You are on page 1of 11

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk ABSTRAK October 23, 2011

by SISCA Tika Nurmalasari, 21207100 ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT INDOFOOD SUKSES, MAKMUR, Tbk Penulisan Ilmiah, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2010 Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Harga Saham (ix + 60 + lampiran) Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh serta seberapa besar pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis adalah pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham dengan masing-masing sebesar 0,073, -0,078, 0,072, 0,391, dan 0,620. Dimana CR memiliki hubungan positif dan tergolong sangat rendah, DER memiliki hubungan negatif dan tergolong sangat rendah. Begitu juga ROA dan ROE memiliki hubungan positif dengan masing-masing tergolong sangat rendah dan rendah . Sedangkan t hitung CR, DER, ROA dan ROE < t tabel = 0,071, -0,401, -1,071, -2,508 Pengaruh EPS terhadap harga saham sebesar 0,620 artinya terdapat hubungan positif dan tergolong kuat. Sedangkan t hitung > t tabel = 3,521 > 2,228. Sehingga Ha diterima berarti ada hubungan yang signifikan terhadap harga saham. Pengaruh variabel independen terhadap harga saham sebesar 0,859 artinya terdapat hubungan positif dan tergolong sangat kuat. Sedangkan F hitung < tabel = 3,376> Daftar Pustaka (1992 : 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan tersebut membutuhkan modal. Modal itu sendiri menjadi salah satu aspek penting dalam perusahaan baik dalam pembukuan bisnis maupun pengembangannya. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan. Sumber dana bagi perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan. Dana dari dalam perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi serta dana dari luar perusahaan yaitu dana yang berasal dari para kreditur dan investasi asing. Namun dana yang berasal dari pinjaman kreditur, serta investasi asing dirasa masih kurang. Oleh sebab itu banyak perusahaan yang memilih pasar modal sebagai sarana penambah modal mereka. Pasar modal merupakan wadah alternatif selain bank dan lembaga keuangan non bank bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi). Salah satu indikasi bekerjanya pasar modal secara optimal adalah ketersediaan informasi, baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan yang bersifat simetris dan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Informasi tersebut berguna bagi investor sebagai dasar mengadakan penilaian terhadap perusahaan. Oleh karena itu peranan pasar modal menjadi semakin penting mengingat fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana, dan pihak yang ingin menanamkan modalnya. Masyarakat yang sudah mengenal pasar modal, banyak yang tertarik untuk memiliki saham dari sebuah perusahaan sebagai bukti kepemilikannya akan perusahaan tersebut.

Namun sebelum masyarakat memutuskan akan menginvestasi dananya dipasar modal ada kegiatan yang terpenting untuk dilakukan, yaitu penilaian dengan cermat terhadap emiten suatu perusahaan. Penilaian emiten suatu perusahaan didapat dari informasi yang tersedia di pasar modal sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang penilaian emiten suatu perusahaan. Salah satu aspek yang dinilai oleh masyarakat dalam investasi adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan akan selalu mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan, dan prospek perusahaan tersebut ke depan. Dengan kata lain, sebuah laporan keuangan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para calon investor saat melakukan investasi. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dilihat peranan kinerja keuangan perusahaan sangat penting terhadap harga saham untuk menarik investor menanamkan modalnya pada perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan penulisan ilmiah dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk terhadap harga sahamnya? 2. Seberapa besar pengaruh kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk terhadap harga sahamnya? 1.2.2 Batasan Masalah Untuk membatasi luasnya penjabaran, dan pembahasan dalam penulisan ilmiah ini, maka penulis hanya memfokuskan pada laporan keuangan triwulan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2007-2009. Adapun alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah dengan current ratio, debt to equity ratio , rasio profitabilitas dan Earning per Share (EPS). Rasio profitabilitas sendiri diukur dengan Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) . Sedangkan pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham, penulis ukur dengan regresi linier berganda menggunakan aplikasi SPSS versi 17. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini, yaitu: 1. Untuk menunjukkan pengaruh kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk terhadap harga sahamnya? 2. Untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk terhadap harga sahamnya? 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Sebagai referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham. 1.4.2 Manfaat Praktis Bagi pihak internal perusahaan sebagai salah satu alat ukur kinerja keuangan perusahaan sedangkan bagi pihak eksternal (investor) sebagai salah satu pertimbangan ketika hendak menanamkan modalnya pada PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah PT Indofood Sukses Makmur (IDX: INDF) adalah salah satu produsen mie instan terbesar di dunia khususnya di Indonesia.

