You are on page 1of 7

Nama : Erlangga Putra NIM : 041113024

TTD :

Tugas Perekonomian Indonesia 1. Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subyek dan obyek pembangunan.Sehingga permasalahan penduduk mendapatkan perhatian yang sangat penting di setiap negara. a) Salah satu permasalahan penduduk yang dihadapi oleh negara sedang berkembang seperti Indonesia adalah kualitas penduduk rendah .Jelaskan mengapa kualitas penduduknya rendan dan program apakah untuk meningkatkan kualitas penduduk yang rendah. b) Beberapa isu strategis yang berhubungan dengan permasalahan tenaga kerja salah satunya adalah meningkatnya angka pengangguran Sebutkan mengapa angka pengangguran semakin meningkat . c) Permasalahan tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri merupakan permasalahan baru yang harus ditanggulangi..Propinsi Jawa Timur mencanangkan program zero TKI Ilegal.Sebutkan upaya upaya yang dilakukan. 2. Ketimpangan distribusi pendapatan nasional merupakan permasalahan mendasar yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia. a) Ada beberapa indicator ketimpangan distribusi pendapatan nasional salah satunya dengan Koefisien Gini( Gini Consentration Ratio).Jika angka kumulatifnya 10,24,46,70 dan 100 maka termasuk ketingpangan apa dan bagaimana cara menanggualnginya. b) Trend dalam distribusi pendapatan menimbulkan kesenjangan interpersonal, antara kota dan desa dan antar kelompok social ekonomi.bagaimana cara menanggulanginya.

3. Kemiskinan kota merupakan fenomena baru yangterjadi sekarang ini program-program penanggulan kemiskinan diarahkan pada sector produktif di kota. a) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kemiskinan absolute, structural dan cultural beserta contoh kongrit. b) Jelaskan profil kemiskinan dari segi sosio ekonomi dan bagaimana menekan angka kemiskinan. c) Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) merupakan program penanggulangan kemiskinan dilakukan secara langsung untuk aktifitas yang produksti.Jelaskan penyebab terjadinya kemiskinan di kota dan bagaimana cara menanggulanginya.

4. Perkembangan sector industry di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan sector pertanian karena sector pertanian memiliki kontribusi yang tinggi dalam pendapatan nasional a) Upaya apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produk hasil pertanian. b) Jelaskan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengembangkan sector pertanian. c) Sektor industry ada 2 yaitu substitusi import dan promosi eksport.Jelaskan strategy substitusi import dan kesulitan mengembangan industry hulu serta kegagalan dalam pengembangannya. d) Argumentasi Penciptaan Kesempatan kerja(employment creation).Jelaskan !

5. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. a) Apa yang menjadi tujuan dan sasaran dilaksanakan Otonomi daerah b) Sebutkan hakekat dari Otonomi daerah c) Jelaskan permasalahan yang ada dengan dilaksanakan Otonomi Daerah d) Aktifitas apa sajakah yang merupakan wewnang dari pemerintah pusat. e) Untuk memperbaiki kelemahan aparatur daerah yang professional maka kegiatan apa yang dilakukan oleh daerah. 6. Krisis moneter bulan Juli tahun 1997 menjadi krisis ekonomi. Faktor-faktor utama penyebab krisis ekonomi di Indonesia, karena setiap gejolak ekonomi dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang langsung (drect factors) dan faktor-faktor yang tidak langsung (indirect factors) yang mempengaruhinya. Selain itu dapat pula dibedakan aadanya faktor-faktor internal dan faktor-faktor ekternal. a) Jelaskan factor internal dan ekternal yang mempengaruhi terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ( pandangan ekonomi) b) Sebutkan beberapa permasalahan yang terjadi setelah krisis ekonomi . c) Jelaskan program pemulihan ekonomi akibat terjadinya krisis ekonomi

Jawaban 1.a. secara umum tingkat pendapatan, pendidikan dan kesehatan penduduk Indonesia masih rendah. Tingkat pendapatan rendah Dengan pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera. Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan. Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah. Cara meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan peningkatan pendidikan.

Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan) Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.

Tingkat Pendidikan Rendah Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat. Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di sekolah. Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan

Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi. Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran 1994/1995. Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di sekolahnya. Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah. Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga. Meningkatkan pengetahuan para pendidik (guru/dosen) dengan penataran dan pelatihan. Penyempurnaan kurikulum sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan ketrampilan.

