Professional Documents
Culture Documents
2,63
2,60
49.7 47.1
54.7 52.1
57.4 54.7
60.3
56.7
1997
2002/03
Cara Modern
2007
Angka kelahiran total (TFR) terus menurun, namun selama kurun waktu 2002/03 s.d. 2007 TFR mengalami stagnansi. Hal ini disebabkan oleh kenaikan CPR (Contraceptive Prevalence Rate) yang tidak signifikan dan meningkatnya unmet need (kebutuhan pelayanan KB oleh PUS yang tidak terpenuhi). Hal tersebut mengakibatkan kenaikan laju pertumbuhan penduduk pada kurun waktu 2000-2010.
3
KUADRAN II
KUADRAN I
8.00
Daerah yang pertumbuhan ekonomi diatas nasional namun rasio belanja modalnya dibawah nasional
Sulsel Jambi DKI Jakarta Sumut
Daerah yang pertumbuhan ekonomi dan rasio belanja modalnya diatas nasional
Sultra Banten Sulteng Gorontalo Sulut Papua Sulbar
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2002-2011, masih dibawah ratarata pertumbuhan ekonomi negara berkembang Asia Timur
Kepri
Lampung
4.00
Daerah yang pertumbuhan ekonomi dibawah nasional namun Daerah yang pertumbuhan ekonomi rasio belanja modalnya diatas dan rasio belanja modalnya dibawah Kaltim nasional nasional
KUADRAN III
-0.025 0.00 0.025 0.05
KUADRAN IV
0.075
PERTUMBUHAN EKONOMI
Sasaran RPJMN 2010-2014: 7% pada akhir tahun 2014
Batas Bawah (Target RPJMN)
9 8 7
Target RPJM
Revisi Target
4 3 2
RPJMN 2004-2009
1 0 Batas Bawah (Target RPJMN) Batas Atas (Target RPJMN) Realisasi Pertumbuhan Ekonomi 5 5 5.5 5.5 6.1 6.3 6.7 6 7.2 4.6
RPJMN 2010-2014
2004
2005
2006
2007
2009
2014 7 7.7
8 Rp Trilyun Persen 4 (4) PDRB ADHB Th. 2010 (Rp Trilyun) Rata2 Laju Pertumbuhan Ekonomi 2005-2010 600
300
INFLASI
Sasaran RPJMN 2010-2014: 4-6% per tahun
Batas bawah Inflasi (RPJMN) 18 17.1 16
14
4
2.8 2
RPJMN 2004-2009
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
RPJMN 2010-2014
2012 2013
TINGKAT KEMISKINAN
Sasaran RPJMN 2010-2014: 8-10% pada akhir tahun 2014
Target Angka Kemiskinan (RPJMN)
20 18
16
14
15.97 14.92
13.24
13.5 13.3
11.56
12.5
10.5
10
RPJMN 2004-2009
RPJMN 2010-2014
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
TINGKAT KEMISKINAN
Sumatera
Jawa
Bali& NT
Kalimantan
Sulawesi
Ma Papua luk u
Jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2011 sebanyak 12,49 %. Wilayah Papua memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi dengan rata-rata 31,90%
Sumber: data.kesra.go.id, 2012
TINGKAT PENGANGGURAN
Sasaran RPJMN 2010-2014: 5-6% pada akhir tahun 2014
Proyeksi Angka Pengangguran (RPJMN) 12 Angka Pengangguran Indonesia
10
Akhir RPJMN 2004-2009 masih ada gap sebesar 2,2% untuk tingkat pengangguran
Sejauh RPJM 2010-2014, tingkat kemiskinan masih dibawah target RPJM (lebih baik)
RPJMN 2004-2009
RPJMN 2010-2014
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
PERTUMBUHAN EKONOMI
15
10
-5
-10
Tahun
TINGKAT KEMISKINAN
Population in multidimensional povertya
Country
Headcount (%) Intensity of deprivation (%)
Singapura Brunei Malaysia Thailand Filipina Indonesia Vietnam Laos Kamboja Timor Leste Myanmar
1,6 13,4 20,8 17,7 47,2 38,5 47,4 45,9 47,2 56,5 9,9 9,1 12,2 18,5 14,1 0,2 5,7 7,6 6,0 28,1 0,5 2,9 10,2 15,3 27,8 0,5 6,1 13,2 10,0 38,6 1,2 11,0 15,5 13,1 47,1 10,8 22,6 18,7 .. 33,9 8,1 26,5 13,3 14,5 27,6
52,0
48,4
21,3
22,0
28,6
48,3
51,6
28,3
30,1
68,1 31,8
52,9 48,3
18,2 13,4
38,7 9,4
35,7 25,2
47,6 19,1
67,6 ..
37,4 ..
49,9 ..
TINGKAT PENGANGGURAN
14
12
10
0
2004 2005 2006 2007 Tahun 2008 2009 2010
IDI = 7,3
Negara Indonesia Malaysia Thailand Filipina Singapura Brunei Darrusalam Vietnam Myanmar Kamboja Timor Leste Sumber: OECD, 2011
Sumatera 15,7 %
Jawa 55%
2,53%
Maluku
0,05%
Papua
8,2%
Bali dan Nusa Tenggara
Jawa
3,74%
55,3%
Sumber: BKPM, 2011
84 94 60 95 68
Angk. Udara
Ketenagalistrikan Telephone Tel. Seluler
21
96 79 -
21
97 82 98
20
98 79 82
2
49 55 113
34
109 70 5
16
50 94 70
28
104 103 92
23
38 40 40
17
4 15 15
Akhir tahun 1990-an, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia berada di atas negara China dan Thailand. Pada tahun 2011 infrastruktur Indonesia hanya lebih baik dari Filipina dan Vietnam untuk daerah Asia Tenggara. Terdapat peningkatan daya saing untuk sektor jalan, kereta api, angkutan udara, kepemilikan telepon, dan telepon seluler. Namun, secara keseluruhan, infrastruktur Indonesia masih memiliki daya saing yang rendah.
