You are on page 1of 7

PROGRAM STUDI D III ILMU KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN SULUH BANGSA 2011 TINJAUAN TEORI A.

Pengertian Polip Serviks Sebuah polip serviks adalah tumor jinak yang ditemukan pada permukaan saluran leher rahim. Mereka dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang tidak teratur, tetapi lebih sering mereka tidak menunjukkan gejala. Penyebab dari jenis kanker yang tidak sepenuhnya dipahami oleh para ahli. Mungkin hasil dari infeksi atau dari istilah atau peradangan kronis panjang, respon abnormal untuk peningkatan tingkat estrogen, dan dalam kemacetan pembuluh darah di saluran leher rahim. B. Diagnosis Diagnosis polip serviks relatif mudah, karena mereka dapat dengan mudah dilihat oleh dokter. Mereka tampak batang halus dengan warna merah atau ungu dan mereka menonjol dari saluran serviks. C. Gejala Biasanya, tidak akan ada gejala untuk polip serviks tetapi pada waktu penyakit ini akan ditandai oleh: Abnormal pendarahan vagina yang terjadi antara periode menstruasi, setelah menopause, setelah hubungan seksual, dan setelah douching. Polip serviks bisa meradang tetapi jarang menjadi terinfeksi periode normal berat atau menoragia keluarnya lendir putih atau kuning, sering disebut keputihan. Hanya ada beberapa gejala yang dikenal infeksi ini dan kadang-kadang bahkan kentara. Seorang wanita perlu memiliki pemeriksaan tahunan sampai mengevaluasi kesehatan reproduksi wanita. Gejala utamanya adalah terjadinya perdarahan diluar haid yang warnanya lebih terang dari darah haid. Terutama timbul setelah melakukan senggama (perdarahan paska senggama=post coital bleeding=PCB). Perlu dipertimbangkn juga adanya kanker leher rahim jika ditemukan PCB. D. Faktor Risiko dan Tindakan Pencegahan Faktor risiko memiliki polip serviks meningkat pada wanita dengan diabetes mellitus dan vaginitis berulang dan servisitis, polip serviks tidak pernah benar-benar terjadi sebelum onset menstruasi. Hal ini biasanya terlihat pada wanita usia reproduksi. Yang paling rentan terhadap penyakit ini adalah perempuan usia 40 sampai 50 tahun. Hal ini juga mengatakan bahwa polip serviks dapat ditemukan pada insiden yang memicu produksi hormon. Wanita hamil memiliki risiko yang lebih tinggi karena perubahan tingkat hormon, mungkin dari peningkatan produksi hormon beredar juga. Ada beberapa langkah yang dapat membantu mencegah infeksi yaitu dengan pakai celana katun atau stoking dengan selangkangan kapas. Ini membantu mencegah akumulasi kelebihan panas dan kelembaban. Panas dan kelembaban membuat seorang wanita rentan terhadap infeksi vagina dan leher rahim. Apakah pasangan Anda memakai kondom setiap hubungan seksual. Ini mengurangi resiko infeksi menular seksual. E. Pengobatan

Mengobati polip serviks dapat dengan cara melakukan operasi sederhana, polip serviks dapat dihapus, polip akan memutar dan lembut dihapus selama operasi. Dalam satu metode, string bedah terpasang di sekitar alas dan menembak terputus dasar akan dihapus melalui elektrokauter atau pengobatan laser. Setelah operasi, pasien disarankan untuk mengambil di antibiotik bahkan jika tidak ada tanda-tanda infeksi. Beberapa polip serviks belum tentu kanker tetapi mereka masih dikirim ke laboratorium untuk analisa lebih lanjut. Selain itu, cukup mustahil untuk polip untuk tumbuh kembali tetapi ada insiden kambuh.

DAFTAR PUSTAKA Padjajaran,Universitas. 2003. Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta : EGC Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.

KASUS Seorang ibu benama Ny. R umur 42 tahun datang ke RS Assyifa Yogyakarta. Ibu mengatakan pada bidan bahwa sering mengalami perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan warnanya lebih terang dibandingkan dengan darah mestruasi dan ibu juga mengatakan bahwa dia merasakan nyeri pada saat melakukan hubungan intim. Ibu merasa khawatir atas keadaannya sekarang ini. Suami dan keluarga mendukung ibu untuk berobat. Ibu berharap penyakitnya tersebut dapat disembuhkan.

