You are on page 1of 7

LAPORAN AKHIR GELADI 2012 DIVISI ACCESS AREA MAKASSAR DIVISI REGIONAL VII KAWASAN TIMUR INDONESIA Muhamad

Mulya Fuadi Agisna 116102113 contoy.coboy@gmail.com

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom 2012

ABSTRAK Geladi merupakan suatu program kurikuler yang dirancang untuk menciptakan pengalaman kerja tertentu bagi mahasiswa semua program studi di Institut Teknologi Telkom yang telah menempuh perkuliahan selama empat semester. Rencana kegiatan pada Geladi 2012 ini adalah kami 21 mahasiswa ditempatkan di bagian Divisi Access (Diva) Area Makassar. Kemudian kami disebarluaskan lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya 5 mahasiswi di bagian data management, 4 mahasiswa di bagian customer broadband operation centre, dan 12 mahasiswa disebar ke 6 site operation (SO) berbeda. Saya dan teman saya (Azwar Hamsir) ditempatkan di SO Tamalanrea. Selama Geladi ini kami mendapatkan pengalaman kerja, diantaranya validasi port DSLAM, pemasangan dan pencabutan Speedy, serta mengetahui Struktur Jaringan Telepon dan Sistem Jaringan Kabel. Kata Kunci: Geladi, Makassar, Divisi Access, SO Tamalanrea, Telepon, Speedy.

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Geladi Dewasa ini teknologi komunikasi dan informasi berkembang sangat cepat, ini dimungkinkan karena adanya permintaan pasar yang cukup besar khususnya dalam bidang telekomunikasi, sehingga beberapa perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidangnya. Mengingat hal tersebut, lembaga perguruan tinggi khususnya Institut Teknologi Telkom diharapkan dapat menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar dunia kerja. Oleh karena itu, Institut Teknologi Telkom memprogramkan Geladi sebagai salah satu mata kuliah (kode: AA4822) yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Institut Teknologi Telkom semua jurusan yang sudah mencapai Tingkat II ke atas. Geladi merupakan suatu program kurikuler yang dirancang untuk menciptakan pengalaman kerja tertentu bagi mahasiswa semua program studi di Institut Teknologi Telkom yang telah menempuh perkuliahan selama empat semester. Dengan melaksanakan Geladi, mahasiswa dilatih untuk mengenal dan menghayati ruang lingkup pekerjaan di lapangan, guna mengadaptasi diri dengan lingkungan untuk melengkapi proses belajar yang didapat di perkuliahan. 1.2. Tujuan Geladi Geladi dilaksanakan dengan tujuan untuk: a. Memberikan pengalaman praktik kerja dan penyelesaian masalah pekerjaan yang timbul di lapangan sekaligus mengukur implementasi keilmuan dan keterampilan di dunia kerja. b. Meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik dalam hal kompetensi hardskill (yakni kemampuan teknis) maupun softskill (yakni kemampuan menyesuaikan diri, perilaku positif, dan semangat kerja tim). c. Mengisi masa libur antar tahun akademik mahasiswa dengan kegiatan positif yang menunjang pengetahuan dan keahliannya. d. Memperlengkapi mahasiswa dengan gambaran nyata mengenai serba serbi lingkungan kerja, mulai dari jenis pekerjaan tingkat bawah sampai dengan tingkat yang lebih tinggi.

1.3. Manfaat Geladi Melalui kegiatan Geladi, disamping mahasiswa dapat mempraktikan pengetahuannya di lapangan, mahasiswa juga dapat menimba pengalaman kerja dari para pegawai dan perusahaan tempat Geladi, baik teknis maupun nonteknis. Sehingga dari sisi Institut Teknologi Telkom dan institusi tempat Geladi, manfaat yang diperoleh dari kegiatan Geladi antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Institut Teknologi Telkom: a. Membantu memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di lapangan kerja secara nyata. b. Membuka wawasan para mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan melalui praktik di lapangan. c. Sebagai perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara dunia pendidikan dan dunia industri. 2. Bagi institusi penerima mahasiswa Geladi: a. Sebagai upaya alih generasi di bidang teknologi terapan di dunia kerja. b. Peserta Geladi dapat melaksanakan pekerjaanpekerjaan rutin maupun proyek. c. Kehadiran mahasiswa peserta Geladi diharapkan dapat memberikan manfaat dan wawasan baru bagi perusahaan tempat Geladi. 1.4. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas, diantaranya: 1. Bagaimana penerapan teori dan praktik yang didapatkan selama perkuliahan dalam pelaksanaan Geladi 2012 ini? 2. Apa saja kendala-kendala selama melaksanakan Geladi 2012 ini? 3. Pengalaman apa saja yang didapat selama Geladi 2012 dan apa yang diharapkan ke depan setelah kegiatan ini berakhir?