(sumber: World Economic Forum, 2011)
REALISASI (Harga Konstan) PMTB (Rp miliar) Pertumbuhan (%) Peran terhadap PDB (%) Sumber pertumbuhan (%) Sumber: BPS (diolah)
2011
2012 (Q1)
No.
1 2 3 4 5 6
PENILAIAN
Memulai usaha Ijin mendirikan bangunan Akses memperoleh listrik Pendaftaran properti Memperoleh kredit Perlindungan investor
2,0
2,2
2,3
7
8 9 10
Pembayaran pajak
Perdagangan lintas batas Pelaksanaan kontrak Menyelesaikan masalah kepailitan TOTAL
131
39 156 146 129
134
38 154 149 126
Investasi tumbuh dengan cukup tinggi,dengan peranan sebagai sumber pertumbuhan yang semakin meningkat Tingkat kemudahan berusaha mengalami penurunan dari ranking 126 ke ranking 129
33.923 37.353
43.653 48.555
Capaian Capaian Target Target Target 2010 2011 2012 2013 2014
94,02%
90,57%
91,23%
91,30%
90,91%
88,93%
93,30% 84,07%
77,44% 72,56%
70,99%
1971
Sumber: IDEA dan KPU
1977
1982
1987
1992
1997
1999
2004
2009
60,000.00
50,000.00
Keterangan: 1) Padi: Gabah Kering Giling (GKG) 2) Jagung: Pipilan kering 3) Kedelai: Biji Kering 4) Daging: daging sapi dan kerbau 5) Ikan: Perikanan budidaya dan perikanan tangkap 6) Produksi Tahun 2011 : Angka Sementara BPS
Ribu Ton
40,000.00
30,000.00
20,000.00
10,000.00
0.00
2009 2010 2011
22
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Usia Sekolah dan Status Ekonomi, Tahun 2009
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Usia Sekolah dan Status Ekonomi, Tahun 2010
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
96,0
99,3
7-12 Tahun
99,3 99,3 96,3 94,8 94,8 95,0 100 96,3 100 90 90 72,2 74,8 74,8 71,5 73,5 80 71,5 80 70 70 60 60 50 50 31,9 36,2 36,2 30,8 40 30,9 30,8 40 30 30 20 20 3,3 3,3 2,8 10 10 0 0 16-18 TahunTahun19-24 Tahun Tahun 7-12 13-15 16-18 Tahun 19-24 Tahun 13-15 Tahun 16-18 7-12 Tahun 19-2413-15 Tahun Tahun Tahun
Q1 (termiskin)
Q2
Q3
Q4
Q5 (terkaya) Q1 (termiskin)
Q2
Q3
Q4
Q5 (terkaya) Q1 (termiskin)
Q2
Q3
Q4
Q5 (terkaya)
Angka partisipasi sekolah kelompok termiskin (Q1) relatif rendah dibandingkan dengan kelompok terkaya (Q5). Disparitas partisipasi sekolah antarkelompok ekonomi meningkat seiring meningkatnya jenjang pendidikan, namun makin mengecil dari tahun ke tahun.
Sumber : Susenas 2009 dan 2010
MI
Rusak Berat; 5.194 ; 4%
MTs
Rusak Berat; 8.053 ; 11% Rusak Sedang; 15.833 ; 21% Baik; 92.587 ; 70% Baik; 51.344 ; 68%
Masih banyak ruang kelas rusak berat dan rusak sedang di SD/MI dan SMP/MTs (2011). Rehabilitasi ruang kelas rusak berat di SD/MI dan SMP/MTs diupayakan akan tuntas pada tahun 2012. Ruang kelas rusak sedang akan direhabilitasi secara bertahap mulai tahun 2013.
NO
KEGIATAN PRIORITAS
TARGET 2013 9.323 puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2.663 fasilitas pelayanan kesehatan yang telah melayani program jampersal 4,99 juta peserta KB baru mendapatkan jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi gratis 4.700 klinik KB pemerintah dan swasta mendapat dukungan sarana dan prasarana 426 kawasan, 1610 desa, 149 IKK yang terfasilitasi pembangunan air minum 679 kawasan, 126 kab/kota yang terfasilitasi pembangunan sanitasi (air limbah dan drainase) dan persampahan 90% RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas
2.
3.
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 5. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sanitasi Dan Persampahan UPAYA KESEHATAN KURATIF DAN REHABILITATIF 6. Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) 7. Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) 8. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 9. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
4.
9.323 puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
95% ketersediaan obat dan vaksin 1. 3 kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class) 2. 95% RS kab/kota yang melaksanakan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 1. 91% puskesmas yang menjadi puskesmas perawatan di perbatasan dan pulaupulau kecil terluar berpenduduk. 2. 90% puskesmas yang mampu Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
10.