PT Indofood Sukses Makmur , Tbk beralamat kantor pusat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta, Indonesia. 1.5.2 Data dan Variabel Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan data sebagai berikut: 1. Laporan Keuangan triwulan PT Indofood Sukse Makmur, Tbk periode 2007-2009. 2. Daftar harga saham harian PT Indofood Sukses Makmur, Tbk periode 2007-2009. Keterangan: Harga saham harian yang penulis gunakan hanyalah harga saham harian yang dibutuhkan saja, yaitu harga saham dua hari sebelum, satu hari sebelum, satu hari setelah, dua hari setelah, dan saat tanggal publikasi laporan triwulan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adapun variabel yang penulis gunakan, yaitu: 1. Variabel bebas (independent variable) X1 = Current Ratio (CR) X2 = Debt to Total Equity Ratio (DER) X3 = Return On Assets (ROA) X4 = Return on Equity (ROE) X5 = Earning Per Share (EPS) 2. Variabel terikat (dependent variable) Y = ((close price H-2 + close price H-1+close price H+ close price H+1+close price H+2)/5) Ket: Y = Harga Saham H = tanggal publikasi laporan keuangan tiap triwulan 1.5.3 Metode Pengumpulan Data 1.5.3.1 Data Sekunder Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan data sekunder yang berasal dari dua sumber, yang pertama yaitu situs www.idx.co.id untuk mendapatkan laporan keuangan triwulan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk periode 2007-2009. Sedangkan sumber yang kedua yaitu www.yahoofinance.com untuk mendapatkan harga saham harian PT Indofood Sukses Makmur, Tbk periode 2007-2009. 1.5.3.2 Studi Kepustakaan Dilakukan dengan cara membaca, dan mempelajari referensi buku-buku serta catatan kuliah yang berhubungan dengan topik penelitian. 1.5.4 Alat Analisis yang Digunakan 1.5.4.1 Analisis Deskriptif Dalam penelitian ilmiah ini, penulis menganalisis masalah dengan mendeskripsikannya melalui beberapa tabel hasil perhitungan current ratio, debt to total equity ratio, return on assets, return on equity dan earning per share (EPS), dan kinerja keuangan. Dimana kinerja keuangan dihitung dengan analisis regresi linier berganda menggunakan aplikasi SPSS versi 17. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:570), Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kinerja merupakan kemampuan kerja. Menurut Eddy Sukarno (2000:111), Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi. Adapun dalam pencapaian tujuan tersebut, setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan.

Pengertian kinerja keuangan itu sendiri menurut Mulyadi (1997:419) adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilan laba. Ukuran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan suatu perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio untuk melihat adanya peningkatan atau penurunan hasil setiap tahun. Untuk mengetahui gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan maka perlu dilakukan interprestasi atau analisa. Analisa yang harus diinterprestasikan adalah analisis keuangan. Pengertian dari analisis keuangan adalah suatu proses yang bertujuan menentukan ciri-ciri penting tentang keadaan perusahaan terutama keadaan keuangan berdasarkan data yang ada. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dipelajari sehingga tercapai suatu tujuan dari analisa tersebut. Adapun tujuan utama dari analisis kinerja keuangan adalah untuk mendapatkan informasi yang dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil kebijaksanaan mengenai masalah operasional maupun finansial yang dihadapi perusahaan. 2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Zaki Baridwan (1992:17),Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut Munawir (2000:2) menyatakan laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data dan aktivitas perusahaan tersebut. Menurut Bambang Riyanto (2001:327), Laporan keuangan (financial statement) adalah ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, dimana neraca (balanced sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan rugi laba (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun. Menurut Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia dikatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002 : 2) Dari pendapat-pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses akuntansi yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan sebagai alat komunikasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan. 2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan Melalui laporan keuangan secara periodik dilaporkan informasi penting mengenai perusahaan berupa: 1 Informasi mengenai sumber-sumber dan kewajiban serta modal perusahaan. 2 Informasi mengenai perubahan-perubahan dalam sumber-sumber ekonomi neto atau kekayaan bersih (modal = aktiva kewajiban) yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha perusahaan dalam memperoleh laba. 3 Informasi mengenai kinerja perusahaan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai dan membuat estimasi (perkiraan) dalam memperoleh laba.

