You are on page 1of 18

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis Aktivitas Operasi

oleh : AYU MUTIYA (0902132094) HENDRIKA DESWANTO (0902134910) TIFNAIE TANCELSIA (0902132088)

Fakultas Ekonomi

Universitas Riau
i

KATA PENGANTAR
Puji syukur senatiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah analisis aktivitas operasi. Tugas ini kami susun dengan tujuan untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah di universitas riau dan agar mahasiswa/i dapat lebih mendalami mata kuliah analisis laporan keuangan ini. Dalam pembuatan makalah ini, tentu masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Pekanbaru, April 2012

Penulis

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii PENGUKURAN LABA ..................................................................................................... 4 Konsep Laba Pengulangan ................................................................................................... 4 Mengukur Laba Akuntansi ..................................................................................................... 4 Alternatif klasifikasi dan pengukuran laba............................................................................. 5 POS YANG TIDAK BERULANG .................................................................................... 5 Pos luar biasa.......................................................................................................................... 5 Operasi yang dihentikan ......................................................................................................... 6 Perubahan akuntansi ............................................................................................................... 7 POS KHUSUS .................................................................................................................... 8 PENGAKUAN PENDAPATAN ...................................................................................... 10 Panduan pengakuan pendapatan........................................................................................... 10 Analisis dampak pengakuan pendapatan.............................................................................. 12 BEBAN YANG DITANGGUHKAN .............................................................................. 12 Penelitian dan pengembangan .............................................................................................. 12 Biaya eksplorasi dan pengembangan pada insdustri pertambangan .................................... 13 KOMPENSASI TAMBAHAN UNTUK KARYAWAN ................................................. 14 Tinjauan atas kompensasi tambahan untuk karyawan ......................................................... 14 Opsi Saham Karyawan ......................................................................................................... 14 BIAYA BUNGA .............................................................................................................. 15 Penghitungan Bunga ............................................................................................................ 15 Kapitalisasi Bunga................................................................................................................ 15 Menganalisis Bunga ............................................................................................................. 15 PAJAK PENGHASILAN ................................................................................................. 15 Akuntansi Pajak Penghasilan ............................................................................................... 15 Analisis Pajak Penghasilan................................................................................................... 17

iii

ANALISIS AKTIVITAS OPERASI


PENGUKURAN LABA
Konsep Laba Pengulangan
Laba merangkum dampak keuangan aktivitas operasi usaha. Tujuan utama laporan laba rugi adalah menjelaskan bagaimana laba dihitung dengan komponen penting yang disajikan dalam pos terpisah. Laba akuntansi (yang dilaporkan) diukur berdasarkan akuntansi akrual, serta dihitung dengan mengakui pendapatan dan mengaitkan biaya dengan pendapatan yang diakui. Laba akuntansi tidak dimaksud kan untuk mengukur laba ekonomi maupun laba tetap.sebagai tambahan, laba akuntansi memiliki masalah pengukuran yang terjadi akibat distorsi akuntansi karena diperkenalkannya berbagai aturan yang telah ditentukan., manajemen laba, dan kesalahan estimasi. Tugas utama analisis adalah mengidentifikasi komponen tetap atau berulang dari laba yang dilaporkan. Para pembuat standar memahami akan adanya kebutuhan untuk memisahkan komponen laba yang berulang dan tidak berulang. Secara perlahan tapi pasti, akuntansi mulai mengadopsi model akuntansi nilai wajar. Dalam akuntansi nilai wajar, laba yang dilaporkan secara berulang dalam bentuk keuntungan / kerugian belum direalisasi yang timbul akibat perubahan nilai wajar asset dan kewajiban.

Mengukur Laba Akuntansi


1. Pendapatan dan keuntungan Pendapatan merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang akan diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Keuntungan merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yang berasal dari transaksi dan peristiwa yang tidak berhubungan dengan aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.

