You are on page 1of 12

PENGARUH PENGGUNAAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP

KUAT TEKAN DAN POLA RETAK BETON


(Kajian Eksperimental)

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh
Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh :
ABDUL GHAFUR
04 0404 001

SUB JURUSAN STRUKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PENGGUNAAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP


KUAT TEKAN DAN POLA RETAK BETON
(Kajian Eksperimental)
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk
Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun oleh :
ABDUL GHAFUR
04 0404 001
Pengesahan untuk disidangkankan :
Pembimbing

Co Pembimbing

Prof. DR. Ir. Bachrian Lubis, M.SC


NIP. 130 810 777

Emilia Kadreni, ST, MT


NIP. 132 286 109

SUB JURUSAN STRUKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, puji dan syukur kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul Pengaruh Penggunaan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Tekan
dan Pola Retak Beton dengan baik. Adapun tugas akhir ini disusun untuk
melengkapi persyaratan dalam menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Bidang
Studi Struktur pada Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari
bimbingan, dukungan dan bantuan dari semua pihak baik moril maupun materil.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Ibunda dan Ayahanda tercinta atas segala pengorbanan, cinta, kasih sayang,
kepercayaan serta doa yang tiada batas untuk penulis. Baktiku takkan dapat
membalas segalanya. Kepada kakanda Eva Yenni Rahayu dan Irma serta
bujing Masitoh (thanks atas support dan doa nya).
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis, M.Sc dan Ibu Emilia Kadreni, ST, MT,
selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga
untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johanes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ir. Terunajaya, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
6. PGSS Sei Semayang Binjai yang telah memberikan Abu Ampas Tebu sebagai
bahan tambah pada penelitian ini.
7. MH, Pratiwi SN for ur support.
8. Gap-gap Production Team (bg-Iam, bg-Very Bulu, Krisna, Danil Com, Bayu,
Yayak K, Agi, Sheila, Sari, dan para staf Mesjid Agung).
i

Universitas Sumatera Utara

9. Bu Soniem, dr. Edi Adriat Moko, K imel, B Acung, Jafar, Paris, dan Ic-To .
10. Asisten beserta staf Laboratorium Beton USU, Bg X-Rey, Bg Arlin (Dollz),
BgNova (tulang Q), BgHamzah (Arab maklum),Bg Fau (nge-bird), Andi
(bow-bow), Tami (kecil), Fahim (Desta Clubeighties), Usuf (Tiger mania) dan
Mas Bandi (Ingat Usia Mas) yang banyak memberikan masukan, membantu
dalam pengecoran, pengujian hingga penyusunan tugas akhir ini. .
11. THE JHONDOLZZ Team ( Bg Dian, Bg Sayed, Bg Ajo, Bg Yuli, Bg
Rizki, Bg Abu (Kratoners), Bg Udin, Bg Kucing, Bg Rendi) dan abg 03
yang lain.
12. BOAN BALLA Team ( Mario, Fauzi, Rizki (Paman Gober), Bolon, Roi-cot,
LeoGanjang, Mas Idol, Roby, Benny, Juntriman, Meyjer, Meyjen, Emir,
Hazian, Ferdi, Andrew, Egi, Budimen, Nueldan Futsal Boys yang lain).
13. Civil Boys 04 ( Nailul Pohanmy KP Team, Aswin H. , Mabrur, Erik,
HelmyBinjai, RinalPembalap, Amex, Fredi, Aca Jerawat dan yang lain).
14. Civil Girls 04 ( Ica, Seila, Firamy KP team, Ani, Citra, Nova, Dini, Muti,
Grez, Siska, Dian, Zikrotul, Zahara dan civil girls 04lainnya).
15. All civil 05, 06 & 07 yang tak tersebutkan namanya satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari penulis,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
meningkatkan kemampuan menulis pada masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan
pengetahuan bagi yang membacanya.