4 Informasi mengenai perubahan sumber-sumber dan kewajiban sebagai akibat dari pembelanjaan dan investasi 5 Informasi yang dapat digunakan perusahaan dalam mengambil kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan keuangan adalah: 1. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. 2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu. 3. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. 2.1.4 Jenis-jenis laporan keuangan Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan terdiri dari: a. Neraca Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu yang menunjukan posisi keuangan (aktiva, hutang, dan modal). Posisi keuangan ini ditunjukan dengan jumlah harta yang dimiliki disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan disebut pasiva. Oleh karena itu, dapat dilihat didalam neraca bahwa jumlah aktiva sama dengan jumlah pasiva, dimana pasiva itu terdiri dari dua golongan kewajiban yaitu kewajiban kepada pihak luar yang disebut utang dan kewajiban terhadap pemilik perusahaan yang disebut modal. Bila disusun dalam bentuk persamaan maka akan tampak bahwa: Aktiva = Pasiva Aktiva = Utang + Modal b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan aktivitas usaha perusahaan untuk periode tertentu yang melaporakan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya. c. Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukan perubahan modal perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode pelaporan. d. Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 2.1.5 Teknik-Teknik Analisa Laporan Keuangan Teknik-teknik analisa laporan keuangan ditujukan untuk memperlihatkan hubunganhubungan dan perubahan-perubahan. Terdapat tiga yang lazim dipakai: a. Analisis Horizontal (Horisontal analysis) Analisa horizontal (Horisontal analysis), yang disebut juga analisis tren (Trend analysis), yang merupakan suatu teknik untuk mengevaluasi serangkaian data laporan

keuangan selama periode tertentu. Analisis horizontal melakukan penelitian dalam laporan keuangan komparatif. Dibutuhkan dua langkah dalam analisis horizontal. 1. Menghitung jumlah rupiah perubahan dari periode dasar ke periode akhir. 2. Membagi jumlah rupiah perubahan dengan jumlah periode dasar. Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam persentase atau jumlah (rupiah). Metode ini sering digunakan dalam laporan laba rugi. b. Analisis Vertikal (Vertical Analysis) Adalah teknik yang digunakan untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menggambarkan setiap pos dalam laporan keuangan dari segi persentase dan jumlah rupiah. Analisis ini dipakai untuk perbandingan laporan keuangan dari berbagai periode, trend atau perubahan hubungan diantara pos-pos lebih mudah untuk diidentifikasi. Laporan keuangan hanya dinyatakan dalam presentase aja disebut laporan ukuran bersama (Common Size Statement). Dalam analisis vertikal terhadap neraca, setiap pos dinyatakan sebagai suatu persentase dari neraca atau suatu persentase dari jumlah kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba rugi, adalah lazim untuk menyatakan pos-pos pada laporan laba rugi sebagai suatu persentase dari angka penjualan bersih. c. Analisis Rasio (Ratio analysis) Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu terhadap jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasio pembanding yang digunakan sebagai standart. (Henry Simamora, 2000:522) 2.1.6 Analisa Rasio Keuangan Analisa rasio keuangan merupakan sebuah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. (James dan John, 200:202) Prastowo yang diacu dalam Achmad (2003:57) mengartikan rasio sebagai pengukapan hubungan matematik suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos yang lainnya. Rasio keuangan sangat penting bagi analis eksternal yang menilai suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan. Penilaian ini meliputi masalah likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, efisiensi manajemen dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Selain itu rasio keuangan berguna bagi analisis internal untuk membantu manajemen membuat evaluasi tentang hasil-hasil perusahaan, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan. Menurut Mott (1996) yang diacu dalam Achmad (2003: 57) rasio merupakan angka yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dihubungkan bersama-sama sebagai suatu presentase atau fungsi, sehingga pada akhirnya terlihat bahwa rasio ini berkaitan dengan pengukuran input dan output. Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba rugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan memberikan pandangan kedalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh. Helfert (1996) mengungkapkan terdapat banyak rasio keuangan yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian kunerja keuangan. Akan tetapi manfaat yang sebenarnya dari setiap rasio keuangan sangat ditentukan oleh tujuan spesifik dari analis. Lebih

