You are on page 1of 5

1

Kompetensi Dasar

Persiapan Pendirian Usaha

Standar Kompetensi : Mengelola Usaha Kecil : Mempersiapkan Pendirian Usaha

A. Teknis Pengurusan Surat Izin Usaha Untuk melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah daerah yang berkaitan dengan surat perizinan usaha perdagangan atau surat-surat izin usaha, ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi, di antaranya: 1. SITU (Surat Izin Tempat Usaha) SITU, yaitu izin yang dikeluarkan oleh bagian Undang-undang Gangguan Pemda setempat. SITU harus dimiliki oleh perusahaan baik berbentuk perorangan, Firma, CV, maupun PT. a. Dokumen-dokumen untuk permohonan SITU Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pas foto ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar dari pemilik usaha atau penanggung jawab Salinan Akta pendirian yang dibuat notaris. Terutama bagi perusahaan yang berbadan hukum, seperti CV, PT, Firma, BUMN, BUMD, Perseroan, dan Koperasi Surat lunas PBB b. Teknis permohonan SITU Prosedur dalam permohonan izin tempat usaha dilakukan melalui beberapa tahap, salah satu tahap terpenting dalam permohonan izin ini adalah adanya izin dari lingkungan tempat perusahaan akan didirikan. Prosedur pengurusan izin tersebut adalah: Membuat surat pernyataan persetujuan dan perizinan dari lingkungan atau dari masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar tempat usaha. Dalam surat pernyataan tersebut harus dicantumkan nama jelas tetangga, alamat lengkap, tanda tangan dan disertai materai Rp. 6.000.00. Mengajukan permohonan surat rekomendasi tersebut dengan diketahui oleh pemerintah kelurahan setempat Menyerahkan bukti mendapat izin dari lingkungan ke Pemerintah Daerah Tingkat II untuk proses pembuatan SITU Membayar biaya izin dan leges, berdasarkan PERDA Nomor 17/PD/1976, PERDA Nomor 35/PD/1977, dan PERDA Nomor 09/PD/1986 Mengajukan permohonan penerbitan SITU kepada Walikota Pemerintah Daerah Tingkat II dengan melampirkan dokumen-dokumen untuk permohonan SITU c. Surat permohonan SITU d. Syarat-syarat yang tertuang dalam SITU 1) Keamanan Dalam perusahaan harus disediakan alat pemadam kebakaran Perusahaan yang kegiatannya menyediakan bahan-bahan yang mudah terbakar harus menyimpan barang tersebut dengan aman Bangunan perusahaan harus terdiri atas bahan yang tidak mudah terbakar Harus mengikuti dan mentaati undang-undang keselamatan kerja 2) Kesehatan Harus memelihara dan menjaga kebersihan Harus menyediakan tempat sampah tertutup Harus mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan hidup Harus menyediakan alat-alat pertolongan pertama kecelakaan Penggunaan bangunan harus sesuai peraturan daerah 3) Ketertiban Harus menjaga ketertiban