25
Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Anak Usia 12-23 bulan tahun 2007 dan 2010
82,20
56 52
53,8
74,87 72,53
48
44 40
46,2
2007
2008
2009
2010*
2007
2010
Input Utama Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Preventif & Promotif Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk seluruh Puskesmas Jaminan Pertolongan Persalinan (Jampersal) Pemenuhan Tenaga Kesehatan Strategis (Dr, Drg, Perawat dan Bidan) terutama di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) Perbaikan Akses dan Kualitas Pelayanan Imunisasi, termasuk penyediaan vaksin Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kuratif dan Rehabilitatif Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Peningkatan Puskesmas mampu PONED dan Rumah Sakit mampu PONEK Penyediaan Obat dan Alat Kesehatan
Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Gizi terus membaik, namun masih diperlukan peningkatan upaya preventif dan promotif disamping upaya kuratif dan rehabilitatif
UKBM: Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat; PONED: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar, PONEK: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Komprehensif
26
Pembayaran Bunga Utang Rp 122,2 T (8,51%) Bantuan ke Masyarakat Rp 28,2 T (2,0%) Transfer ke Daerah Rp 470,4 T (32,8%)
PNPM Rp 11,4 T Jamkesmas 7,3 T Bantuan Pendidikan (beasiswa) Rp 9,5 T Sumber : APBN 2012
BBM Rp 123,6 T Listrik Rp 45,0 T Pangan Rp 15,6 T Pupuk Rp 16,9 T Benih Rp 0,3 T
DBH Rp 100,1 T DAU Rp 273,8 T DAK Rp 26,1 T Otsus Rp 11,9 T Penyesuaian Rp 58,5 T
4,000,000 3,500,000 Jumlah Aparatur 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 0 Total Daerah Provinsi Kabupaten Kota 2,109,168 479,136 2002 2,563,756 2003 2,802,585 309,776 2,043,344 467,869 2004 2,748,543 303,144 2,005,269 457,955 2005 2,796,878 240,876 2,093,030 481,426 2006 2,835,165 293,132 2,083,951 476,858 2007 2,948,515 291,371 2,177,371 499,730 2008 3,235,987 299,887 2,408,207 527,893 2009 3,503,845 316,224 2,611,963 575,658 2010 3,681,607 324,272 2,752,461 604,874 2011 3,699,126 323,179 2,773,262 602,685
Jumlah PNS dirinci menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin per 1 Oktober 2011
1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 SD SLTP SLTA DI-DIII DIV/SI
SII/SIII
Statistik Aparatur
Jumlah PNS Pusat & Daerah Jumlah PNS Pusat & Daerah Prediksi
5000000 4000000 3000000 2000000 1000000 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah PNS tumbuh dengan tren formula: y = 183586 (t) + 3635642 ...... Dengan t = 0,1,2,3,.. t
250000000
200000000 150000000 100000000 50000000 0 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah PNS
Jumlah Penduduk
Statistik Aparatur
Statistik Aparatur Kabupaten/Kota 2005-2011
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 4994,08 5201,02 5789,21 5870,07 6554,04 6687,91 6724,99 4186,5 4376 5027,5 4950,5 5663,5 5779 5891 4465,69 4457,71 4691,70 4605,75 4695,03 4559,33] 4423,44 29096 29242 30663 30954 31616 30964 29988 2 (Kab. 2 (Kab. Minahasa 306 (Kab. 491 (Kab. Manggarai 6 (Kab. Lani 42 (Kab. Lani 68 (Kab. Utara) Waropen) Supiori) Timur) Jaya) Jaya) Puncak) 29096 (Kab. 29242 (Kab. 30663 (Kab. 30954 (Kab. 31616 (Kab. 30964 (Kab. 29988 (Kab. Bandung) Bandung) Bandung) Bandung) Bandung) Bandung) Bandung) 2507029 2610914 2906185 2946780 3290132 3357335 3375947 502 502 502 502 502 502 502
Statistik Dasar Rata-Rata Nilai Tengah Standar Deviasi Range Jumlah PNS Terendah
3 Kementerian Keuangan No. Kementerian/Lembaga 1 Bakorkamla 2 Sekretariat Militer 3 Pusat Pelaporan dan ATK
Sumber: BKN, 2012
Pengesahan Peraturan Perundang-Undangan 2008-2011: PP no. 6 Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah PP no. 7 Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan PP no. 8 Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah PP no. 19 Kecamatan PP no. 45 Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudaan Penanaman Modal di Daerah PP no. 34 th. 2009 Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan PP no. 19 th. 2010 Tatacara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur Selaku Wakil Pemerintah PP No.23 th 2011 Revisi PP No.19 th 2010 tentang Tatacara Tatacara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur Selaku Wakil Pemerintah PP no. 43 th. 2010 Tata Cara Penetapan Kawasan Khusus Peraturan Perundangan Perbaikan (revisi) PP no. 38 th. 2008 Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah PP no. 49 th. 2008 Pemilihan, pengesahan pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terlibat dalam pembahasan peraturan perundangan: RanPerpres tentang Penyusunan Perda RanPerpres tentang Pengembangan Kapasitas Amanat UU 32 /2004 yang Belum Terlaksana: PP Belanja KaDa dan WaKaDa PP Pedoman NSP Pembinaan dan Pengawasan Manajemen PNS Daerah 35 PerpresTata Cara Mempersiapkan Rancangan Peraturan Daerah
Peraturan Perundangan Terkait Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah (UU dan PP), sampai thn. 2012
