You are on page 1of 8

MALAM NISFU SYABAN

Pembahasan Sekitar Malam Nisfu Syaban (Bagian #1 dari 4 Tulisan) ========================== Assalamualaikum wr.wb Sahabatku Rahimakumullah, Hari Rabu ini tanggal 4 Juli 2012 dari Maghrib hingga Subuh (Rabu malam Kamis) Insya Allah merupakan malam Nisfu Syaban. Di kalangan sebagian besar ummat Islam di Indonesia, Malaysia, dan khususnya di kalangan kaum Nahdliyin (NU), malam Nisfu syaban ini selalu menjadi malam yang istimewa diantara malam-malam di bulan Syaban Berkenaan dengan malam Nisfu (pertengahan) Syaban ada beberapa hal yang patut diketahui bersama yang akan coba saya jelaskan berdasarkan referensi yang ada di tulisan di bawah ini. Sejak lama, malam Nisfu Syaban ini menjadi perdebatan kecil di kalangan Ulama dan menjadi mahallun-khilaf nyaris sepajang zaman. Kalau dilihat dari argumentasinya, rasanya sulit diketemukan, karena masing-masing pihak berangkat dengan dalil Hadits masing-masing. Sebagian Ulama menganggapnya sebagai sunnah dan sebagian Ulama menganggapnya sebagai bidah hasanah mamduhah (bidah yang secara syari dikategorikan baik dan terpuji ) dan sebagian lain menganggap sebagai amalan bidah yang tidak pernah dijalankan oleh Nabi Muhammad Saw. Sehubungan dengan hal tersebut, terlampir saya sajikan beberapa tulisan berseri, terkait Nisfu Syaban. Tentu saja saya menerima perbedaan pendapat dan pandangan, namun demikian tetap dengan azas saling menghormati terhadap pemahaman masing-masing dan tidak menuduhnya sebagai suatu kesesatan dan mengangggap pendapatnya sebagai yang paling benar. Kebenaran mutlak hanyalah milik Allah semata, sebagaimana firman-Nya di dalam Q.S. 2(Al Baqarah) : 147 yang berbunyi: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.

Jadi selayaknya tidak ada yang bisa mengklaim bahwa hanya pendapatnya yang paling benar, yang lainnya salah. Para Imam Mazhab saja yang sudah pada level keimanan dan keilmuan yang sangat tinggi, hampir dalam setiap bab pembahasan kitabnya selalu menyandarkan kebenarannya hanya pada Allah semata, dengan diakhiri kalimat Wallahualam bissawab. Semoga Bermanfaat ya. Wassalam, IPH
Malam Nisfu Syaban, malam mulia yang sering terlupakan (Bagian III) Sejak semula, Rasulullah Muhammad SAW telah mensinyalir bahwa bulan Syaban atau bulan ke-8 dari perhitungan bulan Qamariyah (Hijriah) merupakan bulan yang biasa dilupakan orang. Maksud Rasulullah, hikmah dan berbagai kemuliaan dan kebajikan yang ada dalam bulan Syaban dilupakan orang. Mengapa dilupakan? Menurut pengakuan Rasulullah, karena bulan Syaban berada di antara dua bulan yang sangat terkenal keistimewaannya. Kedua bulan dimaksud adalah bulan Rajab dan bulan Ramadan. Bulan Rajab selalu diingat karena di dalamnya ada peristiwa Isra Mikraj yang diperingati dan dirayakan sedang bulan Ramadan ditunggui kedatangannya karena bulan ini adalah bulan yang paling mulia dan istimewa di antara bulan yang ada. Lantas apa dan bagaimana bulan Syaban? Keistimewaan dan kemuliaan bulan Syaban terletak pada pertengahannya, sehingga disebut dengan Nisfu Syaban. Nisfu artinya setengah atau seperdua, dan Syaban sebagaimana disebut pada awal tulisan ini, adalah bulan kedelapan dari tahun Hijrah. Nisfu Syaban secara harfiyah berarti hari atau malam pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15 Syaban. Kata Syaban sendiri adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syiab yang artinya jalan di atas gunung.

