You are on page 1of 4

BAHASA DAN KEGIATAN BERPIKIR

Pendahuluan

Manusia diciptakan Allh SWT. dengan dibekali indera penglihatan, pendengaran, hati, dan akal. Inilah yang membedakan manusia dan menjadikannya lebih istimewa daripada makhluk lainnya. Juga dengan bekal tersebut yang merupakan potensi bagi manusia yang membuatnya mampu meneliti dan mengkaji serta merespon aneka gejala dan berbagai fenomena yan terjadi di jagad raya ini. Manusia pertama, Adam a.s. mendapatkan pengajaran tentang aneka nama, sehingga dia memiliki banyak kosa-kata, yang malaikat pun tidak mengetahuinya dan tidak berdaya untuk menyebutkan nama-namanya. Manusia sebagai satu-satunya makhluk yang berakal, mampu melakukan proses tafakkur, tadabbur, dan melakukan penalaran. Pada gilirannya manusia mampu mengembangkan ilmu dan pengetahuannya. Hal ini disebabkan dua faktor utama, yakni, pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, manusia memiliki kemampuan berfikir menurut alur kerangka berfikir. Berpikir pada hakekatnya merupakan pengungkapan aneka makna dengan menggunakan sarana lafadz-lafadz atau kata-kata. Dengan kata lain, aneka makna itu diungkapkan melalui sarana bahasa.

Hubungan Bahasa dan Kegiatan Berpikir

Definisi bahasa Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (D. Kentjono, 1982:2). Sejalan dengan definisi diatas, Ibnu Jinni mengatakan bahwa bahasa adalah lapadz-lapadz yang diungkapkan suatu kaum untuk menyatakan aneka maksudnya. Sementaran ini Anis Farihah dalam "Nazhariyat fi al-Lughah" mendefiniskan bahasa sebagai gejala psikologis, sosial, dan budaya yang diperoleh, bukan bersifat biologi yang lazim bagi seorang individu. Bahasa ini tersusun dari sekumpulan lambang bunyi yang diperoleh melalui seleksi makna yang terdapat di dalam pikiran, sehingga dengan sistem seperti ini manusia dapat saling memahami dan berinteraksi.

Proses berbahasa

Sintesis 1 semantik (lokusi)

Pembicara/ penulis (stimulus)

Pendengar/ pembaca (respon)

Analisis semantik (lokusi)

Proses 2 pragmatik

Faktor-faktor pragmatik

Faktor-faktor pragmatik

Proses pragmatik

Sintesis semantik ialah proses pengolahan makna yang terdapat dalam suatu pernyataan Lokusi : makna yang ingin dicapai seseorang Proses pragmatik : menggunakan banyak makna (leksikal, gramatikal, & kontekstual)

Sistesis 3 morfologis (ilokusi)

Kalimat

Kalimat

Analisis morfologis (ilokusi)

Proses Fonologi

Aturan fonologi/ grafologi

Aturan Fonologi/ Grafologi

Proses fonologi

Hipotesis Sapir-Whorf (Hipotesis Relativitas Lingusitik) Hipotesis ini mengatakan bahwa "bahasa mempengaruhi pikiran"; setiap bahasa memaksa atau memberikan suatu "pandangan dunia" pada penuturnya. Ia mengatakan bahwa "orang-membagi-bagi alam, menyusunnya menjadi konsepkonsep, dan menilai kepentingannya dengan cara yang sebagian besar disebabkan oleh karena orang bersepakat menyusun alam itu demikian; suatu kesepakatan berlaku bagi masyarakat bahasa orang dan telah dibukukan dalam pola-pola bahasa. Whorf mendasarkan pandangannya itu pada perbandingan bahasa-bahasa utama di Eropa dengan bahasa Indian-Amerika, seperti Hopi, Aztek, Nootka, dan Apache. Menurut dia, pandangan dunia yang dipaksakan bahasa-bahasa IndianAmerika pada penuturnya berbeda dari pandangan dunia yang dipaksakan bahasabahasa Eropa pada penuturnya.
3

Proses morfologi : diksi; Ilokusi : makna yang implisit pada pernyataan

You might also like