Dilarang menyimpan barang-barang di pinggir jalan umum Penggunaan bangunan harus sesuai peraturan daerah 4) Syarat-syarat lain Perusahaan diwajibkan untuk mengutamakan tenaga kerja dari penduduk setempat yang mempunyai KTP Harus menjaga keindahan lingkungan 2. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) SIUP adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan dan Koperasi. SIUP diberikan kepada para pengusaha baik perorangan, Firma, CV, Koperasi, BUMN, BUMS, dan perusahaan sejenisnya. Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang perdagangan wajib memperoleh surat izin usaha perdagangan (SIUP), Kecuali: a. Cabang/perwakilan perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan usaha perdagangannya menggunakan SIUP perusahaan pusat; b. Perusahaan kecil perorangan yang tidak berbentuk badan hukum atau persekutuan, diurus, dijalankan, atau dikelola sendiri oleh pemiliknya; c. Pedagang kecil, pedagang asongan, atau pedagang kaki lima. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dapat dibedakan menjadi SIUP kecil, menengah, dan besar. a. SIUP kecil, yaitu perusahaan dengan modal dan kekayaan bersih perusahaan seluruhnya sampai dengan Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) di luar bangunan dan tanah tempat usaha. b. SIUP menengah, yaitu perusahaan dengan modal dan kekayaan bersih perusahaan seluruhnya diatas Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) di luar tanah dan bangunan tempat usaha. c. SIUP besar, yaitu perusahaan dengan modal dan kekayaan bersih perusahaan seluruhnya di atas Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Adapun pejabat yang mengeluarkan Surat Izin Perdagangan (SIUP), yaitu sebagai berikut. a. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang ada disetiap provinsi. Untuk SIUP besar usaha perdagangan barang dan jasa dengan jumlah kekayaan bersih dan modal disetor di atas Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Perdagangan provinsi. b. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan di setiap provinsi. Untuk SIUP kecil dan menengah ditandatangani oleh Kepala Kandep Perindustrian dan Perdagangan. Secara umum dokumen-dokumen untuk permohonan SIUP adalah sebagai berikut: 1) Salinan SITU 2) Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) 3) Pas foto ukuran 2X3 sebanyak dua lembar 4) Salan akta pendirian yang dibuat oleh notaris untuk perusahaan berbentuk CV, PT, atau Firma 5) Persyaratan tambahan yang berbeda-beda tiap jenis badan usaha Prosedur memperoleh surat izin usaha perdagangan ini adalah dengan mengajukan permohonan ke Kepala Kantor Wilayah atau Kantor Departemen Perdagangan: a) Untuk perusahaan bersekala kecil dan menengah SIUP diterbitkan oleh Kepala Kantor Departemen Perdagangan Daerah Tingkat II atas nama Mentri Perdagangan. b) Untuk usaha besar SIUP dikeluarkan oleh Kepala Kantor Departemen Perdagangan Daerah tingkat I atas nama Menteri Perdagangan 3. Kewajiban Memiliki NPWP NPWP yaitu nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak kewajiban wajib pajak. Berdasarkan undang-undang No.6 tahun 1983, tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, sebagaimana telah diubah dengan undang-undang No.16 tahun 2000, terdapat hak dan kewajiban wajib pajak. 4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

TDP adalah tanda-tanda daftar catata yang diadakan menurut ketentuan undang-undang No.3 tahun 1982, tentang Wajib Daftar Perusahaan(WDP). Dengan kata lain, TDP merupakan satu catatan resmi yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta mencatat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta di syahkan oleh pejabat yang berwenang 5. Nomor Rekening Bank (NRB) NRB adalah nomor rekening bank setiap orang (pengusaha) yang terlebuh dahulu dudaftarkan ke bank yang diinginkan dengan tujuan untuk memperlancar usaha sehingga jika terjadi transaksi atau jual beli, pembayaran gaji, pembayaran uang, pembayaran piutang, dan taransaksi sejenisnya dapat dilakukan dengan menggunakan jasa bank untuk manjaga keamanan dalam transaksi tunai. 6. AMDAL AMDAL adalah analisis mengenai dampak lingkungan yang perlu diperhatikan sebelum usaha atau perusahaan itu berjalan. Tujuan AMDAL agar dapat menganalisis mengenai pencemara-pencemaran bank udara, air, tanah, maupun tata ruang. B. Dokumen-Dokumen yang Diperlukan untuk Mengurus Surat Izin Usaha Ada beberapa dokumen yang diperlukan dalam mengurus perizinan usaha, diantaranya sebagai berikut. 1. Akta notaries 2. SIUP 3. TDP 4. NPWP 5. Surat izin domisili C. Cara Memperoleh Modal Usaha 1. Sumber-sumber keuangan perusahaan Jika ditinjau dari asalnya, sumber keuangan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: 1) Sumber internal atau pembelanjaan internal atau internal sources Dari Sumber internal, terdapat tiga jenis sumber dana yaitu: a) Penggunaan dana perusahaan, misalkan dana untuk melunasi utang digunakan untuk kegiatan produksi lebih dulu. b) Penggunaan dana cadangan atau dana depresiasi. c) Penggunaan dana dari laba ditahan 2) Sumber eksternal atau pembelanjaan eksternal atau external sources Sumber dana eksternal berasal dari a) Dana pemilik atau penyertaan modal atau modal sendiri b) Dana dari utang atau pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang atau dari modal asing. Sumber ini dibagi menjadi pinjaman jangka pendek yang berupa kredit rekening Koran, kredit pembelian atau penjualan, aksep. Sumber pinjaman jangka panjang meliputi hipotek, obligasi, kredit bank, dan kredit dari Negara lain. 2. Modal usaha Modal usaha dapat dibedakan menjadi dua, yaitu modal aktif dan modal pasif. a. Modal aktif Dilihat dari cara dan lamanya perputaran dana atau masa pemakainya, dibedakan menjadi: 1) Aktiva tetap, adalah aktiva yang tahan lama, yang akan berangsur-angsur habis seiring dengan perjalanan usaha atau proses produksi misalnya mesin produksi, kendaraan, gedung, dan lain-lain. 2) Aktiva lancar, adalah aktiva yang habis dalam satu kali perputaran proses produksi, dengan lama waktu yang relative pendek, misalkan bahan baku, barang produksi, dan lain-lain. Dilihat dari fungsinya dalam aktiva, dibedakan menjadi: 1) Modal tetap, yaitu modal yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki masa penggunaan lebih dari satu kali pakai proses produksi, modal ini dapat dibagi lagi menjadi: a) Modal tetap berwujud misalkan gedung, tanah, mesin, dan sebagainya. b) Modal tetap tak berwujud misalkan lisensi, hak paten, hak cipta, dan sebagainya.

