You are on page 1of 5

TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM

THE EXOTIC ECOSYSTEM WETLAND

Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia dengan luas 743.330 km. Terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau ini dibagi menjadi wilayah Brunei, Indonesia (dua per tiga) dan Malaysia (sepertiga). Borneo merupakan nama lain dari Kalimantan. Pada zaman dahulu, Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda untuk menyebut pulau ini secara keseluruhan, sedangkan Kalimantan adalah nama yang digunakan oleh penduduk kawasan timur pulau ini yang sekarang termasuk wilayah Indonesia. Wilayah utara pulau ini meliputi (Sabah, Brunei,

Sarawak) dahulu dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kalimantan Utara, tetapi dalam pengertian sekarang Kalimantan Utara adalah Kalimantan Timur bagian utara. Dalam arti luas "Kalimantan" meliputi seluruh pulau yang juga disebut dengan Borneo,

sedangkan dalam arti sempit Kalimantan hanya mengacu pada wilayah Indonesia. Pulau Kalimantan terkenal juga dengan julukan "Pulau Seribu Sungai" karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini.

Salah satu sungai yang paling terkenal dan merupakan sungai terpanjang di Indonesia adalah sungai Kapuas. Melintasi beberapa kota dari perhuluan Kabupaten Kapuas Hulu sampai ke muaranya di ibu kota propinsi Kalimantan Barat (Pontianak), Sungai Kapuas memiliki panjang 1143 km. Di perhuluan Sungai ini terdapat sebuah kawasan konservasi yang merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam Ramsar Site. Kawasan ini di namakan Taman Nasional Danau Sentarum. Berada sekitar 700 km dari muara sungai Kapuas, kawasan ini secara administrasi masuk di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Propinsi Kalimantan Barat. Sedangkan secara geografi terletak di antara 0045 - 0102 LU dan 11155 - 11226 BT atau berjarak sekitar 100 km di sebelah Utara garis Equator. Dengan Iklim menurut Schmidt & Ferguson masuk dalam klasifikasi tipe iklim A dengan nilai Q = 9,75 % dan curah hujan 4.000 4.727 mm/tahun.

Kondisi tanah pada daerah flat umumnya dari jenis alluvial, pada daerah perbukitan jenis tanah umumnya adalah podsolik merah kuning dan pada daerah riparian (sekitar sungai) dan hutan pinggiran danau jenis tanahnya didominasi oleh tanah gambut (penumpukan serasah tumbuhan sejak 20 ribu tahun yang lalu). Secara umum kondisi lapangan berbentuk cekungan datar atau lebak lebung yang merupakan daerah hamparan banjir yang dikelilingi oleh jajaran

pegunungan, yaitu pegunungan Lanjak di sebelah utara, pegunungan Muller di timur, dataran tinggi Madi di Selatan dan pegunungan Kelingkang di sebelah barat. Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mempengaruhi kondisi perarian di kawasan ini. Dengan letak dan kondisinya yang berada di tengah-tengah jajaran pegunungan menjadikan kawasan ini sebagai daerah tangkapan air. Pada musim penghujan kawasan tersebut akan tergenang membentuk danau-danau, akibat adanya aliran air yang berasal dari bukit-bukit di sekitarnya. Ada sekitar 88 pulau dan 80 danau yang menyusun menjadi satu kesatuan kawasan taman nasional. Selain dari luapan Sungai Kapuas, aliran air juga berasal dari sungai-sungai yang mengarah ke kawasan. Sebagai daerah tangkapan air hujan, kawasan ini mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pengatur tata air di bagian hilirnya. Pada musim penghujan, debit air yang tinggi dari Sungai Kapuas akan masuk

2.

3.

ke Danau Sentarum melalui alur sungai yang mengarah ke danau. Air akan ditampung oleh danau-danau yang ada di kawasan tersebut. Air Sungai Kapuas yang mengalir tidak langsung menuju bagian hilir. Dengan demikian arus sungai yang besar akan di kontrol oleh sistem drainase secara alami dari kawasan taman nasional. Dalam setahun kurang lebih 9 sampai dengan 10 bulan kondisi kawasan yang sebagian besar merupakan dataran rendah ini akan terendam dengan kedalaman antara 6 14 m. Sedangkan pada musim kemarau panjang, sebagian besar danau akan mengering membentuk hamparan tanah kosong dan hanya sebagian berupa alur-alur sungai kecil yang berasal dari danau permanen yang masih tersedia airnya. Air dari danau mengalir ke Sungai Kapuas, sehingga Sungai Kapuas tidak akan mengalami kekeringan. Fenomena alam yang terjadi sangat mempengaruhi kawasan dalam berbagai hal baik ekosistem maupun bentuk karakteristik kehidupan flora

dan fauna serta masyarakat yang ada. Suksesi alam flora dan pola kehidupan satwa serta manusia menjadi unik setiap tahunnya pada daerah ini. Dari hasil penelitian tahun 1992 sampai tahun 1996 antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat dengan ODA (UK-ITMFP Project 5) yang dilaksanakan oleh Wetland International Indonesia Program terdapat beberapa ekosistem, antara lain: 1. Hutan Rampak Gelagah (Hutan Rawa Kerdil)

4.

