Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG Dalam rangka otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah kabupaten/kota perlu menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat. Pelaksanaan kegiatan
Kabupaten/Kota sehat telah dicanangkan Mendagri tanggal 26 Oktober 1998 dan diperkuat dengan pencanangan pembangunan berwawasan kesehatan oleh Presiden RI tanggal 1 Maret 1999. Untuk mendorong/memotivasi berkembangnya Kabupaten/Kota sehat dilakukan penilaian penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat, berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri (Permendagri) dan Menteri Kesehatan Nomor.34 Tahun tentang 2005 (34/2005), Penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang
terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah. Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota selaku Tim Pembina guna mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat. Untuk mewujudkan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat perlu dukungan kualitas lingkungan fisik, sosial, perubahan perilaku masyarakat melalui peran aktif masyarakat dan swasta serta pemerintah secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan. Tatanan Kabupaten/Kota Sehat dikelompokkan berdasarkan kawasan dan permasalahan khusus, terdidi dari : 1. 2. 3. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum. Kawasan Sarana lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi. Kawasan Pertambangan Sehat. 1
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kawasan Hutan Sehat. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat. Kawasan Pariwisata Sehat. Katahanan Pangan dan Gizi. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri. Kehidupan Sosial Yang Sehat.
TUJUAN Tercapainya kondisi Kabupaten/Kota untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja bagi warganya dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain, sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktivitas dan perekonomian masyarakat.
SASARAN 1.Terlaksananya Program Kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan kebutuhan masyarakat, melalui pemberdayaan Forum yang disepakati masyarakat. 2.Terbentuknya Forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak swasta, serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam mewujudkan sinergi pembangunan yang baik. 3.Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya, serta perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di Kabupaten/Kota tersebut secara mandiri. 4.Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk meningkatkan produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi iebih baik.
TUPOKSI TIM PEMBINA TATANAN PARIWISATA SEHAT Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2008, kedudukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merupakan unsur pelayanan terhadap masyarakat, dalam hal ini selaku penanggung jawab tatanan kawasan pariwisata sehat yang memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut : 1. Menyiapkan data dan informasi tentang keadaan dan perkembangan, sasaran serta cakupan program tatanan pariwisata sehat. 2. Menganalisis masalah dan kebutuhan serta menetapkan alternatif
pemecahan masalah bersama Tim Pembina dan Forum Kab. Sehat. 3. Menyusun rencana tindak lanjut terhadap pemecahan masalah. 4. Melakukan pemantauan dan bimbingan teknis pengelolaan program tatanan pariwisata sehat dalam bentuk fasilitasi proses. 5. Menginformasikan masalah yang dihadapi berdasarkan hasil pemantauan kepada tim, forum dan instansi/lembaga yang terkait dalam rangka pemecahan masalah.
SUMBER DAYA Sumber daya yang menjadi modal dalam pembangunan kepariwisataan meliputi: 1. Luas wilayah dan letak geografis. Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat yang terletak di ujung sebelah timur dan berbatasan langsung dengan sebelah utara Kabupaten Cirebon, selatan Kabupaten Ciamis dan Cilacap, sebelah barat Kabupaten Majalengka dan sebelah timur Kabupaten Brebes. Kabupaten Kuningan memiliki luas daratan 119.571 hektar terdiri dari 32 kecamatan, 15 kelurahan dan 361 desa Letak astronomisnya adalah terletak pada titik 108,23-108,47 derajat Bujur Timur, dan 6,47-7,12 derajat Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 450-650 Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat 3
2. Sumber daya alam. Secara geologis daerah Kabupaten Kuningan dapat dikelompokan sebagai berikut; Kelompok bagian utara, pengaruh dari gunung Ciremai tanahnya subur dan baik untuk areal pertanian Kelompok bagian selatan, merupakan daerah niocome sedimentary facies, sebagian kecil pliocome sedimentary, dan sebagian lagi gabro yang tandus, sehingga tanahnya kurang subur. Gunung Ciremai merupakan satu-satunya gunung berapi yang masih aktif di Kabupaten Kuningan, dengan ketinggian puncaknya 3.072 meter dml, dan merupakan gunung tertinggi di Jawa barat. Iklimnya termasuk iklim tropis dan bervariasi antara 15 derajat celcius sampai 25 derajat celcius, dengan curah hujan cukup besar antara 2.000-3.000 mm kubik per- tahun.
3. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam. Penduduk Kabupaten Kuningan cukup besar dan beragam baik budaya dan adat istiadat serta dialek yang merupakan modal dasar yang besar bagi pengembangan pariwisata. Aneka seni dan jenis makanan juga merupakan potensi daya tarik menjadikan Kabupaten Kuningan sebagai daerah tujuan wisata yang unik. Penduduk Kabupaten Kuningan per-31 Desember tahun 2011
berdasarkan hasil sensus Disdukcapil berjumlah 1.281.787 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Kuningan yaitu sebanyak 112.109 orang dan terendah terdapat di Kecamatan Subang yaitu 2.096 orang. Sedangkan jumlah penduduk laki-laki 654.230 orang dan perempuan berjumlah 627.557 orang. 4. Stabilitas keamanan Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat 4
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan Pada saat ini stabilitas keamanan sangat perlu dijaga oleh berbagai pihak termasuk pemerintah, masyarakat pihak lain yang sangat mendambakan ketenangan dan rasa aman dalam melakukan wisata.
5. Komitmen politik dari pemerintah Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kuningan, dan menjabarkannya dalam bentuk prioritas pembangunan yang akan ditempuh Kabupaten Kuningan tahun 2011, yaitu pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan daerah.
6. Keberhasilan pembangunan Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak yang positif dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan. Prasarana dan sarana yang semakin baik, telah memberikan kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan di Kabupaten Kuningan. Keberhasilan dapat dilihat dari dampak positif yang tidak dapat diukur seperti: Semakin meningkatnya seni dan budaya daerah. Semakin meningkatnya sadar wisata dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata. Semakin dikenalnya objek dan daya tarik wisata baik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara
7. Sumber daya pariwisata dan budaya Kondisi potensi sumber daya pariwisata dan budaya yang menjadi modal dalam pembangunan di wilayah Kabupaten Kuningan adalah sebagai berikut : Jumlah potensi dan objek wisata Jumlah hotel (bintang 3 buah, melati 34 buah) Jumlah rumah makan Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat : 38 buah : 37 buah : 45 buah 5
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan Jumlah rumah makan berfasilitas hiburan (RMBH) Jumlah organisasi seni Jumlah seni dan tradisi Jumlah produk kuliner Jumlah outbond Jumlah biro perjalanan wisata Jumlah sanggar seni Jumlah situs : 14 buah : 353 buah : : : : : 9 jenis 7 jenis 5 tempat 4 biro 7 buah
:141 buah
Jumlah sumber daya aparatur pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan sebanyak 129 orang yang terdiri atas: a. b. Struktural (daerah:66 orang, pusat 7 orang) Fungsional : Pamong budaya : 20 orang Penerjemah Arsiparis : 2 orang : 1 orang : 23 orang : 73 orang
: 24 (sukwan/honorer) : 33 orang
Jumlah
KEBIJAKAN a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. b. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. c. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. d. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata. Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat 6
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan e. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. f. g. Perda Nomor 7 Tahun 2006, tentang Pengelolaan Museum,Kepurbakalaan, Kesejarahan, dan Nilai Tradisional. h. Perda Nomor 7 Tahun 2009, tentang RIPPDA. i. Keputusan Bupati Kuningan Nomor 440/KPTS.333Kesra/2008, Tanggal 9 Oktober 2008, tentang pembentukan Tim Pembina Kabupaten Sehat Kabupaten Kuningan. j. Keputusan Bupati Kuningan Nomor 440/KPTS.332-Kesra/2008, 9 Oktober 2008 tentang Pembentukan Forum Kabupaten Sehat. PRESTASI DAN PENGHARGAAN BIDANG PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN
NO 1 1. 2. 3. 4. NAMA PENGHARGAAN 2 Juara I pada acara pertunjukan Gong Show Trans TV yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Juara III pada Festival Calung Tingkat Jawa Barat di Banjar yang dipentaskan oleh Pamong Budaya Disparbud. Juara Favorit pada Festival Musik Kolaborasi di Garut yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Penghargaan KADIN Award dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI sebagai buah dari Kemitraan dalam setiap kegiatan kerja bupati yang ada kaitannya dengan dunia usaha, perdagangan umum, pertanian, perindustrian, pertambangan, pariwisata dan bidang usaha lainnya yang melibatkan Kadin Juara II Gerak Jalan pada acara HUT KORPRI ke-36, peserta tim kreatif Disparbud. Juara I parade gamelan tingkat anak di Jogjakarta yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Juara Umum Festival Seni Pertunjukan di Dago Bandung yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Juara Favorit Festival Musik Kolaborasi Etnis di Garut yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. Juara III kebersihan lingkungan antar SKPD se-Kabupaten Kuningan. Juara II Kirab Budaya Ciayumajakuning pada acara gebyar hari jadi kota Cirebon ke-642 Juara II Wakil Jajaka Pinilih Jawa Barat (Sdr.Agis Madriadi) Juara II lomba Karaoke pada acara HUT KORPRI ke-40 (Sdr. Iman Nugraha) Juara II pada acara Festival Tari Anak tingkat Jawa Barat di Lembang bandung yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud. TAHUN PENERIMAAN 3 2009 2009 2009 2010
: JAWA BARAT : KUNINGAN : KABUPATEN SEHAT KUNINGAN ASRI : Dra. Hj. TUTI RUSILAWATI, MM : JL. ARUJI KARTAWINATA NO.21- KUNINGAN Telepon HP & Kantor: 0232-871149
: H. AANG HAMID SUGANDA, S.Sos : Jl. SILIWANGI NO. 88 KUNINGAN Telepon HP & Kantor: 0232-871045 PERMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA UMUM KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI
Tatanan
: PARIWISATA SEHAT : HUTAN SEHAT : INDUSTRI DAN PERKANTORAN SEHAT : TERTIB LALULINTAS DAN PELAYANAN TRANSPORTASI
: PERTAMBANGAN SEHAT : KETAHANAN PANGAN DAN GIZI : KEHIDUPAN SOSIAL YANG SEHAT Tatanan yang diambil : 1. PERMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA UMUM 2. KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI 3. PARIWISATA SEHAT 4. HUTAN SEHAT Jumlah Kecamatan : 32 KECAMATAN
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan Jumlah Kec yg mengikuti program Penanggungjawab tatanan Alamat Kantor Alamat Email Alamat Blog : 12 KECAMATAN
: DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN : Jln. Raya Cilowa No.40 A Kramatmulya-Kuningan 45553
: sub.program_disparbudkng@yahoo.co.id : www.wisata-kuningan.blogspot.com
KHUSUS
1. LOKUS (CALON) Gedung Perundingan Linggarjati Alamat Telepon/Fax Email Jarak dari pusat kota Dibangun tahun Luas lahan Status tanah Petunjuk kearah tujuan Pengelola Harga Tiket Masuk Hari Libur Jam Buka Pemandu Wisata Daya Tarik Fasilitas Jumlah Tenaga Kerja
Pendidikan
: Jl. Naskah Linggarjati No. 106 Desa Linggarjati Cilimus : (0232) 615379 : : 17 km : 1930 : 20.070 m2 : Milik Pemerintah : Ada : Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Kuningan : : : 7.30 WIB : Ada, 8 orang : Gedung Perundingan Linggarjati : Auditorium, WC, warung, musala, tempat parkir : 10 orang terdiri dari : - Pria : 9 orang - Wanita : 1 orang : - Lulusan SD : 1 orang - Lulusan SMP : 3 orang - Lulusan SMA : 5 orang - Lulusan S1 : 1 orang
Pada tahun 1918, diatas tanah yangkini berdiri gedung bersejarah Linggarjati terletak sebuah gubuk milik ibu JASITEM, seorang janda dan menghuni gubuk seorang diri. Suatu saat, dating seorang Belanda bernama Tuan Tarsana dari pabrik gula Tersana Babakan Sindang laut. Ia jatuh cinta pada ibu Jasitem dan menikahinya. Kira0kira tahun1921, dibangun rumah setengah tembok (semi permanen). Beberapa waktu kemudian, nyonya dan tuan Tersana itu pindah ketempat Tuan Tersena bekerja, sedangkan rumah dan tanahnya dijual kepada seorang Belanda bernama VAN OST DOOM, ia terkenal dengan nama panggilan Tuan Van Ost.
