You are on page 1of 99

Teori Warna

Moekarto Moeliono

WARNA

WARNA
WARNA PRIMER ( Warna Utama )

1.MERAH 2.KUNING 3.BIRU

LINGKARAN WARNA:
Pada lingkaran warna ini terdapat tiga warna PRIMER, yaitu MERAH, KUNING, dan BIRU.

WARNA SEKUNDER ( WARNA KEDUA )


WARNA SEKUNDER MERUPAKAN GABUNGAN DARI DUA WARNA PRIMER, YAITU: JINGGA, merupakan gabungan dari warna MERAH dan KUNING. HIJAU, merupakan gabungan dari warna BIRU dan KUNING. UNGU, merupakan gabungan dari warna MERAH dan BIRU.

Pada Lingkaran Warna ini terdapat tiga warna PRIMER dan tiga warna SEKUNDER.

WARNA TERSIER ( WARNA KETIGA ):


terbentuk dari penggabungan warna PRIMER dan warna SEKUNDER.

WARNA TERSIER

MERAH-JINGGA KUNING-JINGGA KUNING-HIJAU BIRU-HIJAU BIRU-UNGU MERAH-UNGU

NILAI atau DERAJAT WARNA


NILAI atau DERAJAT WARNA ialah tingkatan atau urutan kecerahan suatu warna. Diagram tingkatan nilai dimulai dari yang tercerah yaitu Putih, melalui deretan Abu-abu sampai kepada yang tergelap yaitu Hitam.

Pencampuran suatu warna dengan hitam, putih, atau abu-abu akan menghasilkan tiga macam tingkat kecerahan warna, yaitu deretan warna cerah atau TINTS, deret warna sedang atau TONES, dan deret warna gelap atau SHADES

TINT

SHADE

SKEMA WARNA
Skema Warna ialah suatu cara yang sistematik dalam menggunakan warnawarna yang terdapat pada lingkaran warna MONOKROMATIK POLIKROMATIK ANALOGUS KOMPLEMENTER ( KONTRAS )

DIMENSI WARNA MONOKROMATIK

SKEMA MONOKROMATIK
MONO artinya satu, KROMA artinya warna. Jadi skema warna MONOKROMATIK ialah hanya terdiri dari SATU WARNA dan DERAJATDERAJAT WARNAnya.

Keselarasan MONOKROMATIK

CONTOH KOMPOSISI DENGAN SKEMA MONOKROMATIK

SKEMA WARNA POLIKROMATIK


Poli ( Poly) = banyak, Kroma = Warna. POLIKROMATIK = Campuran warnawarna yang berasal dari campuran warna murni dengan salah satu dari deret nilai. Campuran warna dapat dibuat dari warnawarna di antara warna analogus, atau warna kontras kemudian dicampur dengan sederet atau slah satu deretan nilai netral (abu-abu).

CONTOH SUSUNAN WARNA POLIKROMATIK

CONTOH SUSUNAN WARNA POLIKROMATIK

SKEMA WARNA ANALOGUS


Skema warna ANALOGUS ialah beberapa warna ( 3 5 ) warna yang letaknya pada lingkaran warna saling berurutan.

WARNA KOMPLEMENTER ( KONTRAS )

SKEMA WARNA KOMPLEMENTER


Warna komplementer ialah warna-warna yang letaknya pada lingkaran warna saling BERSEBERANGAN. Warna komplementer sering juga disebut sebagai warna KONTRAS. Warnawarna tersebut adalah: MERAH HIJAU BIRU JINGGA KUNING - UNGU

Skema Warna KOMPLEMENTER TERPECAH TUNGGAL


Skema KOMPLEMENTER TERPECAH TUNGGAL terdiri dari tiga warna, yaitu suatu warna beserta dua warna lain yang terletak di kiri-kanan warna komplementernya.

