You are on page 1of 16
Teori relativitas khusus yang diusulkan telah memberikan solusi permasalahan yang muncul dalam fisika klasik untuk menerangkan partikel atau benda yang mempunyai kelajuan mendekati kelajuan cahaya (c= 3,00x 10*m). Ada beberapa masalah Jain yang dihadapi pada fisika klasik, yaitu ketidaksesuaian antara teori dan hasil cksperimen. Scjak awal abad ke-20, para ahli telah berusaha untuk menggali konsep atom yang lebih mendalam untuk dapat menjelaskan berbagai fenomena atomik yang berkaitan dengan teori fisika klasik namun belum berhasil. Dalam tahun 1900-1930, dimulailah sejarah perkembangan ilmu fisika baru, yaitu diusulkannya hipotesa yang mendasarkan pada pendekatan nonklasik (tidak menggunakan konsep Newtonian secara penuh). Dalam teori ini cahaya tidak hanya bersifat sebagai gelombang yang ditunjukkan oleh berbagai fenomena fisis seperti pemantulan, pembiasan, interferensi, polarisasi dan difraksi namun cahaya dipandang sebagai partikel yang terkuantisasi. Artinya bahwa energi cahaya tidak lagi bersifat kontinyu semata namun lebih bersifat diskrit. Sifat diskrit berarti bahwa cahaya sebagai bentuk partikel. Hipotesa ini yang membawa pada perkembangan ilmu fisika yang sangat dahsyat pengaruhnya dan merupakan cabang ilmu fisika baru yang disebut fisika kuatum atau mekanika kuantum. Satu masalah yang dihadapi pada abad ke-19 adalah bagaimana menjelaskan terjadinya spektrum radiasi yang dipancarkan oleh benda yang lebih panas. (Pernahkah kalian mengamati nyala api yang dihasilkan dari kompor minyak dan gas?). Pemancaran energi panas ke lingkungan disebut radiasi termal dan besarnya intensitas yang dipancarkan berbanding lurus dengan suhu kelvin pangkat empat 7.7%. Karena suhu benda selalu di atas nol suhu mutlak, maka semua benda memancarkan radiasi termal. Pada suhu normal, radiasi ini berada pada daerah inframerah, sehingga tidak nampak oleh mata kita. Pada suhu kira-kira 1000 K, sebuah benda memacarkan radiasi dalam daerah panjang gelombang cahaya tampak dan mempunyai cahaya warna kemerahan. Contoh: pada kompor listrik dimana kumparannya atau tungkunya nampak kemerahan. Jika suhu benda bertambah, maka radiasi dan warna bergeser ke panjang gelombang yang lebih pendek, Kuning, oranye. Di atas suhu 2000 K, cahaya benda tampak berwarna putih kekuningan. Contoh: warna cahaya yang dipancarkan dari filamen lampu bolam. Diskusi di atas menunjukkan bahwa, walaupun kita hanya melihat salah satu warna khusus, secara umum benda memancarkan cahaya dengan spektrum kontinyu pada semua suhu, lihat gambar 8.1. Kurva yang ditunjukkan tidak termasuk benda hitam. Benda hitam dianggap sebagai benda yang mempunyai sifat menyerap (absorbs) dan memancarkan (emisi) semua radiasi yang mengenai pada benda tersebut. a oO ay IR 100 aM panjang gelombang Gambar 8.1 Tampak bafwa semakin besar Gambar 8.2 Radiasi benda suhu benda panjang gelombang yang hitam dengan pendekatan dipancarkan semakin keel. lubang kecil Untuk meningkatkan kemampuan akademik dan sosial kalian, lakukanlah kegiatan diskusi berikut! Kalian bisa mengetahui kualitas kompor dengan nyala api yang biru dan merah. Menurut kalian, mana yang energinya lebih besar, nyala biru atau merah? Absorbsi benda hitam, di modelkan sebagai kotak berongga yang pada dinding kotak di buat lubang kecil, lihat gambar 8.2! Radiasi yang jatuh pada lubang dan masuk ke dalam rongga akan terjadi pemantulan bolak-balik pada dinding rongga (pada gambar berkas sinar yang masuk berwarna biru dan keluar berwarna merah). Jika lubang itu sangat kecil dibandingkan dengan luas rongga, maka hanya sedikit yang dipantulkan kembali lewat lubang. Karena sebagian besar radiasi yang datang pada lubang akan discrap dan hanya sedikit yang keluar, maka kotak berongga yang berlubang kecil disebut sebagai benda hitam Kembali pada gambar 8.1, apabila suhu benda naik, semakin banyak energi yang diradiasi untuk setiap panjang gelombang dan intesitas panjang gclombang, maka panjang gclombang pada intensitas maksimum bergeser ke kiri, kepanjang gelombang yang lebih pendek. Hubungan ini disebut pergeseran Wien, Anca T = konstanta = 2.9010 mK (8.1) ee

You might also like