You are on page 1of 77

MOTIVASI MENULIS PADA JURNAL TERAKREDITASI

Wasmen Manalu Institut Pertanian Bogor

PENELITIAN DI PERGURUAN TINGGI


SEBAGAI SALAH SATU TRIDARMA, HARUS DILAKSANAKAN SECARA TERPADU HAKIKATNYA ADALAH UNTUK PENGEMBANGAN IPTEK

MENGAPA DOSEN HARUS MELAKUKAN PENELITIAN? (NORMATIF)

UU 20 TAHUN 2003 SISDIKNAS, TUGAS DOSEN: 1. MENGAJAR 2 MENELITI 3. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PASCAPENUGASAN PROGRAM DP3M

Hasil DP3M
Artikel Ilmiah

Potensi HKI

Jurnal
Dosen Berkualitas

TTG

Bahan Ajar

Paten

Direktori Monograf

Kualitas Dosen Dipertanyakan

Laporan

WITHOUT PUBLICATION, SCIENCE IS DEAD


GERARD PIEL

Produktivitas Pelbagai Bangsa dibandingkan dengan Jumlah Publikasi dan Sitasi 19972001
Negara India Cina Jerman Jepang USA Jumlah Publikasi 77.201 115.339 318.286 336.858 1.265.808 Jumlah Sitasi 188.481 341.519 2.199.617 1.852.271 10.850.549 GDP per kapita 487 989 24.051 31.407 36.006

Bagaimana dengan Indonesia?


Suatu survai oleh Scientific American di tahun 1994: kontribusi ilmuwan Indonesia pada khasanah pengembangan dunia ilmu setiap tahunnya hanyalah sekitar 0.012%
Singapura 0.179%

USA yang besarnya lebih dari 20%.

Keterbatasannya disebabkan
tiras yang sedikit sehingga tidak dilanggan oleh perpustakaan utama pusat kegiatan ilmiah internasional,
penggunaan bahasa yang tak terbacakan secara luas. karena sempitnya sirkulasi persebaran publikasi dan berkala

Secara umum suatu berkala dan publikasi ilmiah lain dikatakan beraspirasi internasional jika:
Ditulis dalam salah satu bahasa PBB. Memuat artikel yang berisi sumbangan nyata bagi kemajuan suatu disiplin ilmu yang banyak diminati ilmuwan sedunia. Penerbitannya dikelola secara terbuka sehingga melibatkan dewan penyunting dari berbagai penjuru dunia, atau paling tidak setiap artikelnya diolah oleh pakar-pakar internasional. Penyumbang artikelnya berasal dari pelbagai negara yang lembagalembaganya memiliki pakar yang berspesialisasi dalam bidang kekhususan berkala. Persebaran berkalanya juga mendunia.

SUMBER NASKAH UNTUK BAHAN PUBLIKASI


HASIL PENELITIAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT GAGASAN ASLI

MAKNA DAN CIRI JURNAL ILMIAH


SUMBER ACUAN PRIMER SEHINGGA HARUS
MENGANDUNG INFORMASI BARU MUDAH DITELUSURI MELALUI PENELUSURAN PUSTAKA YANG NORMAL PEMUATAN ARTIKEL UNTUK DITERBITKAN BERGANTUNG PADA KEPUTUSAN TIM PAKAR YANG MEMBANTU PENERBIT MEMPUNYAI GAYA PENULISAN YANG STANDAR

RAGAM JURNAL
MULAI DARI YANG UMUM HINGGA YANG SANGAT SPESIALIS BERTARAF INTERNASIONAL, NASIONAL (TERAKREDITASI) HINGGA LOKAL (BELUM ATAU TIDAK TERAKREDITASI) DITERBITKAN OLEH LEMBAGA NIRLABA ATAU PERUSAHAAN KOMERSIAL PENDANAAN PENERBITAN BISA MASIH DISUBSIDI SAMPAI YANG SUDAH MENCAPAI SWADANA KEBERKALAAN BISA MINGGUAN, BULANAN, ATAU TAHUNAN, ATAU BAHKAN TIDAK DITENTUKAN (BERGANTUNG PADA KEADAAN)