10
11
12
lingkungan gedung naskah tersebut; Tahap IV : Alat-alat yang tidak ditemukan, dibuat duplikatnya yang sesuai dengan aslinya.
Gedung Perundingan Linggarjati, seperti diketahui bahwa berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I nomor 133/M/1988, Gedung Naskah Linggarjati telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya sesuai dengan undang-undang nomor 5 tahun 1992 yang telah di ubah menjadi undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Monument Linggarjati memiliki makna penting bagi Indonesia dan Negeri Belanda karena adanya kedekatan emosional kedua bangsa terhadap peristiwa-peristiwa yang terkait didalamnya terlepas dari perbedaan kepentingan masing-masing ketika itu. Dalam konteks itu pula sejarah mengajarkan bahwa berhubungan baik dan saling menghargai antar bangsa jauh lebih penting untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Sebagai situs bersejarah, gedung Linggarjati tentu saja dapat dikembangkan untuk berbagai tujuan baik untuk kebudayaan maupun kepariwisataan.
Salah satu bangunan yang menjadi saksi sejarah Republik Indonesia adalah Gedung Perundingan Linggarjati yang berlokasi di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus di kaki Gunung Ciremai bagian tenggara, 17 km dari pusat Kota Kuningan ke arah utara atau 26 km dari Kota Cirebon ke arah selatan. Pada tanggal 10 sampai 13 Nopember 1949 berlangsung perundingan bersejarah antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda. Perundingan tersebut merupakan upaya perjuangan Indonesia melalui jalur diplomasi untuk mendapatkan kedaulatan bangsa. Bentuk asli bangunan masih dipertahankan, beberapa benda atau replika benda yang dipergunakan pada masa perundingan dapat disaksikan di dalam rumah yang kini berfungsi pula sebagai museum. Sarana penunjang yang tersedia, yaitu warung-warung jajanan yang siap menyajikan makanan khas Kuningan, kios cinderamata, musholla, toilet umum dan areal parkir yang luas. Dan ruang audiotorium.
13
ODTW Waduk Darma Waduk Darma berjarak 12 km ke barat daya Kota Kuningan atau 47 km dari Kota Cirebon. Terletak di lintasan jalan raya Cirebon-Kuningan-Ciamis sehingga mudah dijangkau. Waduk yang termasuk wilayah Kecamatan Darma ini berfungsi sebagai bendungan irigasi dengan luas areal 425 Ha dan kapasitas genangan air maksimum 39.000.000 m dan dengan keindahan alam yang mengelilinginya Waduk Darma menjadi salah satu daya tarik wisata yang mempesona. Pengunjung dimanjakan dengan fasilitas rekreasi yang dapat dinikmati bersama keluarga, seperti perahu motor yang akan mengantar pengunjung mengitari waduk, taman bermain anak-anak, flying fox, mini train dan areal perkemahan. Sarana penunjang pun tersedia di Waduk Darma, yaitu warungwarung jajanan yang siap menyajikan makanan dan minuman khas Kuningan, kios cinderamata, musholla, toilet umum dan areal parkir yang luas. Pada saat-saat tertentu digelar pentas seni di panggung kesenian Waduk Darma.