Medan, November 2009


Penulis

( Abdul Ghafur )

ii

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Beton merupakan bahan campuran antara semen, agregat kasar,
agregat halus, air dan dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture) dengan
perbandingan tertentu yang akan membentuk beton segar. Bahan-bahan
penyusun beton mudah diperoleh dari alam dan tersedia cukup banyak kecuali
semen. Untuk itu perlu adanya variasi beton sesuai dengan kebutuhan
dilapangan, salah satunya penggunaan bahan tambah Abu Ampas Tebu (AAT).
AAT yang digunakan berasal dari Pabrik Gula Sei Semayang (PGSS)
diharapkan mampu sebagai bahan bahan tambah dalam campuran beton dan
sekaligus dapat memperbaiki sifat-sifat beton.
Pada penelitian ini, mutu beton yang direncanakan adalah K-300 pada
umur 28 hari dan faktor air semen tetap sebesar 0,46. Menggunakan material
batu pecah (ukuran max 40mm) dan pasir (ukuran max 5mm) yang berasal
dari daerah Binjai. Semen yang digunakan semen Padang Portland Tipe I (1
zak =50 kg). Komposisi AAT yang ditambahkan pada campuran beton adalah
sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen. Standar pengujian adalah
ASTM. Perawatan beton dengan cara perendaman dalam air untuk silinder.
Pengujian kuat tekan silinder beton dilakukan pada umur 7 dan 28 hari,
masing-masing 3 buah benda uji untuk setiap variasi beton yang berdiameter
15 cm dan tinggi 30 cm sedangkan 1 buah pelat beton tanpa tulangan (polos)
yang berdimensi (100 x 100 x 8) cm pada masing-masing variasi untuk
pengujian pola retak beton pada umur 90 hari. Benda uji pelat beton
diletakkan diruang terbuka tanpa perawatan, terkena panas dan hujan. Nilai
ekonomis tidak diperhitungkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan AAT pada
campuran beton dapat menurunkan nilai slump yaitu sebesar 6,06% pada
penambahan AAT 5%, 12,88% pada penambahan AAT 10% dan 24,24% pada
penambahan AAT 15%. Semakin besar kadar AAT yang digunakan maka nilai
slump semakin kecil. Hasil pengujian kuat tekan silinder beton menunjukkan
penurunan kuat tekan beton pada penambahan AAT 5%, 10% dan 15%
masing-masing sebesar 5,56%, 10,68% dan16,59% dari kuat tekan beton
normal. Terjadi pengurangan jumlah, panjang dan lebar retak pada pelat beton
seiring penambahan kadar AAT. Berdasarkan hasil penelitian kuat tekan
silinder beton dapat disimpulkan bahwa AAT tidak layak digunakan sebagai
bahan tambah untuk campuran beton.

iii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
ABSTRAK ............................................................................................................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xi
DAFTAR ISTILAH ...........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang .................................................................................1

I.2

Latar Belakang Masalah...................................................................3

I.3

Maksud dan Tujuan .........................................................................3

I.4

Pembatasan Masalah ........................................................................4

I.5

Metodologi Penelitian ......................................................................6

I.6

Manfaat Penelitian ...........................................................................9

I.7

Sistematika Penulisan ....................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


II.1

Bahan Dasar Beton ................. ......................................................11

II.1.1 Semen ........................................................................................12


II.1.1.1 Umum ................................................................................12
II.1.1.2 Semen Portland .................................................................12
II.1.1.3 Jenis-Jenis Semen Portland ...............................................13
II.1.1.4 Pengerasan dan Pengikatan Semen ...................................15
II.1.2 Agregat ......................................................................................17
II.1.2.1 Umum ................................................................................17
II.1.2.2 Jenis Agregat......................................................................18
II.1.2.2.1 Jenis Agregat Berdasarkan Bentuk..............................19
II.1.2.2.2 Jenis Agregat Berdasarkan Tekstur Permukaan .........21
iv

Universitas Sumatera Utara

II.1.2.2.3 Jenis Agregat Berdasarkan Ukuran Butir....................22


II.1.2.2.4 Jenis Agregat Berdasarkan Berat.................................24
II.1.3 Air .............................................................................................25
II.2

Sifat-Sifat Beton ............................................................................26

II.2.1 Sifat-Sifat Beton Segar .............................................................26


