You are on page 1of 28

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.

Kuningan MENUJU KABUPATEN KUNINGAN SEHAT TAHUN 2013

LATAR BELAKANG Dalam rangka otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah kabupaten/kota perlu menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat. Pelaksanaan kegiatan

Kabupaten/Kota sehat telah dicanangkan Mendagri tanggal 26 Oktober 1998 dan diperkuat dengan pencanangan pembangunan berwawasan kesehatan oleh Presiden RI tanggal 1 Maret 1999. Untuk mendorong/memotivasi berkembangnya Kabupaten/Kota sehat dilakukan penilaian penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat, berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri (Permendagri) dan Menteri Kesehatan Nomor.34 Tahun tentang 2005 (34/2005), Penyelenggaraan

Nomor.1138/MENKES/PB/VIII/2055 Kabupaten/Kota Sehat

Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang

terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah. Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota selaku Tim Pembina guna mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat. Untuk mewujudkan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat perlu dukungan kualitas lingkungan fisik, sosial, perubahan perilaku masyarakat melalui peran aktif masyarakat dan swasta serta pemerintah secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan. Tatanan Kabupaten/Kota Sehat dikelompokkan berdasarkan kawasan dan permasalahan khusus, terdidi dari : 1. 2. 3. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum. Kawasan Sarana lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi. Kawasan Pertambangan Sehat. 1

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kawasan Hutan Sehat. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat. Kawasan Pariwisata Sehat. Katahanan Pangan dan Gizi. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri. Kehidupan Sosial Yang Sehat.

TUJUAN Tercapainya kondisi Kabupaten/Kota untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja bagi warganya dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain, sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktivitas dan perekonomian masyarakat.

SASARAN 1.Terlaksananya Program Kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan kebutuhan masyarakat, melalui pemberdayaan Forum yang disepakati masyarakat. 2.Terbentuknya Forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak swasta, serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam mewujudkan sinergi pembangunan yang baik. 3.Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya, serta perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di Kabupaten/Kota tersebut secara mandiri. 4.Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk meningkatkan produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi iebih baik.

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan GAMBARAN UMUM

TUPOKSI TIM PEMBINA TATANAN PARIWISATA SEHAT Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2008, kedudukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merupakan unsur pelayanan terhadap masyarakat, dalam hal ini selaku penanggung jawab tatanan kawasan pariwisata sehat yang memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut : 1. Menyiapkan data dan informasi tentang keadaan dan perkembangan, sasaran serta cakupan program tatanan pariwisata sehat. 2. Menganalisis masalah dan kebutuhan serta menetapkan alternatif

pemecahan masalah bersama Tim Pembina dan Forum Kab. Sehat. 3. Menyusun rencana tindak lanjut terhadap pemecahan masalah. 4. Melakukan pemantauan dan bimbingan teknis pengelolaan program tatanan pariwisata sehat dalam bentuk fasilitasi proses. 5. Menginformasikan masalah yang dihadapi berdasarkan hasil pemantauan kepada tim, forum dan instansi/lembaga yang terkait dalam rangka pemecahan masalah.

SUMBER DAYA Sumber daya yang menjadi modal dalam pembangunan kepariwisataan meliputi: 1. Luas wilayah dan letak geografis. Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat yang terletak di ujung sebelah timur dan berbatasan langsung dengan sebelah utara Kabupaten Cirebon, selatan Kabupaten Ciamis dan Cilacap, sebelah barat Kabupaten Majalengka dan sebelah timur Kabupaten Brebes. Kabupaten Kuningan memiliki luas daratan 119.571 hektar terdiri dari 32 kecamatan, 15 kelurahan dan 361 desa Letak astronomisnya adalah terletak pada titik 108,23-108,47 derajat Bujur Timur, dan 6,47-7,12 derajat Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 450-650 Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat 3

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan M dari permukaan laut (dml).

2. Sumber daya alam. Secara geologis daerah Kabupaten Kuningan dapat dikelompokan sebagai berikut; Kelompok bagian utara, pengaruh dari gunung Ciremai tanahnya subur dan baik untuk areal pertanian Kelompok bagian selatan, merupakan daerah niocome sedimentary facies, sebagian kecil pliocome sedimentary, dan sebagian lagi gabro yang tandus, sehingga tanahnya kurang subur. Gunung Ciremai merupakan satu-satunya gunung berapi yang masih aktif di Kabupaten Kuningan, dengan ketinggian puncaknya 3.072 meter dml, dan merupakan gunung tertinggi di Jawa barat. Iklimnya termasuk iklim tropis dan bervariasi antara 15 derajat celcius sampai 25 derajat celcius, dengan curah hujan cukup besar antara 2.000-3.000 mm kubik per- tahun.

3. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam. Penduduk Kabupaten Kuningan cukup besar dan beragam baik budaya dan adat istiadat serta dialek yang merupakan modal dasar yang besar bagi pengembangan pariwisata. Aneka seni dan jenis makanan juga merupakan potensi daya tarik menjadikan Kabupaten Kuningan sebagai daerah tujuan wisata yang unik. Penduduk Kabupaten Kuningan per-31 Desember tahun 2011

berdasarkan hasil sensus Disdukcapil berjumlah 1.281.787 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Kuningan yaitu sebanyak 112.109 orang dan terendah terdapat di Kecamatan Subang yaitu 2.096 orang. Sedangkan jumlah penduduk laki-laki 654.230 orang dan perempuan berjumlah 627.557 orang. 4. Stabilitas keamanan Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat 4

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan Pada saat ini stabilitas keamanan sangat perlu dijaga oleh berbagai pihak termasuk pemerintah, masyarakat pihak lain yang sangat mendambakan ketenangan dan rasa aman dalam melakukan wisata.

5. Komitmen politik dari pemerintah Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kuningan, dan menjabarkannya dalam bentuk prioritas pembangunan yang akan ditempuh Kabupaten Kuningan tahun 2011, yaitu pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan daerah.

6. Keberhasilan pembangunan Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak yang positif dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan. Prasarana dan sarana yang semakin baik, telah memberikan kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan di Kabupaten Kuningan. Keberhasilan dapat dilihat dari dampak positif yang tidak dapat diukur seperti: Semakin meningkatnya seni dan budaya daerah. Semakin meningkatnya sadar wisata dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata. Semakin dikenalnya objek dan daya tarik wisata baik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara

7. Sumber daya pariwisata dan budaya Kondisi potensi sumber daya pariwisata dan budaya yang menjadi modal dalam pembangunan di wilayah Kabupaten Kuningan adalah sebagai berikut : Jumlah potensi dan objek wisata Jumlah hotel (bintang 3 buah, melati 34 buah) Jumlah rumah makan Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat : 38 buah : 37 buah : 45 buah 5

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan Jumlah rumah makan berfasilitas hiburan (RMBH) Jumlah organisasi seni Jumlah seni dan tradisi Jumlah produk kuliner Jumlah outbond Jumlah biro perjalanan wisata Jumlah sanggar seni Jumlah situs : 14 buah : 353 buah : : : : : 9 jenis 7 jenis 5 tempat 4 biro 7 buah