MATERI ATAU ISI JURNAL


ARTIKEL ASLI CATATAN SINGKAT/PENDEK TENTANG PENELITIAN ATAU METODE ULASAN (TINJAUAN PUSTAKA DAN TREND RISET) TANGGAPAN DAN SANGGAHAN SURAT, KOREKSI ATAU EDITORIAL LAPORAN TEMU ILMIAH TIMBANGAN BUKU IKLAN PANDUAN PENULISAN BAGI CALON PENULIS SINOPSIS MAKALAH SEMINAR BERITA HIMPUNAN PROFESI

STRUKTUR BAKU ARTIKEL


JUDUL PENGARANG ABSTRAK TEKS
PENGANTAR ATAU PENDAHULUAN BAHAN & METODE HASIL DAN PEMBAHASAN DAFTAR PUSTAKA CATATAN UCAPAN TERIMA KASIH KATA KUNCI DAN ALAMAT PENGARANG

FORMAT JURNAL
MASIH DIBATASI PADA JURNAL KERTAS (JURNAL ELEKTRONIK BELUM DITENTUKAN) MEMPUNYAI ISSN (DARI PDII, LIPI)
TERAKREDITASI:
JURNAL PERGURUAN TINGGI DAN HIMPUNAN PROFESI OLEH DIKTI JURNAL LITBANG OLEH LIPI

ISSN
INTERNATIONAL STANDARD SERIAL NUMBER UNTUK MELACAK DAN IDENTIFIKASI PUBLIKASI BERKALA (SERIAL) SEPERTI JURNAL, NEWSLETTER, LAPORAN TAHUNAN DAN LAIN-LAIN TERDIRI ATAS DELAPAN DIGIT, MISALNYA ISSN 0115-3862 TERCANTUM PADA SAMPUL DEPAN

AKREDITASI OLEH DIKTI


MENGIKUTI INSTRUMEN EVALUASI YANG DIKELUARKAN OLEH DIKTI AKREDITASI JURNAL MERUPAKAN UPAYA UNTUK:
MENINGKATKAN KOMUNIKASI ILMIAH ANTAR PENELITI MENYEBARLUASKAN HASIL PENELITIAN MENINGKATKAN MUTU MENERAPKAN REWARD BAGI PENELITI PRODUKTIF

MENILAI KEUNGGULAN ARTIKEL


SECARA INFORMAL:
FAKTA OPINI YANG DIDUKUNG DATA

MENILAI KEUNGGULAN ARTIKEL


ANALISIS:
FAKTA DIPERIKSA DAN DIHUBUNGHUBUNGKAN

MENILAI KEUNGGULAN ARTIKEL


KESEIMBANGAN:
OPINI DIBEDAKAN DARI FAKTA TIDAK SEKADAR CERITERA SATU PIHAK/SISI

MENILAI KEUNGGULAN ARTIKEL


KEASLIAN DAYA PENARIK:
JUJUR MENARIK PERSUASIF

MENILAI KEUNGGULAN ARTIKEL


KEBENARAN RELEVANSI:
KEWAKTUAN MENANTANG ATAU MEMBENARKAN PEMBACA

Akreditasi Berkala Ilmiah


Proses penilaian oleh tim penelaah terhadap berkala/berkala ilmiah yang memenuhi persyaratan administrasi guna menentukan status akreditasinya

Tujuan
Meningkatkan mutu berkala ilmiah di Indonesia

INSTRUMEN EVALUASI
Instrumen evaluasi dipakai sebagai dasar pengakreditasian berkala ilmiah (dikembangkan dari studi/inventarisasi berkala ilmiah di perguruan tinggi pada tahun 1992/1993) Diterbitkan pertama kali tahun 1997, kemudian berdasarkan temuan-temuan di lapangan dan perkembangan bidang keberkalaan diperbaiki pada tahun 2000, dan perbaikan yang terbaru pada tahun 2006 Terdiri atas: 8 Aspek, 34 Variabel, dan 127 Indikator