II.2.1.1 Kemudahan Pengerjaan Beton (Workability).....................27
II.2.1.2 Pemisahan Kerikil (Segregation).......................................29
II.2.1.3 Pemisahan Air (Bleeding)..................................................30
II.2.2 Sifat-Sifat Beton Keras .............................................................30
II.2.2.1 Kuat Tekan Beton ......................... ...................................31
II.2.2.1.1 Ukuran Dan Bentuk Agregat ......................................33
II.2.2.1.2 Faktor Air Semen ........................................................33
II.2.2.1.3 Umur Beton ................................................................34
II.2.2.1.4 Jenis Semen ................................................................35
II.2.2.1.5 Jumlah Semen .............................................................36
II.2.2.1.6 Rongga Udara (Voids) ................................................37
II.2.2.1.7 Perawatan Beton (Curing) ..........................................37
II.3

Bahan Tambah ................................. .............................................38

II.3.1 Umum.......................... .............................................................38


II.3.2 Alasan Penggunaan Bahan Tamabah ........................................40
II.3.3 Jenis-Jenis Bahan Tambah Kimia ............................................41
II.3.4 Bahan Tambah Mineral (Mineral Admixture) ..........................43
II.3.4.1 Abu Terbang (Fly Ash) ......................................................43
II.3.4.2 Slag ....................................................................................44
II.3.4.3 Silika Fume ........................................................................45
II.3.4.4 Abu Ampas tebu.................................................................47
II.4

Klasifikasi Retak ............................................................................50

II.4.1 Rangkak (Creep) dan Susut (Shrinkage) ..................................50


II.4.2 Plastic Shrinkage Crack ............................................................51
II.4.2 Drying Shrinkage Beton ...........................................................53
II.4.2 Lebar Retak ................... ...........................................................54
v

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN


III.1

Umum ..................................... ......................................................55

III.2

Urutan Tahapan penelitian ..................................... .......................55

III.2.1 Penyedian Bahan Penyusun Beton ...........................................55


III.2.1.1 Agregat Halus ....................................................................55
III.2.1.2 Agregat Kasar ....................................................................58
III.2.1.3 Semen ........... ....................................................................60
III.2.1.3.1 Sifat-Sifat Semen ........................................................61
III.2.1.4 Air ................. ....................................................................62
III.2.2 Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton ........................................63
III.2.2.1 Agregat Halus ....................................................................63
III.2.2.2 Agregat Kasar ....................................................................66
III.2.2.3 Semen ........... ....................................................................69
III.2.2.3 Abu Ampas Tebu (AAT) ...................................................70
III.2.3 Perencanaan Campuran Beton (Mix Design) ...........................71
III.2.4 Pembuatan Benda Uji Silinder dan Pelat Beton .......................72
III.2.5 Pemeriksaan Nilai Slump ................................. .......................73
III.2.6 Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 7 dan 28 Hari....... ............73
III.2.7 Pengujian Pola Retak Beton Umur 1, 3, 7, 14, 21, 28, 45
dan 90 Hari .................................................................. ............74
III.2.8 Analisa dan Kesimpulan .............................................. ............74

BAB IV PEMBAHASAN
IV.1

Nilai Slump ................... ................................................................75

IV.2

Kuat Tekan Silinder Beton ............................................................76

IV.2.1 Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan....................................80


IV.3

Benda Uji Pelat .............................................................................82

IV.3.1 Umum .......................................................................................82


IV.3.2 Hasil Pengamatan Retak ...........................................................82
IV.3.2.1 Pola Retak ..........................................................................83
IV.3.2.2 Jumlah Retak .....................................................................99
vi

Universitas Sumatera Utara

IV.3.2.3 Panjang Retak ..................................................................100


IV.3.2.4 Lebar Retak ......................................................................102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


V.1

Kesimpulan ................... .............................................................104

V.2

Saran.............................................................................................105

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................106

vii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1.1 Benda uji silinder beton .....4


Gambar 1.2 Benda uji pelat beton .....5
Gambar 2.1 Prosespengikatan dan pengerasan semen