:141 buah

Jumlah sumber daya aparatur pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan sebanyak 129 orang yang terdiri atas: a. b. Struktural (daerah:66 orang, pusat 7 orang) Fungsional : Pamong budaya : 20 orang Penerjemah Arsiparis : 2 orang : 1 orang : 23 orang : 73 orang

Jumlah c. Juru pelihara : Pusat Provinsi Daerah : 7 ( kontrak) : 2 ( kontrak)

: 24 (sukwan/honorer) : 33 orang

Jumlah

KEBIJAKAN a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. b. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. c. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. d. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor

PM.04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata. Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat 6

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan e. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. f. g. Perda Nomor 7 Tahun 2006, tentang Pengelolaan Museum,Kepurbakalaan, Kesejarahan, dan Nilai Tradisional. h. Perda Nomor 7 Tahun 2009, tentang RIPPDA. i. Keputusan Bupati Kuningan Nomor 440/KPTS.333Kesra/2008, Tanggal 9 Oktober 2008, tentang pembentukan Tim Pembina Kabupaten Sehat Kabupaten Kuningan. j. Keputusan Bupati Kuningan Nomor 440/KPTS.332-Kesra/2008, 9 Oktober 2008 tentang Pembentukan Forum Kabupaten Sehat. PRESTASI DAN PENGHARGAAN BIDANG PARIWISATA DAN

KEBUDAYAAN
NO 1 1. 2. 3. 4. NAMA PENGHARGAAN 2 Juara I pada acara pertunjukan Gong Show Trans TV yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Juara III pada Festival Calung Tingkat Jawa Barat di Banjar yang dipentaskan oleh Pamong Budaya Disparbud. Juara Favorit pada Festival Musik Kolaborasi di Garut yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Penghargaan KADIN Award dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI sebagai buah dari Kemitraan dalam setiap kegiatan kerja bupati yang ada kaitannya dengan dunia usaha, perdagangan umum, pertanian, perindustrian, pertambangan, pariwisata dan bidang usaha lainnya yang melibatkan Kadin Juara II Gerak Jalan pada acara HUT KORPRI ke-36, peserta tim kreatif Disparbud. Juara I parade gamelan tingkat anak di Jogjakarta yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Juara Umum Festival Seni Pertunjukan di Dago Bandung yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Juara Favorit Festival Musik Kolaborasi Etnis di Garut yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Juara III kebersihan lingkungan antar SKPD se-Kabupaten Kuningan. Juara II Kirab Budaya Ciayumajakuning pada acara gebyar hari jadi kota Cirebon ke-642 Juara II Wakil Jajaka Pinilih Jawa Barat (Sdr.Agis Madriadi) Juara II lomba Karaoke pada acara HUT KORPRI ke-40 (Sdr. Iman Nugraha) Juara II pada acara Festival Tari Anak tingkat Jawa Barat di Lembang bandung yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. TAHUN PENERIMAAN 3 2009 2009 2009 2010

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2012

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


14. Juara II pada acara Parade gamelan tingkat anak seDIY,Jawa, dan Jabar di Gedung Sanatadarma Jogjakarta yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. 2012

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan INSTRUMEN VERIFIKASI UMUM

Propinsi Kabupaten Nama forum Nama ketua forum Alamat

: JAWA BARAT : KUNINGAN : KABUPATEN SEHAT KUNINGAN ASRI : Dra. Hj. TUTI RUSILAWATI, MM : JL. ARUJI KARTAWINATA NO.21- KUNINGAN Telepon HP & Kantor: 0232-871149

Nama walikota/bupati Alamat kantor

: H. AANG HAMID SUGANDA, S.Sos : Jl. SILIWANGI NO. 88 KUNINGAN Telepon HP & Kantor: 0232-871045 PERMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA UMUM KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI

Tatanan

: PARIWISATA SEHAT : HUTAN SEHAT : INDUSTRI DAN PERKANTORAN SEHAT : TERTIB LALULINTAS DAN PELAYANAN TRANSPORTASI

: PERTAMBANGAN SEHAT : KETAHANAN PANGAN DAN GIZI : KEHIDUPAN SOSIAL YANG SEHAT Tatanan yang diambil : 1. PERMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA UMUM 2. KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI 3. PARIWISATA SEHAT 4. HUTAN SEHAT Jumlah Kecamatan : 32 KECAMATAN

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan Jumlah Kec yg mengikuti program Penanggungjawab tatanan Alamat Kantor Alamat Email Alamat Blog : 12 KECAMATAN

: DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN : Jln. Raya Cilowa No.40 A Kramatmulya-Kuningan 45553

: sub.program_disparbudkng@yahoo.co.id : www.wisata-kuningan.blogspot.com

KHUSUS
1. LOKUS (CALON) Gedung Perundingan Linggarjati Alamat Telepon/Fax Email Jarak dari pusat kota Dibangun tahun Luas lahan Status tanah Petunjuk kearah tujuan Pengelola Harga Tiket Masuk Hari Libur Jam Buka Pemandu Wisata Daya Tarik Fasilitas Jumlah Tenaga Kerja

Pendidikan

: Jl. Naskah Linggarjati No. 106 Desa Linggarjati Cilimus : (0232) 615379 : : 17 km : 1930 : 20.070 m2 : Milik Pemerintah : Ada : Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Kuningan : : : 7.30 WIB : Ada, 8 orang : Gedung Perundingan Linggarjati : Auditorium, WC, warung, musala, tempat parkir : 10 orang terdiri dari : - Pria : 9 orang - Wanita : 1 orang : - Lulusan SD : 1 orang - Lulusan SMP : 3 orang - Lulusan SMA : 5 orang - Lulusan S1 : 1 orang

Pada tahun 1918, diatas tanah yangkini berdiri gedung bersejarah Linggarjati terletak sebuah gubuk milik ibu JASITEM, seorang janda dan menghuni gubuk seorang diri. Suatu saat, dating seorang Belanda bernama Tuan Tarsana dari pabrik gula Tersana Babakan Sindang laut. Ia jatuh cinta pada ibu Jasitem dan menikahinya. Kira0kira tahun1921, dibangun rumah setengah tembok (semi permanen). Beberapa waktu kemudian, nyonya dan tuan Tersana itu pindah ketempat Tuan Tersena bekerja, sedangkan rumah dan tanahnya dijual kepada seorang Belanda bernama VAN OST DOOM, ia terkenal dengan nama panggilan Tuan Van Ost.

