Professional Documents
Culture Documents
oleh : AYU MUTIYA (0902132094) HENDRIKA DESWANTO (0902134910) TIFNAIE TANCELSIA (0902132088)
Fakultas Ekonomi
Universitas Riau
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senatiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah analisis aktivitas operasi. Tugas ini kami susun dengan tujuan untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah di universitas riau dan agar mahasiswa/i dapat lebih mendalami mata kuliah analisis laporan keuangan ini. Dalam pembuatan makalah ini, tentu masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii PENGUKURAN LABA ..................................................................................................... 4 Konsep Laba Pengulangan ................................................................................................... 4 Mengukur Laba Akuntansi ..................................................................................................... 4 Alternatif klasifikasi dan pengukuran laba............................................................................. 5 POS YANG TIDAK BERULANG .................................................................................... 5 Pos luar biasa.......................................................................................................................... 5 Operasi yang dihentikan ......................................................................................................... 6 Perubahan akuntansi ............................................................................................................... 7 POS KHUSUS .................................................................................................................... 8 PENGAKUAN PENDAPATAN ...................................................................................... 10 Panduan pengakuan pendapatan........................................................................................... 10 Analisis dampak pengakuan pendapatan.............................................................................. 12 BEBAN YANG DITANGGUHKAN .............................................................................. 12 Penelitian dan pengembangan .............................................................................................. 12 Biaya eksplorasi dan pengembangan pada insdustri pertambangan .................................... 13 KOMPENSASI TAMBAHAN UNTUK KARYAWAN ................................................. 14 Tinjauan atas kompensasi tambahan untuk karyawan ......................................................... 14 Opsi Saham Karyawan ......................................................................................................... 14 BIAYA BUNGA .............................................................................................................. 15 Penghitungan Bunga ............................................................................................................ 15 Kapitalisasi Bunga................................................................................................................ 15 Menganalisis Bunga ............................................................................................................. 15 PAJAK PENGHASILAN ................................................................................................. 15 Akuntansi Pajak Penghasilan ............................................................................................... 15 Analisis Pajak Penghasilan................................................................................................... 17
iii
2. Beban dan kerugian Beban merupakan arus kas keluar yang terjadi, arus kas keluar yang akan terjadi, atau alokasi arus kas keluar masa lalu yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung Kerugian merupakan penurunan asset bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan atau incidental suatu perusahaan.
Akuntansi pos luar biasa Untuk memenuhi persyaratan luar biasa, suatu pos harus memiliki sifat yang tidak lazim dan jarang terjadi, persyaratan-persyaratan tersebut didefinisikan sebagai berikut : 1. Sifat yang tidak lazim (unsual nature)
Suatu peristiwa atau transaksi tidak normal dan tidak berhubungan, atau hanya kebetulan berhubungan dengan aktivitas rutin dan umum perusahaan. 2. Jarang terjadi (infrequent occurrence)
Suatu peristiwa atau transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan akan terjadi dalam jangka pendek. Analisis pos pos luar biasa Pos luar biasa bersifat tidak berulang. Oleh karena itu, seorang analis akan mengeluarkan pos luar biasa ketika menghitung laba tetap. Pos luar biasa juga dikeluarkan dari laba ketika melakukan perbandingan antarwaktu atau antarperusahaan. Namun, meskipun pos luar biasa bersifat sementara, pos ini menghasilkan biaya atau keuntungan bagi perusahaan. oleh sebab itu, seorang analis harus memasukkan seluruh jumlah pos luar biasa ketika menghitung laba ekonomi. Pos luar biasa seringkali bersifat operasional. Namun demikian, pos ini berbeda dari pendapatan atau beban operasi karena tidak berulang.
