You are on page 1of 44

Terapi inhalasi : terapi topikal dengan memberikan

obat secara langsung melalui saluran respiratorik Obat yang diberikan dalam bentuk aerosol Aerosol : gas yang dihasilkan melalui proses dispersi (pemecahan) atau suspensi partikel padat atau cair

Pemberian obat secara hirupan

(inhalasi) Obat partikel kecil (<5m) Nebulisasi Aerosol Dry powder

Faktor aerosol
Faktor fisik

Faktor pasien
Faktor faali Faktor anatomi

Reseptor obat terletak di bawah laring

10% MDI
deposisi di sal

respiratorik bawah

1-5% nebulisasi 1% ikut keluar pada waktu ekspirasi

PARTICLE SIZE

IMPACTION

> 10 m

Nasal cavity

SEDIMENTATION

5-10 m

Trachea
Primary bronchus

2-5 m
SEDIMENTATION + DIFFUSION DIFFUSION

Secondary bronchus
Terminal bronchus

<2m <2m
Alveoli

Respiratory bronchiole
Alveolar Ducts & Sacs

Particles penetrate the respiratory tract to different degrees according to their size. This diagram also depicts the mechanisms that operate to clear particles from the Respiratory tract according to size

Mechanisms of deposition within the respiratory tract. A, Impaction. B, Sedimentation. C, Diffusion


Everard ML, et al. Pediatr Respir Med 1999; 286

DIFFUSION
1.00 SMOG

SEDIMENTATION

INERTIAL IMPACTION
FOG
POLLEN & FUNGAL SPORES

DEPOSITION FRACTION

0.80

AUTOMOBILE EXHAUST PARTICULATES TOBACCO SMOKE

0.60

VIRUS

BACTERIA

0.40

FUMES

DUSTS

0.20

0 0.05 0.1 0.2 0.5 1.0 2.0 5.0 10.0 20.0 50.0

AERODYNAMIC DIAMETER mm (Microns)

Berkaitan dengan ventilasi


Arus inspirasi Frekuensi napas

Lama menahan napas

Berkaitan dengan anatomi


Diameter

Physical Particle diameter Particle shape Particle density Heterodispersity

Ventilatory Anatomic Tidal volume Airway diameter Inspiratory flow rate Disease Breath-hold time Breathing frequency Nose vs. mouth breathing Ambient humidity, temperature

Metered dose

Delivered dose to patient

Pulmonary availability

Portal vein At inhalation, systemic availability is the sum of the pulmonary and the oral component

Liver

Gut

Metabolism

Systemic availability
Pedersen & OByrne, 1997

Awitan kerja cepat terlihat


Therapeutic ratio tinggi

Bermanfaat untuk pencegahan


Dosis kecil efek sistemik <<

Pada jenis-jenis tertentu sulit diberikan

pada anak kecil (MDI, DPI)

Metered dose inhaler (MDI)


Dengan spacer
Tanpa spacer

Dry powder inhaler (DPI)


Spinhaler, Rotahaler, Diskhaler, Diskus, Turbuhaler

Nebulizer
Jet Ultrasonic

Asma : serangan akut dan/atau tata laksana jangka

panjang Bronkiolitis Croup Chronic lung diseases Rinitis

Saat ini bebas propelan CFC Perlu koordinasi yang baik dan benar

Pada anak, penggunaan tanpa spacer

kurang dianjurkan

MDI dan komponennya

Cara penggunaan yang benar


Kanister dikocok lalu tutup dibuka Inhaler dipegang tegak, ekspirasi maksimal Mulut kanister diletakkan di antara bibir, lalu

rapatkan Inspirasi maksimal secara perlahan Pertengahan inspirasi, kanister ditekan Tahan nafas 10 detik atau hitungan ke-10 Bila perlu dapat diulang kembali setelah 30 atau 60 detik Jangan lupa kumur, dibuang airnya

Sering salah: Kurang koordinasi Terlalu cepat inspirasi Tidak berhenti sesaat Tidak mengocok kanister Tidak cuci mulut (kumur) Terbalik pemakaiannya

Kecepatan aerosol berkurang

Terdapat katup pengaman


Deposisi di paru meningkat Koordinasi: kurang diperlukan

Efek samping minimal


HARUS digunakan pada bayi/anak

Contoh MDI dengan spacer

Pemakaian yang benar:


Ukuran spacer sesuai dengan kanister
Yang baik dengan katup pengaman

Extension device Holding chamber

Kesalahan yang sering


Kanister tidak cocok dengan spacer
Menggosok spacer dengan keras Sama dengan MDI pada umumnya

Menggunakan serbuk kering

Tidak memerlukan propelan (kurang iritatif)


Sulit pada anak kecil Perlu penghisapan yang kuat

Deposisi di paru lebih besar dibanding MDI tanpa

spacer Tidak perlu spacer Mudah dan praktis untuk dibawa

Contoh DPI (Turbuhaler)

Contoh DPI (Diskhaler)

Pemakaian turbuhaler yang benar Buka tutup turbuhaler Putar ke kanan sampai habis (maksimal) Putar ke kiri sampai berbunyi klik Keluarkan nafas, masukkan mulut ke turbuhaler Hisap secara kuat dan cepat Tahan napas dan hitung sampai 5-10 Tutup kembali turbuhaler Kumur setelah menghisap

Kesalahan yang sering


Tidak membuka tutupnya
Tidak memutar ke kanan maupun ke kiri Hisapan kurang kuat dan kurang cepat Tidak menahan napas

Ditiup sehingga turbuhaler basah

Jet dan ultrasonik

Mahal
Kurang praktis untuk dibawa Penggunaan lebih mudah

Tidak memerlukan koordinasi


Dosis dan jenis obat dapat diatur

Cara kerja jet nebulizer

1-degree droplets

Fine droplets pass around baffle

Gas at high pressure

To patient

Baffle

Droplets trapped and recirculated

Feed tube

Aerosol generation by a jet nebulizer


Everard ML, et al. Pediatr Respir Med 1999; 286

Jenis dan dosis obat tidak tepat

Masker terlalu besar


Belum dihubungkan dengan listrik Lama pemberian: kurang lama

Umur (tahun) 03 35

Jenis inhalasi MDI/dengan spacer Nebulizer MDI/dengan spacer Nebulizer MDI/dengan spacer DPI Nebulizer

>5

pMDI

pMDI + Nebuhaler

Turbuhaler

Thorsson et al, 1998

Terapi inhalasi termasuk dalam terapi topikal

Awitan cepat, dosis kecil, efek samping minimal


Terapi inhalasi dapat diberikan pada kasus-kasus

respiratorik Pemilihan jenis terapi inhalasi bergantung pada usia dan kemampuan pasien

Keberhasilan terapi inhalasi bergantung pada

indikasi, jenis, dan cara pemberian Jenis terapi inhalasi: MDI dengan atau tanpa spacer, DPI, dan nebulizer Perlu diperhatikan cara penggunaan alat inhalasi dan kesalahan yang sering terjadi

You might also like