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

10

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


pada tahun 1930, rumah tersebut diperbesar dan dipermanenkan oleh pemiliknya yang baru dan dikontrakkan kepada rekannya tuan Heiker. Sejak tahun 1935, rumah itu diubah setatusnya menjadi sebuah hotel dan di beri nama Hotel Restoornd. Hotel tersebut makin lama makin maju serta banyak dikunjungi oleh para turis dari luar daerah dan para pegawainya makin lama makin bertambah, diantaranya : 1. Bapak Wangsa Angka; 2. Bapak Jaya Santor; 3. Bapak Wangsa Patrum; 4. Ibu Nani. Pada tahun 1942, Jepangdatang menjajah Indonesia, semua orang Belanda yang ada di Indonesia ditawan dan rumah-rumahnya ditempati oleh bala tentara Jepang yang pada saat itu disebut DAI NIPPON . Hotel Restoond diambil alih oleh Jepang, dan namanya diganti dengan nama HOTEL HOKAIKY RIOKAY, para pegawainya berjumlah 18 orang diantaranya : 1. Sadiman; 2. Emon; 3. Sukarta; 4. Hada; 5. Saha Umar dan lain lain Setelah Indonesia merdeka pada tehun 1945, hotel ini diambul alih oleh pemerintah RI, kemudian pengelolaannya dibawah pengawasan Keresidenan Cirebon. Tetapi setatusnya tetap hotel, bahkan dijadikan cabang hotel Ribring Cirebon, namanya diganti jadi Hotel Merdeka. Pada tahun 1946, Linggarjatidijadikanmarkas TKR Devisi II GUNUNG JATI yang pada waktu itu dipimpin oleh JAENAL ASIKIN YUDADI BRATA, beliau berasal dari Jatiwangi maka gedung-gedung bekas milik Negara dipakai markas TKR, tidak terkecuali Hotel Merdeka. Sejak saat itulah gedung tidak lagi berfungsi sebagai Hotel. Masih pada tahun 1946, digedung trsebut terjadi perundingan antara pihak penjajah Belanda yang ingin kembali berkuasa dengan pihak RI. Perundingan itu terkenal dengan PERUNDINGAN LINGGARJATI Dalam perundingan ini melahirkan sebuah naskah hasil perundingan antara pemerintah RI dengan pihak Belanda. Sehingga tempat perundingan mendapat julukan GEDUNG NASKAH. Jalanya perundingan diawasi oleh Komisi Tiga Negara (KTN) yang dipimpin oleh LORD KILLEARN dari Inggris, delegasi Indonesia dipimpin oleh SUTAN SYAHRIR dan delegasi Belanda dipimpin oleh SCHRERMERHORN. Perundingan berjalan selama tiga hari tiga malam. Tempat gedung perundingan itu maupun temapat tinggal Syahril (kini dipakai gudang mesium) dijaga ketat oleh TKR sehingga perundingan berjalan dengan tertib dan aman. Adapun tempatmenginap para delegasi selama perundingan berjalan diatur sebagai berikut : - Delegasi Belanda menginap di Cirebon diatas kapal; - Delegasi Indonesia menginap di Cirebon , di kantor Keresidenan Cirebon; - Delegasi Inggris menginap di gedung Naskah Linggarjati. Yang menjadi residen pada waktu itu bernama HAMDANI, Sebelum perundingan dimulai, diadakan siding pleno, bertempat di rumah kediaman Sutan Syahrir. Acara persidangan dibuka oleh Sutan Syahrir dan sebagai sekertarisnya Ny. Maria Ulfah Santoso. Pada waktu perundingan berlangsung, Presiden Soekarno tidak turut serta, beliau hanya hadir dalam pembukaan sidang pleno. dirumahSutan Syahrir

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

11

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


selama jam. Sebelum itu,beliau mengadakan pembicaraan khusus dengan Lord Killearn bertempatditempat penginapan Lord Killearn di Gedung naskah, kemudian beliau pulang lagi ke penginapannya di kantor Kabupaten Kuningan dan keesokan harinya berangkat ke Cirebon. Pada waktu acara penutupan sidang, diadakan resepsi bertempat dirumah Sutan Syahrir, Presiden pun bersama-sama dengan semua mentri menghadirinya. Adapun para peserat perundingan dari tiap-tiap Delegasi ialah : a. Delegasi Indonesia : 1. Sutan Syahrir 2. Soesanto Tirtoprojo 3. Mr. Muhamad Rum 4. Dr. Ny. Maria Ulfah santoso b. Delegasi Belanda : 1. Prof. Schermrhorn 2. Dr. Van Boer 3. Van Poll 4. Van mook c. Inggris ; lord Kellearn, sebagai coordinator. Setelah perundingan berakhir, dilanjutkan makan-makan di rumah Sutan Syahrir. Hasil perundingan di Gedung Naskah dirumuskan kembali dalam acara makan-makan tersebut. Pada tahun1949, terjadialah AKSI MILITER BELANDA KEDUA. Gedung naskah yang dahulu dipergunakan dalam pelaksanaan perundingan, diduduki militer Belanda. Bahkan barang-barangya pun habis diawa oleh tentara Belanda yang mengundurkan diri dari persada Indonesia serta kekuasaan atas wilayah RI kembali ketangan pemerintah RI. Maka Gedung Naskahpun kembali ketangan pemerintah kita dalam keadaa kosong dan rusak sama sekali. Pada tahun 1965 s.d. 1975 gudung ini digunakan sebagai gedung SD Linggarjati yang tidak memiliki gedung sekolah karena dibakar oleh tentara Belanda. Pada tahun1965, tersiar kabar bahwa Gedung Naskah ini akan dipugar, pada waktu itu pernah dialkukan peletakan batu pertama ole Ny. Aminah Hidayat dari Jakarta tetapi Pelaksanaannya tidak ada. Pada tahun 1970, dilakukan peletakan batu pertama untuk kedua kalinya oleh pihak Hotel DUTA INDONESIA dari Jakarta, tetapi kali ini memenuhi kegagalan. Pada tahun 1975, dating Pak hatta (almarhum) bersama-sama Ibu Syahrir beserta rombongan, dalam kunjungannya almarhummeriwayatkan Sejarah Kemerdekaan dengan penuh semangat dan rasa haru. Akhirnya beliau mengemukakan bahwa Gedung Naskah adalah salah satu TONGGAKSEJARAH kemerdekaan RI. Oleh karea itu gedung ini diputuskan akan dipugar oleh PERTAMINA. Sebelum mengadakan rehabilitasi Gedng Naskah, terlebih dahulu pihak Pertamina membangun Gedung Sd dengan konstruksi beton bertulang terdiri dari enam ruang belajar, sebuah ruangan kantor Guru/Kepala Sekolah, dan sebuah unit WC lengkap dengan segala mebelernya yang serba mewah. Tetapi, pertamina pun memenuhi kegagaln. Pemugaran akhirnaya dilaksanakan oleh Departemen P&K secar bertahap. Tahap I : Dilaksanakan pemugaran gedung induk; Tahap II : Dilaksanakan pemugaran bagian-bagian gedung yang telah musnah, Termasuk dua unit garasi;kesemuaanya ini dibangun menurut bentuk dan warna aslinya;

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

12

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


Tahap III : Dilaksanakan pembuatan tanam, tempat parker dan pemugaran

lingkungan gedung naskah tersebut; Tahap IV : Alat-alat yang tidak ditemukan, dibuat duplikatnya yang sesuai dengan aslinya.

Gedung Perundingan Linggarjati, seperti diketahui bahwa berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I nomor 133/M/1988, Gedung Naskah Linggarjati telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya sesuai dengan undang-undang nomor 5 tahun 1992 yang telah di ubah menjadi undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Monument Linggarjati memiliki makna penting bagi Indonesia dan Negeri Belanda karena adanya kedekatan emosional kedua bangsa terhadap peristiwa-peristiwa yang terkait didalamnya terlepas dari perbedaan kepentingan masing-masing ketika itu. Dalam konteks itu pula sejarah mengajarkan bahwa berhubungan baik dan saling menghargai antar bangsa jauh lebih penting untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Sebagai situs bersejarah, gedung Linggarjati tentu saja dapat dikembangkan untuk berbagai tujuan baik untuk kebudayaan maupun kepariwisataan.