2. Beban dan kerugian Beban merupakan arus kas keluar yang terjadi, arus kas keluar yang akan terjadi, atau alokasi arus kas keluar masa lalu yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung Kerugian merupakan penurunan asset bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan atau incidental suatu perusahaan.

Alternatif klasifikasi dan pengukuran laba


Laba diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama : 1. Laba berulang dan tidak berulang Perlunya mengklasifikasikan komponen laba berulang dan tidak berulang berasal dari kebutuhan untuk menentukan komponen laba tetap dan sementara. 2. Laba operasi dan non operasi Laba operasi merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang masih berlangsung Laba non operasi mencakup seluruh komponen laba yang tidak termasuk dalam laba operasi. Laba ini terkadang berguna ketika kita menganalisis laba non operasi untuk memisahkan komponen yang berkaitan dengan aktivitas pendanaan dari yang berkaitan dengan operasi yang dihentikan.

POS YANG TIDAK BERULANG


Pos luar biasa
Pos luar biasa dibedakan dari sifatnya yang tidak lazim dan jarang terjadi. Sebelum SFAS 145 diberlakukan, sebagian besar pos luar biasa merupakan keuntungan dan kerugian akibat penghapusan utang lebih awal. Pos-pos lain meliputi kerugian akibat alam dan penyerahan asset. Walaupun demikian, proporsi perusahaan-perusahaan yang melaporkan pos luar biasa telah mengalami penurunan yang signifikan.
5

Akuntansi pos luar biasa Untuk memenuhi persyaratan luar biasa, suatu pos harus memiliki sifat yang tidak lazim dan jarang terjadi, persyaratan-persyaratan tersebut didefinisikan sebagai berikut : 1. Sifat yang tidak lazim (unsual nature)

Suatu peristiwa atau transaksi tidak normal dan tidak berhubungan, atau hanya kebetulan berhubungan dengan aktivitas rutin dan umum perusahaan. 2. Jarang terjadi (infrequent occurrence)

Suatu peristiwa atau transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan akan terjadi dalam jangka pendek. Analisis pos pos luar biasa Pos luar biasa bersifat tidak berulang. Oleh karena itu, seorang analis akan mengeluarkan pos luar biasa ketika menghitung laba tetap. Pos luar biasa juga dikeluarkan dari laba ketika melakukan perbandingan antarwaktu atau antarperusahaan. Namun, meskipun pos luar biasa bersifat sementara, pos ini menghasilkan biaya atau keuntungan bagi perusahaan. oleh sebab itu, seorang analis harus memasukkan seluruh jumlah pos luar biasa ketika menghitung laba ekonomi. Pos luar biasa seringkali bersifat operasional. Namun demikian, pos ini berbeda dari pendapatan atau beban operasi karena tidak berulang.

Operasi yang dihentikan


Perusahaan terkadang melepas suatu divisi atau lini produk. Saat pelepasan terkait segmen usaha yang dapat diidentifikasi secara terpisah ini terjadi, diperlukan perlakuan akuntansi khusus pada laporan laba rugi. Satu standar baru (SFAS 144) memperluas perlakuan ini sehingga memasukkan seluruh komponen suatu entitas. Komponen suatu entitas itu terdiri dari atas operasi yang dapat dibedakan secara jelas, baik secara operasional maupun untuk tujuan pelaporan keuangan, dari usaha yang lain. Akuntansi operasi yang dihentikan Untuk dapat diklasifikasikan sebagai oprasi yang dihentikan, asset dan aktivitas usaha dari segmen yang dihentikan harus dapat dibedakan dengan jelas dari asset dan aktivitas usaha entitas lainnya. Akuntansi dan pelaporan operasi yang dihentikan dilakukan melalui dua tahap. Pertama, laporan laba rugi tahun berjalan dan dua than sebelumnya akan disajikan
6