Umum: 1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. UU No. 33 Tahun 2204 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 4. UU NO. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 5. UU No. 27 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 6. UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 7. UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan 8. UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum 9. UU No.8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD 10. PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa 11. PP No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan 12. PP No. 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan 13. PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah 14. PP No. 39 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan 15. PP No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja 16. PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang 17. PP No. 43 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Khusus 18. Perpres No.32 Tahun 2011 tentang MP3EI Kelembagaan Pemerintah Daerah 1. PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM 2. PP No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 3. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 4. PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah 5. PP No. 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 6. PP No. 45 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pemberian Insentif Dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah 7. PP No. 19 Tahun 2010 tentang Tatacara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur Selaku Wakil Pemerintah yang diubah menjadi PP No. 23 Tahun 2011 8. Perpres No. 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal 9. Perpres No.76 Tahun 2011 tentang Perubahan Perpres 47/2009 tentang Pembentukan dan Org. Kementerian Negara
Peraturan Perundangan Terkait Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah (UU dan PP), sampai thn. 2012
Aparatur Pemerintah Daerah UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian seagaimana dirubah menjadi UU No . 43 Tahun 1999 PP. No. 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian PNS, sebagaiman dirubah menjadi PP. No. 63 Tahun 2009 PP NO. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Penataan Daerah PP No. 78 Tahun 2007 tentang Tatacara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah
Peningkatan Kerjasama Daerah PP No. 50 Tahun 2007 tentang Kerjasama Daerah Keuangan Daerah 1. UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. PP. No. 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD; 3. PP. No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah sebagaiman adirubah menjadi PP No. 71 Tahun 2010; 4. PP. No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah; 5. PP. No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 6. PP. NO. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah sebagaimana telah dirubah dlm PP No. 65 Tahun 2010 7. PP. No. 57 Tahun 2005 Tentang Hibah Kepada Daerah; 8. PP. No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. PP. No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah dirubah dalam PP No. 38 Tahun 2008; 10. PP. No. 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas PP. No. 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD 11. PP. No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 12. PP No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah 13. PP No. 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah 14. PP No.44 Tahun 2012 tentang Dana Darurat
364 336
367 336
300
203 205 205 205
200
98
100
26 0 45 28
48 31
60 31 32 32 33 33 33 33 33 33 33 33
0 <1999 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2
3 4 5
No Usulan DOB Kabupaten Konawe Kepulauan, 11 Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi 12 Tenggara Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi 13 Tenggara 14 15 Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah
Perkembangan Jumlah Desa/Kelurahan & Kecamatan Tahun 1999 - 2011 Jumlah Kecamatan Jumlah Kelurahan/Desa
80,000
6,652 6,747 6,520 6,131 5,656 5,641 6,699
8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 4,224 4,044 4,049 5,277 4,9184,994
70,000
68,000 66,000 64,000
69,858
1999
2001
2003
2005
2007
2009
2011
Keterangan :
Daerah Tertinggal Daerah Maju
Daerah Perbatasan
DAERAH TERTINGGAL
183 Kabupaten dimana 34 Kabupaten merupakan Daerah Otonom Baru hasil pemekaran dari daerah induk yang merupakan daerah tertinggal Sumber: Paparan Menteri PPN, 2012
KAWASAN PERBATASAN
38 Kabupaten/Kota perbatasan dengan 111 lokasi prioritas Kecamatan
408 236 105 19 2002 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 126 114 173 229
351
2011
2011 2010
120%
100% 80% 60% 40% 20%
BENGKULU SULTRA MALUKU MALUKU UTARA GORONTALO KALTIM SUMUT LAMPUNG JATENG KALTENG SUMBAR SULTENG BANTEN SULSEL*) SUMSEL KALSEL PAPUA RIAU BABEL JATIM JABAR NTB NTT SULUT JAMBI ACEH KEPRI BALI DIY