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R USIA 48 TH P4 A0 DENGAN POLIP SERVIKS DI RS ASSYIFA NO. HARI TANGGAL JAM Biodata REGISTER MASUK MASUK : : : 13 Mei 00345 Jumat 2011 :11.00-selesai Suami

Ibu

Nama : Ny. R Tn. A Umur : 42 tahun 47 tahun Agama : Islam Islam Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia Pendidikan terakhir : S1 S1 Pekerjaan : PNS PNS Alamat : Jl.Gagak RT 05/RW 21 Jl. Gagak RT 05/RW21 Ngemplak Sleman 55584 Ngemplak Sleman 55584 No.Telp/HP : 085740112xxx 085740443xxx SUBJEKTIF 1. Keluhan utama Ibu mengatakan bahwa sudah beberapa bulan ini sering mengalami perdarahan menstruasi yang tidak teratur, warnanya lebih terang dibandingkan dengan darah haid dan ibu juga merasakan nyeri pada saat melakukan hubungan intim. Ibu merasa takut dengan keadaannya sekarang. 2. Riwayat perkawinan Ny.R menikah pada usia 23 tahun dengan Tn. A usia 24 tahun. Menikah 1 kali dan lama pernikahan sudah 19 tahun. 3. Riwayat menstruasi Menarche umur 11 tahun. Siklus 26 hari lancar. Lama 5-6 hari. Sifat darah : encer dan bau amis. Disminore : tidak ada. Banyaknya : ganti pembalut 3x.

4. Riwayat Kontrasepsi : Ny. R mengatakan bahwa beliau menggunakan alat kontrasepsi berupa pil setelah melahirkan anak ke-4, beliau menggunakan alat kontrasepsi IUD dan sekarang tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun setelah tidak mendapatkan menstruasi lagi. 5. Riwayat Kesehatan : a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita ibu : Ny. R mengatakan bahwa beliau menderita penyakit DM, tetapi tidak menderita malaria, kardiovaskuler, penyakit kelamin, alergi, asma dan hipertensi. b. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita suami : Ny. R mengatakan bahwa suami beliau tidak menderita penyakit DM, malaria, kardiovaskuler, penyakit kelamin, alergi. c. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita keluarga : Ny. R mengatakan bahwa keluarga beliau tidak menderita menurun genetik. d. Kebiasaan-kebiasaan Merokok : tidak Minum jamu-jamu : tidak Minum-minuman keras : tidak Makanan/minuman pantangan : tidak ada Hewan peliharaan : tidak ada 6. Riwayat ginekologi Ibu mengatakan bahwa selama ini belum pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan kadungan.

7. Pola Nutrisi Makan Minum Frekwensi : 3x/hari 7-8 gelas/hari Jumlah : 1 porsi habis 1600cc Macam : nasi, sayur, lauk air putih, susu, teh Keluhan : tidak ada 8. Pola Eliminasi : BAB BAK Frekuensi : 1x pada pagi hari 5x/hari Warna : kuning kuning jernih Konsistensi : lembek cair Keluhan : rasa nyeri 9. Pola aktivitas Kegiatan sehari-hari : bekerja di kantor, memasak, menyapu Istrahat/tidur : tidur siang 1 jam, malam 7 jam Seksualitas : Frekuensi : 1x seminggu. Keluhan : sudah beberapa bulan ini sering nyeri saat berhubungan dan ada plek-plek darah. 10. Personal hygiene Kebiasaan mandi : 2 kali/hari Kebiasaan membersihkan alat kelamin : ya Kebiasaan mengganti baju : 2 kali/hari Kebiasaan mangganti pakaian dalam : 2 kali/hari Jenis pakaian dalam yang digunakan : kain catton 11. Keadaan psiko social spiritual a. Ibu mengatakan sangat takut dan khawatir atas penyakit yang sedang dialaminya apalagi ibu sudah tua, terkadang tidak kuat menahan rasa sakit. b. Ibu takut dengan keadaan seperti ini hubungan ibu dengan suami jadi regang c. Ibu takut penyakit yang dideritanya membuat repot anggota keluarga. d. Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung ibu untuk berobat e. Ibu mengatakan dengan keadaanya sekarang jadi jarang ke kantor dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sudah jarang ikut pengajian dan arisan f. Ketaatan ibu dalam beribadah Ny. R mengatakan bahwa beliau cukup taat beribadah dan melaksanakan sholat 5 waktu dan membaca Al Quran setelah shalat OBJEKTIF 1. a. Keaadaan b. Tekanan Nadi Pernafasan Suhu c. BB

