You are on page 1of 2

TONG KAYU Seorang pembuat roti mempunyai sebuah tong baru yang terbuat dari kayu.

Dia mengisi tong itu dengan air sungai. Air yang tersimpan di dalam tong itu bersih, jernih dan sangat wangi.

Teman-teman pembuat roti itu mengetahui tentang tong ajaib itu. Si tukang roi sangat bangga karena mempunyai tong yang sangat istimewa. Tukang roti itu sangat senang jika teman-temannya meminjam tong itu dan menikmati air yang berbau harum dan bersih yang disimpan dalam tong itu. Pada suatu hari, seorang sahabat tukang roti itu datang dan meminjam tong kayunya. Dia seorang pedagang arak. Bolehkah saya meminjam tong ini selama tiga hari saja? tanya pedagang arak itu. Ambilah, jawab tukang roti.

Tiga hari kemudian, pedagang arak itu mengembalikan tong itu kepada si tukang roti. Dia berkata kepada tukang roti itu, Terima kasih, anda sangat dermawan, anda telah meminjamkan tong ini pada saya. Si tukang roti dengan gembira mengambil itu kembali. Keesokan harinya, tukang roti mengisi kembali tong itu dengan air sungai. Dia mencium air di dalam tong itu berbau sangat busuk, seperti bau arak. Kemudian dia menyimpan tepung gandum di dalam tong itu juga. Ketika ia menggunakan tepung itu untuk membuat roti, roti-roti yang dibuatnya menjadi busuk tidak seperti biasanya. Para pembeli tidak suka lagi dengan roti-roti yang dibuatnya karena baunya yang busuk itu. Si tukang roti mencoba menyimpan bahan-bahan yang lainnya di dalam tong itu. Tetap saja semua yang disimpan di dalam tong itu berbau arak. Akhirnya si tukang roti itu tidak memakai tong itu lagi. Dia membuang tong itu jauh-jauh.

You might also like