kembali setelah mengeluarkan dampak operasi yang dihentikan dari pos yang menentukan laba dari operasi yang masih berlangsung. Kedua, keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan operasi yang dihentikan dilaporkan secara terpisah setelah dikurangi pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih berlangsung. Analisis operasi yang dihentikan Analisis berorientasi pada keputusan dan masa depan. Karena itu, untuk tujuan analisis, seluruh dampak yang dihentikan harus dikeluarkan dari laba berjalan dan masa lalu. Aturan ini berlaku tanpa meihat apakah tujuan analisis adalah menghitung laba ekonomi atau tetap atau menghitung laba operasi atau non operasi. Penyesuaian bersifat langsung untuk tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya karena perusahaan diwajibkan menyajikan kembali laporan laba rugi dan melaporkan laba atau rugi operasi yang dihentikan secara terpisah. Dengan memperhatikan kondisi keuangan suatu perusahaan, seorang analis harus mengeluarkan asset dan kewajiban operasi yang dihentikan dari neraca. Jumlah asset dan kewajiban pada umumnya diberikan dalam catatan kaki pengungkapan. Namun demikian, keuntungan atau kerugian kumulatif atas operasi yang dihentikan seharusnya tidak dikeluarkan dari ekuitas.
Perubahan akuntansi
Perusahaan dapat mengubah metode dan asumsi akuntansi yang mendasari laporan keuangan karena beberapa alasan. Terkadang metode akuntansi diubah karena adanya standar akuntansi baru. Pada kesempatan lain, metode dan asumsi akuntansi diubah untuk dapat mencerminkan perubahan aktivitas atau kondisi usaha secara lebih baik. Nanajer terkadang juga mengubah metode dan atau asumsi akuntansi untuk mempercantik laporan keuangan, khusus nya untuk tujuan manajemen laba. Standar akuntansi membedakan empat jenis perubahan akuntansi : 1. Perubahan prinsip akuntansi 2. Perubahan estimasi akuntansi 3. Perubahan entitas pelapor 4. Koreksi kesalahan
Pelaporan perubahan akuntansi Perubahan prinsip akuntansi terjadi ketika perusahaan berpindah dari satu prinsip yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. Akuntansi akrual membutuhkan estimasi beberapa hal, seperti masa manfaat asset, biaya garansi, keuangan persediaan, asumsi pension, dan piutang tak tertagih. Seluruhnya dapat disebut estimasi akuntansi. Estimasi akuntansi merupakan perkiraan yang didasarkan pada kondisi masa depan yang tidak diketahui. Karen itu, estimasi akuntansi dapat berubah. Analisis perubahan akuntansi Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seseorang analis ketika menganalisis perubahan akuntansi yakni : 1. Perubahan akuntansi berisifat kosmetik dan tidak memiliki konsekuensi arus kasbaik saat ini maupun masa depan. Artinya, kondisi keuangan perusahaan tidak berpengaruh oleh perubahan akuntansi. 2. Meskipun bersifat kosmetik, perubahan akuntansi terkadang dapat mencerminkan 3. Seorang analis harus waspada terhadap manajemen laba 4. Seorang analis harus menilai dampak perubahan akuntansi terhadap perbandingan lintas waktu 5. Seorang analis mungkin ingin mengevaluasi dampak perubahan akuntansi terhadap laba ekonomi dan laba tetap.
POS KHUSUS
Pos khusus mengacu pada transaksi dan peristiwa yang tidak lazim atau jarang terjadi, tetapi bukan kedua-duanya. Pos ini biasanya dilaporkan sebagai baris terpisah dalam laporan laba rugi sebelum laba dari usaha yang masih berlangsung. Sering kali, pos tidak rutin yang tidak memenuhi persyaratan untuk diklasofikasikan sebagai pos luar biasa. Penurunan nilai asset 1. Penurunan nilai asset jangka panjang Asset jangka panjang dinyatakan mengalami penurunan nilai jika nilai wajarnya lebih rendah dibandingkan nilai tercatat.