kembali setelah mengeluarkan dampak operasi yang dihentikan dari pos yang menentukan laba dari operasi yang masih berlangsung. Kedua, keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan operasi yang dihentikan dilaporkan secara terpisah setelah dikurangi pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih berlangsung. Analisis operasi yang dihentikan Analisis berorientasi pada keputusan dan masa depan. Karena itu, untuk tujuan analisis, seluruh dampak yang dihentikan harus dikeluarkan dari laba berjalan dan masa lalu. Aturan ini berlaku tanpa meihat apakah tujuan analisis adalah menghitung laba ekonomi atau tetap atau menghitung laba operasi atau non operasi. Penyesuaian bersifat langsung untuk tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya karena perusahaan diwajibkan menyajikan kembali laporan laba rugi dan melaporkan laba atau rugi operasi yang dihentikan secara terpisah. Dengan memperhatikan kondisi keuangan suatu perusahaan, seorang analis harus mengeluarkan asset dan kewajiban operasi yang dihentikan dari neraca. Jumlah asset dan kewajiban pada umumnya diberikan dalam catatan kaki pengungkapan. Namun demikian, keuntungan atau kerugian kumulatif atas operasi yang dihentikan seharusnya tidak dikeluarkan dari ekuitas.

Perubahan akuntansi
Perusahaan dapat mengubah metode dan asumsi akuntansi yang mendasari laporan keuangan karena beberapa alasan. Terkadang metode akuntansi diubah karena adanya standar akuntansi baru. Pada kesempatan lain, metode dan asumsi akuntansi diubah untuk dapat mencerminkan perubahan aktivitas atau kondisi usaha secara lebih baik. Nanajer terkadang juga mengubah metode dan atau asumsi akuntansi untuk mempercantik laporan keuangan, khusus nya untuk tujuan manajemen laba. Standar akuntansi membedakan empat jenis perubahan akuntansi : 1. Perubahan prinsip akuntansi 2. Perubahan estimasi akuntansi 3. Perubahan entitas pelapor 4. Koreksi kesalahan

Pelaporan perubahan akuntansi Perubahan prinsip akuntansi terjadi ketika perusahaan berpindah dari satu prinsip yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. Akuntansi akrual membutuhkan estimasi beberapa hal, seperti masa manfaat asset, biaya garansi, keuangan persediaan, asumsi pension, dan piutang tak tertagih. Seluruhnya dapat disebut estimasi akuntansi. Estimasi akuntansi merupakan perkiraan yang didasarkan pada kondisi masa depan yang tidak diketahui. Karen itu, estimasi akuntansi dapat berubah. Analisis perubahan akuntansi Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seseorang analis ketika menganalisis perubahan akuntansi yakni : 1. Perubahan akuntansi berisifat kosmetik dan tidak memiliki konsekuensi arus kasbaik saat ini maupun masa depan. Artinya, kondisi keuangan perusahaan tidak berpengaruh oleh perubahan akuntansi. 2. Meskipun bersifat kosmetik, perubahan akuntansi terkadang dapat mencerminkan 3. Seorang analis harus waspada terhadap manajemen laba 4. Seorang analis harus menilai dampak perubahan akuntansi terhadap perbandingan lintas waktu 5. Seorang analis mungkin ingin mengevaluasi dampak perubahan akuntansi terhadap laba ekonomi dan laba tetap.

POS KHUSUS
Pos khusus mengacu pada transaksi dan peristiwa yang tidak lazim atau jarang terjadi, tetapi bukan kedua-duanya. Pos ini biasanya dilaporkan sebagai baris terpisah dalam laporan laba rugi sebelum laba dari usaha yang masih berlangsung. Sering kali, pos tidak rutin yang tidak memenuhi persyaratan untuk diklasofikasikan sebagai pos luar biasa. Penurunan nilai asset 1. Penurunan nilai asset jangka panjang Asset jangka panjang dinyatakan mengalami penurunan nilai jika nilai wajarnya lebih rendah dibandingkan nilai tercatat.
8