Alamat Telepon Email Jarak dari pusat kota Dibangun tahun Luas lahan
14
Hari Libur (Rp) 5000.00 1000.00 6000.00 2000.00 10.000,00/orang 320.000,00 430.000,00 540.000,00
Kendaraan :
Hari Libur : Jam Buka : 24 jam Pemandu Wisata : Ada, 2 orang Tim Penyelamat : Ada, 1 orang Kompepar : Ada Prasarana : Ada Sarana : Ada Aksesibilitas : Ada Daya Tarik : Keindahan alam (danau dan pemandangan) Fasilitas : 15 buah warung Asri, 12 buah perahu wisata, 1 buah kios foto digital, 16 buah mainan anak, 10 buah gazebo, 6 buah cottage, arena kemping seluas 120x90m, 3 toilet umum, 3 musala, panggung hiburan 14x9m, kolam renang anak Jumlah Tenaga Kerja : 7 orang pria Pendidikan : - Lulusan SD : 1 orang - Lulusan SMA : 6 orang
Objek Wisata Waduk Darma mulai kelihatan Nampak dikunjungi oleh para pengunjung sejak dioprasionalkannya waduk pada tahun 1962, pada saat itu telah mulai banyak dikunjungi namun belum dikelola secara serius. Pada tahun 1978 objek wisata Waduk darma pengelolaannyaditangani oleh Dinas Paendapatan Kabupaten Kuningan kemudian pada tanggal 30 April 1994 Objek wisata Waduk darma diserahkan pengelolaannya dari Dinas Pendapatan ke Dinas Pariwisata daerah kabupaten Kuningan sampai sekarang. 1. Riwayat singkat pembangunan Waduk Darma a. Tahun 1924 pemeriksaan pertama rencana pembuatan Waduk Darma oleh Ir. L.A DE JENCH dari jawatan tambang; b. Tahun 1929 atas desakan Direktur B.O.W (DPU) dimulai penelitian; c. Tahun 1930 Jawatan Pertanian di Cirebon mengkakulasi rencana biaya sekitar $1.5000.000,- tetapi pemerintahmenganggap terlalu berat, sehingga konsekwensi pemerintah, Pabrik Gula menyanggupi untuk menanggung sebagian biaya tersebut; d. Tahun 1932 1936 diadakan penyelidikan Geologi oleh A. HARTING dan mengenai sifat-sifat tanah oleh Prof. SPRINGER; e. tahun 1956 1957 penyelidikan mekanika tanah oleh L.P.M.A selanjutnya oleh dirjen Pengairan (1957) memutuskan bahwa type bendungan yang
15
16
59 270 1.502.241
Naik 10%
17
SCORE
NILAI
Tersedianya informasi obyek wisata di tempat umum (hotel, bandara/pelabuhan, dll) a. Ada b. Tidak ada Adanya informasi sarana kesehatan untuk wisatawan di lokasi a. Ada b. Tidak ada Seluruh hotel laik sehat a. Seluruhnya b. Sebagian c. Tidak ada Seluruh restoran/ rumah makan laik sehat a. Seluruhnya b. Sebagian c. Tidak ada Meningkatnya jumlah wisatawan pertahun a. Ya b. Tidak Wisatawan telah diasuransikan (bukti SK) a. SK Bupati/Walikota b. SK dalam proses c. Tidak ada Terjadi keracunan makanan pada wisatawan 1 tahun terakhir a. Tidak ada b. Ada Menurunnya kasus kecelakaan di obyek wisata a. Menurun b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Meningkat Transportasi tersedia ke daerah wisata a. Tersedia, jumlah cukup b. Tersedia, jumlah tidak cukup c. Sulit/ tdk tersedia
100 0
18
Adanya tanggap darurat / balai keselamatan di daerah wisata (bukti SOP) a. Ada b. Tidak ada
TATANAN INDIKATOR KHUSUS
NO
100 0 SCORE
NILAI
11
12
13
Tersedia fasilitas umum di setiap objek wisata (toilet, jamban, air bersih, TPS, klinik/P3K, telekomunikasi, cindera mata, dll) a. Tersedia , lengkap dengan jumlah cukup b. Tersedia tidak lengkap dan jumlah tidak cukup c. Tidak tersedia Adanya polisi pariwisata a. Ada b. Tidak ada Adanya kelompok sadar wisata dilokasi objek wisata a. Ada SK dan kegiatan b. Kegiatan tanpa SK c. SK dalam proses tanpa kegiatan d. Tidak ada TOTAL
19
NO.