8
2. Penurunan nilai asset lain Selain penurunan nilai asset jangka panjang, perusahaan terkadang menghapus nilai asset lain, seperti piutang, persediaan, dan goodwill. Jika nilai persediaan dan piutang dapat ditentukan dengan tingkat akurasi yang layak, penghapusan nilai goodwill merupakan hasil penilaian sehingga terkadang bersifat subjektif Beban restrukturisasi Berbeda dengan penurunan nilai asset, beban restrukturisasi biasanya berhubungan dengan perubahan besar dalam usaha dan strategi. Restrukturisasi biasanya diikuti reorganisasi besar-besaran, termasuk divestasi unit usaha, penghentian perjanjian kontraktual, pengehntisn lini produk, perampingan karyawan, perubahan manajemen, dan penghapusan nilai asset yang sering kali bersamaan dengan investasi baru dalam bentuk pabrik, peralatan, dan tenaga kerja. Analisis pos khusus 1. Manajemen laba dan pos khusus Sebagian besar pos khusus, baik itu frekuensi maupun besarannya, merupakan pengurangan laba. Lebih jauh, proporsi perusahaan yang melaporkan pos-pos pengurang laba semakin meningkat. Kenaikan pos khusus ini semakin mencemaskan dan menjadi prihatian SEC 2. Penyesuaian laporan laba rugi Biaya yang dibebankan satu kali dapat mendistorsi pola dan tren secara serius. Penting bagi seorang analis untuk melakukan penyesuaian dalam menentukan dampak beban khusus, khususnya laba tetap. 3. Penyesuian pada neraca Salah satu focus utama standar penurunan nilai asset adalah neraca. Karena itu, berbeda dengan laba yang terdistorsi oleh biaya yang dibebankan satu kali, beban ini akan meningkatkan kemampuan neraca untuk mencerminkan realitas usaha dengan melaporkan asset yang mendekati nilai realisasi bersihnya.
PENGAKUAN PENDAPATAN
Pendapatan secara praktis didefinisikan sebagai arus masuk atau peningkatan nilai asset suatu perusahaan atau pengurangan kewajiban yang berasal dari aktivitas utama atau inti. Keuntungan adalah peningkatan asset bersih yang berasal dari transaksi sampingan atau incidental perusahaan.
ketidakpastian kemungkinan penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu perusahaan membuat penilaian, yang didasarkan pada kondisi yang ada, ketika tidak dapat memastikan kemungkinan tertegih piutang. Pengakuan pendapatan jika terdapat hak pengembalian Jika pembeli berhak mengembalikan, pendapatan diakui pada saat penjualan hanya jika persyaratan berikut ini terpenuhi. Secara substansial telah ditetapkan atau ditentukan pada tanggal penjualan Pembeli membayar penjual atau berkewajiban untuk membayar penjual. Kewajiban pembeli terhadap penjual tidak berubah meskipun terjadi pencurian atau kerusakan produk Pembeli memiliki substansi ekonomi terpisah dari penjual
10
Penjual tidak memiliki kewajiban yang sidnifikan atas kinerja masa depan yang terkait dengan penjualan. Pengembalian dapat diestimasi secara wajar Jika persyaratan diatas terpenuhi, pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan
akan diakui tetapi dikurangi untuk mencerminkan pengembalian dan beban terkait jika tidak terpenuhi, pengakuan pendapatan akan ditunda. Pendapatan waralaba Standar akuntansi mewajibkan para pemilik waralaba mengakui pendapatan komisi waralaba dari penjualan waralaba apad saat seluruh jasa atau kondisi material yang terkait dengan penjualan sebagian besar telah dilaksanakan atau dipenuhi oleh pemilik waralaba. Perjanjian pembiayaan produk Perjanjian pembiayaan produk merupakan perjanjian yang melibatkan perpindahan atau akuisisi persedian oleh sponsor yang pada hakekatnya merupakan salah satu cara untuk membiayai persediaan. Pendapatan kontrak Akuntansi untuk kontrak konstruksi jangka panjang untuk barang-barang seperti bangunan, pesawat terbang, kapal atau mesin berat memiliki masalah konseptual dalam penentuan pendapatan dan laba. GAAP mewajibkan perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian jika taksiran biaya untukmenyelesaikan suatu kontrak dan perkembangan dalam penyelesaian kontrak dapat diestimasi secara wajar. Pendapatan yang belum diterima Dalam kontrak pekerjaan jangka panjang-seperti kontrak jaminan produk dan kontrak pemeliharaan pernti lunak- pendapatan sering kali ditagih dimuka. Dalam kondisi seperti ini, pendapatan diakui secara proporsional sepanjang keseluruhan peiode kontrak. Dasar pemikiran dibalik akuntansi ini adalah meskipun pendapat direalisasi, pendapatan tidak dapat diakui sampai periode kontrak berakhir.