2. Penurunan nilai asset lain Selain penurunan nilai asset jangka panjang, perusahaan terkadang menghapus nilai asset lain, seperti piutang, persediaan, dan goodwill. Jika nilai persediaan dan piutang dapat ditentukan dengan tingkat akurasi yang layak, penghapusan nilai goodwill merupakan hasil penilaian sehingga terkadang bersifat subjektif Beban restrukturisasi Berbeda dengan penurunan nilai asset, beban restrukturisasi biasanya berhubungan dengan perubahan besar dalam usaha dan strategi. Restrukturisasi biasanya diikuti reorganisasi besar-besaran, termasuk divestasi unit usaha, penghentian perjanjian kontraktual, pengehntisn lini produk, perampingan karyawan, perubahan manajemen, dan penghapusan nilai asset yang sering kali bersamaan dengan investasi baru dalam bentuk pabrik, peralatan, dan tenaga kerja. Analisis pos khusus 1. Manajemen laba dan pos khusus Sebagian besar pos khusus, baik itu frekuensi maupun besarannya, merupakan pengurangan laba. Lebih jauh, proporsi perusahaan yang melaporkan pos-pos pengurang laba semakin meningkat. Kenaikan pos khusus ini semakin mencemaskan dan menjadi prihatian SEC 2. Penyesuaian laporan laba rugi Biaya yang dibebankan satu kali dapat mendistorsi pola dan tren secara serius. Penting bagi seorang analis untuk melakukan penyesuaian dalam menentukan dampak beban khusus, khususnya laba tetap. 3. Penyesuian pada neraca Salah satu focus utama standar penurunan nilai asset adalah neraca. Karena itu, berbeda dengan laba yang terdistorsi oleh biaya yang dibebankan satu kali, beban ini akan meningkatkan kemampuan neraca untuk mencerminkan realitas usaha dengan melaporkan asset yang mendekati nilai realisasi bersihnya.

PENGAKUAN PENDAPATAN
Pendapatan secara praktis didefinisikan sebagai arus masuk atau peningkatan nilai asset suatu perusahaan atau pengurangan kewajiban yang berasal dari aktivitas utama atau inti. Keuntungan adalah peningkatan asset bersih yang berasal dari transaksi sampingan atau incidental perusahaan.

Panduan pengakuan pendapatan


Dari sudut pandang analisis, pengakuan akrual pendapatan yang tidak sesuai dapat menyebabkan satu dari dua konsekuensi yang tidak diinginkan: 1. Perusahaan mencatat pendapatan terlalu dini atau terlambat, maka pendapatan itu akan diakui pada periode yang salah. 2. Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelum kepastian realisasi yang wajar, maka pendpatan kemungkinan akan dicatat pada suatu periode dan kemudian dibatalkan atau dibalik diperiode berikutnya. Kedua akibat ini akan memberikan dampak yang kurang baik pada pengukuran laba. Untuk mengatasinya, akuntansi menerpkan aturan yang ketat dan konservatif sehubungan dengan pengakuan pendapatan. Ketidakpastian dalam penagihan pendapatan Perusahaan menyisihkan cadangan piutang ragu-ragu untuk mencerminkan

ketidakpastian kemungkinan penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu perusahaan membuat penilaian, yang didasarkan pada kondisi yang ada, ketika tidak dapat memastikan kemungkinan tertegih piutang. Pengakuan pendapatan jika terdapat hak pengembalian Jika pembeli berhak mengembalikan, pendapatan diakui pada saat penjualan hanya jika persyaratan berikut ini terpenuhi. Secara substansial telah ditetapkan atau ditentukan pada tanggal penjualan Pembeli membayar penjual atau berkewajiban untuk membayar penjual. Kewajiban pembeli terhadap penjual tidak berubah meskipun terjadi pencurian atau kerusakan produk Pembeli memiliki substansi ekonomi terpisah dari penjual
10

