You are on page 1of 2

Jamur P. ostreatus merupakan salah satu jenis jamur kayu.

Pada umumnya masyarakat menyebut jamur tiram sebagai jamur kayu karena jamur ini banyak tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk. Disebut jamur tiram atau oyster mushroom karena bentuk tudungnya agak membulat, lonjong dan melengkung seperti cangkang tiram. Batang atau tangkai tanaman ini tidak tepat berada pada tengah tudung, tetapi agak ke pinggir (Yuniasmara et al., 2001).

PARAMETER YANG DIUKUR 1. Massa bahan Pengukuran massa bahan meliputi massa awal dan massa akhir bahan. Pengukuran massa bahan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital. Tahap-tahap pengukuran massa bahan adalah sebagai berikut: Keluarkan jamur tiram yang sudah dikeringkan setelah bunyi tanda selesai dan lampu dalam microwave padam. Jamur tiram hasil pengeringan di potong kecil-kecil untuk memudahkan dalam penghitungan kadar air bahan. Kemudian timbang massa awal jamur tiram sebelum dimasukkan ke dalam oven pengering (diambil massa bahan awal 10 gram). Pengukuran ini sangat erat kaitannya dengan pengukuran kadar air bahan karena nilai massa awal dan akhir bahan akan menjadi dasar perhitungan kadar air. 2. Kadar air bahan Pengukuran kadar air bahan meliputi kadar air bahan awal dan kadar air akhir bahan. Penentuan kadar air dilakukan dengan metoda oven, metoda ini dipilih karena pertimbangan waktu dan fasilitas pengujian. Waktu pengovenan bahan yang paling singkat adalah 6 jam. Sedangkan waktu 24 jam adalah waktu yang dipilih apabila bahan yang dikeringkan sudah stabil. Penentuan kadar air selama pengeringan dan kadar air akhir ditentukan dengan perhitungan berat bahan yang dikeringkan, menggunakan persamaan (4 dan 5). Tahap-tahap pengukuran kadar air dengan metode oven adalah sebagai berikut: Cawan kosong dan tutupnya dikeringkan dalam oven dengan setting suhu 100C selama 15 menit dan dinginkan dan timbang massa cawan tersebut. Timbang 10 gram sampel yang telah dipotong kecil. Masukkan cawan ke dalam oven selama 24 jam, hindarkan kontak antar cawan dengan dinding oven. Pindahkan cawan kemudian dinginkan selama 15 menit. Timbang cawan beserta isinya dan kemudian hitung berdasarkan persamaan (4 dan 5).

Rasio rehidrasi adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap air. rehidrasi juga digunakan untuk mengetahui mutu (bentuk, warna, flavour) dari produk kering tersebut setelah menyerap air. Penguapan air dari bahan yang terjadi selama proses pengeringan menyebabkan struktur bahan kering mengerut dan menciut sehingga merusak jaringan sel pada bahan, maka pada waktu di rehidrasi dengan air panas, bahan tidak dapat menyerap air dengan sempurna sehingga produk kering yang di rehidrasitidak dapat kembali ke bentuk semula. Luh and Woodroof (1975) dalam Syah (1993) mengemukakan bahwa perubahan yang tidak dapat kembali ke bentuk semula pada komponen koloidal dalam jaringan produk kering, terjadi apabila bahan tersebut mengalami kontak yang lama dengan suhu tinggi, walaupun tidak mengalami perubahan warna atau pencoklatan. Nilai rehidrasi dilakukan pada jamur tiram dengan merendam pada air panas dan air dingin. Pengukuran berat dilakukan setelah perendaman berlangsung selama 20 menit dan ditiriskan selama 5 menit.

You might also like