11
12
Gaji dan pengeluaran yang berhubungan dengan karyawan yang terlibat dalam aktivitas litbang Jasa yang diberikan pihak lain sehubungan dengan aktivitas litbang Alokasi biaya tidak langsung diluar biaya umum dan administrasi yang tidak secara langsung berhubungan dengan aktivitas litbang
Analisis penelitian dan pengembangan Analisis pengeluaran litbang sangat menantang. Pengeluaran ini sering kali memiliki nilai cukup besar sehingga mengharuskan dilakukannya penelaahan terhadap analisis dari laba berjalan dan masa depna suatu perusahaan. akuntansi penggeluaran litbang merupakan solusi mudah untuk fenomena yang rumit. Untuk menilai kualitas dan potensi niliai pengeluaran litbang, kita perlu mengetahui lebih sekedar beban litbang periodic. Kita menginginkan informasi tentang jenis penelitian yang dilakukan, pengeluaran litbang berdasarkan kategori kelayakan teknik, kelangsungan komersial, dan kemungkinan proyek dunia dan dan dievaluasi kembali secara berkala.
13
Implikasi analisis industri pertambangan beragam metode perlakuan biaya eksplorasi dan pengembangan yang berlaku untuk industri pertambangan menghalangi kita untuk membandingkan hasil
antarperusahaan.akuntansi pada industri ini akan terus memiliki keberagaman. Dua metode umum yang digunakan dan variasi metode tersebut dapat memberikan hasil yang sangat jauh berbeda. Banyak analisis lebih memillih akuntansi successful effort dari pada akuntansi full cost karena lebih baik dalam mengaitkan biaya dengan pendapatan dan lebih konsisten dengan praktik akuntansi yang berlaku saat ini.
Hak apresiasi saham(Stock Appreciation Rights-SAR) Merupakan ha katas sejumlah tertentu saham yang diberikan kepada karyawan.
14
Biaya Ekonomi dan Manfaat ESO Terdapat manfaat dan biaya ekonomi untuk ESO.Manfaat utama ESO adalah potensi kenaikan nilai perusahaan yang berasal dari dampak insentif terhadap prilaku karyawan. Akuntansi dan Pelaporan ESO Terdapat dua masalah akuntansi utama yang berhubungan dengan ESO:(1) dilusi laba per lembar saham(EPS) dan (2) pengakuan biaya opsi saham karyawan sebagai beban dalam laba berjalan.
BIAYA BUNGA
Penghitungan Bunga
Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk pendanaan melalui utang.Kesulitan akan timbul saat perusahaan mengeluarkan utang konversi atau utang dengan waran.
Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aset yang sedang dibangun atau diproduksi untuk digunakan sendiri oleh perusahaan.
Menganalisis Bunga
Akuntansi kapitalisasi bunga juga masih diperdebatkan.Beberapa analisis berpendapat bahwa bunga mencerminkan biaya periode dan tidak perlu di kapitalisasi.
PAJAK PENGHASILAN
Akuntansi Pajak Penghasilan
Perbedaan Temporer dan Tetap Kompleksitas akuntansi pajak penghasilan timbul arena aturan untuk menghitung laba kena pajak (untuk tujuan menghitung utang pajak) didasarkan pada peraturan pajak yang berlaku.Karena alasan tersebut, laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan sangat jauh berbeda dari laba kena pajak (taxable income), yang merupakan laba yang digunakan untuk menghitung kewajiban pajak menurut peraturan pajak.
