You are on page 1of 44

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sedap Malam (Polianthes tuberosa L.

) dari keluarga Amaryllidaceae merupakan komoditas tanaman bunga potong berbunga indah dengan bentuk kuntum simple dan double yang banyak diminati oleh florist sebagai pelengkap merangkai bunga, karena keharuman tersendiri dibanding tanaman hias lainnya. Tanaman Sedap Malam berasal dari Meksiko (Amerika), yang telah menyebar luas dan beradaptasi dengan baik di daerah beriklim panas (tropis). Pengembangan Sedap Malam secara komersial membutuhkan acuan standar sebagai pegangan petani untuk menghasilkan produk yang dipersyaratkan pasar. Yakni produk bermutu, aman dan ramah lingkungan. Acuan standar budidaya tersebut sesuai prinsip Good Agriculture Practices (GAP). Penerapan GAP menjadi jaminan bagi konsumen bahwa produk tersebut dihasilkan dari serangkaian proses yang efisien, produktif dan ramah lingkungan. Dengan demikian diharapkan petani akan mendapatkan nilai tambah berupa peningkatan harga dan jaminan pasar yang memadai. Salah satu sentra produksi bunga sedap malam di Provinsi Jawa Barat adalah di Kota Bandung, khususnya Kelurahan Isola Kecamatan Sukasari dan Kelurahan Cisaranteun Kidul Kecamatan Gedebage. Oleh karena diperlukan acuan yang akan mendukung peningkatan kualitas produk sedap malam yaitu buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Sedap Malam spesifik lokasi.

Maksud Maksud penerbitan SOP budidaya Sedap Malam Kota Bandung adalah untuk memberi acuan teknis secara terperinci dan budidaya Sedap Malam yang baik dan benar guna peningkatan produktivitas, mutu produk yang baik, keuntungan ekonomis dan bertani secara berkelanjutan danmenuju sertifikasi ekspor.

Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari penerapan SOP budidaya Sedap Malam di Kota Bandung adalah:

Meningkatkan produktivitas dan mutu Sedap Malam sesuai target yang ditetapkan. Meningkatkan efisiensi produksi bunga Sedap Malam. Mengatasi permasalahan yang menyebabkan target produksi tidak tercapai. Melakukan koreksi terhadap prosedur budidaya secara tepat. Mempertahankan kesuburan lahan, kelestarian lingkungan dan sistem produksi yang berkelanjutan. Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP budidaya Sedap Malam meliputi :

Penyiapan lokasi Penyiapan lahan Penyiapan benih Penanaman Pemeliharaan Pengairan Penyulaman Penyiangan Pemupukan Perlindungan OPT Panen Penyortiran Pengemasan Pengangkutan Pencatatan

Pengertian Istilah dan Kata

Sedap Malam adalah tanaman hias bunga potong yang berasal dari spesies Polianthes tuberosa termasuk dalam famili Liliaceae. 2

Produksi adalah kegiatan budidaya yang berawal dari pemilihan varietas dan pemilihan lokasi yang sesuai dengan kondisi tanah dan agroklimat serta mengikuti selera konsumen, cara pembibitan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta penanganan pasca panen secara tepat.

Syarat tumbuh yaitu persyaratan tumbuh optimal yang dibutuhkan tanaman. Budidaya adalah suatu upaya pengembangan tanaman menjadi bermanfaat dengan menggunakan teknologi sesuai anjuran. Benih adalah tanaman atau bagian tanaman yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Varietas adalah bagian dari satuan jenis tanaman yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, biji dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian tanaman. Pestisida adalah zat atau senyawa, bahan lain serta organisme renik atau virus yang digunakan untuk melindungi tanaman dari gangguan OPT. Pengolahan tanah adalah upaya menyiapkan lahan melalui proses mekanik, manual, ataupun mesin sebelum penanaman. Media tumbuh adalah sarana tempat tumbuhnya tanaman dan sumber hara bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penanaman adalah kegiatan menanam benih pada medium yang telah disediakan sesuai prosedur baku. Pemupukan adalah pemberian hara makro/mikro sintetik dan bahan organik untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman. Pengairan adalah pemberian air sesuai dengan kebutuhan tanaman melalui cara tradisional dengan penyiraman maupun cara modern dengan menggunakan saluran irigasi tetes, rembesan atau curahan. 3

Penyiangan adalah suatu kegiatan untuk membersihkan gulma yang mengganggu tanaman. Pengendalian OPT adalah tindakan menekan serangan hama, penyakit dan gulma dengan menggunakan cara mekanis, fisik, agen hayati, kultur teknik maupun bahan kimia sintetik sesuai prosedur baku.

Panen adalah kegiatan memungut hasil sesuai prosedur baku untuk setiap jenis tanaman. Sortasi dan Grading adalah kegiatan pengelompokan hasil panen berdasarkan perbedaan mutu sesuai standar produk. Pengemasan adalah kegiatan mengemas produk dengan menggunakan bahan tertentu untuk menjaga mutu selama proses transportasi. Pengangkutan adalah kegiatan mengangkut produk dari satu lokasi produksi ke tempat pemasaran dengan menggunakan alat pengangkut berpendingin udara sesuai persyaratan tertentu. Pencatatan adalah penulisan setiap kegiatan/aktivitas produksi yang dilakukan dan harus disimpan minimum 2 tahun.

Bagan Alur SOP Penyiapan Lokasi Penyiapan Lahan Penyiapan Benih Penanaman

P e n c a t a t a n

Pengairan Penyulaman Penyiangan Pemupukan Perlindungan Tanaman Panen dan Pasca Panen 5

Standar Operasional Prosedur Penetapan Lokasi

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan ............... ..