Susunan Warna KOMPLEMENTER TERPECAH TUNGGAL

Skema KOMPLEMENTER GANDA


Skema KOMPLEMENTER GANDA terdiri dari empat warna, yaitu dua warna yang bersebelahan beserta masing-masing warna komplementernya.

Skema KOMPLEMENTER TERPECAH GANDA


Skema KOMPLEMENTER TERPECAH GANDA terdiri dari empat warna, yaitu warna-warna yang terletak di kiri-kanan warna komplementer.

Skema KOMPLEMENTER BERSEBELAHAN


Skema KOMPLEMENTER BERSEBELAHAN terdiri dari tiga warna yaitu dua warna komplementer dan satu warna yang berada di sebelahnya.

Skema Warna TRIAD


TRIAD 1, terdiri dari warna-warna Primer: Merah, Kuning, Biru. TRIAD 2, terdiri dari warna-warna Sekunder: Jingga, Hijau, Ungu. TRIAD 3, terdiri dari warna-warna Tersier: Merah-Ungu, Biru-Hijau, Kuning-Jingga, Biru-Ungu, Merah-Jingga, MerahUngu.

Skema Warna TETRAD


Skema Warna TETRAD terdiri dari empat warna yang letaknya pada lingkaran warna saling berseberangn dan masing-masing berjarak sama.

GRADASI WARNA
Gradasi Warna ialah: PERUBAHAN DARI SATU WARNA KE WARNA LAINNYA SECARA BERTAHAP.

EFEK PSIKOLOGIS DARI WARNA


SUHU/TEMPERATUR. Warna Dingin: BIRU, HIJAU, UNGU. Warna Hangat: MERAH, KUNING, JINGGA.

CONTOH EFEK PSIKOLOGIS DARI WARNA


MERAH: Cinta,gairah,kekuasaan,keberanian,bahaya,kemarahan,vitalitas. MERAH-JINGGA: Semangat, enerji,suka-cita, JINGGA: Kehangatan, keceriaan, KUNING-JINGGA: Kebahagiaan, kemakmuran, keramahan, optimisme, keterbukaan. KUNING: Cerah, bijaksana, kebahagiaan, kehangatan, pengecut, penghianatan, penyakit.

EFEK PSIKOLOGIS DARI WARNA


1.KUNING-HIJAU: Persahabatan, hangat, muda, gelisah, baru. 2.HIJAU: Muda, tak berpengalaman, tumbuh, iri hati, segar, kekayaan, istirahat, tenang. 3.BIRU-HIJAU: Tenang, santai, lembut, setia. 4.BIRU: Damai, setia, tulus, konserfatif, pasif, hormat, depresi, tenang, halus.

EFEK PSIKOLOGIS DARI WARNA


BIRU-UNGU: Spiritualisme, ketenangan, bersahaja,kesedihan, kedewasaan, kewibawaan, kelelahan. UNGU: Kerajaan, drama, dominan, misteri, keunggulan, formalitas, melankoli, kesunyian. MERAH-UNGU: Drama, ketegangan.

EFEK PSIKOLOGIS DARI WARNA


COKLAT: Santai, kehangatan, keramahan, kehinaan, alami. HITAM: Kewibawaan, duka-cita, formalitas, kematian, muram, ketidakpastian,misteri. ABU-ABU: Ketenangan, kewibawaan, kesabaran. PUTIH: Kegembiraan, harapan, kesucian,kemurnian,spritualisme,cinta,pemaafan.

EFEK PSIKOLOGIS DARI WARNA


a. FEMININ: warnawarna hangat dan warna-warna terang. b. MASKULIN: warnawarna dingin dan gelap.

ILUSI OPTIK
Bila ada sepasang warna, baik warna kontras maupun warna yang berbeda kecerahannya, lalu dibuat suatu komposisi maka akan terbentuk suatu KONTRAS SIMULTAN. Komposisi semacam itu akan menimbulkan IRADIASI. Iradiasi akan menyebabkan suatu permukaan berwarna akan tampak menjadi berukuran lain dari ukuran yang sebenarnya.