1.5. Batasan Masalah Dalam pelaksanaan Geladi ini, penulis memberikan batasan-batasan masalah yang akan dibahas, diantaranya: 1. Lokasi Geladi adalah Divisi Access Area Makassar kemudian disebarluaskan lagi ke beberapa SO (Site Operation). 2. Pembahasan berkaitan dengan pelaksanaan Geladi selama penempatan di SO Tamalanrea. 2. Tinjauan Teori 2.1. Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%), Publik (40,21%) dan sisanya 8,60% dimiliki oleh The Bank of New York dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Direktur Utama Telkom saat ini adalah Arief Yahya yang menggantikan Rinaldi Firmansyah pada 11 Mei 2012. Era Kolonial Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.

Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Perumtel

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undangundang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. 2.2. Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Adapun visi dan misi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: Visi To Become a Dominant Player in the Region. Menjadi Infocom Player mengandung arti bahwa Telkom Indonesia bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi yang secara konkret diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa. Semula layanan yang disajikan hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Service) dan kini menjadi PMVIS (Phone, Mobile, View, Internet Service).

Dominant Infocom Player in the Region mengandung pengertian bahwa Telkom Indonesia berupaya untuk mendapatkan diri sebagai perusahaan infokom yang berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, yang kemudian akan berlanjut ke kawasan Asia, dan Asia Pasifik. Menjadi perusahaan yang berpengaruh tersebut mengandung arti apabila dibandingkan dengan perusahaan lain terkemuka pada area bisnis yang sama, di kawasan regional, dengan menggunakan indikator-indikator tertentu, maka kinerja bisnis dan finansialnya akan seimbang atau bahkan lebih baik lagi. Misi 1. To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Price, artinya Telkom Indonesia menjamin bahwa pelanggan akan mendapat layanan terbaik berupa kemudahan, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif. 2. Managing Business Through Best Price, Optimizing Superior Human Resource, Competitive Technology, and Synergizing Business Partners, artinya adalah Telkom Indonesia akan mengelola bisnis melalui praktik terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal-balik dan saling mendukung secara sinergis. 2.3. Operator Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan mitranya di daerah atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat efisien dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju Information, Media dan Edutainment (IME). Tak hanya membuka sumber-sumber pendapatan baru bagi perusahaan, fokus Telkom pada

penyelenggaraan IME juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan kecerdasan bangsa. Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIME secara satu per satu: Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (POTS), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta korporasi. Information Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (NEB). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (VAS) dan Managed Application/IT Outsourcing (ITO), e-Payment dan IT enabler Services (ITeS). Media Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (FTA) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern. Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (RBT), SMS Content, portal dan lain-lain. 3. Pelaksanaan Geladi 3.1. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan pada Geladi 2012 ini adalah kami 21 mahasiswa ditempatkan di bagian Divisi Access (Diva) Area Makassar. Kemudian kami disebarluaskan lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya 5 mahasiswi di bagian data management, 4 mahasiswa di

