You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia masih menjadi daya tarik tersendiri bagi para lulusan strata 1 yang akan memasuki dunia kerja. Dibandingkan dengan instansi pemerintahan lainnya, Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia masih menjadi tujuan yang menjanjikan untuk menjadi seorang diplomat terlebih lagi bagi sarjana Lulusan Hubungan Internasional. Namun pada kenyataannya tidak hanya Sarjana Hubungan Internasional yang menjadi seorang diplomat, karena ruang lingkup untuk menjadi seorang diplomat sudah meluas. Untuk dapat mengetahui bagaimana seorang diplomat berkerja dalam pengambilan setiap kebijakan yang akan direkomendasikan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia dan apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia itulah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan magang di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Selain itu, menyelam sambil minum air, selama proses magang dilakukan penulis juga mengharapakan dapat mencari buku-buku yang berhubungan dengan Hubungan Internasional dari mulai ekonomi, hukum sampai kepada kebijakan luar negeri yang belum tentu terdapat di perpustakaan lainnya karena Kementerian Luar Negeri Indonesia memiliki sebuah

perpustakaan yang lengkap yang didalamnya terdapat koleksi buku pribadi milik Ali Alatas yang merupakan mantan Menteri Luar Negeri Indonesia.

I.2

Bentuk dan Program Kegiatan

Bentuk kegiatan yang dilakukan selama magang adalah mencari data dan meneliti perkembangan dari perekonomian dan perdagangan negara-negara di kawasan Eropa untuk kemudian dianalisis oleh Diplomat Muda yang berada di bawah department Amerika Eropa (Amerop) untuk selanjutnya di olah menjadi sebuah kebijakan yang nantinya akan diusulkan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia yang sifatnya adalah rekomendasi. Program kegiatan selama magang di bagian Amerika Eropa (Amerop) Badan Pengembangan dan Pengkajian Kebijakan (BPPK) Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia adalah melakukan penelitian dengan cara mengolah data dari koran, internet dan majalah terkait dengan perekonomian dan perdangan di Kawasan Eropa dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang (2007 s/d 2010), tahun 2011 dan memprediksi sampai 3 tahun ke depan (2012 s/d 2015).

I.3

Tujuan dan Sasaran Magang

Tujuan dari magang yang dilakukan di Kementerian Republik Indonesia yaitu : 1. Sebagai salah satu syarat untuk mengajukan proposal skripsi.

Luar Negeri

2. Sebagai pembelajaran dan pengalaman sebelum memasuki dunia kerja. 3. Mengetahui proses pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 4. Belajar untuk mengalisis sebuah data yang ada untuk kemudian diprediksi. 5. Berdiskusi dengan para diplomat tentang peluang dan tantangan untuk menjadi seorang diplomat.

I.4

Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat pelaksaan magang dilakukan di Kementerian Luar Negeri Indonesia yang secara khusus berada di bawah Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) di bagian Amerika Eropa (Amerop) .Waktu pelaksaan magang dilakukan dari tanggal 3 Januari 2011 sampai dengan 2 Februari 2011.

BAB II TINJAUAN UMUM

II.1

Sejarah Singkat Kementrian Luar Negeri Indonesia.

1945-1950 : Tugas utama Kemlu melalui diplomasi : 1. Mengusahakan simpati dan dukungan masyarakat internasional,

menggalang solidaritas teman-teman disegala bidang dan dengan berbagai macam upaya memperoleh dukungan dan pengakuan atas kemerdekaan Indonesia 2. Melakukan perundingan dan membuat persetujuan :

