Professional Documents
Culture Documents
The effect of acetic acid on the pit propagation on CO2 corrosion of carbon steel
Korosi CO2
2. Mekanisme Korosi Mekanisme dari korosi CO2 diawali dengan kelarutan CO2 (g) menjadi CO2 di air seperti berikut. CO2 (g) + H2O CO2 (larut di air) CO2 (larut di air) + H2O H2CO3 H2CO3 H+ + HCO3HCO3- H+ + CO32Reaksi elektrokimia biasanya dikuti dengan pembentukan scale FeCO3 atau Fe3O4 pada temperatur tinggi dimana dapat bersifat protektif atau tidak tergantung dari kondisi pembentukan. Terbentuknya FeCO3 atau Fe(HCO3)2 biasanya terjadi di temperatur tinggi dan pH yang tinggi pula sehingga laju korosi dapat menurun. Namun apabila produk korosi tidak terbentuk maka laju korosi akan semakin meningkat. Pada CO2 Corrosion ini, dapat kita tulis reaksi anoda dan katoda sebagai berikut Reaksi anoda: Fe Fe2+ + 2eReaksi katoda: 2H+ + 2e- H2 + 2HCO3- (pH<5) 2H2CO3 + 2e- H2 + 2HCO3- (pH<5) 2H2O + 2e- H2 + 2OH- (pH>5) Korosi CO2 1
Korosi CO2
Korosi CO2
B. Resume Jurnal
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju korosi misalnya karena adanya asam asetat. Pada resume jurnal kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengaruh efek asam asetat terhadap pit propagation di korosi CO2 di baja karbon. Kehadiran asam asetat dapat berasal dari crude oil dimana akan sangat berpengaruh pada korosi CO2 di baja karbon maupun baja dengan paduan rendah. Kasus ini sudah sangat lama terjadi. Asam asetat ini merupakan asam organik volatile dan biasanya terdapat di pipeline dengan konsentrasi yang sangat tinggi dimana sampai beberapa ribu ppm di fasa aqueous. Dengan adanya kehadiran asam organik, korosi yang terjadi akan semakin parah di produce water di rentang pH 4 4,5 dan korosi tidak akan terjadi apabila pp CO2 < 0,2 dan tidak terdapat kehadiran asam asetat. Kehadiran dari asam asetat ini dapat berpengaruh baik pada top dan juga bottom line di oil and gas pipelines. Pada beberapa penelitian adanya asam asetat dapat menyebabkan pitting pada suhu kamar dimana pitting yang terbentuk hanya sedikit namun dalam. Asam asetat bertindak sebagai
Korosi CO2
Gambar 2. Kurva polarisasi X65 pada NaCl 0,01 M dan 1 bar CO2 pada 0 -600 ppm asam asetat
Korosi CO2
Gambar 3.Potensial korosi baja X65 pada NaCl 0,01 M dan 1 bar CO2 dengan asam asetat bervariasi
Potensial korosi meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi asam asetat. Peningkatan reaksi katoda seiring dengan penurunan anoda dimana tidak adanya peningkatan arus uniform corrosion dimana berhubungan dengan asam asetat. Gambar 2 dan Gambar 3 hanya menunjukkan informasi secara global. Untuk mengetahui efek asam asetat pada perkembang pit maka dilakukan pengujian lanjutan dimana apabila tidak ada penyerangan di artificial pit, arus akan tetap 0. Pada Gambar 4 dapat terlihat bahwa dengan kehadiran asam asetat di konsetrasi rendah menyebaban arus yang selalu positif dan meningkat seiring dengan peningkatan konsetrasi asam asetat. Pada beberapa studi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pre-initiated pit tidak dapat tumbuh tanpa kehadiran asam asetat dimana hal tersebut menunjukkan bahwa asam asetat merupakan pemicu untuk terbentuknya pitting di lingkungan CO2.
Gambar 4. Nilai rata rata setelah 12jam terpapar (kotak hitam:100rpm, kotak putih 200 rpm)
Korosi CO2
Gambar 5 menunjukkan pertumbuhan pit merupakan self-sustained dimana hanya untuk kedalam kritis tertentu. Hal tersebut dipengaruhi oleh ohmic potential drop diantara elektroda. Untuk pit yang sangat dalam dimana supply asam asetat sangat sedikit, ohmic drop menjadi komponen utama dan arus akan menurun. Setelah mencapai kedalaman 8mm, arus akan menurun secara tajam. Penjelasan lain yang mungkin merupakan akumulasi produk korosi atau kehadiran gelembung hidrogen bertindak sebagai gas cavity yang terperangkap di dalam pit. Pertumbuhan pit merupakan self sustained hingga kedalaman tertentu dan terjadi di kondisi anaerob, kondisi asam dengan tidak adanya kation asam. Karena asam dikonsumsi di dalam pit, akalinisasi lebih diharapkan dibanding asidifikasi karena berkontribusi untuk menghindari kelarutan di bawah pit yang menghasilkan presipitasi FeCO3. Hasil tersebut menyarankan pit dapat tumbuh spherical hingga tercapai ukuran tertentu diikuti dengan pembukaan mulut pit dan lateral growth.
Korosi CO2
Korosi CO2