Bulan kedelapan dari tahun Hijriah itu dinamakan dengan Syaban karena pada bulan itu ditemukan banyak jalan untuk mencapai kebaikan. Malam Nisfu Syaban dimuliakan oleh sebagian kaum muslimin karena pada malam itu diyakini dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia; Raqib dan Atib, menyerahkan catatan amalan manusia Allah SWT, dan pada malam itu pula catatan-catatan itu diganti dengan catatan yang baru. Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda Bulan Syaban itu bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Ia adalah bulan diangkatnya amal-amal oleh Tuhan. Aku menginginkan saat diangkat amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR NasaI dari Usamah). Sehubungan dengan hal itu Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah ra. lam yakunin Nabiyi sha mim yashumu aksara min syabaana finnahu kaana yashumuhu kulluhu kaana yashumuhu illa qalilan. Maksud Aisyah dalam periwayatan ini bahwa Nabi Muhammad SAW paling banyak berpuasa pada bulan Syaban. Lebih jauh dari itu, pada malan Nisfu Syaban Allah SWT menurunkan berbagai kebaikan kepada hambanya yang berbuat baik pada malam tersebut. Kebaikan-kebaikan itu berupa syafaat (pertolongan), magfirah (ampunan), dan itqun min azab (pembebasan dari siksaan). Oleh karena itu malam Nisfu Syaban diberi nama yang berbeda sesuai dengan penekanan kebaikan yang dikandungnya. Imam al-Gazali mengistilahkan malam Nisfu Syaban sebagai malam Syafaat, karena menurutnya, pada malam ke-13 dari bulan Syaban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Lalu pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Meskipun demikian ada beberapa gelintir orang yang tidak diperuntukkan pemberian syafaat kepadanya. Orang-orang yang tidak diberi syafaat itu antara lain ialah orangorang yang berpaling dari agama Allah dan orang-orang yang tidak berhenti berbuat keburukan. Nisfu Syaban dinamakan juga sebagai malam pengampunan atau malam magfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi orang-orang yang masih tetap pada perbuatannya mensyarikatkan Allah alias musyrik, dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah SWT. Nabi bersabda: ?Tatkala datang malam Nisfu Syaban Allah memberikan ampunanNya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang syirik (musyrik) dan berpaling dariNya (HR Ahmad). Kecuali Enam Golongan Ibn Ishak meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil isterinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Syaban. Wahai Humaira, apa yang engkau perbuat malam ini? Malam ini adalah malam di mana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api neraka bagi semua hambanya, kecuali enam kelompok manusia. Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu, Pertama, kelompok manusia yang tidak berhenti minum hamr atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuat secara tradisional mapun jenis minuman yang dibuat secara modern. Istilah populernya adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok, baik ballok tala, ballok nipa, maupun ballok ase. Sementara yang disebut kedua antara lain bir dan whyski. Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti minum hamr ialah orang-orang menyiapkan minuman tersebut atau para pembuat dan pengedarnya. Mereka ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi malah diancam dengan siksaan api neraka. Kedua, orang-orang yang mencerca orang tuanya. Termasuk kategori mencerca orang tua ialah berbuat jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini ibu bapak. Menurut ajaran agama yang menyatakan syis saja kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk dosa. Membentak orang tua termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah SWT di samping menegaskan kepada manusia untuk tidak beribadah selainNya, maka kepada kedua orangtua berbuat baiklah. Waqadha Rabbuka an La tabuduu Illah Iyyahu wa bilwalidaini ihsanan (al-Isra: 17:23). Perbutan kategori baik terhadap orang tua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia, merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang, dan kepada keduanya didoakan; Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.

