You are on page 1of 16

Makalah Bulu Tangkis

Disusun Oleh: Muhammad Yusuf Atmaja NIM : D0210-600 Semester 3 C

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA 2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bulu Tangkis sebagai tugas semester 3. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Surakarta, 19 Desember 2011 Penyusun

ii

DAFTAR ISI

1. Halamam Judul 2. Kata Pengantar 3. Daftar Isi 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan 5. BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Permainan Bulu Tangkis B. Lapangan dan Jaring C. Peralatan yang Dibutuhkan D. Teknik Dasar E. Sistem Perhitungan Point 6. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 7. Daftar Pustaka

i ii iii

1 1 2

3 3 5 7 11

12 12 13

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain di satu sisi bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan. Dia juga harus mencoba mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepadanya. Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian ini yang menjadi nama ajang pertandingan. Di Indonesia permainan ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya ketika mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957. Setelah itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga muncul dan mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu demam bulutangkis dengan pemain top seperti Rudy Hartono. Sejak 1 Februari 2006, seluruh partai memakai sistem "pemenang dua dari tiga set" (best of three) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin secara rally point. Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melompati jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda sebelum pemain atau pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk setiap kali ini berhasil dilakukan oleh regu yang menyervis, pemain atau pasangan penyervis (peladen) mencetak skor satu poin. Setelah memenangi satu poin, pemain yang sama menyervis kembali, dan terus menyervis sepanjang mereka terus mencetak poin. B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah permainan Bulu tangkis? 2. Bagaimana lapangan bulu tangkis? 3. Peralatan apa saja yang dibutuhkan? 4. Teknik dasar permainan bulu tangkis? 5. Bagaimana cara melakukan servis yang benar? 1

6. Bagaimana system perhitungan point?

C. TUJUAN Memberikan informasi kepada pembaca mengenai seputar bulu tangkis. Dari sejarah, lapangan, jarring, teknik dasar, perlengkapan, sampai system perhitungan point.

BAB II
2

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERMAINAN BULU TANGKIS Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini. Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris. Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

B. LAPANGAN DAN JARING Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. 3

Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

C. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Raket 4

Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.

Senar Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.

Kok 5 Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal

berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik. Perbedaan dalam hambatan udara yang berkaitan dengan ketinggian, kelembaban dan suhu akan mempengaruhi kecepatan kok. Maka kok yang baik di Hongkong kemungkinan besar tidak bagus untuk digunakan di London, karena adanya perbedaan suhu, kelembaban, ketinggian dan tekanan udara tadi. Cara terbaik memilih kok adalah dengan memperhatikan secara keseluruhan. Diantaranya: 1. Bulu Bulu pada kok harus kokoh dan ketika melakukan smash atau serve tinggi, kok seharusnya tidak bergoyang. Bulu kok yang bagus berasal dari angsa. Hanya 6 bulu dari setiap sayap yang bisa digunakan. 2. Kecepatan Faktor penting untuk diperhatikan. Kecepatan kok ditentukan oleh banyak faktor. Berat menjadi faktor terbesarnya. Kebanyakan kok memiliki nomor yang dituliskan di tabungnya: 76-79 atau 1-5 atau 48-52. Semakin kecil nomor, semakin ringan kok tersebut dan semakin lambat terbangnya. Data berikut menggambarkan klasifikasi tersebut: 48 75 slow, untuk digunakan di dataran tinggi 49 76 slow, medium slow, untuk digunakan di area panas 50 77 slow, medium, untuk digunakan di daerah beriklim laut 51 78 slow, medium fast, untuk digunakan di daerah dingin 52 79 slow, fast, untuk digunakan di daerah dingin dengan ketinggian di bawah permukaan laut. Kok secara tradisional dibagi menjadi 48, 49, 50, 51, 52, berdasarkan berat kok. 49 menandakan 4,9 gr, 50 menandakan 5 gr, dan seterusnya. Namun klasifikasi tersebut dianggap kurang akurat karenanya diubah berdasarkan kecepatan yaitu 75, 76, 77, 78, 79. Dalam klasfikasi kecepatan tersebut terbentang jarak 30cm pada setiap tingkatan. Contohnya, kok dengan kecepatan 76 biasa digunakan di Cina selama musim panas dan 77 digunakan selama musim dingin. Kecepatan 75 baik untuk kondisi Thailand. Kecepatan 76,77 baik untuk kondisi Singapura, Hong Kong, Malaysia dan Indonesia.

Sepatu 6

Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi

yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki. D. TEKNIK DASAR 1. Pegangan Raket (Grip) Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini. a. Cara Memegang Raket Forehand Kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk. b. Cara Memegang Raket Backhand Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

2. Footwork 7

Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas, yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi balk, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak bisa dicapai kalau footwork-nya tidak teratur.

3. Servis (Service) a. Servis Forehand Servis Forehand Pendek Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan. Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis. Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek. Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda. Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan secara berulang-ulang. Servis Forehand Tinggi Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal. Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan. Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai. Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan harmonis. Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok. Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya. Servis Backhand 8

Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin melayang retatif dekat di atas jaring (net). Servis yang Salah : o o o o o o o Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan. Kaki kiri melakukan langkah. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.

Servis yang Benar : o o o o o o Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang. Kaki kiri statis. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

4. Pengembalian Service Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan. Prinsipnya, dengan penempatan kok yang tepat, lawan akan bergerak untuk memukul kok itu, sehingga is terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau dengan teknik "pukulan pendek" (drop pendek) ke sudut depan lapangan lawan. Hindari melakukan "smes keras", tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan, apabila smes dapat dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh pemain lawan.

Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh lawan.

5. Smash Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya kok cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis. Dalam praktek permainan, pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (King Smash).Oleh karena itu pukulan smes dapat berbentuk: - Pukulan smes penuh - Pukulan smes potong - Pukulan sines backhand - Pukulan smes melingkar atas kepala Teknik pukulan smes tersebut secara bertahap setiap pemain harus menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan.

6. Netting Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net. a. Hal yang Perlu Diperhatikan Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net. Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit. b. Cara Latihan Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket. 10

Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda berusaha memukul kok itu. Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian. Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil bergerak. Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah. E. SISTEM PERHITUNGAN POINT Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.

11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Permainan bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di Indonesia. Permainan ini membutuhkan tempat yang lumayan luas untuk memainkannya. Permainan ini minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat orang. Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar. 1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga. 2. Lakukan gerakan raket ke axah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan. 3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah. 4. Memukul bola (kok) ke tembok. B. SARAN Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia

12

DAFTAR PUSTAKA

http://imheyhang.blogspot.com/2011/06/makalah-badminton-bulu-tangkis.html http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis

13

You might also like