bagian customer broadband operation centre, dan 12 mahasiswa disebar ke 6 site operation berbeda. 3.2. Pelaksanaan Penulis dan satu orang teman (Azwar Hamsir) ditempatkan di SO Tamalanrea. Kami melaksanakan Geladi disana selama dua minggu, kemudian dilanjutkan tiga minggu berikutnya Geladi di Diva kembali. Selama Geladi di SO Tamalanrea, kami dibantu oleh Supervisor, bapak Fransiskus, dan Officer, bapak Stefanus. Beliau berdua membimbing kami berdua dengan sangat ramah. Beliau mengajarkan cara kerja dari beberapa kegiatan yang biasa dilakukan di SO (selengkapnya dijelaskan pada bagian hasil). 3.3. Hasil Berikut adalah beberapa kegiatan yang kami dapatkan selama melaksanakan Geladi 2012 ini. Validasi Port DSLAM Validasi port DSLAM bertujuan untuk mengetahui apakah nomor telepon pelanggan sama dengan nomor telepon yang ada pada buku data dan berada pada port yang tepat. Validasi port DSLAM hanya digunakan pada nomor pelanggan yang telah memiliki speedy. Port DSLAM terdiri dari port vertikal (port yang terhubung dengan EQN vertikal) dan port horizontal (port yang terhubung dengan EQN horizontal). Adapun cara untuk memvalidasi port DSLAM adalah: 1. Siapkan alat-alat yang akan digunakan untuk memvalidasi, seperti buku data yang akan divalidasi, alat tulis dan pesawat telepon. 2. Cari nomor port yang akan di validasi, misalnya 2010017. 3. Masukkan kawat pesawat telepon pada port yang akan divalidasi. 4. Tekan 12012 pada pesawat telepon dan dengarkan nomor telepon yang disebutkan. 5. Tulis nomor telepon pada buku data. 6. Perhatikan dan cek apakah nomor telepon telah sesuai dengan nomor port. Contoh validasi port DSLAM tidak dapat penulis cantumkan karena kerahasiaannya dijaga oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Pemasangan dan Pencabutan Speedy Speedy adalah produk layanan internet access end-to-end dari Telkom dengan berbasis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server). Pemasangan Speedy Pemasangan speedy dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mencari pelanggan yang akan menerima pemasangan speedy dengan menggunakan program Link Customer Care. Penulis tidak akan membahas bagaimana menggunakan Link Customer Care karena pada saat Geladi hanya pembimbing yang langsung menjalankan program tersebut. Adapun cara pemasangan speedy adalah sebagai berikut: 1. Print out data pelanggan yang akan memasang speedy. 2. Cari nomor EQN menggunakan nomor telepon pelanggan pada program EQN. Catat nomor EQN yang ditunjukkan. 3. Sesuaikan nomor EQN yang telah didapat dengan nomor EQN yang ada pada port vertikal dan port horizontal. 4. Pasang kabel yang berwarna merah putih yang menandakan kabel speedy. 5. Pasang kabel mulai dari port vertikal kemudian ke port horizontal. Karena tegangan berasal dari port horizontal. Pencabutan Speedy Pada pencabutan speedy sama dengan cara pemasangan speedy, yaitu dengan melihat pelanggan yang akan mencabut speedynya melalui program Link Customer Care. Adapun cara pencabutan speedy adalah sebagai berikut: 1. Print out data pelanggan yang akan dicabut layanan speedynya. 2. Cari nomor EQN menggunakan nomor telepon pelanggan pada program EQN. catat nomor EQN yang ditunjukkan. 3. Sesuaikan nomor EQN yang telah didapat dengan nomor EQN yang ada

4.

pada port vertikal dan port horizontal. Cabut kabel pada port horizontal terlebih dahulu kemudian pada port vertikal.

Struktur Jaringan Telepon Struktur jaringan telepon yang ada pada suatu sentral pada area wilayah lokal sama seperti pada sentral yang lainnya, yaitu jaringan yang menghubungkan antara sentral dan sampai pada pesawat telepon pelanggan. Struktur jaringan telepon meliputi STO, MDF, RK, DP, KTB hingga sampai pada pelanggan sebagai pengguna telepon. Main Distribution Frame (MDF) MDF merupakan penghubung jaringan ke peralatan yang terdapat di sentral. MDF tersusun dari beberapa terminal, pada bagian sisi depan terdapat terminal strip yang tersusun secara horizontal yang dihubungkan ke peralatan sentral. Pada bagian sisi belakang terdapat terminal strip yang disusun secara vertikal yang berfungsi untuk menyambung setiap urat kabel. Kedua sisi terminal dihubungkan dengan kawat-kawat sambung. Fungsi dari MDF adalah sebagai berikut: a. Tempat melakukan pengetesan dan pengukuran, baik untuk pengetesan rutin maupun gangguan. b. Tempat melakukan pengisoliran sambungan untuk berbagai keperluan. c. Tempat melakukan berbagai pekerjaan mutasi sambungan telepon. d. Tempat memasang arestor yang berfungsi melindungi kerusakan akibat tegangan tinggi atau arus yang membesar. Rumah Kabel Merupakan suatu unit terminal kabel yang merupakan titik akhir dari kabel primer dan titik terminal awal kabel sekunder. Fungsi rumah kabel (RK) adalah sebagai berikut: a. Tempat membagi kabel kapasitas besar menjadi beberapa kabel yang berkapasitas kecil. b. Tempat melakukan pengetesan dan melokalisir gangguan antara RK dan sentral.