NO.
NAMA INDIKATOR
DEFENISI OPERASIONAL
SCORE
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
A. INFORMASI WISATA & KESEHATAN Apakah sudah ada bahan informasi (booklet,leaflet, brosur, papan Bahan informasi Objek dan Daya Tarik Wisata sangat penting untuk informasi, dll) tentang objek dan daya Tarik Wisata ? disebarluaskan kepada wisatawan, masyarakat sehingga Objek a. Ada wisata dapat dikenal wiatawan dan masyarakat b. Tidak Ada Apakah sudah ada Tourism Informasi Center (TIC) di wilayah Tourism Informasi Center (TIC) sebagai tempat wisatawan kab./Kota ? mendapatkan informasi pariwisata di wilayahnya. a. Ada b. Tidak Ada Apakah di Objek dan Daya Tarik Wisata terdapat fasilitas dan tenaga Kawasan pariwisata harus memiliki fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan/medis beserta obat-obatannya paramedic beserta persediaan obat (kotak obat) untuk menangani a. Ada pertolongan bila terjadi kecelakaan b. Tidak Ada B. SARANA PARIWISATA Apakah hotel sudah memiliki sertifikasi kelayakan sesuai dengan Klasifikasi hotel : klasifikasinya dan peraturan yang berlaku ? Hotel Bintang (Bintang 1,2,3,4, dan 5). a. Sudah Hotel Melati b. Belum homestay Apakah restoran sudah memiliki sertifikasikelayakan sesuai dengan klasifikasi dan peraturan yang berlaku? a. Sudah b. Belum Apakah hotel sudah dilengkapi Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau pembuanganlimbah cair yang memenuhi syarat, seraty limbah padat/sampah, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya ? a. Sudah b. Belum Klasifikasi Restoran : Talam kencana Talam selaka Talam gangsa Hotel harus memiliki IPAl atau pembuangan limbah cair dari aktifitas Kitchen, retoran, laundry, bar dan aktifitas yang berpotensimencemari lingkungan), serta pengolahan limbah padat (pemisahan sampah padat dan sampah kering) sebagai persaratan dasar.
Disbudpar Kabupaten/Kota 100 50 Disbudpar Kabupaten/Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota
4.
5.
5.
6.
100 50
20
100 50 Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes, Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar, Dinkes, Kabupaten / Kota 100 50 Disbudpar Kabupaten/kota 100 50 Disbudpar Kabupaten/kota Jasa raharja 100 50
6.
8.
9.
10.
11.
7.
12.
8.
13.
