You are on page 1of 7

SISTEM PERNAFASAN Respirasi Peristiwa dimana terjadi pertukaran udara antara oksigen dan karbondioksida mela lui proses

inspirasi dan ekspirasi Pertukaran oksigen dari udara masuk kedalam darah dan co2 dikeluarkan dari darah secara osmosis

Oksigen masuk ke saluran napas melalui rongga hidung paru-paru melalui kapiler pro ses osmose terjadi pertukaran dengan co2 Fungsi respirasi Inspirasi mendapatkan oksigen diangkut ke seluruh pembuluh darah sistemik dan di gunakan untuk metabolisme tubuh Expirasi mengeluarkan CO2 sebagai sisa dari hasil metabolisme yang diangkut oleh darah dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan Melembabkan udara inspirasi sehingga tidak iritasi oleh selaput lendir Mekanisme pernapasan Respirasi terdiri atas dua fase yaitu inspirasi dan ekspirasi Respirasi dilaksanakan dengan peningkatan dan penurunan kapasitas rongga thoraks secara bergantian Frekuensi pernapasan antara 16 s/d 20 kali permenit Pada orang tua lebih lambat, lebih cepat pada anak Organ-organ pernapasan Nasal Faring Laring Trakea Bronkus Paru-paru Hidung Organ pertama pernapasan yang mempunyai dua cavum nasi yang dipisahkan oleh sept um nasi Terdapat rambut atau bulu-bulu yang berfungsi menyaring udara, debu dan kotoran yang dihirup Lapisan dari rongga hidung terdiri dari Bagian luar Dermis Lapisan tengah muskulus dan cartilago Lapisan dalam terdiri dari mukosa yang berlipat-lipat konka nasalis terdiri dari Konka nasalis inferior Konka nasalis media Konka nasalis superior Nasal (hidung) Konka Diantara konka terdapat tiga buah lekukan sesuai dengan konka tersebut 3 meatus Meatus superior Meatus media Meatus inferior Batas-batas Bawah dengan rahang atas Atas berhubungan dengan sinus-sinus paranasalis : Sinus maksilaris pada rongga rahang atas Sinus frontalis pada tulang dahi Sinus sfenoidalis Sinus etmoidalis

Keluarnya saraf-saraf penciuman menuju ke konka Terdapat sel-sel penciuman terutama pada bag atap Pada bag permukaan atau mukosa reseptor dari nervus olfaktorius Tuba auditiv eustacii Tuba lakrimalis Fungsi nasal Saluran udara pernapasan Rambut untuk menyaring udara Dengan adanya kumpulan pembuluh darah pleksus menghangatkan udara yang masuk Mukosa selalu menghasilkan lendir untuk melembabkan udara dan terdapat lekosit y ang berfungsi sebagai anti mikroba Faring Jalan persilangan antara saluran pencernaan dan saluran pernapasan Koane lubang yang menghubungkan dengan rongga hidung Kebawah berhubungan dengan 2 lubang yaitu laring ke trakea dan esofagus Terdapat adenoid kumpulan follikel getah bening Tonsil sebelah dex dan sin Epiglotis di bag belakang menutup laring saat menelan Atas nasofaring Belakang orofaring Bawah laringo faring Laring Merupakan lanjutan saluran pernapasan dari rongga hidung, epiglotis berfungsi me nutup laring pada saat menelan supaya tidak terjadi aspirasi Susunan cartilago Cartilago tiroid Cartilago ariteanoid Cartilago krikoid Catilago epiglotis Epiglotis Plika ventrikularis dan plika vokalis Diantara plika vokalis terdapat rima glotis sehingga dapat timbul suara Proses timbulnya suara merupakan koordinasi dari rongga mulut-rongga hidung-lari ng-lidah-bibir Trakea/lower respiratori Trakea merupakan kelanjutan dari laring yang dibentuk oleh cincin tulang rawan s eperti huruf c, jumlah 16 s/d 20 cincin Pipa diameter 11 cm Lapisan mukosanya terdapat selaput lendir dan sel bersilia yang bergerak kearah ekspirasi Sel bersilia berguna untuk mengeluarkan corpus alienum yang masuk bersama udara Carina merupakan batas yang memisahkan bronkus kiri dan kanan Bronkus Lanjutan dari trakea Letak di TH IV dan V Lapisan dan sel sama dengan trakea Dekstra lebih pendek dan besar (6-8 cincin) bercabang menjadi 3 Sinistra lebih ramping dan panjang dengan (9-12 cincin) bercabang menjadi 2 Bronkus menjadi bronkiolus alveoliduktus alveolarissacculus alveolarisalveolus (sept um alveolaris) Alveoli Pada terminal space ini terdapat surfactan yang berfungsi untuk mencegah kollaps pada paru sidroma gagal napas sering terjadi pada bayi-bayi prematur Surfactan : alveoli surfactan Mengatur hubungan antara cairan dengan udara Menurunkan tekanan permukaan pada waktu ekspirasi tidak terjadi kollaps paru Rongga dan dinding dada dalam respirasi dibantu oleh Otot intercostalis Pectoralis mayor dan minor Trpezius