lanjut rasio-rasio itu bukan merupakan kriteria yang mutlak. Rasio-rasio yang bermanfaat dapat menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja operasi, dan membantu menggambarkan kecenderungan serta pola perubahan tersebut, yang pada gilirannya dapat menunjukkan kepada analis risiko dan peluang dari perusahaan yang sedang ditelaah. Terdapat banyak individu dan kelompok yang berkepentingan atas suatu perusahaan, antara lain : pemilik (investor), manajer, pemberi pinjaman, karyawan, organisasi pekerja, agen pemerintahan dan masyarakat umum. 2.1.7 Pasar Modal 2.1.7.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana dana jangka baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka panjang yang diperdagangkan tersebut diwujudkan dalam surat surat berharga. Jenis surat berharga yang diperjual belikan dipasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun dan ada yang tidak memiliki jatuh tempo. Dana jangka panjang berupa hutang yang diperdagangkan biasanya obligasi (bond), sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri berupa saham biasa (common stock) dan saham preferen (preffered stock). Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat (dalam pengertian fisik) yang terorganisasi dimana surat berharga (efek efek) diperdagangkan, yang kemudian disebut bursa efek (stock exchange) Pasar modal terdiri dari pasar primer atau perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). Pasar primer adalah pasar untuk surat surat berharga yang baru diterbitkan. Pada pasar ini dana berasal dari arus penjualan surat berharga atau sekuritas (security) baru dari pembeli sekuritas (disebut investor) kepada perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut (emiten). Sedangkan pasar sekunder adalah pasar perdagangan surat berharga yang sudah ada (sekuritas lama) di bursa efek. Uang yang mengalir dari trnsaksi ini tidak lagi mengalir ke perusahaan penerbit efek tetapi hanya mengalir dari pemegang sekuritas yang satu kepada pemegang sekuritas yang lain. 2.1.8 Saham 2.1.8.1. Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. (Darmadji dan Fakhruddin,2001:5) Saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan dan aset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang peminjam yang dijual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, sering juga disebut instrumen keuangan. (Mishkin:2001,4) Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa saham adalah suatu sekuritas yang menjadi tanda penyertaan atau kepemilikan terhadap pendapatan dan aset seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. 2.1.8.2 Harga Saham Menurut Agus Sartono (2001:9), harga saham terbentuk dipasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham atau earning per share, rasio laba terhadap harga per lembar saham atau price earning ratio, tingkat bunga bebas resiko yang diukur dari tingkat bunga deposito pemerintah dan tingkat kepastian operasi perusahaan. 2.1.8.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

