You are on page 1of 2

Inggris Melangkah ke Masyarakat Eropa Pada Juli 1971 Edward Heath selaku perdana menteri Inggris melaporkan kepada

House of Common mengenai terbukanya kesempatan bagi Inggris untuk masuk ke masyarakat eropa. Maka pada tahun itu juga pemerintahan Inggris mengmumkan akan mengajukan permohonan kepada MEE untuk membuka perundingan-perundngan agar Inggris dapat diterima sebagai anggota MEE. Pihak MEE menyambut baik permohonan Inggris dan berjanji akan menyokong upaya Inggris masuk dalam MEE maka perundingan pun dimulai pada 8 November 1961. pemerintahan Inggris menyatakan setuju dengan syarat yang di minta MEE yang tercantum dalam pasal 2 dan 3 Persetujuan MEE. Pemerintah Inggris juga menyetujui penghapusan tarif intern,menerima satu tariff intrn yang berlaku bagi kebijakan perdagangan dan pertanian. Lebih lanjut Inggris juga menyatakan siap memainkan peranan yang diharapkan dari suatu Negara anggota penuh MEE. Motif Keanggotaan Ada dua motif utama yang menjadi pertimbangan dalam upaya Inggris masuk dalam MEE, yang pertama motif ekonomi dan kedua, pertimbangan politik. Dari sisi ekonomi, industri Inggris merasa sangat dirugikan dibandingkan dengan industri-indusri Negara eropa lainnya seperti Jerman,Prancis dan Itali. Dimana Negara-negara tersebut mampu menjual hasil industrinya secara bebas di pasaran mereka masing-masing dan di pasaran wilayah Benelux. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh Negara-negara eropa yang tergabung dalam Pasaran bersama Eropa (PBE) memungkinkan mereka melancarkan konkurensi yang maha hebat di pasaran dunia. Hal iin membuat desakan-desakan dari berbagai pihak supaya Inggris masuk didalamnya. ada berbagai pendapat yang berkembang di masyarakat Inggris mengenai keinginan Inggris masuk dalam MEE, golongan yang pertama mengatakan bahwa bagi sejumlah industri Inggris yang terbelakang, yang teknologinya sangat tertinggalsangatlah perlu untuk mengalami konkurensi yang kuat dan secara langsung di dalam lingkungan MEE. Di satu sisi golongan lain yang diantaranya para ahli ekonomi menyuarakan pendapatnya yang sangat optimis, mereka berpendapat bahwa hanya dengan penggabungan pada suatu persekutuan yang berkembang dengan pesat saja sudah mempunyai pengaruh yang otomatis baik atas pertumbuhan ekonomi Inggris. Pendapat pertama mempunyai banyak pengikut di antara industrialis yang ingin menghantam serikat buruh sedangkan pendapat kedua sulit dibuktnya bila melihat perkembangan ekonomi Belgia yang lambat padahal menjadi anggota MEE sejak awal. Maka pandangan masyarakat Inggris semakin yakin bahwa suatu proteksi yang terus menerus dala suatu pasaran kecil tidak akan mendorong pertumbuhan ekonomi Inggris. Maka cara yang menguntungkan ialah membua seluas-luasnya pasaran ekonomi Inggris maka muncullah ide penurunan bea masuk secara tersendiri. Dapat dtarik kesimpulan bahwa dalam keadaan yang dihadapi Inggris dapa permulaan tahun 70-an, satu-satunya jalan yang bias ditempuh adalah mencoba memperluas pedagangan dengan Negara persemakmuran tetapi disini mengusaha Inggris meghadapi dua kesulitan. Data sejak tahun

1953 menggambarkan bahwa eksport Inggris kenaga-negara persemakmuran menunjukan suatu penurunan dibandingkan dengan ekspornya ke Negara-negara dimana Inggris tidak mempuyanya preferensi bea masuk, hal ini tentu berarti bahwa Inggris tidak lagi memperoleh cukup keuntungan dari preferensi persemakmuran yang di banggakannya.Kesulitan kedua ialah sikap dari beberapa Negara persemakmuran sendiri yang ragu-ragu untuk membuka pasaran lebih besar lagi bagi hasil industri Inggris setelah mereka dengan susah payah membangun industri mereka masing-masing. Lagi pula pasaran Negara-negara persemakmuran juga telah dibanjiri dengan barang-barang dari Eropa barat dan Amerika Utara yang membuat persaingan disana makin ketat. Pertimbangan politik yang dipakai Inggris adalah supaya Inggris dapat membina hubungan baik dengan negara MEE lainnya yang sudah mapan. Hubungan baik ini juga tentu diharapkan berdampak bagi ekonomi Inggris. Juga adanya usaha-usaha integrasi dalam negara-negara Eropa dimana masalah kedaulatan yang menjadi permasalahannya. Departemen luar negeri Inggris sendiri sejak tahun 1960 mulai sadar akan MEEE. Ditinjau dari segi politik telah tiba saatnya bagi Inggris untuk menjadi anggota MEE. Dunia Eropa sendiri sejak PD II telah berubah dari suatu dunia yang terdiri dari negara-negara nasional, yang politik luar negerinya berabad-abad lamanya didasarkan atar pertimbangan kekuatan,menjadi suatu dunia yang di dominasi oelh Amerika dan Uni Soviet. Dala konstelasi poltiik seperti ini peranan Inggris dalam mengendalikan keseimbangan kekuasaan di daratan Eropa menghilang. Apabila ikatan-ikatan historis antara negaranegara persemakmuran atau Amerika Serikat tidak bisa dilanjutkan,aakah Inggris suda ahanya menjadi penonton pasif dalam percaturan politik global saja? Padahal secara histori Inggris pernah menguasai nasib seperempat bagian dari umat manusia. Sebagai anggota MEE Inggris akan tetan merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam politik internasional,walaupun tidak lagi dalam bentuk dan ukuran dahulu. Tahap-tahap Perundingan Secara keseluruhan perundingan-perundingan antara Inggris dengan MEE

You might also like