Persetujuan Linggarjati pengakuan atas RI meliputi Jawa dan Madura 1948 Perjanjian Renville pengakuan atas RI meliputi Jawa dan Sumatera 1949 Perjanjian KMB Indonesia dalam bentuk negara Federal > 1950 Diplomasi Indonesia berhasil mengembalikan keutuhan wilayah RI dengan membatalkan Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) Masa 5 tahun pertama kemerdekaan Indonesia merupakan masa yang menentukan dalam perjuangan penegakan kemerdekaan yang merupakan bagian sejarah yang menentukan Karakter atau Watak politik luar negeri Indonesia. Semangat Diplomasi Perjuangan yang memungkinkan Indonesia pada akhirnya meraih dukungan luas masyarakat internasional di PBB pada tahun

1950

1966-1998 : Tugas diplomasi Kemlu yang menonjol antara lain : 1. Pengakuan Irian Barat 2. Pengakuan terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan dalam perjuangan hukum laut - UNCLOS (United Nation Convention on Law of the Sea) 3. Meningkatkan Kerjasama ASEAN 4. Mencari Pengakuan internasional thd Timtim 5. Ketua Gerakan Non Blok untuk memperjuangkan kepentingan negaranegara berkembang 6. Ketua APEC dan G-15 7. Meningkatkan kerjasama pembangunan 1998 Sekarang : Tugas utama Kemlu diarahkan untuk : 1. Memagari potensi disintegrasi bangsa 2. Upaya membantu pemulihan ekonomi 3. Upaya peningkatan citra Indonesia 4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan WNI

II.2

Kegiatan-kegiatan

Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan

(BPPK) Kementrian Luar Negeri Indonesia.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan kebijakan hubungan dan politik luar negeri terhadap kawasan Amerika dan Eropa. Dalam melaksanakan tugas, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis pengkajian dan pengembangan kebijakan hubungan dan politik luar negeri terhadap kawasan Amerika dan Eropa; b. Koordinasi dan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan kebijakan hubungan dan politik luar negeri terhadap kawasan Amerika dan Eropa; c. Penyusunan standar, norma, dan prosedur pengkajian dan pengembangan kebijakan hubungan dan politik luar negeri terhadap kawasan Amerika dan Eropa; d. Pelaksanaan kerja sama dengan lembaga pengkajian kebijakan dan lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri mengenai kawasan Amerika dan Eropa; e. Pemberian bimbingan teknis, informasi, evaluasi, dan pelaporan pengkajian dan pengembangan kebijakan hubungan dan politik luar negeri terhadap Amerika dan Eropa;

BAB III DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG

III.1

Kegiatan Harian

BPPK Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia yang secara umum mempunyai tugas untuk melakukan suatu penelitian sebagai formulasi dari kebijakan yang akan direkomendasikan kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia maka kegiatan harian yang dilakukan selama proses magang di BPPK Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia tepatnya dibagian Amerika Eropa adalah mencari data . Data yang dibutuhkan terkait dengan ekonomi dan perdagangan, untuk pertama kali mencari data mengenai jumlah populasi dari negara-negara yang ada di kawasan Eropa karena populasi ini nantinya akan mempengaruhi tingkat perekonomian yang akan dianalisis. Data mengenai jumlah populasi ini dimulai dengan data populasi pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2012. Pencarian data di kategorikan menjadi dua yaitu kawasan Eropa Barat dan Eropa Timur (termasuk negara negara anggota Uni Eropa), hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pencarian data dan mengklasifikan tingkat perekonomian negara maju, negara berkembang dan negara miskin. Setelah mendapatkan data populasi, dilanjutkan dengan mencari data perekonomian yang mencakup real GDP Growth,GDP per

