Professional Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh
Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun oleh :
ABDUL GHAFUR
04 0404 001
Co Pembimbing
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, puji dan syukur kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul Pengaruh Penggunaan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Tekan
dan Pola Retak Beton dengan baik. Adapun tugas akhir ini disusun untuk
melengkapi persyaratan dalam menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Bidang
Studi Struktur pada Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari
bimbingan, dukungan dan bantuan dari semua pihak baik moril maupun materil.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Ibunda dan Ayahanda tercinta atas segala pengorbanan, cinta, kasih sayang,
kepercayaan serta doa yang tiada batas untuk penulis. Baktiku takkan dapat
membalas segalanya. Kepada kakanda Eva Yenni Rahayu dan Irma serta
bujing Masitoh (thanks atas support dan doa nya).
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis, M.Sc dan Ibu Emilia Kadreni, ST, MT,
selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga
untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johanes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ir. Terunajaya, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
6. PGSS Sei Semayang Binjai yang telah memberikan Abu Ampas Tebu sebagai
bahan tambah pada penelitian ini.
7. MH, Pratiwi SN for ur support.
8. Gap-gap Production Team (bg-Iam, bg-Very Bulu, Krisna, Danil Com, Bayu,
Yayak K, Agi, Sheila, Sari, dan para staf Mesjid Agung).
i
9. Bu Soniem, dr. Edi Adriat Moko, K imel, B Acung, Jafar, Paris, dan Ic-To .
10. Asisten beserta staf Laboratorium Beton USU, Bg X-Rey, Bg Arlin (Dollz),
BgNova (tulang Q), BgHamzah (Arab maklum),Bg Fau (nge-bird), Andi
(bow-bow), Tami (kecil), Fahim (Desta Clubeighties), Usuf (Tiger mania) dan
Mas Bandi (Ingat Usia Mas) yang banyak memberikan masukan, membantu
dalam pengecoran, pengujian hingga penyusunan tugas akhir ini. .
11. THE JHONDOLZZ Team ( Bg Dian, Bg Sayed, Bg Ajo, Bg Yuli, Bg
Rizki, Bg Abu (Kratoners), Bg Udin, Bg Kucing, Bg Rendi) dan abg 03
yang lain.
12. BOAN BALLA Team ( Mario, Fauzi, Rizki (Paman Gober), Bolon, Roi-cot,
LeoGanjang, Mas Idol, Roby, Benny, Juntriman, Meyjer, Meyjen, Emir,
Hazian, Ferdi, Andrew, Egi, Budimen, Nueldan Futsal Boys yang lain).
13. Civil Boys 04 ( Nailul Pohanmy KP Team, Aswin H. , Mabrur, Erik,
HelmyBinjai, RinalPembalap, Amex, Fredi, Aca Jerawat dan yang lain).
14. Civil Girls 04 ( Ica, Seila, Firamy KP team, Ani, Citra, Nova, Dini, Muti,
Grez, Siska, Dian, Zikrotul, Zahara dan civil girls 04lainnya).
15. All civil 05, 06 & 07 yang tak tersebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari penulis,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
meningkatkan kemampuan menulis pada masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan
pengetahuan bagi yang membacanya.
( Abdul Ghafur )
ii
ABSTRAK
Beton merupakan bahan campuran antara semen, agregat kasar,
agregat halus, air dan dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture) dengan
perbandingan tertentu yang akan membentuk beton segar. Bahan-bahan
penyusun beton mudah diperoleh dari alam dan tersedia cukup banyak kecuali
semen. Untuk itu perlu adanya variasi beton sesuai dengan kebutuhan
dilapangan, salah satunya penggunaan bahan tambah Abu Ampas Tebu (AAT).
AAT yang digunakan berasal dari Pabrik Gula Sei Semayang (PGSS)
diharapkan mampu sebagai bahan bahan tambah dalam campuran beton dan
sekaligus dapat memperbaiki sifat-sifat beton.
Pada penelitian ini, mutu beton yang direncanakan adalah K-300 pada
umur 28 hari dan faktor air semen tetap sebesar 0,46. Menggunakan material
batu pecah (ukuran max 40mm) dan pasir (ukuran max 5mm) yang berasal
dari daerah Binjai. Semen yang digunakan semen Padang Portland Tipe I (1
zak =50 kg). Komposisi AAT yang ditambahkan pada campuran beton adalah
sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen. Standar pengujian adalah
ASTM. Perawatan beton dengan cara perendaman dalam air untuk silinder.