0%
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah (EKPPD) oleh Kemendagri pada tahun 2011 (pemeriksaan LKPD 2010) maka diperoleh hasil berikut:
Daerah Provinsi Kabupaten Kota Total Sangat Tinggi 20 4 24 Tinggi 23 269 77 369 Sedang 10 51 15 66 Rendah 6 6 Jumlah 33 346 86 465
Kota Berkinerja Terbaik: 1. Kota Yogyakarta 2. Kota Magelang 3. Kota Tangerang 4. Kota Semarang 5. Kota Samarinda 6. Kota Bogor 7. Kota Sukabumi 8. Kota Depok 9. Kota Makasar 10. Kota Cimahi
Provinsi Berkinerja Terbaik: 1. Provinsi Jawa Timur 2. Provinsi Jawa Tengah 3. Provinsi Sulawesi Selatan
Kabupaten Berkinerja Terbaik: 1. Kabupaten Sleman 2. Kabupaten Wonosobo 3. Kabupaten Boyolali 4. Kabupaten Karanganyar 5. Kabupaten Jombang 6. Kabupaten Luwu Utara 7. Kabupaten Kulon Progo 8. Kabupaten Pacitan 9. Kabupaten Sukoharjo 10. Kabupaten Bogor
Evaluasi Kinerja Daerah Otonom Baru (Provinsi) Evaluasi Kinerja Daerah Otonom Baru (Kabupaten)
Maluku Utara Gorontalo Kep. Bangka Belitung Sulawesi Barat Kep. Riau Banten Papua Barat
Daerah Dharmas Raya Bangka Tengah Samosir Boalemo Serdang Bedagai Bangka Selatan Malinau
Pelayanan Daya Saing Publik 25% 20% 38,56 49,59 57,60 28,54 62,23 48,22 56,28 34,74 50,06 26,91 42,90 38,83 39,62 46,69 Pelayanan Daya Saing Publik 25% 20% 53,92 42,82 64,30 38,95 64,31 25,94 65,06 27,28 58,69 42,33 56,14 25,70 64,02 37,54
Daerah
Provinsi
Kalsel Jawa Barat Kalbar Jawa Barat Sulsel Banten Jawa Barat
Total
64,61 60,43 58,12 57,40 57,20 56,62 56,36
Kabupaten dengan peringkat LKPD terbaik: Kabupaten Aceh Tengah mendapat peringkat WTP selama 4 tahun (LKPD 2007LKPD 2010)
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM bidang kesehatan 2. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang SPM bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang SPM bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota 4. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang SPM bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota 5. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang SPM bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota 6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2010 tentang SPM bidang layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan. 7. Peraturan Kepala BKKBN Nomor 55/HK-010/B5/2010 tentang SPM bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang SPM bidang Pendidikan Dasar. 9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tanggal 25 Oktober 2010 tentang SPM bidang Pekerjaan Umum. 10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15/MEN/X/2010 tanggal 29 Oktober 2010 tentang SPM bidang Ketenagakerjaan. 11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tanggal 22 Desember 2010 tentang SPM bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota. 12. Peraturan Menteri Informasi dan Komunikasi Nomor 22/PER/M.Kominfo/12/2010 tanggal 20 Desember 2010 tentang SPM bidang Kominfo. 13. Peraturan Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Nomor PM.106/HK.501/MKP/2010 tanggal 23 Desember 2010 tentang SPM bidang Kesenian. 14. Peraturan Menteri Perhubungan No.PM 81 tahun 2011 tentang SPM bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. 15. Peraturan Kepala BKPM No.14 Tahun 2011 tanggal 28 Desember tentang SPM bidang penanaman modal provinsi dan Kabupaten/Kota Sumber: Ditjen Otonomi Daerah, Kemendagri 2012
Perkembangan SPM
15
21% 43% 36% TELAH SOSIALISASI KE KAB/KOTA NYA
10 5 0
CATATAN: Provinsi yang telah lakukan sosialisasi ke kab/kotanya: Provinsi NAD Provinsi Riau, Provinsi Bengkulu, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi DKI, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, Provinsi DIY, Provinsi Jawa Timur, Provinsi NTB, Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Kalimantan Barat Provinsi yang sosialisasi ke sebagian kab/kotanya: Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Lampung, Provinsi NTT, Provinsi Bali, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi yang belum sosialisasikan ke kab/kotanya: Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, Papua Barat Sosialisasi masih terbatas pada bidang-bidang tertentu pada 15 SPM yang telah ditetapkan
Tahun Penetapan
2008 2008 2008
Target Pencapaian
2015 2013 2025
2010
2016
2010
2014
6 7 8 9
4 2 4 7 36
4 7 17 10 67
No 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15
3 2 8 5 2 4 2 4 7 65
9 27 23 8 6 7 7 26 10 169
Perkembangan SPM
Daerah Pilot Project Mitra Kerja Provinsi Kabupaten/kota SPM
No
1.
Kota Yogya, Sleman, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kota mataram, Lombok Timur, Kota Pontianak, Sanggau, Tanjung Pinang, Bintan
Kota Pare-pare, Kota Bitung,Kota Baubau, Kabupaten Konsel, Kolut, Wakatobi, Minut, Kepulauan Sangihe, Sitaro, Minahasa. Semarang, Demak, Grobogan, Pemalang, Jepara, Samarinda, Tarakan, Balikpapan Kab. Pidie Jaya, Kab. Bireun, Kab. Aceh Tengah, Kab. Aceh Barat Daya, Kab. Aceh Tamiyang, Kab. Aceh Timur
2.
Pendidikan, Kesehatan
3.
4.