Salah satu bangunan yang menjadi saksi sejarah Republik Indonesia adalah Gedung Perundingan Linggarjati yang berlokasi di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus di kaki Gunung Ciremai bagian tenggara, 17 km dari pusat Kota Kuningan ke arah utara atau 26 km dari Kota Cirebon ke arah selatan. Pada tanggal 10 sampai 13 Nopember 1949 berlangsung perundingan bersejarah antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda. Perundingan tersebut merupakan upaya perjuangan Indonesia melalui jalur diplomasi untuk mendapatkan kedaulatan bangsa. Bentuk asli bangunan masih dipertahankan, beberapa benda atau replika benda yang dipergunakan pada masa perundingan dapat disaksikan di dalam rumah yang kini berfungsi pula sebagai museum. Sarana penunjang yang tersedia, yaitu warung-warung jajanan yang siap menyajikan makanan khas Kuningan, kios cinderamata, musholla, toilet umum dan areal parkir yang luas. Dan ruang audiotorium.

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

13

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

ODTW Waduk Darma Waduk Darma berjarak 12 km ke barat daya Kota Kuningan atau 47 km dari Kota Cirebon. Terletak di lintasan jalan raya Cirebon-Kuningan-Ciamis sehingga mudah dijangkau. Waduk yang termasuk wilayah Kecamatan Darma ini berfungsi sebagai bendungan irigasi dengan luas areal 425 Ha dan kapasitas genangan air maksimum 39.000.000 m dan dengan keindahan alam yang mengelilinginya Waduk Darma menjadi salah satu daya tarik wisata yang mempesona. Pengunjung dimanjakan dengan fasilitas rekreasi yang dapat dinikmati bersama keluarga, seperti perahu motor yang akan mengantar pengunjung mengitari waduk, taman bermain anak-anak, flying fox, mini train dan areal perkemahan. Sarana penunjang pun tersedia di Waduk Darma, yaitu warungwarung jajanan yang siap menyajikan makanan dan minuman khas Kuningan, kios cinderamata, musholla, toilet umum dan areal parkir yang luas. Pada saat-saat tertentu digelar pentas seni di panggung kesenian Waduk Darma.

Alamat Telepon Email Jarak dari pusat kota Dibangun tahun Luas lahan

: Desa Jagara Kecamatan Darma : (0232) 8880193 : : 12 km : 1958 : 4,25 ha

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

14

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


Status tanah Petunjuk kearah tujuan Pengelola Harga Tiket Masuk Dewasa Anak-anak Sepeda Motor Bus/Truk Non Bus Outbond Minitrain Perahu Villa : Standar Duluxe family : Pemkab Kuningan : Ada : PDAU Kab. Kuningan : Hari Biasa (Rp) 4000,00 1000.00 6000.00 2000.00 10.000,00/orang 220.000,00 330.000,00 440.000,00

Hari Libur (Rp) 5000.00 1000.00 6000.00 2000.00 10.000,00/orang 320.000,00 430.000,00 540.000,00

Kendaraan :

Hari Libur : Jam Buka : 24 jam Pemandu Wisata : Ada, 2 orang Tim Penyelamat : Ada, 1 orang Kompepar : Ada Prasarana : Ada Sarana : Ada Aksesibilitas : Ada Daya Tarik : Keindahan alam (danau dan pemandangan) Fasilitas : 15 buah warung Asri, 12 buah perahu wisata, 1 buah kios foto digital, 16 buah mainan anak, 10 buah gazebo, 6 buah cottage, arena kemping seluas 120x90m, 3 toilet umum, 3 musala, panggung hiburan 14x9m, kolam renang anak Jumlah Tenaga Kerja : 7 orang pria Pendidikan : - Lulusan SD : 1 orang - Lulusan SMA : 6 orang

Objek Wisata Waduk Darma mulai kelihatan Nampak dikunjungi oleh para pengunjung sejak dioprasionalkannya waduk pada tahun 1962, pada saat itu telah mulai banyak dikunjungi namun belum dikelola secara serius. Pada tahun 1978 objek wisata Waduk darma pengelolaannyaditangani oleh Dinas Paendapatan Kabupaten Kuningan kemudian pada tanggal 30 April 1994 Objek wisata Waduk darma diserahkan pengelolaannya dari Dinas Pendapatan ke Dinas Pariwisata daerah kabupaten Kuningan sampai sekarang. 1. Riwayat singkat pembangunan Waduk Darma a. Tahun 1924 pemeriksaan pertama rencana pembuatan Waduk Darma oleh Ir. L.A DE JENCH dari jawatan tambang; b. Tahun 1929 atas desakan Direktur B.O.W (DPU) dimulai penelitian; c. Tahun 1930 Jawatan Pertanian di Cirebon mengkakulasi rencana biaya sekitar $1.5000.000,- tetapi pemerintahmenganggap terlalu berat, sehingga konsekwensi pemerintah, Pabrik Gula menyanggupi untuk menanggung sebagian biaya tersebut; d. Tahun 1932 1936 diadakan penyelidikan Geologi oleh A. HARTING dan mengenai sifat-sifat tanah oleh Prof. SPRINGER; e. tahun 1956 1957 penyelidikan mekanika tanah oleh L.P.M.A selanjutnya oleh dirjen Pengairan (1957) memutuskan bahwa type bendungan yang

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

15

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


dipakai adalah bendungan ROCK FILL dengan alat beton pada permukaannya, sedangkan perencanaan pembangunan adalah PT. GATORI BANDUNG; f. tahun 1958 1962 Pelaksanaan Pembangunan Waduk darma Sampai selesai dan berfungsi. 2. Lokasi Waduk Darma terletak di sebelah barat daya Kota Kuningan dengan jarak 12 KM. Waduk Darma dikelilingi dan si batasi oleh beberapa desa diantaranya : Desa darma, Parung, Cikupa, Kawahmanuk, Cipasung, Paninggaran, Sakerta dan Jagara. Sungai yang dibendung hulu sungai Cisanggarung yang mengalirndari arah selatan Waduk dengan beberapa anak sungai diantaranya ; kali Cirucak, Kali Cilandak, dan Kali Cinangka. Disamping itu terdapat sumber-sumber air yaitu mata air Cibuntu (Balong Darma), Mata air Balong Benteur, Mata air Citambang dengan debit air masing-masing berkisar kurang lebih 100-300 Liter per detik. 3. Data areal dan status kepemilikan Luas permukaan maksimum Waduk darma : 400 Ha Volume air maksimum : 38.620.000 m3 Volume DEAD Stroage : 7.540.000 m3 Volume efektif : 31.090.000 m3 Elevasi maksimum ; 712.680 m Elevasi minimum : 698.450 m Luas tanah keseluruhan : 425 Ha Luas muka air maksimum : 400 Ha Digunakan Objek Wisata : 2 Ha Digunakan perkantoran PTGA dan PUSKESMAS : 2,5 Ha Pulau Munjul Goong Cs : 2 Ha Digunakan bangunan PDAM ; 7.000 m Lain-lain : 18,5 Ha Adapun status kepemilikan yaitu kepunyaan Provinsi Jawa barat c/q Pengairan Provinsi Jawa Barat, sedangkan Pemerintah daerah dalam hal ini oleh Disparbud hanya diberi kuasa untuk mengelola tanah seluas 2 ha untuk kepentingan objek wisata Waduk Darma. 4. Penggunaan air Waduk Darma Untuk mengairi lahan pertanian di daerah Kabupaten Kuningan seluas 7.237 Ha (15 daerah irigasi) dan daerah Cirebon seluas 14.420 ha 94 daerah irigasi). Dimasa yang akan dating akan dipakai pula sebagai pemasok air bersih bagi masyarakat kabupaten Kuningan (sedang dibangun pengelolaan air bersih)