Penjual tidak memiliki kewajiban yang sidnifikan atas kinerja masa depan yang terkait dengan penjualan. Pengembalian dapat diestimasi secara wajar Jika persyaratan diatas terpenuhi, pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan

akan diakui tetapi dikurangi untuk mencerminkan pengembalian dan beban terkait jika tidak terpenuhi, pengakuan pendapatan akan ditunda. Pendapatan waralaba Standar akuntansi mewajibkan para pemilik waralaba mengakui pendapatan komisi waralaba dari penjualan waralaba apad saat seluruh jasa atau kondisi material yang terkait dengan penjualan sebagian besar telah dilaksanakan atau dipenuhi oleh pemilik waralaba. Perjanjian pembiayaan produk Perjanjian pembiayaan produk merupakan perjanjian yang melibatkan perpindahan atau akuisisi persedian oleh sponsor yang pada hakekatnya merupakan salah satu cara untuk membiayai persediaan. Pendapatan kontrak Akuntansi untuk kontrak konstruksi jangka panjang untuk barang-barang seperti bangunan, pesawat terbang, kapal atau mesin berat memiliki masalah konseptual dalam penentuan pendapatan dan laba. GAAP mewajibkan perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian jika taksiran biaya untukmenyelesaikan suatu kontrak dan perkembangan dalam penyelesaian kontrak dapat diestimasi secara wajar. Pendapatan yang belum diterima Dalam kontrak pekerjaan jangka panjang-seperti kontrak jaminan produk dan kontrak pemeliharaan pernti lunak- pendapatan sering kali ditagih dimuka. Dalam kondisi seperti ini, pendapatan diakui secara proporsional sepanjang keseluruhan peiode kontrak. Dasar pemikiran dibalik akuntansi ini adalah meskipun pendapat direalisasi, pendapatan tidak dapat diakui sampai periode kontrak berakhir.

11

Analisis dampak pengakuan pendapatan


Berikut ini kondisi yang menciptakan timbulnya pertanyaan tentang pengakuan pendapatan: 1. Kurang kecukupan modal ekuitas pada entitas pembeli selain ekuitas yang berasal dari penjual 2. 3. Adanya kewajiban kontijen. Penjualan asset atau kegiatan operasi yang secara historis tidak dapat menghasilkan cukup arus kas operasi untuk mendanai layanan utang masa depan dan ekspektasi dividen.

BEBAN YANG DITANGGUHKAN


Beban yang ditangguhkan merupakan biaya yang telah terjadi dan ditangguhkan karena diharapkan manfaatnya dapat dirasakan pada periode mendatang. Motivasi dibalik penangguhan biaya adalah agar dapat mengaitkan biaya dengan manfaat yang diharapkan.

Penelitian dan pengembangan


Perusahaan melakukan aktivitas penelitian,eksplorasi, dan pengembangan untuk berbagai sedangkan yang lain bertujuan mengembangkan produk dan proses baru. Akuntansi untuk penelitian dan pengembangan Akuntansi beban litbang memiliki beberapa masalah. Alasan dibalik kesulitan dalam akuntansi litbang meliputi : Tingginya ketidakpastian manfaat akhir yang diperoleh dari aktivitas litbang Seringkali dibutuhkan waktu yang cukup panjang antara dimulainya aktivitas litbang hingga keberhasilan dapat ditentukan Masalah evaluasi yang disebabkan oleh sifat tidak berwujud sebagian besar aktivitas litbang Berikut biaya-biaya yang diidentifikasikan sebagai aktivitas litbang Bahan baku,peralatan,dan fasilitas yang dibeli atau dibuat untuk proyek litbang tertentu atau asset tak berwujud yang dibeli dan tidak memiliki penggunaan masa depan alternative Bahan baku yang digunakan dalam aktivitas litbang

12

Gaji dan pengeluaran yang berhubungan dengan karyawan yang terlibat dalam aktivitas litbang Jasa yang diberikan pihak lain sehubungan dengan aktivitas litbang Alokasi biaya tidak langsung diluar biaya umum dan administrasi yang tidak secara langsung berhubungan dengan aktivitas litbang

