You are on page 1of 22

TUGAS AKHIR JARINGAN KOMPUTER GPRS SEBAGAI SOLUSI MURAH BAGI TELECOMMUTER

Muhammad Sazili 09061002052 (IF A)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA 2008 DAFTAR ISI

1.

Pendahuluan 1.1 1.2 1.3 Latar Belakang Tujuan Penelitian Metode Penelitian

3 3 3 3 4 4 8 13 16 16 18 18 19 20 21

2.

Ladasan Teori 2.1 2.2 2.3 Evolusi dari 1G ke 4G GPRS Telecommuter

3.

Pembahasan 3.1 3.2 3.3 3.4 Mengapa GPRS ? Apakah GPRS Lebih Baik dari 3G ? Koneksi GPRS Menggunakan Handphone Koneksi GPRS Menggunakan PC dan Notebook

4. 5.

Kesimpulan Daftar Pustaka

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kemajuan teknologi sudah berbanding terbalik dengan harga teknologi itu sendiri, yang artinya teknologi sudah

semakin

murah.

Hal

ini

disebabkan

karena

dengan

munculnya

teknologi terbaru maka konsumen biasanya akan beralih ke teknologi baru tersebut, sehingga permintaan akan teknologi baru akan semakin tingggi dan imbasnya harga teknologi tersebut akan semakin murah. Dan teknologi yang lama harganya akan menjadi mahal atau akan ditinggalkan oleh konsumen. Krisis global khususnya dari segi finansial membuat kita sebagai konsumen harus lebih selektif dalam memilih teknologi mana yang benar-benar efisien baik dari segi dana maupun useability. Saat ini internet merupakan kebutuhan yang primer bagi kalangan tertentu, sehingga banyak provider yang berlomba-lomba memberikan layanan terbaik bagi pengguna internet. Namun ada satu kalangan yang membutuhkan koneksi internet kapanpun dan dimanapun, mereka adalah telecommuter. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari jurnal ini yaitu untuk memberikan solusi yang efektif dan efisien bagi telecommuter untuk terkoneksi ke internet. Sehingga dapat menekan biaya yang dikeluarkan namun dengan kualitas koneksi yang tetap baik. 1.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai pada penulisan jurnal ini adalah dengan melakukan observasi baik di buku maupun di internet. Selain itu penulis sedang mempraktikkan apa yang ditulis.

2. LANDASAN TEORI

2.1

Evolusi dari 1G ke 4G

generasi pertama telekomunikasi bergerak (1G) Salah satu teknologi pada generasi pertama yaitu AMPS (Advanced Mobile Phone System). AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Divison Multiple Acces). Dalam FDMA, user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan di mana setiap user kanal sebesar 30 Khz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Saat itu kita sudah memakai handphone tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang besar. generasi kedua telekomunikasi bergerak (2G) GSM (Global System for Mobile tahun Communications) 1995, PT.Telkomsel mulai dan menggeser AMPS diawal

PT.Satelindo adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan analog seperti kapasitas yang besar, sistem keamanan yang lebih baik, dan layanan yang lebih beragam. GSM menggunakan teknlogi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Acces) dan TDMA (Time Division Multiple Acces) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standar yang dipelopori oleh ETSI (The European Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 Khz pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 Khz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 Khz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 Khz kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu. Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di dunia dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai di berbagai negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara. CDMA one (Code Division Multiple Acces) teknologi pertama merupakan standar yang dikeluarkan oleh TIA (Telecommunication Industri Association) yang menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) di mana frekuensi radio 25 Mhz pada band frekuensi 1800 Mhz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30 Khz. Kecepatan akses data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps.