II. PEN ETAPAN LOKASI, PENYIAPAN LAHAN, PENYIAPAN BENIH DAN VARIETAS TANAMAN 2.1. Penetapan Lokasi Tujuan : Untuk memperoleh lokasi yang sesuai dengan lingkungan fisik untuk pertumbuhan tanaman secara optimal. Ruang Lingkup : Ruang lingkup dari penetapan lokasi meliputi : Analisis kesesuaian lokasi dengan peraturan dan perundangan tentang rencana umum tata ruang dan tata wilayah. Analisis tanah dan kondisi lingkungan sesuai prosedur baku. Analisis lokasi dari bahan pencemar. Definisi : Menyediakan lokasi yang sesuai dengan lingkungan fisik untuk pertumbuhan tanaman secara optimal. Acuan/Referensi :

Peraturan dan perundangan mengenai rencana umum tata ruang dan tata wilayah yang berlaku; peta kesesuaian tanah dan agroklimat; data analisis tanah dan parameter lingkungan; pengalaman petani. Langkah-langkah : Siapkan rencana pemilihan lokasi. Hubungi Pemerintah setempat untuk pengecekan dokumen peraturan dan perundangan mengenai rencana umum tata ruang dan tata wilayah yang berlaku.
Standar Operasional Prosedur Penetapan Lokasi Nomor: SOP Sedap Malam Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan ............... ..

Hubungi stasiun meteorologi atau dinas pertanian terdekat untuk mendapatkan data iklim 10 tahun terakhir (curah hujan), ketinggian dari permukaan laut, kelembaban udara dan suhu. Lakukan analisis data iklim tersebut, apakah memenuhi persyaratan tumbuh untuk Sedap Malam. Lakukan analisis contoh tanah untuk mendapatkan status kesuburan tanah melalui lembaga yang berkompeten untuk melakukan pengujian (BPPT, Perguruan Tinggi, dsb). Lakukan pengecekan lokasi apakah lokasi terbebas dari bahan pencemar logam berat atau limbah beracun. Dipilih lokasi yang sesuai dengan lahan dan persyaratan agroklimat sebagai berikut : Jenis tanah yang ideal untuk budidaya Sedap Malam adalah Andosol, Latosol, Aluvial dan tekstur tanah disukai banyak mengandung liat, subur, gembur, aerasi dan drainase baik, tidak mengandung OPT, banyak mengandung bahan organik, pH tanah sekitar 5 - 5,7. Ketinggian tempat 100 - 700 m dpl. Suhu udara 13 C - 27 C. Curah hujan 1.900 - 2.500 mm/tahun. Membutuhkan cahaya matahari penuh. 7

Melakukan pencatatan seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada penetapan lokasi.

Standar Operasional Prosedur Penetapan Lokasi

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan ............... ..

Dokumen Terkait : Peraturan dan perundangan mengenai rencana umum tata ruang dan tata wilayah. Hasil pengukuran iklim dari Stasiun Meteorologi 10 tahun terakhir. Hasil analisis status kesuburan tanah pada lokasi tersebut yang dikeluarkan oleh lembaga yang berkompeten. Persyaratan tumbuh tanaman sedap malam. Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Bagian Produksi (manager produksi).

Standar Operasional Prosedur Penyiapan Lahan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan ............... ..

2.2. Penyiapan Lahan Tujuan : Menyediakan media tumbuh yang ramah sebagai sumber hara dan air agar siap untuk ditanami. Ruang Lingkup : Ruang lingkup penyiapan lahan meliputi: pengolahan lahan, pembuatan bedengan, pembuatan saluran drainase, pengukuran pH tanah, pemberian kapur dan pupuk kandang. Definisi : Menyiapkan lahan yang sesuai, dapat menggunakan lahan sawah bekas padi maupun lahan kering yang cukup pengairannya. Penyiapan lahan harus dilakukan secara sempurna. Acuan/Referensi : Hasil penelitian, studi pustaka dan pengalaman petani/ pengusaha. Langkah-langkah : Buang rumput-rumput liar (gulma) maupun batu-batuan ke tempat penampungan sisa-sisa tanaman (limbah). 9

Olah tanah dengan menggunakan cangkul, bajak atau traktor hingga cukup gembur sedalam 20 - 40 cm. Biarkan tanah dikering anginkan selama 15 - 30 hari. Olah tanah untuk kedua kalinya sambil membuat bedenganbedengan selebar 100 cm, tinggi 20 - 30 cm, dan panjangnya tergantung kondisi lahan. Jarak parit antar bedengan diatur antara 30 - 40 cm, dan disekeliling kebun dibuatkan saluran pemasukan maupun pembuangan air.
Standar Operasional Prosedur Penyiapan Lahan Nomor: SOP Sedap Malam Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan ............... ..

Rapikan bedengan-bedengan sambil meratakan tanah. Lahan sudah siap ditanami benih Sedap Malam. Pengapuran - Pada tanah yang pH nya masam (pH<5,0) perlu dilakukan pengapuran (liming). untuk menaikkan pH tanah agar netral. Bahan kapur dapat berupa batu kapur (CaCO3), kapur mati (Ca(OH)2), fosfat alam seperti Dolomit (CaMgSO4) ataupun Zeagro. - Waktu pengapuran diberikan 30 hari sebelum penanaman dilakukan, sedangkan cara pemberiannya disebarkan secara merata, sambil dicampur merata dengan tanah. - Kebutuhan bahan kapur untuk lahan 1 hektar atau luas tertentu, tergantung kepada sifat dan jenis tanah. Sebagai pedoman dapat mengacu pada Tabel berikut.

Tabel 1.Kebutuhan kapur untuk berbagai jenis tanah.


