You are on page 1of 18

Laporan Laboratorium Energi Alternatif

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

Oleh : KELOMPOK II Muh. Ridwan hidayat 442 08 016 IV D-4 ENERGI

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

2012
PERCOBAAN 4 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Umum Mengenal dan memahami perangkat pengujian sel surya. Memahami fungsi sel surya sebagai alat pengkonversi energi surya menjadi energi listrik. 2. Khusus Dapat menghitung efesiensi (performance) sistem sel surya tanpa beban, tegangan. Dapat menentukan karakteristik sistem sel surya dengan perlakuan terhadap variasi intensitas radiasi matahari. B. TEORI DASAR Energi matahari dapat dikonversi ke energi listrik secara langsung dengan menggunakan sel fotovoltaik.
Mata hari +
Sil iko n N tipe

Beban

Gambar 4.1 Solar sell dihubung ke suatu beban

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

Dengan demikian alat ini merupakan suatu alat pembangkit listrik kecil yang energinya diperoleh dari cahaya matahari. 1. Karakteristik Sel Fotovoltaik Dalam hal ini kita akan melihat secara mendetail karakteristik listrik sebuah solar sel dengan kondisi beban yang digunakan serta output yang dihasilkan dengan jumlah cahaya yang menerpa luasan sel fotovoltaik tersebut. Adapun parameter-parameter output tersebut: 1.1 Tegangan versus Arus Jika kita menggunakan suatu sumber energi listrik, maka perlu diketahui sifat-sifat tegangan dan arus terhadap perubahan beban. Untuk mengetahui karakteristik tegangan versus arus maka solar sel dirangkai seperti pada gambar dibawah ini.
A

PL = V . I

Gambar 4.2 Contoh salah satu rangkaian tegangan versus arus

Dengan memberikan penyinaran yang kira-kira sama dengan nilai intensitas radiasi sinar matahari maksimum diatas permukaan bumi (100/cm2).

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

Dengan demikian dapat diperoleh kurva seperti berikut ini: A rus (A )

2,7 2,4 2,1 1,8 1,5 1,2 0,9 0,6 0,3 0 3 6 9


Tegangan (V) Gambar 4.3 Kurva tegangan versus arus solar cell Pada kurva tersebut di atas dapat dilihat bahwa tegangan turun sangat lamban, akan tetapi arusnya bertambah cepat, ini berlanjut sampai mencapai titik B kurva yang sering disebut titik lutut kurva. Jika dilanjutkan akan menurunkan resistansi beban, maka tegangan akan semakin turun, tetapi kuat arus akan hampir konstan pada waktu resistansi beban mencapai 0, tegangan juga akan 0. 1.2 Daya Setelah dibahas karakteristik sel fotovoltaik, maka sel fotovoltaik ini akan dikondisikan dimana sel dapat memberikan daya yang maksimum kepada beban. Sebuah sel fotovoltaik hanya mampu menghasilkan daya listrik yang kecil, untuk keperluan aplikasi, maka harus disesuaikan dengan daya yang harus diperoleh dari sel fotovoltaik yang tidak dapat diatur daya keluarannya. Daya adalah hasil kali antara tegangan dengan arus agar daya sel yang diberikan terhadap beban besar maka tegangan dan arus yang timbul nilainya harus maksimum maka dapat dilihat bahwa daya yang diberikan pada beban akan maksimum apabila dioperasikan pada titik lutunya (pada titik B) dari tegangan dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 4

12

15

18

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

arus. Sebelum menentukan efesiensi dari pada solar sel maka dicari dengan menggunakan metode sebagai berikut : Pin = G . A G A Pout = V . I V I 1.3 (watt) = Intensitas radiasi matahari (watt/m2) = Luasan sel fotovoltaik (m2) (watt) = Tegangan output sel fotovoltaik (volt) = Arus output sel fotovoltaik (ampere) Dimana : Pin = Daya input sel fotovoltaik (watt)

Dimana : Pout = Daya output sel fotovoltaik (watt)

Intensitas Radiasi Matahari Dalam melakukan pengoperasian sel fotovoltaik tak selamanya berlaku

ideal, disebabkan karena intensitas radiasi matahari yang diterima oleh sel fotovoltaik sehingga demikian kita harus mengetahui karakteristik output sel terhadap intensitas radiasi mataharinya yang berbeda-beda.
,$
: :P : :P

: :P

: :P

99

Gambar 4.4 Sel fotovoltaik terhadap intensitas Gambar memperlihatkan daya output sel fotovoltaik terhadap intensitas radiasi matahari yang berbeda-beda. Pada sebelah kiri lutut kurva tersebut hampir sama dengan kurva di atasnya, karena daya output sebanding dengan arusnya. Oleh

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

karena itu kurva-kurva mempunyai bentuk yang mirip kecuali pada intensitas matahari yang rendah sekali. 1.4 Efesiensi Konversi Sel Fotovoltaik Efesiensi yang diperoleh dari praktek akan bergantung dari proses dan bahan pembuatannya. Efesiensi sel fotovoltaik didefenisikan sebagai hasil perbandingan antara daya output dan daya input serta radiasi matahari yang mengenai sel. Berikut ini adalah persamaan yang digunakan secara matematik. = Pout x 100 % Pin