Capita,Unemployment rate, Export, dan Import dengan periodisasi dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012.Data perekonomian tersebut nantinya juga akan berkaitan dengan data perdagangan yang didalamnya mencakup neraca perdagangan dari negara-negara di kawasan Eropa. Sumber data yang digunakan adalah melalui internet dengan website resmi dari uni eropa dan bank dunia ataupun organisasi internasional terkait lainnya. Dibawah ini merupakan contoh data yang didapat mengenai perekonomian di Eropa , contoh yang diambil adalah negara Hungaria dan Russia.
Economic growth resumed in 2010 and was mainly fuelled by robust external demand, while private consumption and investment continued to fall. Growth is projected to gain momentum as domestic domain gradually recovers. Headline inflations is expected to stabilize around the medium term target of 3%. After slippage in the general government deficit for 2009 and a further deterioration in the first half of 2010, temporary measures have been imposed to meet the deficit targets . Further tax cuts will take place from 2011 but offsetting expenditure cuts have yet to be spelled out. A renewed commitment to credible and sustainable fiscal consolidation is required to reduce financing costs and instil private sector confidence, which will support growth prospects. Hungary : Demand, output and prices. 2007 Current prices 2008 2009 2010 2011 Percentage changes, volume (2000 prices) 2012

Private consumption Government consumption Gross fixed capital

HUF billion 13695,3 5390,1 5408,3 24493,7 538,7 25032,4 20459,6 20170,5 289,1 25321,5 1 $19.600 -

0,4 1,0 3,2 1,1 -0,3 0,7 5,7 5,8 0,0 0,8 4,8 6,0 5,4 7,9 -3,7 -7,0

-7,9 -0,1 -9,2 -6,4 -4,4 -11,5 -9,6 -14,6 4,0 -6,7 4,4 4,2 4,1 10,1 -4,4 0,3

-3,9 0,3 -4,3 -3,0 1,9 -0,6 13,3 11,5 2,0 1,1 1,6 4,9 4,5 11,3 -4,2 -0,3 0,6 -

2,0 -4,3 0,0 3,2 0,7 0,4 0,9 8,1 6,6 1,6 2,5 1,9 2,9 2,7 2,9 11,7 -3,1 -1,1 2 -

3,0

formation Final domestic demand Stockbuilding1 Total domestic demand Exports of goods and services Imports of goods and services Net exports1 GDP at market prices GDP deflator Memorandum items Consumer price index Private consumption deflator Unemployment rate General government financial balance 2 Current account balance
2

4,3 2,6 0,0 2,6 8,4 8,1 0,7 3,1 3,1 3,1

11,0 -2,9 -1,3 -

Population Real GDP Growth GDP per capita Nominal GDP

0,6 -6,3 $19.800 $18.600 - $129,5billion

Note : National accounts are based on official chain-linked data. This introduces a discrepancy in the identity between real demand components and GDP, for further details see OECD Economic outlook sources and methods (http://www.oecd.org/eco/sources-andmethods). 1. Contributions to changes in real GDP (percentage of real GDP in previous year), actual amount in the first column. 2. As a percentage of GDP

Source : OECD economic outlook 88 database. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/hu.html http://www.imf.org/external/country/idn/index.htm

The post crisis economic recovery has been solid but unspectacular, and growth over the projection horizon 0f 4 4 per cent is expected to reduce the degree of slack in the economy, with the output gap closing in 2012. Inflation has been pushed higher by a food price shock, but underlying pressures are likely to remain contained. The current account surplus is projected to roughly halve between 2010 and 2012 as import volume growth outstrips that of exports by a large margin. Public expenditure restraint is expected to shrink the budget deficit to near zero by 2012, with public debt levels remaining low. The planned cut in real public spending will restrain domestic demand growth but is appropriate. As long as the food price spike, resulting from the effects of extreme weather in the summer, does not give rise to second round effects, monetary policy can remain accommodative until the output gap has narrowed further. As the recession fades into the past and as economic slack dissipates, structural policy reforms to raise potential growth rates should be given renewed prominence. To the end, fiscal consolidation should focus on eliminating subsidies extended in the context of anti crisis measures.