Kebutuhan bahan kapur (ton/aker) *) pH 4,5 5,5 pH 5,5 6,5 0,3 0,5 0,4 0,7

Jenis Tanah Pasir, pasir berlempung Lempung berpasir

10

Lempung Lempung berdebu Liat berlempung

0,8 1,2 1,5

1,0 1,4 2,0

Sumber : Martin, dkk, 1976 dalam Djoehana S, 1986) *) 1 acre = 0,4046 hektar

Standar Operasional Prosedur Penyiapan Lahan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan ............... ..

Aplikasi pupuk kandang Tambahkan pupuk kandang yang telah matang dengan dosis 10 20 ton/ha sambil dicampur merata dengan tanah agar bersenyawa dengan tanah. Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam, sapi, kuda ataupun kambing yang telah terdekomposisi. Aplikasi dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Melakukan pencatatan seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada penyiapan lahan. Dokumen Terkait : Rekomendasi dosis pemberian kapur pertanian dan pupuk kandang sesuai dengan kondisi setempat. Alat dan bahan : pH meter, cangkul, bajak atau traktor, pupuk kandang, kapur pertanian, buku catatan, alat tulis. Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Ketua kelompok.

11

Standar Operasional Prosedur Penyiapan Benih dan Varietas Tanaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

2.3. Penyiapan Benih dan Varietas Tanaman Tujuan : Untuk menjamin pertumbuhan benih baik dan optimal, agar menghasilkan produksi yang bermutu tinggi, terjamin varietasnya, diminati pasar dan bebas dari hama dan penyakit. Ruang Lingkup : Ruang lingkup dari penyiapan benih dan varietas tanaman meliputi : perencanaan kebutuhan benih, pemilihan varietas dan penyiapan benih. Definisi : Mempersiapkan benih varietas unggul bermutu yang sudah dilepas oleh Menteri Pertanian dan diproduksi oleh penangkar resmi atau sudah terdaftar di BPSB setempat. Acuan/Referensi : Literatur, hasil penelitian lembaga penelitian dan pengalaman petani Sedap Malam dari daerah Cianjur, Banten dan Jawa Timur. Perencanaan kebutuhan benih dan pemilihan varietas 12

Sedap Malam umumnya diperbanyak secara vegetatif dengan umbinya. Tentukan berapa kebutuhan benih untuk luas lahan yang telah disiapkan sekaligus kemungkinan untuk penyulaman. Umumnya 1 ha lahan dibutuhkan benih sebanyak 200.000 umbi ditambah 20% dari kebutuhan untuk mengganti tanaman yang mati atau tidak tumbuh, untuk jarak tanam 20 x 20 cm Pilih varietas yang akan dikembangkan, yaitu varietas unggul dan bermutu
Standar Operasional Prosedur Penyiapan Benih dan Varietas Tanaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Langkah-langkah:

Ambil umbi dari tanaman induk yang berumur tua (1-2 tahun), sehat dan produkti berbunga. Tanaman induk di bongkar dengan menggunakan alat bantu seperti cangkul atau kored, pisahkan umbi dari rumpun dan akar-akarnya dan bersihkan dari tanah yang menempel. Kumpulkan pohon induk ditempat yang teduh. Pisahkan umbi berdasarkan ukuran dan berat yang seragam, ukuran umbi yang baik adalah dengan diameter 3 4 cm, simpan diwadah atau tampa secara merata. Kering-anginkan umbi ditempat yang teduh selama 1-1,5 bulan atau selama 1-3 bulan sampai umbi bertunas. Tujuan untuk mendapatkan pertumbuhan benih yang seragam. Setelah umbi bertunas, benih siap ditanam. Melakukan pencatatan seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada penyiapan benih dan varietas tanaman. Dokumen Terkait :

13

Dokumen sertifikasi benih dari instansi yang berwenang mengeluarkan (BPSB). Rekomendasi untuk instansi yang berwenang (BPSB). penangkar benih dari

Alat dan bahan : Cangkul, kored, Induk tanaman untuk diambil umbinya, tampah untuk wadah menjemur. Prosedur kerja penyiapan benih Siapkan petugas atau pekerja yang akan melakukan pemilihan benih
Standar Operasional Prosedur Penyiapan Benih dan Varietas Tanaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Sampaikan instruksi kerja kepada petugas yang akan melakukan pemilihan benih Hubungi petani yang telah berpengalaman untuk mendapatkan informasi tentang umbi yang berkualitas baik, yaitu umbi tua, dengan diameter (3 4 cm), dan bebas hama penyakit. Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk pemilihan umbi/benih Pilih tanaman induk yang sehat, pertumbuhan subur dan cukup umur (1 - 2 tahun) Lakukan pembongkaran rumpun Kelompokan umbi sesuai ukuran dan beratnya untuk memudahkan pengelompokan saat penanaman. Kering anginkan umbi, ditempat teduh Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Ketua Kelompok. 14

Standar Operasional Prosedur Penanaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

III.