Dalam CDMA, seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metode akses FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user yang satu dengan yang lain. Paa tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi CDMA yang berkembang dengan baik di Indonesia. GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih jernih dan kemampuan akses data yang lebih tinggi. generasi kedua-setengah telekomunikasi bergerak (2.5G) Pada awalnya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data adalah WAP (Wireless Application Protocol) tetapi tidak mendapat sambutan yang baik di pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Service) pertama sekali oleh PT. Indosat Multi Media (IM3) pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teori kecepatan akses data menggunakan GPRS adalah sebesar 115 kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 30 kbps. Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang flexible dimana saja dan kapan saja. Setelah itu ada lagi teknologi yang disebut dengan EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) dengan kecepatan akses mencapai 3-4 kali kecepatan GPRS. generasi ketiga telekomunikasi bergerak (3G) Teknologi 3G didapatkan bergerak. dari dua buah jalur teknologi dari telekomunikasi Pertama adalah kelanjutan

teknologi GSM/GPRS/EDGE dan kedua adalah kelanjutan dari teknologi CDMA (IS-95 atau CDMAOne). UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan lanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standar telekomunikasi gererasi ketiga dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan GPRS dan EDGE. Kecepatan akses data yang biasa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5 khz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Re10 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25 Mhz dan CDMAz ED-DO re1A sebesar 3.1 Mbps pada frekuensi 1.25 Mhz yang merupakan lanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA. Pada 3G menggunakan teknik modulasi WCDMA (wideband CDMA). Lalu ada HSPDA (Hight Speed Packet Downlink Acces) merupakan kelanjutan dari UMTS di mana ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz dengan kecepatan 2 Mbps. generasi keempat telekomunikasi bergerak (4G) Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 ditingkatkan lagi menjadi 10 Mbps, 30 Mbps, dan 100 Mbps yang semula hanya 2 Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah diimplementasikan.

2.2

GPRS

Pada pembahasan sebelumnya telah sedikit dibahas mengenai teknologi GPRS. Sekarang akan diulas lebih dalam mengenai teknologi GPRS. Sistem GPRS Secara umum General Packet Radio Service atau GPRS adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Jaringan GPRS merupakan jaringan terpisah dari jaringan GSM dan saat ini hanya digunakan untuk aplikasi data. Komponenkomponen utama jaringan GPRS adalah:

internet

GGSN; gerbang penghubung jaringan GSM ke jaringan SGSN; jaringan GPRS gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke

PCU; komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS Secara teori kecepatan pengiriman data GPRS dapat mencapai 115 kb/s. Namun dalam implementasinya sangat tergantung dari berbagai hal seperti : Konfigurasi dan Alokasi time slot di level Radio/BTS Teknologi software yang digunakan Dukungan ponsel

Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat dan bahkan bisa lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kb/s Sistem GPRS memberikan solusi dasar untuk Internet Protocol , komunikasi antara Mobile Station dengan Internet Service Hosts (ISH) atau Corporate LAN.

Hal ini dilakukan dengan :

Efisien menggunakan radio resources A flexible service , with volume-based (or session duration-based) billing

Fast set-up /access time Efficient transport of packets in the GSM network Simultaneous GSM and GPRS ,co-existence disturbance Sambungan ke External packet data network lainnya dengan menggunakan IP

Arsitektur Jaringan GPRS Secara Umum

Gambar diatas merupakan gambar arsitektur jaringan GPRS secara umum, berikut adalah penjelasan dari gambar diatas :

1. MS Mobile Station

MS adalah lebih mengarah kepada komputer yang terhubung ke jaringan GPRS dengan menggunakan GPRS Modem (telepon selular), atau dapat juga disebut sebagai perangkat yang berhubungan langsung dengan jaringan GSM, yaitu bias berupa SIM (Subscriber Identify Module) card dan telepon seluler atau PDA ini merupakn perangkat yang terhubung kejaringan GPRS.

2. BSS Base Station System


BSS terdiri dari BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controller).Di BSS sinyal radio dari BSS akan diterima oleh BTS dan selanjutnya diteruskan ke BSC. BSC menangani sinyal yang dikirimkan oleh beberapa BTS.

3. HLR Home Location Register


HLR merupakan database yang menyimpan data pengguna jaringan GPRS, seperti APN (Access Point Name) yang mana informasi datanya disimpan dalam HLR.