ASPEK YANG DINILAI

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Penamaan Kelembagaan Penerbit Penyuntingan Penampilan Gaya Penulisan Substansi Isi Keberkalaan Kewajiban Pascaterbit

(5) (5) (21) (9) (11) (36) (10) (3)

Status, Skor, Peringkat dan Predikat


Status
Tidak terakreditasi Terakreditasi

Skor
<40 4069 7085 >85

Peringkat
Baik (B) Sangat Baik (A)

Bobot setiap Aspek Penilaian


40 35 30 25 36 21 5
Kelembagaan Penyuntingan

20 15 10

9
Penampilan

11
Gaya Substansi

10 3
Keberkalaan Pascaterbit

5 0

I. PENAMAAN BERKALA (5)


Nama hendaklah bermakna, tepat, singkat, dan mudah diacu Memperhatikan tradisi bidang ilmu terkait/selaras dengan disiplin ilmunya

Apa itu Akreditasi Berkala Ilmiah?

Kesesuaian Nama
a. Sangat spesifik sehingga mencerminkan superspesialisasi atau spesialisasi disiplin ilmu (5) b. Spesifik dan menggambarkan disiplin ilmu (4) c. Agak spesifik tetapi meluas mencakup bidang ilmu (3) d. Kurang spesifik dan bersifat umum (2) e. Hampir tidak spesifik dan bersifat umum (1) f. Tidak spesifik karena menggunakan nama lembaga dan/atau lokasi (0)

Lesson Learned #1
Nama berkala ilmiah masih kurang mencerminkan cakupan bidang ilmunya. Nama bersifat sangat umum, tidak spesifik dan tidak sesuai dengan spesialisasi bidang ilmu (contoh: Khazanah, Mimbar, Wahana, Fitrah, Nusantara, Rinjani, Frontir, Reaktor, Perspektif, dll) Nama dengan bidang keilmuan yang terlalu luas (contoh: Forum Pendidikan, Humaniora, dll) Nama Lembaga yang terlalu ditonjolkan: (contoh: berkala Hukum Trisakti)

II. KELEMBAGAAN PENERBIT (5)


Lembaga penerbit berkala hendaklah memiliki ketetapan hukum Kegiatan penerbitan berkala harus melembaga serta mengikuti peraturan yang berlaku (ISSN)

1. Pranata Penerbit:
a. Organisasi profesi ilmiah b. Organisasi profesi ilmiah bekerja sama dengan lembaga c. Badan penerbitan mandiri d. Satuan organisasi teknis lembaga e. Lembaga induk f. Bentuk satuan lain 2. Pelembagaan Landasan Hukum: a. ISSN tidak ada (5) (4) (3) (2) (1) (0)

(-1)

Lesson Learned #2
Pranata penerbit masih belum tegas merupakan satu satuan yang memungkinkan kemandirian. Penerbit umumnya berdasarkan SK Rektor, SK Dekan, atau Ketua Jurusan. Sebaiknya berkala dikelola oleh Himpunan Profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia, Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia dan lain-lain

III. PENYUNTINGAN (21)


Penyuntingan berkala ilmiah menuntut adanya review oleh peer group system/mitra bestari yang bukan anggota dewan redaksi Penyunting hendaknya berkualifikasi dan berpengalaman, bukan karena jabatan

1. Penelaahan oleh Mitra Bestari:


a. Melibatkan mitra bestari internasional >50% (10) b. Melibatkan mitra bestari nasional >50% (7) c. Melibatkan mitra bestari setempat (4) d. Tidak melibatkan mitra bestari (0)

2. Kualifikasi Anggota Sidang Penyunting: a. S2/peneliti dan/atau S3/guru besar/ahli peneliti, yang sudah pernah menulis artikel di berkala tingkat nasional/internasional >50% (3) b. S2/peneliti dan/atau S3/guru besar/ahli peneliti, yang sudah pernah menulis artikel di berkala tingkat nasional/internasional < 50% (2) c. Hanya S1 atau di bawahnya (1)

3. Keterlibatan Aktif Mitra Bestari dalam Menjaga Mutu Isi Berkala:


a. b. c. Sangat nyata Nyata Tidak nyata (5) (3) (0)

