You are on page 1of 22
PETA KONSEP 46) Fiske xt untuk SMA/MA 3 PENGARUH GAYA PADA ELASTISITAS BAHAN @ Gelang karet yang diresangkan akan emia ke keadan semua setetah Saya ditlangkan. ‘oba kalian regangkan karct gelang! Coba pula ragangkan plastsin! Apa yang terjadi pada keduanya setelah kalian regangkan? Tencu keduanya akan berubah bentuk karena kita kenai gaya pada kedua benda terscbut. Hal ini juga berkaitan dengan sifar clastisitas bahan yang memengaruhi keadaannya setelah gaya kita hilangkan. ‘ab 3 Pengaruh Goya pada Elastisitas Bahan (| 47 rT Gambar 3.1 Sift ciasistas pada peas. Semua benda, baik yang berwujud padat, cai ataupun gas akan mengalami perubahan bentuk dan ukurannya apabila benda tersebut diberi suatu gaya Benda padat yang keras sckalipun jika dipengaruhi olch gaya yang cukup besar akan berubah bentuknya. Ada beberapa benda yang akan kembali ke beneuk semula secelah gaya dihilangkan, tetapi ada juga yang berubah menjadi bentuk yang baru. Hal itu berkaitan dengan sifat clastisitas benda. Apakah yang dimaksud elastisica? Bagaimana pengaruh gaya pada sifat clastisitas bahan? Elastisitas Zat Padat Elastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (cekanan atau tarikan) dari luar. Benda-benda yang, memiliki clastisieas atau bensfat clasts, seperti karet gelang, pegis, dan pelat logam discbut benda elastis (Gambar 3.1). Adapun benda-benda yang tidak memiliki elastisitas (cidak kembali ke benruke awalnya) disebur benda plastis. Contoh benda plastis adalah tanah liat dan plastisin (lin mainan). Ketika diberi gaya, suaru benda akan mengalami deformasi, yaitu perubahan ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda akan bereaksi dan memberikan gaya untuk menghambat deformasi. Gaya yang diberikan kepada benda dinamakan gaya luas, sedangkan gaya reaksi oleh molekul-molekul dinamakan gaya dalam. Ketika gaya luar dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula. Apabila sebuah gaya F dibeikan pada sebuah pegas (Gambar 3.2), panjang pegas akan berubah. Jika gaya terus diperbesar, maka hubungan ancara perpanjangan pegas dengan gaya yang diberikan dapat digambarkan dengan gnafik seperti pada Gambar 3.3. Berdasarkan grafik tencbur, gars hurus OA memunjukkan boamya gaya F yang sebanding dengan perambahan panjang = Pada bagian ini pegas dikatakan meregang secara linier. Jika F diperbesar lagi schingga melampaui vitik A, garis tidak lurus lagi. Hal ini dikatakan batas liniericasnya sudah terlampaui, tetapi pegas masih bisa kembali ke bentuk semula

You might also like