Pemeriksaan umum: baik darah : : : TB :

fisik

kesadaran umum : compos Tanda : 120/80 84 kali per 21 kali per 37 derajat : 158 58

: mentis vital mmHg menit menit celcius cm kg

d. Kepala dan leher : Rambut bersih. Ibu tidak memiliki odema wajah. Pada bagian mata, conjungtiva sedikit pucat dan sclera putih. Pada mulut tidak terdapat stomatitis, bibir kering dan gigi tidak caries. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan vena jugularis pada leher ibu. e. Payudara Bentuk payudara ibu simetris. Putting menonjol, tidak ada benjolan yang abnormal. f. Abdomen Pada abdomen tidak terdapat bekas operasi. Dan ada nyeri tekan pada perut bagian bawah. g. Ekstermitas Odema : tidak ada odema Varises : Kuku : pendek bersih h. Punggung : Ibu tidak merasakan nyeri pada saat ketuk ginjal. i. Genitalia luar Varices : tidak ada Bekas luka : tidak ada Kelenjar Bartholini : tidak membesar Pengeluaran : Keluar cairan putih yang encer atau jernih j. Anus Hemoroid : tidak ada 2. Pemeriksaan Penunjang Dilakukan pemeriksaan dengan Spekulum didapatkan ada tanda-tanda abnormal seperti benjolan servik. ASSESSMENT Ny. R usia 42 th P4 A0 polip serviks Masalah : a. Ibu sangat takut dan khawatir atas penyakit yang sedang dialaminya. b. Ibu tidak kuat menahan rasa sakit. c. Ibu takut hubungan dengan suami jadi tidak harmonis d. Ibu takut menjadi beban anggota keluarga yang lain. PLANNING, tanggal 13 Mei 2011 oleh Bidan Riasyah 1. Memberitahu pasien hasil pemeriksaan, kemungkinan besar beliau terkena polip serviks. Ibu kaget dan sedih, meminta bidan untuk melakukan sesuatu untuk kesembuhannya 2. Memberikan dukungan kepada ibu agar ibu tidak perlu terlalu khawatir, terus berdoa dan yakin bahwa penyakitnya ini dapat disembuhkan. Ibu mengerti dan mulai merasa lebih tenang. 3. Meminta suami untuk senantiasa mendampingi pasien dan memberi motivasi untuk kesembuhan pasien. Suami bersedia melakukannya 4. Memberitahukan pada ibu bahwa ada dokter spesialis yang dapat menangani kasus-kasus seperti ini, ada pasien lain yang mengalami seperti ini dan dapat disembuhkan. Ibu merasa sedikit tenang 5. Memberitahukan ibu apabila ingin melakukan hubungan intim, suami dapat menggunakan kondom.

Ibu mengerti dan bersedia melakukannya 6. Menasehati ibu untuk menggunakan celana dalam yang terbuat dari kain catoon atau bahan yang menyerap keringat/ tidak panas. Ibu mengerti dan akan mengikuti sarannya 7. Melaksanakan pemeriksaan speculum untuk menilai apakah ada benjolan yang abnormal pada servik Sudah dilakukan dan ditemukan benjolan yang abnormal 8. Meminta ibu untuk melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut ke dokter spesialis kandungan Ibu bersedia melakukannya 9. Membuat surat rujukan ke dokter spesialis kandungan dan mencatat hasil pemeriksaan yang ditemukan agar bisa ditindak lanjuti untuk pemeriksaan yang lebih lanjut Surat rujukan sudah dibuat dan ibu akan secepatnya ke tempat dokter spesialis kandungan

Bidan Riasyah

You might also like