15
Perbedaan antara laba pajak dan GAAP pada intinya terbagi dua, temporer dan tetap.Perbedaan temporer (temporary differences), seperti namanya, merupakan perbedaan yang bersifat sementara (temporer) dan diharapkan akan dibalik dimasa depan.Perbedaan tetap(permanent differences), seperti namanya, merupakan perbedaan yang bersifat tetap.Perbedaan tetap tidak diperhitungkan untuk laporan keuangan; sebagai gantinya , perbedaan ini diperhitungkan sebagai faktor tariff pajak efektif ( effective tax rate), yaitu tariff pajak actual yang dibayar oleh usaha sepanjang periode.Tarif pajak efektif dapat berbeda dari tarif pajak wajib ( statutory tax rate), yang besarnya saat ini 35% untuk perseorangan di AS karena perbedaan tetap. Pajak Tangguhan Perbedaan temporer dapat menyababkan laba kena pajak sangat jauh berbeda dari laba sebelum pajak yang dihitung berdasarkan GAAP.Oleh sebab itu, pembebanan kewajiban pajak actual tahun tersebut (yang dihitung menggunakan laba kena pajak) terhadap laba GAAP sebelum pajak melanggar prinsip dasar pengaitan akuntansi dan menghasilkan laba setelah pajak yang tidak stabil, bahkan tidak berarti.Untuk menghindari masalah ini, akuntan menggunakan alokasi antarperiode yang dikenal sebagai penyesuaian pajak tangguhan (deffered tax adjustment).Dasar penyesuaian pajak tangguhan adalah untuk dapat mengaitkan beban pajak periode dengan laba sebelum pajak yang dilaporkan menurut GAAP secara lebih baik.Dalam prosesnya, akuntansi pajak tangguhan menciptakan pos neraca yang pentin yang disebut asset pajak tangguhan (deffered tax assets) atau kewajiban pajak tangguhan (defferd tax liabilities). Arti kewajiban (Aset)Pajak Tangguhan Umumnya, kewajiban atau aset pajak tangguhan menunjukkan : Kewajiban pajak tangguhan:laba GAAP lebih tinggi daripada laba kena pajak di masa lalu; pembayaran pajak di masa lalu relative ( dilihat sebagai persentase dari laba GAAP)lebih tinggi Aset pajak tangguhan:laba GAAP lebih rendah daripada laba kena pajak di masa lalu;pembayaran pajak di masa lalu relatif ( dilihat sebagai persentase dari laba GAAP)lebih tinngi sehingga pembayaran pajak di masa depan diperkirakan akan relative(dilihat sebagai persentase dari laba GAAP )lebih rendah.
16
Akuntansi Pajak Tangguhan Akuntansi pajak tangguhan diatur oleh SFAS109.Seluruh aset tangguhan perlu dievaluasi untuk kemungkinan realisasinya.Penyisihan penilaian(valuation allowance)harus dibuat untuk mengurangi aset pajak tangguhan sampai sejauh apa aset tersebut dianggap memiliki kemungkinan besar (peluang lebih dari 50 %) tidak direalisasikan.Penghitungan penyisihan penilaian merupakan hal yang subjektif sehingga menjadi saran yang tepat bagi manajemen laba.
17
Temporer (diukur oleh aset atau kewajiban pajak tangguhan) berguna dalam peramalan arus kas (tetapi tidak dalam peramalan laba). Adanya kewajiban (aset) pajak tangguhan dalam jumlah besar menunjukkan pembayaran pajak perusahaan dimasa mendatang kemungkinan akan lebih tinggi (lebih rendah) dari pada cadangan pajaknya. Menganalisis Perbedaan Tetap dan Temporer Analisis harus mengevaluasi alasan mengapa tarif pajak efektif berbeda dengan tarif pajak wajib dengan melihat komponen yang menyebabkan perbedaan tersebut. Khususnya, mengidentifikasi komponen tidak berulang yang mempengaruhi tarif pajak efektif untuk sementara waktu. Analisis harus mengevaluasi kemungkinan pembalikan penangguhan ini dan juga memperkirakan seberapa cepat pembalikan diharapkan akan terjadi. Manajemen Laba dan Kualitas Laba Penyisihan penilaian adalah sarana yang populer bagi manajemen laba. Analis seharusnya berhati-hati melihat setiap perubahan khususnya penurunan penyisihan penilaian, karena hal tersebut bisa jadi merupakan usaha untuk melakukan manajemen laba. Umumnya, banyak analis membandingkan laba GAAP dan laba kena pajak untuk mengevaluasi kualitas laba.
18