4. Dampak Kinerja Penyunting Pelaksana terhadap Mutu Penampilan Berkala:


a. b. c. Sangat nyata Nyata Tidak nyata (3) (2) (0)

Lesson Learned #3
1. Pelibatan mitra bestari belum dilaksanakan sepenuhnya, masih banyak berkala yang tidak memiliki/mempergunakan mitra bestari. Dalam hal ini berkala mengandalkan penyaringan naskah oleh anggota dewan editor yang terdaftar saja, padahal kelibatan mitra bestari yang dimaksudkan dalam instrumen akreditasi adalah pakar di luar dewan editor yang dianggap mampu dalam bidangnya. Penelaahan atau reviewer kebanyakan berkala masih berasal dari lingkungannya sendiri (Jurusan, Fakultas)

2.

Makna penyunting pelaksana belum dipahami secara luas, dan umumnya kemampuan penyunting pelaksana masih rendah. Hal ini tampak dalam tampilan hasil berkala yang masih kurang memadai, karena penyunting tidak sepenuhnya memahami aturan-aturan dalam penulisan. Penggarisan tugas yang tercantum seringkali tidak cocok dengan hasil artikel yang dimuat oleh berkala, hal ini menunjukkan bahwa pembagian tugas tidak berjalan dengan baik. Pada prakteknya sering hanya satu/dua orang saja yang diserahi untuk menggeluti pekerjaan penerbitan berkala ini.

3.

IV. Penampilan (0-9)


Konsistensi ukuran berkala, tata letak, tipografi, jenis kertas, dan jumlah halaman dituntut untuk dijaga dan konsisten Berkala hendaknya memiliki kemantapan yang dapat dikenali/berpenciri dengan keunikan khas

IV. Penampilan (0-9)


1. Ukuran: a. Konsisten b. Tidak Tata Letak: a. Konsisten b. Tidak

(1) (0)

2.

(1) (0)

3.

Tipografi: a. Konsisten (huruf dan spasi) b. Ya/tidak c. Tidak

(2) (1) (0)

4. Jenis Kertas:
a. Konsisten b. Tidak (1) (0)

5. Jumlah Halaman:
a. Selisih tidak melebihi 5 % b. Selisih tidak melebihi 25 % c. Selisih melebihi 25 % (2) (1) (0)

6. Tekstur Sampul: a. Konsisten b. Tidak


7. Rancangan Sampul: a. Berpenciri b. Kurang berpenciri c. Tidak berpenciri

(1) (0)

(1) (0,5) (0)

terakhir tampak sudah lebih baik walaupun masih banyak berkala yang mempunyai ukuran berkala tidak sesuai standar (berbeda-beda ukuran), warna sampul dan rancangan yang masih kurang baik. Variasi ukuran, tebal tipis huruf, tipe huruf dan tata letak masih merupakan kelemahan yang paling banyak dijumpai. Terdapat ketidakkonsistenan tampilan baik dalam satu nomor penerbitan, maupun pada nomor berbeda dan dalam tahun yang berbeda. Variasi jumlah halaman pada setiap penerbitan sering kali masih cukup besar (>25%) Sebaiknya perubahan warna, desain, ataupun nama berkala dilakukan pada volume yang baru

Lesson Learned beberapa tahun #4 Kemantapan penampilan berkala

V. Gaya Penulisan (0-11)


Tata cara penyajian penulisan hendaknya mengikuti kaidah penulisan artikel ilmiah Gaya selingkung jurnal harus dijaga kebakuan dan kemantapannya

V. Gaya Penulisan (0-11)


1. Keefektifan Judul: a. Baku dan lugas (1) b. Baku tetapi tidak lugas (0,5) c. Tidak baku (0) Pencantuman Nama Penulis dan Lembaga: a. Baku dan lengkap (pengarang & lembaga beralamat) (1) b. Baku tetapi tidak lengkap (hanya pengarang) (0,5) c. Tidak baku, misalnya ditulis pengarang dkk (0) Abstrak: a. Ada dan isinya utuh menggambarkan esensi artikel (1) b. Ada tetapi tidak menggambarkan esensi artikel (0,5) c. Tidak ada (0)

2.