5.

dengan tumbuhan setinggi 5 8 meter dan tergenang air selama 8 11 bulan dalam setahun. Hutan Gelagah (Hutan Rawa Terhalang) dengan tumbuhan kerdil setinggi 10 15 meter. Setiap tahun tumbuhan ini terendam setinggi 3 4 meter selama 4 7 bulan, sehingga hanya terlihat tajuknya saja. Hutan Pepah (Hutan Rawa Tegakan) dengan tumbuhan yang agak tinggi, yaitu dapat mencapai 25 35 meter. Pada saat banjir paling tinggi hutan ini tergenang antara 1 3 meter selama 2 4 bulan. Hutan Tepian (Hutan Riparian) adalah hutan ditepian sungai besar. Hutan ini terkadang tergenang selama enam bulan dalam setahunnya. Hutan Rawa Gambut terdapat pada daerah yang agak tinggi. Hutan ini mungkin tergenang selama 1 4 bulan setahun dengan tinggi genangan kurang dari 1,5 meter.

6. Hutan Dataran Rendah Perbukitan, tipe hutan ini didominasi oleh jenis dari family Dipterocarpaceae perbukitan rendah. 7. Hutan Kerangas, dengan tumbuhan yang agak kerdil dengan tinggi sekitar 20 26 meter, diameter batang kecil (kurus) menyerupai pohon pada tingkat tiang.

Kekayaan jenis flora yang terdapat di kawasan berjumlah 675 jenis yang tergolong dalam 97 Familia serta 154 jenis anggrek alam. Fauna yang ditemukan meliputi jenis Mamalia (147 jenis), Reptilia (31 jenis), Aves /Burung (311 jenis), Amphibi (22 Jenis) dan Piscer/Ikan (266 jenis). Bahkan salah satu jenis reptilia yang sudah dinyatakan punah (Crocodillus raninus) pernah di ketemukan di sini. Sebagai suatu kawasan konservasi dengan luas sekitar 132.000 ha, dimana 80 persennya merupakan perarian membuat sebagian besar masyarakat yang tinggal menggantungkan kehidupannya sebagai nelayan. Komoditi ikan air tawar khususnya di Kalimantan Barat sekitar 70% di pasok dari daerah ini. Ada yang menarik

dari kehidupan mereka. Sekitar 10.000 jiwa yang ada, sebagian merupakan penduduk yang tidak tetap di dalam kawasan. Jika musim kemarau panjang tiba jumlah penduduk akan bertambah banyak, ini disebabkan pada musim ini merupakan saatnya panen ikan. Sehingga masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan akan

menghuni kawasan untuk mencari ikan. Akan tetapi di saat air pasang (kondisi danau terisi air) hanya penduduk tetap saja yang masih bermukim di kawasan ini. Tidak hanya ikan untuk konsumsi saja yang berasal dari kawasan ini. Salah satu ikan hias termahal di dunia, ikan Arwana Super Red (Sceropagus formosus) merupakan endemik Danau Sentarum selain ikan ulanguli (Botia macracantha) dan Ringau (Colus microlepis). Ikan Arwana ini menjadi primadona masyarakat yang berada di sekitar kawasan sebagai komoditi pasar ikan hias yang dikembangbiakan melalui penangkaran. Selain sebagai nelayan, sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai peternak

madu hutan. Melalui sebuah wadah, masyarakat dari beberapa suku yang ada membentuk suatu organisasi yang bernama Asosiasi Periau Danau Sentarum. Asosiasi ini mampu memanfaatkan potensi yang ada menghasilkan madu

yang bersertifikat organik sekitar 15-20 ton per tahunnya. Madu ini merupakan satusatunya madu hutan di Indonesia yang telah terdaftar di lembaga sertifikasi Asosiasi Organik Indonesia sebagai madu organik. Kearifan lokal telah membentuk watak dari setiap suku yang mendiami kawasan ini untuk selalu memanfaatkan hasil bumi secara arif dan bijaksana. Empat suku yaitu Melayu, Dayak Iban, Dayak Kantuk dan Dayak Embaloh yang ingin tetap menjadikan Danau Sentarum ini sebagai sebuah kawasan yang selalu terjaga kelestariannya untuk kesejahteraan.

You might also like