Rumah Makan Ampera


Alamat Telepon/Fax Email Pemilik Dibangun Tahun Izin Usaha Surat-surat izin lain : Jalan Bandorasa wetan Kecamatan Cilimus : (0232) 615051/613006 : : H. WAWAN KUSWANDA : 2009 : Nomor 510/HER.1194-SIUP/2011 Tanggal 20 September 2010 : Perusahaan perorangan No 101755509126 Tanggal 20 September 2012

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

16

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


Jumlah Meja Jumlah Kursi Jumlah Lesehan Masakan yang disajikan/Menu Jumlah Tenaga Kerja : 30 buah : 120 buah : 4 buah : Prasmanan : 25 orang terdiri dari: - Pria : 2 orang - Wanita : 6 orang : Lulusan SMA : 24 orang Lulusan D3 : 1 orang : UMR : Ada : Ada

Pendidikan Upah tenaga Kerja Papan nama Pemakaian kostum/seragam

Hotel Tirta Sanita


Alamat : Jalan Raya Panawuan No. 98 Desa Panawuan Kec. Cigandamekar Telepon : (0232) 613061 Fax : (0232) 613079 Alamat Situs Website : www.tirtasanita.com Pengelola : PT SUPRA SARANA WISATA PERSADA Izin Usaha : Nomor 556.11/kpts.823-siup/2007 Tanggal 24 Juli 2007 Jumlah Kamar : 70 buah Jumlah Tempat Tidur : 104 buah terdiri dari: 34 kamar : 2 tempat tidur 35 kamar : 1 tempat tidur Jumlah Tenaga Kerja : 75 orang terdiri dari: - Pria : 60 orang - Wanita : 15 orang Pendidikan : - Lulusan SMP : 4 orang Lulusan SMA : 48 orang Lulusan D2/D3 : 18 orang Lulusan S1 : 5 orang Ruang Pertemuan : 3 buah Kapasitas: 200 orang Rata-rata lama menginap : 1 hari Rata-rata tingkat huni kamar :Fasilitas Hotel : Restoran, meeting room, kolam renang, fitnes center, lapangan tenis, jacuzzi, sauna, spa Kunjungan tahun 2011 Kunjungan tahun 2010 : Nusantara 13.227 orang, Mancanegara - orang : Nusantara 12.264 orang, Mancanegara - orang

DATA TINGKAT KUNJUNGAN TAHUN 2010 2011


NAMA TAHUN 2010 MANCANEGARA NUSANTARA TAHUN 2011 MANCANEGARA NUSANTARA KET

HOTEL ODTW RUMAH MAKAN JUMLAH (1+2)

59 270 1.502.241

175.169 813.482 513.261

283 208 1.653.147

179.972 891.642 581.042

Naik 10%

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

17

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan 2. Indikator


NO TATANAN INDIKATOR KHUSUS

SCORE

NILAI

Kawasan Pariwisata Sehat


1

Tersedianya informasi obyek wisata di tempat umum (hotel, bandara/pelabuhan, dll) a. Ada b. Tidak ada Adanya informasi sarana kesehatan untuk wisatawan di lokasi a. Ada b. Tidak ada Seluruh hotel laik sehat a. Seluruhnya b. Sebagian c. Tidak ada Seluruh restoran/ rumah makan laik sehat a. Seluruhnya b. Sebagian c. Tidak ada Meningkatnya jumlah wisatawan pertahun a. Ya b. Tidak Wisatawan telah diasuransikan (bukti SK) a. SK Bupati/Walikota b. SK dalam proses c. Tidak ada Terjadi keracunan makanan pada wisatawan 1 tahun terakhir a. Tidak ada b. Ada Menurunnya kasus kecelakaan di obyek wisata a. Menurun b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Meningkat Transportasi tersedia ke daerah wisata a. Tersedia, jumlah cukup b. Tersedia, jumlah tidak cukup c. Sulit/ tdk tersedia

100 0

100 0 100 50 0 100 50 0 100 0 100 50 0 100 0 100 50 0 100 50 0

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

18

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


10

Adanya tanggap darurat / balai keselamatan di daerah wisata (bukti SOP) a. Ada b. Tidak ada
TATANAN INDIKATOR KHUSUS

NO

100 0 SCORE

NILAI

11

12

13

Tersedia fasilitas umum di setiap objek wisata (toilet, jamban, air bersih, TPS, klinik/P3K, telekomunikasi, cindera mata, dll) a. Tersedia , lengkap dengan jumlah cukup b. Tersedia tidak lengkap dan jumlah tidak cukup c. Tidak tersedia Adanya polisi pariwisata a. Ada b. Tidak ada Adanya kelompok sadar wisata dilokasi objek wisata a. Ada SK dan kegiatan b. Kegiatan tanpa SK c. SK dalam proses tanpa kegiatan d. Tidak ada TOTAL

100 50 0 100 0 100 75 50 0

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

19

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


INDIKATOR PARIWISATA SEHAT INDIKATOR KHUSUS KAWASAN PARIWISATA SEHAT Berdasarkan Peraturan Bersama Mendagri dan Menkes Adanya informasi objek

NO.

NO.

NAMA INDIKATOR

DEFENISI OPERASIONAL

SUMBER DATA DIPEROLEH

SCORE

1.

1.

2.

2.

Adanya informasi tentang kesehatan

3.

3.

Sertifikas layak hotel meningkat

4.

