You are on page 1of 3

FERTILISASI Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa.Bagaiman a proses terjadinya fertilisasi?

Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan m enuju ke tuba fallopi (saluran oviduk). Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan da pat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut. Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (salu ran oviduk). Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tu ba falopi. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat be renang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur. Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang se arah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat t ujuan. Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding rahim Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 ju ta. Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan terserap oleh tubuh. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan m embuahi sel telur. Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang ber nama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperm a terputus dan tertinggal. Akhirnya, terjadilah pembuahan itu. Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin ( 44A XX or 44 AXY) Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia. U ntuk mengetahui lebih jelas tentang proses fertilisasi. Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mit osis. Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel men jadi dua, lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya. Pembelahan sel diatas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berj alan menuju uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak mela mbai ke arah rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot me nuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya. Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan selama perjalana n zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim. Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah t ertanam di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam d i dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan. Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terj adi pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena jani

n tersebut akan dapat memecahkan saluran tuba falopi. Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik hasil penanggulangannya. Tahap-tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi bl astula, selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesa mpainya di rahim zigot yang aktif membelah akan mengebor lapisan lendir rahim de ngan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses p engeboran ini dapat terjadi selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim. IMPLANTASI Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi setelah 1 minggu terjadinya ferti lisasi. Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi unt uk merangsang pertumbuhan rahim. Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan pro gesteron mengatur agar menstruasi tidak terjadi. Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan gastrula, kemudian terjadi Defrensialisasi dan Specialisasi menjadi embrio dan akhirnya em brio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim. Proses perkembangan embrio terlihat fase yang terjadi meliputi fase morula, blas tula,gastrula, dan embriogenesis. Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di dalam rahim merupakan m asa kritis, artinya kesalahan kecil sekalipun dapat berakibat fatal.(Aborsi) Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel janin tersebut. Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding rahim, janin tersebut S elanjutnya akan dihidupi oleh cairan khusus yang dihasilkan dinding rahim. Dari penjelasan ini Anda akan memahami proses terjadinya kehamilan OK

A. Organ Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Peny usun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan satu dg lainnya. Contoh: usus halus, berfungsi mencerna dan menyerap sari-sari makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot, jaringan epitel, jaring an ikat, dan jaringan saraf. B. Sistem Organ Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu fungs i dalam koordinasi tertentu. Berikut ini berbagai sistem dalam tubuh beserta fungsinya dan organ penyusunnya: 1. Gerak Fungsi: penyokong, pelindung organ internal, alat gerak. Penyusun: tulang & otot 2. Sirkulasi Fungsi: transportasi darah dan cairan limfa Penyusun: jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa, darah. 3. Saraf Fungsi: koordinasi aktifitas tubuh Penyusun: otak, 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf spinal, sistem saraf si mpatik dan sistem saraf parasimpatik 4. Kelenjar buntu (endokrin) Fungsi: menghasilkan hormon untuk mendorong pertumbuhan, perkembangan dan koordi nasi aktifitas tubuh. Penyusun: kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pituitari dan kelenjar adrenal 5. Respirasi

Fungsi: bernapas (pertukaran udara) Penyusun: hidung, tenggorokan/trakea, paru-paru 6. Pencernaan Fungsi: memproses makanan Penyusun: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus, ke lenjar pencernaan 7. Eksresi (ginjal) Fungsi: pengeluaran sisa-sisa metabolisme, mengatur keseimbangan osmotik darah Penyusun: ginjal, ureter, kantong kemih, uretra 8. Reproduksi Fungsi: perkembangbiakan Penyusun: organ kelamin pada jantan (penis, testis) dan betina (ovarium, uterus) 9. Kulit (integumen) Fungsi: pelindung tubuh Penyusun: kulit dan derivatnya. Transplantasi ada 2 macam, yaitu transplantasi heteroplastik (transplantasi anta ra individu yang tergolong jenis berbeda dalam marga yang sama) dan transplantas i heterotopik (transplantasi antara jaringan dalam individu yang sama).

You might also like