You are on page 1of 5

OSI (Open System Interconnection) Model

Yogi Prasetyo Hernoto (0604405033) emailnyayogi@yahoo.com I Putu Gede Sukariawan (0604405034) wan_mail@yahoo.com I Gst. Ag. Sriyoni Manik (0604405036) anik_snowdrop@yahoo.com Kelompok IV Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana Bukit Jimbaran-Bali Abstrak Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka antar system untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi. OSI memberikan pandangan yang abstrak dari arsitektur jaringan yang dibagi dalam 7 lapisan. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh International Standard Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju stadarisasi protocol internasional yang digunakan pada berbagai layer. Model ini disebut OSI Reference Model, karena model ini ditujukan untuk interkoneksi Open System. Open System diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lain yang berbeda arsitektur maupun Sistem Operasi. 1. Pendahuluan Latar Belakang Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka antar system untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masingmasing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Batasan Masalah 1. Apa saja layer yang terdapat pada OSI Model ? 2. Apa saja fungsi masing-masing layer tersebut ? Tujuan 1. Untuk Mengetahui layer apa saja yang terdapat pada OSi Model. 2. Untuk Mengetahui Fungsi dari masing-masing layer tersebut. Manfaat 1. Agar mengetahui secara lebih jelas layer-layer apa saja yang terdapat pada OSI Model. 2. Agar mengetahui secara lebih jelas fungsi dari masing-masing layer yang terdapat pada OSI Model.

2. Teori Penunjang Pengertian Koneksi Pada dasarnya pengertian interkoneksi adalah adannya keterhubungan antara satu objek dengan objek yang lain sehingga terjadi komunikasi. Menurut Kamus Komputer karangan Jack Febrian pengertian dari Koneksi atau connection adalah Link antara dua entiti. Koneksi dapat terjadi antara host, antara program-program yang berjalan atas host, serta antara program yang berjalan atas host yang sama (di antara entiti-entiti pada lapisan jaringan berbeda). Pengertian Jaringan Komputer Pada zaman komputer kali pertama diciptakan , komputer masih merupakan barang yang dinilai sangat mewah , sehingga masih sangat jarang ada lembaga adtau universitas yang memiliki komputer lebih dari satu buah . Namur dengan berjalannya waktu , komputer menjadi lebih umum sehingga beberapa lembaga mulai dapat memiliki lebih dari satu komputer. Masalah mulai timbul ketika dibutuhkan pertukaran data antara komputer tersebut, karena pada awalnya pertukaran data

dilakukan melalui media tape , disket atau media lainnya yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain . Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut diciptakan jaringan yang dapat menghubungkan komputer dengan komputer lain . Selain masalah pada pertukaran data jaringan komputer dapat memecahkan masalah komunikasi , dimana manusia dapat saling berkomunikasi satu sama lain meskipun dalam jarak yang jauh serta masalah pada penggunaan sumber daya secara bersamaan. Menurut Budi Sutedjo Darma Oetomo, S.Kom., MM pada bukunya yang berjudul Konsep dan Perancangan Jaringan Komputer menerangkan jaringan komputer adalah : sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakaan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi infomasi , programprogram, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer , harddisk , dan sebagainya. Dengan demikian pengertian jaringan komputer adalah suatu kumpulan atau beberapa komputer yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi dan saling bertukar data dengan waktu yang singkat serta dapat menggunakan sumber daya secara bersama-sama . Dengan melihat pada pengertian diatas mengenai jaringan komputer , maka dapat disimpulkan beberapa manfaat dari jaringan komputer : Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up to date. Jaringan memungkinkan penyampaian lebih terpadu. Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi lebih efisien. Keamanan data lebih terjamin. Menghemat biaya pemeliharaan. File Transfer Protocol (FTP) File Transfer Protocol adalah protocol standar yang disediakan oleh TCP/IP sebagai protocol untuk copy file dari satu host ke host yang lain. Sebelum sebuah host bisa melakukan prose copy file, terlebih dahulu harus membentuk hubungan komunikasi. Dalam FTP hubungan koneksi terdiri dua hubungan yang berfungsi untuk

