Bab IV
Gerak Osilasi
‘Tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti pembahasan dalam bab ini, kalian dapat menganalisis dan menjelaskan
hhubungan antara gaya dengan getaran.
Kata kunci dalam bab ini, antara lain:
|. Frekuensi
2. Amplitudo
3. Periode
vend login perebahesan dalam bab int man salep:
Gerak harmonik sederhana.
z Energi pada gerak harmonik sederhana.
3. Ayunan sederhana.
4 Canke osilasi teredam.
5. Resonansi.
Pengertian getaran atau osilasi mencakup pengertian gerak
bolak-balik suatu benda di sckitar titik kescimbangan. Contohnya:
sebuah benda yang berayun melakukan gerak osilasi atau gerak
bolak-balik, sebuah kelereng yang diletakkan di dalam mangkok
diberi sedikit simpangan dari posisi setimbangnya di dasar mangkok,
akan menyebabkan kelereng bergerak bolak-balik di sekitar posisi
kesetimbangannya dan akhirnya berhenti di posisi kesetimbangan-
nya, lihat gambar 4.1.
Benda yang melakukan gerak bolak-balik terhadap titik
setimbangnya disebabkan oleh adanya gaya pemulih (restoring force).
Gambar 4.1(a) menunjukkan kelereng yang bergerak kembali ke
Gerak Osttast 95arah bawah menuju titik kesetimbangan karena adanya gaya
pemulih. Gaya pemulih berupa komponen gaya berat kelereng yang
searah dengan lintasan kelereng. Titik kesetimbangan tempat
kelereng berhenti pada gambar 4.1(a) disebut titik kesetimbangan
stabil, sebab setiap diberi gangguan atau disimpangkan, kelereng
akan kembali ke tempat semula. akan tetapi untuk kelereng yang
ada di puncak mangkok pada gambar 4.1(b) bila gerak kelereng
tidak kembali ke tempat semula, melainkan akan terus turun ke
bawah. Titik kesetimbangan ini disebut titik kesectimbangan labil.
Dalam bab ini, kalian akan mempelajari tentang hubungan
antara gaya dan gerak getaran atau osilasi.
kelereng berpindah Jereng berpindah
rs
z mi.
evans
komponen gaya
kelereng berads paca titik
keseimbangan
(a)
Gambar 4.1 (a) Keseimbangan stabil, (b) kesetimbangan labit
“A. Gerak Harmonik Sederhana
Gerakan sebuah benda yang berosilasi tergantung pada besar
kecilnya gaya pemulih yang menyebabkan benda bergerak bolak-
balik. Untuk memahami persamaan posisi benda yang mengalami
gerak harmonik pada setiap saat, kita dapat mendefinisikan gerak
harmonik sebagai proyeksi dari gerak melingkar beraturan pada
salah satu sumbunya. Pada sumbu x untuk gerak harmonik arah
horizontal atau pada sumbu y untuk gerak harmonik arah vertikal.
Gambar 4.2 menunjukkan posisi benda yang melakukan gerak
harmonik pada setiap saat sebagai hasil dari proyeksi benda yang
melakukan gerak melingkar beraturan. Pada gambar 4.2
ditunjukkan, mula-mula partikel berada di titik P dan posisi sudutGambar 4.2 (a) Sebuah benda mula-mula di
thik Pdan membentuk sudut terhadap sumbu
bergerak rr beraturan dan
mencapai tittk Q. Selama geraknya, posisi
partikel di beberapa titik pada lingkaran
awal 6, P’ adalah proycksi P pada sumbu y. Partikel bergerak ke
atas menuju R di mana R adalah titik tertinggi pada lingkaran
proyeksinya berimpit dengan titik itu sendiri. Kemudian partikel
bergerak ke bawah menuju S yang proyeksinya pada sumbu y
adalah S’. Titik S’ = Q’ adalah titik kesetimbangan sehingga
mempunyai simpangan nol. Kemudian partikel bergerak ke bawah
dan mencapai simpangan maksimum kedua di titik T. Titik T
bertanda negatif karena arahnya ke bawah dari titik kesetimbangan
dan akhirnya mencapai titik Q yang proyeksinya Q’. Jadi, proyeksi
posisi partikel yang bergerak melingkar beraturan pada sumbu y
menghasilkan gerak bolak-balik sepanjang sumbu y dengan titik
kesetimbangan di y = 0. Karena merupakan proyeksi pada sumbu
y, maka persamaan posisi partikel setelah bergerak t sekon dan
dinyatakan sebagai
y=rsin (@+6) = rsin (ot+ 5) (4.1)
di mana o adalah kelajuan sudut konstan. Grafik y sebagai fungsi t
ditunjukkan pada gambar 4.2(b) yang merupakan grafik fungsi sinus.
97