3.

4. Kata Kunci:
a. b. c. Ada dan mencerminkan konsep penting dalam artikel Ada tetapi tidak mencerminkan konsep penting dalam artikel Tidak ada (1) (0,5) (0)

5. Sistematika Penulisan/Pembaban: a. Lengkap dan bersistem baik b. Lengkap tetapi tidak bersistem c. Kurang lengkap dan tidak bersistem 6. Pemanfaatan Instrumen Pendukung: a. Informatif dan komplementer b. Informatif tetapi tidak komplementer c. Kurang informatif dan tidak komplementer

(1) (0,5) (0)

(1) (0,5) (0)

7. Cara Pengacuan dan Pengutipan: a. Baku dan konsisten b. Baku tetapi tidak konsisten c. Tidak baku
8. Penyusunan Daftar Pustaka: a. Baku dan konsisten b. Baku tetapi tidak konsisten c. Tidak baku

(1) (0,5) (0)

(1) (0,5) (0)

9. Petunjuk bagi Calon Penulis: a. Rinci b. Tidak rinci c. Tidak ada


10. a. b. c.

(1) (0,5) (0)

Peristilahan Baku, Bahasa Baik dan Benar: Baik (2) Cukup (1) Buruk (0)

Lesson Learned #5
Masih banyak berkala yang tidak taat azas pada sistematika penulisan atau pembaban, contohnya spasi antarkalimat, font huruf yang berbeda-beda dalam teks Abstrak dan kata kunci sering kali tidak ada, terutama untuk kata kunci banyak yang tidak mencantumkan. Abstrak berbahasa Inggris untuk naskah artikel berbahasa Indonesia masih sangat sedikit diikuti oleh berkala-berkala yang ada, dan sebaliknya Penyajian instrumen pendukung peletakan gambar dan tabel yang masih kurang baik, huruf pada gambar dan tabel serta grafik yang terlalu kecil dan kualitas ilustrasi kurang diperhatikan

Lanjutan
Cara pengacuan dan pengutipan masih belum mengikuti aturan yang baku. Sumber acuan primer sangat rendah dan derajat kemutakhiran pustaka banyak yang sudah kadaluarsa (>10 tahun) Penyusunan daftar pustaka masih banyak yang tidak mengikuti aturan . Daftar pustaka yang ditulis tidak sesuai dengan yang ada di dalam naskahnya Penyantuman nama penulis masih ada yang menggunakan gelar. Alamat penulis tidak selalu ada (nama penulis tanpa alamat lembaga), alamat tersebut diperlukan untuk mempermudah komunikasi.

Lanjutan .
Petunjuk bagi penulis masih banyak yang kurang jelas dan kurang rinci. Gaya selingkung ini sering tidak ditaati sendiri oleh para pengelola berkala, sehingga gaya penulisan menjadi tidak konsisten

Tidak banyak berkala yang menyediakan contoh cetak

VI. Substansi (0-36)


Mutu substansi ilmiah berkala makin dalam spesialisasinya makin tinggi nilainya Aspirasi wawasan berkala diukur dari luasnya jangkauan pembaca, keuniversalan lebih dipentingkan daripada kenasionalan atau kelokalan Dituntut kebaruan temuan bagi ilmu yang disajikan dan sesuai dengan bidang ilmunya Dampak ilmiah berkala dinilai dari frekuensi pengacuan terhadap tulisan yang dimuat

Semakin tinggi pustaka primer yang diacu semakin bermutu tulisannya Derajat kemutakhiran merupakan tolok ukur mutu berkala Ketajaman analisis dan sintesis meningkatkan mutu ilmiah berkala Penarikan kesimpulan dan perampatan yang meluas akan membuat berkala lebih bermakna

VI. Substansi (0-36)


1. Cakupan Keilmuan Berkala a. Super Spesialis (misal: taksonomi jamur) b. Spesialis (misal: fisiologi) c. Cabang Ilmu (misal: botani) d. Disiplin Ilmu (misal: biologi) e. Kombinasi a, b, c, d Aspirasi Wawasan Berkala a. Internasional b. Regional c. Nasional d. Kawasan e. Lokal 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

2.