Ketiga, orang-orang yang membangun tempat zina. Tempat berzina dimaksud adalah tempat pelacuran yang kini nama populernya tempat PSK (pekerja seks komersial). Golongan atau kelompok orang yang seperti ini, pada malam Nisfu Syaban tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka dijanji dengan siksaan dan azab. Keempat, orang-orang atau para pedagang yang semena-mena menaikkan harga barang dagangannya sehingga pembeli merasa dizalimi. Misalnya, penjual bahan bakar minyak, termasuk minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada harga standar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim, maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka. Kelima, petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orangorang yang menagih pajak dan retribusi. Misalnya petugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai dari penjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentu ketidakjujuran kalau uang diterima tetapi tidak diserahkan bukti penerimaan (karcis). Keenam, kelompok orang-orang tukang fitnah. Orang-orang kelompok ini suka menyebarkan isu dan pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah fitnah. Keenam golongan inilah yang disebut tidak mendapat fasilitas itqun minannar. Atas dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari bahwa sesungguhnya bulan Syaban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadan. Persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan fisik. Manusia atau umat hendaknya memasuki bulan suci Ramadan sudah dalam keadaan iman yang mantap dan sudah dalam keadaan mendapatkan syafaat, dan sudah dalam keadaan mendapat jaminan dan pembebasan dari siksaan api neraka. Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Syaban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak baca'an shalawat, membaca al-Quran, bersedekah, berdoa dan mengerjakan amal-amal salih lainnya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. Amiin. ===========================================================================

AMALAN DI MALAM NISFU SYABAN


Sahabatku, Bagaimana cara merayakan malam Nisfu Syaban? Apakah ada amalan-amalan khusus? Menurut sebagian besar Ulama, antara lain adalah dengan memperbanyak ibadah dan shalat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang dilakukan Rasulullah, yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Adapun meramaikan malam Nisfu Syaban dengan berlebih-lebihan seperti dengan shalat malam berjamaah, menurut sebagian Ulama, Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya. Bagi yang mau mengamalkannya, Malam Nifsu Syaban Insya Allah jatuh pada hari ini Rabu malam tanggal 4 Juli 2012 . INSYA ALLAH !! Apabila anda semua berniat mengubah catatan rizki dan takdir di dalam buku besar Allah menjadi lebih baik dan memohon ampun atas dosa2 yang telah kita perbuat maka dibawah ini ada petunjuknya menurut sebagian Ulama, yaitu antara lain: 1. Sholat fardlu Maghrib 2. Membaca Surah Yassin 3 kali 3. Membaca doa Nifsu Syaban 4. Menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan memperbanyak dzikir, shalawat, doa dan istighfar. Adapun apa yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam, yaitu Salat Malam Nisfu Syaban sebanyak 100 rakaat, Hadistnya oleh sebagian ahli hadist dianggap sahih, namun sebagian menganggap dhaif. Namun demikian dalam urusan shalat sunnah, kata Nabi SAW, boleh kita tambahi jumlahnya dan boleh kita kurangi sesuai kemampuan kita.

DOA MALAM NISFU SYABAN


HADIST KEUTAMAAN NISFU SYABAN

Tentang keutamaan malam Nisfu Syaban ini, dimana kita dianjurkan untuk melakukan ibadah terutama untuk memohon ampun, memohon rezeki dan umur yang bermanfaat, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya

Hadist pertama
Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra berkata, :Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: Hai Aisyah engkau tidak dapat bagian?. Lalu aku menjawab: Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama. Lalu beliau bertanya: Tahukah engkau, malam apa sekarang ini. Rasulullah yang lebih tahu, jawabku. Malam ini adalah malam nisfu Syaban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki (H.R. Baihaqi) .

Hadits Kedua
Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata: Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Syaban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb. (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)

Hadis Ketiga
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asyari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Syaban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan. (HR Ibnu Majah)

Hadis Keempat
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda: Jika malam nishfu Syaban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala, lalu Aku menyelamatkannya, demikian seterusnya hingga terbitnya fajar. (HR Ibnu Majah). Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Syaban yang Insya Allah akan jatuh pada hari ini Rabu tgl 4 Juli 2012 sore hingga subuh . Marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon ampunan dan berdzikir sebanyak-banyaknya kepada Allah. SWT

PENDAPAT ULAMA BESAR


SyaikhAbdul Qadir al-Jailaniy berkata, Malam Nishfu Syaban adalah malam yang paling mulia setelah Lailatul Qodr. (Kalaam Habiib Alwiy bin Syahaab) Berkata Imam Syafii rahimahullah : Doa mustajab adalah pada 5 malam, yaitu malam jumat, malam idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan rajab, dan malam nisfu syaban (Sunan Al Kubra Imam Baihaqiy juz 3 hal 319). Dikutip dari buku al-Fawaaidul Mukhtaaroh Diceritakan bahwa Ibnu Abiy as-Shoif al-Yamaniy berkata, Sesungguhnya bulan Syaban adalah bulan sholawat kepada Nabi saw, karena ayat Innallaaha wa malaaikatahuu yushalluuna alan Nabiy diturunkan pada bulan itu. (Ma Dza Fiy Syaban?)