transfer data dan kontrol. FTP menggunakan layanan TCP menggunakan well-known port 21 sebagai control connection terlebih dahulu membentuk hubungan sebelum transfer data dilakukan. Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) Salah satu dari keseluruhan layanan jaringan adalah electronic mail (e-mail). Protokol TCP/IP mendukung e-mail dalam jaringan internet dengan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP). SMTP adalah protocol yang dapat dipergunakan untuk mengirim e-mail ke suatu tujuan yang sudah ditentukan. SMTP dapat digunakan oleh user sebagai protocol untuk saling menukar e-mail antar user dalam computer yang sama atau komputer yang lain. HyperText Transfer Protocol (HTTP) HyperText Transfer Protocol merupakan protokol utama yang digunakan untuk mengakses data melalui World Wide Web (WWW). Protokol ini dapat digunakan untuk mentransfer data dalam format plaintext, hypertext, audio, video dan lainlain. Namun demikian, protocol ini lebih umum disebut dengan protocol transfer berformat hypertext dengan alasan efisiensi. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah berdasarkan literatur-literatur yang mendukung. 4. Pembahasan Model OSI (Open System Interconnection) Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka antar system untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masingmasing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional yang digunakan pada berbagai Layer .

Model OSI memiliki tujuh Layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh Layer tersebut adalah : a. Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. b. Setiap Layer harus memiliki fungsifungsi tertentu. c. Fungsi layer di bawahnya adalah sebagai pendukung fungsi layer di atasnya. d. Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional. e. Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface. f. Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu Layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin ehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai. Tujuan OSI 1. Koordinasi berbagai kegiatan. 2. Penyimpanan data. 3. Manajemen sumber dan proses. 4. Keandalan dan keamanan sistem pendukung perangkat lunak. 5. Membuat kerangka agar sistem / jaringan yang mengikutinya dapat saling berkomunikasi/ saling bertukar informasi, sehingga tidak tergantung merk dan model peralatan. 6. 3 layer pertama adalah interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, 4 layer selanjutnya adalah hubungan antara software. 7. Antar layer berlainan terdapat interface, layer yang sama terdapat protokol.

Pengelompokan Layer OSI Application Presentation Session Transport Network Data link Physical Upper layers fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Upper layers berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lower layers merupakan intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Lower layers mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lower layers yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Interaksi antar layer OSI Interaksi antar layer OSI yang dapat terjadi adalah seperti gambar di bawah ini: Lower Layers Upper Layers

Interaksi dengan layer diatasnya. Interaksi dengan layer peer di sistem yang berbeda. c. Interaksi dengan layer dibawahnya. Model OSI dan Komunikasi antar sistem dapat di gambarkan seperti gambar di bawah ini :

a. b.

Layer-layer OSI Model referensi OSI secara konsepsual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masingmasing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan dibawah ini : 1. Physical Layer Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalahmasalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah lapisan fisik. 2. Data link Layer Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan , dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Secara umum tugas

utama dari data link dalam proses komunikasi data adalah : 1. Framing : Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame. 2. Physical Addressing : definisi identitas pengirim dan /atau penerima yang ditambahkan dalam header. 3. Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang. 4. Error Control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim. 5. Communication Control : menentukan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama. 3. Network Layer Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas Network Layer. memungkinkan jaringanjaringan yang berbeda seperti protocol yang berbeda, pengalamatan dan Arsitektur jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi. Secara umum tugas utama dari Network dalam proses komunikasi data adalah : 1. Logical Addressing : pengalamatan secara logis ditambahkan pada header lapisan network. Pada jaringa TCP/IP pengalamatan logis ini dikenal dengan sebutan IP Address. 2. Routing : Hubungan antar jaringan yang membentuk internet-work membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransferdari satu device yang berasal dari jaringan satu menuju device lain pada jaringan yang lain. Fungsi routing didukung oleh routing protocol yaitu protocol yang bertujuan mencari jalan terbaik manuju tujuan dan tukar-menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router yang lainnya.

4. Transport Layer Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari. 5. Session Layer Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya. 6. Presentation Layer Pressentation Layer melakukan fungsifungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan contoh layanan pressentation adalah encoding data. 7. Application Layer Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan programprogram lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas appication Layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory

lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya. Protokol-protokol yang terdapat pada lapisan aplikasi diantaranya adalah FTP, SMTP, dan HTTP. 5. Referensi Baroto, Wisnu. 2003. Memahami DasarDasar Firewall Keluaran Next Generation. Jakarta : Elex Media Komputindo. Kadir, Abdul & Triwahyuni, Terra. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi. Sukmaaji, Anjik & Rianto. 2008. Jaringan Komputer. Yogyakarta : Andi. Winarno Sugeng. 2006. Jaringan Komputer dengan TCP/IP. Bandung : Informatika.

You might also like