4. VLR Visitor Location Register


VLR merupakan database yang menyimpan semua informasi yang berisi MS (Mobile Station) yang sedang terhubung dengan GPRS. 5. SGSN Serving GPRS Support Node SGSN adalah komponen utama jaringan GPRS. SGSN akan meneruskan paket data dari atau ke- MS. Fungsionalitasnya mirip router, dgn tambahan tugas yg terkait dengan jaringan mobile: otentikasi user, distribusi alamat IP, ciphering. MS memiliki koneksi lojik dgn SGSN-nya dan dapat melakukan handover antar sel yg berbeda tanpa perlu merubah koneksi lojiknya jadi jika user jadi jika user ada pada SGSN yang sama dan dalam waktu yang cukup lama, dan user pindah layanan SGSN yang lainnya maka akan dilakukan pengalihan (handover). 6. GGSN Gateway GPRS Support

10

GGSN juga merupakan komponen utama jaringan GPRS. GGSN mengubah paket data GSM dari SGSN menjadi paket TCP/IP. GGSN dan SGSN digunakan sebagai penghitung pembayaran memantau pemakaian SGSN di internet. suatu GGSN MS merupakan dan kombinasi anta gateway, firewall, dan IP router, GGSN mana terhubung meneruskan paket ke SGSN tersebut. 7. EIR Equiptment Identity Register EIR adalah database yang berisi data tentang perangkat bergerak. Dalam EIR bias berisi data-data IMEI dari telepon selular yang diperbolehkan/tidak diperbolehkan memakai GPRS. 8. AuC Authentication Center AuC adalah database yang berisi informasi pengguna yang diperbolehkan memakai jaringan GPRS. AuC merupakan bagian dari HLR. 9. GPRS backbone networks GPRS backbone network adalah intranet dari jaringan GPRS. GPRS backbone networks adalah IP based. Time Slot dan Multiframe GPRS Setiap time slot (TS) merupakan satu kanal trafik (TCH). Panjang satu frame TDMA adalah 4,613 ms dengan panjang satu time slot 576,9 s. Data rate maksimum yang dapat dicapai setiap TCH adalah 9,6 Kbps. Apabila diinginkan data rate yang lebih tinggi dapat digunakan beberapa TCH secara simultan untuk satu terminal MS. Trafik data pada sistem GPRS adalah asymmetric dimana jumlah time slot yang digunakan serta data rate uplink dan downlink berbeda. Struktur multiframe untuk PDCH pada sistem GPRS terdiri dari 52 frame TDMA, dibagi kedalam 12 frame paket data (B0 B11) dimana tiap 4 frame membentuk satu blok yang ditransmisikan

11

secara berurutan, 2 frame untuk PTCCH dan 2 frame kosong (idle). Komponen Penting pada GPRS SGSN ( Serving GPRS Support Node ) berfungsi sebagai: mengantarkan packet data ke MS Update pelanggan ke HLR Registrasi pelanggan baru Interface ke PDN Information Routing transfer data dari PDU ke SGSN Network Screening User Screening Address Mapping

GGSN ( Gateway GPRS Support Node ) 2.3

Telecommuter

Ada tulisan disuatu surat kabar yang menyatakan bahwa beberapa pebisnis di kota besar lebih suka bekerja di tempat-tempat