PROSES PRODUKSI

3.1. Penanaman Tujuan : Untuk menghasilkan bunga bermutu prima sesuai standar mutu yang ditetapkan. Ruang Lingkup : Ruang lingkup dari penanaman meliputi: pola tanam, pembuatan lubang tanam, penyiapan benih yang siap tanam, penanaman, pemupukan, dan penyiraman. Definisi :

15

Menumbuhkan tanaman baru sebagai langkah awal dari kegiatan usaha budidaya sedap malam. Acuan/Referensi : Pustaka, hasil penelitian dan pengalaman petani/pengusaha. Langkah-langkah: Pola Tanam Tanaman Sedap Malam ditanam pada bedengan yang telah disiapkan. Pembuatan Lubang Tanam

Jarak lubang tanam adalah 20 cm x 20 cm/30 cm X 30 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara ditugal. Penanaman biasanya disesuaikan dengan kebutuhan pasar khususnya untuk menghadapi hari-hari besar nasional. Waktu tanam yang baik antara pagi dan sore hari.
Standar Operasional Prosedur Penanaman Nomor: SOP Sedap Malam Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Tanamkan 1 atau 2 umbi benih Sedap Malam ke dalam lubang tanam tadi. Letak umbi benih diatur tegak dengan arah tunas menghadap ke atas. Setiap hektar dibutuhkan sekitar 3 - 4 ton umbi benih Sedap Malam, setiap lubang tanam sedalam 3 - 6 cm tergantung ukuran umbi. Sebarkan pupuk dasar berupa pupuk kandang sebanyak 20-30 Ton/ha. Tutup lubang yang telah diisi umbi benih Sedap Malam dengan tanah tipis setebal 3-5 cm. Airi atau siram tanah di bedengan hingga cukup basah (lembab). 16

Melakukan pencatatan seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada penanaman. Dokumen Terkait : Spesifikasi benih yang digunakan sebagai bahan tanaman. Alat dan bahan : Cangkul, parang, pupuk kandang, tugal, meteran, tali plastik/benang dan alat penyiraman. Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Ketua Kelompok.

Standar Operasional Prosedur Pengairan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

3.2. Pengairan Tujuan : Memenuhi kebutuhan air untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengairan perlu dilakukan agar tanah tetap lembab, penyiraman yang diberikan jangan sampai berlebihan karena malah akan mengganggu perkembangan akar tanaman. Ruang Lingkup : Pengairan. 17

Definisi : Pemberian air untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Acuan/Referensi : Pustaka, hasil penelitian dan pengalaman petani/ pengusaha. Langkah-langkah:

Pada fase awal pertumbuhan umbi benih perlu pengairan (digenangi) yang rutin 2 kali seminggu atau tergantung kedaan tanah dan iklim. Pengairan berikutnya dapat diatur sedemikian rupa agar tanah tidak kekeringan atau terlalu basah (becek). Waktu pengairan sebaiknya pada pagi hari atau sore hari, yakni ketika suhu tanah dan suhu udara tidak terlalu tinggi. Cara pengairan yang paling baik adalah di-leb/digenangi atau disiram langsung menggunakan alat bantuan embrat (gembor) apabila sistem pengairannya non-teknis. Lakukan pencatatan setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu.
Standar Operasional Prosedur Pengairan Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Nomor: SOP Sedap Malam

Dokumen Terkait : Spesifikasi air yang digunakan sebagai bahan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Alat dan bahan : embrat (gembor), cangkul, dan sarana irigasi lainnya. Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Bagian Produksi (manager produksi). 18

Standar Operasional Prosedur Penyulaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

3.3. Penyulaman Tujuan : Untuk mengganti benih (umbi) yang tidak tumbuh (mati) atau busuk dengan benih (umbi) yang baru. Ruang Lingkup : Ruang lingkup dari penyulaman meliputi: periode dan cara penyulaman. Definisi : 19

Mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau mati dengan tanaman baru. Acuan/Referensi : Pustaka, hasil penelitian dan pengalaman petani/ pengusaha. Langkah-langkah:

Periode waktu penyulaman sebaiknya seawal mungkin, yakni pada umur 30 hari setelah tanam agar pertumbuhan benih sulaman dapat seragam dengan tanaman yang sudah tumbuh terdahulu. Cara penyulaman adalah mula-mula buat lubang tanam pada bekas lubang tanam, kemudian isi dengan 1 atau beberapa umbi benih baru sambil ditimbun tanah tipis sekitar 3-5 cm. Lakukan pencatatan setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu.

Standar Operasional Prosedur Penyulaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Dokumen Terkait : Rekomendasi penyulaman sesuai dengan kondisi setempat

Alat dan bahan : Tugal , Kored, Parang, dan benih (umbi) baru. Penanggung Jawab Kegiatan : 20

Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Bagian Produksi (manager produksi).

Standar Operasional Prosedur Penyiangan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

3.4. Pen yiangan Tujuan : Untuk membuang rumput-rumput liar (gulma). Ruang Lingkup : Ruang lingkup dari penyiangan meliputi : waktu dan cara penyiangan. 21

Definisi : Mengurangi persaingan penyerapan hara dan air oleh gulma. Acuan/Referensi : Pustaka, hasil penelitian dan pengalaman petani/ pengusaha. Langkah-langkah:

Pada umur 1 bulan setelah tanam atau tergantung keadaan pertumbuhan rumput-rumput liar (gulma), harus segera dilakukan penyiangan. Cara menyiangnya adalah mencabut rumput liar secara manual dengan tangan ataupun alat bantu kored, parang, cangkul, dan alat penyiang lainnya. Penyiangan gulma harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak (mengganggu) perakaran tanaman Sedap Malam. Pada saat penyiangan sekaligus dilakukan penggemburan tanah. Penyiangan berikutnya dilakukan rutin dengan memperhatikan keadaan pertumbuhan rumput liar (gulma) di area kebun Sedap Malam. Rumput liar yang tumbuh dalam parit-parit antar bedengan dibersihkan dan diangkut ke suatu tempat penampungan sisa-sisa tanaman. Untuk menghemat biaya dan tenaga kerja, penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan susulan.
Standar Operasional Prosedur Penyiangan Nomor: SOP Sedap Malam Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Lakukan pencatatan setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu. Dokumen Terkait : Rekomendasi penyiangan sesuai dengan kondisi setempat. Alat dan bahan : 22

Cangkul, Kored, Parang, dan Keranjang/Pengki/Karung. Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Bagian Produksi (manager produksi).