Tingkat Kesehatan Rendah Banyaknya lingkungan yang kurang sehat. Penyakit menular sering berjangkit.

Gejala kekurangan gizi sering dialami penduduk. Angka kematian bayi tahun 1980 sebesar 108 per 1000 bayi dan tahun 1990 sebesar 71 per 1000 kelahiran bayi. Usaha meningkatkan kualitas kesehatan

Melaksanakan program perbaikan gizi. Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan. Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit. Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Penyediaan air bersih. Pembentukan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

2.b Menanggulangani kesenjangan interpersonal : 3.a Kemiskinan absolut: Diidentifikasikan jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan tertentu Didasarkan pada pada konsumsi, terdiri dari dua elemen: 1. Pengeluaran yang diperlukan untuk membeli standar gizi minimum dan kebutuhan mendasar lainnya 2. Jumlah kebutuhan lain yang sangat bervariasi Melakukan tambahan pekerjaan Menambah modal usaha Menambah jumlah jam kerja Menyuruh anak untuk bekerja Menyuruh ART lain untuk bekerja

Garis kemiskinan (poverty line): 3. Rp/kapita/bulan 4. Desa vs kota

Kemiskinan relatif: Pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing golongan pendapatan Dibandingkan lingkungan di mana tinggal

Kemiskinan struktural ketidakmampuan sistem dan struktur sosial dalam menyediakan kesempatan-kesempatan yang memungkinkan si miskin dapat bekerja tidak mampu menguhubungkan masyarakat dengan sumber-sumber yang tersedia, baik yang disediakan oleh alam, pemerintah maupun masyarakat yang ada disekitarnya

Kemiskinan cultural kemiskinan yang bersumber dari dalam diri masyarakat tidak memiliki kemauan dan kemampuan melihat peluang-peluang yang tersedia untuk mengembangkan diri untuk mewujudkan kemakmuran.

4.c Strategi substitusi impor, dikenal juga dengan istilah strategi orientasi ke dalam atau Inward Looking Strategy, yaitu suatu strategi industrialisasi yang mengutamakan pengembangan jenis industri untuk menggantikan impor produk-produk sejenis. Pada tahap awal, yang dikembangkan biasanya adalah industri ringan yang menghasilkan barang-barang konsumtif. Untuk memungkinkan menjadi besar, industri-industri yang masih bayi (infant industry) biasanya dilindungi oleh pemerintah atau diproteksi, sehingga tidak terlalu berat bersaing dengan produk impor, misalnya dengan pengenaan tarif khusus/pajak impor (tariff barrier). Sehingga harga barang impor mahal tak dapat bersaing dengan harga barang sejenis buatan dalam negeri Kesulitan Dalam Pengembangan Industri Hulu Proses substitusi import terhadap barang modal lebih bersifat padat karya Proses produksi di industri hulu mengandung skala ekonomis dan sangat sensitif pada efisiensi di dalam sistem organisasi dan pengunaan tehnologi

5.a. Tujuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik Pengembangan Kehidupan demokrasim keadilan, dan pemerataan

Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dengan daerah dan antar daerah dalama rangka menjaga keutuhan NKRI Mendorong untuk memberdayakan masyarakat Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat, dan mengembangkan peran dan fungsi DPRD Sasaran dilaksanakan Otonomi daerah

Peningkatan pelayanan publik, pengembangan kreatifitas masyarakat dan apratur pemerintah daerah Kesataraan hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam kewenangan dan keuangan Pemberian jaminan untuk meningkatkan rasa kebangsaan, demokrasi, dan kesejahteraan masyarakat di daerah Penciptaan ruang yang lebih luas lagi bagi kemandirian daerah.

6.a terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ( pandangan ekonomi) Contagion Effects Melemahnya Mata Uang Thailand. Faktor External Ketakseimbangan Global Financial Market, depresiasi Nilai Tukar Rp terhadap US $, Free Floating Exchange rate system, ulah Spekulan LN) (Tambunan, 1998: 48).

Faktor Internal Fundamental Ekonomi Makro . Faktor Non Ekonomi Kondisi Sos-Pol-Bud-Hankam.

You might also like