NAD
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Kerjasama Daerah
No. 1 Nama Kerjasama BKSP JABOTABEKJUR Daerah Mitra Kerjasama DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kab. Cianjur Bidang yang Dikerjasamakan Infrastrukur Pelayanan Publik Pemerintahan Dasar Hukum Kerjasama Peraturan Bersama Pem. Prov. Jabar dan DKI Jakarta No. I/DP/040/PD/1976 dan No. 3 Tahun 1976, Kept. Bersama Gub. Jabar dan DKI Jakarta No. D.IV8201/d/II/1976 dan No. 197/Pem.121/sk/1976, dan Peraturan Bersama Pem. Prov. Jabar dan DKI Jakarta No. 8 dan 7 Tahun 1994 Keputusan Gubernur Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama Tahun Pembentuka n 1976
Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, DIY, Banten, Bali, Jawa Barat, Lampung, NTB, dan Provinsi NTT
(1) Ekonomi, (2) Industri dan Perdagangan, (3) Kebinamargaan, (4) Kehutanan, (5) Kesehatan, (6) Kesejahteraan Sosial, (7) Ketentraman dan Ketertiban, (8) Lingkungan Hidup, (9) Pariwisata, (10) Pemerintahan, (11) Perhubungan, (12) Perikanan dan Kelautan, (13) Perkebunan, (14) Pertanian, (15) Peternakan, dan (16) Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ekonomi (Pariwisata)
2000
JAVA PROMO
14 Kabupaten dan Kota di Provinsi DIY dan Jawa Tengah Pacitan (Jatim), Wonogiri (Jateng), Gunung Kidul (DIY)
2001
PAWONSARI
Pembangunan wilayah
2002
Kerjasama Daerah
Nama Kerjasama Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) Kerjasama Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Sekretariat Bersama KARTAMANTUL Daerah Mitra Kerjasama Seluruh Gubernur di Pulau Sulawesi Bidang yang Dikerjasamakan Ekonomi, Sosial budaya, Kemasyarakatan, dan Politik Infrastruktur & Tata Ruang (1) Pelayanan Publik (2) Transportasi Dasar Hukum Kerjasama "Kesepakatan Bersama Gubernur-GubernurDi Sulawesi MoU diantara provinsiprovinsi yang terkait Tahun Pembent ukan 2000
No. 5
Seluruh provinsi di wilayah Sumatera bagian selatan Kota Yogyakarta, Kab. Sleman, dan Kab. Bantul
2006
BARLINGMASCAKEP
2003
2004
10
Kab. Kendal, Kab. Semarang, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kab. Demak, & Kab. Grobogan (Purwodadi)
Pembangunan Wilayah
2005
56
Kerjasama Daerah
Nama Kerjasama BARELANG (Batam, Rempang, Galang) Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) Badan Kerjasama Provinsi Kepulauan Daerah Mitra Kerjasama Kota Batam dan Prov. Kep. Riau Seluruh Provinsi di wilayah Sulawesi Prov. Kepri, Babel, NTB, NTT, Sulut, Maluku, Maluku Utara Bidang yang Dikerjasamakan Ekonomi, Pariwisata, Infrastruktur Politik, ekonomi, sosial-budaya, dan kemasyarakatan Perikanan, transportasi (pelayaran & penerbangan perintis), pariwisata, dan energi (arus laut) Kesepakatan Bersama Gubernur-gubernur di wilayah Sulawesi 2000 Dasar Hukum Kerjasama Tahun Pembent ukan
No. 11
12
13
2009
14
SARBAGITA
2003
IDR Trillions
DAU DAK Rev sharing Others Total (real constant 2007 prices)
Daerah yang menunjukan tingkat kemandirian yang baik (PAD tinggi) adalah Jawa Bali Sementara Daerah yang masih mengandalkan Daper (paling tinggi) adalah Kalimantan
Sumber : Data di olah dari data Kementerian Keuangan Alokasi Tahun Anggaran 2012 Berdasarkan Hasil Kesepakatan Panja Transfer ke Daerah
Sumber : Data di olah dari data Kementerian Keuangan Alokasi Tahun Anggaran 2012 Berdasarkan Hasil Kesepakatan Panja Transfer ke Daerah
Sumber : Data di olah dari data Kementerian Keuangan Alokasi Tahun Anggaran 2012 Berdasarkan Hasil Kesepakatan Panja Transfer ke Daerah
Sumber : Data di olah dari data Kementerian Keuangan Alokasi Tahun Anggaran 2012 Berdasarkan Hasil Kesepakatan Panja Transfer ke Daerah
Sumber : Data di olah dari data Kementerian Keuangan Alokasi Tahun Anggaran 2012 Berdasarkan Hasil Kesepakatan Panja Transfer ke Daerah
2010
2011
DANA PENYESUAIAN 11% DBH (PAJAK) 10% DBH (SDA) 9%
Alokasi DAK hanya sebesar 5-7 % terhadap Total Dana Transfer di tahun 2010-2012
DAK 5%
DAU 52%
2012
69
25.23
26.12
17.09
2.27
2.84
4.01
2003
0,20
2004
0,29
2005
0,65
2006
0,32
2007
0,19
2008
0,15
2009
-0,17
2010
0,16
2011
0,03
2012
BIDANG Pendidikan* Kesehatan ** Infrastruktur Jalan Infrastruktur Irigasi Infrastruktur Air Minum *** Infrastruktur Sanitasi Kelautan dan Perikanan Pertanian Prasarana Pemerintahan Daerah Lingkungan Hidup Keluarga Berencana **** Kehutanan Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal ***** Perdagangan Listrik Perdesaan Transportasi Perdesaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan Perumahan dan Permukiman Keselamatan Transportasi Darat Total
Sumber: Sekretariat DAK Bappenas, 2012
TAHUN 2003 625.000 375.000 842.500 338.500 88.000 2.269.000 2004 652.600 456.180 839.050 357.200 305.470 228.000 2.838.500 2005 1.221.000 620.000 945.000 384.500 203.500 322.000 170.000 148.000 4.014.000 2006 2.919.525 2.406.795 2.575.705 627.675 608.000 775.675 1.094.875 448.675 112.875 11.569.800 2007 5.195.290 3.381.270 3.113.060 858.910 1.062.370 1.100.360 1.492.170 539.060 351.610 17.094.100 2008 7.015.420 3.817.370 4.044.681 1.497.230 1.142.290 1.100.360 1.492.170 362.000 351.610 279.010 100.000 21.202.141 2009 9.334.882 4.017.370 4.500.917 1.548.980 1.142.290 1.100.360 1.492.170 562.000 351.610 329.010 100.000 190.000 150.000 24.819.589 2010 9.334.882 2.829.760 2.810.207 968.402 357.232 357.232 1.207.840 1.543.633 386.253 351.610 329.010 250.000 300.000 107.323 21.133.383 2011 2012 10.041.300 10.041.300 3.000.800 3.005.931 3.900.000 4.012.761 1.311.800 1.348.508 419.600 502.494 419.600 463.651 1.500.000 1.547.119 1.806.100 1.879.588 400.000 444.504 400.000 479.730 368.100 392.257 400.000 489.763 315.500 356.940 300.000 345.132 150.000 190.640 150.000 171.385 100.000 121.385 150.000 191.243 100.000 131.617 25.232.800 26.115.948
30,000,000
25,000,000
11 idang
14 Bidang
20,000,000
9 Bidang
15,000,000
8 Bidang
10,000,000
7 Bidang
5,000,000
Infrastruktur Sanitasi
Infrastruktur Air Minum *** Infrastruktur Irigasi
5 Bidang
6 Bidang
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
600
475
434 386
396
397
398
363
300
283 265
200
100
65
71
72
86
86
88 28
91 32
90 32
91 32
90
24
0 0 2 0 0
24
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Rp 000
40,000,000,000
35,000,000,000
30,000,000,000
25,000,000,000
20,000,000,000
15,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000
Juta Rp.