Menurut Weston dan Brigham (2001:26), faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah: 1. Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS) Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. 2. Tingkat Bunga Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara : a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga akan terjadi apabila tingkat bunga mengalami penurunan. b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba perusahaan. 3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan Kebijakan pembagian deviden dapt dibagi menjadi dua, yaitu sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian lagi disisihkan sebagai laba ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, maka peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik. 4. Jumlah laba yang didapat perusahaan Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan. 5. Tingkat Resiko dan Pengembalian Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima. 2.1.8.4 Jenis-jenis Saham Menurut Zaki Baridwan (2000:394), saham dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Saham biasa (common stock) adalah saham yang pelunasannya dilakukan diurutan paling akhir dalam penglikuidasian perusahaan, sehingga saham biasa mempunyai resiko yang paling besar dibandingkan saham lainnya. Oleh karena resiko yang besar inilah, apabila perusahaan berjalan dengan baik, dividen untuk saham biasa akan lebih besar daripada dividen untuk saham prioritas. 2. Saham prioritas (preferen stock) adalah saham yang dividennya dibagikan paling awal, dan apabila ada kelebihan, barulah dibagikan kepada pemegang saham biasa. 3. Sertifikat saham yang dikeluarkan oleh PT Dana Reksa yang didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk membeli saham perusahaan-perusahaan yang go public melalui pasar modal, dan menjualnya kembali pada masyarakat umum dalam bentuk sertifikat saham. 2.2 Kajian Penelitian Sejenis Dalam kajian penelitian sejenis ini, penulis berpedoman pada penulisan ilmiah yang sudah ada pada tahun-tahun sebelumnya yang tersedia di perpustakaan Universitas Gunadarma. Penelitian ilmiah tersebut, penulis jadikan pedoman karena menurut penulis ada kesamaan tema dengan apa yang ingin penulis buat.

Adapun referensi PI yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Ilmiah Yanti Haryanti (Tahun 2008) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Bumi Resources, Tbk. Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan rasio profibilitas, EPS, PER pada PT Bumi Resources, Tbk periode 2003-2007. Pengaruh rasio profibilitas terhadap harga saham sebesar 0,829 artinya terdapat hubungan positif yang kuat sehingga kenaikan rasio profibilitas akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Sedangkan uji hipotesis didapat nilai t hitung > t tabel, yaitu 5,343 > 2,101 artinya Ho ditolak. Ini artinya ada hubungan yang signifikan antara rasio profibilitas terhadap harga saham PT Bumi Resources, Tbk. Pengaruh EPS terhadap harga saham sebesar 0,426 artinya terdapat hubungan positif dan cukup kuat sehingga kenaikan EPS akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Sedangkan uji hipotesis didapat nilai t hitung <> 2. Penelitian Ilmiah Safira Rahmania (Tahun 2009) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PT Astra International, Tbk. Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan rasio profitabilitas, EPS, PER pada PT Astra International, Tbk periode 2004-2008. Pengaruh rasio profibilitas terhadap harga saham sebesar -0,021 artinya terdapat hubungan negatif dan tergolong rendah. Sedangkan t hitung <> t tabel, yaitu 2,586>2,101. Ho ditolak berarti ada hubungan yang signifikan antara PER (X3) terhadap harga saham. 2.3 Alat Analisis Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menganalisa kinerja keuangan perusahaan dengan tujuan dapat mencari dan mengetahui pengaruhnya terhadap harga saham. Analisa rasio yang akan dibahas oleh penulis berkaitan dengan penulisan ilmiah ini, yaitu: 1. Current Ratio Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Likuiditas juga bisa berarti mudah tidaknya suatu jenis investasi dicairkan menjadi uang kas. (Anaroga 2001 : 79). 2. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio menggambarkan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Debt to equity ratio mengungkapkan bagaimana penggunaan pendanaan perusahaan dari struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari utang jangka panjang dan modal yang berasal dari ekuitas. Rasio ini diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 3. Return On Assets (ROA) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin tinggi ROA berarti semakin tinggi pula keuntungan, dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. 4. Return On Equity (ROE) Merupakan rasio laba sebelum pajak terhadap modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dari investasi para pemegang saham. Kenaikan ROE mengakibatkan naiknya laba bersih, dan selanjutnya akan diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan yang bersangkutan. 5. Earning per Share (EPS) Digunakan untuk menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh setiap lembar saham, dengan membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan saham yang diterbitkan oleh perusahaan.