Ada dua macam rumah kabel (RK) spesifikasi Telkom, yaitu: a. RK kapasitas kecil 800 pair. b. RK kapasitas kecil 1600 pair. Distribution Point Merupakan suatu unit terminal kabel yang merupakan terminasi akhir dari kabel sekunder dan terminal awal dari kabel pelanggan. Fungsi distribution point (DP) adalah sebagai berikut: a. Tempat melakukan pengetesan dalam melokalisir suatu gangguan antara DP dan RK. b. Tempat terminasi saluran penanggal. Sistem Jaringan Kabel a. Kabel Primer Kabel primer ini merupakan kabel yang dipasang antara MDF sampai ke rumah kabel (RK). Kabel primer berkapasitas besar yaitu dari 100 sampai 2400 pair. b. Kabel Sekunder Kabel sekunder merupakan suatu kabel yang dipasang antara rumah kabel sampai distribution point. Biasanya kabel sekunder berkapasitas lebih besar dari kabel primer. c. Kabel Penanggal Kabel penanggal adalah suatu kabel yang dipasang antara distribution point sampai ke titik terminal (Kotak Terminal Batas (KTB)) yang terletak pada rumah pelanggan. d. Kabel dalam Rumah (Indoor Cable)/IKR/G Indoor cable adalah kabel yang terletak di dalam rumah yang dipasang dari kotak terminal batas sampai roset. 4. Penutup 4.1. Simpulan Simpulan yang dapat penulis ambil dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut: 1. Dalam melakukan validasi diperlukan keahlian khusus sehingga data yang divalidasi lebih akurat. 2. Sistem penyambungan telepon pada sentral, yaitu penyambungan secara manual. 3. Dalam sistem penyambungan telepon sangat diperlukan kehati-hatian serta keterampilan memperhatikan data yang telah ditetapkan sebelumnya

untuk mengoptimalkan sistem penyambungan telepon tersebut. 4. Kendala-kendala yang dialami penulis selama melaksanakan Geladi 2012 ini, diantaranya: a. Jauhnya jarak lokasi Geladi, Diva Area Makassar, dengan lokasi tempat tinggal. b. Terpecilnya lokasi SO Tamalanrea, sehingga menyulitkan penulis untuk mencapai ke sana. c. Banyaknya waktu yang tidak efektif karena tidak selalu ada pekerjaan setiap waktu. d. Kurangnya pengalaman penulis dalam melakukan kerja, karena belum pernah sebelumnya mendapat praktik yang sesuai selama di perkuliahan. 4.2. Saran Saran yang bisa penulis berikan selama pelaksanaan Geladi 2012 ini diantaranya sebagai berikut: 1. Bagi Pihak Institut Teknologi Telkom Dalam pelaksanaan Geladi, penulis mengalami hambatan karena praktik yang penulis dapatkan belum diajarkan di dalam perkuliahan. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar bahan ajar atau kurikulum perkuliahan disesuaikan dengan pelaksanaan Geladi. Penulis juga menyarankan agar waktu pelaksanaan Geladi dikurangi untuk menghilangkan waktu-waktu yang tidak efektif. 2. Bagi Pihak PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Oleh karena semakin banyaknya pelanggan Telkom, penulis menyarankan agar para karyawan Telkom dapat semakin meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada pelanggan. Penulis juga menyarankan Telkom membuat perencanaan atau program yang sistematis untuk mahasiswa yang melaksanakan Geladi atau program sejenis agar memudahkan mahasiswa dalam pelaksanaannya.

You might also like