12

umum, di cafe atau restoran yang menyediakan hot spot sehingga mereka bisa mengakses server perusahaan tempat mereka bekerja atau situs-situs internet yang mereka butuhkan untuk membantu pekerjaan mereka. Mereka bekerja sebagai designer, marketer, atau account officer, dan manager, maupun eksekutif di perisahaan tempat mereka bekerja, atau bahkan pemilik usaha tersebut. Mereka melakukan hal tersebut atas dasar kepraktisan karena client mereka bekerja di sekitar mal atau plasa yang mereka pilih dan menyediakan fasilitas hot spot tersebut. Mereka mengambil keputusan tersebut agar client mereka dapat bertemu muka langsung dengan mereka tanpa harus menerobos kemacetan lalulintas kota besar. Begitulah cara mereka menunjukkan bahwa usaha mereka telah menjadi customer centric organization. Pada website www.wikipedia.org meyatakan bahwa telecommuter adalah sebuah istilah yang dipopulerkan oleh Jack Nilles di Amerika Serikat. Telecommuting adalah pekerjaan yang dirancang sehingga pekerja menikmati fleksibilitas dalam lokasi dan waktu kerja. Dalam kata lain, commute (perjalanan pulang pergi) antara rumah dan tempat kerja mereka yang berjarak cukup jauh digantikan dengan jaringan telekomunikasi. Kaum pekerja telecommuting memiliki moto pekerjaan adalah sesuatu yang anda lakukan, bukan sesuatu yang mengharuskan anda bepergian kesana kemari. Program telecommuting yang berhasil mempersyaratkan gaya manajemen yang didasarkan pada hasil dan tidak hanya pada kerutinan seseorang. Telecommuting dapat dilihat sebagai solusi bagi kemacetan lalu lintas dan sebagai solusi bagi polusi udara serta penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor. Di sisi lain telecommuting juga dapat berarti penghematan yang cukup besar bagi perusahaan. Bila secara bersama-sama sekelompok orang harus berada dalam satu ruangan atau gedung dan setiap orang menggunakan PC atau notebook maka

13

dibutuhkan kapasitas listrik yang cukup besar, namun bila mereka masing-masing bekerja di tempat yang berbeda maka kebutuhan listrik berkurang Dengan menjadi telecommuter, para pegawai dapat mengurangi resiko lalu lintas termasuk kemacetan maupun kecelakaan. Pegawai dapat mengatur waktu mereka dengan lebih leluasa dan itu berarti dapat menempatkan pekerjaan kantor di waktu yang tepat atau waktu paling produktif tanpa kehabisan waktu untuk melakukan perjalanan dari rumah ke kantor dan sebaliknya. Jadi berdasarkan fakta-fakta di atas dapat kita artikan bahwa telecommuter adalah siapa saja (setiap orang) yang dapat bekerja di mana saja dan kapan saja dengan bantuan teknologi telekomunikasi bergerak. Telecommuter tidak harus full mobile, bisa saja sebagian mobile namun sebagian tidak, karena dengan mengirimkan file tugas anda ke atasan anda via internet dan anda tidak sedang di kantor juga termasuk telecommuter namun belum secara keseluruhan.

3. PEMBAHASAN

14

Pada bab pembahasan ini penulis akan memaparkan empat sub bahasan yaitu mengapa GPRS?, apakah GPRS lebih baik dari 3G?, koneksi GPRS menggunakan handphone, dan koneksi GPRS menggunakan notebook. Keempat hal ini akan difokuskan bagi para telecommuter. Selama ini para telecommuter umumnya memanfaatkan layanan hot spot di tempat-tempat umum, hal ini memang efektif. Namun hal ini tetap membuat para pelaku telecommuter berfokus pada suatu tempat dan melenceng dari moto telecommuter. GPRS merupakan salah satu solusi teknologi komunikasi bagi pengguna handphone. Namun masih banyak pengguna handphone yang belum memanfaatkan fasiltitas GPRS secara optimal. Biasanya GPRS hanya digunakan untuk mengirim MMS. Di sini penulis melihat peluang besar bahwa sebenarnya GPRS dapat dimanfaatkan lebih jauh lagi khususnya bagi telecommuter. Misal, pada suatu kemacetan lalu lintas yang parah. Tiba-tiba ada telepon dari atasan agar kita segera mengirimkan file pekerjaan kita. Bayangkan, alangkah sulitnya hal tersebut dapat dilakukan, langkah pertama pasti anda akan segera mencari daerah hot spot terdekat tapi dengan kemacetan seperti ini maka hal tersebut sulit dilakukan sedangkan anda harus segera mengirimkan file anda. Maka GPRS merupakan solusi paling masuk akal yang dapat anda lakukan saat itu. Tetap berada di mobil, buka notebook anda lalu sambungkan ke handphone dan aktifkan GPRS maka masalah anda beres. 3.1 Mengapa GPRS ? Mengapa GPRS? Pasti pertanyaan tersebut timbul dalam benak anda, padahal pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai evolusi teknologi telekomunikasi bergerak yang menyatakan bahwa terdapat

