You are on page 1of 42

GONORRHEA

Kurnia Baraq 0710081


Preceptor: dr. Prawindra Irawan, Sp.KK, M.Kes

SMF/BAG ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN RS IMMANUEL BANDUNG 2012

Keterangan Umum

Nama : A. Umur : 22 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Alamat : Kopo Pendidikan : SMA Pekerjaan : Salesman Status : Menikah Agama : Islam Bangsa : Indonesia

Anamnesis

Keluhan utama: keluar cairan kental warna putih kekuningan dari kelamin Anamnesis khusus: Sejak 3 hari yang lalu keluar cairan kental warna putih kekuningan dari alat kelamin. Cairan keluar banyak terutama saat pagi hari, tidak disertai darah. Keluhan disertai demam, nyeri saat buang air kecil dan alat kelamin menjadi merah.

Keluhan tidak disertai gangguan pada BAB seperti nyeri dan keluar nanah saat BAB, konstipasi, nyeri tenggorokkan. Pasien mengakui terakhir melakukan hubungan seksual 1 minggu yang lalu dengan PSK. Pasien menikah 1 tahun lalu dan pertama kali melakukan hubungan seksual saat usia 16 tahun yaitu 6

Setelah menikah pasien melakukan hubungan seksual dengan pasangan tetap yaitu istri pasien tetapi terkadang pasieng berhubungan dengan PSK. Pasien melakukan hubungan seksual setiap hari dan setengahnya tidak menggunakan kondom dengan cara kelamin-kelamin terkadang anuskelamin.

Pasien terkadang mengkonsumsi minuman keras jenis wiski sejak SMA sekitar 6-7 tahun lamanya. Pasien juga terkadang menggunakan obatobatan terlarang yaitu ganja. Pasien menyangkal adanya kutil atau borok pada alat kelamin, nyeri pada buah zakar, BAK menjadi sering juga pada malam hari.

Riwayat Usaha berobat: pasien belum berobat ke dokter atau beli obat sendiri. R. Alergi: tidak ada alergi terhadap obat R.PD: pasien pernah mengalami keluhan yang sama 2 tahun lalu, berobat dengan beli obat sendiri supeertetra di apotik dan merasa sembuh.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum:
Kesadaran : compos mentis Kesan sakit : sakit ringan Pernapasan : 20 x/menit Tekanan Darah: 120/80 mmHg Nadi : 18 x/menit Suhu : 37,5 C Status gizi : baik (TB 160 cm, BB 54 kg BMI: 21,09)

Status Generalis

Kepala
Mata THT : conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/: pharynx tidak hiperemis

Leher : KGB tidak teraba membesar Thorax : Bentuk dan pergerakan simetris

Pulmo dan Cor dalam batas normal

Abdomen: datar, soepel, BU (+) normal, Nyeri tekan (-), Hepar/Lien tak teraba membesar

Genitalia dan Anus: lihat status venerologikus Ekstremitas : akral hangat, edema (-)

STATUS DERMATOLOGIKUS Dalam batas normal

STATUS VENEROLOGIKUS
Inguinal: kanan: KGB teraba membesar, nyeri (+), tanda radang (-) Pubis: tidak tampak kelainan Scrotum: simetris, eritem (-), kulit tidak tampak kelainan Testis: ukuran normal, konsistensi keras, nyeri tekan (-) Epididimis: tidak ada kelainan

Penis: kulit tidak ada kelainan OUE: eritem (+), ektropion (+), sekret (+), mukopurulen, kenyal, jumlah banyak Perianeum dan Anus: tidak ada kelainan

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Mikroskopik dengan pewarnaan Gram dari bahan sekret OUE didapatkan hasil diplokokus gram (+) intraseluler dan ekstraseluler

RESUME

Pasien laki-laki, 22 tahun, datang ke poliklinik kulit RS Immanuel dengan keluhan utama keluar sekret mukopurulen dari OUE. Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan, sejak 3 hari yang lalu timbul keluhan, kenyal, banyak terutama pagi hari, darah (-). Keluhan disertai febris, dysuria, penis hiperemis. BAB tidak ada kelainan, pharynx tidak ada gangguan. Hubungan seksual terakhir 1 minggu lalu dengan PSK.

Menikah 1 tahun lalu, pertama kali hubungan seksual 6 tahun lalu. Sekarang mempunyai pasangan tetap yaitu istri, tapi terkadang PSK. Hubungan seksual setiap hari, 50% tanpa kondom dengan cara kelamin-kelamin terkadang anus-kelamin. Konsumsi minuman keras wiski (+), ganja (+). Kutil atau borok pada genital (-), nyeri skrotum (-), polyuria (-), nocturia(-). UB: (-) R. Alergi: (-) R.PD: (+) 2 tahun lalu, berobat sendiri (supertetra) perbaikan (+) RPK: istri (-)

Pada pemeriksaan fisik didapatkan Status generalis: S:37,5 S.dermatologikus: dalam batas normal Status venerologikus: KGB inguinal kanan teraba membesar, kenyal, nyeri (+), OUE: eritem (+), ektropion (+), sekret (+) mukopurulen, kenyal, banyak. Pubis, scrotum, testis, epididimis, penis, perineum dan anus dalam batas normal.

Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram dari bahan sekret OUE didapatkan hasil diplokokus gram (+) intraseluler dan ekstraseluler

Usul Pemeriksaan
Lab: Hematologi rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit) Kultur bakter dengan bahan spesimen sekret urethra (Modified Thayer-Martin Agar, Mc Conkey Agar)

Diagnosis Banding
Urethritis Gonorrhoea Urethritis Non-Spesifik ec Chlamydia trachomatis

Diagnosis Kerja

Urethritis Gonorrhoea

Terapi

Umum:
Jangan melakukan hubungan seksual dengan PSK Gunakan kondom saat hubungan seksual Istri pasien harus dibawa berobat ke dokter

Khusus Sistemik
Cefixime caps 100mg single dose 4 caps Azithromycin caps 250mg single dose 4 caps Ibuprofen capl 200mg 3x1 selama 3 hari

Prognosis
Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanationam bonam

: ad bonam : ad bonam : dubia ad

Definisi
Semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. USA: >700rb orang terinfeksi setiap tahun. Wanita: usia 15-19 tahun Pria: usia 20-24 tahun

Etiologi

Neisseria gonorrhoeae:
Gram (-), diplokokus aerob Biasanya intraseluler (lekosit PMN)

Tidak tahan pada perubahan suhu, sinar UV, pengeringan, suasana basa.

Transmisi
Kontak seksual Vertikal (lewat jalan lahir)

Faktor Risiko

Pasangan hubungan seksual yang baru atau multipel Usia muda Status tidak menikah Sosioekonomi dan pendidikan rendah RPD (+)

Patogenesis
Predileksi: sel epitel kolumnar sel mukosa traktus urogenital pada pria dan wanita. Lainnya: cervix, rectum, pharynx, dan conjunctiva Beberapa strain bakteri memproduksi Imunoglobulin A protease yang merusak rantai Ig sehingga respon humoral terganggu

Patogenesis

Sexual transmi ssion

Local invasion (adhesins Attachment dan sel epitel sphingomye kolumnar via linasi) pili atau fimbriae (protein membran luar, PilC dan Opa)

Replikasi Endositosis (endotoksin lipooligosaka intraseluler rida) PMN Disseminate d Gonococcal infection scr hematogen, dipengaruhi host-bakterienvirontmen

Gejala Klinis
Masa tunas: pria 2-8 hari, wanita sulit ditentukan. Pada Pria: 10% asimtomatik Pada Wanita 50% asimtomatik

pharyngitis: (jarang) dan biasanya asimtomatik, pembesaran KGB cervical, pharynx hiperemis dan pseudomembra n (+)

PRIA Urethritis: discharge mukopurulen dari OUE, dysuria, bengkak dan hiperemis

Proctitis: discharge mukopurulen dari rektum, nyeri saat defekasi, konstipasi dan tenesmus ~ anogenital (homoseksual)

WANITA Urethritis: discharge mukopurulen dari OUE, dysuria, pruritus vagina Vaginitis biasa pada prepubertal dan postmenopause

PID akibat infeksi asenden uterus, tuba fallopii dan ovarium demam, nyeri abdomen bawah, back pain, vomitus, perdarahan pervaginam, dyspareunia, nyeri goyang adnexa dan cervix
Proctitis: discharge mukopurulen dari rektum, nyeri saat defekasi, konstipasi dan tenesmus ~ anogenital (homoseksual) pharyngitis: (jarang) dan biasanya asimtomatik, pembesaran KGB cervical, pharynx hiperemis dan pseudomembran (+)

Komplikasi
PID Sequelae bila tidak diobati: tuboovarian abscess, KET, nyeri pelvis kronik, infertilitas (akibat inflamasi kronik sehingga terbentuk jaringan parut) DGIbila tidak ditangani bisa menyebabkan septic arthritis kerusakan sendi permanen. Endocarditis, Meningitis, FitzHugh-Curtin syndrome (febris, malaise, perihepatitis)

Disseminated gonococcal infection

0,5 3%, Trias:


Dermatitis: (40-70%) makula atau pustul hemoragik dengan dasar eritem pada telapak tangan dan kaki, batang tubuh, ekstremitas. Bisa tampak nekrosis sentral dan menyerupai erythema nodosum atau erythema multiformis. Polyarthritis: nyeri dan bengkak pada sendi, asimetris, lebih banyak ekstremitas atas tenosynovitis

Neonatus dan Anak-anak


Jalan lahir kontak dengan sekret Ophthalmia neonatorum bisa perforasi atau pembentukan jar. parut pada korneakebutaan Profilaksis silver nitrate drops, eye ointment erythromycin, atau tetracycline

Diagnosis
Pewarnaan Gram diplokokus gram (-) intraselular dan ekstraseluler. Sensitivitas 90%, spesifisitas 99%
Bahan duh pria diambil dari daerah fosa navikularis, sedangkan wanita diambil dari uretra, muara kelenjar bartolin, serviks, rektum.

Kultur (GOLD standard) Media transport: Stuart Media pertumbuhan: modifikasi Thayer-Martin, diinkubasi pada suhu 37C dengan 5% CO2

Pewarnaan Gram

Pengobatan
-10-30%: Ko-infeksi dgn Chlamydia. -wanita hamil: KI tetrasiklin/ Quinolone.

Th/ DGI

GON: ceftriaxone 25-50mg/kg IV/IM, max. 125mg sd. Meningitis: Ceftriaxone 1-2g IV q12h u/ 10-14 hari.

Prognosis

Baik bila langsung diobati dengan antibiotik yang adekuat. Akan tetapi, hal ini tidak mengurangi resiko reinfeksi. DGI juga mempunyai prognosis yang baik bila segera ditangani dan sebelum kerusakan permanen terjadi.

THANK YOU...

You might also like