6,000,000.0
5,000,000.0
4,000,000.0
3,000,000.0
2,000,000.0
1,000,000.0
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
Ditjen PMD
10033400 235832.2
387068.57 53901.735 188782.2 481329.52 11031125 510479.29 133322.08 3695121.8 67451.423 56347.471 188411.62 341033.97
579452.2 10250090 654916.1 284408.14
20,000.00
15,000.00 10,000.00 5,000.00 0.00 Pemeriksaan Wilayah I 2011 2012 4,031.00 4,675.95 4,259.0 Pemeriksaan Wilayah II 3,309.70 3,567.17 4,463.0 Pemeriksaan Wilayah III 3,236.60 3,371.38 3,816.0 Pemeriksaan Wilayah IV 6,625.50 4,019.25 3,803.0 Dukungan Manajemen dan Teknis 23,724.20 34,951.83 45,582.2 Pemeriksaan Kasus dan Pengaduan Khusus 2,908.80 3,316.16 2,978.0
2013 (indikatif)
250000
200000
150000
80,000.00
70,000.00
60,000.00
50,000.00
2012
2013 (indikatif)
20,000.00
10,000.00
0.00
30,000.00
25,000.00 20,000.00 15,000.00 10,000.00 5,000.00 0.00 Litbang Bidang Kesbangpol dan Otda 2011 2012 2013 (indikatif) 3,250.00 4,125.00 5,125.00 Litbang Bidang Pembangunan dan Keuangan Daerah 3,250.00 4,125.00 5,125.00 Litbang Bidang Pemerintahan Umum dan Kependudukan 3,250.00 4,125.00 5,125.00
2011
2012
2013 (indikatif)
Litbang Bidang Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat 3,250.00 4,125.00 5,125.00
300000
250000
200000
150000
100000
50000
12000000
10000000
8000000
6000000
4000000
2011 2012
2000000
2013 (indikatif)
Peningkat an Kapasitas Pemberda Balai PMD Balai PMD Balai PMD Kelembag yaan Yogyakart Masyaraka Malang Lampung aan & a t & Desa Pelatihan Masyaraka t 29400 36236.812 13755.412 16002.4 6479 30000 65000
Peningkat Pengemba Pemberda an Fasilitasi ngan Dukungan yaan Adat Kapasitas Usaha Pengelola & Sosbud Pemerinta Manajame an SDA & Ekonomi n & Teknis Masyaraka han Desa TTG Masyaraka t & t Kelurahan 30300 36900 45680 155800 162950 87500 90000 80500 92991.228
2011
2012
10088265.7 450001.1
140000
120000
100000
80000
60000
2011 2012
40000
2013 (indikatif)
20000
0 Fasilitasi KDH, DPRD, dan Hubungan antar lembaga 2011 2012 2013 (indikatif) 15063 11000 25,000.00 Penataan Daerah Otonom dan Otonomi Khusus dan DPOD 51101 31750 31,750.00 Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja Daerah 115500.4 17200 20,520.00 Penataan Urusan Pemerintahan Daerah I 22049.5 11271.5 107100.6 Penataan Urusan Pemerintahan Daerah II 10456.5 11271.5 49208
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya Ditjen Otonomi Daerah 35134 50829.083 50289.5
300000
250000
200000
150000
100000 2011
2012
50000
2013 (indika
0 Fasilitasi Penataan Ruang & LH di Daerah 2011 2012 25289 88151 188151 Peningkatan ekonomi daerah 20342 42125 64863.5
2013 (indikatif)
2011 2012
2013 (indikatif)
Dukungan Manajemen Dan Dukungan Teknis Lainnya Pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil 55311.2 48831.798 70,954.00
40,000.00
35,000.00
30,000.00
25,000.00
20,000.00
2011 2012
15,000.00
2013 (indikatif)
10,000.00
5,000.00
0.00 Pembinaan Anggaran Daerah 2011 2012 2013 (indikatif) 9,400.00 8,000.00 8,000.00 Pembinaan Pengelolaan Pendapatan Daerah dan Investasi Daerah 10,000.00 9,100.00 9,100.00 Pembinaan Dan Fasilitasi Dana Perimbangan 6,500.00 6,000.00 7,000.00
Sumber: Renja Kemendagri 2011, 2012 dan Pagu Indikatif 2013 diolah kembali
Dekon Kemendagri
Pagu Rp7.000.000.000 Rp238.585.000.000 Rp2.400.000.000 Rp3.250.000.000 Rp5.000.000.000 Rp4.000.000.000 Rp2.000.000.000 Rp3.000.000.000 Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup Lestari PNPM - Lingkungan Mandiri Perdesaan Pelatihan Kapasitas kelembagaan UEDSP/BUMDesa Koordinasi dan Pendataan Pasar Desa Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Tertinggal dan Pengidentifikasian Wilayah Tertinggal (PWT) Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah (PELD) Penguatan Kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah dan Pemantauan UPM PNPM - PISEW PNPM - Mandiri Perdesaan Fasilitasi Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan Penguatan Program dan Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Koordinasi Pembinaan Program Kediklatan lingkup Provinsi Penguatan Peran Provinsi dalam Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi Pemanfaatan Program DAK Penguatan Kelembagaan dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Penyusunan, Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) di Daerah Dukungan Operasional Penyelenggaraan PTSP Provinsi yang Berprestasi Koordinasi, Fasilitasi dan Evaluasi terhadap Implementasi Kegiatan Penanganan Lahan Kritis Pagu Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 600.000.000 890.000.000 10.000.000.000 4.800.000.000 3.200.000.000 1.800.000.000 1.564.920.000 4.384.010.000