Ibnu Taimiyah, (syeikh rujukannya wahabi & salafy) mengkhususkan amalan sholat pada nishfu Syaban dan memujinya: Berkata Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Majmu Fatawa pada jilid 24 halaman 131 mengenai amalan Nishfu Syaban sebagai berikut: Artinya: Apabila seorang itu menunaikan sholat pada malam Nishfu Syaban secara individu atau berjamaah secara khusus sebagaimana yang dilakukan oleh sebilangan masyarakat Islam maka hal itu adalah Baik. Lihat bagaimana Ibnu Taimiyah sendiri memuji siapa yang menghidupkan amalan khusus pada malam Nishfu Syaban yaitu dengan menunaikan sholat sunnah pada waktu itu baik secara perseorangan mau pun secara ber- jamaah, Ibnu Taimiyah menyifatkan amalan khusus itu sebagai Hasan/ Baik. Pada halaman 132 dikitab yang sama itu, Ibnu Taimiyyah mengakui adanya hadits yang mengkhususkan untuk ibadah sholat malam Nishfu Syaban!!! Artinya: (Berkenaan malam Nishfu Syaban) maka telah diriwayatkan mengenai kemuliaan dan kelebihan Nishfu Syaban dengan hadits-hadits dan atsar, di nukilkan dari golongan Salaf (orang-orang dahulu) bahwa mereka menunaikan sholat khusus pada malam Nishfu Syaban, sholatnya seseorang pada malam itu secara perseorangan sebenarnya telah dilakukan oleh ulama Salaf dan dalam perkara tersebut terdapat hujjah/dalil maka jangan di-ingkari, manakala sholat secara jamaah (pada malam nishfu syaban) adalah dibina atas hujah/ dalil kaedah pada berkumpulnya manusia dalam melakukan amalan ketaatan dan ibadat. Berdasarkan fatwa ulama besar di atas, maka kita memperbanyak doa di malam itu, jelas pula bahwa doa tak bisa dilarang kapanpun dan dimanapun, bila mereka yang melarang doa maka hendaknya mereka menunjukkan dalilnya?. Demikian juga tentang doa khusus untuk malam nisfu Syaban seperti doa di bawah ini, ada ikhtilaf (perbedaan) dikalangan Ulama dan para ahli hadist. Jadi selain DOA NISFU SYABAN di bawah boleh juga dengan doa-doa umum terutama doa yang ada di Al Quran dan Al Hadist.Namun demikian, di bawah ini adalah Doa malam Nisfu Syaban yang diamalkan oleh sebagian Ulama dan Anda boleh ikut mengamalkannya DOa Nisfu Syaban ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA DZATH THAULI WALINAAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII INDAKA FII UMMIL KITAABI SYAQIYYAN AW MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN ALAYYA FIR RIZQI, FAMHULLAA HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQ TITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SAIIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT. FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI ALAA NABIYYIKAL MURSALI, YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA INDAHUU UMMUL KITAAB. ILAAHII BITTAJALLIL AADHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYABAANIL MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM, ISHRIF ANNII MINAL BALAA I MAA ALAMU WA MAA LAA ALAM WA ANTA ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