Russian Federation : Macroeconomic Indicators

10

2008 Real GDP Growth Inflation (CPI), 5,2 period 14,2 5,7 6,1

2009 -7,9 11,7 -5,3 3,9

2010 3,7 6,8 -2,7 5,7 139.390.205 -

2011 2012 4,2 4,5 7,7 6,0 -2,0 3,6 -0,9 2,7 -

average Fiscal balance (per cent of GDP) Current account balance (per cent of GDP) Population GDP per capita Nominal GDP

$16.300 $15.100 - $1.232trillion

1. Consolidated budget Source : OECD economic outlook 88 database. https://www.cia.gov/library/publications/the-worldfactbook/geos/countrytemplate_rs.html http://www.imf.org/external/country/idn/index.htm

Data perekonomian tersebut nantinya akan dianalisis untuk di evaluasi dan diprediksi perkembangan perekonomiannya untuk kemudian di

formulasikan menjadi suatu rekomendasi kebijakan yang diramu lagi oleh para diplomat muda untuk menjadi suatu kebijakan luar negeri Indonesia terhadap negara-negara di kawasan Eropa. Selanjutnya adalah mencari data mengenai kerjasama luar negeri Indonesia dengan negara negara di kawasan Eropa beserta perjanjian perjanjian yang disepakti oleh Indonesia dengan negara di eropa dan masih dengan 2 kategori agar lebih mudah untuk mengklasifikasikan yaitu

11

membaginya menjadi dua wilayah yaitu Eropa Barat dan Eropa Timur (negaranegara anggota Uni Eropa dan bukan negara anggota Uni Eropa). Selain mencari data untuk penelitian, kegiatan haria lainnya adalah menerima surat kawat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada dikawasan Eropa yang isinya mengenai laporan mengenai hubungan kerjasama, seminar, diskusi terbatas dan berupa undangan. Kemudian surat kawat tersebut di tulis didalam buku register untuk menjadi arsip dari BPPK Kementrian Luar Negeri Indonesia. III.2 Kegiatan Khusus

Selain melakukan kegiatan harian dengan melakukan pencarian data, adapula kegiatan khusus yang tidak setiap hari diadakan oleh BPPK Kementrian Luar Negeri Indonesia. Kegiatan yang hanya dilakukan ketika ada suatu peringatan tertentu. Kegiatan khusus tersebut berupa Forum Discussion Group (FGD) dan The Briefing . The Briefing merupakan kegiatan khusus yang diprakarsai oleh Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia melalui BPPK untuk para diplomat yang baru saja menyelesaikan tugasnya untuk kemudian melaporkan tugas tugas serta kegiatan apa saja yang sudah dilakukan oleh diplomat tesebut di negara tempat diplomat tersebut bertugas. The Briefing diadakan pada tanggal 24 Januari 2011, The Briefing kali ini adalah mendengarkan laporan tugas dari Prof.dr.Irzan Tanjung yang

12

merupakan Duta Besar Indonesia untuk Republik Filiphina merangkap Republik Marshall Island dan Republik Palau serta Drs. Ibrahim Ambong, MA yang merupakan Duta Besar Indonesia untuk Republik Chili. Kedua Duta Besar tesebut memaparkan bagaimana hubungan bilateral yang dibangun oleh negara dimana mereka bertugas dengan Indonesia serta hambatan hambatan apa saja yang mereka alami ketika bertugas. Berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh Duta Besar Irzan Tanjung bahwa Republik Filiphina merupakan mitra yang baik bagi Indonesia karena memang secara geografis Indonesia dan Filiphina berdekatan. Bahkan Indonesia sendiri pun sering membantu Filiphina, hal tesebut bias di lihat ketika Filiphina mengalami kasus Moro dimana Indonesia menjadi mediator bagi kedua belah pihak yang berkonflik. Pengalaman yang menarik bagi Duta Besar Irzan Tanjung adalah pada saat bertugas di Filiphina tetapi juga merangkap sebagai Duta Besar untuk Republik Marshall Island dan Republik Palau yang secara geografis tidak berada di dekat Republik Filiphina, tapi hal tersebut menjadi suatu tantangan tersendiri bagi Duta Besar Irzan Tanjung terlebih lagi Republik Marshall Island dan Republik Palau yang masih menjadi daya tarik tersendiri bagi negara barat. Bagi Duta Besar Ibrahim Ambong sendiri pengalaman bertugas di Republik Chili sangatlah menarik. Secara bilateral Indonesia dengan Republik Chili lebih sering melakukan hubungan bilateral dalam bidang perdagangan. Indonesia mengekspor barang ke Republik Chili begitupun sebaliknya.