Seratus anterior dan posterior Costa tulang iga dan columna vertebra diagfragma Paru-paru Organ tubuh yang sebagian besar isinya terdiri dari gelembung-gelembung=alveoli Alveoli Terdiri dari epitel dan endotel Luas 90 m2 tempat terjadinya osmosis antara o2 dan co2 Total jumlahnya tujuh ratus juta Pulmo dekstra (lobus-segmen-lobulusbronkiolus-duktus alveolus-alveolus) Lobus superior/5 Lobus media/2 Lobus inferior/3 Pulmo sinistra Lobus superior/5 Lobus inferior/5 Mekanisme pernapasan Terjadinya pertukaran gas dalam pernapasan yang digunakan untuk metabolisme Tekanan intra pleural perubahan volume udara didalam paru Inspirasi Volume rongga dada meningkat, tekanan intrapleural/alveoli menurun sehingga udar a masuk Ekspirasi Tekanan intra pleural/alveoli meninkat sehingga udara mengalir keluar Compliance Hubungan antara perubahan tekanan dengan tekanan volume pada aliran Static compliance Perubahan volume paru persatuan perubahan tekanan saluran napas saat paru tidak bergerak Normal 100 ml/cm H2O Efektif compliance Tidal volume selama fase pernapasan normal : 50ml / cm H2O Menurunnya compliance meningkatkan kerja dari pernapasan Istilah pernapasan Pernapasan eksternal Penyerapan o2 dan pengeluaran co2 dari tubuh Pernapasan internal Pertukaran gas antar sel dengan cairan sekitarnya metabolisme Macam pernapasan Thorakal Rongga dada kembang kempis sesuai dengan irama inspirasi dan ekspirasi Pada wanita Abdominal Inspirasi dan ekspirasi sesuai dengan abdominal (pasif) pada bayi dan anak-anak Faktor-faktor yang diperlukan dalam pernapasan adekuat Suply oksigen Pusat napas yang normal Saluran napas yang normal Hubungan antara alveoli dan kapiler normal Hb yang adekuat (1 gr Hb mengikat 1,34ml oksigen) Pergerakan dada normal Fungsi jantung normal Fungsi pembuluh darah normal Kondisi kegagalan dalam bernapas Gagal memperoleh oksigen Hipoventilasi Depresi pusat napas Sumbatan jalan napas Trauma pada dada COPD ( cronic obstruksi pulmonal disease)

Bronkitis Ashma Ampisema Gagal pertukaran gas( pada alveoli kapiler) Saluran napas yang tidak efektif Pneumonia Tbc Respirasi failure Emboli paru Edema paru Haemo/pneumothoraks Kegagalan pengangkutan oksigen Defisiensi Hb : anemia Kegagalan jantung memompakan darah Defisit volume : syok, dehidrasi Kondisi vaskuler perifer : throbo emboli Pola pernapasan Kecepatan Eupneu ( pernapasan normal) Tachypneu (pernapasan > normal sesak) Bradyneu (pernapasan < normal kesadaranmenurun) Apneu (henti napas) Dewasa : 16 s/d 18 X/menit Anak-anak : 24 X/menit Bayi : 30 X/menit Volume Hiperventilasi Jumlah o2 meningkat dalam paru Hipoventilasi Jumlah o2 menurun dalam paru Untuk mengukur pernapasan disebut spirometer Irama Pernapasan cheynostokes Dalam satu siklus amplitudo mula-mula naik kemudian menurunberhentikemudian siklus baru Lamanya 3 menit Penyebab: Kerusakan otak Gagal jantung TIK meningkat Mudah sulitnya bernapas Dyspneu fisiologis : psikis, kerja fisik berat Orthopneu patologis : keadaan sulit bernapas Bunyi napas Didengar tanpa alat Stridor : pernapasan bisingpenyempitan Whezing : bunyi seperti suitan asma Bubling : bunyi seperti gelembung Bunyi napas Dengan alat (stetoskop) Rales Suara berisik yang terputus atau aliran udara melewati cairan didengar pada saat inspirasi Ronchi Kering Suara yang terputus terjadi karena ada sekret yang sangat kental didengar pada s aat ekspirasi Basah Suara yang berisik terputus akibat aliran udara melewati cairan terdengar pada s aat inspirasi