Standar Operasional Prosedur Pemupukan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

3.5. Pemupukan Tujuan : Pemupukan susulan dilakukan untuk memacu pertumbuhan Sedap Malam menjelang berbunga. Ruang Lingkup : Ruang lingkup dari pemupukan meliputi: waktu dan cara pemberian. 23

Definisi : Penyediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Acuan/Referensi : Pustaka, hasil penelitian dan pengalaman petani/ pengusaha. Langkah-langkah:

Pemupukan susulan dilakukan ketika tanaman berumur 1 bulan setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah campuran Urea 350 kg/ha dan ZA 350 kg/ha atau NPK 700 kg/ha Cara pemberian pupuknya dapat dilakukan secara bertahap setiap sebulan sekali. Bila diberikan seluruhnya (total) sekaligus, pupuk disebar merata dalam larikan-larikan diantara barisan tanaman sedalam 10 cm, kemudian ditutup dengan tanah agar tidak mudah menguap. Bila diberikan secara bertahap, dosis pupuknya dibagi merata untuk tiap kali pemupukan. Misalnya dosis pupuk Urea 600 kg/ha dan TSP 600 kg/ha diberikan 6 kali, maka dosis tiap kali pemupukan rata-rata Urea 100 kg/ha dan TSP 100 kg/ha.
Standar Operasional Prosedur Pemupukan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Cara pemupukannya adalah dimasukkan ke dalam lubang di sisi kiri dan kanan tanaman Sedap Malam sejauh 510 cm dari batangnya, kemudian segera ditutup dengan tanah dan disiram. Dapat pula dilakukan dengan cara kocoran, yaitu dibuatkan larutan pupuk Urea dan TSP masing-masing 5 kg/200 liter air (1 drum), kemudian larutan pupuk tersebut disiramkan pada tanah di antara barisan tanaman Sedap Malam. 24

Untuk lahan kebun Sedap Malam seluas 1 hektar selama masa pertanaman 1 tahun diperlukan pupuk Urea 1.200 kg dan TSP 600 kg. Lakukan pencatatan setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu. Dokumen Terkait : Rekomendasi pemupukan sesuai dengan anjuran teknologi Alat dan bahan : Wadah atau ember untuk tempat pupuk, sendok makan, timbangan dan cangkul.

Pupuk anorganik ; Urea, dan TSP.

Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Bagian Produksi (manager produksi).

Standar Operasional Prosedur Perlindungan Tanaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

3.6. Perlindungan Tanaman Tujuan : Untuk mencegah kerugian baik kualitas maupun kuantitas pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh OPT. 25

Ruang Lingkup : perlindungan tanaman. Definisi : Pencegahan kerugian baik kualitas maupun kuantitas pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh OPT Acuan/Referensi : Undang-undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman. Keputusan Menteri Pertanian No.887/Kpts/OT.210/9/97 tentang Pedoman Pengendalian OPT.

Literatur,hasil penelitian, pengalaman pelaku usaha tanaman sedap malam. Langkah-langkah : Standar Perlindungan Tanaman Upayakan perlindungan tanaman dilakukan berdasarkan prinsip Pengendalian Hama terpadu (PHT).

Standar Operasional Prosedur Perlindungan Tanaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Tindakan pengendalian preventif yang dikembangkan sebagai upaya menghindari terjadinya serangan OPT dengan cara budidaya tanaman sehat dan mengoptimalkan peran perlindungan secara alami. Tindakan kuratif yang merupakan tindakan pengendalian jika populasi OPT berada pada tingkat di atas 26

ambang ekonomis. Cara-cara pengendalian OPT yang ramah lingkungan seperti mekanis, biologis (agen hayati dan biopestisida) dan kimia (pestisida) yang merupakan alternatif terakhir.

Tindakan preventif dikembangkan dan direncanakan sebelum tanam dan dalam pelaksanaannya diintegrasikan dalam sistem budidaya tanaman. Tindakan responsif diambil berdasarkan pengamatan di lapang. Pengendalian dilakukan harus berdasarkan pengenalan OPT yang menyerang (penyebab), gejala serangan, cara penyebaran/penularan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan/penyebaran penyakit. Lakukan pencatatan tentang langkah-langkah pengendalian OPT yang dilakukan dan informasi lainnya. Alat dan bahan : Gunting stek/pangkas, ember, penakar/gelas ukur, alat pengaduk pestisida, agen hayati, biopestisida, alat aplikasi pestisida (hand sprayer), pestisida, formalin, alkohol, alat tulis, blanko pengamatan dan alat pelindung.

Standar Operasional Prosedur Perlindungan Tanaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

OPT Penting pada Tanaman Sedap Malam Kutu Perisai ( Coccus sp . dan Seissetia sp .) Ordo: Homoptera Famili: Coccidae Gejala Serangan : 27

Kutu perisai menyerang atau merusak tanaman mulai dari stadia nimfa hingga dewasa, dengan cara mengisap cairan tanaman. Cairan tanaman akan diserap cepat dengan alat mulutnya dan banyak terbuang sebagai kotoran cair, yang merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan jelaga hitam. Jelaga hitam tersebut akan mengganggu pertumbuhan tanaman dan penampilan tanaman menjadi jelek. Gejala serangan akan dapat dilihat jika terdapat jelaga hitam atau semut mengerubuti tanaman. Sedangkan kerusakan yang terjadi ditunjukkan oleh daun yang menguning, layu/mengering dan akhirnya mati. Pada umumnya serangan mulai terjadi setelah tanaman berumur di atas 1 tahun. Tanaman Inang : Hama bersifat polifagus dan tersebar luas di daerah tropis dan sub tropis. Ditemukan pada tanaman kopi, kaca piring (Gardenia sp.), sedap malam, teh, kina, karet, jeruk, jambu (Eugenia spp.), kapas dan palem (Livistona sp.). Penyakit Bercak Daun ( Xanthomonas sp .) Gejala Serangan : Penyakit ini biasanya mulai terlihat beberapa minggu setelah mata tunas tumbuh. Bercak pada awalnya kecil-kecil dan seiring dengan pertumbuhan tanaman, terutama bila tidak dikendalikan akan cepat meluas pada seluruh pertanaman. Kerusakan terutama pada daun dengan gejala awal adanya bercak-bercak coklat kemerahan dan selanjutnya akan meluas dan memenuhi
Nomor: SOP Sedap Malam Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Standar Operasional Prosedur Perlindungan Tanaman

