You are on page 1of 2

Condyloma Acuminatum

A. Condyloma Acuminatum adalah lesi menular seksual yang terdapat pada serviks, vagina, vulva, perineum, anus, dan urethra yang disebabkan oleh virus DNA, yaitu Papovavirus. Beberapa bentuk (serotipe) dari virus dihubungkan dengan bahan karsinogenik. Kondisi ini dapat meningkatkan keadaan klinik yang sangat signifikan daripada lesi tersebut, dimana berperan penting dalam mendiagnosis dan menangani pada kedua pasangan seksual tersebut. Imunitas terlihat memegang peranan penting. Pasien dengan imunosupresi lebih cenderung untuk terkena lesi ini. Hal ini termasuk yang melakukan transplantasi organ, atau yang menderita lymphoma dan penyakit keganasan lain yang sedang diterapi dengan kemoterapi atau radiasi, atau dengan kelainan-kelainan medis lain yang mendapat terapi kortikosteroid. B. Sejak lesi ini diketahui menular secara seksual, penyakit venereal lainnya seperti gonorrhea, syphilis, dan herpes harus dicari pada semua kasus dimana condyloma ditemukan. C. Selama 20 tahun terakhir jumlah pasien dengan condyloma acuminatum meningkat lima kali, dimana mencerminkan peningkatan aktivitas seksual pada populasi dewasa muda. Pada skrining pemeriksaan sitologi serviks wanita yang tidak bergejala, ditemukan adanya condylomas sebanyak 2%. Kebanyakan dari mereka hanya memiliki penyakit traktus genitalis yang disadari hanya dari karakteristik histologinya. Pemariksaan kolposkopi hanya memperlihatkan pola kutil yang umum, akan tetapi lesi biasanya terlihat seperti bercak pipih berwarna putih dengan proyeksi kecil. Hanya satu dari tiga pasien diidentifikasi dengan kondyloma eksternal. Condyloma sering melibatkan baik vagina maupun serviks. Perempuan dengan lesi yang keluar, condyloma juga terlihat dapat menyebar sampai ke vulva dan perineum. D. Biopsi spesimen sering diperlukan pada semua lesi, termasuk lesi yang pipih, berpigmen, dan lesi yang besar, berdarah, dan berulkus, maupun pada lesi yang tidak berespon dengan pengobatan. Oleh karena condyloma yang pipih diasosiasikan dengan frekuensi tinggi perubahan displasia, maka semua yang dilakukan biopsi harus dengan pemeriksaan histologis yang cermat. Pada umumnya terlihat secara spesifik dengan

gambaran halo pada perinuklear sitoplasma, umumnya terdapat perubahan secara displastik, terutama pada lapisan basal dari epidermis. E. Antara 65 sampai 85 % wanita dengan condyloma pernah berhubungan dengan pria yang menderita lesi yang sama. Semua pasangan seksual yang salah satu pasangannya terkena lesi ini harus diperiksa. Pemeriksaan secara teliti diperlukan oleh karena lesi pada penis biasanya jarang dan sulit untuk dicari. F. Condyloma bisa bertambah besar dan tumbuh sangat cepat selama kehamilan. Tumor ini bisa tumbuh sangat besar dan mengobstruksi bagian luar dari pelvis (pelvis outlet). Jika lesi besar ini termanipulasi selama proses persalinan, bisa menyebabkan perdarahan masif. Penanganan pada umumnya bisa dilakukan pada umur kehamilan lebih dari 28 minggu. Pada beberapa kehamilan lanjut, perdarahan adalah komplikasi yang sering dan biasanya dihubungkan dengan persalinan prematur. Tersedia beberapa mode penanganan termasuk penggunaan obat-obat topikal yaitu asam trikloroasetat 50 85%, kryokauter, elektrokauter, atau ablasi dengan laser. Podophyllin sebaiknya tidak boleh digunakan selama kehamilan oleh karena obat ini lebih mudah diabsorbsi dan mempunyai efek toksik pada janin. Absorbsi dari vagina dan serviks biasanya dihubungkan dengan neuropati, depresi sumsum tulang, gagal nafas, bahkan kematian. Zat anti metabolit, misalnya 5-fluorouracil menghambat sintesis asam nukleat dan harus dihindari selama kehamilan. G. Mungkin terdapat beberapa hubungan antara kutil genital pada ibu dengan terjadinya papiloma laring pada bayinya. Telah dilaporkan bahwa sebagian besar bayi yang terkena dilahirkan pervaginam, meskipun jumlah kasusnya sedikit, tumor laringeal pada bayi biasanya sulit untuk ditangani dan menyebabkan morbiditas tinggi. Hubungan pada jalan kelahiran dengan adanya kondyloma pada waktu persalinan merupakan indikasi untuk dilakukan Seksio Caesaria.

You might also like