A. INFORMASI WISATA & KESEHATAN Apakah sudah ada bahan informasi (booklet,leaflet, brosur, papan Bahan informasi Objek dan Daya Tarik Wisata sangat penting untuk informasi, dll) tentang objek dan daya Tarik Wisata ? disebarluaskan kepada wisatawan, masyarakat sehingga Objek a. Ada wisata dapat dikenal wiatawan dan masyarakat b. Tidak Ada Apakah sudah ada Tourism Informasi Center (TIC) di wilayah Tourism Informasi Center (TIC) sebagai tempat wisatawan kab./Kota ? mendapatkan informasi pariwisata di wilayahnya. a. Ada b. Tidak Ada Apakah di Objek dan Daya Tarik Wisata terdapat fasilitas dan tenaga Kawasan pariwisata harus memiliki fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan/medis beserta obat-obatannya paramedic beserta persediaan obat (kotak obat) untuk menangani a. Ada pertolongan bila terjadi kecelakaan b. Tidak Ada B. SARANA PARIWISATA Apakah hotel sudah memiliki sertifikasi kelayakan sesuai dengan Klasifikasi hotel : klasifikasinya dan peraturan yang berlaku ? Hotel Bintang (Bintang 1,2,3,4, dan 5). a. Sudah Hotel Melati b. Belum homestay Apakah restoran sudah memiliki sertifikasikelayakan sesuai dengan klasifikasi dan peraturan yang berlaku? a. Sudah b. Belum Apakah hotel sudah dilengkapi Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau pembuanganlimbah cair yang memenuhi syarat, seraty limbah padat/sampah, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya ? a. Sudah b. Belum Klasifikasi Restoran : Talam kencana Talam selaka Talam gangsa Hotel harus memiliki IPAl atau pembuangan limbah cair dari aktifitas Kitchen, retoran, laundry, bar dan aktifitas yang berpotensimencemari lingkungan), serta pengolahan limbah padat (pemisahan sampah padat dan sampah kering) sebagai persaratan dasar.

Disbudpar Kabupaten/Kota 100 50 Disbudpar Kabupaten/Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota

4.

Sertifikat layak restoran meningkat

5.

5.

Tidak mencemari lingkungan

6.

100 50

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

20

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


7. Apakah restoran sudah memiliki Grease Trap/bak penangkap lemak dan pengolahanlimbah cair dan limbah padat, agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya? a. Sudah b. belum Restoran harus memiliki Grease Trap/bak penangkap lemak dan kemudian di buang ke instalasi pengolahan air limbah/IPAL atau pembuangan akhir limbah cair sebagai sarat pendirian restoran. Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota

100 50 Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes, Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes, Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar Kabupaten/kota 100 50 Disbudpar Kabupaten/kota Jasa raharja 100 50

6.

Terjaminnya kebersihan lingkungan

8.

9.

10.

11.

7.

Peningkatan jumlah wisatawan

12.

8.

Terselenggaranya asuransi kesehatan bagi wisatawan

13.

Apakah pembuangan limbah cair dari aktifitas hotel sudah dilakukan Hasil pembuangan limbah cair dari aktifitas haotel harus diperiksa ke pemeriksaan ke laboratorium secara rutin setiap 6 (enam) bulan laboratorium secara rutin 6 (enam) bulan sekali khususnya unsure sekali ? BOD, COD, TSS, Ph sampai mencapai nilai ambang batas (NAB) yang a. Sudah telah ditetapkan dalam peraturan. b. belum Apakah pembuangan limbah cair dari aktifitas restoran sudah Hasil pembuangan limbah cair dari aktifitas haotel harus diperiksa ke dilakukan pemeriksaan ke laboratorium secara rutin setiap 6 (enam) laboratorium secara rutin 6 (enam) bulan sekali sampai mencapai bulan sekali ? nilai ambang batas (NAB) yang telah ditetapkan dalam peraturan. a. Sudah b. belum Apakah hotel sudah ada uji air bersih layak pakai dan layak minum Air bersih layak pakai dan layak minum terlebihdahulu harus ke laboratorium sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang diperiksa ke laboratorium sesuai peraturan yang telah ditetapkan telah ditetapkan ? dan merupakan salah satu persyaratan yang telah ditetapkan. a. Ada b. Tidak Ada Apakah hotel sudah ada uji air bersih layak pakai dan layak minum Air bersih layak pakai merupakan salah stu fasilitas dasar yang harus ke laboratorium sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang tersedia. telah ditetapkan ? c. Ada d. Tidak Ada C. OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA Apakah data jumlah kunjungan wisatawan ke Objek dan Daya Tarik Data jumlah kunjunganwisatawan ke Objek dan daya Tarik Wisata Wisata tercatat dengan baik ? harus tercatat secara periodik. a. Ada b. Tidak Ada D. PELAYANAN KESEHATAN Apakah sudah tersedia layanan asuransi kesehatan dan kecelakaan Tersedianya layanan asuransi kesehatan dan kecelakaan wisatawan bagi wisatawan di Objek dan Daya tarik Wisata ? merupakan salah satu yang baik. a. Ada b. Tidak Ada

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

21

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


9. Kesehatan petugas penjamah makanan di restoran memenuhi syarat 14. Apakah di hotel sudah ada food handler/penjamah makanan yang memiliki sertifikasi dari Dinas Kesehatan setempat ? a. Ada b. Tidak Ada Apakah di restoran sudah ada food handler/penjamah makanan yang memiliki sertifikasi dari Dinas Kesehatan setempat ? c. Ada d. Tidak Ada Apakah di hotel sudah memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman ? a. Ada b. Tidak ada Apakah di Restoran sudah memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman ? c. Ada d. Tidak ada Apakah ada catatan (data) kecelakaan yang terjadi di Objek dan daya Tarik Wisata ? a. Ada b. TidakAda Setiap food handler memiliki skill da di cek kesehatannya 6 (enam) bulan sekalike Dinas Kesehatan, untuk menjamin memenuhi clean dan hygiene service Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI 100 50 Setiap food handler memiliki skill da di cek kesehatannya 6 (enam) bulan sekalike Dinas Kesehatan, untuk menjamin memenuhi clean dan hygiene service Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI 100 50 Hotel harus memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI 100 50 Restoran harus memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI Disbudpar Kabupaten/kota Kepolisian, Pengelola ODTW Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota Pengelola ODTW 100 50 Disbudpar Kabupaten/kota 100 50

15.

10.

Tidak terjadi keracunan makanan

16.

17.

100 50

11.

Penurunan kasus kecelakaan Objek Wisata

18.

Data kejadian yang terjadi di Objek dan DayaTarik Wisata harus tercatat, sebagai bahan evaluasi,setiap ODTW yang rawan bencana alam (pantai, gunung)harus tersedia early warning sytem, serta petugas penyelamat.

100 50

19.

20.

Apakah pengelola Objek dan daya Tarik Wisata sudah melakukan Adanya rasa tanggungjawab dari pengelola dalam upoaya pengecekan secara rutin terhadap sarana dan prasarana yang ada menciptakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan untuk jaminan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawqan yang dalam melakukan aktifitas wisata. berkunjung ? a. Sudah b. Belum Apakah Objek dan daya Tarik Wisata sudah tersedia rambu-rambu Rambu-rambu mencegah kecelakaan haru tersedia di Objek dan untuk mencegah kecelakaan ? Daya Tarik Wisata, sehingga pengunjung dapat menganyisipasi serta a. Sudah merasa aman dan nyaman dalam melakukan aktifitas wisata. b. Belum E. SARANA PENUNJANG

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

22

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


12. Adanya Sarana telekomunikasi 21. Apakah di Objek dan daya Tarik Wisata sudah tersedia sarana telekomonikasi seperti Telepon, fasilitas internet, dll ? a. Ada b. Belum Apakah Objek dan daya Tarik Wisata sudash memiliki prasarana minimal suatu destinasi pariwisata yang meliputi : Listrik,Air bersih, Saluran limbah, Telekomonikasi, Fasilitas kesehatan dan Fasilitas Keamanan ? a. Ada Listrik, Air bersih, Saluran limbah, Telekomonikasi, Fasilitas kesehatan dan Fasilitas Keamanan b. Ada Listrik, Air bersih, Saluran limbah, dan salah stu (Telekomonikasi/Fasilitas kesehatan/Fasilitas Keamanan) c. Ada listrik, Air Bersih dan Saliran Limbah Kemudahan menggunakan sarana telekomunikasi yang dapat digunakan oleh wisatawan, yang merupakan salah satu fungsi pelayanan yang harus tersedia. Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota PT Telkom 100 50 Persyratan yang mutlak disediakan di Objek dan Daya Tarik Wisata adalah tersediakan prasarana dasar, sarana pokok, pelengkap dan peninjang, serta aksesibilitas yang memadai. Disparbud Kabupaten/Kota

13.