ILUSI OPTIK

ILUSI OPTIK

ILUSI OPTIK

ILUSI OPTIK

ILUSI OPTIK

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR.


KESELARASAN WARNA Dalam menggabungkan warna dalam suatu komposisi harus memperhatikan pengaruh satu warna terhadap warna lainnya. Warnawarna tsb harus disusun sedemikian rupa sehingga warna-warna itu akan saling memperkaya dan bukan saling menjatuhkan. Terdapat tiga jenis Keselaarsan Warna: Analogus, Kontras, dan Gradasi.

KESELARASAN WARNA
1. Keselarasan Warna ANALOGUS

2. Keselarasan Warna KONTRAS

3. Keselarasan Warna GRADASI

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR


Bahan tekstil dapat dicelup dalam beberapa cara, yaitu pencelupan serat, pencelupan benang ( mis:Tenun Ikat), dan pencelupan kain yang sudah ditenun ( mis: Jumputan).

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR


Tampilan warna pada kain dipengaruhi oleh tiga faktor : 1. Zat warna ( celup ) yang akan menghasilkan warna yang cemerlang atau kusam. 2. Daya kilap ( lustre ) dari bahan mentah kain. 3. Struktur tenun.

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR


Kombinasi benang yang berbeda warna. Benang lusi terdiri dari beberapa warna dan benang pakan terdiri dari satu warna akan menghasilkan corak garis-garis.

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR


Benang lusi dan benang pakan dalam beberapa warna yang sama ( mis: warna K, B, M ) akan menghasilkan corak check ( poleng / corak papan catur), atau corak plaid ( kotak-kotak ).

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR


Perbedaan warna pada benang pakan dan benang lusi pun dapat menghasilkan corak GIGI ANJING (Houndtooth/Dogteeth)

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR


Susunan warna pada benang lusi dapat pula diterapkan pada benang pakan. Corak yang dihasilkannya ( corak garis atau kotak-kotak) terbentuk dalam ukuran yang sama maupun berbeda yang terdiri dari dua, tiga, atau lebih warna. Dalam penyusunan warna tersebut harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR


1. Pilihlah warna-warna yang akan membentuk suatu keselarasan. 2. Pembagian tiap warna harus disesuaikan dengan luasnya permukaan kain. 3. Tampilan suatu warna dipengaruhi oleh oleh struktur tenunan.Misalnya keper 2 2 akan menghasilkan efek warna yang berbeda dengan keper 3 1.

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR


Kombinasi Warna Pada Kain Tenun

Tenunan yang diterapkan sehubungan kombinasi warna benang dapat dibagi ke dalam tiga kelompok: 1) Tenunan yang permukaan kainnya memiliki tampilan benang pakan dan lusinya sama, atau hampir sama, dan warna dapat diterapkan pada benang pakan maupun benang lusinya. Hal ini dapat menghasilkan efek warna yang sangat luas. 2) Tenunan yang menampakkan lebih banyak benang lusi dan benang pakannya hampir tak kelihatan, maka warna sebaikknya diutamakan pada benang lusi. 3) Tenunan yang menampakkan lebih banyak benang pakannya dan benang lusinya hampir tak kelihatan, maka penerapan warna lebih diutamakan pada benang pakan.

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR


Suatu efek warna dan tenunan merupakan corak yang terdiri dari dua atau lebih warna yang dihasilkan oleh kombinasi warna dan tenunan. Penampilan warna akan tampak berbeda dari susunan warna sebenarnya karena: a. Tenunan akan memecah kesinambungan warna benang lusi maupun pakan. b. Warna yang tampak pada permukaan kain diakibatkan oleh munculnya benang lusi atau pakan ke permukaan kain.

PENERAPAN WARNA PADA DESAIN STRUKTUR

SUMBER INSPIRASI WARNA

Terima Kasih

You might also like