2) Modal kerja, yaitu modal yang merupakan keseluruhan dari aktiva untuk melaksanakan proses produksi dalam satu kali periode produksi. b. Modal pasif Modal pasif ini jika dilihat dari asalnya dapat dibedakan menjadi: 1) Modal sendiri: cadangan dana, laba, laba ditahan 2) Modal asing: modal saham, modal peserta Modal pasif ini jika dilihat dari lama penggunaan dapat dibedakan menjadi modal jangka panjang, dan modal jangka pendek Modal usaha dapat berasal dari modal sendiri atau modal asing. Modal sendiri berasal dari kemampuan individu atua kelompok untuk membiayai usahanya, dapat berupa uang tunai atau aktiva. Adapun modal asing adalah modal yang berasal dari orang ata lembaga lain. Seperti pinjaman dari bank atau investor. 3. Modal kredit Kata kredit berasal dari baha yunani yaitu credere artinya kepercayaan. Kredit adalah suatu pemberian prestasi (uang, jasa atau barang) oleh suatu pihak kepada pihak lain yang akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu disertai dengan suatu kontraprestasi berupa bunga. Dalam arti ekonomi, kredit adalah penundaan pembayaran. Didalam pemberian kredit terdapat dua pihak yang berkepentingan langsung yaitu: a) Pihak yang berlebihan uang disebut pemberi kredit (kreditor) b) Pihak yang berkepentingan langsung yaitu pihak yang membutuhkan uang atau penerima kredit (debitur) Berikut prosedur untuk memperoeh kredit/pinjaman dari suatu bank di antaranya: 1. Memilii suatu usaha; 2. Memiliki jaminan sebagai tanggungan; 3. Memiliki bukti pembayaran pajak; 4. Memiliki akta pendirian usaha; Unsur-unsur yang terdapat dalam kredit adalah sebagai berikut 1. Kepercayaan 2. Waktu 3. Degree of risk(tingkat risiko) 4. Prestasi D. Menentukan Tempat Usaha yang Strategis Dalm menentukan tempat usaha yang sttrategis harus memperhatikan poin-poin sebagai berikut. 1. Memilih lokasi perusahaan Memilih lokasi perusahaan perlu mendapat perhatian bagi perusahan,sebab salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan suatu kerugian bagi perusahaan yang bersangkutan. Aspek-aspek yang mempengaruhi pemilihan letak perusahaan di antaranya sebagai berikut. a. Letak perusahaan yang dekat dengan sumber daya alam. b. Letak perusahaan berdasarkan latar belakang sejarah. c. Letak perusahaan berdasarkan ketentuan pemerintah. d. Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi. 2. Penentuan lokasi perusahaan Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi perusahaan, yaitu sebagai berikut. a. Faktor kuantitatif b. Faktor kualitatif 3. Penetapan lokasi perusahaan Penetapan lokais perusahaan merupakan factor utama dalam menetapkan lokasi perusahaan yang akan didirikan pada suatu titik pada garis lurus yang mengubungkan Tempat Bahan Mentah (TBM) dan Daerah Konsumen (DK). Untuk dapat menetapkan Tempat Kediaman Perusahaan (TKP) antara TBM dan DK harus dilihat sifat bahan mentah yang digunakan perusahaan dan corak produksinya. Beberapa factor yang perlu diperhatikan di dalam penetapan tempat usaha, di antaranya sebagai berikut a. Pasar

