You are on page 1of 35

gggggg KETENTUAN ggggg NORMATIF

KESEHATAN KERJA DAN HIGIENE INDUSTRI


Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan KEMNAKERTRANS R.I 11
15 Mei 2012

lN a ma : Dr. Amarudin lInstansi : Kementerian Nakertrans R.I. lJabatan : Kasi Pemeliharaan Kes TK lPangkat Gol : Pembina / IV.a lAlamat Kantor : Jl. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta lNo. Telpon, Fax : 021. 5255733 Ext. 677, 021. 5268045 lNo. Hp. : 081510036323 lE-Mail : dramarudin@yahoo.com lPendidikan : Kedokteran lPelatihan/Training : 1. Pengawas Ketenagakerjaan,

BIODATA

2. Safety Officer Training Course, Singapore 3. Occupational Health, Jepang 4. Free drug at the work places Training, Malaysia. 5. Basic Life Support, Jepang 6. Concelor HIV/AIDS 7. TOT Widya Iswara Luar Biasa.

I. PENDAHULUAN
v Tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah perlindungan tenaga kerja untuk mewujudkan kesejahteraan. v Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu aspek penting dalam perlindungan tenaga kerja v Mengapa K3 Penting ? Merupakan hak azasi manusia dan bagian yang terintegrasi pada 3 agenda pembangunan berbasis

Pengertian
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

K3 Philosophy
Upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.

Pengertian
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

K3

Keilmuan

ACCIDENT PREVENTION

Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran,penyakit akibat kerja,dll.

I. PENDAHULUAN
v Mengapa K3 Penting ? Estimasi ILO (per tahun) 2,3 juta org meninggal terkait dengan pekerjaan 360.000 org meninggal krn kecelakaan kerja 1,95 juta sakit akibat kerja Kerugian USD 1,25 triliun

I. PENDAHULUAN
v Sebagai Perbandingan Fatalities per 100.000 pekerja per tahun

Indonesia: Malaysia Thailand Singapura Jepang : Uni Eropa:

20 : 8,5 : 8,9 : 3,5 2,5 1,5

Cause of accidents

Statistically more than 80 % of past OSH accidents are caused primary by Unsafe Human Behaviour

Mengapa K3 Penting ?
Kontribusi mewujudkan Tempat Kerja :

K 3

Aman Nyaman Sehat Bebas Polusi Nihil Kec. & PAK

Produksi & produktifitas Kelangsungan Usaha

Menjawab Tantangan & Meraih Peluang

Globalisasi/Perdagangan Bebas Hak Asasi Manusia (HAM) Standar Internasional Green Productivity Global warming

Daya saing (Lokal,


Regional, Global)

I. PENDAHULUAN

Program Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja:

merupakan bagian tak terpisahkan dari K3 secara keseluruhan mencegah atau mengurangi risiko terjadinya kecelakaan dan PAK serta meningkatkan produktivitas.

II. PERMASALAHA q Sebagian besar angkatan kerja/tenaga kerja tidak memahami N

haknya untuk mendapatkan perlindungan K3 q Promosi dan edukasi bidang kesehatan dan lingkungan kerja belum meluas q Pemahaman tentang K3, khususnya kesehatan kerja dan Lingkungan Kerja belum merata (pekerja, pengusaha) q Hazard di tempat kerja terus berubah seiring perkembangan industri.

10

II. PERMASALAHA q Penerapan di tempat kerja belum sesuai Ketentuan : N

q Pelayanan kesehatan kerja yang berada di

dalam perusahaan maupun di luar perusahaan belum optimal q Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja yang dilakukan banyak yang belum dikaitkan dengan faktor risiko di tempat kerja, masih bersifat umum (seperti general check up) q Monitoring LK belum sesuai dengan Faktor LK
11

III. LANDASAN PELAKSANAAN K3 BIDANG KESEHATAN DAN HIGIENE PERUSAHAAN

1212

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Pasal 86 UU No 13 Th 2003 ttg Ketenagakerjaan : (1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a. keselamatan dan kesehatan kerja; b. moral dan kesusilaan; dan c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama; (2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai peraturan perundang2an yg berlaku

Penjelasan Pasal 86 :
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.

Pasal 87

Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

UU NO. 1 TAHUN 1970 Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas

UU No.1 Tahun 1970


tentang

Keselamatan Kerja

Syarat-syarat Syarat-syarat
Pencegahan Kecelakaan Kerja Keselamatan Pencegahan Kesehatan Penyakit Akibat Kerja Kerja

Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UU NO. 1 THN 1970


Mewajibkan kepada pengurus untuk : n Melaksanakan ketentuan dan syarat syarat K3 sesuai ketentuan yang berlaku. n Memastikan semua potensi bahaya telah dikendalikan secara aman n Menjelaskan kepada para pekerja tentang potensi bahaya yang ada dan cara menghidari terjadinya kecelakaan n Membentuk Lembaga K3, menempatkan Personel K3 (Ahli K3, Dokter/Petugas Medis/Operator, dll) n Menerapkan SMK3

SYARAT-SYARAT K3
n

TUJUAN :
1. 2.

Menghindarkan risiko (Avoiding of Risk) Mencegah kecelakaan kerja (Preventing of Accident) Mengurangi Konsekuensi/ akibat yang ditimbulkan oleh kecelakaan kerja (Mitigating of Consequency)

3.

SYARAT-SYARAT K3
n

DITETAPKAN MELALUI : 1. PENDEKATAN TEHNIS (Technical Approach) 2. PENDEKATAN PROSEDUR (Procedural Approach) 3. PENDEKATAN FAKTOR MANUSIA (Human Approach)

SYARAT-SYARAT K3
Disesuaikan Dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Tehnologi 2. Ditetapkan Dengan Peraturan Perundangan 3. Tidak Menghendaki Korektif Dan Kuratif Atas Kecelakaan Dan PAK 4. Menekankan Upaya Promotif Dan Preventif
1.