artinya: Ya Allah Tuhanku Pemilik nikmat, tiada ada yang bisa memberi nikmat atasMU. Ya Allah Pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya Allah Tuhanku Pemilik kekayaan dan Pemberi nikmat. Tidak ada yang patut disembah hanya Engkau. Engkaulah tempat bersandar. Engkaulah tempat berlindung dan padaMUlah tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah Tuhanku, jika sekiranya Engkau telah menulis dalam buku besarMU bahwa adalah orang yang tidak bebahagia atau orang yang sangat terbatas mendapat nikmatMU, orang yang dijauhkan daripadaMU atau orang yang disempitkan dalam mendapat rizki, maka aku memohon dengan karuniaMU, semoga kiranya Engkau pindahkan aku kedalam golongan orang-orang yang berbahagia, mendapat keluasan rizki serta diberi petunjuk kepada kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berkata dalam kitabMU yang telah diturunkan kepada RasulMU, dan perkataanMU adalah benar, yang berbunyi: Allah mengubah dan menetapkan apa-apa yang dikehendakiNYA dan padaNYA sumber kitab. Ya Allah, dengan tajalliMU Yang Mahabesar pada malam Nisfu Syaban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon semoga kiranya aku dijauhkan dari bala bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, Engkaulah Yang Mahamengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Dan aku selalu mengharap limpahan rahmatMU ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih. Sahabatku, Perlu saya tekankan di sin, tidak ada larangan dari Rasul untuk berdoa di malam Nisfu Syaban, justru pelarangan akan hal ini merupakan perbuatan munkar, sebagaimana sabda Rasulullah saw : sungguh sebesar besarnya dosa muslimin dg muslim lainnya adalah pertanyaan yg membuat hal yg halal dilakukan menjadi haram, karena sebab pertanyaannya (Shahih Muslim)

KESIMPULAN
Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam angat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Syaban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak bacaan shalawat, membaca al-Quran, bersedekah, berdoa dan mengerjakan amal-amal salih lainnya.

Sholat Nisfu Syaban ( Shalatul Khoir )


Sholat ini diriwayatkan oleh Sultohonul Awliya Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani. Telah diriwayatkan dari Sayyidina Hasan Rohimahullah bahwasanya telah menceritakan tiga puluh sahabat Nabi kepadaku : Barangsiapa yang melaksanakan sholat Nisfu Syaban pada malam ini Allah akan memandang padanya dengan 70 pandangan dan Allah memberikan padanya setiap pandangan 70 kebutuhan, yang paling dekat adalah maghrifoh Allah . Adapun sholatnya dikerjakan pada malam ke lima belas bulan Syaban sebanyak 100 rakaat, tiap-tiap satu rakaat membaca Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas 10x sampai 50x salaman, Niat Sholat Nisfu Syaban / Sholat Khoir

Adapun Doa yang dibaca setelah membaca Yaa Siin / selama malam Nisfu Syaban adalah

tak Artinya : Ya Allah, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan tidak diberi anugerah kepada-Mu, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan kenikmatan. Tiada Tuhan melainkan Engkau, dan pertolongannya orang yang mengungsi, dengan keselamatannya orang yang meminta pertolongan dan dengan keamanan serta sentausanya orang yang takut. Ya Allah, Jika Engkau telah menulis aku disisi Engkau di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit dalam rezekiku, maka hapuskanlah. Ya Allah, dengan anugerah Engkau , celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezekiku dan tetapkanlah aku di sisi Engkau dalam Ummil Kitab sebagai orang yang beruntung, memperoleh rezeki dan taufiq dalam melakukan kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firman Engkau adalah benar didalam Kitab Engkau yang telah diturunkan atas lisan Nabi Engkau yang terutus. Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki dan di sisi Allah Ummil Kitab. Wahai Tuhanku, dengan kenyataan yang agung pada malam pertengahan bulan Syaban yang mulia, yang dimalam pertengahan bulan Syaban segala perkara yang ditetapkan dibedakan, hapuskanlah dari saya bala/musibah yang saya telah mengetahui dan yang belum saya ketahui. Engkaulah yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, dengan Rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Mengasihani. Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad, atas keluarga dan para shahabat beliau, Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.

Satu kebaikan di bulan-bulan yang lain mendapat 10x lipat. Pada bulan Rajab 70x lipat, bulan Syaban 700x lipat dan bulan Ramadhan 1000x lipat. Bulan Rajab bagaikan anginnya, bulan Syaban bagaikan awannya, sedangkan Ramadhan bagaikan hujannya. Bulan Rajab khusus untuk mendapat ampunan Allah, bulan Syaban khusus untuk mendapat syafaat sedangkan bulan Ramadhan khusus untuk mendapat kebaikan yang berlipat. Hitungan tahun merupakan pohonnya, bulan Rajab merupakan hari-hari tumbuhnya daun, bulan Syaban merupakan hari berbuahnya sedangkan bulan Ramadhan merupakan hari-hari memetiknya. Rajab adalah bulan membersihkan badan, Syaban adalah bulan membersihkan hati dan Ramadhan adalah bulan membersihkan Ruh.

You might also like