3. Kepioniran ilmiah isi berkala


a. b. c. d. e.

Tinggi Cukup Sedang Kurang Rendah Tinggi Cukup Sedang Kurang Rendah

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

4.

Sumbangan berkala pada kemajuan iptek


a. b. c. d. e.

5. Dampak ilmiah berkala a. Tinggi b. Cukup c. Sedang d. Kurang e. Rendah

5 4 3 2 1

6. Kadar Perbandingan Sumber Acuan Primer:Lainnya a. >80% 2 b. 40-80% 1 c. <40% 0,5 7. Derajat Kemutakhiran Pustaka Acuan a. >80% b. 40-80% c. <40%

3 2 1

8. Analisis dan Sintesis


a. Baik b. Cukup c. Kurang

3 2 1

9. Penyimpulan dan Perampatan


a. Baik b. Cukup c. Kurang

3 2 1

Lesson Learned #6
Masih banyak berkala yang tidak jelas pembidangan ilmu yang ditonjolkan. Cakupan keilmuan rendah dan aspirasi wawasan berkala bersifat lokal. Banyak berkala yang memuat artikel bukan hasil penelitian melainkan artikel yang bersifat ulasan, bahkan bahan pengajaran. Hal ini menyebabkan dampak ilmiah berkala masih kurang dan cenderung rendah, apalagi sirkulasi berkala yang terbatas, dan sering untuk lingkungan sendiri saja Sumber acuan primer dan kemutakhiran kepustakaan masih merupakan permasalahan pada peneliti di Indonesia, sehingga harus diwaspadai oleh penyunting agar makna ilmiah dari berkalanya lebih berbobot

VII. Keberkalaan
Ketaatan penerbit berkala harus sesuai dengan jadwal yang ditentukan Kemantapan penomoran perlu dijaga sesuai dengan keberkalaan Penomoran halaman harus berkesinambungan dalam satu jilid Indeks tiap jilid harus ada

VII. Keberkalaan
1. Jadwal Penerbitan a. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan b. Tidak sesuai c. Tidak menyebut jadwal penerbit Tata Penomoran a. Konsisten b. Tidak konsisten tetapi bersistem c. Tidak bersistem Penomoran halaman a. Berurut dalam satu jilid b. Tiap nomor dimulai dengan halaman 1

2 1 0
2 1 0 2 0

2.

3.

4. Indeks Tiap Jilid:


a. Indeks subjek dan indeks pengarang b. Indeks subjek saja, atau pengarang saja c. Tidak ada 5. Sumber Dana: a. Terjamin, dari luar dan dari lembaga induk b. Terjamin, dari lembaga induk saja c. Tidak terjamin 6. Potensi Ketersediaan Naskah: a. >200% isi satu nomor b. 100200% isi satu nomor c. <100% isi satu nomor (2) (1) (0) (1) (0,5) (0) (1) (0,5) (0)

Lesson Learned #7
Jadwal penerbitan sering kali tidak dicantumkan, dan masih banyak berkala yang jadwal penerbitannya tidak konsisten. Jadwal dan frekuensi masih banyak yang tidak ditaati sesuai dengan rencana Tata cara penomoran berkala serta penomoran halaman tidak baku. Penyunting tidak memahami sepenuhnya aturan-aturan standar yang harus diikuti. Penomoran halaman pada setiap jilid dimulai dengan halaman 1. Hal ini merupakan faktor yang menambah rendahnya angka akreditasi.