Analisis penelitian dan pengembangan Analisis pengeluaran litbang sangat menantang. Pengeluaran ini sering kali memiliki nilai cukup besar sehingga mengharuskan dilakukannya penelaahan terhadap analisis dari laba berjalan dan masa depna suatu perusahaan. akuntansi penggeluaran litbang merupakan solusi mudah untuk fenomena yang rumit. Untuk menilai kualitas dan potensi niliai pengeluaran litbang, kita perlu mengetahui lebih sekedar beban litbang periodic. Kita menginginkan informasi tentang jenis penelitian yang dilakukan, pengeluaran litbang berdasarkan kategori kelayakan teknik, kelangsungan komersial, dan kemungkinan proyek dunia dan dan dievaluasi kembali secara berkala.

Biaya eksplorasi dan pengembangan pada insdustri pertambangan


Pencarian cadangan sumber daya alam baru merupakan hal yang penting bagi perusahaan pada bidang industri pertambangan. Pentingnya industry ini dan khusus nya masalah akuntansinya layak mendapatkan perhatian khusus. Sama halnya seperti aktivitas litbang, pencarian dan pengembangan sumber daya alam memiliki sifat yang beresiko tinggi. Risiko yang terkait dengan ketidakpastian.dan dalam penentuan laba, ketidak pastian menimbulkan masalah pengukuran dan pengakuan. Akuntansi industri pertambangan Badan pembuat standar akuntansi telah melakukan beberapa usaha untuk membatasi keberagaman praktik ini. FASB merespon dengan mewajibkan pengungkapan tambahan yang diminta untuk perusahan public yang memproduksi minyak dan gas sebagai berikut : Jumlah cadangan minyak dan gas bumi terbukti Biaya yang dikapitaslisasi terkait dengan aktivitas produksi minyak dan gas bumi Biaya yang berasal dari aktivitas akuisisi,eksplorasi, dan pengembangan Hasil operasi aktivitas produksi minyak dan gas bumi Ukuran diskonto arus kas bersih masa depan untuk cadangan-cadangan terbukti

13

Implikasi analisis industri pertambangan beragam metode perlakuan biaya eksplorasi dan pengembangan yang berlaku untuk industri pertambangan menghalangi kita untuk membandingkan hasil

antarperusahaan.akuntansi pada industri ini akan terus memiliki keberagaman. Dua metode umum yang digunakan dan variasi metode tersebut dapat memberikan hasil yang sangat jauh berbeda. Banyak analisis lebih memillih akuntansi successful effort dari pada akuntansi full cost karena lebih baik dalam mengaitkan biaya dengan pendapatan dan lebih konsisten dengan praktik akuntansi yang berlaku saat ini.

KOMPENSASI TAMBAHAN UNTUK KARYAWAN


Tinjauan atas kompensasi tambahan untuk karyawan
Tekanan sosial, persaingan, dan kelangkaan karyawan yang berbakat telah menimbulkan kenaikan kompensasi tambahan untuk karyawan selain gaji. Kontrak kompensasi yang ditangguhkan(deferred compensation contract) Merupakan janji untuk membayar karyawan dimasa mendatang,beberapa dengan syarat tertentu.

Hak apresiasi saham(Stock Appreciation Rights-SAR) Merupakan ha katas sejumlah tertentu saham yang diberikan kepada karyawan.

Opsi Saham Karyawan


Opsi Saham Karyawan(Employee Stock Options-ESO) atau disebut juga kompensasi berbasis saham bisa dikatakan merupakan bentuk kompensasi insentif yang paling popular. Karesteristik Opsi Saham Karyawan Opsi saham karyawan merupakan kesempatan kontraktual yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan di mana karyawan dapat membeli sham perusahaan dalam jumlah tertentu pada harga yang telah ditentukan pada atau setelah satu tanggal tertentu di masa mendatang.