Apakah pembuangan limbah cair dari aktifitas hotel sudah dilakukan Hasil pembuangan limbah cair dari aktifitas haotel harus diperiksa ke pemeriksaan ke laboratorium secara rutin setiap 6 (enam) bulan laboratorium secara rutin 6 (enam) bulan sekali khususnya unsure sekali ? BOD, COD, TSS, Ph sampai mencapai nilai ambang batas (NAB) yang a. Sudah telah ditetapkan dalam peraturan. b. belum Apakah pembuangan limbah cair dari aktifitas restoran sudah Hasil pembuangan limbah cair dari aktifitas haotel harus diperiksa ke dilakukan pemeriksaan ke laboratorium secara rutin setiap 6 (enam) laboratorium secara rutin 6 (enam) bulan sekali sampai mencapai bulan sekali ? nilai ambang batas (NAB) yang telah ditetapkan dalam peraturan. a. Sudah b. belum Apakah hotel sudah ada uji air bersih layak pakai dan layak minum Air bersih layak pakai dan layak minum terlebihdahulu harus ke laboratorium sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang diperiksa ke laboratorium sesuai peraturan yang telah ditetapkan telah ditetapkan ? dan merupakan salah satu persyaratan yang telah ditetapkan. a. Ada b. Tidak Ada Apakah hotel sudah ada uji air bersih layak pakai dan layak minum Air bersih layak pakai merupakan salah stu fasilitas dasar yang harus ke laboratorium sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang tersedia. telah ditetapkan ? c. Ada d. Tidak Ada C. OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA Apakah data jumlah kunjungan wisatawan ke Objek dan Daya Tarik Data jumlah kunjunganwisatawan ke Objek dan daya Tarik Wisata Wisata tercatat dengan baik ? harus tercatat secara periodik. a. Ada b. Tidak Ada D. PELAYANAN KESEHATAN Apakah sudah tersedia layanan asuransi kesehatan dan kecelakaan Tersedianya layanan asuransi kesehatan dan kecelakaan wisatawan bagi wisatawan di Objek dan Daya tarik Wisata ? merupakan salah satu yang baik. a. Ada b. Tidak Ada
21
15.
10.
16.
17.
100 50
11.
18.
Data kejadian yang terjadi di Objek dan DayaTarik Wisata harus tercatat, sebagai bahan evaluasi,setiap ODTW yang rawan bencana alam (pantai, gunung)harus tersedia early warning sytem, serta petugas penyelamat.
100 50
19.
20.
Apakah pengelola Objek dan daya Tarik Wisata sudah melakukan Adanya rasa tanggungjawab dari pengelola dalam upoaya pengecekan secara rutin terhadap sarana dan prasarana yang ada menciptakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan untuk jaminan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawqan yang dalam melakukan aktifitas wisata. berkunjung ? a. Sudah b. Belum Apakah Objek dan daya Tarik Wisata sudah tersedia rambu-rambu Rambu-rambu mencegah kecelakaan haru tersedia di Objek dan untuk mencegah kecelakaan ? Daya Tarik Wisata, sehingga pengunjung dapat menganyisipasi serta a. Sudah merasa aman dan nyaman dalam melakukan aktifitas wisata. b. Belum E. SARANA PENUNJANG
22
13.
22.
100
75
50 14. Tersedianya sarana transportasi wisatwan yang memadai 23. Apakah sudah tersedia angkutan umum menuju Objek dan Daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada Apakah sudah tersdia transportasi local di Objek dan daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada Apakah sudah tersedianya early warning sytem di Objek dan daya Tarik Wisata yang rawan bencana (seperti Pantai, gunung dll) ? a. Ada b. Tidak Ada Angkutan umum sangat dibutuhkan oleh wisatawan yang tidak memiliki kendaraan pribadi untuk menuju ke Objek dan daya Tarik Wisata Trasportasi local di Objek dan daya Tarik Wisata di butuhkan oleh wisatawan Disparbud Dishub Kabupaten/Kota 100 50 Disparbud Dishub Kabupaten/Kota 100 50 Tersedianya sarana peringatan dini sangat dibutuhkan khususnya di Objek dan daya Tarik Wisatarawan bencana alams ebagai langkah antisipasi guna kselamatan wisatawan dan masyarakat sekitar Disparbud Dinas perikanan dan kelautan Kabupaten/Kota 100 50 Disparbud Kabupaten/Kota 100 50
24.