IV. Ketentuan Normatif Bidang Kesehatan Kerja

Pengertian Kesehatan Kerja menurut Joint ILO/WHO Committee tahun 1995 :


n

Promosi dan pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari pekerja pada semua pekerjaan; pencegahan gangguan kesehatan pada pekerja yang disebabkan oleh kondisi kerja mereka; perlindungan pekerja dalam pekerjaan mereka dari resiko akibat faktor-faktor yang mengganggu kesehatan; penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologisnya; dan sebagai kesimpulan, penyesuaian pekerjaan, terhadap manusia dan setiap manusia terhadap pekerjaannya.

IMPLEMENTASI DI TEMPAT KERJA A. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan kerja B. Personil di bidang kesehatan kerja C. Program Kesehatan Kerja

A. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA


n n n

Salah satu lembaga K3 di perusahaan Sarana penyelenggaraan upaya kesehatan kerja Diatur dalam Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 dan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor Kep. 22 /DDJPPK/V/2008 Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja

Syarat Penyelenggaraan
a. b. c. d. e. Lembaga Personil Sarana Rujukan Manajemen Kesehatan Kerja

Syarat Penyelenggaraan
Manajemen Kesehatan Kerja :
n

n n

Program Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program K3 pada umumnya. Penyelenggaraan PKK dirintegrasikan dalam SMK3 Elemen-elemen audit SMK3 untuk penerapan norma kesehatan kerja harus dipenuhi sebagaimana elemen-elemen audit norma K3 lainnya.

B. PERSONIL DI BIDANG KESEHATAN KERJA


n

Dokter Perusahaan (Permennaker No.1/Men/1976):

Wajib Latihan Hiperkes

Dokter Pemeriksa Kesehatan TK (No.1/1970) :


Wajib Latihan Hiperkes Penunjukan Dirjen PPK

Paramedis Perusahaan (Permennaker No. 1/Men/1979:

Wajib Latih Hiperkes

B. PERSONIL DI BIDANG KESEHATAN KERJA n Petugas Katering Pengelola Makanan Bagi TK (Ps. 8 PMP No. 7/1964, SE Dirjen Binawas No. 86/1989) :

Pembinaan pengelolaan makanan bagi TK Bebas penyakit menular

Petugas P3K di tempat kerja (permennaker No. 15/Men/2008) :


Sertifikat Pelatihan P3K (Direktur PNK3) Lisensi dan Buku kegiatan (Disnaker setempat).

C. PROGRAM KESEHATAN KERJA n Program / Kegiatan harus komprehensif :


Upaya Promotif : sosialisasi, pelatihan, KIE, OR dll. Upaya Preventif : Pemeriksaan kesehatan, Lingkungan Kerja, APD, Imunisasi dll. Upaya Kuratif : pengobatan, perawatan dan tindakan medis lainnya Upaya Rehabilitatif : fisioterapi, pemberian alat bantu dengar, alat gerak palsu dll.

TUGAS POKOK PELAYANAN KESEHATAN KERJA PERMENAKERTRANS NO. Per. 03 /Men/1982


Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja 2. Pembinaan & pengawasan Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja 3. Pembinaan & pengawasan Lingkungan Kerja 4. Pembinaan & pengawasan sanitair 5. Pembinaan & pengawasan perlengkapan utk kes. tenaga kerja 6. Pencegahan dan pengobatan thd penyakit umum & PAK 7. P3K 8. Latihan Petugas P3K 9. Perencanaan tmp kerja, APD, gizi, & penyelenggaraan makanan di tmp kerja 10. Rehabilitasi akibat Kec atau PAK 11. Pembinaan thd tenaga kerja yg punya kelainan. 12. Laporan berkala.
1.

C. PROGRAM KESEHATAN KERJA 1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja :

Dasar : Ps. 8 UU No. 1/1970, Permennaker No. Per. 02/Men/1980 Pelaksana


Lembaga : Pelayanan Kesehatan Kerja, PJK3 Personil : dokter pemeriksa Kesehatan TK

Jenis Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja Diagnosis dan pelaporan PAK

C. PROGRAM KESEHATAN KERJA 2. Gizi Kerja dan Penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja :

Pelaksanaan program gizi kerja Bentuk Penyelenggaraan


Penyediaan ruang makan Penyelenggaraan kantin / katering perusahaan Penyelenggaraan makanan melalui Perusahaan katering (SE Dirjen Binawas No. 86/1989)

Pengelola/Petugas Katering (PMP No. 7 Tahun 1964)

C. PROGRAM KESEHATAN KERJA


3. P3K di tempat kerja (Permennaker No. 15/Men/2008, Kepdirjen PPK No. 53/DJPPK/2009) :

Petugas P3K :

Pelatihan Sertifikat Lisensi dan buku kegiatan Jumlah petugas P3K di tempat kerja Ruang P3K Kotak P3K dan isi kotak Alat evakuasi dan Transportasi Fasilitas tambahan berupa APD/Shower/eye wash

Fasilitas P3K :

D. PENGEMBANGAN PROGRAM
1. HIV AIDS di tempat kerja (Permennaker No. 68/Men/2004, Kepdirjen PPK No. 20/DJPPK/2005)

Wajib melaksanakan upaya P2 HIV/AIDS di tempat kerja. AIDS Award (Kepdirjen PPK No. 75/DJPPK/2010)

2. P4GN di tempat kerja (Permennaker No. 11/Men/2005):

Wajib melakukan upaya aktif P4GN di TK (penetapan kebijakan, Penyusunan dan pelaksanaan program).

SEKIAN & TERIMA KASIH ........

You might also like