2.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sir Francis Galton (1822-1911), Regresi linier berganda adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk menguji apakah variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas, dimana variabel bebas yang digunakan lebih dari satu variabel. Bentuk umum regresi linier berganda: Y = a + b1X1 +b2X2 + + bnXn Keterangan: Y = variabel terikat a = konstanta X1 = variabel bebas ke-1 b1 = koefisien regresi ke-1 X2 = variabel bebas ke-2 b2 = koefisien regresi ke-2 Xn = variabel bebas ke-n bn = koefisien regresi ke-n BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT Indofood Sukses Makmur,Tbk yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan thicker name INDF didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma. Namun perseroan mengubah nama yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Ruang lingkup kegiatan perusahaan terdiri dari produksi mie, penggilingan gandum, kemasan, jasa manajemen, serta penelitian dan pengembangan. Saat ini, perusahaan bergerak dibidang pembuatan mie, dan penggilingan gandum menjadi tepung terigu. Kantor pusat PT Indofood Sukses Makmur, Tbk berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta, Indonesia. Anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk (IDX: INDF), antara lain: 1. PT Gizindo Primanusantara (GPN) berdomisili di Bandung dengan jenis usaha produksi makanan bayi 2. PT Ciptakemas Abadi berdomisili di Tangerang dengan jenis usaha produksi bahan kemasan 3. PT Prima Intipangan Sejati (PIPS) berdomisili di Jakarta dengan jenis usaha jasa investasi dan manajemen 4. PT Bogasari Sentra berdomisili di Jakarta dengan jenis usaha penggilingan tepung 5. PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM) berdomisili di Purwakarta dengan jenis usaha produksi biscuit 3.2 Data dan Variabel 1. Data Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah a. Laporan keuangan triwulan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk periode 2007-2009 b. Daftar harga saham harian PT Indofood Sukses Makmur, Tbk periode 2007-2009 Keterangan: harga saham harian yang penulis gunakan hanyalah harga saham harian yang dibutuhkan saja, yaitu harga saham dua hari sebelum, satu hari sebelum, satu hari setelah, dua hari setelah, dan saat tanggal publikasi laporan keuangan triwulan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. 2 Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: a. Variabel Terikat (Dependent Variable) Harga saham dikategorikan sebagai variabel terikat karena dalam penulisan ilmiah ini, harga saham dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan. Sehingga harga saham berubah-ubah tergantung kinerja keuangan perusahaan. Y = ((close price H-2+close price H-1+close price H+close price H+1+close price H+2)/5)

Ket: Y = Harga Saham H = tanggal publikasi laporan keuangan tiap triwulan. b.Variabel Bebas (Independent Variable) Rasio profitabilita dan EPS dikategorikan sebagai variabel bebas karena dalam penulisan ilmiah ini, ketiga faktor tersebut mempengaruhi harga saham sehingga harga saham pun berubah-ubah tergantung rasio profitabilitas dan earning per share (EPS). X1 = Current Ratio (CR) X2 = Debt to Equity Ratio (DER) X3 = Return On Assets (ROA) X4 = Return On Equity (ROE) X5 = Earning per Share (EPS) 3.3 Metode Pengumpulan Data Penulis menggunakan data sekunder yaitu berupa daftar harga saham harian PT Indofood Sukses Makmur, Tbk periode 2007-2009. Data sekunder tersebut penulis peroleh dari www.yahoofinance.com. Selain itu penulis juga menggunakan data sekunder berupa laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas per triwulan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk periode 2007-2009. Data sekunder ini, penulis peroleh dari situs www.idx.co.id. 3.4 Alat Analisis Dalam penulisan ilmiah ini, data yang digunakan penulis ialah data kuantitatif yang penulis olah dengan menggunakan beberapa perhitungan, antara lain: 1. Current Ratio 2. Debt to Equity Ratio (DER) 3. Return On Assets (ROA) 4. Return On Equity (ROE) 5. Earning per Share (EPS) BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Rasio Profitabilitas (ROA dan ROE) dan Earning Per Share (EPS) 4.1.1 Current Ratio Current ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban lancar. Current ratio juga merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Tabel 4.1 PT Indofood Sukses Makmur, Tbk Perhitungan Current Ratio (CR) Periode 2007-2009

You might also like