Krepitasi Krepitasi : suara seperti hujan rintik-rintik Halus : adanya eksudat dalam alveoli saling melekat pneumonia Kasar : terdengar seperti suara yang timbul, bila kita meniup air bronchitis Rahim atau uterus adalah organ reproduksi betina yang utama pada kebanyakan mama lia, termasuk manusia. Salah satu ujungnya adalah serviks, membuka ke dalam vagi na, dan ujung satunya yang lebih luas, yang dianggap badan rahim, disambung di k edua sisi dengan tabung Fallopian. Rahim terdapat dalam berbagai bentuk dan ukur an di organisme yang berbeda. Pada manusia adalah berbentuk buah pir dan seukura n telur ayam. Beberapa organisme seperti kelinci, kambing dan kuda mempunyai rah im bipartite atau "bertanduk". Rahim ditempatkan di pelvis dan dorsal (dan biasanya agak kranial) ke kandung ke mih dan ventral ke rektum. Rahim ditahan pada tempatnya oleh beberapa ligamen. D i luar kehamilan, ukuran garis tengahnya adalah beberapa sentimeter. Rahim keban yakan terdiri dari otot. Lapisan permanen jaringan itu yang paling dalam disebut endometrium. Pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia, endometrium membuat lap isan pada waktu-waktu tertentu yang, jika tak ada kehamilan terjadi, dilepaskan atau menyerap kembali. Lepasnya lapisan endometrial pada manusia disebabkan oleh menstruasi (dikenal de ngan istilah "datang bulan" seorang wanita) sepanjang tahun-tahun subur seorang wanita. Pada mamalia lain mungkin ada siklus yang panjang selama enam bulan atau sesering beberapa hari saja. Fungsi utama rahim menerima pembuahan ovum yang te rtanam ke dalam endometrium, dan berasal makanan dari pembuluh darah yang berkem bang secara khusus untuk maksud ini. Ovum yang dibuahi menjadi embrio, berkemban g menjadi fetus dan gestates sampai kelahiran. Karena rintangan anatomis seperti pelvis, rahim didorong sebagian ke dalam perut sampai perluasannya selama kehamilan. Di kehamilan pun rahim manusia beratnya h anya sekitar sekilogram (2.2 pon) Genetalia interna wanita merupakan organ atau alat kelamin yang tidak tampak dar i luar, terletak di bagian dalam dan dapat dilihat dengan alat khusus atau pembe dahan. Genetalia interna terdiri atas vagina (liang senggama), uterus (rahim), t uba falopi (saluran telur) dan ovarium (indung telur). Bagian dari genetalia interna, adalah: 1. Vagina (liang senggama) 2. Uterus (rahim) 3. Tuba falopi (saluran telur) 4. Ovarium (indung telur) Vagina (liang senggama) Vagina adalah saluran yang berbentuk tabung yang menghubungkan vulva dengan rahi m. Ukuran vagina sekitar 6- 7,5 cm meliputi dinding anterior dan 9-11 cm meliput i dinding posterior. Fungsi vagina adalah sebagai berikut: 1. Saluran untuk keluarnya menstruasi dari rahim 2. Tempat senggama 3. Jalan lahir PH vagina normal berkisar 4-5, sehingga menyebabkan cairan menjadi sedikit asam. Hal ini, memberikan proteksi terhadap penyebaran kuman. Dinding vagina yang ber lipat-lipat yang berjalan sirkulair disebut rugae. Dinding vagina terdiri atas t iga lapisan yaitu: lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Bagian dari leher rahim yang menonjol ke dalam vagina disebut po rsio. Sedangkan daerah di sekitar servik disebut forniks. Forniks dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu: forniks anterior, forniks posterior, forniks lateral kanan da n kiri. Uterus (rahim) Uterus merupakan suatu organ muskular berbentuk seperti pir yang terletak di ant ara kandung kencing dan rektum. Fungsi dari uterus adalah: 1. Setiap bulan, berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan ditandai ada