28

seluruh daun. Bila serangan berat, daun akan mengering dan mati. Kalau daun telah mengering, akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan produksi bunganya. Tanaman Inang : sedap malam, kubis, radish, kailan, petsai, dan sawi hijau.

Penyakit bercak Hitam ( Fusarium oxysporum ) Gejala Serangan : Penyakit menyerang bunga yang ditunjukkan oleh bunga yang berubah menjadi warna hitam dan mengeras seperti mummi sehingga bunga tidak dapat dipanen. Tanaman Inang : sedap malam, anggrek, gladiol, anyelir, kentang, tomat, pisang dan jahe. Pengendalian OPT Kultur Teknis Pemeliharaan tanaman yang optimal : Penggunaan benih sehat Pengaturan jarak tanam Pemupukan berimbang sesuai dosis anjuran Pengelolaan air yang baik Rotasi tanaman/pergiliran tanaman dengan tanaman bukan dari famili Amaryllidaceae atau Liliacea Mekanis Bila hama yang dijumpai tidak terlalu banyak dikumpulkan (telur, larva, mago), dimasukkan dalam plastik, diikat dan dimusnahkan. Memotong bagian tanaman yang terserang dengan menggunakan gunting stek/pangkas, lalu dimusnahkan.
Standar Operasional Prosedur Perlindungan Tanaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Disahkan

29

Tanggal 14-10-2008

.................

Tanaman yang terserang penyakit cukup parah harus dibongkar dan dimusnahkan agar tidak menjadi sumber infeksi.

Biologi Memanfaatkan musuh alami, yaitu parasitoid telur (Trichogramma sp.), larva (Apanteles sp.), pupa (Brachymeria sp.), patogen serangga (Beauveria bassiana, Metarrhizium sp., dan Bacillus thuringiensis) serta cendawan antagonis (Gliocladium sp., Trichoderma sp., dan Pseudomonas fluorescens). Kimiawi Penggunaan pestisida kimiawi sintetis merupakan alternatif terakhir bila cara pengendalian yang lain tidak efektif. Penggunaan pestisida kimiawi harus memenuhi 6 tepat yaitu tepat jenis, tepat mutu, tepat sasaran, tepat dosis dan konsentrasi, tepat waktu serta tepat cara dan alat aplikasi. Pestisida kimiawi yang digunakan adalah yang terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian. Namun apabila pestisida untuk tanaman sedap malan belum terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian untuk OPT sejenis pada tanaman lain. Baca label dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Penggunaan pestisida sebaiknya dilakukan pada pagi hari, tidak pada waktu mendung/hujan, jangan menyemprot berlawanan dengan arah angin dan menggunakan alat pelindung. Bekas wadah/kemasan pestisida yang kosong harus dimusnahkan. Setiap kali memakai alat-alat yang digunakan seperti gunting stek/pangkas sebaiknya disterilkan dengan formalin 2% atau desinfektan lainnya.

30

Standar Operasional Prosedur Perlindungan Tanaman

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Dokumen Terkait : Rekomendasi perlindungan tanaman sesuai dengan anjuran/kondisi setempat. Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Ketua Kelompok.

31

Standar Operasional Prosedur Panen

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

IV. Panen Tujuan : Untuk mendapatkan kualitas bunga sesuai dengan permintaan pasar. Ruang Lingkup : Ruang lingkup dari panen meliputi : waktu dan cara pemanenan. Definisi : Penentuan stadium panen adalah ketika bunga telah mekar 2 - 3 kuntum bunga. Umur tanaman siap panen yaitu setelah 3 - 4 bulan setelah tanam. Acuan/Referensi : Studi pustaka, hasil penelitian dan pengalaman/pengusaha. Langkah-langkah : Bunga dipanen pada saat sudah cukup umur, yakni dengan memperhatikan ciri-ciri atau saat panen yang tepat. Pencabutan tangkai bunga dilakukan hanya pada tangkai bunga yang terdapat maksimal 2 - 3 kuntum bunga yang sudah mekar. Pemanenan bunga Sedap Malam berikutnya dapat dilakukan rutin setiap 3 - 7 hari sekali atau tergantung keadaan bunga di kebun yang siap dipanen. Hasil panen berikutnya akan terus meningkat, karena hampir semua rumpun sudah berbunga dan tiap rumpunnya dapat lebih dari 1 tangkai bunga. Lakukan pencatatan tentang langkah-langkah pemanenan yang dilakukan dan informasi lainnya.

32

Standar Operasional Prosedur Panen

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Cara pemanenan bunga Sedap Malam tergantung dari tujuan penggunaannya, baik digunakan sebagai bunga potong maupun sebagai bunga tabur. Untuk bunga potong : Dicabut tepat pada pangkal batang. Dicabut secara tunggal ke samping. Pencabutan dilakukan hanya pada tangkai bunga yang terdapat maksimal 2 - 3 kuntum bunga yang sudah mekar.