Pengujian kuat tekan silinder beton dilakukan pada umur 7 dan 28 hari,
masing-masing 3 buah benda uji untuk setiap variasi beton yang berdiameter
15 cm dan tinggi 30 cm sedangkan 1 buah pelat beton tanpa tulangan (polos)
yang berdimensi (100 x 100 x 8) cm pada masing-masing variasi untuk
pengujian pola retak beton pada umur 90 hari. Benda uji pelat beton
diletakkan diruang terbuka tanpa perawatan, terkena panas dan hujan. Nilai
ekonomis tidak diperhitungkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan AAT pada
campuran beton dapat menurunkan nilai slump yaitu sebesar 6,06% pada
penambahan AAT 5%, 12,88% pada penambahan AAT 10% dan 24,24% pada
penambahan AAT 15%. Semakin besar kadar AAT yang digunakan maka nilai
slump semakin kecil. Hasil pengujian kuat tekan silinder beton menunjukkan
penurunan kuat tekan beton pada penambahan AAT 5%, 10% dan 15%
masing-masing sebesar 5,56%, 10,68% dan16,59% dari kuat tekan beton
normal. Terjadi pengurangan jumlah, panjang dan lebar retak pada pelat beton
seiring penambahan kadar AAT. Berdasarkan hasil penelitian kuat tekan
silinder beton dapat disimpulkan bahwa AAT tidak layak digunakan sebagai
bahan tambah untuk campuran beton.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
ABSTRAK ............................................................................................................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xi
DAFTAR ISTILAH ...........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
I.1
I.2
I.3
I.4
I.5
I.6
I.7
III.2
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1
IV.2
V.2
Saran.............................................................................................105
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
.....16
viii
Gambar 4.6 Penyebaran retak pada pelat beton untuk variasi I (BN)
setelah umur beton 90 hari .89
Gambar 4.7 Penyebaran retak pada pelat beton untuk variasi II (AAT 5%)
setelah umur beton 90 hari ..93
Gambar 4.8 Penyebaran retak pada pelat beton untuk variasi III (AAT 10%)
setelah umur beton 90 hari ..97
Gambar 4.9 Penyebaran retak pada pelat beton untuk variasi IV (AAT 15%)
setelah umur beton 90 hari ....101
Gambar 4.10 Perubahan jumlah retak terhadap waktu pengamatan ...................102
Gambar 4.11 Perubahan panjang retak terhadap waktu pengamatan .................104
Gambar 4.12 Perubahan lebar retak terhadap waktu pengamatan.......................106
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Distribusi pengujian benda uji silinder dengan variasi abu ampas tebu..........7
Tabel 1.2 Distribusi pengujian benda uji pelat beton............................................8
Tabel 2.1 Perbandingan kekuatan pada berbagai benda uji ...32
Tabel 2.2 Faktor konversi untuk kuat tekan beton 28 hari .........32
Tabel 2.3 Kandungan kimia fly ash 44
Tabel 2.4 Komposisi kimia silica fume ......46
Tabel 2.5 Kandungan kimia abu ampas tebu...........48
Tabel 2.6 Lebar retak maksimum yang diijinkan ...54
Tabel 3.1 Susunan besar butiran agregat halus ( ASTM, 1991 ) ..........................57
Tabel 3.2 Susunan besar butiran agregat kasar ( ASTM, 1991)..........................59
Tabel 3.3 Kandungan senyawa kimia abu ampas tebu........................72
Tabel 4.1 Nilai Slump berbagai jenis beton ........77
Tabel 4.2 Pengujian kuat tekan silinder .79
Tabel 4.3 Persentase Penurunan Kuat Tekan Silinder Beton Terhadap
Beton Normal .81
Tabel 4.4 Hasil pengamatan retak pada pelat beton........................................85
Tabel 4.5 Hasil pengamatan retak untuk variasi I (BN) pada slab beton....86
Tabel 4.6 Hasil pengamatan retak untuk variasi II (AAT 5%)
pada slab beton....90
Tabel 4.7 Hasil pengamatan retak untuk variasi III (AAT 10%)
pada slab beton....................................................................................94
Tabel 4.8 Hasil pengamatan retak untuk variasi IV (AAT 15%)
pada slab beton....................................................................................98
Tabel 4.9 Jumlah retak selama pengamatan..............................................102
Tabel 4.10 Rata-rata panjang retak..............................................................102
Tabel 4.11 Lebar retak maksimum..............................................................106