15

teknologi generasi ketiga yang lebih handal. Banyak alasan yang dapat ditampilkan mengapa memilih teknologi GPRS. Kecepatan Mencukupi GPRS memiliki kecepatan akses data yang mencukupi untuk akses internet yaitu sebesar 115 kbps walaupun dengan troughtput sebesar 20 30 kbps. Dengan kecepatan akses tersebut anda sudah dapat browsing dengan nyaman, chatting, dan melakukan voip. Mengirim email pun dapat dilakukan dengan nyaman. Biaya Murah Mungkin dulu biaya merupakan kendala utama bagi para pengguna GPRS. Biasanya terdapat dua metode penghitungan biaya GPRS yaitu volume base dan time base. Volume base merupakan biaya GPRS berdasarkan besarnya paket data yang kita pakai, misal Rp 20 /kb. Time base merupakan biaya GPRS berdasarkan lamanya waktu pemakaian GPRS, misal Rp 100 /menit. Namun sekarang seiring dengan berkembangnya teknologi dan semakin banyak provider yang menawarkan jasa GPRS maka dengan sendirinya biaya penggunaan GPRS semakin murah. Data terbaru menyatakan bahwa penggunaan untuk volume base saat ini mencapai Rp 1 /kb bahkan ada yang lebih murah. Sedangkan untuk time base ada yang mencapai Rp 150.000 /bulan. Bayangkan, hanya dengan Rp 150.000 kita dapat menikmati akses GPRS kapan saja dan di mana saja. Mobilitas Tinggi Dengan menggunakan GPRS kita akan merasakan hotspot kapanpun di manapun. Dengan makin berkembangnya telekomunikasi bergerak maka pembangunan tower BTS makin

16

merajalela hingga ke pelosok daerah. Provider bersaing untuk memberikan layanan terbaik bagi konsumen. Jadi di manapun dan kapanpun anda ingin berinternet ria, selagi masih terjangkau oleh sinyal GPRS maka anda bisa. 3.2 Apakah GPRS Lebih Baik dari 3G ? Banyak sisi yang dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan GPRS atau 3G yang lebih baik diantaranya kecepatan akses, mobilitas, dan biaya. Teknologi generasi ketiga memang memiliki keunggulan kecapatan akses data yang jauh lebih baik dibanding GPRS. Namun hal yang dipertimbangkan bukan hanya itu saja. Teknologi generasi ketiga cakupan wilayahnya belum seluas GPRS sehingga teknologi ini menjadi kurang dalam hal mobilitas, lebih baik kita mencari hotspot area. Lalu biaya untuk teknologi ini juga belum murah. Tapi konsumen, ingat maka bahwa teknologi terbaru lebih diminati oleh kedepannya seiring dengan makin banyaknya

pengguna teknologi 3G maka provider akan meningkatkan layanannya dan imbasnya harga teknologi tersebut akan semakin murah. GPRS pasti akan digantikan oleh teknologi generasi ketiga tapi bukan sekarang karena belum luasnya cakupan area generasi ketiga dan masih mahalnya biaya baik biaya perangkatnya maupun biaya koneksinya. Jika pertanyaannya apakah GPRS lebih baik dari 3G maka jawabannya ya untuk sekarang, tapi kedepannya orang akan segera beralih ke 3G. 3.3 Koneksi GPRS Menggunakan Handphone Handphone dapat digunakan secara langsung untuk mengkases GPRS tanpa perlu dikoneksikan ke PC atau notebook anda. Namun untuk lebih nyaman maka anda dapat meggunakan handphone yang sudah memakai teknologi java dan symbian.