Dimana : = Efesiensi (%) Pin= Daya input sel fotovoltaik (watt) Pout = Daya output sel fotovoltaik (watt) Sel fotovoltaik (solar sel) merupakan suatu alat yang dapat mengkonversi energi listrik arus searah, solar sel ini terbuat dari bahan semikonduktor, antara lain silikon dan germanium yang mana bersifat sebagai konduktor yang baik serta isolasi yang baik. Bila cahaya matahari yang berupa energi foton datang mengenai sisi permukaan lebih besar dari pada energi celah atau gap yang memisahkan pita valensi dan pita konduksi melalui junction P-N, maka hole yang berada pada sistem tipe P bergerak ke sisi tipe N. Jika energi foton yang diterima dan diserap cukup besar maka hole akan tertahan di sisi tipe N, sehingga mengakibatkan perbedaan tegangan antara kedua sisi tersebut (sisi tipe P dan sisi tipe N). Bila sisi P dan N dari semikonduktor dihubungkan dengan suatu beban tersebut sehingga dengan demikian diperoleh energi listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

C. ALAT DAN BAHAN 1. Panel sel fotovoltaik 2. Pyranometer 3. Voltmeter 4. Amperemeter 5. Tahanan geser 6. Kabel D. PERANGKAT (KOMPONEN) SISTEM SEL SURYA 1. Solar Cell Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.

Gambar 4.5 Skema PLTS Sederhana

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

Spesifikasi : Merk : Solarindo (Indonesia) dan Renewable Energy Sources (belanda) Dimensi : (Solarindo : P=102,5 cm, L=40cm = 0,41 m2) dan (R&S : P=93 cm, L=41cm = 0,381 m2). Nominal Peak Power Open-Circuit Voltage Short-Circuit Current Voltage of Max. Peak Power Current of 14 Volt 2. Pyranometer Pyranometer merupakan alat pengukur intensitas cahaya matahari, cara penggunannya sensor dihadapkan ke arah matahari, setelah itu akan terbaca nilai digital pada layar lcd pyranometer. : 40 W : 20,3 V : 2,7 A : 16 V : 2,6 A

Gambar 4.6 Pyranometer dan sensornya.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

E. DIAGRAM RANGKAIAN

Intensitas Radiasi Matahari, (G)

Panel Sel Surya, (A)

A Amperemeter V Voltmeter Tahanan Geser

Gambar 4.5 Diagram rangkaian percobaan F. LANGKAH KERJA 1. Menyediakan dan memeriksa semua peralatan yang digunakan 2. Membuat rangkaian percobaan seperti diagram rangkaian. 3. Mencatat besarnya intensitas matahari yang mengenai panel. 4. Mengukur besar tegangan dan arus.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

HASIL PERCOBAAN 1. Percobaan Tanpa beban 1.1 Solar Cell Merk Solarindo Tabel 4.1 Hasil Percobaan Solar Cell Tanpa Beban No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1.2 Solar Cell Merk R&S Tabel 4.2 Hasil Percobaan Solar Cell Tanpa Beban No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Waktu V (V) I (A) Ir (W/m2) Keterangan Waktu V (V) I (A) Ir (W/m2) Keterangan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

10

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

2. Percobaan Berbeban 2.1. Solar Cell Merk Solarindo Tabel 4.3 Hasil Percobaan Solar Cell Berbeban No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Solar Cell Merk R&S Tabel 4.4 Hasil Percobaan Solar Cell Berbeban No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu V (V) I (A) Ir (W/m2) Keterangan Waktu V (V) I (A) Ir (W/m2) Keterangan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

11

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

Solar Cell Merek R&S dan Solarindo Terhubung Seri Tabel 4.5 Hasil Percobaan Solar Cell Berbeban Terhubung Seri No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2.2. Solar Cell Merek R&S dan Solarindo Terhubung Paralel Tabel 4.6 Hasil Percobaan Solar Cell Berbeban Terhubung Paralel No Waktu V (V) I (A) Ir (W/m2) Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Catatan : Dimensi Solar Cell Solarindo, Panel 1 (P=102,5 cm, L=40cm) Dimensi Solar Cell R&S, Panel 2 (P=93 cm, L=41cm) Waktu V (V) I (A) Ir (W/m2) Keterangan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

12

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

1. Percobaan Berbeban 2.1. Solar Cell Merk Solarindo

Grafik 4.3 Hubungan antara waktu terhadap intensitas radiasi matahari (Irad) dengan.

Grafik 4.4 Hubungan antara waktu terhadap daya input (Pin) dan daya output (Pout).

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Daya Output, Pout [Watt]

13

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

Grafik 4.5 Hubungan antara waktu terhadap efisiensi sistem (sis). 2.2. Solar Cell Merk R&S

Grafik 4.6 Hubungan antara waktu terhadap intensitas radiasi matahari (Irad).

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

14

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

Grafik 4.7 Hubungan antara Daya Input (Pin) dan Daya Output (Pout) terhadap Waktu.

Grafik 4.8 Hubungan antara waktu terhadap efisiensi sistem (sis)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Daya Output, Pout [Watt]

15

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

2. Solar Cell Merk R&S dan Solarindo terhubung Seri

Grafik 4.9 Hubungan antara waktu terhadap intensitas radiasi matahari(Irad).

Grafik 4.10 Hubungan antara waktu terhadap daya input (pin) dan daya output (pout).

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Daya Output, Pout [Watt]

16

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

Grafik 4.11 Hubungan antara waktu terhadap efisiensi sistem (sis). 3. Solar Cell Merek R&S dan Solarindo Terhubung Paralel

Grafik 4.12 Hubungan antara waktu terhadap intensitas radiasi matahari (Irad).

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

17

Laboratorium Energi Alternatif 016

442 08

Grafik 4.13 Hubungan antara waktu terhadap daya input (pin) dan daya output (pout).

Grafik 4.14 Hubungan antara waktu terhadap efisiensi sistem (sis).

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Daya Output, Pout [Watt]

18

You might also like