Fluida
Tujuan pembelajaran
‘Setelah mengikuti pembahasan dalam bab ini, kalian dapat menganalisis dan menjelaskan
bhukum-hukum yang berhubungan dengan flida statis dan dinamis, seta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kata kunci dalam memahami materi bab ini adalah:
ee
Pernahkah kalian mengamati air yang menetes? Mengapa
tetesan air tersebut berbentuk bola? Dan mengapa udara dapat
mengisi seluruh ban? Pada bab ini kita akan mempelajari
fenomena-fenomena yang berhubungan dengan fluida. Fluida
merupakan zat yang dapat mengalir. Oleh karena itu fase cair
dan fase gas disebut fluida.
Fluide 245|A. Tekanan dan Prinsip Pascal
Bila sebuah gaya dikenakan pada benda, maka benda tersebut
akan mengalami suatu perubahan, misalnya: kecepatan, tegangan
atau regangan geser, dan juga dapat melakukan kerja atau usaha.
Pada benda padat kita bisa mengaplikasikan sebuah gaya lewat
titik kentak, namun pada fluida hal ini sulit dilakukan. Untuk
fluida (zat cair dan gas), gaya harus dikenakan pada seluruh luasan
permukaan agar mudah dianalisis secara fisika. Gaya biasanya
dinyatakan dalam tekanan atau gaya per satuan luas, yaitu:
(8.1)
Dalam satuan SI tekanan dinyatakan
dalam newton/meter? (N/m?) atau
pascal (Pa) dimana 1 Pa=1 N/m?.
Pada Persamaan 8.1 diasumsikan
bahwa gaya yang bekerja pada zat cair
tegak lurus terhadap permukaannya.
Jika gaya yang dikenakan pada benda
membentuk sudut @ dengan garis
normal bidang permukaan benda,
maka besarnya tekanan pada bidang
permukaan adalah:
(8.2)
Karena tekanan yang dihasilkan gaya luar arahnya selalu tegak
lurus pada bidang permukaan, maka arah tekanan selalu
mempunyai arah yang berlawanan dengan arah normal bidang,
maka tekanan merupakan besaran vektor. Persamaan 8.2
menunjukkan bahwa besar kecilnya nilai P tergantung pada sudut
yang dibentuk oleh gaya yang dikenakan pada permukaan. Untuk
mendapatkan P maksimum maka arah gaya harus tegak lurus
pada bidang permukaan, atau membentuk sudut nol dengan normal
bidang permukaan.1. Tekanan dan Kedalaman
Pada saat menyelam, kalian akan merasakan tekanan
bertambah besar bila menyelam semakin dalam. Hal ini bisa
dirasakan oleh telinga saat mengalami_perubahan tekanan akibat
perubahan kedalaman. Peristiwa yang sama juga bisa dibedakan
oleh telinga saat kalian naik ke daerah pegunungan, di mana
tekanan akan berkurang seiring dengan ketinggian tempat.
Untuk mendemonstrasikan hubungan
antara tekanan dan kedalaman pada fluida
bisa kalian lihat pada gambar 8.2. Jika air
dalam posisi diam (kesetimbangan statis),
maka di semua titik pada kedalaman yang
sama mempunyai tekanan yang sama.
Sebaliknya, jika ada perbedaan tekanan
pada fluida, maka akan menimbulkan
pergerakan fluida tersebut (misalkan
pergerakan angin atau air dalam sungai).
Perhatikan bagian zat cair yang
terkandung dalam volume yang berbentuk
balok yang tingginya h. Karena dalam keadaan setimbang statis,
maka jumlah semua gaya pada satu titik adalah nol. Gaya pada
permukaan bagian bawah balok, baik yang dari bawah maupun
yang dari atas harus sama besar. Karena gaya yang arahnya ke
awah pada permukaan balok bawah sama dengan gaya berat zat
cair dalam balok, maka gaya yang arahnya ke atas yang berasal
dari zat cair bagian bawah adalah F=W-=mg. Bila p adalah
kerapatan benda cair, dan luas bidang permukaan balok adalah A,
maka:
ws)
Substitusikan persamaan 8.3 ke persamaan 8.1, maka diperoleh:
(8.4)
Persamaan 8.4 menunjukkan bahwa tekanan pada setiap titik
sepanjang garis horisontal pada kedalaman h sama besar.
Penurunan persamaan 8.4 tidak memperhitungkan tekanan
pada permukaan zat cair dari gaya luar, misalnya tekanan udara.
Maka besarnya tekanan total pada semua titik pada kedalaman h
adalah:
P=Py+pgh (8.5)
a
247