17

Dengan kedua teknologi tersebut maka anda dapat browsing dan chatting dengan nyaman karena banyak aplikasi-aplikasi mobile yang dikembangkannya. Berikut beberapa contoh aplikasi java yang dapat anda gunakan Opera Mini Aplikasi ini digunakan untuk browsing, aplikasi ini merupakan produk buatan opera dan aplikasi ini freeware. Produk ini dapat anda download secara gratis di http://mini.opera.com Ebuddy Merupakan aplikasi yang digunakan untuk chatting. Aplikasi ini akan mengkoneksikan anda menggunakan id yahoo, g-talk, dan msn anda. Produk ini dapat anda download secara gratis di www.ebuddy.com Jadi seandainya anda tidak ingin repot untuk membuka

notebook anda dan menghubungkannya ke handphone maka anda dapat menggunakan aplikasi-aplikasi berbasis internet di handphone anda. 3.4 Koneksi GPRS Menggunakan PC dan Notebook Pada umumnya semua file-file yang akan kita kelola dapat dibuka melalui PC atau notebook kita, tingkat kenyamanan yang oleh karena itu tinggi sebaiknya untuk anda mendapatkan

menggunakan handphone sebagai modem dan mengakses internet menggunakan notebook. Sekarang telah banyak beredar di pasaran notebook-notebook yang menawarkan fasilitas modem GPRS maupun 3G. Sehingga bila

18

anda termasuk orang yang tidak ingin repot dengan maka fasilitas modem ini menjadi pilihan yang penting.

Modem-modem media USB.

tersebut

juga

banyak

jenisnya

ada

yang

terkoneksi melalui express card dan ada juga yang menggunakan Kelebihan koneksi menggunakan notebook yaitu anda dapat mengolah file secara penuh tanpa hambatan seperti di handphone. Dengan demikian maka anda dapat selalu online di manapun dan kapanpun.

4. KESIMPULAN

19

Teknologi telekomunkasi bergerak akan terus mengalami kemajuan mulai dari generasi pertama hingga generasi keempat dan pasti akan terus bekembang hingga generasi selanjutnya. Generasi pertama dimulai dengan adanya pager lalu muncul generasi kedua dengan GSM dan CDMA One. Pada perkembangannya muncullah GPRS dan EDGE sebagai generasi kedua setengah dengan kecepatan akses mencapai 115kbps. Lalu generasi ketiga diluncurkan dengan kecepatan akses dapat mencapai 3.1 mbps. GPRS (General Packet Radio Service) adalah teknologi yang digunakan dalam jaringan GSM untuk menangani komunikasi data, GPRS yang termasuk dalam kelas 2.5 G adalah standard komunikasi data di jaringan GSM yang kecepatan transfernya mencapai 115 kbps, dan merupakan teknologi transfer data dengn kecepatan tinggi dengan cara melewati jaringan nirkabel (3G). Dengan adanya layanan GPRS ini GSM bias memisahkan paket data dengan kecepatan tinggi dan suara sekaligus secara bersamaan, sebagai GPRS cara menggunakan sistem komunikasi packet switch untuk mentransmisikan (paket) lalu

datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Namun dilihat dari berbagai sisi, GPRS (khusus Indonesia) lebih menjadi pilihan utama untuk digunakan sebagai solusi murah bagi telecommuter. Hal ini dikarenakan berbagai faktor diantaranya kecepatan akses yang memadai, biaya yang murah, dan tingkat mobilitas yang lebih tinggi. Tapi namun jangan dengan khawatir, semakin karena berkembangnya semakin diminati teknologi maka suatu telekomunikasi bergerak maka GPRS akan semakin ditinggalkan, teknologi akan semakin murah.

20

Kedepannya mungkin konsumen akan segera beralih ke teknologi generasi ketiga, dengan demikian para provider akan meningkatkan pelayanan mereka untuk teknologi generasi ketiga. Sehingga jangkauan untuk generasi ketiga semakin luas dan biayanya pun akan semakin murah.

DAFTAR PUSTAKA

21

HP, Emansyah. 2007. Akses Internet GPRS Melalui Laptop dengan Ponsel Bluetooth sebagai Modem. Yogyakarta: ANDI Pasaribu, Parlin. 2006. Evolusi Teknologi Telekomunikasi Bergerak. IlmuKomputer.com Syam, Ardian. 2006. Telecommuter. Pembelajar.com Usman, Uke Kurniawan. GPRS. PowerPoint Putra, Dwi AB. 2008. Keamanan dalam Jaringan GPRS. Palembang. Fasilkom.

22

You might also like