14

Biaya Ekonomi dan Manfaat ESO Terdapat manfaat dan biaya ekonomi untuk ESO.Manfaat utama ESO adalah potensi kenaikan nilai perusahaan yang berasal dari dampak insentif terhadap prilaku karyawan. Akuntansi dan Pelaporan ESO Terdapat dua masalah akuntansi utama yang berhubungan dengan ESO:(1) dilusi laba per lembar saham(EPS) dan (2) pengakuan biaya opsi saham karyawan sebagai beban dalam laba berjalan.

BIAYA BUNGA
Penghitungan Bunga
Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk pendanaan melalui utang.Kesulitan akan timbul saat perusahaan mengeluarkan utang konversi atau utang dengan waran.

Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aset yang sedang dibangun atau diproduksi untuk digunakan sendiri oleh perusahaan.

Menganalisis Bunga
Akuntansi kapitalisasi bunga juga masih diperdebatkan.Beberapa analisis berpendapat bahwa bunga mencerminkan biaya periode dan tidak perlu di kapitalisasi.

PAJAK PENGHASILAN
Akuntansi Pajak Penghasilan
Perbedaan Temporer dan Tetap Kompleksitas akuntansi pajak penghasilan timbul arena aturan untuk menghitung laba kena pajak (untuk tujuan menghitung utang pajak) didasarkan pada peraturan pajak yang berlaku.Karena alasan tersebut, laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan sangat jauh berbeda dari laba kena pajak (taxable income), yang merupakan laba yang digunakan untuk menghitung kewajiban pajak menurut peraturan pajak.

15

Perbedaan antara laba pajak dan GAAP pada intinya terbagi dua, temporer dan tetap.Perbedaan temporer (temporary differences), seperti namanya, merupakan perbedaan yang bersifat sementara (temporer) dan diharapkan akan dibalik dimasa depan.Perbedaan tetap(permanent differences), seperti namanya, merupakan perbedaan yang bersifat tetap.Perbedaan tetap tidak diperhitungkan untuk laporan keuangan; sebagai gantinya , perbedaan ini diperhitungkan sebagai faktor tariff pajak efektif ( effective tax rate), yaitu tariff pajak actual yang dibayar oleh usaha sepanjang periode.Tarif pajak efektif dapat berbeda dari tarif pajak wajib ( statutory tax rate), yang besarnya saat ini 35% untuk perseorangan di AS karena perbedaan tetap. Pajak Tangguhan Perbedaan temporer dapat menyababkan laba kena pajak sangat jauh berbeda dari laba sebelum pajak yang dihitung berdasarkan GAAP.Oleh sebab itu, pembebanan kewajiban pajak actual tahun tersebut (yang dihitung menggunakan laba kena pajak) terhadap laba GAAP sebelum pajak melanggar prinsip dasar pengaitan akuntansi dan menghasilkan laba setelah pajak yang tidak stabil, bahkan tidak berarti.Untuk menghindari masalah ini, akuntan menggunakan alokasi antarperiode yang dikenal sebagai penyesuaian pajak tangguhan (deffered tax adjustment).Dasar penyesuaian pajak tangguhan adalah untuk dapat mengaitkan beban pajak periode dengan laba sebelum pajak yang dilaporkan menurut GAAP secara lebih baik.Dalam prosesnya, akuntansi pajak tangguhan menciptakan pos neraca yang pentin yang disebut asset pajak tangguhan (deffered tax assets) atau kewajiban pajak tangguhan (defferd tax liabilities). Arti kewajiban (Aset)Pajak Tangguhan Umumnya, kewajiban atau aset pajak tangguhan menunjukkan : Kewajiban pajak tangguhan:laba GAAP lebih tinggi daripada laba kena pajak di masa lalu; pembayaran pajak di masa lalu relative ( dilihat sebagai persentase dari laba GAAP)lebih tinggi Aset pajak tangguhan:laba GAAP lebih rendah daripada laba kena pajak di masa lalu;pembayaran pajak di masa lalu relatif ( dilihat sebagai persentase dari laba GAAP)lebih tinngi sehingga pembayaran pajak di masa depan diperkirakan akan relative(dilihat sebagai persentase dari laba GAAP )lebih rendah.

