi meningkat sampai 100x permenit, tekanan darah sistolik menurun, tekanan kulit menurun dan mata cekung Derajat 2 Penderita tampak lebih lemah dan kesadaran apatis, nadi kecil dan cepat, suhu kadang kadang naik dan mata sedikit kuning. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tekanan darah turun, pengentalan darah, urin berkurang, dan sulit BAB. Pada napas dapat tercium bau aseton Derajat 3 Keadan umum lebih berat, muntah berhenti, kesadaran menurun sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, dan tekanan darah turun. Dapat terjadi ensefalopati Wernicke dengan gejala: nistagmus, penglihatan ganda, dan perubahan mental. Keadaan ini akibat kekurangan zatmakanan termasuk vitamin B kompleks. Jika sampai ditemukan kuning berarti sudah ada gangguan hati

Gejala dan simptom HEG Penurunan berat badan > 2-5% dari berat badan asal pada trimester pertama. Berat badan turun mendadak Ibu tidak bisa minum atau makan lebih dari 24 jam

Warna urin kuning pekat / ibu tidak BAK > 8 jam Nyeri abdomen, demam, lemah Muntah setiap jam atau setiap kali setelah makan Nausea yang sangat berat, ibu tidak bisa makan tanpa muntah Muntah darah atau tenggorokan terasa sangat perih.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan keton urin, serta elektrolit darah. Pemeriksaan USG abdomen untuk mengenal pasti faktor resiko seperti kehamilan ganda atau penyakit trofoblas.

Tatalaksana Tatalaksana hiperemesis gravidarum sangat beragam tergantung dari beratnya gejala yang terjadi. Tatalaksana dini dapat berpengaruh baik pada pasien termasuk reasurasi, rekomendasi diet dan dukungan. Ketika menatalaksana ibu dengan HEG, pencegahan serta koreksi kekurangan nutrisi adalah prioritas utama agar ibu dan bayi tetap dalam keadaan sehat. Pasien dapat dirawat karena mual dan muntah yang berlebihan disertai koreksi untuk gangguan elektrolit dan cairan. Pemberian nutrisi oral (melalui mulut) dapat diberikan pada pasien secara perlahan-lahan, dimulai dengan makanan cair, kemudian meningkat menjadi makanan padat dalam porsi kecil yang kaya akan karbohidrat.

Saran-saran yang diberikan pada ibu yang mengalami HG adalah: Menyarankan ibu hamil untuk mengubah pola makan menjadi lebih sering dengan porsi kecil Menganjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dan teh hangat dan menghindari makanan berminyak serta berbau lemak Jika dengan cara diatas tidak ada perbaikan maka ibu hamil tersebut diberi obat penenang, vitamin B1 dan B6, dan antimuntah Perawatan di Rumah sakit bila keadaan semakin memburuk Cairan infus yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein. Bila perlu ditambahkan vitamin B kompleks, vitamin C, dan kalium

Terapi psikologis apabila penanganan dengan pemberian obat dan nutrisi yang adekuat tidak memberikan respon

Farmakoterapi ( Jika ternyata diperlukan) Vit B6 (pyridoxine) 10 25 mg/3-4 kali/hari - Mengurangkan rasa ingin muntah Herba jahe caps 4x250mg/hari Jika pasien masih muntah-muntah, mengurangkan rasa mual Metoclopramid 5-10mg setiap 8 jam digunakan secara meluas sebagai terapi mual dan muntah selama kehamilan. Ondansetron 4-8 mg peroral / IV setiap 8 jam selama 3 hari

You might also like