13

Hubungan Indonesia dan Republik Chili merupakan suatu hubungan yang harmonis. Kegiatan khusus lainnya adalah Forum Discussion Group (FGD) yang menghadirkan pembicara seorang Profesor dari Universitas Mumbai India. Dalam Forum Discussion Group (FGD) tersebut dijelaskan bagaimana posisi India yang strategis secara maritim di dunia internasional, kemudian bagaimana Indonesia mengambil pula peranan untuk bekerja sama dengan India dalam hal kelautan karena Indonesia yang juga merupakan negara maritim. Selain itu juga membahas mengenai bagaimana selama ini India dan Indonesia bekerja sama dalam hal perdagangan karena India merupakan salah satu negara yang sering mengimpor barang-barangnya ke Indonesia. Forum Discussion Group (FGD) ini dilakukan dalam rangka

memperingati hubungan bilateral India Indonesia yang sudah terjalin lama. FGD ini dilakukan di Hotel Borobudur pada tanggal 31 Januari 2011. Seluruh peserta magang di BPPK Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia diwajibkan hadir pada acara FGD tersebut.

14

BAB IV PENUTUP

IV.1

Kesimpulan

Kegiatan magang di BPPK Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia meruapakan suatu pengalaman kerja yang tidak dapat di gantikan dengan materi. Pengalaman serta ilmu yang didapat dari diplomat diplomat baik yang merupakan diplomat muda ataupun diplomat senior, mereka tidak berkeberatan untuk membagi ilmunya kepada para peserta magang. Dari kegiatan magang ini pula menjadi lebih tahu bagiamana sebenarnya sutau kebijakan Menteri Luar Negeri diproses walaupun rekomendasi kebijakan

15

dari BPPK belum tentu di gunakan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia tetapi rekomendasi kebijakan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan. Peserta magang pun menjadi tahu apa saja yang dilakukan oleh Duta Besar yang sedang bertugas di luar negeri sebagai perwakilan diplomatik bagi Indonesia karena para peserta magang setiap harinya menerima surat kawat yang masuk ke Sekretariat BPPK . Dari Surat Kawat itu pula dapat diketahui kebijakan kebijakan apa saja yang sedang dilakukan oleh negara negara yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia khususnya negara-negara di kawasan Amerika dan Eropa.

IV.2

Saran

Para peserta magang sebaiknya memanfaatkan waktu magang dengan sebaik mungkin dan mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan di tempat yang telah dipilih untuk melakukan kegiatan magang. Sebaiknya selama proses kegiatan magang berlangsung diawasi oleh dosen pembimbing magang yang ditunjuk oleh pihak Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Jakarta, agar proses magang yang

dilakukan oleh mahasiswa lebih terarah dan sistematis serta tepat sasaran. Karena tidak semua mahasiswa mendapatkan pekerjaan yang sama ketika kegiatan magang dilakukan. Kegiatan magang yang dilakukan oleh mahasiswa

16

tergantung dimana mahasiswa tersebut di tempatkan. Oleh karena itu, agar terdapat kesesuaian dengan tujuan serta sasaran magang, sebaiknya dari pihak jurusan menunjuk dosen pembimbing magang, yang mana dosen pembimbing magang tersebut dapat membantu mahasiswa agar dapat melakukan kegiatan magangnya dengan baik yang sesuai dengan preosedur yang telah ditetapkan oleh pihak Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Jakarta.

17

You might also like