Untuk bunga tabur : Petik kuntum-kuntum bunga segar yang sudah mekar penuh, sedangkan kuntum yang belum mekar ditinggalkan untuk dipetik tahap berikutnya setelah mekar penuh.
Dokumen Terkait : Rekomendasi penanganan panen sesuai dengan anjuran. Alat dan bahan : Ember, koran bekas, gunting stek/pisau dan tali rafia. Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Ketua Kelompok.

33

Standar Operasional Prosedur Penyortiran dan Penggolongan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

V. PASCA PANEN 5.1. Penyortiran dan Penggolongan Tujuan : Memisahkan bunga yang rusak atau cacat akibat serangan OPT dan kerusakan fisik akibat mekanisme proses produksi. Ruang Lingkup : Ruang lingkup dari Penyortiran dan Penggolongan meliputi : Sortasi, Grading, Pembersihan dari kotoran, Pemotongan batang, penyimpanan dan Pencatatan. Definisi : Pemilahan dan pengklasifikasian tanaman. Acuan/Referensi : Studi pustaka hasil penelitian. Langkah-langkah : Pisahkan tangkai bunga yang kualitasnya bagus. Bersihkan dari daun-daun kering atau terserang hama. Klasifikasikan bunga berdasarkan kelas atau ukuran yang sama (seragam). Pengelompokan sampai 4 kelas berdasarkan panjang tangkai bunga, jumlah kuntum/malai, jumlah kuntum mekar, keseragaman warna, tingkat kesegaran, bekas pestisida/bahan lain, bunga rusak, dan binatang hidup/ serangga. Lakukan pencatatan setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu. 34

Standar Operasional Prosedur Penyortiran dan Penggolongan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Tabel 2. Syarat Mutu Bunga Potong Sedap Malam


No. 1. 2. 3. 4. 5. Jenis Uji Panjang tangkai bunga (cm) Panjang malai (cm) Jumlah kuntum/malai Jumlah kuntum mekar Keseragaman warna Klas I 90 - 100 > 30 60 1-2 Warna merata dan bersih Malai dan tangkai bunga segar keseluruhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Persyaratan Klas II Klas III 75 - 89 60 - 74 22 - 30 18 - 22 51 59 41 50 1-3 1-3 Warna Warna merata merata dan dan bersih bersih Malai dan Malai dan tangkai tangkai bunga bunga segar segar keseluruhan keseluruhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Klas IV 50 - 59 < 18 31 40 1-3 Warna merata dan bersih Malai dan tangkai bunga segar keseluruhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

6.

Tingkat kesegaran

7. 8. 9.

Bekas pestisida/bahan lain Bunga rusak Binatang hidup/ serangga

Sumber Data: Acuan Standar Mutu Bunga Potong Sedap Malam, 2007

Kriteria utama bunga potong meliputi penampilan yang baik, menarik, sehat dan bebas dari hama dan penyakit. Bunga Sedap Malam yang sudah dipotong dimasukkan kedalam wadah atau kontainer tempat menyimpan sementara hasil panen bunga potong yang telah dicuci dengan detergent untuk mengurangi kontaminasi. Cara meletakkan dalam wadah adalah diatur berdiri agar pangkal tangkai bunga terendam air bersih, sehingga kuntum bunganya tetap segar.

35

Standar Operasional Prosedur Penyortiran dan Penggolongan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Dokumen Terkait : Syarat Mutu Bunga Potong Sedap Malam. Alat dan bahan : Wadah atau kontainer Meteran untuk mengukur standar panjang tanaman Gunting atau pisau Pompa air, slang dan air bersih Detergent Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Ketua Kelompok.

36

Standar Operasional Prosedur Pengangkutan dan Pengemasan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

5.2. Pengangkutan dan Pengemasan Tujuan : Mempertahankan kualitas produk terhadap kerusakan sewaktu proses pendistribusian. Ruang Lingkup : Ruang lingkup dari Pengangkutan dan Pengemasan meliputi : penentuan alat angkut dan pengemasan. Definisi : Membawa dan mengemas bunga potong dari lokasi panen ke tujuan akhir. Acuan/Referensi : Studi pustaka. Langkah-langkah : Tentukan alat angkutan yang cocok dengan jarak tempuh ke tempat pemasaran. Pengangkutan dilakukan dengan alat angkut bersuhu udara 7 C - 8 C dengan kelembaban udara 60 - 65%. Ikat kumpulan tangkai bunga yang seragam hasil klasifikasi dengan tali rapia atau bahan tali lainnya menurut jumlah yang diminta pasar (konsumen). Tiap ikat dapat berisi 10-100 tangkai bunga, tergantung standar permintaan pasar. Bungkus tangkai bunga yang telah diikat berdasarkan kelas dan ukurannya dengan kertas atau plastik polyetilen untuk melindungi kemulusan bunga. Kemas ikatan bunga dalam keranjang atau karton yang berlubang (berventilasi). 37

Standar Operasional Prosedur Pengangkutan dan Pengemasan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Angkut bunga potong yang telah dikemas ke pasar domestik dan internasional atau bursa bunga. Lakukan pencatatan setiap tahap pelaksanaan dan informasi lain yang dianggap perlu.

Dokumen Terkait : Syarat pengangkutan dan pengemasan bunga Sedap Malam. Alat dan bahan : Gunting atau pisau Pompa air, slang dan air bersih Ember

Kertas atau plastik polyetilen Spidol dan tali rafia

Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggung jawab kegiatan adalah Ketua Kelompok.