Tersedianya sarana dasar (air bersih, jalan, limbah dan sampah)

22.

100

75

50 14. Tersedianya sarana transportasi wisatwan yang memadai 23. Apakah sudah tersedia angkutan umum menuju Objek dan Daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada Apakah sudah tersdia transportasi local di Objek dan daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada Apakah sudah tersedianya early warning sytem di Objek dan daya Tarik Wisata yang rawan bencana (seperti Pantai, gunung dll) ? a. Ada b. Tidak Ada Angkutan umum sangat dibutuhkan oleh wisatawan yang tidak memiliki kendaraan pribadi untuk menuju ke Objek dan daya Tarik Wisata Trasportasi local di Objek dan daya Tarik Wisata di butuhkan oleh wisatawan Disparbud Dishub Kabupaten/Kota 100 50 Disparbud Dishub Kabupaten/Kota 100 50 Tersedianya sarana peringatan dini sangat dibutuhkan khususnya di Objek dan daya Tarik Wisatarawan bencana alams ebagai langkah antisipasi guna kselamatan wisatawan dan masyarakat sekitar Disparbud Dinas perikanan dan kelautan Kabupaten/Kota 100 50 Disparbud Kabupaten/Kota 100 50

24.

15.

Tersedianya sarana tanggap darurat

25.

16.

Penurunan kasus gangguan keamanan (kerusuhan, anak jalanan, asongan, criminal, dll)

26.

F. KEMASYARAKATAN Apakah masyarakat dikawasan pariwisata sudah mengenal program Program Sadar Wisata dan Sapta Pesona yaitu : Aman, Tertib, Sadar Wisata dan Sapta Pesona ? Bersih, sejuk Indah Ramah Tamah dan Kenangan merupakan tolak a. Sudah ukur dan indicator keberhasilan pembangunan danPengembangan b. Belum pariwisata, sehingga terwujud keberlangsungan pariwisata di objek dan daya Tarik Wisata.

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

23

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


27. Apakah sudah terbentuk Kelompok Sadar Wisata (Kompepar) atau masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) di sekitar Objek dan Daya Tarik Wisata ? a. Sudah b. Belum Apakah pengelola Objek dan Daya Tarik Wisata sudah melakukan pembinaan terhadap masyarakat sekitar dalam rangka pemberdayaan masyarakat ? a. Sudah b. Belum Apakah para pedagang di Objek dan Daya tarik Wisata merasakan adanya penambahan pendapat ? a. Ada b. Tidak Ada Apakah masyarakat sekitar Objek dan daya Tarik Wisata melakukan inovasi denagan munculnya pendapatan ? a. Ada b. Tidak Ada Apakah sudah ada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri bidang pariwisata di Objek dan daya Tarik Wisata dalam meningkatkan keempatan kerja, usaha dan pendapatan masyarakat sekitarnya ? a. Ada b. Tidak Ada Apakah sudah ada SDM di Objek Wisata yang mengikuti pelatihan peningkatan sumber daya manusia pariwisata di bidang pemandu wisata/pramuwisata ? a. Ada b. Tidak ada Apakah Disparbud Kab./Kota setempat sudah menyelenggarakan pelatihan peningkatan sumberdaya manusia pariwisata di bidang pemandu wisata/ pramuwisata bagi SDM di Objek Wisata ? a. Sudah b. Belum Kelompok masyarakat yang sadar wisata sangat diperlukan dalam rangka mengajak masyarakat lainnya untuk memahami pariwisata dan sapta pesona, sehingga terwujud keberlangsungan pariwisata di Objek dan daya tarik wisata Pembinaan terhadap masyarakat sekitar Objek dan Daya tarik Wisata oleh pemgelola antara lain : Menyediakan fasilitas berdagang Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menampilkan keseniaan daerah. Dan lain-lain. Adanya upaya pemberdayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi di sekitar Objek dan Daya tarik Wisata Disparbud Kabupaten/Kota 100 50 Disparbud Kabupaten/Kota dan masyarakat 100 50 Disparbud Kabupaten/Kota dan masyarakat Disparbud Kabupaten/Kota 100 50 Merupakan salah satu langkah strategis dalam rangka menciptakan, meningkatkan lapangan kerja lapangan usaha dan kesejahtraan masyarakat di Objek dan Daya Tarik Wisata Disparbud Kabupaten/Kota

28.

17.

Peningkatan pendapatan masyarakat

29.

100 50

30.

Adanya upaya pemberdayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi di sekitar Objek dan daya Tarik Wisata.

31.

100 50 Tersedianya SDM di Objek yang telah mengikuti pelatihan pramuwisata atau memiliki sertifikat pramuwisata. Disparbud Kabupaten/Kota 100 50 Terselenggaranya pelatihan Pemandu pariwisata oleh Disparbud Kabupaten/Kota setempat dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM pariwisata bidang serta pelayanan kepada wisatawan. Disparbud Kabupaten/Kota

18.

Terselenggaranya pendidikan/ latian/ kursus bagi masyarakat pemandu priwisata/pramuwisata

32.

33.

100 50

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

24

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


c. Matrik Kegiatan indikatif Kab.Kuningan Sehat Tahun 2013
TATANAN /KAWASAN PARIWISATA SEHAT DINAS / KANTOR / INTANSI / LEMBAGA PELAKSANA DISPARBUD (PJ) Pendukung : 1. BPLHD 2. Dinkes 3. DTRCK 4. Bappeda 5. POLRES Kuningan 6. Tp Kab. Sehat 7. Forum Kab. Sehat 8. Kelompok Masy. SUMBER DANA (Rp.1X1000) PROGRAM / KEGIATAN KAB Pembinaan Hygiene dan Sanitasi (Pengendalian Kesehatan Makanan dan Minuman di RM dan Hotel,Kesehatan Lingkungan ODTW,Koordinasi Sertifikasi Laik Sehat Hotel Penyediaan sarana dan Prasarana Pariwisata (Pamong,Polisi,dan Pemandu Wisata,Data Kepariwisataan,KOMPEPAR,Sarana Promosi dan Informasi Pariwisata,Renovasi Sarpras ODTW) PROV PUSAT LOKASI KEGIATAN LOKASI KEGIATAN DAN SASARAN SASARAN

NO 3.