.....16

Gambar 2.2 Klasifikasi agregat halus berdasarkan sumber material ......18


Gambar 2.3 Kerucut Abrams ..27
Gambar 2.4 Slump sebenarnya ...28
Gambar 2.5 Slump geser ............ 28
Gambar 2.6 Slump runtuh....29
Gambar 2.7 Grafik pengaruh ukuran agregat terhadap kuat tekan beton33
Gambar 2.8 Hubungann antara fas terhadap kekuatan tekan beton ....................34
Gambar 2.9 Hubungan antara umur beton dan kuat tekan beton.........................35
Gambar 2.10 Perkembangan kekuatan tekan mortar untuk berbagai tipe
Portland Semen ...............................................................................36
Gambar 2.11 Pengaruh jumlah semen terhadap kuat tekan beton pada
faktor air semen sama 36
Gambar 2.12 Grafik Pengaruh suhu perawatan beton terhadap kokoh tekan
beton.37
Gambar 2.12 Grafik Pengaruh suhu perawatan beton terhadap kokoh tekan
beton.37
Gambar 4.1 Perubahan nilai slump terhadap kadar abu ampas tebu ...78
Gambar 4.2 Pengaruh penambahan abu ampas tebu terhadap kuat tekan beton
umur 7 hari ..80
Gambar 4.3 Pengaruh penambahan abu ampas tebu terhadap kuat tekan beton
umur 28 hari.....................................................................................80
Gambar 4.4 Berbagai pola retak pada uji tekan silinder beton............82
Gambar 4.5 Pola retak pada benda uji silinder beton ..83

viii

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.6 Penyebaran retak pada pelat beton untuk variasi I (BN)
setelah umur beton 90 hari .89

Gambar 4.7 Penyebaran retak pada pelat beton untuk variasi II (AAT 5%)
setelah umur beton 90 hari ..93
Gambar 4.8 Penyebaran retak pada pelat beton untuk variasi III (AAT 10%)
setelah umur beton 90 hari ..97
Gambar 4.9 Penyebaran retak pada pelat beton untuk variasi IV (AAT 15%)
setelah umur beton 90 hari ....101
Gambar 4.10 Perubahan jumlah retak terhadap waktu pengamatan ...................102
Gambar 4.11 Perubahan panjang retak terhadap waktu pengamatan .................104
Gambar 4.12 Perubahan lebar retak terhadap waktu pengamatan.......................106

ix

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1.1 Distribusi pengujian benda uji silinder dengan variasi abu ampas tebu..........7
Tabel 1.2 Distribusi pengujian benda uji pelat beton............................................8
Tabel 2.1 Perbandingan kekuatan pada berbagai benda uji ...32
Tabel 2.2 Faktor konversi untuk kuat tekan beton 28 hari .........32
Tabel 2.3 Kandungan kimia fly ash 44
Tabel 2.4 Komposisi kimia silica fume ......46
Tabel 2.5 Kandungan kimia abu ampas tebu...........48
Tabel 2.6 Lebar retak maksimum yang diijinkan ...54
Tabel 3.1 Susunan besar butiran agregat halus ( ASTM, 1991 ) ..........................57
Tabel 3.2 Susunan besar butiran agregat kasar ( ASTM, 1991)..........................59
Tabel 3.3 Kandungan senyawa kimia abu ampas tebu........................72
Tabel 4.1 Nilai Slump berbagai jenis beton ........77
Tabel 4.2 Pengujian kuat tekan silinder .79
Tabel 4.3 Persentase Penurunan Kuat Tekan Silinder Beton Terhadap
Beton Normal .81
Tabel 4.4 Hasil pengamatan retak pada pelat beton........................................85
Tabel 4.5 Hasil pengamatan retak untuk variasi I (BN) pada slab beton....86
Tabel 4.6 Hasil pengamatan retak untuk variasi II (AAT 5%)
pada slab beton....90
Tabel 4.7 Hasil pengamatan retak untuk variasi III (AAT 10%)
pada slab beton....................................................................................94
Tabel 4.8 Hasil pengamatan retak untuk variasi IV (AAT 15%)
pada slab beton....................................................................................98
Tabel 4.9 Jumlah retak selama pengamatan..............................................102
Tabel 4.10 Rata-rata panjang retak..............................................................102
Tabel 4.11 Lebar retak maksimum..............................................................106

Universitas Sumatera Utara

You might also like