E.

F.

G.

H.

I.

b. Tenaga kerja c. Fasilitas transportasi d. Factor-faktor pendukung Factor pendukung lainnya dalam menetapkan tempat usaha, yaitu: 1) Fasilitas-fasilitas perbankan 2) Antusias atau animo masyarakat terhadap hasil produksi 3) Kemungkinan tempat dapat dikembangkan lebih lanjut 4) Fasilitas tempat keamanan tempat usaha 5) Fasilitas kekuatan atau daya tahan tempat usaha 6) Fasilitas kesehatan dan kebersihan tempat usaha Kebutuhan Peralatan Tempat Usaha Kebutuhan peralatan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam memulai usaha baru dengan memprogramkan peralatan tempat usaha yang akan digunakan di antaranya: a. Menyusun kebutuhan peralatan dalam suatu usaha: b. Mengtur tempat usaha (play Out). Mempersiapkan Persediaan Bahan Baku Bahan baku hubunganya sangat erat sekali dengan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan persedian bahan baku yang cukup sehingga dapat memperlancar pelaksanaan kegiatan produksi barang dan perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan medapatkan laba. Persediaan bahan baku merupakan salah satu bagian yang menjadi sumber pengeluaran ang tidak dapat dihindari pleh perusahaan dan pemenuhan kebutuhannya pun harus terjalin kontinitasnya, srta efektif dan efisien. Perekrutan dan Penempatan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja) 1. Perekrutan calon tenaga kerja Untu calon perekrutan tenaga kerja, seorang manajer harus menjamin bahw suatu perusahaan atau organisasi mamiliki tenaga kerja yang tepat di tempat yang tepat dan pada saat yang tepat memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan menolong perusahaan unntuk mencapai sarana-sarana secara keseluruhan dengan efektif dan efisien. Adapun tahapan-tahapan dalam perekrutan sumber daya manusia, di antaranya: a. Penerimaan dan seleksi karyawan; b. Proses seleksi karyawan; c. Kualitas keterampilan (skiil) yang di cari oleh perusahaan. 2. Kompensasi Karyawan Kompensasi merupakan imbalan kerja yang meliputi gaji dan tunjangan yang berhubungan erat dengan prestasi kerja karyawan. Pembayaran kompensasi dipengaruhi oleh faktor, yaitu factor inernal dan factor eksternal. 3. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Pemutusan hubungan kerja terjadi karena seorang karyawan meninggalkan perusahaan. Ada beberapa penyebab seorang karyawan meninggalkan perusahaannya karena pengunduran diri, penghentian, dan pension. Penyusunan dan Penempatan Orang-Orang dalam Struktur Organisasi Penyusuna dan penempatan orang-orang dalam struktur organisasi harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yang ditentukan dalam struktur organisasi yang bersangkutan. Mempersiapkan Administrsi Usaha Kegiatan usaha akan berjalan lancer apabila dalam pengaturan administrasi perkanoran dapat tertata dengan baik sesuai perencanaan dantepat menempatkan orang-orang yang kompeten (mampu di bidang administrasi kantor) .

You might also like