Tidak semua berkala mencantumkan indeks pada setiap akhir nomor penerbitan dalam satu volume yang sama. Boleh dikatakan bahwa pencantuman indeks masih merupakan hal yang tidak biasa dilakukan Ketersediaan naskah yang bermutu tetap merupakan masalah yang menjadi hambatan bagi berkala untuk dapat terbit tepat waktu. Penulis maupun penyunting belum dapat sepenuhnya mentaati jadwal yang telah disusun sebelumnya

VIII. Kewajiban Pasca Terbit


Berkala wajib memberikan cetak lepas (reprint atau offprint) kepada penulis Undang-undang dan peraturan wajib simpan mutlak harus ditaati

VIII. Kewajiban Pasca Terbit


1. Menyediakan Cetak Lepas:
a. Ya, bukti terlampir b. Tidak menyediakan (1) (0) (2) (0)

2. Memenuhi Wajib Simpan:


a. Ya, bukti terlampir b. Tidak memenuhi

Lesson Learned #8
Kewajiban untuk menyediakan cetak lepas/reprint bagi penulis masih belum dapat dipenuhi/dilakukan oleh sebagian besar berkala ilmiah yang pernah mengajukan akreditasi. Contoh cetak lepas bila ada disertakan untuk bukti dan penilaian. Ketaatan untuk memenuhi wajib simpan pada PDII-LIPI dinilai hanya berdasarkan kepercayaan saja. Sebaiknya dikirimkan bukti copy dari resi pengiriman untuk penilaian akreditasi

Butir-butir yang Diperkenankan


1. Iklan, asal dicantumkan dalam halaman berpenomoran khusus yang tidak mengganggu kesinambungan penomoran halaman jilid berkala, Artikel ulasan dan tinjauan atas undangan dapat dipertimbangkan pemuatannya sebagai pengisi ruang, tetapi perlu disadari bahwa kehadirannya mengurangi nilai kepioneran ilmiah isi berkala Rubrik tinjauan buku baru. Pemuatan obituari tokoh ilmuwan dalam bidang cakupan berkala.

2.

3. 4.

Butir-butir yang Tidak Diperkenankan


1. 2. Foto penulis artikel. Berita keluarga dan berita organisasi.

Penilaian/pembobotan dan Predikat


Setiap dimensi/kriteria dalam instrumen evaluasi ini dijabarkan menjadi beberapa butir kriteria yang diberi nilai/bobot secara kuantitatif Suatu Majalah Ilmiah akan terakreditasi bila mencapai nilai 70. Predikat baik (B): 70-85 dan sangat baik (A): >85

Status, Skor, Peringkat dan Predikat


Status
Tidak terakreditasi Terakreditasi

Skor
<40 4069 7085 >85

Peringkat
Baik (B) Sangat Baik (A)

Dimana dan Bagaimana Proses (Mekanisme/Prosedur) Akreditasi?

Bagaimana Prosedur Pengajuan Akreditasi?


1. 2. (SE Direktur DP2M) Pengajuan usulan akreditasi disampaikan oleh ketua dewan redaksi kepada Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Ketua dewan redaksi/pengelola berkala yang mengajukan akreditasi diwajibkan mengisi formulir: a. Isian Pengajuan Akreditasi (Formulir 1). b. Biodata Dewan Editor, minimum 5 anggota (Formulir 2) c. Evaluasi Diri (Formulir 3). Ketiga formulir tersebut masing-masing rangkap 3 (tiga). Menyerahkan contoh setiap nomor penerbitan (6 Nomor) selama dua atau tiga tahun terakhir, masing-masing 3 eksemplar. Apabila persyaratan yang tercantum pada butir 2 dan 3 tidak lengkap usulan tersebut tidak akan ditindaklanjuti.

3.

4.

Note: Tidak dipungut biaya

Pengelola Berkala

Evaluasi Diri dan Pengajuan Akreditasi

Pemeriksaan Administratif Sekretariat DP2M Lengkap? Ya Pelaksanaan Penilaian Tidak Perbaikan

Mekanis me Penilaian Berkala

Penilai
Layak >69 Ya Komisi Penyelaras Rekomendasi Tidak

Dir P2M

Persetujuan

Dirjen

Penerbitan SK & Sertifikat

Homepage dan E-mail


DP3M
http://www.dikti.org/p3m Email:p3m@dikti.org

Berkala Internasional (by citation index & field) http://www.thomsonisi.com http://www.isinet.com

You might also like