1. Pemeliharaan Objek Wisata 2. Penataan wisata Curug Bangkong desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang 3. Penataan Objek dan Daya Tarik Wisata air panas Ciangir Kecamatan Cibingbin 4. Penataan Objek wisata Balong Kagungan Kecamatan Kramatmulya 5. Penataan Objek wisata Gunung Siang Kecamatan Pancalang 6. Penataan Kolam Pemancingan Kawahmanuk Kecamatan Darma 7. Penataan objek wisata dan bumi perkemahan Situ Wulukut Kertayuga Nusaherang 8. Penataan objek wisata Curug Bangkong desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang 9. Pembangunan air panas Ciangir Cibingbin 10.Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata minat khusus Desa Wisata, Kampung budaya, dan Kampung seni 11. Kegiatan penataan ODTW air panas Subang 12. Kegiatan penataan ODTW air panas Ciniru

100.000 100.000 200.000

500.000

Cigugur, Cilimus Darma Desa Kertawirama Nusaherang Cibingbin

Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

300.000 300.000 500.000 500.000 100.000 300.000 150.000 500.000 500.000 5.000.000 500.000

Kramatmulya Pancalang Desa Kawahmanuk Desa Kertayuga Desa Kertawirama Cibingbin Cipari Kec Cigugur

Subang Ciniru

Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

25

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


13. Kegiatan Pembangunan Agro / Buper Sukageri Cisantana 14. Pengadaan sarana promosi dan informasi pariwisata 15. Pameran tingkat local, regional, dan nasional 16. Penyusunan profil kepariwisataan 17. Pameran tingkat regional dan nasional 18. Pengadaan alat kesenian 19. Bantek dan DED KRK Kecamatan Pasawahan 20. Revitalisasi Kawasan Wisata Bersejarah Linggarjati, Kebun Raya Kuningan dan Wisata Alam 21. Penyusunan Rencana Kawasan tertentu untuk dijadikan Objek wisata/ Kawasan Agrowisata dan Agropolitan 22. Pemagaran kantor DISPARBUD 23. Penataan Objek Wisata Pemandian Cibulan 24. Pembangunan Gedung Sasana Budaya (Kec. Kuningan) 25. Pengembangan Objek Wisata Unggulan (Kec. Cilimus, Jalaksana, Darma, Cigugur) 26. Penataan Objek wisata/tempat rekresi(objek wisata Cilengkrang, Paniis, dan Curug Bangkong) 27. Pengelolaan Peningkatan Kepurbakalaan (Kec. Cigugur) 28. Pembangunan Taman ke Hati Manajemen Pariwisata (Kerjasama Optimalisasi Pemanfaatan ODTW dan Pengembangan Potensi Wisata) 1. Peningkatan kualitas SDM kepariwisataan 2. Penguatan integrasi objek wisata unggulan daerah 3. Pemberdayaan masyarakat sekitar ODTW 4. Pasanggiri Mojang dan Jajaka 5. Apreasi seni tradisional masyarakat Kuningan / sapton dan panahan 6. Pekan seni dan budaya daerah (helaran dan pentas seni) 7. Pasanggiri seni budaya 1.500.000 100.000 200.000 100.000 350.000 100.000 500.000 500.000 1.500.000 300.000 125.000 5.000.000 400.000 4.750.000 Cilowa Cibulan Kec. Kuningan Kec. Cilimus, Jalaksana, Darma, Cigugur) Kramatmulya, Paniis nusaherang Cigugur Kab. Kuningan Terjagannya keamanan kantor Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD 11.000.000 Cisantana Tersebar Tersebar Tersebar Tersebar Kuningan Pasawahan Cilimus, Darma, cigugur, Pancalang, Pasawahan Kkab. Kiningan Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Memperkenalkan Pariwisata Kng Memperkenalkan Pariwisata Kng Memperkenalkan Pariwisata Kng Meningkatnya pagelaran seni Peningkatan kualitas dan kuantitas KRK Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

1.750.000 200.000

150.000 100.000 200.000 100.000 100.000 100.000 150.000

Tersebar Tersebar Tersebar Kuninagn Bandung Tersebar Tersebar Tersebar

Meningkatnya pelayanan pariwisata Terjalinya Kerjasama antar Objek Meningkatnya pendapatan perkapita Terpilihnya MOKA Kuningan Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya seni tradisi

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

26

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan


8. Workshop pengemasan seni 9. Apreasi seni tingkat lokal, regional dan nasional 10.Pekan seni dan budaya daerah (helaran dan Pentas seni) 11. Revitalisasi seni budaya daerah yang hampir punah 12. Unjuk karya dan prestasi seni budaya daerah perbatasan Kabupaten Kuningan 13. Festival kaulinan budak lembur 14. Festival Gedung Linggarjati 15. Penelusuran Sejarah Kuningan 16. Penelusuran sejarah desa-desa di Kabupaten Kuningan 17. Penelitian sejarah seni tradisi Kabupaten Kuningan 18. Penerbitan pedoman pola kerja sama terpadu dan berkesinambungan di bidang Pariwisata bagi seluruh SKPD 100.000 150.000 250.000 200.000 500.000 500.000 100.000 100.000 100.000 250.000 150.000 500.00 Tersebar Tersebar Tersebar Cilimus Tersebar Tersebar Tersebar Tersebar Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya sejarah Kuningan Terlestarinya sejarah Kuningan Terlestarinya sejarah Kuningan Terjalinnya klerjasama antar SKPD Tersebar Kuningan, Bandung Tersebar Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya seni tradisi

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

27

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan Rencana Aksi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Identifikasi keadaan awal dan petunjuk kerja Tim Pembina Kab.Sehat Analisis hasil identifikasi dan alternatif pemecahan masalah. Penentuan lokasi prioritas tatanan pariwisata sehat. Menyusun rencana kerja kegiatan. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tanggung tatanan. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan. Pembinaan dan tindak lanjut.

NO. 1.

KEGIATAN Pertemuan Tim Pembina dan Forum Kab.Sehat Pertemuan Anggota Tim Pembina

TUJUAN Adanya persamaan persepsi dalam pengembangan tatanan kawasahan Kab.sehat. Diseminasi informasi kegiatan kab.sehat yang ada di masing-masing SKPD Pembahasan tentang hasil cakupan kegiatan di masing-masing SKPD yg menunjang program Kab. Sehat. Adanya kegiatan Kab. Sehat yang terarah Diketahuinya perkembangan Kab.Sehat Tersusunnya rencana kegiatan tahun 2013

LOKASI Bappeda -

SASARAN Anggota TP Kab.Sehat Anggota Forum

WAKTU Peb 2013

2.

Sekretariat Kab. Sehat

Anggota Tim Pembina

April 2013

3.

Pertemuan Lintas Sektor

Bappeda

SKPD terkait

Maret 2013

4.

Pembinaan di 9 tatanan Kab. Sehat Pertemuan Evaluasi Perkembangan Kab. Sehat

9 tatanan yg dibina

9 tatanan yang dibina

Mei Des 2013

5.

Aula Dinkes

Penanggung Tatanan Sektor Penunjang Kecamatan Forum Kab.Sehat

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

28

You might also like