Peningkatan Kapasitas Aparatur dalam Usaha Pengurangan Resiko Rp3.000.000.000 Bencana di Daerah Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Kawasan Sumber Daya Alam Dukungan Koordinasi dalam Sinkronisasi Penyelenggaraan KAPET Fasilitasi Penerapan E-KTP di Kab/Kota Penguatan Kelembagaan Pokja Penanggulangan HIV/AIDS Rp2.000.000.000 Rp2.000.000.000 Rp5.000.000.000 Rp3.200.000.000
Rp 1.117.223.260.000 Rp 18.008.796.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Fasilitasi Penguatan Sistem Informasi Posyandu di Daerah melalui Rp5.720.449.000 Koordinasi dan Pelatihan Ulang Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian PNPM Generasi Rp6.598.357.000
Penguatan Kelembagaan KAD, RAD dan Pemberdayaan Masyarakat Rp1.750.000.000 dalam Bentuk-Bentuk Terburuk untuk Anak
Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa bagi Kepala Desa Rp6.400.000.000
Sumber: Renja Kemendagri 2011, 2012 dan Pagu Indikatif 2013 diolah kembali
Dekon Sekjen
Pembinaan/Fasilitasi Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian DKTP dan UB Lingkup Kemendagri Rp
300,000,000
250,000,000
200,000,000
150,000,000
100,000,000
50,000,000
Sumber: Renja Kemendagri 2011, 2012 dan Pagu Indikatif 2013 diolah kembali
16,000,000,000
14,000,000,000
12,000,000,000
10,000,000,000
8,000,000,000
6,000,000,000
4,000,000,000
2,000,000,000
NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Bangka Belitung Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I Yogyakarta Jawa Timur Bali Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan N T B N T T Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat
Pembinaan Wilayah dan Pemberdayaan Tugas Pemerintahan Umum di Kecamatan oleh Gubernur Selaku Wakil Pemerintah Peningkatan Peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Wilayah Provinsi
Sumber: Renja Kemendagri 2011, 2012 dan Pagu Indikatif 2013 diolah kembali
300,000,000
250,000,000
200,000,000
150,000,000
100,000,000
50,000,000
Sumber: Renja Kemendagri 2011, 2012 dan Pagu Indikatif 2013 diolah kembali
7,000,000,000
6,000,000,000
Penguatan Program dan Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerinta Desa Penguatan Program dan Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerinta Desa Fasilitasi Penyusunan Profil Desa dan Kelur PNPM - PISEW
5,000,000,000
4,000,000,000
Penguatan Kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah dan Pemantauan UPM Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Lokal da Daerah (PELD)
3,000,000,000
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyaraka Tertinggal dan Pengidentifikasian Wilayah Tertinggal (PWT) Koordinasi dan Pendataan Pasar Desa Pelatihan Kapasitas kelembagaan UEDSP/BUMDesa
2,000,000,000
1,000,000,000
Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Berba Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup Le NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Bangka Belitung Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I Yogyakarta Jawa Timur Bali Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan N T B N T T Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat
Penguatan Kelembagaan KAD, RAD dan Pemberdayaan Masyarakat dalam BentukTerburuk untuk Anak
Sumber: Renja Kemendagri 2011, 2012 dan Pagu Indikatif 2013 diolah kembali
350,000,000
300,000,000
250,000,000
200,000,000
150,000,000
100,000,000
50,000,000
Sumber: Renja Kemendagri 2011, 2012 dan Pagu Indikatif 2013 diolah kembali
3,000,000,000
2,500,000,000
2,000,000,000
Dukungan Operasional Penyelenggaraan PTSP Provinsi yang Berprestasi
1,500,000,000
1,000,000,000
Penyusunan, Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) di Daerah
500,000,000
NAD Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Bangka Belitung Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I Yogyakarta Jawa Timur Bali Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan N T B N T T Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Penguatan Peran Provinsi dalam Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi Pemanfaatan Program DAK
Sumber: Renja Kemendagri 2011, 2012 dan Pagu Indikatif 2013 diolah kembali