15.
25.
16.
Penurunan kasus gangguan keamanan (kerusuhan, anak jalanan, asongan, criminal, dll)
26.
F. KEMASYARAKATAN Apakah masyarakat dikawasan pariwisata sudah mengenal program Program Sadar Wisata dan Sapta Pesona yaitu : Aman, Tertib, Sadar Wisata dan Sapta Pesona ? Bersih, sejuk Indah Ramah Tamah dan Kenangan merupakan tolak a. Sudah ukur dan indicator keberhasilan pembangunan danPengembangan b. Belum pariwisata, sehingga terwujud keberlangsungan pariwisata di objek dan daya Tarik Wisata.
23
28.
17.
29.
100 50
30.
Adanya upaya pemberdayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi di sekitar Objek dan daya Tarik Wisata.
31.
100 50 Tersedianya SDM di Objek yang telah mengikuti pelatihan pramuwisata atau memiliki sertifikat pramuwisata. Disparbud Kabupaten/Kota 100 50 Terselenggaranya pelatihan Pemandu pariwisata oleh Disparbud Kabupaten/Kota setempat dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM pariwisata bidang serta pelayanan kepada wisatawan. Disparbud Kabupaten/Kota
18.
32.
33.
100 50
24
NO 3.
1. Pemeliharaan Objek Wisata 2. Penataan wisata Curug Bangkong desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang 3. Penataan Objek dan Daya Tarik Wisata air panas Ciangir Kecamatan Cibingbin 4. Penataan Objek wisata Balong Kagungan Kecamatan Kramatmulya 5. Penataan Objek wisata Gunung Siang Kecamatan Pancalang 6. Penataan Kolam Pemancingan Kawahmanuk Kecamatan Darma 7. Penataan objek wisata dan bumi perkemahan Situ Wulukut Kertayuga Nusaherang 8. Penataan objek wisata Curug Bangkong desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang 9. Pembangunan air panas Ciangir Cibingbin 10.Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata minat khusus Desa Wisata, Kampung budaya, dan Kampung seni 11. Kegiatan penataan ODTW air panas Subang 12. Kegiatan penataan ODTW air panas Ciniru
500.000
Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
300.000 300.000 500.000 500.000 100.000 300.000 150.000 500.000 500.000 5.000.000 500.000
Kramatmulya Pancalang Desa Kawahmanuk Desa Kertayuga Desa Kertawirama Cibingbin Cipari Kec Cigugur
Subang Ciniru
25
1.750.000 200.000
Meningkatnya pelayanan pariwisata Terjalinya Kerjasama antar Objek Meningkatnya pendapatan perkapita Terpilihnya MOKA Kuningan Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya seni tradisi Terlestarinya seni tradisi
26
27
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Identifikasi keadaan awal dan petunjuk kerja Tim Pembina Kab.Sehat Analisis hasil identifikasi dan alternatif pemecahan masalah. Penentuan lokasi prioritas tatanan pariwisata sehat. Menyusun rencana kerja kegiatan. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tanggung tatanan. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan. Pembinaan dan tindak lanjut.
NO. 1.
KEGIATAN Pertemuan Tim Pembina dan Forum Kab.Sehat Pertemuan Anggota Tim Pembina
TUJUAN Adanya persamaan persepsi dalam pengembangan tatanan kawasahan Kab.sehat. Diseminasi informasi kegiatan kab.sehat yang ada di masing-masing SKPD Pembahasan tentang hasil cakupan kegiatan di masing-masing SKPD yg menunjang program Kab. Sehat. Adanya kegiatan Kab. Sehat yang terarah Diketahuinya perkembangan Kab.Sehat Tersusunnya rencana kegiatan tahun 2013
LOKASI Bappeda -
2.
April 2013
3.
Bappeda
SKPD terkait
Maret 2013
4.
9 tatanan yg dibina
5.
Aula Dinkes
28