nya perubahan dan pelepasan dari endometirum. 2. Selama kehamilan sebagai tempat implantasi, retensi dan nutrisi konseptu s. 3. Saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan ser viks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Ukuran uterus berbeda-beda tergantung pada usia, pernah melahirkan atau belum. U kuran uterus pada anak-anak 2-3 cm, nuli para 6-8 cm dan multi para 8-9 cm. Uterus terdiri atas dua bagian utama yaitu serviks dan korpus uteri. Serviks uteri Serviks uteri merupakan bagian terbawah uterus, yang terdiri dari pars vaginalis dan pars supravaginalis. Komponen utama dalam serviks uteri adalah otot polos, jalianan jaringan ikat kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri dengan lubang ostium uteri externum, yang dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum. Korpus uteri Korpus uteri terdiri dari: paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pa da ligamentum latum uteri di intra abdomen, tengah lapisan muskular / miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal , anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding c avum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intra abdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis ke dalam vagina disebut ostiu m uteri eksternum. Isthmus adalah bagian uterus antar korpus dan serviks uteri, yang diliputi oleh peritoneum viserale. Isthmus, akan melebar selama kehamilan d an disebut segmen bawah rahim. Organ yang berbatasan dengan uterus adalah sebagai berikut: 1. Sebelah atas: rongga rahim berhubungan dengan tuba falopi 2. Sebelah bawah: berbatasan dengan saluran leher rahim (kanalis servikalis ) Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu: 1. Lapisan serosa (perimetrium) terletak paling luar 2. Lapisan otot (miometrium) terletak di tengah 3. Lapisan mukosa (endometrium) terletak paling dalam Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disoko ng dan dipertahankan oleh: 1. Tonus rahim sendiri 2. Tekanan intra abdominal 3. Otot-otot dasar panggul 4. Ligamentum-ligamentum Ligamentum-ligamentum uterus adalah sebagai berikut: 1. Ligamentum latum: Ligamentum latum terletak di sebelah kanan dan kiri ut erus, meluas sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga uterus seolah -olah menggantung pada tuba. 2. Ligamentum rotundum: Ligamentum rotundum terletak di bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba. Ligamen ini menahan uterus antefleksi. 3. Ligamentum infundibulo pelvikum: Indifundibulo pelvikum ada dua yaitu di bagian kiri kanan dari infundibulum dan ovarium. Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul. 4. Ligamentum kardinale: Ligamentum kardinale terdapat di kiri kanan dari s erviks setinggi ostium internum ke dinding panggul. 5. Ligamentum sakro uterinum: Ligamentum sakro uterinum terdapat di kiri da n kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum. 6. Ligamentum vesiko uterinum: Ligamentum vesiko uterinum terletak pada dae rah uterus ke kandung kencing. Letak uterus adalah sebagai berikut: 1. Antefleksi (menekan ke depan), merupakan letak fisiologis 2. Retrofleksi (menghadap ke belakang) 3. Anteversio, uterus terdorong ke depan 4. Retroversio, uterus terdorong ke belakang

5. Torsio, uterus yang memutar Pembuluh darah yang mengaliri uterus adalah arteri uterina dan arteri ovarika. Tuba falopi (saluran telur) Tuba falopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, kornu uteri kanan dan kiri. Panjang tuba falopi adalah 12 cm, dengan diameter 38 mm. Fungsi dari tuba falopi adalah: 1. Menangkap dan membawa ovum dari ovarium ke uterus 2. Tempat terjadinya konsepsi Tuba falopi terdiri atas 4 bagian yaitu: 1. Pars interstisialis: Pars interstisialis merupakan bagian tuba yang berj alan dari dinding uterus mulai dari ostium tuba. 2. Pars ismika: Pars ismika merupakan bagian tuba setelah ke luar dinding u terus. Pars ismika merupakan bagian yang lurus dan sempit. 3. Pars ampularis: Pars ampularis merupakan bagian tuba antara pars ismika dengan infundibulum. Pars ampularis merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S. Pars ampularis merupakan tempat terjadinya konsepsi. 4. Infundibulum: Infundibulum merupakan bagian ujung dari tuba dengan umbai -umbai yang disebut fimbrae. Fungsi dari fimbrae untuk menangkap ovum yang matan g. Lubang pada fimbrae disebut ostium abdominale tuba. Ovarium (indung telur) Ovarium homolog dengan testis pada pria. Ovarium berbentuk oval dan terletak pad a dinding panggul bagian lateral yang disebut fossa ovarium. Ovarium ada dua yai tu terletak di kiri dan kanan uterus. Ovarium dihubungkan oleh ligamentum ovarii propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamentum infu ndibulo pelvikum. Fungsi ovarium adalah sebagai berikut: 1. Mengeluarkan hormon progesteron dan esterogen 2. Mengeluarkan telur setiap bulan Ukuran ovarium sekitar 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm. Berat ovarium kurang le bih 4-8 gram. Pada seorang wanita, terdapat 100.000 folikel primer. Folikel tersebut setiap bu lan akan matang dan keluar, terkadang dua folikel matang dan keluar bersamaan. F olikel primer ini akan berkembang menjadi folikel de graaf. Folikel de graaf yang matang terdiri atas: ovum, stratum granulosum, teka intern us, dan teka eksternus. Referensi Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta. Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Fitramaya. Yogyakarta. Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakart a.

You might also like