16

Akuntansi Pajak Tangguhan Akuntansi pajak tangguhan diatur oleh SFAS109.Seluruh aset tangguhan perlu dievaluasi untuk kemungkinan realisasinya.Penyisihan penilaian(valuation allowance)harus dibuat untuk mengurangi aset pajak tangguhan sampai sejauh apa aset tersebut dianggap memiliki kemungkinan besar (peluang lebih dari 50 %) tidak direalisasikan.Penghitungan penyisihan penilaian merupakan hal yang subjektif sehingga menjadi saran yang tepat bagi manajemen laba.

Analisis Pajak Penghasilan


Penyesuaian Laporan Keuangan Pajak tangguhan bukanlah aset (atau) kewajibansebenarnya dalam artian mereka tidak memberikan manfaat masa depan atau menimbulkan kewajiban masa depan apa pun kepada perusahaan.Oleh sebab it, analisis mengeluarkan pos ini dari neraca ketika melakukan analisis rasio. Menghitung Nilai Sekarang Aset dan Kewajiban Pajak Tangguhan Aset (kewajiban) pajak tangguhan mencerminkan potensi arus kas masa depan yang timbul dari pembalikan temporer.Namun, pembalikan ini dapat terjadi beberapa tahun kemudian, di mana nilai sekarang dampak arus kas akan jauh lebih kecil daripada yang tercatat pada neraca. Meramal Arus Kas dan Laba Masa Depan Pengungkapan pajak penghasilan berguna dalam peramalan arus kas masa depan. Kita perlu mempertimbangkan perbedaan tetap dan temporer dalam peralaman arus kas. Kebanyakan buku teks tentang penilaian merekomendasikan penggunaan tarif pajak wajib (saat ini 35%) dalam meramalkan laba atau arus kas masa depan. Tarif pajak ini kurang berguna dalam taksiran tarif ajak rata-rata perusahaan. Ini karena perusahaan mungkin memiliki perbedaan tetap yang dapat menurunkan 9atau dalam kasus yang jarang terjadi, menaikkan) tarif pajaknya. Karena ramalan laba (arus kas) perlu menggunakan tarif pajak rata-rata (dan bukan marjinal), tarif pajak efektif akan lebih berguna untuk tujuan ini.

17

Temporer (diukur oleh aset atau kewajiban pajak tangguhan) berguna dalam peramalan arus kas (tetapi tidak dalam peramalan laba). Adanya kewajiban (aset) pajak tangguhan dalam jumlah besar menunjukkan pembayaran pajak perusahaan dimasa mendatang kemungkinan akan lebih tinggi (lebih rendah) dari pada cadangan pajaknya. Menganalisis Perbedaan Tetap dan Temporer Analisis harus mengevaluasi alasan mengapa tarif pajak efektif berbeda dengan tarif pajak wajib dengan melihat komponen yang menyebabkan perbedaan tersebut. Khususnya, mengidentifikasi komponen tidak berulang yang mempengaruhi tarif pajak efektif untuk sementara waktu. Analisis harus mengevaluasi kemungkinan pembalikan penangguhan ini dan juga memperkirakan seberapa cepat pembalikan diharapkan akan terjadi. Manajemen Laba dan Kualitas Laba Penyisihan penilaian adalah sarana yang populer bagi manajemen laba. Analis seharusnya berhati-hati melihat setiap perubahan khususnya penurunan penyisihan penilaian, karena hal tersebut bisa jadi merupakan usaha untuk melakukan manajemen laba. Umumnya, banyak analis membandingkan laba GAAP dan laba kena pajak untuk mengevaluasi kualitas laba.

18

You might also like