38

Standar Operasional Prosedur Pencatatan

Nomor: SOP Sedap Malam

Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

VI. PENCATATAN Tujuan : Agar setiap tindakan dan perlakuan yang dilakukan dapat ditelusuri tingkat kebenarannya berdasarkan pedoman SOP dan GAP. Ruang Lingkup : Pencatatan. Definisi : Mendokumentasikan setiap tindakan dan perlakuan yang dilakukan pada aktivitas produksi. Acuan/Referensi : Buku pencatatan Langkah-langkah : Siapkan buku untuk mencatat semua aktivitas produksi. Catatan yang benar harus disimpan minimum 2 tahun. Catatan mencakup : Nama usaha Alamat usaha Jenis tanaman dan varietas yang ditanam Produksi Penggunaan sarana produksi : pupuk (jenis, metode/teknik pemupukan, dosis, pelaksanaan pemupukan, stadia tanaman, tanggal penggunaan, lokasi/ tempat pembelian). Pestisida (jenis, dosis/konsentrasi, OPT sasaran, waktu aplikasi, frekuensi, lokasi/tempat pembelian). 39

Serangan OPT dan pengendalian (jenis OPT, stadia pertumbuhan tanaman, kerugiannya, waktu serangan OPT).
Nomor: SOP Sedap Malam Tanggal Dibuat 14 Oktober 2008 Revisi I Tanggal 14-10-2008 Disahkan .................

Standar Operasional Prosedur Pencatatan

Pendapatan sesuai luas lahan Panen (tanggal panen) Aplikasi pasca panen : Pemberian zat pengawet (jenis/nama dagang bahan kimianya, waktu pemberian konsentrasi dan produk sasaran, lokasi dan operator yang memberi perlakuan), cara pengemasan dan pemberian label kemasan.

40

Lampiran 1 KLASIFIKASI BOTANI TANAMAN SEDAP MALAM

Kingdom Divisi Sub-divisi Kelas Ordo Famili Genus Species

: Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledone : Amaryllidales : Amaryllidaceae atau Liliaceae : Polyanthes : Polyanthes tuberosa L.

41

Lampiran 2 ANALISA USAHATANI Kelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung


Perkiraan analisis usahatani bunga potong Sedap Malam seluas 1 hektar (10.000 m) selama 1 tahun.
A. BIAYA PRODUKSI
1. Nilai sewa tanah per tahun 2. Sarana produksi Rp. Rp. Rp Rp Rp Rp 7.000.000,105.000.000,9.000.000,4.725.000,3.937.500,100.000,-

Benih 3.000 kg x @ Rp. 35.000, Pupuk kandang 30 ton x @ Rp. 300, Pupuk Urea 350 kg x 9 kali x @ Rp. 1.500, Pupuk ZA 350 kg x 9 kali x @ Rp. 1.250, Pestisida
3. Tenaga kerja

Pengolahan tanah (borongan) Pembuatan bedengan Pemasangan pupuk kandang


dan penanaman

Rp Rp Rp. Rp. Rp.

2.000.000,1.000.000,2.500.000,15.000.000,12.000.000,250.000,-

Penyiangan selama setahun

Pemupukan susulan Penyemprotan Rp.


Jumlah (1+2+3) 4. Biaya panen dan pasca panen 5. Biaya cadangan (lain-lain)

Rp. Rp. Rp.

162.512.500,6.000.000,1.000.000,-

42

Total biaya (1+2+3+4+5)

Rp. 169.512.500,-

B.

PRODUKSI DAN PENDAPATAN

1.Produksi dari 80% tanaman (rumpun) berbunga


rata-rata 2 tangkai/thn = 320.000 tangkai 2.Harga jual per tangkai Rp. 1.000,3.Pendapatan bersih per tahun (B1-A) 4.Pendapatan bersih per bulan 5.Output/Input Ratio (B2/A) Rp. 320.000.000,Rp. 150.487.500,Rp. 12.540.625,= 320.000.000/169.512.500 1,89

Harga yang berlaku saat ini Analisa usahatani ini baru berjalan setengah musim

Lampiran 3 ANALISA USAHATANI Kelurahan Cisaranteun Kidul Kecamatan Gedebage Kota Bandung
Perkiraan analisis usahatani bunga potong Sedap Malam seluas 1 hektar (10.000 m) selama 1 tahun.
A. BIAYA PRODUKSI
1. Nilai sewa tanah per tahun 2. Sarana produksi Rp. Rp. Rp Rp Rp Rp 2.100.000,105.000.000,9.000.000,4.725.000,3.937.500,100.000,-

Benih 3.000 kg x @ Rp. 35.000, Pupuk kandang 30 ton x @ Rp. 300, Pupuk Urea 350 kg x 9 kali x @ Rp. 1.500, Pupuk ZA 350 kg x 9 kali x @ Rp. 1.250, Pestisida
3. Tenaga kerja

Pengolahan tanah (borongan) Pembuatan bedengan Pemasangan pupuk kandang


43

Rp Rp

2.000.000,1.000.000,-

dan penanaman

Rp. Rp. Rp.

2.500.000,15.000.000,12.000.000,250.000,-

Penyiangan selama setahun

Pemupukan susulan Penyemprotan Rp.


Jumlah (1+2+3) 4. Biaya panen dan pasca panen 5. Biaya cadangan (lain-lain) Total biaya (1+2+3+4+5)

Rp. Rp. Rp.

157.612.500,6.000.000,1.000.000,-

Rp. 164.612.500,-

B.

PRODUKSI DAN PENDAPATAN

Produksi dari 80% tanaman (rumpun) berbunga rata-rata 2 tangkai/thn = 320.000 tangkai 2.Harga jual per tangkai Rp. 1.000,3.Pendapatan bersih per tahun (B1-A) 4.Pendapatan bersih per bulan 5.Output/Input Ratio (B2/A)

Rp. 320.000.000,Rp. 155.387.500,Rp. 12.948.960,= 320.000.000/164.612.500 1,94

44

You might also like